Madinah

.......................

Mekah

.....................

Bertaubatlah

Ajal tidaklah menunggu kita untuk bertaubat, tetapi kitalah yang menunggu ajal dengan bertaubat.

ADAB MENUNTUT ILMU

Akan aku jelajahi semua negeri untuk mencari ilmu, atau aku akan mati sebagai orang asing, jika diriku harus mati. Aku tidak menyesal karena ALLAH pasti merahmati aku, Tetapi jika selamat, Aku akan segera kembali.

Jumat, 30 September 2011

Soal-2 Etika dan Filsafat Kuliah 1


ETIKA DAN FILSAFAT ADMINISTRASI NEGARA

Saudara ingin lulus tepat waktu, professional / kompeten dan beretik serta filosof menjadi Pemimpin -jawab pertanyaan-2 di bawah ini:

1.       Apakah latar belakang diberikan mata kuliah Etika dan Filsafat Adm. Negara ?
2.       Saudara disiapkan menjadi pemimpin, pemimpin yang bagaimana ?
3.       Apa ciri-ciri masyarakat ilmiah yang melekat ?
4.       Sebagai Calon dan Leader saat ini, bagaimana saudara mengambil keputusan ?
5.       Bagaimana keputusan itu disebut bijaksana ?
6.       Apa hubungan keputusan itu dengan kebijakan public ?
7.       Bagaimana peran etika dan filsafat dalam keputusan / kebijakan publik ?
8.       Bagaimana implementasi pemimpin dalam pelayanan publik ?
9.       Tugas saudara adalah mencari definisi, konsep, teori  dan menyimpulkan dari yang sudah diajarkan !

PENYIARAN (BROADCASTING)


PENYIARAN (BROADCASTING)
Nama           : AURELIUS GENE PENGA
Pembimbing  : Sugeng Rusmiwari
A.   BROADCASTING
Kalimat broadcasting berlaku pada dunia pertelevisian dan radio. Dimana dunia broadcasting ini selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya untuk kalangan remaja. Jenis produksi yang diproses oleh perusahaan broadcasting antara lain : Profile Perusahaan (Corporate Profile), Program Televisi (TV Program), Musik Video (Video Clip), Iklan Televisi (TV Comercial).
Aktivitas penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi, tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian ide, gagasan dan atau opini dari seseorang yang disebut komunikator yang ditujukan kepada sejumlah sasaran dalam hal ini adalah komunikan. ecara umum, broadcasting merupakan sajian program acara dalam proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk menghibur dan mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak penyiaran.
Berikut ini adalah beberapa pengertian Broadcasting (penyiaran) menurut:
1.      Ben H. Henneke, seorang ahli radio siaran mengartikan Broadcasting (Penyiaran) adalah :
“ Radio Announcing is nothing more than an attempt to communicate information may reach millions, it is directed to to the individual listener and the communication is complete only when the listener hears, comprehends, is interested and then act upon what he hears”
(Penyiaran tidak lain adalah hanya suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi untuk memberitahukan sesuatu. Meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar, namun ditujukannya pada pendengar secara perorangan dan komunikasi tersebut sempurna bila pendengar mendengarkan, mengerti, dan merasa tertarik, lalu melakukan apa yang ia dengar itu)
2.      J. B. Wahyudi (1996) Broadcasting (penyiaran) adalah:
Ø Proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi dari seseorang atau produser (profesi) kepada masyarakat melalui proses pemancaran elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi.
Ø Penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting yaitu semua kegiatan yang memungkinkan adanya siaran radio dan televisi yang meliputi segi ideal, perangkat keras dan lunak yang menggunakan sarana pemancaran atau transmisi, baik di darat maupun di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi untuk dipancarkanluaskan dan dapat diterima oleh khalayak melalui pesawat penerima radio atau televisi dengan atau tanpa alat bantu.
3.      Menurut Undang-Undang Nomor 32, Tahun 2002
Penyiaran yang disebut broadacating memiliki pengertian sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan atau sarana transmisi di darat, di laut, dan di antariksa dengan menggunakan spectrum frekwensi radio (sinyal radio) yang berbentuk gelombang elektromagnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangakat penerima siaran.
Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Penyiaran (Broadcasting) adalah proses pengiriman informasi atau pemancarluasan siaran ke berbagai lokasi melalui proses pemancaran elektromagnetik, untuk dapat diterima secara serentak oleh masyarakat (khalayak) dengan meggunakan perangkat penerima siaran seperti radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan media lainnya.
Dengan demikian menurut definisi di atas maka terdapat lima syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk dapat terjadinya penyiaran. Jika salah satu syarat tidak ada maka tidak dapat disebut penyiaran. Kelima syarat itu jika diurut berdasarkan apa yang pertama kali harus diadakan adalah sebagai berikut:
a.       Harus tersedia spektrum frekuensi radio.
b.      Harus ada sarana pemancaran (transmisi)
c.       Harus adanya perangkat penerima siaran (receiver).
d.      Harus adanya siaran (program atau acara)
e.       Harus dapat diterima secara serentak/bersamaan




