Tugas Semester 3

Mata Kuliah : ............................

90 komentar:


  1. Nama : Imelda Napa Raja
    Nim : 2014210054
    Prodi/kelas : lmu Adm. Negara/C


    Dahulu banyak orang berpendirian bahwa kepemimpinan itu tidak dapat dipelajari. Sebab kepemimpinan merupakan suatu bakat yang diperoleh orang sebagai kemampuan istimewa yang dibawa sejak lahir. Jadi, orang menyatakan bahwa tidak diperlukan teori dan ilmu kepemimpinan disebabkan oleh keberuntungan seorang pemimpin yang memiliki bakat alam yang luar biasa, sehingga dia memiliki kharisma dan kewibawaan untuk memimpin massa yang ada disekitarnya. Tegasnya seorang pemimpin yang sukses itu menjalankan kepemimpinannya tanpa didasari teori, tanpa menjalani pelatihan dan pendidikan sebelumnya. Kepemimpinan adalah jenis pemimpin yang tidak ilmiah. Dia melakukan kepemimpinannya oleh karena dia memiliki bakat menguasai seni memimpin (seni kepemimpinan) yang khas menjadi miliknya sendiri.

    Kepemimpinan sejak lama telah ada dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional karena dapat menghambat tercapainya tujuan, termasuk pengikut / bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting.
    Calon-calon pemimpin baru semuanya dilakukan lewat perencanaan, yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan. Kemudian tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi mempersiapkan secara berencana, melatih percobaan, penelitian, analisis, supervisi dan penggemblengan secara sistematis untuk membangkitkan sifat-sifat pemimpin yang unggul, agar mereka berhasil dalam tugas-tugasnya. Nilai kepemimpinan tidak lagi ditentukan oleh bakat alamnya, akan tetapi oleh kemampuannya menggerakkan banyak orang melakukan suatu karya bersama, berkat pengaruh kepemimpinannya


    BalasHapus
  2. Nama : Noviandy Candra
    NIM : 2012210059
    Kelas : B
    Kelompok : -
    Tugas 1 : Teori Kepemimpinan Dan Organisasi Publik
    Judul : Peran Kepemimpinan dalam Implelentasi Kebijakan Publik
    Abstrak
    Peran kepemimpinan sangat penting dalam implementasi kebijakan publik karena dapat mendukung keberhasilan dan juga menyebabkan kegagalan dalam pencapaian tujuan suatu kebijakan publik. Sehingga perlu dibentuk peningkatan kualitas kepemimpinan, organisasi yang bebas KKN dan akuntabilitas kebijakan publik menjadi lebih efektif dan efisien dalam implementasi aturan hukum dan jaminan perlakuan yang adil di dalam organisasi pemerintahan indonesia. Kepemimpinan diharapkan mampu untuk meningkakan kualitas kebijakan publik, cerdas dalam membaca keadaan dan kebutuhan publik dan memandang semua orang setara dimuka hukum, sehingga setiap orang yang berurusan dengan hukum diperlakukan dengan adil. Dalam penyelenggaran organisasi pemerintah sekarang, kepemimpinan juga menjadi semakin imperatif dalam susunan kehidupan moderen, menghadirkan berbagai pariasi pelaksanaan dan model dalam kebijakan publik. Pemerintahan merupakan lembaga yang sangat berkuasa karena adalah sarana administrasi rasional yang netral dalam skala besar. Kepemimpinan sangat kuat eksistensinya karena mempunyai kewenangan yang besar dan memiliki sumber daya yang cukup dalam menjalankan kekuasaannya dibanding dengan aspek lain dalam suatu organisasi. Kepemimpinan memiliki peran dominan dalam implementasi kebijakan publik dan mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dalam setiap hierarkinya. Sehingga kepemimpinan paling sering, bahkan secara keseluruhan menjadi motor pengerak pelaksana kegiatan kebijakan publik. Keberadaan kebijakan tidak hanya dalam struktur pemerintah, tetapi juga ada dalam organisasi-organisasi swasta, institusi pendidikan dan sebagainya. Oleh sebab itu, kepemimpinan dalam kebijakan publik menjadi kekuatan dalam pelaksanaan sebuah kebijakan publik. Dengan demikian, kepemimpinan mempunyai peranan penting dalam implementasi kebijakan publik.
    Kata Kunci : Peran Kepemimpinan, Implementasi Kebijakan Publik
    Variable :
    1. Kepemimpinan,
    2. Kebijakan Publik.
    Indicator :
    1. Peningkatan Kualitas Kepemimpinan,
    2. Organisasi Bebas KKN,
    3. Akuntabilitas Kebijakan Publik

    BalasHapus
  3. Nama : Ester Mila
    NIM : 2014210036
    Kelas : B
    Kelompok : -
    Tugas 1 : Teori Kepemimpinan Dan Organisasi Publik
    Judul : Peran Etika Kepemimpinan dalam Organisasi
    Abstrak
    Kepemimpinan suatu proses yang mempengaruhi setiap aktifitas yang diorganisasi dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan dan mempunyai suatu filsafat dan etika yang di mana kepemimpinan juga harus mengambil keputusan yang baik dan Kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu dan kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam organisasi tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya di dalam organisasi. Kepemimpinan ini sejak lama telah ada dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan organisasi terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan organisasi dan menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut atau bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi organisasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting. Nilai penting kepemimpinan dalam menyelenggarakan urusan-urusan kemasyarakatan sudah disadari sejak permulaan sejarah. Kepemimpinan telah sejak lama menarik perhatian para ilmuwan dan para praktisi, karena istilah kepemimpinan itu sendiri sering diasosiasikan dengan orang-orang yang dinamis, mengendalikan perusahaan baik besar maupun kecil, atau menentukan arah suatu negara.

    Kata Kunci : Etika Kepemimpinan, Organisasi

    Variabel :
    1) Kepemimpinan
    2) Organisasi

    Indicator :
    1) Peran Kepemimpinan Organisasi,
    2) Kepemimpinan Yang Adil,
    3) Peningkatan Etika Kepemimpinan.

    BalasHapus
  4. NAMA; SEPA ERNI
    NIM; 2014210132
    KELAS:B

    Kepemimpinan merupakansuatu proses dimana pemimpin digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah dicapai.

    Pengertian Kepemimpinan (Leadership) Menurut Para Ahli – Kepemimpinan (Leadership) adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh yang dilakukan oleh pemimpin kepada pengikutnya atau anggotanya yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.

    Menurut Dr. Thomas Gordon

    Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.

    John W. Gardner (1990)

    Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.

    Latar belakang munculnya kepemimpinan;

    Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Menyangkut beberapa hal yaitu:

    1.genetik merupakan pemimpin yang berhasil/sukses.

    2.sosial yaitu untuk menjadi pemimpin yang lebih baik.

    3.ekologi, menjadi orang sukses

    Karakter manusia;

    X:hal-hal yang baik dan mau berubah.

    Y;hal-hal yang malas dan mau enaknya.

    Z;yang paling umum (baik dan buruk).

    Kesimpulannya:

    kepemimpinan merupakan pemimpin yang menggambarkan, memberi pengarahan dan membimbing orang-orang, kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan melalui seorang atau anggota kelompok tersebut. Dimana seorang pemimpin juga sebagai pemuju.

    Kepemimpinan muncul karena adanya peradapan manusia sejak zaman dahulu melalui nenek moyang nya, mereka menantang eksistensi hidup.

    Manusia memiliki karakter yang berbeda-beda yaitu (x; baik dan mau berubah, y; malas dan mau enak nya, z; baik dan

    BalasHapus
  5. NAMA:KRISTINA ETI

    KLS:B

    PRODI:ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    MK:TEORI KEPEMIPINAN ORG.PUBLIK

    NIM:2014210070



    *KEPEMIMPINAN UNTUK OTONOMI DAERAH

    kita pasti tidak asing lagi degan otonomi merupakan pilihan yang tepat dan tidak bisa dikembalikan

    lagi namun dalam peroses menjabarkan ya,membuat instumentari kebijakan dan mengolah inplntasi

    namun ditangan orang yang bijak,yang memiliki mental dan karakter membagun daerah nya



    *ROBERT ENDI JAWENG

    kepemipinan untuk otonomi daerah robert endi jaweng direktur eksekutif komite

    komite pematau pelaksanan otonomi daerah(KPPOD)bersamah dengan kemntrian dalam negri



    *apakah indonesia masih sangat permatur dalam pelaksana ekonomi daerah,masa order baru berati hampir 30

    sampai 40 tahun kita hidup dengan sistem sintral istik tiba_tiba reformasi terjadi pada tahun 1998 dan merubah sistem tersebut.



    *kesimpulan

    1.apa yang kamu kthui tentang otonomi ?

    2.siapa audiensnya yang kamu ketahui ?

    3.kapan masalah ini terjadi ?

    4.dan kenapa masalah ini terjadi ?

    5.dimana masalah ini terjadi ?

    6.bagai mana cara kita mengatasi masalah otonomi daerah ?


    BalasHapus
  6. A. Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
    Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman dulu manusia bekerja bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerja sama antar manusia dan kepemimpinan. Pada saat itu pribadi ditunjuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat, paling cerdas, dan paling berani.
    B. Pengertian Kepemimpinan
    Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
    Ada tiga teori menjelaskan munculnya pimpinan
    1. Teori genetis
    Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk” . Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.
    2. Teori social
    Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan . Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin.
    3. Teori ekologi
    Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.

    Kesimpulan
    Pada dasarnya kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan memberi contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai sebuah tujuan tertentu . dalam hal ini kepemimpinan memiliki tiga teori yakni
    • Teori genetis yaitu pemimpin yang dilahirkan dan dibentuk .
    • Teori social yaitu pemimpin yang dibentuk tetapi bukan dilahirkan
    • Teori ekologi yaitu pemimpin yang dilahirkan dan memiliki bakat .

    BalasHapus
  7. NAMA ;MARIA ELIS SRIANI
    NIM ;2014210080
    KELAS ;B

    KEPEMIMPINAN

    Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi kontrol kepada pengikut nya dalam upaya mencapai suatu tujuan organisasi.

    Peran seorang pemimpin atau seorang leadership sangat lah penting dalam konsep suatu organisasi, karna seorang pemimpin bertanggung jawab penuh atas bawahan nya.
    Dan seorang pemimpin harus memiliki ketegasan dalam memberikan tugas kepada setiap bawahan nya.
    Ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh seorang pemimpin yaitu;
    1. Tegas
    2. Berkomitmen
    3. Bertanggung jawab

    Menurut WILLIAM G. SCOTT (1962)
    Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktifitas yang di organisir dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.

    Menurut HENRY PARTT FAIECHILD
    (dalam buku berjudul KARTONO (1994:33)
    Kepeminpinana adaah seorang yang dengan jalan memprakasai tingkat laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengoganisir upaya orang lain atau melalui prestasi, kekuasan dan posisi.
    Dalam pengertian yang terbatas, pemimnpin ialah seorang yang membimbing dengan bantuan kualitas persuasif nya dan peneriamaan secara sukarela oleh para pengikut nya.


    KESIMPULAN
    1. Apa itu kepemimpinan?
    2. Bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab?
    3. Bagaimana konsep untuk menjadi seorang pemimpin?
    4. Apa peran seorang pemimpin?
    5. Tanggung jawab apa yang harus di lakukan oleh seorang pemimpin?
    6. Mengapa harus ada seorang pemimpin dalam suatu organisasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. NAMA : FAUSTINA DUA
    NIM :2014210038
    PRODI :ADMINISTRASI NEGARA
    KELAS :B

    KEPEMIMPINAN

    ABSTRAK

    Kelompok-kelompok yang terbentuk dalam masyarakat berangkat dari kebutuhan bersama yaitu dalam rangka mencapai tujuan bersama.Tujuan bersama tersebut dapat dicapai melalui koordinasi.Koordinasi hanya dapat dilakkukan
    apabila salah satu anggota kelompok mempunyai otoritas lebih besar daripada anggota lain, yang selanjutnya disebut pemimpin. Agar seorang pemimpin mampu melakukan fungsi-fungsi kepemimpinan secara optimal, maka harus memahami konsep pemimpin dan kepemimpinan, kapan terjadi kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang efektif, dan strategi yang tepat dalam melakukan fungsi -fungsi kepemimpinan
    Pemimpin yang akan berhasil secara teoritis adalah seorang pemimpin di samping dilahirkan, juga harus dibentuk oleh lingkungannya, dan lingkungan yang membentuk adalah lingkungan yang berkualitas, serta dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu seseorang dapat berhasil
    sebagai pemimpin apabila memiliki kualifikasi yang dibutuhkan Syarat
    mutlak yang harus dimiliki pemimpin yaitu: kekuasaan, kewibawaan, dan
    kemampuan.Pemimpin juga harus mampu menggunakan pendekatan
    kepemimpinan yang tepat dalam mengambil kebijakan dalam
    organisasiny.Konflik dalam suatu organisasi merupakan hal yang tidak dapat
    dihindarkan. Dalam batas-batas tertentu konflik tidak selamanya merugikan
    justru sangat bermanfaat bagi penciptaan perilaku yang efektif. Oleh sebab
    itu perlu seni mengelola konflik, yaitu: membuat standard an penilaian menentukan masalah kontroversial dan konflik, menganalilsa situasi dan
    evaluasi terhadap konflik dan akhirnya pemimpin harus memilih tindakan
    yang tepat terhadap penyimpangan yang menimbulkan konflik.
    Pendahuluan Kerjasama dan salingmembantu telah muncul bersam-sama dengan peradaban manusia


    BalasHapus
  23. Nama : Desi Agitia
    NIM : 2014210180
    Jurusan : Administrasi Negara
    Kelas : B

    ABSTRAK
    PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP
    KINERJA PEGAWAI

    Kepemimpinan merupakan faktor utama dalam menentukan maju mundurnya suatu organisasi ataupun perusahaan dalam usaha mencapai tujuan, dalam hal ini adalah Badan Perencanaan Pembagunan Daerah Kota Batu oleh Kepala Badan. Peran pemimpin BPD Kota Batu dalam meningkatkan kinerja pegawai untuk memberikan pelayanan memiliki berbagai prinsip pelayanan, seperti kesederhanaan, kejelasan, kepastian, keamanan, keterbukaan, efisien,ekonomis, dan keadilan yang merata merupakan prinsip-prinsip pelayanan yang harusdiperhatikan oleh pemimpin. Dalam menghadapi tantangan ini, maka BPD Kota dituntut kinerja pegawai yang tinggi demi tercapainya kualitas pelayanan publik yang sesuai dengan keinginan masyarakat, dimana kinerja pegawai yang diharapkan
    Tersebut salah satunya dipengaruhi oleh motivasi. Melalui pemberian motivasi mampu menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya maubekerja giat dan antusias mencapai hasil yang maksimal.
    Didalam penelitian ini. Peneliti memakai metode penelitianan alisiseksplanasi dengan studiregresi linear sederhanaya itu untuk menguji seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.
    Penelitian ini dilakukan di BadanPerencanaanPembagunan Daerah Kota Batu dengan responden sebanyak 75 orang,dan penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kepemimpinan BPPD Kota Batu terhadap kinerja pegawainya.
    Terbukti hasil penelitian bahwa sekitar 47,25% pengaruh yang diberikan kepemimpinan kepala BPD Kota Batu terhadap kinerja pegawainya.
    Jadi penelitian ini tidak bertentangan dengan hipotesis yang dibuat penulis yaitu terdapat pengaruh yang positif antara kepemimpinan terhadap kinerja Spegawai.

    Kata Kunci :KepemimpinandanKinerjaPegawai




    SUMBER : Prof.Dr.Sondang
    P.Siagian,M.P.A

    PENERBIT : BUMI AKSARA

    BalasHapus
  24. Nama : Elbert Roderick Ndamung
    Nim : 2014210034
    Kelas : C
    SUMBER DAYA MANUSIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN (DOSEN)
    Peran sumber daya manusia (SDM) dalam sebuah organisasi memegang fungsi yang sangat sentral dan kunci untuk mencapai tujuan organisasi, oleh karena itu peran dan fungsinya tidak mudah untuk digantikan oleh sumber daya organisasi lainnya. SDM adalah aset organisasi yang mampu menumbuhkan organisasi dan senantiasa berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya yang terus berubah. Keberadaan sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri pentingnya, oleh karena itu SDM dituntut untuk mampu beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi juga harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi perguruan tinggi diantaranya adalah staf pengajar atau tenaga pendidik atau lebih dikenal dengan Dosen.
    Umumnya Dosen dalam perguruan tinggi terdiri dari Dosen tetap dan Dosen Tidak tetap. Meskipun dalam instrumen penilaian kinerja khususnya di lembaga pendidian tinggi lebih memfokuskan pada penilaian kinerja dosen dalam arti Dosen tetap, namun dalam realitasnya, peranan Dosen Tidak tetap tidak dapat dikecilkan artinya di dalam membesarkan perguruan tinggi maupun dalam mencetak mahasiswa yang unggul, salah satu penentu kualitas proses pendidikan dan pengajaran dalam perguruan tinggi peranan dosen baik tetap maupun tidak tetap sangatlah penting, kualitas proses. Hal ini menunjukkan dua faktor utama yang menjadi fokus utama dalam artikel ini, yaitu Kepuasan Kerja (job satisfaction) dan komitmen terhadap organisasi (organizational commitment).
    Kajian ini adalah berpatokan pada teori kepemimpinan modern, yang diikut dengan gaya kepemimpinan klasik dan situasional.
    Kesipulan:
    1. Peran SDM dalam sebuah organisasi
    2. SDM adalah asset organisasi
    3. Visi Misi Dosen dalam perguruan tinggi
    Kata Kunci: SDM, Organisasi, Dosen

    BalasHapus
  25. NAMA : MARIA ALOSIMA LOLA BAI
    NIM : 2014210079
    KELAS : C
    SEMESTER : III
    PRODI : Ilmu Administrasi Negara

    Kepemimpinan sejak lama telah ada dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan. Tulisan ini mencoba memaparkan tentang berbagai hal mengenai kepemimpinan, seperti definisi, teori, gaya dan fungsi kepemimpinan.
    Kesimpulannya menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut / bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting. Di dalam suatu organisasi, di mana ditemukan kegiatan-kegiatan kelompok, adanya kepemimpinan sangatleh diperlukan. Sebab dengan adanya kemepimpinan maka kegiatan kelompo menjadi terarah dan pencapaian tujuan menjadi lebih mudah dan efektif. Dengan kata lain syarat bagi berlangsungnya kehidupan kelompok atau organisasi yang sehat, se-suai dengan tujuan pembentukan kelompok atau organisasi. Kepemimpinan mengandung asas-asas pokok yang perlu pada diri setiap pemimpin, di organisasi apapun dan pada level manapun dia berada. Psikologi kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi utama seorang pemimpin ada-lah mengembangkan sistem motivasi yang efektif, agar para pengikut (bawahan) mau bekerja sesuai yang diperintahkan oleh pemimpin yang bersangkutan. Dalam hal ini se-orang pemimpin haruslah mampu melakukan suatu stimulasi / rangsangan terhadap peng-ikut / bawahan sedemikian rupa agar dapat memberikan sumbangan positif bagi tujuan-tujuan organisasi, di samping memuaskan kebutuhan-kebutuhan pribadinya.
    Dengan demikian, dari dua pendekatan atau teori tentang psikologi kepemimpinan yang paling sering dibahas, yaitu teori tingkat kebutuhan Maslow (kebutuhan fisik, kebu-tuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaam dan kebutuhan aktualisasi diri) dan teori kekuasaan French & Raven (kekuasaan paksaan, kekuasaan imbalan, kekua-saan legitimasi, kekuasaan keahlian dan kekuasaan referensi), maka teori yang pertama (teori tingkat kebutuhan Maslow) dapat menjadi model atau pedoman bagi pemimpin da-lam mengembangkan sistemmotivasi yang paling efektif.

    BalasHapus
  26. Nama :Gabriel P.Rea.
    NIM :2014210047
    Kelas :B.
    Prodi :Ilmu Administrasi Negara.
    Tugas 1 : Teori Kepemimpinan Dan Organisasi Publik.
    Judul :Sifat Kepemimpinan Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan.

    ABSTRAK.

    Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok,kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok., didalam organisasi itu sendiri sifat kepemimpinan sangat penting dalam organisasai, khusunya bagi mahasiswa itu sendiri. • Mahasiswa adalah sebagai agen perubahan biar negara kita lebih maju dan lebih baik dibanding negara-negara lain.DiIndonesia memerlukan sumber daya manusia dengan mutu yang berkualitas sebagai calon pemimpin bangsa masa depan. • Mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan diharapkan mampu menjadi pemimpin bersifat baik dengan memiliki keseimbangan antara keterampilan teknis, keterampilan konseptual, keterampilan personal serta kreativitas. • Untuk mewujudkan mahasiswa yang memiliki sifat kepemimpinan baik maka perlu dibekali sifat-sifat yang dapat mengarahkan mahasiswa menjadi pemimpin yang lebih baik.Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna. • Saat ini karakter mahasiswa yang dibutuhkan adalah bukan sekedar mahasiswa yang pintar dalam akademisnya saja, tetapi juga yang pandai berbicara, profesional dalam kehidupan, kemudian senantiasa kontrbutif terhadap lingkungan sekitarnya. • Mahasiswa memerlukan konsep dan tindakan nyata untuk membangun sikap demi mencapai itu semua. • Beberapa diantaranya yaitu (1) membangun jiwa kepemimpinan;
    (2) menjadi orang yang berintegritas; dan
    (3) membangun integritas kepemimpinan.
    Kesimpulan :Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin adalah peran membangkitkan semangat kerja. Peran mahasiswa tidak bisa lepas dari pembangunan dan peranannya yang sangat penting ini bahwa Dalam peranannya untuk pembangunan masa depan atau penentu masa depan bangsa, diharapkan mahasiswa mampu dan sanggup untuk memberikan perubahan dan pembangunan bangsa.
    Saran : Hendaknya jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi dan keadaan dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhutungkan secara matang.

    BalasHapus
  27. Nama : Dicky Siswanto Renggi Tay
    Nim : 2014210029
    Kelas : C
    Peran Pemimpin dalam Mengendalikan Konflik
    Pemimpin adalah pemegang keberhasilan sebuah lembaga yang dipimpinnya. Baik buruknya, maju mundurnya lembaga tersebut tergantung bagaimana seorang pemimpin mampu mengupayakan dan berperan sebagai seorang figur yang diteladani dan dihormati. Dan profesionalisme adalah kunci dari keberhasilan peran itu, pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu mempengaruhi perilaku individu-individu, untuk menunaikan tugasnya dalam rangka memberikan arahan dan petunjuk, mewujudkan target organisasi, mengembangkan, memegang teguh, dan menjaga kekuatan bangunannya. Di satu sisi, prestasi kepemimpinan seseorang sangat dipengaruhi oleh harapan-harapan dari anggota kelompok yang dipimpinnya. Harapan-harapan tersebut bukan hanya berhubungan dengan pengaruh kepemimpinan sosiologi pemimpin, tapi juga efektifitas, efisiensi dan kepuasan kerja staf.
    Teori kepemimpinan memberikan petunjuk akan adanya lima teknik yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin dalam memediasi konflik yang terjadi, yaitu kompetisi; kolaborasi; pengelakan; akomodasi; dan kompromi. Dari teknik ini, diperlukan kemampuan pimpinan dalam membaca situasi konflik yang terjadi di dalam organisasinya, sehingga dapat mengambil langkah mediasi atau penyelesaian konflik dengan teknik-teknik yang disajikan. Menumbuhkan situasi yang mendorong iklim dalam mana para bawahan mampu melakukan penilaian atas diri sendiri yang mengarah pada mempermudah terjadinya perubahan di masa yang akan datang, baik yang menyangkut persepsi, kemampuan kognitif, maupun sikap dan perilaku di masa yang akan datang.
    Tegaslah terhadap fakta, tapi lunak terhadap orang. Ambillah penambahan waktu untuk mendapatkan setiap detail. Mengembangkan kekuatan pribadi, peningkatan diri dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berprinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga emosional dan spiritual (IQ, EQ, dan SQ).
    Kesimpulan:
    1. Pemimpin adalah pemegang keberhasilan sebuah lembaga
    2. Profesionalisme kepemimpinan
    Kata Kunci: Pemimpin, Teori, Kerja

    BalasHapus
  28. Nama :Bonifasius Nim :2014210025 Kelas :C
    Tugas 1: Teori Kepemimpinan dan organisasi Publik
    Abstrak
    Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
    Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
    beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain: Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.
    Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
    Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama.
    Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
    Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.
    .
    Munculnya pemimpin dikemukan dalam beberapa teori, yaitu;
    Teori pertama, berpendapat bahwa seseorang akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Menurut teori ini tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, hanya orang-orang yang mempunyai bakat dan pembawaan saja yang bisa menjadi pemimpin. Teori ini disebut teori genetis.
    Teori kedua, mengatakan bahwa seseorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. Setiap orang bisa memimpi asal diberi kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun ia tidak mempunyai bakat atau pembawaan. Teori ini disebut teori social.
    Teori ketiga, merupakan gabungan dari teori yang pertama dan yang kedua, ialah untuk menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang. Kemungkinan untuk mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan, waktu dan keadaan. Teori ini disebut teori ekologis.
    Teori keempat, disebut teori situasi. Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin, tetapi dalam situasi tertentu saja, karena ia mepunyai kelibihan-kelebihan yang diperlukan dalam situasi itu. Dalam situasi lain dimana kelebihan-kelebiahannya itu tidak diperlukan, ia tidak akan menjadi pemimpin, bahkan mungkin hanya menjadi pengikut saja.

    BalasHapus
  29. nama : supriyanus supriyanto yan
    nim : 2014120140
    kelas : administrasi negara ( c )

    tugas 1 : teori kepemimpinan dan organisasi publik

    ABSTRAK

    Pemimpin sangat penting dalam suatu organisasai Oleh sebab itu diantara para anggota kelompok tentulah membutuhkan seseorang yang bisa memimpin kelompok itu, sebab jika tidak ada pemimpin maka akan terpecah belah lah kelompok tersebut. Untuk mengelolanya, diperlukan pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik serta dapat menjadi panutan untuk anggota kelompoknya.
    Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan manusia diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin didunia.Didalam kehidupan nyata, manusia harus selalu berinteraksi dan beradaptasi dengan sesama maupun dengan lingkungan.Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirisehingga manusia harus hidup berkelompok, baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.Hal itu ditujukan agar manusia dapat bersosisalisasi dengan sesamanya manupun lingkungannya.
    Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

    BalasHapus
  30. Nama : Konstantinus Evo Marda
    Nim : 2014210069
    Kelas : B
    Prodi : Ilmu Administrasi Negara

    Tugas 1 : Teori Kepemimpinan Dan Organisasi Publik

    KEPEMIMPINAN
    Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi setiap aktifitas di dalam suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan. Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu, pemimpin sebagai subjek dan dipimpin sebagai objek. Pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina, menuntun serta mempengaruhi bawahan nya. Didalam organisasi itu sendiri sifat kepemimpinan sangat penting dalam organisasai, Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan. Baik buruknya, maju mundurnya organisasi tersebut tergantung bagaimana seorang pemimpin mampu mengupayakan dan berperan sebagai seorang figur yang diteladani dan dihormati. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
    Beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain: Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
    Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.
    Ada beberapa hal yang mesti di perhatikan oleh seorang pemimpin dalam memimpin suatu kelompok :
    1. Tegas
    2. Berkomitmen
    3. Bertanggung jawab

    Menurut WILLIAM G. SCOTT (1962)
    Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi aktifitas yang di organisir dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.

    BalasHapus
  31. Nama : Salfina Ewi Agho
    NIM : 2014210127
    Kelas : B
    Semester : III

    Abstrak: Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain baik dari dalam organisasi maupun diluar organisasi yang mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses mempengaruhi tersebut sering melibatkan berbagi kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan.
    Kepemimpinan secara singkat dapat dikemukakan bahwa pemimpin yang efektif adalah yang jujur, takwa kepada Tuhan Yang maha Esa, Integritas, vitalitas, fisik, dan mental, kecerdasan, kearifan, tanggung jawab, kompeten, memahami kebutuhan pengikutnya, keterampilan interpersonal, mampu memotivasi, dan memberi semangat, dan mampu memcahkan masalah.
    Kepemimpinan berkembang dari waktu-kewaktu berdasarkan keingintahuan para ilmuwan dan peneliti.Mula-mula kepemimpinan itu dilihat dari sudut pandang sifat, ciri atau bakat yang dibawa sejak lahir. Ketidakpuasan akan hasil dari pendekatan ciri tersebut melahirkan pendekatan kepemimpinan berdasarkan perilaku. Kendekatan kedua perilaku tersebut belum memuaskan peneliti sehingga menggunakan pendekatan lain yaitu keberhasilan seseorang tergantung pada situasinya. Bahkan perkembangan terakhir pendekatan kembali keciri-ciri seseorang pemimpin. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu cara sukarela atau sukacita.
    Kepemimpinan yang baik harus memiliki empat macam kualitas, yaitu: kejujuran, pandangan kedepan, mengilhami pengikutnya dan kompoten. Pemimpin yang tidak jujur tidak akan dipercaya dan akhirnya tidak mendapat dukungan dari pengikutnya. Pemimpin yang memiliki pandangan kedepan adalah memiliki misi kedepan yang lebih baik.
    Kepempemimpinan bisa timbul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu dan berada dalam situasi tertentu baik situasi, pengikut, maupun lingkungan eksternal. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui berbagai kekuatan dan tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya kepemimpinan tersebut.