B.       BROADCASTING DALAM ILMU KOMUNIKASI
Broacasting merupakan sub disiplin ilmu komunikasi terapan (applied communication) yang khusus mempelajari pengemasan pesan melalui media massa elektronik seperti televisi, radio dan internet.
Dalam broadcasting juga memperdalam ilmu kemasyarakatan, artinya bagaimana cara kita untuk terjun langsung dan berhadapan denga masyarakat luas.
Ruang lingkup broadcast meliputi:
a.       Presenter
b.      Kameramen
c.       Wartawan media
d.      Dunia perfilman, seperti: sutradara, produser, editing dll.




Kamis, 29 September 2011

Kuliah 3 Administrasi Perkantoran


Kuliah Ke 3-4


DESKRIPSI ADMINISTRASI PERKANTORAN DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI
  1. Definisi Organisasi
Oraganisasi adalah proses dan wadah untuk mencapai tujuan bersama secara efektif, efisien dan rasional, dengan pembagian atau penelegasian tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi.
Pendelegasian adalah pemindahan atau penyerahan tugas organisasi atau perseorangan kepada orang lain hingga membuat keputusan atau kebijakan yang seksama.

Mengapa organisasi itu dianggap penting, karena memiliki beberapa prinsip antara lain:
a.       Memiliki pendelegasian tugas dan tanggung jawab secara jelas baik secara individu maupun organisatoris, sehingga terjadi kristalisasi profesi dan akuntabiltas yang baik.
b.      Terjadi proses pengaruh mempengaruhi dan dilakukannya koordinasi secara tepat atau integrited.
c.       Merumuskan otoritas dan kewenangan secara baik untuk meningkatkan motivasi atau semangat kerja pegawai serta meningkatkan loyalitas / kinerja yang produktif, dari pucuk pimpinan hingga pegawai yang paling rendah.
d.      Dilakukannya pengawasan dan pengendalian secara berkala, sistematis yang dikemas dalam komunikasi formal dan informal.

  1. Sistem dan Prosedur Administrasi Perkantoran
Sistem dan prosedur administrasi perkantoran adalah langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan yang sistematis yang berkaitan dengan apa, mengapa, bilamana, dimana, kapan suatu pekerjaan itu dilaksanakan.

Sistem dan Prosedur Perkantoran yang baik memiliki dampak:
a.       Pekerjaan menjadi lebih  sederhana, efektif, efisien, responsif dan akuntabel.
b.      Mudah melakukan pemantau, pengawasan dan pengendalian, karena telah didukung spesialisasi, kompetensi atau profesionalisme masing-masing individu.
c.       Terjadinya koordinasi yang integratif antara bagian atau individu yang satu dengan yang lain, dan saling membatu dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
d.      Telah terjadi proses pendidikan dan latihan secara berkelanjutan atau kaderisasi hingga menuju tingkat kematangan yang tinggi.
e.       Penguasaan sarana dan prasarana administrasi perkantoran yang baik yang didukung Informasi Teknologi (IT).

  1. Model-model atau Struktur Organisasi Perkantoran, meliputi:
a.       Model / Struktur Organisasi Garis
Model organisasi ini biasa digunakan oleh organisasi yang masih sederhana atau kecil, karyawannya belum begitu banyak dan spesialisasi pekerjaan belum begitu dianggap penting.
b.      Model / Struktur Organisasi Fungsional
Model yang satu ini, dengan ciri bahwa pimpinan pada setiap lefel, belum perlu dengan pegawai yang khusus, jadi setiap pimpinan berhak memerintah pegawai, begitu sebaliknya setiap bawahan berhak menerima perintah pimpinan.
c.       Model / Struktur Organisasi Garis dan Staf
Pada model ini maksudnya pada suatu organisasi terdapat satu atau beberapa staf yang ahli dalam bidang tertentun yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan di dalam organisasi yang bersangkutan.
Bentuk ini disebut juga penggabungan antara organisasi fungsional dan staf.

  1. Mengidentifikasi Pekerjaan Kantor.
Pekerjaan kantor  (office work) disebut juga (clerical wark, paper wark), administrasi (dalam arti sempit) atau tata usaha.