    BalasHapus
  32. Nama : Herluinus A. Deda
    Nim : 2014210050
    Kelas : C
    KINERJA KEPALA BPD
    Penyelenggaraan pemerintahan desa tidak terpisahkan dari penyelenggaraan otonomi daerah. Pemerintahan desa merupakan unit terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat serta tombak strategis untuk keberhasilan semua program. Karena itu, upaya untuk memperkuat desa merupakan langkah mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan otonomi daerah. Sehingga penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan sub-sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga Desa memiliki kewenangan untuk mengatur kepentingan masyarakatnya.
    Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Sedangkan Pemerintahan Desa adalah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa. Badan Perwakilan Desa adalah lembaga legislasi dan pengawasan dalam hal pelaksanaan peraturan desa, anggaran pendapatan dan belanja desa dan keputusan kepala Desa. BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra pemerintah desa. Sementara kedudukan Sekretaris Desa menjadi sangat penting dalam membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa. Apa yang terjadi apabila Sekretaris Desa menjadi ganjalan kepala Desa dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan kepemerintahan.
    Hubungan antara Pemerintah Desa dan Badan perwakilan Desa. Pertama, hubungan dominasi artinya dalam melaksanakan hubungan tersebut pihak pertama menguasai pihak kedua; kedua, hubungan sub koordinasi artinya dalam melaksanakan hubungan tersebut pihak kedua menguasai pihak pertama, atau pihak kedua dengan sengaja menempatkan diri tunduk pada kemauan pihak pertama, Ketiga, hubungan kemitraan artinya pihak pertama dan kedua setingkat dimana mereka bertumpu pada kepercayaan, kerjasama dan saling menghargai.
    Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas pembangunan dan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat benar-benar memperhatikan hubungan kemitraan kerja dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa itu. Kemitraan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa disini berarti bahwa dalam melaksanakan tugas pembangunan maupun pemberian pelayanan kepada masyarakat dan semua aparatur Pemerintahan Desa.
    Kesimpulan:
    1. Regulasi BPD: Regulasi mengenai Kapasitas SDM anggota BPD dan pengurusnya masih kurang begitu jelas, sehingga di beberapa Desa kinerja BPD dirasa kurang mumpuni.
    2. Kelembagaan: Kinerja BPD dirasa tidak sesuai dengan Tupoksinya, BPD kadang terlalu luas ikut campur dalam penyelenggaraan Pemdes dan telalu kritis dalam mengevaluasi kinerja Kades/ Sekdes.
    3. Kapasitas BPD: Sebagian besar anggota BPD dirasa kurang mumpuni dalam kapasitas maupun kualitasnya dalam bekerja, karena standart mengenai pendidikan bagi anggota/pengurus BPD kurang jelas.
    4. Lokalitas BPD: Hubungan BPD dengan Kades sering bertentangan, karena latar belakang BPD adalah mantan Kades sebelumnya dan di beberapa Desa yang lain juga karena di latar belakangi konflik intern antar aktor yang menjabat.
    Kata kunci: BPD

    BalasHapus
  33. Nama : Salfina Ewi Agho
    NIM : 2014210127
    Kelas : B
    Semester : III

    Abstrak: Kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain baik dari dalam organisasi maupun diluar organisasi yang mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses mempengaruhi tersebut sering melibatkan berbagi kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas maupun bujukan.
    Kepemimpinan secara singkat dapat dikemukakan bahwa pemimpin yang efektif adalah yang jujur, takwa kepada Tuhan Yang maha Esa, Integritas, vitalitas, fisik, dan mental, kecerdasan, kearifan, tanggung jawab, kompeten, memahami kebutuhan pengikutnya, keterampilan interpersonal, mampu memotivasi, dan memberi semangat, dan mampu memcahkan masalah.
    Kepemimpinan berkembang dari waktu-kewaktu berdasarkan keingintahuan para ilmuwan dan peneliti.Mula-mula kepemimpinan itu dilihat dari sudut pandang sifat, ciri atau bakat yang dibawa sejak lahir. Ketidakpuasan akan hasil dari pendekatan ciri tersebut melahirkan pendekatan kepemimpinan berdasarkan perilaku. Kendekatan kedua perilaku tersebut belum memuaskan peneliti sehingga menggunakan pendekatan lain yaitu keberhasilan seseorang tergantung pada situasinya. Bahkan perkembangan terakhir pendekatan kembali keciri-ciri seseorang pemimpin. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu cara sukarela atau sukacita.
    Kepemimpinan yang baik harus memiliki empat macam kualitas, yaitu: kejujuran, pandangan kedepan, mengilhami pengikutnya dan kompoten. Pemimpin yang tidak jujur tidak akan dipercaya dan akhirnya tidak mendapat dukungan dari pengikutnya. Pemimpin yang memiliki pandangan kedepan adalah memiliki misi kedepan yang lebih baik.
    Kepempemimpinan bisa timbul dalam suatu organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu dan berada dalam situasi tertentu baik situasi, pengikut, maupun lingkungan eksternal. Adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain melalui berbagai kekuatan dan tujuan akhir yang ingin dicapai bersama dengan adanya kepemimpinan tersebut.

    BalasHapus
  34. Nama :Yohanes Kaha
    Nim : 201421061
    Kelas : B
    Tugas 1 : Teori Kepemimpinan dan Organisasi Publik
    Judul : Peran Kepemimpinan dalam Implelentasi Kebijakan Publik
    ABSTRAK
    Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek dan yang dipimpin sebagai objek. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan. Tipe dan Gaya kepemimpinan Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, watak dan kepribadian sendiri yang khas. Gaya pasti akan selalu mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.
    Para tokoh sarjana membagi tipe kepemimpinan menjadi 8 :
    1) Tipe kharismatik
    2) Tipe paternalistic
    3) Tipe militeristis
    4) Tipe otokratis
    5) Tipe Lousser Faire
    6) Tipe Populistis
    7) Tipe Administratif
    KESIMPULAN
    Beberapa definisi kepemimpinan menggambarkan ‘asumsi’ bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang, baik individu maupun kelompok. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seni perilaku pemimpin di konsep kepemimpinannya dengan menonjolkan latar belakang sejarah kepemimpinan, sebab musabab munculnya pemimpin, tipe dan gaya kepemimpinan serta syarat-syarat kepemimpinan.

    Kata Kunci: Kepemimpinan

    BalasHapus
  35. Nama:hirson
    Nim :2014210052
    Klas : B

    Gaya Kepemimpinan Dalam Suatu Organisasi
    Jika berbicara mengenai leadership, ada dua konsep penting yaitu tentang mempengaruhi dan motivasi. Salah satu tantangan dalam mengelola bisnis adalah leader yang belum mempunyai sense of leadership. Kepempimpinan terdiri dari 3 aspek yaitu aspek pemimpin, aspek bawahan dan aspek situasi. Kouzer dan Posner mengatakan bahwa karakteristik utama seorang pemimpin adalah jujur. Pemimpin yang jujur diharapkan mampu membawa anak buah dan perusahaan ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang baik juga harus mempunyai dampak kepada orang lain dan mampu berinteraksi.
    Ada banyak gaya kepemimpinan yang terjadi di perusahaan. Efektivitas seorang pemimpin dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang dimilikinya.

    Kurt Lewin mengatakan bahwa ada 3 gaya kepemimpinan yaitu:
    1. Otokratik
    Gaya kepemimpinan ini semuanya ditentukan oleh pemimpin, pemimpin adalah segalanya. Semua keputusan diambil oleh pemimpin dan anak buah tidak mempunyai hak untuk bersuara. Anak buah hanya menjalankan instruksi yang diberikan. selesai karena pemimpin akan memastikan semuanya berjalan dengan baik.
    2. Demokratik
    Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua anggota tim. Semua terlibat aktif dalam mengambil keputusan dan boleh memberikan masukan kepada anggota maupun kepada pemimpin. Pemimpin bersikap terbuka kepada usul yang diberikan karena menganggap semua usul baik adanya untuk kemajuan perusahaan. Pemimpin merasa bahwa semua anggota pasti mempunyai kelebihan dan merupakan pribadi yang unik.
    3.Laissez – Faire
    Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada anak buah untuk berkreasi. Dalam hal ini, pemimpin bersifat pasif dan menunggu semuanya dari anak buah. Pola kepemimpinan yang terjadi adalah satu arah dari anak buah kepada pimpinan. Gaya kepemimpinan ini cocok diterapkan jika mempunyai anak buah dengan inisiatif yang baik

    BalasHapus
  36. NAMA : ACHMAD.THORIQ
    NIM : 2014210002
    KLS : B
    Judul : Gaya kepemimpinan situasional

    Teori kepemimpinan situasional merupakan pengembangan lanjutan dari teori kepemimpinan trait dan bahavior yang di anggap gagal menjelaskan model kepemimpinan yang terbaik untuk berbagai situasi, kunci untuk efektifitas kepemimpinan dipandang oleh sebagian besar varian teori kontingensi dengan memilih gaya yang benar dari pemimpin, gaya ini tergantung pada interaksi faktor internal dan eksternal dengan organisasi

    Teori kontingensi fiedler menunjukkan hubungan antara orientasi pemimpin atau gaya dan kinerja kelompok yang berbeda gaya dan kinerja kelompok yang berbeda dibawah kondisi situasional teori ini di dasarkan pada penentu orientasi pemimpin (hubungan atau tugas) unsu-unsur situasi(hubungan pemimpin-anggota, tugas struktur, dan kekuasaan pemimpin posisi. dan orientasi pemimpin yang ditemukan paling efektif karena situasi berubah dari rendah bawah kondisi situasional teori ini di dasarkan pada penentu orientasi pemimpin (hubungan atau tugas) unsu-unsur situasi(hubungan pemimpin-anggota, tugas struktur, dan kekuasaan pemimpin posisi, dan orientasi pemimpin yang ditemukan paling efektif karena situasi berubah dari rendah sampai sedang untuk kontrol tinggi,fiedler menentukan bahwa tugas pemimpin berorientasi lebih efektif dalam situasi kontrol rendah dan moderat dan hubungan manajer berorientasi lebih efektif dalam situasi kontol moderat.

    Variabel situasional
    Hubungan antara LPC pemimpin dan efektifitas tergantung pada sebuah variabel situasional yang rumit di sebut “ keuntungan situasional ” atau “ situasional tavorability ” atau “ kendali situasi ”.
    tiga aspek situasi:
    1.hubungan pemimpin-anggota
    2.kekuasaan posisi
    3.struktur tugas
    Keuntungan di tentukan dengan memberikan bobot dan mengkombinasikan ketiga aspek situasi tersebut, prosedur memberikan bobot mengasumsikan bahwa hubungan pemimpin -anggota lebih penting dari pada struktur tugas, yang pada akhirnya adalah lebih penting dari kekuasaan posisi.

    BalasHapus
  37. NAMA; NURUL HIDAYAT
    NIM ; 2014210106
    KLS ; C




    ABSTRAK

    Penelitian ini berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Pada Rayon Fisip Ad-Dakhil Country Unitri Malang’’.Tujuan penelitian ini adalah mencoba untuk menguji pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi,terhadap tercapainya visi misi Rayon Fisip Ad-Dakhi Country Malang.
    Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif,yaitu _Observasi secara langsung dilapangan pada saat proses dan kegiatan yang dilakukan,_Wawancara atau tanya jawab langsung dengan ketua rayon,semua pengurus dan semua anggota,_Dokumentasi seluruh kegiatan yang dilakukan pada Rayon Fisip Ad-Dakhil Country Unitri Malang.
    Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tercapainya visi misi organisasi. Tapi sebelumnya ini adala macam macam gaya kepemimpinan ; otokratis,birokrasi,partisipatif,laissez faire ,transaksional,dll.
    atau gaya kepemimpinan Transaksional seperti yang pernah diimplementasikan di Rayon Fisip Ad-Dakhil Country kurang efektif dan efisien karena Kepemimpinan ini bekerja pada prinsip bahwa ketika bawahan menandatangani kontrak untuk berpartisipasi dalam proyek tertentu, mereka mengikuti semua keputusan pemimpin mereka sebagai otoritas tertinggi. Jika kinerja bawahan baik, mereka akan dihargai dan jika kinerja mereka di bawah standar yang diharapkan, mereka akan terkena sanksi sesuai kontrak tertulis,sehingga para pengurus dan semua anggota merasa terbebeni dan takut program yang dijalani tidak terealisasi dengan baik.sehingga akhirnya memutuskan mengimplementasikan gaya kepemimpinan Tenang, Dimana epemimpinan Tenang Ini adalah kebalikan dari gaya kepemimpinan karismatik. Dalam hal ini, pemimpin memotivasi timnya melalui tindakannya, bukan kata-kata.
    Untuk dapat disebut sebagai pemimpin yang sukses, seorang pemimpin haruslah tahu, manakah gaya kepemimpinan dalam organisasi yang harus diikuti dalam situasi tertentu, untuk menyelesaikan suatu hal dalam organisasi.

    BalasHapus
  38. Nama : Zakarias Talis
    Nim : 2014210168
    Kelas : B

    Abstrak :

    Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membuat orang lain, bawahan atau kelompok dalam sebuah organisasi menyukai hal-hal yang tidak mereka sukai, bertujuan untuk mencapai tujuan bersama atau hasil akhir yang telah di tetapkan bersama dalam sebuah organisasi, dengan mengunakan teori-teori kepemimpinan seperti :
    Teori Sosiologis, Teori Kelakuan Pribadi dan Teori Situasi dalam melancarkan usaha-usaha antar-relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antar para pengikutnya, agar tercapai kerja sama yang baik antara pemimpin dan kelompoknya, serta pemimpin harus bersikap fleksibel, luwes, bijaksana dan mempunyai daya lenting yang tinggi dalam mengambil sebuah keputusan apabila dalam organisasi terjadi penyimpangan-penyimpangan dan kinerja yang tidak sesuai dengan apa yang telah di tetapkan bersama.
    Kata kunci : kepemimpinan, teori kepemimpinan dan organisasi


    BalasHapus
  39. nama : YOSEP KEROBI BATA
    NIM : 2014210164
    kelas : C

    perilaku politik mempengaruhi sebuah proses kepemimpinan seseorang. jika perilaku politik seseorang baik maka kepemimpinannya akan baik pula. untuk membina perilaku politik yang baik maka diperlukan yang namanya FILSAFAT dan ETIKA. filsafat mengarahkan seseorang menjadi baik dan bijaksana maka sangat diperlukan. ketika sudah bijaksana maka etikanya akan menjadi baik dan kepemimpinannya akan menjadi baik pula.

    BalasHapus
  40. Nama : Vincentia Sinka Tiara
    Nim : 2014210151
    Kelas : B
    Kepemimpinan
    Kepemimpinan merupakan suatu sifat dari seorang pemimpin, dimana terdapat teori, gaya, tipe, dan juga teknik kepemimpinan yaitu; (1). Otoriter; (2). Liberal; (3). Demokratis. Munculnya kepemimpinan yang baik dipengaruhi juga oleh latar belakang pemimpin itu sendiri; (1). Genetik artinya sifat kepemimpinan yang dimiliki merupakan keturunan; (2). Social artinya sifat kepemimpinan yang dimiliki merupakan sesuatu yang ia pelajari dari lingkungan dan juga interaksi dengan sesama; (3). Ekologi artinya sifat kepemimpinan yang ia miliki merupakan pengaruh lingkungan yang benar.
    Teori dan model kepemimpinan; (1). Teori sifat; (2). Teori kepribadian perilaku; (3). Teori kepeminpinan situasional; (4). Teori kepemimpinan terpadu. Terkadang dalam kepemimpinannya pemimpin juga menggunakan suatu gaya atau pola untuk memimpin, seperti contoh pola adopsi dan adaptasi. Pemimpin yang baik harus bisa mengambil keputusan dan juga menetapkan kebijakan yang bijaksana, juga mempunyai sebuah power yang diantaranya; (1). Reward power; (2). Coercive power; (3). Legitimate power; (4). Expert power; (5). Referent power. Bila tidak ada kepemimpinan maka akan terjadi hukum rimba, yang kuat memakan yang lemah, tanggung jawab pemimpin bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

    BalasHapus
  41. Nama : Samueli halawa
    Nim : 2014210129
    Kelas : c

    Abstrak

    Kepemimpinan sejak lama telah ada dan bukanlah hal yang tidak lazim didengar oleh masyarakat. Kepemimpinan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi atau kelompok, baik formal maupun informal dan sangatlah berpengaruh terhadap kemajuan dan kejayaan suatu organisasi. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan dalam kelompok terjamin, baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan. Pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut atau bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami pengikut atau bawahan maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting, dimana kepemimpinan sangat erat terhadap motivasi dalam konteks pencapaian tujuan. Kepemimpinan juga akan memberi pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku kerja seorang bawahan. Pemimpin yang demokratis setidaknya disukai oleh para bawahan dengan perilaku dan sikap yang terbuka.

    Kata kunci: kepemimpinan

    *Teori kepemimpinan :

    1.william G. scott (1962)
    Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktivitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan

    2.james M. Black (1961)
    Kepemimpinan ialah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain agar mau bekerjasama dibawah pimpinannya menjadi kesatuan dari tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


    *Term paper
    Dari kedua teori diatas, mengatakan bahwa adanya kemampuan, proses mempengaruhi atau meyakinkan orang dalam suatu kelompok agar bekerjasama.
    Jadi, didalam kedua teori ini, menyatakan bahwa adanya kemampuan dan proses untuk mempengaruhi orang dalam suatu kelompok agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    *Instrumen
    1.apa itu kepemimpinan?
    2.seperti apakah hubungan dalam kepemimpinan?
    3.bagaimana cara agar tujuan dalam kepemimpinan tercapai?
    4.bagaimana agar kepemimpinan bisa berjalan dengan lancar?
    5.bagaimana pengertian kepemimpinan menurut anda?

    *Maklumat

    1.MKEE
    (Menuju kepemimpinan yang efektif dan efesien)

    2.kerjasama, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik

    BalasHapus
  42. TUGAS : 1
    NAMA :YULIUS ROMI
    NIM : 2014210166
    KELAS : (B)

    Etika dalam kepemimpinan dan organisasi publik

    Etika dalam Organisasi

    Istilah etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berartiwatak atau kebiasaan. Dalam bahasa sehari-hari kita seringmenyebutnya dengan etiket yang berarti cara bergaul atau berperilakuyang baik yang sering juga disebut sebagai sopan santun. Istilah etikabanyak dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-norma yangmengatur dan mengukur perilaku profesional seseorang. Kitamengenal saat ini banyak dikembangkan etika yang berkaitan denganprofesi yang disebut sebagai etika profesi seperti etika kedokteran,etika hukum, etika jurnalistik, etika guru, dan sebagainya
    Etika Organisasi
    Etika berkaitan dengan baik dan buruk, benar dan salah, betul dantidak, bohong dan jujur. Dalam berinteraksi dengan lingkungannyaorang-orang dapat menunjukkan perilaku yang dinilai baik atau buruk,benar atau salah ketika melakukan suatu tindakan. Hal tersebut sangatbergantung kepada nilai-nilai yang berlaku dalam lingkungan di manaorang-orang berfungsi. Tidak jarang terdapat penilaian yang berbedaterhadap suatu perilaku dalam lingkungan yang berbeda.Etika menggambarkan suatu kode perilaku yang berkaitan dengannilai tentang mana yang benar dan mana yang salah yang berlakusecara obyektif dalam masyarakat. Dengan demikian, etika dapatdiartikan sebagai
    Perilaku individu dalam berinteraksi denganlingkungannya. Secara lengkap etika diartikan sebagai nilai-nilainormatif atau pola perilaku seseorang atau badan/lembaga/organisasisebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksidengan lingkungannya
    Peinsip-prinsip Etika
    Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad keempat sebelumMasehi para pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman hidup bermasyarakat. Para pemikiritu telah mengidentifikasi sedikitnya terdapat ratusan macam ideagung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung tersebut dapatdiringkas menjadi enam prinsip yang merupakan landasan pentingetika, yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan,dan kebenaran
    Prinsip Keindahan
    Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasasenang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusiamemperhatikan nilai-nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatuyang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataanruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.
    Prinsip Persamaan
    Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawabyang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antaralaki-laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalamberbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.
    Prinsip Kebaikan
    Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuatkebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip inibiasanya berkenaan dengan nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya.Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena denganberbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya.Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepadamasyarakat sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagimasyarakat.
    Prinsip Keadilan
    Pengertian keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya merekaperoleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yangmenjadi hak orang lain

    Kata kunci : Etika dalam organisasi

    Variabel
    1. etika
    2. organisasi

    Indicator
    1. etika dalam organisasi
    2. etika dalam kepemimpinan
    3. cara beretika dalam kepemimpinan organisasi

    BalasHapus
  43. Nama : Fransiskus Konstantinus Pea Roma
    Nim : 2014210044
    Kelas : A
    Prodi : Ilmu Administrasi Negara
    Fakultas : Ilmu Sosial Dan Politik
    ORGANISASI (ORGANISING)
    LINGKUNGAN ORGANISASI
    ABSTRAK
    Menjadi tradisi bahwa masyarakat sejak berabad-abad yang lampau senantiasa menciptakan komunitas-komunitas kecil atau besar dengan simbol-simbol tersendiri. Komunitas masyarakat diikat oleh suatu peraturan atau ketentuan yang harus ditaati, inilah yang dimaksudkan dengan organisasi.
    Sedangkan apabila pengorganisasian hendak diberikan pembatasan pengertian atau defenisi, dapat dikatakan bahwa pengorganisasian sebagai fungsi organic administrasi dan manajemen ialah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
    Defenisi tersebut diatas jelas menunjukan bahwa pengorganisasian merupakan langkah pertama kearah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya .Dengan demikian, adalah suatu hal yang logis pula apabila pengorganisasian sebagai fungsi organik administrasi dan manajemen ditempatkan sebagai fungsi kedua,mengikuti fungsi perencanaan.
    Untuk memahami hakekat organisasi, prinsip-prinsip organisasi dan peran manusia dalam organisasi, perlu diberi pengertian tentang apa organisasi itu. Organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan, yang mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang lain yang disebut bawahan.
    Pentingnya organisasi sebagai alat administrasi dan manajemen terlihat apabila diingat bahwa bergerak-tidaknya organisasi ke arah pencapai tujuan sangat tergantung atas kemampuan manusia dalam organisasi menggerakan organisasi itu ke arah yang telah ditentukan. Sebagai alat administrasi dan manajemen, organisasi dapat di tinjau dari dua sudut pandang, Pertama, organisasi dapat dipandang sebagai ’’wadah’’ di mana kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dijalankan. Kedua : organisasi dapat dipandangsebagai proses dimana analisis interaction antara orang-orang yang menjadi anggota organisasi itu. Organisasi juga bisa menjadi wadah sebagai tempat dimana kegiatan-kegiatan administrasi dan manajemen dijalankan. Sebagai wadah organisasi bersifat ’’relatif statis’’. Memang setiap organisasi perlu memiliki satu polah dasar struktur organisasi yang relative permanen Maka dari itu betapa pentingnya organisasi dari kehidupan kita, sebab itu sangat mempengaru sekali prilaku kita manusia yang berorganisasi terhadap kehidupan bermasyarakat. Inilah yang dimaksudkan dengan organisasi.






    BalasHapus
  44. Nama : Lesgen Nekwek
    Nim : 2014210071
    Prodi :Ilmu Administrasi Negara
    Semester : 3 (Tiga)
    Kelas : (A)

    KEPEMIMPINAN:
    ABSTRAK
    Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita mendengar kata “ Pemimpin “ maupun “ Kepemimpinan “. Kita juga senantiasa mengalami dan merasakan hal tersebut. Kedua kata tersebut memiliki makna yang mendalam dan memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Hal ini disebabkan karena seorang pemimpin bukan hanya berdasarkan perasaan suka atas profesi tersebut melainkan berdasarkan banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya profesi tersebut. Telah kita ketahui bahwa setiap organisasi selalu membutuhkan pemimpin, baik pemimpin yang timbul sendiri maupun pemimpin yang ditugaskan. Pemimpin tersebut yang menjalankan organisasi, memberi motivasi, dan memberi garis arahan pada bawahan.
    Pada dasarnya seorang pemimpin itu dilahirkan, bukan dibuat. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang di berikan melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Jiwa kepemimpinan lahir dari proses internal ( leadership from the inside out ). Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar pemimpin bukan dari kekuasaannya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum ia sibuk memperbaiki orang lain. Jadi, seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas ( kepribadian ), intelektual ( pengetahuan ), intelegensi ( spiritual ), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik.
    Kepemimpinan (leadership) berkenaan dengan seseorang memengaruhi perilaku orang lain untuk suatu tujuan. Dengan kekuasaan, pemimpin dapat memengaruhi perilaku para bawahannya. Kekuasaan dapat dibagi menjadi lima, yaitu: (1) kekuasaan keahlian (expert power); (2) kekuasaan legitimasi (legitimate power); (3) kekuasaan referensi (referent power); (4) kekuasaan penghargaan (reward power); dan (5) kekuasaan paksaan (coercive power). Disamping berhubungan dengan kekuasaan, kepemimpinan juga erat kaitannya dengan karakter. Berbagai upaya riset dilakukan untuk mengidentifikasi karakter-karakter yang konsisten dengan kepemimpinan. Upaya riset yang dilakukan untuk memisahkan karakter kepemimpinan banyak menemui jalan buntu. Dinyatakan juga bahwa pencarian untuk mengidentifikasi seperangkat karakter yang membedakan pemimpin dan pengikut dan antara pemimpin yang efektif dan tidak efektif, banyak yang gagal. Hasil yang paling dapat diterima adalah riset yang bertujuan hanya untuk melakukan identifikasi terhadap karakter-karakter yang dapat dikaitkan secara konsisten dengan kepemimpinan.
    MENURUT PARA AHLI:
    1. William G. Scott (1962)Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
    2. F. A. Nigro (1965)Inti dari kepemimpinan ialah mempengaruhi aktifitas orang lain.
    3.Rauch dan Behling (1984)
    Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang diorganisasi menuju arah pencapaian sebuah tujuan.
    4. Hemhill dan Coon (1995)Kepemimpinan merupakan sikap dari seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari suatu kelompok menuju suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.

    BalasHapus
  45. Nama : Mochamad Idham Cholid
    Nim : 2014210093
    Fakultas : FISIP
    Prodi : Ilmu Administrasi Negara
    Kelas : A
    Abstrak :

    TEORI ORGANISASI

    a. Stoner
    Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan melalui yang mana orang-orang di bawah pengarahan atasan untuk mengejar tujuan bersama.
    b. Chester L. Bernard
    Chester l bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
    c. Mathias aroef
    Suatu organisasi terjadi apabila suatu kelompook orang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuanya.
     Dalam sebuah teori organisasi di atas dinyatakan bahwa dalam berorganisasi dilakukan aktivitas kerjasama melalui orang-orang yang saling berhubungan untuk mencapai sebuah tujuan bersama.
     Dalam sebuah organisasi dapat terbentuk karena di pengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang di anggap baik adalah organisasi yang dapat di akui keberadaanya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti pengambilan sumberdaya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya, sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaanya seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka meskipun pada saat mereka menjadi anggota , Orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

    BalasHapus
  46. Nama : Jakarius
    NIM : 2014210058
    Kelas : A
    semester:3
    Kelompok : -
    Tugas 1 : TeoriKepemimpinan Dan OrganisasiPublik
    Judul : Peran Etika Kepemimpinan dalam Organisasi

    Abstrak:
    Kepemimpinan suatu proses yang mempengaruhi organisasi/kelompok untuk mencapai suatu tertentu atau bersama kelompok.dilakukan oleh individu dan kelompok untuk mengkoordinasi dan member arah kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam organisasi tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya di dalam organisasi.
    Kepemimpinan ini sejak lama sudah ada dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi, baik formal maupun nonformal.Pemimpin perlu melakukan fungsinya sebagai leader secara proporsional agar pencapaian tujuan organisasi terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapa tmenghambat tercapainya tujuan organisasi dan menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut atau bawahan, penting sekal ibagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi organisasi.
    Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting. Nilai penting kepemimpinan dalam menyelenggarakan urusan-urusan kemasyarakatan sudah disadari sejak permulaan sejarah.Kepemimpinan telah sejak lama menarik perhatian para ilmuwan dan parapraktisi, karena istilah kepemimpinan itusendiri sering diasosiasikan dengan orang-orang yang dinamis, mengendalikan perusahaan baik besar maupun kecil, atau menentukan arah suatu negara.

    Kata Kunci :Etika Kepemimpinan, Organisasi


    BalasHapus
  47. NAMA :ROBINSON UMBU JAIWU
    NIM :2014210125
    KELAS :C
    TUGAS 1
    JUDUL :TEORI KEPEMIMPINAN

    1.LOCKE & ASSIOCIATES,1997
    Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses membujuk(inducing)orang lain untuk mengambil langkah menuju sasaran bersama.
    2.DAVIS,1977
    Mendifinisikan kepemimpinan adalah kempuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan bersamayang sudah ditentukan dengan penuh semangat.

    TERM PAPER
    Dari kedua teori diatas,dapat disimpulkan vahwa adanya saling mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama,serta bagaimana seorang pemimpin dapat merangkul orang-orang disekitarnya agar mereka dapat mengikuti perintahnya.
    INSTRUMEN
    1.Apa itu kepemimpinan?
    2.Seperti apa hubungan dalam kepemimpinan?
    3.Bagaimana agar kepemimpinan itu dapat tercapai?
    4.Bagaimana caranya agar kepemimpinan dapat berjalan lancar?
    5.Bagaimana pengertian kepemimpinan menurut anda?
    MAKLUMAT
    a.Menuju kepemimpinan yang efesien dan efekti.
    b.Kerjasama sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai.
    ABSTRAK
    Kepemimpinan telah lama ada dan itu bukanlah hal baru yang kita dengar.
    Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk orang-orang disekitar kita,bagaimana cara kita mengajak dan mempengaruhi supaya mereka dapat mengikuti apa yang kita tunjukan atau perintahkan.kepemimpinan juga dapat dipakai oleh suatu organisasi atau kelompok,baik itu yang bersifat formal maupun informal.
    karena kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi,kelompok atau apapun yang akan dipimpin.
    Hubungan yang baik akan terjadi apabila pemimpin dan anggota saling bekerja sama bukan menang sendiri atau mempertahankan apa yang menjadi keinginannya.
    kepemimpinan dan kesuksesan dapat tercapai bila adanya pengertian dari yang memimpin dan yang memimpin baik itu dalam keluarga,organisasi atau kelompok.
    Jadi pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan menurut saya adalah kepemimpinan bersifat mengajak atau membujuk serta bagaimana kita untuk ikut berpartisipasi dalam membangun organisasi yang baik dan dapat berjalan lancar tanpa adanya bentrok antara pemimpin dan bawahan serta sesama anggota keluarga atau organisasi lainnya,baik itu yang bersifat formal atau informal.
    TERIMAKASIH

    BalasHapus
  48. NAMA : YA’TAUFIQ KURRAHMAN
    NIM : 2014210154
    MAKUL : TEORI KEPEMIMPINAN DAN ORAGANISASI PUBLIK
    KELAS : A
    DOSEN : Drs.SUGENG RUSMIWARI,M.Si

    ABSTRAK
    Kepemimpinan situasional suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang mennyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya dan sifat-sifat bawahannya,pemimpin harus bisa mengendalikan anggota-anggotanya seperti pendapat dari 3 ahli yang saya ambil ,pemimpin merupakan suatu proses aktifitas mempengaruhi orang lain atau suatu kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetap kan dan mau bekerja sama dalam usahanya.