Bagaimana pentingnya administrasi perkantoran, karena setiap organisasi apapun dan manapun perlu didukung pelayanan perkantoran (office service) dalam mencapai tujuan, meliputi:
a.       Penyampaian keterangan secara lisan maupun tulisan.
b.      Laporan atau evaluasi untuk mengkoordinasikan banyak hal, cepat, akurat / valid untuk kepenringan pengambilan keputusan pimpinan.

Jadi aktivitas pekerjaan pelayanan (publik) / tata usaha, pada dasarnya berdasarkan pola:
a.       Menghimpun,
Mencari keterangan atau data yang dipergunakan sebagai bahan untuk memecahkan masalah tertentu.
b.      Mencacat,
Kegiatan tulis menulit untuk mengelola keterangan-keterangan yang didapatkan, untuk kemudian disimpan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
c.       Mengolah,
Mengerjakan keterangan (menganalisis, menginterpretasi) dengan berbagai metode untuk dipersiapkan memecahkan masalah.
d.      Menggandakan,
Kegiatan memperbanyak (sesuai kebutuhan) dengan berbagai alat yang representatif.
e.       Mengirim,
Kegiatan menyampaikan keterangan / data sesuai dengan keperluan atau masalah yang dihadapi.
f.       Menyimpan,
Kegiatan meletakkan keterangan / data dengan baik, hingga memudahkan bilamana sewaktu-waktu dipergunakan.

  1. Unsur-unsur Kepemimpinan – Manajemen Perkantoran
a.       Manusia (man)
Pegawai, dimulai dari pucuk pimpinan hingga pekerja yang paling bawah, atau sebaliknya, yang bertugas mengelola informasi atau data sesuai dengan keperluan.
b.      Uang (money)
Unsur ini digunakan untuk keperluan belanja pegawai, pembelian peralatan, dan lain-lainya.
c.       Material (alat / perlengkapan)
Terdiri dari macam alat-alat:
1.      Alat Tulis Kantor.
Pena, kertas, tinta dll., dalam rangka proses penanganan informasi sehingga perlu pengelolaan yang baik agar efektif dan efisien (baik yang habis pakai, maupun tidak).
2.      Mesin-Mesin Kantor.
Note Book, Kalkulator, Mesin Cetak, dll.
d.      Metode (metod), cara memecahkan masalah
e.       Situasi – waktu (time)
f.       Informasi (information)

  1. Identifikasi Kompetensi Pesonal / Pegawai
a.       Persyaratan Personal Kantor
1.      Pengetahuan
Yaitu pegawai yang bekerja dikantor, baik pemerintah maupun swasta (goverment and nongoverment), yang berusaha memberikan jasa/kinerjanya untuk mencapai tujuan, dengan kepribadian yang baik dilanadasi oleh etika, filsafat serta agama.
2.      Ketrampilan
Ketrampilan yang masuk dalam ranah kompetensi, yang dilandasi dari suatu profesi yang terukur dari pendidikan, kemampuan / keahlian, etika, filsafat dan agama.
Dinyatakan trampil apabila pegawai bekerja sesuai dengan standar yang dibutuhkan dan seharusnya, dengan tidak melepaskan mutu (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (efektif dan efisien).
3.      Kepribadian
Keseluruhan sifat, watak, karakter yang dimiliki seseorang, yang dapat dikenali maupun tidak dapat dikenali.
Yang dapat dikenali antara lain:
a. Sikap posisi badan ketika duduk, berjalan dan menyampaikan pendapat.
b. Bersih, rapi, harum.
c. Luwes dan berbusana serasi.
d. Sehat jasmani dan rochani.
e. Mampu dan trampil bekerja.
f.  Senyum, sapa (salam).
g. Loyalitas / kesetiaan terhadap organisasi dan pekerjaannya, sehingga merasa memiliki, menjaga nama baik organisasi, dll
h. Tekun, rajin dan sabar dalam bekerja serta mengahadapi masalah, bukan putus asa
i. Menyimpan rahasia organisasi, jabatan / pimpinan, diri sendiri.

b.      Sumber Tenaga Kerja
1.      Sumber Internal
a.       Pengembangan karier (cereer development).
b.      Promosi dan mutasi, desersi (jangan terjadi bilamana tidak terpaksa)
2.      Sumber Eksternal
Dilakukan dengan cara membuka lamaran, dilakukan seleksi sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.