    MENURUT PARA AHLI

    1. GEORGE R. TERRY

    Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin dan mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan sadar dalam hubungan tugas agar tercapai nya sebuah tujuan yang diinginkan.

    2. WILLIAM G. SCOTT(1962)

    Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktifitas yang di organisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan.

    3. HEMHILL DAN COON (1995)

    Kepemimpinan merupakan sikap dari seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari suatu kelompok menuju suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.

    BalasHapus
  49. NAMA : SANTILIA BUI LUAN
    NIM : 2014210130
    KELAS : A
    SEMESTER : TIGA (III)
    MATA KULIAH : TEORI KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI PUBLIK
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA.

    ABSTRAK.

    KEPEMIMPINAN
    Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membuat orang mengerjakan hal yang tidak mereka sukai, dan menyukainya. Kepemimpinan sejak lama telah ada, dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi atau kelompok baik formal maupun informal. Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi atau hubungan ( relational concept). Dalam hal ini kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang- orang lain seperti antara pemimpin dengan pengikut. Jika tidak pengikut maka tidak ada yang disebut pemimpin. Dan fungsi dari pemimpin adalah untuk menghasilkan lebih banyak pemimpin bukan lebih banyak pengikut. Dari begitu banyak fungsi kepemimpinan ada dua fungsi yang paling penting yaitu fungsi tugas dan fungsi pemeliharaan. Fungsi tugas berkenan dengan sesuatu yang harus dilaksanakan untuk memilih dan mencapai tujuan –tujuan secara rasional, sedangkan fungsi pemeliharaan berhubungan dengan kepuasan emosi yang diperlukan untuk mengembangkan dan memelihara kelompok masyarakat atau untuk keberadaan organisasi. Kesimpulannya menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan nmanusia termasuk pengikut atau bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi.

    BalasHapus
  50. NAMA : SAMUEL SEINGU LEGO
    NIM :2014210128
    KELAS : A
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
    TUGAS 1: TEORI KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI PUBLIK

    ABSTRAK
    Analisis Teori Teori Kepemimpinan
    sebuah aktivitas kepemimpinan dari seorang pemimpin seperti raja, perdana menteri, maupun seorang presiden. Dengan berbagai gaya kepemimpinan dari diktator sampai pada diskusi teori kepemimpinan demokratis, tranformasi maupun diberbagai kajian teori seperti collaboration leadership atau disebutkan dengan istilah multifaceted. Perdebatan teori ini tidak pernah dapat memberi kepuasan maupun penjelasan yang lugas, baik dikalangan pemikir, peneliti maupun kalangan akademis, apalagi bagi kelompok yang terkena dampak dari hasil sebuah kepemimpinan. Secara praktis maupun teori tidak ada yang berani menyebutkan teori kepemimpinan yang benar-benar berlaku dan gaya kepemimpinan mana yang paling efektif pada setiap kondisi dan setiap organisasi. Hal ini memunculkan berbagai spekulasi dan mengantar pada egosentris para pakar kepemimpinan yang menyebutkan bahwa teori mereka paling mutahir dan adaptif terhadap berbagai persoalan yang dihadapi dalam organisasi, baik dalam organisasi politik, ekonomi maupun non ekonomi, bahkan berusaha mendekatkan kepemimpinan yang menjadikan ciri dari organisasi publik.
    Kepemimpinan berkaitan dengan penanganan perubahan, menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan kemudian menyatukan, mengkomunikasikan dan mengilhami orang dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Kemampuan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dilakukan dengan mudah, apabila seseorang itu tidak memiliki bakat lahir, keahlian maupun referensi dari tindakan di masa lalunya di bidang kepemimpinan. Banyak penelitian telah dilakukan oleh para ahli kepemimpinan, dan telah menghasilkan kajian teoritis yang besar, dan menjadi landasan berpikir pada penelitian-penelitian berikutnya, seperti Davis, A Dale Tempe (1993); Hersey & blankart (1998) yang menghilhami kelahiran teori sifat dan situasional. Selanjutnya teori perilaku dihadirkan oleh teori X & Y, Studi Ohio State (1945) dan Universitas Michigan, Manajemen Grid dan Likert. Lalu kemudian Teori Situasi (Bennis, 1981), Teori Transaksional (Burn, 1978). Juga terdapat teori kepemimpinan kontenporer yang terbagi menjadi Kepemimpinan Karismatik (Conger & Kanungo, 1988), Kepemimpinan Transformasional (Bass, 1985), dan Kepemimpinan Visioner(Pinto, Jeffrey K. Et all, 1998).

    BalasHapus

  51. NAMA : ALPIANUS MALO
    NIM : 2014210011
    KELAS : A
    TUGAS : TEORI KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI PUBLIK
    JUDUL : TEORI ORGANISASI KLASIK

    abstak


    Dalam bab ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspealisasi. Para teoritisi klasik menekankan pentingnya “rantai perintah dan penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisai-organisasis nagara beroperasi lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” sturuktural yang kaku, bukan kreativitas.
    Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah. Ketiga aliran ini dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama. Ketiganya juga mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan. Sebagai contoh, Lyndall Urwick, salah satu penulis teori administrasi, menulis bukunya tanpa membaca buku Max Weber, yang merupakan buku terpenting tentang birokrasi.
    Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosilogi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Teori administrasi memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi.
    Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang ada pada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) itu mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
    1. Kekuasaan – bisa demokratis atau otokratis – hal ini bisa disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi. Sebagai contoh, dewan direktur dalam perusahaan, para staf komandan dalam militer, pemimpin-pemimpin serikat pada organisasi-organisasi buruh, para anggota senat diuniversitas dan sebagainya.
    2. Saling melayani – yang merupakan legitimasi sosial pada organisasi. Setiap organisasi itu ada dan diakui oleh masyarakat umum atau masyarakat informal, karena pelayanan terhadap kepentingan-kepentingan social. Jadi, organisasi timbul karena masyarakat merasakan manfaat positif dari organisasi tersebut.
    3. Doktrin – dalam arti yang sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi. Oleh karena itu, kebijaksanaan, prosedur, peranan, dan peraturan-peraturan organisasi harus didasarkan pada doktrin organisasi.
    4. Disiplin – diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh perintah atau pengendalian diri. Disiplin ini sangat diperlukan agar organisasi dapat diarahkan, dapat dipercaya, dan mendapat dukungan dari orang-orang yang berparsitipasi didalamnya. Disiplin dapat diturunkan dari hal negative, yaitu paksaan, atau positif, yaitu dari kesadaran tanggung jawab individu terhadap tujuan organisasi.

    Dasar-dasar ini dapat diterapkan untuk merancang struktur dan bentuk organisasi. Para ahli teori organisasi klasik percaya bahwa berbagai prinsip diatas merupakan “jalan terbaik” untuk mencapai kondisi adanya organisasi atau koordinasi.




    BalasHapus
  52. NAMA : Deyonas Natan Kale
    NIM : 2014210028
    KELAS : A
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
    TUGAS 1 : Teori Kepemimpinan Dan Organisasi Publik

    ABSTRAK
    Teori Kepemimpinan
    Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek, dan yang dipimpin sebagai objek.
    Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
    Mitos-mitos Pemimpin
    Mitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi.
    Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All - Seasons , dan the Intensity.
    1 . Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin
    2 . Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya.
    3 . Mitos the Intensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas seterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapat menumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja.

    Secara umum atribut personal atau karakter yang harus ada atau melekat pada diri seorang pemimpin adalah: mumpuni, artinya memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih balk daripada orang-orang yang dipimpinnya, juara, artinya memiliki prestasi balk akademik maupun non akademik yang lebih balk dibanding orang-orang yang dipimpinnya, tangungjawab, artinya memiliki kemampuan dan kemauan bertanggungjawab yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang dipimpinnya, aktif, artinya memiliki kemampuan dan kemauan berpartisipasi sosial dan melakukan sosialisasi secara aktif lebih balk dibanding oramg-orang yang dipimpinnya, dan walaupun tidak harus, sebaiknya memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi disbanding orang-orang yang dipimpinnya.

    BalasHapus
  53. NAMA : Deyonas Natan Kale
    NIM : 2014210028
    KELAS : A
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
    TUGAS 1 : Teori Kepemimpinan Dan Organisasi Publik

    ABSTRAK
    Teori Kepemimpinan
    Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu: pemimpin sebagai subjek, dan yang dipimpin sebagai objek.
    Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.
    Mitos-mitos Pemimpin
    Mitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi.
    Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All - Seasons , dan the Intensity.
    1 . Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin
    2 . Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya.
    3 . Mitos the Intensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas seterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapat menumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja.

    Secara umum atribut personal atau karakter yang harus ada atau melekat pada diri seorang pemimpin adalah: mumpuni, artinya memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih balk daripada orang-orang yang dipimpinnya, juara, artinya memiliki prestasi balk akademik maupun non akademik yang lebih balk dibanding orang-orang yang dipimpinnya, tangungjawab, artinya memiliki kemampuan dan kemauan bertanggungjawab yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang dipimpinnya, aktif, artinya memiliki kemampuan dan kemauan berpartisipasi sosial dan melakukan sosialisasi secara aktif lebih balk dibanding oramg-orang yang dipimpinnya, dan walaupun tidak harus, sebaiknya memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi disbanding orang-orang yang dipimpinnya.

    BalasHapus
  54. Nama: Aprianus Jepri
    Nim: 2014210015
    Kelas: A
    Prodi : Administrasi Negara

    PERAN DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN YANG EPEKTIF DALAM ORGANISASI
    Abstrak
    Kepemimpin muncul bersamaan dengan peradaban manusia sejak zaman dahulu dimana orang-orang berkumpul bersama dan bekerja bersama untuk mempertahankan eksitensi hidupnya. Perkumpulan-perkumpulan tersebut akirnya berkembang dan membentuk struktur dan program program kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah diespakati, atau sering disebut dengan organisasi. Semakin berkembang nya zaman maka organisasi tersebut pasti akan menghadapi perubahan-perubahan dengan fariasi, intensitas, dan cakupannya yang belum pernah dialami sebelumnya. Dengan demikian suatu organisasi hanya akan bisa berkembang apabila cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Pemimpin dengan kepemimpinannya masa kini dan masa depan dituntut untuk tidak sekedar tanggap dan beradaptasi lingkungan yang bergerak sangat dinamis, akan tetapi mampu mengantisipasi berbagai bentuk perubahan dan secara produktif menyusun berbagai strategi dan program-program untuk mengatasi perubahan yang dihadapi. Seorang pemimpin harus bisa menjalankan peran danfungsi kepemimpinannya dengan baik, diantaranya adalah:
     Instruktif, dalam hal ini pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif.
     Konsultatif, dalam hal inipemimpin harus berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya, yang dinilai mempunyai bahan informasi yang perlu dalam menetapkan keputusan. Konsultasi ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan.
     Partisipasi, dalam hal ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinya baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakan nya. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
     Delegasi, dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan daripemimpin. Penerima delegasi tersebut harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi,dan aspirasi.
     Pengendalian, bermaksud bahwa kepemimpinan yang efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga terciptanya tujuan bersama secara maksimal.
    Seorang pemimpin sangat berpengaruh dan berperan penting dalam menentukan arah dan keberhasilan organisasi.

    BalasHapus
  55. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  56. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  57. NAMA : FLORENCIANA SOI
    NIM : 2014210041
    KELAS : A
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
    TUGAS : TEORI KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI PUBLIK

    ABSTRAK
    Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana oarang-orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistimatis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya ( dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data ) dan lain sebagainya yang digunakan secara efisiensi dan efektif untuk mencapai tujuan bersama dan setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal inilah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebush organisasi. Tujuan di cerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sangat mempengaruhi kenerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atu anggota baru pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kederisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang. Dan ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan rioritas sebuah tujuan organisasi.
    1. Tujuan atau misi umum : pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
    2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin dicapai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi. Tujuan seperti ini bias berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
    3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus di lakukan berasal dari tujuan, spesifik yang jelas. Laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang di harapkan dari sebuah kelompok, biasan memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu. Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat pentng, dan dengan hal tersebut, bisa menjadi semangat kerja, dan dasar bertanggung jawab, komitmen dan motivasi dari setiap anggota dalam sebuah kelompok.

    BalasHapus
  58. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  59. NAMA : NURUL LITA RAHMADHANTI
    NIM : 2014210107
    KELAS : B

    ABSTRAK

    Hill dan Caroll (1997) berpendapat bahwa, kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Struktur organisasi adalah kerangka atau susunan unit atau satuan kerja atau fungsi-fungsi yang dijabarkan dari tugas atau kegiatan pokok suatu organisasi, dalam usaha mencapai tujuannya. Setiap unit mempunyai posisi masing masing, sehingga ada unit yang berbeda jenjang atau tingkatannya dan ada pula yang sama jenjang atau tingkatannya antara yang satu dengan yang lain.
    Beberapa dekade yang lalu kekuasaan dan posisi sangat berpengaruh terhadap seorang pemimpin. Namun, dewasa ini seorang pemimpin tidak dapat menuntut bawahan untuk menghormati dan menghargai mereka. Penghormatan dan penghargaan tersebut harus diperoleh. Kepemimpinan saat ini, lebih dari kapan pun, merupakan proses dua arah antara pemimpin dan yang dipimpin. Pada akhirnya, tanpa bawahan yang mempunyai kemauan, pemimpin tidak dapat memimpin. Kepemimpinan sangat mempengaruhi produktivitas sebuah organisasi. Kepemimpinan yang buruk akan mengakibatkan:
    1. Kelompok tidak mengerti apa yang harus dikerjakan. Waktu dan sumber daya dapat terbuang percuma, dan pekerjaan pun tidak dilaksanakan dengan sempurna.
    2. Kelompok tidak termotivasi. Memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan suatu tugas, atau bahkan tidak dapat menyelessaikannya sama sekali.
    3. Individu tidak bekerja sebagai tim dan tidak tidak berinteraksi sebagai suatu kelompok.
    4. Kemungkinan kelompok akan berusaha minimal untuk menyelesaikan suatu tugas, dan tidak dapat bertahan jika bekerja dalam tekanan.
    5. Turn over anggota kelompok akan lebih sering karena mereka tidak mau bertahan dalam lingkungan tersebut.
    6. Individu tidak akan mengembangkan keahlian yang diperlukan. Oleh karena itu, kelompok ini tidak akan dapat menghadapi situasi baru.

    Sebaliknya, kepemimpinan yang baik akan dapat mengakibatkan:
    a. Kelompok bekerja sebagai tim, tidak sebagai individu di dalam kelompok. Mereka bekerja untuk tujuan kelompok.
    b. Tim dapat memahami tujuan-tujuan kelompok dan bagaimana mereka dapat menyesuaikan tujuan kelompok tersebut dengan tujuan-tujuan organisasi.
    c. Anggota tim saling mendukung satu sama lain
    d. Tim bersedia memberikan usaha lebih saat dibutuhkan.
    e. Tim menetapkan target pekerjaan yang sempurna, tidak hanya ‘melakukan pekerjaan’
    f. Setiap individu tahu apa yang harus dikerjakan oleh tim, dan peran masing-masing individu dalam melakukan pekerjaan tersebut.
    g. Anggota tim bermotivasi untuk melakukan tugas seefektif mungkin.
    h. Tugas spesifik di dalam pekerjaan keseluruhan ditugaskan kepada anggota tim yang paling berkemampuan.

    Manajer menjadi seorang pemimpin saat kepribadian dan karakter, pengetahuan dan fungsi keahlian untuk pemimpin diakui dan diterima oleh individu-individu yang berhubungan. Kepemimpinan dapat diperoleh dari sebuah situasi spesifik dan otoritasnya dapat diperoleh dari posisi (jabatan), kepribadian (kualitas dasar dan pengaruh), serta pengetahuan (keahlian teknis). Agar dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, terdapat beberapa kualitas yang harus dimiliki, yaitu:
    · Enthusiasm
    · Integrity, baik pribadi keseluruhan dan konsisten pada nilai diluar diri sendiri, terutama kebaikan & kejujuran. Kualitas ini menimbulkan kepercayaan kepada pemimpin.
    · Fairness, memberi reward dan penalty terhadap performa kerja tanpa ada ‘favorite’, memperlakukan individu berbeda tapi seimbang.
    · Warmth, hati dan pikiran terikat, menyayangi orang lain, serta kepedulian terhadap orang lain.
    · Humility, kebalikan dari angkuh, menjadi pendengar yang baik dan tanpa ego yang berlebihan.
    · Confidence, tidak percaya diri berlebihan (yang biasanya dapat menuju pada arogansi), tapi tetap memiliki kepercayaan diri.

    BalasHapus
  60. NAMA : RASULA EPA
    NIM : 2014210122
    KELAS : A
    Prodi: Ilmu Administrasi Negara

    LEADER (pemimpin)
    Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan /kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai satu atau beberapa tujuan.

    Munculnya pemimpin
    Genetik : keturunan, bisa memimpin diri sendiri.
    Ekologi : lingkungan yang baik.
    Sosial : dari lapangan ( masyarakat )
    { pemimpin yang baik adalah pemimpin yang konsisten dan konsekuen, tiap kali melangkah menjadi leader kita harus siap bertanggung jawab.}

    Karakter pemimpin
    X : malas
    Y : cita-cita
    Z : manusia berada di tingkat yang baik

    Gaya pemimpin
    Pemimpin berati membuat orang mengerjakan hal yang mereka tidak sukai, dan menyukainya, membuktikan yang tidak dapat di buktikan dengan suatu kualitas, suatu budaya, suatu peran,suatu pola pikir, dan serangkaian tindakan.

    Tipe pemimpin
    Ekren yang dapat di lihat dengan indra, dibangun dari pengalaman, berubah menjadi pengetahuan dengan cara penelitian.
    Otoriter : yang mengandung perintah, larangan dan pengetahuan dengan cara penelitian
    Bijak: Benevolent Autociak
    Liberal ( bebas ) : negative, positif.
    Demokratis : ada tawar- menawar / toleransi
    Kesimpulan : semuanya baik tergantung pada penempatan .

    Tugas para pemimpin
    Pemimpin adalah menggerakan orang ke tempat yang tidak dikenal, pemimpin yang mendengarkan memiliki sebuah senjata rahasia , jika suatu keputusan sangat penting , atau sulit , controversial sebanyak mungkin ide dan pilihan

    Pemimpin yang baik
    Pemimpin yang baik pada dasarnya berakar dari jati diri seseorang , bukan pada apa yang diketahuinya, kepemimpinan adalah suatu kombinasi strategi dan karakter yang kuat, namun jika anda harus kehilangan salah satunya, pilihlah strategi ( Jendral H.norma Schwarzkop F ). Para pemimpin yang efektif bekerja dengan paradox ketidakpastian , dan dengan demikian merangkul ketegangan fundamental,mendukung dan mendengarkan , menantang dan mengarahkan secara menyeluruh dan terpadu.

    BalasHapus
  61. NAMA : RANO
    NIM : 2014210121
    KLS : A
    MK : TEORI KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI PUBLIK
    PRODI : ADMINISTRASI NEGARA
    FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK



    ABSTRAK
    MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
    Motivasi, Kreitner dan Kinicki (2001:378), motivasi merupakan proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan. Budaya Organisasi, Osborne dan Plastrik (2000:77), budaya organisasi merupakan kerangka perilaku, emosi dan psikologi yang tertanam dalam dan dianut bersama oleh para anggota dalam organisasi. Budaya organisasi adalah sistem pengertian yang diterima secara bersama. Karakteristik utamanya adalah inisiatif, individu, toleransi terhadap resiko, arah (directional), integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleran terhadap konflik dan pola komunikasi (Robbins, 1994:76).
    Kinerja Pegawai, Mangkunegara (2000:67) dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut : Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikanya. Sedangkan Rivai (2006:309) mengatakan bahwa kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Adapun pengertian kinerja menurut Stephen Robbins yang diterjemahkan oleh Harbani Pasolong, Kinerja adalah hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dibandingkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Pasolong, 2007:176).

    KESIMPULAN
    Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Budaya organisasi adalah kerangka perilaku, emosi dan psikologi yang tertanam dalam dan dianut bersama oleh para anggota dalam organisasi. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sesungguhnya pegawai tidak akan bekerja sendirinya jika ada perintah dan dorongan serta tugas yang diberikan pimpinan kepadanya. Pada saat ini banyak prilaku para pegawai memikirkan kepentingan diri sendiri dengan ungkapan “kerja tidak kerja pun mendapatkan gaji”. Budaya yang sering terjadi adalah keterlambatan kerja, waktu yang sudah di tentukan jam 08:00 sudah mulai bekerja itu malah datang jam 09 :00. Gaya periaku inilah yang masih ada dalam diri para pegawai di mana – mana. Dalam hal ini pemerintah harus bertindak tegas terhadap perilaku yang sangat mempengaruhi masa depan anak bangsa agar tidak akan menjadi budaya yang abadi alias selamanya.

    DAFTAR PUSTAKA
    Kreitner R, & Kinicki, A. 2001. Organizational Behavior. Fith Edition,. International Edition, Mc graw-Hill Companies, Inc.
    Mangkuegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
    Osborne, David dan Peter Plastrik. 2000. Memangkas Birokrasi: Lima strategi menuju Pemerintahan Wira Usaha, Edisi Terjemahan. Penerbit PPM, Jakarta.
    Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Penerbit Alfabeta, Bandung.

    BalasHapus
  62. NAMA : EXNASIUS MAI SILALAHI
    NIM : 2014210037
    KELAS : A
    PRODI : ADMINISTRASI NEGARA
    MT : TEORI KEPEMIMPINEN DAN ORGANISASI PUBLIK
    FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    ABSTRAK
    PERMASALAHAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DAERAH

    Kosentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. Pertumbuhan ekonomi di daerah dengan dengan kosentrasi ekonomi yang tinggi cendrung pesat, sedangkan daerah yang kosentrasinya ekonominya rendah ada kecendrungan tingkat pembangunan dan pertumbuhan ekonominya juga rendah.
    Industri manufaktur merupakan sektor ekonomi yang secara potensial sangat produktif, hal ini dapat dilihat dari sumbangan terhadap membentuk PDB atau PDRP. Terjadinya ketimbangan pembangunan sektor industri atau tingkat industrialisasi antar daerah adalah sebagai salah satu faktor penyebabnya terjadinya ketimpangan ekonomi antar daerah.
    Kurang berkembanganya sektor industri di luar jawa merupakan salah satu penyebab terjadinya kesenjangan ekonomi antara jawa dengan wilayah diluar jawa.
    Pada daerah di luar jawa, seperti sumatera, kalimantan timur, papua, bisa menjadi wilayah-wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan sektor industri manufaktur.
    Hal ini dapat dilihat dari dua hal yaitu
    (1) Ketersediaan bahan baku
    (2) Letak Geografis yang dekat dengan negara tetangga yang bisa terjadi potensi pasar yang besar disamping pasar domestik.
    Dalam hal investasi di Jawa tetap merupakan wilayah yang dominan bagi PMDN (hampir 66%), Sumatra (16,1 %) dan selebihnya di luar Jawa dan Sumatra. Terhambatnya perkembangan investasi di daerah disebabkan banyak faktor, diantaranya kebijakan dan birokrasi yang selama Orde Baru terpusat, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia di daerah-daerah luar Jawa.
    a. Tingkat Mobilitas Faktor Produksi Yang Rendah
    b. Perbedaan Sumber Daya Alam
    c. Perbedaan Demografis
    d. Kurang Lancarnya Perdagangan antar Daerah


    KESIMPULAN
    Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut.
    Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses, yaitu proses yang mencakup pembentukan-pembentukan institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikam kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, dan pengembangan perusahaan-perusahan baru.
    Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan tesebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus memperkirakan potensi sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan membangun perekonomian daerah.


    DAFTAR PUSTAKA
    Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan Edisi Keempat. Yogyakarta : Aditya Media.
    Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja GrafIndustrido Persada.
    Subandi. 2006. Sistem Ekonomi Indonesia. Bandung : Alfabeta.
    Tambunan, Tulus. 2003. Perekonomian Industridonesia Beberapa Masalah PentIndustrig. Jakarta: Ghalia Industridonesia.

    BalasHapus
  63. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  64. NAMA; EDUARDUS EDU                                                                                                                                                                                                                       NIM ;2014210032                                                                                                          KELAS; A                                                                                                                     PRODI           : ADMINISTRASI NEGARA
    Teori Kepemimpinan Yang Berkembang Dalam Organisasi
    Kepemimpinan dapat disebut sebagai aspek yang paling relevan dari semua aspek organisasi. Teori kepemimpinan  dibuat berdasarkan pertimbangan situasi, perilaku, kekuasaan, karisma, kecerdasan dan fungsi.Teori kepemimpinan dalam organisasi, telah ber-evolusi dari waktu ke waktu ke dalam berbagai jenis. Setiap teori menyediakan gaya yang efektif dalam organisasi. Banyak penelitian telah menemukan solusi kepemimpinan yang sempurna. Hal ini menganalisis sebagian besar teori terkemuka dan mengeksplorasinya.
    -Teori kepemimpinan Great Man; Teori Great Man menyatakan bahwa ada dua asumsi dasar, bahwa pemimpin dilahirkan dan tidak dibuat, dan asumsi kedua adalah bahwa pemimpin besar akan muncul ketika dibutuhkan.
    -Teori kepemimpinan sifat; Teori sifat tersebut mengasumsikan bahwa para pemimpin telah mewarisi sifat-sifat di dalamnya yang membuat orang cocok untuk menjadi pemimpin.
    -Teori kepemimpinan perilaku; Setelah teori sifat, para peneliti mulai mengeksplorasi perilaku para pemimpin dan membuat asumsi bahwa sifat-sifat dan kualitas kepemimpinan tidak diwariskan, tapi dapat dipelajari dan dikuasai oleh setiap orang. Dengan demikian, teori ini berarti bahwa para pemimpin tidak dilahirkan tetapi justru para pemimpin dapat dibuat.
    -Teori kepemimpinan situasional; Para peneliti menemukan bahwa para pemimpin muncul sebagai akibat dari situasi yang berbeda. Ada tiga hal dasar dalam kepemimpinan situasional, hal pertama adalah bahwa hubungan antara pengikut dan pemimpin harus sehat. Hal kedua adalah bahwa tugas yang harus diselesaikan harus diketahui dengan jelas, dan pemimpin harus menetapkan tujuan sesuai tugas yang harus dilakukan. Hal ketiga yang penting adalah bahwa organisasi harus memberi tanggung jawab pada tugas pemimpin, karena hal ini akan memperkuat posisi pemimpin.
    -Teori kepemimpinan transaksional; Pemimpin transaksional tahu apa yang dia inginkan dari pekerjaan dan memastikan bahwa para pengikutnya melakukan dengan baik untuk memberikan hasil yang diharapkan.
    -Teori kepemimpinan transformasional; Dalam teori kepemimpinan transformasional, orang-orang atau pengikut terinspirasi oleh pemimpinnya, dan pemimpin harus memiliki gairah dengan kepemimpinannya.
    Apapun latar belakang munculnya pemimpin, namun semua memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan  seorang pemimpin yang berpengaruh dan berperan penting dalam menentukan arah dan keberhasilan organisasi.
     

    BalasHapus
  65. NAMA ; EDUARDUS EDU NIM ; 2014210032 KELAS ; A PRODI : ADMINISTRASI NEGARA
    Teori Kepemimpinan Yang Berkembang Dalam Organisasi
    Kepemimpinan dapat disebut sebagai aspek yang paling relevan dari semua aspek organisasi. Teori kepemimpinan dibuat berdasarkan pertimbangan situasi, perilaku, kekuasaan, karisma, kecerdasan dan fungsi.Teori kepemimpinan dalam organisasi, telah ber-evolusi dari waktu ke waktu ke dalam berbagai jenis. Setiap teori menyediakan gaya yang efektif dalam organisasi. Banyak penelitian telah menemukan solusi kepemimpinan yang sempurna. Hal ini menganalisis sebagian besar teori terkemuka dan mengeksplorasinya.
    -Teori kepemimpinan Great Man; Teori Great Man menyatakan bahwa ada dua asumsi dasar, bahwa pemimpin dilahirkan dan tidak dibuat, dan asumsi kedua adalah bahwa pemimpin besar akan muncul ketika dibutuhkan.
    -Teori kepemimpinan sifat; Teori sifat tersebut mengasumsikan bahwa para pemimpin telah mewarisi sifat-sifat di dalamnya yang membuat orang cocok untuk menjadi pemimpin.
    -Teori kepemimpinan perilaku; Setelah teori sifat, para peneliti mulai mengeksplorasi perilaku para pemimpin dan membuat asumsi bahwa sifat-sifat dan kualitas kepemimpinan tidak diwariskan, tapi dapat dipelajari dan dikuasai oleh setiap orang. Dengan demikian, teori ini berarti bahwa para pemimpin tidak dilahirkan tetapi justru para pemimpin dapat dibuat.
    -Teori kepemimpinan situasional; Para peneliti menemukan bahwa para pemimpin muncul sebagai akibat dari situasi yang berbeda. Ada tiga hal dasar dalam kepemimpinan situasional, hal pertama adalah bahwa hubungan antara pengikut dan pemimpin harus sehat. Hal kedua adalah bahwa tugas yang harus diselesaikan harus diketahui dengan jelas, dan pemimpin harus menetapkan tujuan sesuai tugas yang harus dilakukan. Hal ketiga yang penting adalah bahwa organisasi harus memberi tanggung jawab pada tugas pemimpin, karena hal ini akan memperkuat posisi pemimpin.
    -Teori kepemimpinan transaksional; Pemimpin transaksional tahu apa yang dia inginkan dari pekerjaan dan memastikan bahwa para pengikutnya melakukan dengan baik untuk memberikan hasil yang diharapkan.
    -Teori kepemimpinan transformasional; Dalam teori kepemimpinan transformasional, orang-orang atau pengikut terinspirasi oleh pemimpinnya, dan pemimpin harus memiliki gairah dengan kepemimpinannya.
    Apapun latar belakang munculnya pemimpin, namun semua memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan seorang pemimpin yang berpengaruh dan berperan penting dalam menentukan arah dan keberhasilan organisasi.