c.       Langkah Seleksi
Kebijakan untuk penerimaan pegawai dengan seleksi meliputi:
1.      Penarikan Tenaga Kerja, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Organisasi harus mencari pegawai yang sesuai dengan visi, misi, trategi dan tujuan yang telah ditetapkan.
b.      Seleksi, yaitu: proses kegiatan pemilihan calon pegawai / pelamar yang memenuhi persyaratan, diantaranya:
1.                                                                  Surat lamaran (dulu ditulis dengan tangan, sekarang banyak cara)
2.                                                                  Daftar riwayat hidup
3.                                                                  Ijazah
4.                                                                  Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK, dulu SKKB)
5.                                                                  Surat keterangan pengalaman kerja (Curikulul Vitae)
6.                                                                  KTP, Foto, KK.
7.                                                                  Dll sesuai kebutuhan.
2.      Klasifikasi Jabatan (job classification) sebagai dasar seleksi
Tujuan – manfaatnya adalah membatu mendapatkan pegawai sesuai yang dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan tertentu, ditetapkan setelah melakukan magang sebagai salah satu dasar seleksi.    
3.      Tes dan Wawancara
a.       Macam-macam Tes
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kecakapan dan kepribadian calon pegawai, pola ini dapat digolongkan lebih lanjut:
1.      Tes individu, biasanya dilakukan secara lesan.
2.      Tes kelompok, biasanya dilakukan secara tertulis.
3.      Tertulis
Macamnya:
1.   Obyektif, jawaban singkat (short, answer)
2.   Melengkapi (completion)
3.   Memilih (multiple choice test), benar atau salah (true false test)
4.   Subyektif, misalkan membuat karangan.
4.      Tes Intelegensi (intelligence test), digunakan untuk mengetahui tingkat integensi (IQ) calon pegawai.
5.      Tes Minat (interest test), digunakan untuk mengetahui minat calon pegawai.
6.      Tes Kepribadian (personality test), untuk mengetahui kepribadian pelamar.
7.      Tes Bakat (aptitude test) untuk mengukur calon pegawai.
8.      Tes Kesehatan (medical test), untuk mengetahu kesehatan pelamar sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan.


b.      Wawancara (Interview)
Teknik ini digunakan hampir semua lini dan jabatan yang diperlukan dalam organisasi yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) yang dilakukan secara obyektif, dengan tujuan:
1.               Memastikan bahwa pelamar benar-benar berminat bekerja pada organisasi yang bersangkutan,
2.               Mencari kebenaran data-data yang tertulis di dalam formulir lamaran,
3.               Mendapatkan informasi lain yang belum tertulis di dalam lamaran,
4.               Memastikan bahwa pelamar yang dipilih adalah orang yang paling tepat sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan,
5.               Memberikan kesempatan kepada pelamar untuk memperoleh informasi tetang organisasi, jenis pekerjaan dan jabatan yang dilamar,
6.               Memberikan kesan yang positif kepada pelamar sehingga wawancara secara tidak langsung merupakan media promosi bagi organisasi.

4.      Penempatan Personal Kantor dalam Tugas (Baru):
Pegawai lama / beru membutuhkan penempatan dalam tugas atau pekerjaan, setelah proses panjang dari lamaran, sebagai pengenalan, dan lain-lain:
a.       Aspek Kehidupan Organisasi.
Kisi-kisi yang dapat diberikan antara lain:
1.      Sejarah organisasi
2.      Struktur dan tipe organisasi
3.      Tatakerja yang diberlakukan dalam organisasi
4.      Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Literatur yang digunakan
5.      Pengenalan para pejabat
6.      Tata ruang dan tata letak serta fasilitas kerja
7.      Berbagai ketentuan normatif
8.      Produk organisasi
9.      Uraian jabatan atau pekerjaan
10.  Hal-hal yang terkait dengan hak dan kewajiban pegawai
11.  Ketentuan-ketentuan tentang jaminan sosial. 
b.      Kepentingan Pegawai Baru
1.      Penghasilan
2.      Jam Kerja
3.      Hak cuti
4.      Fasilitas yang disediakan
5.      Pendidikan dan pelatihan
c.       Ruang Lingkup Tugas yang bersangkutan, menyangkut segi-segi teknik, seperti:
1.      Lokasi
2.      Aktivitas yang harus dilakukan
3.      Persyaratan keselamatan kerja
4.      Perilaku dalam tugas
5.      Kerjasama,
6.      Koordinasi, dll.

d.      Perkenalan, aktivitas ini dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas, dari siapa perintah akan datang dan kepada siapa perintah dapat dilakukan, kemana harus melapor, siapa atasan langsung, siapa rekan-rekan kerjanya, ini disebut “latihan orientasi” (orientation training).




Sugeng Rusmiwari
FISIP UNITRI MALANG
081 334 995 112