    BalasHapus
  66. Ferdi Harobu
    Dibagikan kepada publik - 23.02

    NAMA : FERDI HAROBU UBI LARU
    NIM : 2014210039
    KELAS : A
    PRODI : ADMINISTRASI NEGARA

    ABSTRAK
    Kepemimpinan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan.teori ini memaparkan tentang berbagai hal mengenai kepemimpinan.Kesimpulannya menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan.Nilai penting kepemimpinan (leadership) dalam menyelenggarakan urusan-urusan kemasyarakatan sudah disadari sejak permulaan sejarah. Kepemimpinan telah sejak lama menarik perhatian para ilmuwan dan para praktisi, karena istilah kepemimpinan itu sendiri sering diasosiasikan dengan orang-orang yang dinamis dan kuat, yang umumnya me-mimpin bala tentara, mengendalikan perusahaan baik besar maupun kecil, atau menentukan arah suatu negara / bangsa.
    Kesimpulan
    Sebagai kesimpulan dari uraian di atas adalah bahwa kepemimpinan itu sejak lama telah ada dan meruapakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku nonfungsional,karena dapat menghambat tercapainyatujuan. Pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut / bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka pemimpin akan dapat menentukan cara-cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga akhirnya harus disadari bahwa peranan kepemimpinan dalam suatu organisasi sangatlah penting.

    BalasHapus

  67. NAMA : TIUS TIMOTIUS
    NIM : 2014210143
    KELAS : B
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA



    ABSTRAK

    Seorang pemimpin harus bisa melakukan yang terbaik untuk bawahannya, karena dimana seorang pemimpin harus melakukan yang terbaik untuk organisasi atau pun kelompok yang dipimpinnya. salah satunya adalah seorang pemimpin harus mampu memberi dorongan kepada bawahannya, agar bawahannya merasa nyaman mengerjakan pekerjaannya. doronagan itu bisa saja berupa sebuah penghargaan atau pun sebuah hadiah agar bawahan merasa sangat diperhatikan oleh seorang pemimpinnya. Dan dari itu juga bawahan bisa menilai cara atau pun gaya dari seorang pimpinan yang memimpin mereka, karena penilaian tersebut tidak bisa dilakukan oleh diri kita sendiri melainkan oleh orang lain yang bisa menilai diri kita. Didalam memimpin kita harus mampu melihat apa yang menjadi keluhan dari bawahan, jika pempinan sudah bisa melihat atau mengerti akan keluahan bawahannya maka seorang pemimpin itu akan mudah memberi suatu dorongan atau pun solusi supaya bawahannya merasa lebih nyaman, karena kenyamanan itu juga mempengaruhi kinerja dari bawahan, dan pasti berpengaruh besar terhadap organisasi yang dipimpinnya tersebut. Dan sebaliknya jika bawannya merasa aman, organisai atau sebuah kelompok itu akan menjalankan pekerjaannya sesuai yang telah disepakati sebelumnya dengan baik dan lancar.

    KATA KUNCI : motivasi, gaya kepemimpinan

    BalasHapus

  68. NAMA : YANTO
    KELAS : C
    NIM : 2014210191
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Abstrak

    Pemimpin adalah orang yang dipercaya dalam setiap organisasi-organisasi besar maupun organisasi-organisasi kecil, untuk bisa menjadi pemimpin yang dicintai dan diprcaya oleh para bawahan, maka seorang pemmpin harus memiliki skill atau kemampuan yang lebih tinggi dari bawahan yang kita pimpin tersebut, skill tersebut juga harus disertai dengan sifat-sifat yang bijak,disiplin,dan dewasa, mengapa demikian. karena setiap keberhasilan sebuah kinerja suatu organisasi tidak terlepas dari seorang pemimpinnya.
    KATA KUNCI : KEPEMIMPINAN,SIFAT.

    BalasHapus

  69. NAMA : YANTO
    KELAS : C
    NIM : 2014210191
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Abstrak

    Pemimpin adalah orang yang dipercaya dalam setiap organisasi-organisasi besar maupun organisasi-organisasi kecil, untuk bisa menjadi pemimpin yang dicintai dan diprcaya oleh para bawahan, maka seorang pemmpin harus memiliki skill atau kemampuan yang lebih tinggi dari bawahan yang kita pimpin tersebut, skill tersebut juga harus disertai dengan sifat-sifat yang bijak,disiplin,dan dewasa, mengapa demikian. karena setiap keberhasilan sebuah kinerja suatu organisasi tidak terlepas dari seorang pemimpinnya.
    KATA KUNCI : KEPEMIMPINAN,SIFAT.

    BalasHapus

  70. NAMA : YANTO
    KELAS : C
    NIM : 2014210191
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Abstrak
    Pemimpin adalah orang yang dipercaya dalam setiap organisasi-organisasi besar maupun organisasi-organisasi kecil, untuk bisa menjadi pemimpin yang dicintai dan diprcaya oleh para bawahan, maka seorang pemmpin harus memiliki skill atau kemampuan yang lebih tinggi dari bawahan yang kita pimpin tersebut, skill tersebut juga harus disertai dengan sifat-sifat yang bijak,disiplin,dan dewasa, mengapa demikian. karena setiap keberhasilan sebuah kinerja suatu organisasi tidak terlepas dari seorang pemimpinnya.
    KATA KUNCI : KEPEMIMPINAN,SIFAT.

    BalasHapus
  71. Nama : Dwi Rohim Arifin
    Nim : 2014210031
    Kelas : C
    Judul : Teori Kepemimpinan yang di butuhkan Organisasi


    Teori Kepemimpinan yang di butuhkan dalam Organisasi

    Kepemimpinan
    Kepemimpinan adalah Kemampuan memperoleh konsensus dan keika tanpa dasasaran bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan kepuasan di pihak kelompok kerja.Dan dapat diterangkan secara lebih rinci seperti berikut.
    Kemampuan memperoleh :kepemimpinan merupakan proses pengaruh yang memungkinkan manajer membuat orang – orangnya bersedia mengerjakan apa yang harus di kerjakan.
    Pada sasaran bersama : ini membedakan kepemimpinan dari manipulasi. Tujuan pemimpin dan bawah anti dan tidak usah sama, dan jarang dapat sama. Tetapi harus ada beberapa sasaran bersama, jika hendak berkerja sama.

    .Organisasi
    Menurut para ahli:
    • Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barr : Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai – bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur.
    • Menurut Stoner : organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
    • Menurut James D. Mooney: Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

    Kepemimpinan dalam organisasi
    Jadi sudah sangat jelas bahwa organisasi itu pasti mengandung unsure individu yang berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan di dalamnya terdapat susunan kepemimpinan untuk mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan baik. Kepemimpinan dalam organisasi mencakup segala aspek yang sudah dijelaskan tadi, didalamnya terdapat peran dari pemimpin dan sikap kepemimpinan yang harus dimiliki untuk mengatur organisasi tersebut, kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jika sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsure kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangatlah rendah.
    Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :
    • Cerdas
    • Terampil secara konseptual
    • Kreatif
    • Diplomatis dan taktis
    • Lancar berbicara
    • Memiliki pengetahuan ttg tugas kelompok
    • Persuasive
    • Memiliki keterampilan sosial
    Sedangkan Robins (1996) mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri kepribadian sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin.
    Jadi, pemimpin yang di butuhkan sebuah organisasi adalah yang memiliki karakteristik pemimpin yang seperti di jelaskan di atas.


    BalasHapus
    Balasan

    1. MATA KULIAH : TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
      FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
      PRODI : ADMINISTRASI NEGARA
      NAMA : ALFIAH ANASTASIA NOGO
      NIM : 2014210171
      SEMESTER : 3 (tiga)
      KELAS : C

      ABSTRAK

      Kepemerintahan yang baik merupakan proses penyelenggaraan, kekuasaan negara oleh aparat dan pemimpin negara dalam pelayanan publik. Good Governance yang efektif menuntut adanya “Alignment” (koordinasi) yang baik dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi.
      Transparansi dalam Good, Keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolahan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi.
      Konsep transparansi adalah nilai utama dari sistem pemerintahan. Smith (2004:66), proses transparansi meliputi: Persyaratan standar prosedur, bahwa proses pembuatan peraturan harus melibatkan partisipasi dan memperhatikan kebutuhan masyarakat. Proses Konsultasi, adanya dialog anatara pemerintah dan masyarakat. Permohonan izin adalah pelindung utama dalam proses pengaturan. Gaffar (dalam Rosyada dkk 2003:184) mengemukakan bahwa ada 8 aspek mekanisme pengelolahan anggaran negara yang harus dilakukan secara transparansi yaitu penetapan posisi jabatan atau kedudukan, kekayaan pejabat publik, pemberian penghargaan, penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahaan kehidupan, kesehatan, moralitas para pejabat dan aparatur pelayanan publik, keamanan dan ketertiban dan kebijakan strategi untuk pencerahan kehidupan masyarakat.
      Suatu kepemerintahan yang baik harus memiliki unsur-unsur Akuntabilitas, Partisipasi, predictability dan Transparansi. Agar kepemerintahan yang baik menjadi kenyataan dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah dan masyarakat.


      Hapus
  72. Nama : Asuntha Habu
    Nim :2014210022
    Prodi /kelas :Administrasi Negara/ C
    Mata kuliah :Teori Kepemimpinan Dan organisasi Publik


    ABSTRAK
    Pada hakekatnya sebuah karakter merupakan suatu sifat-sifat kejiwaan ,akhlak atau budipekerti yang mengacu pada ilmu perilaku itu sendiri.Dimana sebuah karakter ini dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam organisasi dari waktu ke waktu,sehingga banyak mengatakan bahwa karakter itu dapat membentuk kepribadian seseorang dari sejak kecil. Paradigma ini berpandangan bahwa karakter mengacu pada nilai –nilai dan kepemimpinan yang dapat menimbulkan ,kepercayaan ,komitmen ,dan keikutsertaan dalam sebuah organisasi ,sehingga dengan kata lain karakter itu mengenai kejujuran ,percaya diri ,etika,resiabilitas,dan lain-lainnya ,selain itu juga mempunyai atribut seperti kebenaran ,disiplin dan ketekunan.
    pada hakekatnya dalam sebuah organisasi seorang pemimpin dapat memberikan atau menunjukan sebuah karakter yang bersifat jiwa kepemimpinan ,sehingga dalam sebuah organisasi seorang pemimpin memberikan teladan yang baik kepada bawahannya atau pada dan organisasi.untuk itu pada intinya seorang pemimpin dapat memberikan sebuah perilaku atau tindakan atau sifat yang baik bagi bawahannya atau kepada semua orang dalam lingkungan organisasi.sehingga untuk itu dapat dikaitkan dengan teori yang bersandar pada teori X,Y,Z dimana ketiga teori ini ada baik dan buruknya untuk itu seorang pemimpin dapat mengambil suatu keputusan yang baik dan benar agar dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik
    .
    Kata Kunci :_Karakter dan perilaku kepemimpinan dalam organisasi


    BalasHapus
  73. Nama: Abdurrahman
    Nim:2014210001
    Kls :B

    GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, & KEDISIPLINAN
    1. Kepemimpinan
    1.1 Teori Kepemimpinan.
    Banyak peneliti yang melakukan penelitian dan studi tentang kepemimpinan dan hasilnya berupa bermacam-macam teori tentang kepemimpinan. Teori-teori demikian mencakup perbedaan dalam pendapat, metodologi, keterangan-keterangan dan kesimpulan. Setiap teori mempunyai pengikut masing-masing yang beranggapan bahwa teori mereka adalah benar dan tepat. Paktek serta gaya kepemimpinan terdiri dari suatu jalinan faktor-faktor yang bersifat kompleks. Kepribadian pemimpin, skill, pengalaman, kecakapan, kesadaran harkat dirinya, jenis pengikut, interaksi dan iklim organisasi mempengaruhi kelakuan seorang pemimpin dan apa yang dilakukan olehnya atau tidak dilakukannya.
    Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha menerangkan faktor-faktor yang memungkinkan munculnya sifat kepemimpinan. Menurut Thoha (1993:33-50) menjelaskan ada enam teori kepemimpinan yaitu:
    1. Teori sifat adalah analisa kepemimpinan yang dimulai dengan memusatkan perhatian pada pemimpin itu sendiri.
    2. Teori kelompok adalah pertukaran yang positif diantara pimpinan dan pengikutnya
    3. Teori situasional adalah mengukur gaya kepemimpinan terhadap teknik dengan memberikan sekor yang dapat menunjukkan dugaan kesamaan diantara keberlawanan teman kerja.
    4. Teori kontijensi adalah hubungan gaya kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan.
    5. Teori jalan kecil-tujuan adalah pengaruh perilaku pemimpin terhadap motivasi, kedisiplinan, kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan.
    6. Teori kepemimpinan melalui sosial learning adalah memberikan pendekatan yang terletak pada perilaku pimpinan, kelangsungan pada timbal balik diantara semua variabel yang ada.
    Yukl (1994 dalam Tjahjono, 2003) menyimpulkan secara garis besar bahwa kepemimpinan menyangkut proses pengaruh sosial (pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi. kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.
    Terry (2000) menyebutkan ada 8 (delapan) teori kepemimpinan yang mana sebagai berikut adalah:
    1. Teori Otokrasi. Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah, pemaksaan dan tindakan yang agak arbitner (kaku) dalam hubungan antara pemimpin dengan pihak bawahan.
    2. Teori Psikologis. Pendekatan ini terhadap kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik.
    3. Teori Sosiologis. Teori lain mengangap bahwa kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas para pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisasi antara para pengikut.

    BalasHapus
  74. NAMA : DESVANSIANUS DAMI
    NIM : 2014210027
    KELAS : A
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Abstrak ;

    Kepemimpinan Situasional.

    kepemimpinan situasional adalah “a leadership contingency theory that focuses on followers readiness/maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.
    Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional adalah tentang tidak adanya gaya kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang efektif adalah bergantung pada relevansi tugas, dan hampir semua pemimpin yang sukses selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan yang tepat.
    Efektivitas kepemimpinan bukan hanya soal pengaruh terhadap individu dan kelompok tapi bergantung pula terhadap tugas, pekerjaan atau fungsi yang dibutuhkan secara keseluruhan. Jadi pendekatan kepemimpinan situasional fokus pada fenomena kepemimpinan di dalam suatu situasi yang unik.
    Dari cara pandang ini, seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu menyesuaikan gayanya terhadap tuntutan situasi yang berubah-ubah. Teori kepemimpinan situasional bertumpu pada dua konsep fundamental yaitu: tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok sebagai pengikut dan gaya kepemimpinan.
    Gaya kepemimpinan yang tepat bergantung pula oleh kesiapan/kematangan individu atau kelompok sebagai pengikut. Teori kepemimpinan situasional dari Hersey dan Blanchard mengidentifikasi empat level kesiapan pengikut dalam notasi R1 hingga R4. Tingkat kesiapan/kematangan pengikut ditandai oleh dua karakteristik sebagai berikut: (i.) the ability and willingness for directing their own behavior; dan (ii.) the extent to which people have and willingness to accomplish a specific task. Berdasarkan kriteria mampu dan mau, maka diperoleh empat tingkat kesiapan/kematangan para pengikut sebagai berikut:
    R1: Readiness 1 — Kesiapan tingkat 1 menunjukkan bahwa pengikut tidak mampu dan tidak mau mengambil tanggung jawab untuk melakukan suatu tugas. Pada tingkat ini, pengikut tidak memiliki kompetensi dan tidak percaya diri (dikatakan Ken Blanchard sebagai “The honeymoon is over“).
    R2: Readiness 2 — Menunjukkan pengikut tidak mampu melakukan suatu tugas, tetapi ia sudah memiliki kemauan. Motivasi yang kuat tidak didukung oleh pengetahuan dan keterampilan kerja yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugas.
    R3: Readiness 3 — Menunjukkan situasi di mana pengikut memiliki pengetahuan dan keterampilan kerja yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugas. Tetapi pengikut tidak mau melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pemimpinnya.
    R4: Readiness 4 — Menunjukkan bahwa pengikut telah memiliki pengetahuan dan keterampilan kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas, disertai dengan kemauan yang kuat untuk melaksanakannya.
    Jadi Dari penjelasan diatas dapat saya disimpulkan bahwa Kepemimpinan situasional merupakan gaya pemimpin yang mempertimbangkan situasi yang dihadapi sebuah perusahaan. Baik dalam proses pengambilan keputusan terhadap sebuah masalah maupun dengan mengarahkan para bawahannya. Kepemimpinan situasional dalam hal ini, mengubah gaya kepemimpinan yang lama dengan gaya kepemimpinan baru yang di anggap lebih baik dengan pertimbangan situasi-situasi yang dialami perusahaan.

    BalasHapus
  75. Nama : Joko Mulyono
    NIM : 2014210060
    Kelas : A

    TEORI FUNGSI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
    Joko Mulyono
    Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang
    Email: joko93mulyono@gmail.com

    ABSTRAK
    Seorang pemimpin mempunyai peran sentral dalam membina sebuah organisasi, bukan hanya sebagai “Leader dan Decision Maker”, tetapi juga harus cermat dalam menyikapi suatu masalah di dalam organisasi terutama terkait kinerja para anggotanya. Seorang pemimpin juga diharapkan mampu memotivasi bawahannya dalam rangka mencapai semua tujuan organisasi. Berawal dari masalah tersebut, pemimpin diharapkan mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara baik, serta bertindak dengan tepat sesuai kondisi dan situasi dilapangan. Ada beberapa teori tentang gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan sebagai landasan dalam mengambil keputusan. Secara umum, gaya kepemimpinan terbagi dalam lima jenis yaitu, Gaya Kepemimpinan Otoriter, Gaya Kepemimpinan Demokratik, Gaya Kepemimpinan Karismatik, Gaya Kepemimpinan Laissez Faire dan Gaya Kepemimpinan Paternalistik. Dalam implementasinya seorang pemimpin dapat menggunakan teori tersebut secara bijak dalam bertindak dan tepat menangani masalah organisasi, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dibutuhkan pada saat itu.
    Kata Kunci: Teori fungsi, gaya kepemimpinan, organisasi.

    BalasHapus
  76. NAMA : SEM DAVID MIRA
    NIM : 2014210131
    KELAS : A
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    Abstrak ;

    Peran pemimin dalam kemajuan suatu organisasi.

    Peran pemimin dalam kemajuan suatu organisasi sangat penting dalam mempengaruhi bawahannya, karena keberadaan pimpinan yaitu menjadi palang pintu atau menjadi salah satu ujung tombak dari keberhasilan dalam berorganisasi. Salah satu tugas atau peran piminan yaitu harus bisa mengelola konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu bisa diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Pimpinan adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi. Posisi pimpinan menjadi sangat krusial bila Direktur atau Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam organisasi. Bak panglima perang di era global yang sarat kompetisi, seorang manajer mengemban tugas menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan pimpinan mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, dan manajemen, serta kepemimpinan.
    Berbagai kemampuan tersebut memang harus dimiliki oleh seorang pimpinan. Apalagi, tantangan sebagai pimpinan tidaklah ringan. Pertama, implemetansi organisasi memerlukan proses transformasi baik proses perkembangan suatu organisasi. Di sini informasi adalah hasil pengolahan data yang relevansinya sangat tergantung kepada waktu. Kedua, kesiapan SDM untuk dapat memanfaatkan peluang yang memerlukan pengembangan kompetensi baru dan disiplin. Ketiga, pengelolaan perubahan (change management) baik yang sifatnya sistemik maupun ad hoc. Selain itu manajer harus mencari solusi menyusul dampak dari perubahan.
    Pimpinan adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi. Pimpinan memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang piminan umum yang bertanggungjawab pada area tugas yang berbeda-beda.

    Jadi Dari penjelasan diatas dapat saya disimpulkan bahwa peran pimpinan dalam mengelola dalam suatu organisasi itu sangat penting diantaranya:
    1. Pimpinan sebagai mediator dalam memecahkan masalah
    2. Pimpinan sebagai konsultan terhadap bawahan
    3. Pimpinan sebagai motivator terhadap organisasinya
    4. Pimpinan mempunyai peran penting dalam pengambil keputusan
    5. Seorang pimpinan diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum memutuskannya.
    Selain itu seorang pemimpin juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya.


    BalasHapus
  77. NAMA : YOHANIS JAWU HAGGA
    NIM : 2014210161
    KELAS : C
    PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
    Abstrak ;
    Nilai dan Etika Kepemimpinan
    Pemimpin adalah seorang yang dipandang memiliki kelebihan dari yang lainnya untuk jangka panjang maupun jangka pendek dengan kewenangan dan kekuasaan dalam situasi tertentu. Memimpin (leading) adalah kegiatan dimana individu-individu atau kelompok dipandang oleh satu atau lainnya untuk mengarahkan dalam pencapaian tujuan, walaupun tujuan itu merupakan tujuan individu

    Nilai dan Etika Kepemimpinan sangat mempengaruhi kemajuan suatu organisasi, karena Nilai-nilai kepemimpinan adalah sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sifat-sifat utama tersebut ibarat “roh” nya pemimpin yang membuat seseorang mampu menjalankan kepemimpinannya dengan berhasil guna. Tanpa roh kepemimpinan maka posisi atau jabatan seseorang sebagai pemimpin tidak ada artinya. Nilai dan Etika Kepemimpin yang perlu dimiliki seorang pemimpin antara lain adalah sebagai berikut :
     Integritas dan moralitas. Integritas menyangkut mutu, sifat dan keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
     Tanggung jawab. Seorang pemimpin harus memikul tanggung jawab untuk menjalankan misi dan mandat yang dipercayakan kepadanya.
     Visi Pemimpin. Kepemimpinan seorang pemimpin nyaris identik dengan visi kepemimpinannya. Visi adalah arah ke mana organisasi dan orang-orang yang dipimpin akan dibawa oleh seorang pemimpin.
     Kebijaksanaan. Kebijaksanaan (wisdom) yaitu kearifan seorang pemimpin dalam memutuskan sesuatu sehingga keputusannya adil dan bijaksana. Kebijaksanaan memiliki makna lebih dari kepandaian atau kecerdasan.
     Keteladanan. Keteladanan seorang pemimpin adalah sikap dan tingkah laku yang dapat menjadi contoh bagi orang-orang yang dipimpinnya.
     Menjaga Kehormatan. Seorang pemimpin harus menjaga kehormatan dengan tidak melakukan perbuatan tercela karena semua perbuatannya menjadi contoh bagi bawahan dan orang-orang yang dipimpinnya.
     Beriman. Beriman kepada Tuhan Yang Mahaesa sangat penting karena pemimpin adalah manusia biasa dengan semua keterbatasannya secara fisik, pikiran dan akal budi sehingga banyak masalah yang tidak akan mampu dipecahkan dengan kemampuannya sendiri.
     Kemampuan Berkomunikasi. Suatu proses kepemimpinan pada hakikatnya mengandung beberapa komponen yaitu : pemimpin, yang dipimpin, komunikasi dan interkasi antara pemimpin dan yang dipimpin, serta lingkungan dari proses komunikasi tersebut.
     Komitmen Meningkatkan Kualitas SDM. Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor strategis dan penentu dalam kemajuan organisasi, dan pemimpin harus memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas SDM.
    Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
    Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out), yakni dengan memiliki nilai-nilai dan etika yang baik dalam kepemimpinan.

    BalasHapus
  78. Maksimus Hawu Panna
    Dibagikan kepada publik - 19.26

    NAMA : MAKSIMUS HAWU PANNA
    NIM :2014210077

    TUGAS ABSTRAK
    KEPEMIMPINAN DALAM SUATU ORGANISASI
    Jika berbicara mengenai leadership, ada dua konsep penting yaitu tentang mempengaruhi dan motivasi. Salah satu tantangan dalam mengelola bisnis adalah leader yang belum mempunyai sense of leadership. Kepempimpinan terdiri dari 3 aspek yaitu aspek pemimpin, aspek bawahan dan aspek situasi. Kouzer dan Posner mengatakan bahwa karakteristik utama seorang pemimpin adalah jujur. Pemimpin yang jujur diharapkan mampu membawa anak buah dan perusahaan ke arah yang lebih baik. Pemimpin yang baik juga harus mempunyai dampak kepada orang lain dan mampu berinteraksi.

    Ada banyak gaya kepemimpinan yang terjadi di perusahaan. Efektivitas seorang pemimpin dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang dimilikinya. Kurt Lewin mengatakan bahwa ada 3 gaya kepemimpinan yaitu:
    1. Otokratik
    Gaya kepemimpinan ini semuanya ditentukan oleh pemimpin, pemimpin adalah segalanya. Semua keputusan diambil oleh pemimpin dan anak buah tidak mempunyai hak untuk bersuara. Anak buah hanya menjalankan instruksi yang diberikan. Pola komunikasi yang terjadi adalah satu arah dari pemimpin ke anak buah. Dengan pola kepemimpinan ini, semua tugas yang diberikan pasti akan selesai karena pemimpin akan memastikan semuanya berjalan dengan baik. Pemimpin yang menggunakan gaya ini sangat task oriented sehingga besar kemungkinan ada anak buah yang tidak cocok dengan gaya kepemimpinan ini. Beberapa menilai gaya kepemimpinan ini terlalu kejam.
    2. Demokratik
    Gaya kepemimpinan ini memberikan tanggung jawab dan wewenang kepada semua anggota tim. Semua terlibat aktif dalam mengambil keputusan dan boleh memberikan masukan kepada anggota maupun kepada pemimpin. Pemimpin bersikap terbuka kepada usul yang diberikan karena menganggap semua usul baik adanya untuk kemajuan perusahaan. Pemimpin merasa bahwa semua anggota pasti mempunyai kelebihan dan merupakan pribadi yang unik. Gaya kepemimpinan ini menyeimbangkan antara tugas yang diberikan harus terselesaikan dengan baik dan penting menjaga hubungan harmonis antar tim.
    3. Laissez – Faire
    Gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan mutlak kepada anak buah untuk berkreasi. Dalam hal ini, pemimpin bersifat pasif dan menunggu semuanya dari anak buah. Pola kepemimpinan yang terjadi adalah satu arah dari anak buah kepada pimpinan. Gaya kepemimpinan ini cocok diterapkan jika mempunyai anak buah dengan inisiatif yang baik. Pemimpin hanya memberikan arahan singkat berupa tujuan umum saja dan selebihnya diberikan kepada anak buah. Pembagian tugas dan kelompok juga diserahkan kepada anak buah.

    BalasHapus
  79. Nama :Adrianus Sodi Liwu
    NIM : 2014210006
    Prodi :Administrasi Negara (A)
    Fakultas :Ilmu Sosial dan IlmuPolitik

    Abstrak
    Pemimpin visioner adalah pemimpin yang mempunyai suatu pandangan visi misi yang jelas dalam organisasi, pemimpin visioner sangatlah cerdas dalam menangani suatu kejadian di masa depan dapat menggambarkan visi misinya dengan jelas.Ambil contoh pemimpin visioner yang ada di dunia ini sebagian besar sebagai hasil dari seleksi alam dan terbentuk dengan sendirinya. Misalnya tokoh-tokoh seperti Soekarno,Moh.Hatta,Ki HajarDewantara, dan tokoh besar lainnya tidak pernah mendapatkan pembelajaran kepemimpinan. Pembentukan pemimpin visioner pada masa silam lebih banyak bersifat coba-coba dan cenderung nekat.Permasalahannya adalah ; Apakah tidak ada cara lain yang memungkinkan lahirnya pemimpin visioner selain melalui seleksi alam dan coba-coba? , dan Apakah pembelajaran mampu menghasilkan pemimpin visioner? .Pembelajaran seharusnya menjadi variabel determinative bagi variabel lain seperti kebudayaan ,politik,ekonomi,filsafat, dan agama. Hal ini terjadi karena praksis pembelajaran kita selama ini memang sangat dipengaruhi oleh factor lain terutama factor ekonomi dan politik. Pembelajaran diselenggarakan bukan dalam rangka membangun system ekonomi yang adil dan berpihak pada yang lemah. Pembelajaran masih bersyarat dengan kepentingan politik penguasa. Teori Seth Kahan(2002),” menjelaskan bahwa kepemimpinan visioner melibatkan kesanggupan,kemampuan yang luar biasa untuk menawarkan kesuksesan dan kejayaan di masa depan “. Seorang pemimpin yang visionernya mampu mengantisipasi segala kejadian yang mungkin timbul ,mengelola masa depan dan mendorong orang lain untuk berbuat dengan cara-cara yang tepat. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa ; perlu ada upaya untuk membangun kesadaran kritis melalui pembelajaran , agar pembelajaran mampu menghasilkan pemimpin visioner yang diharapkan mampu menciptakan system ekonomi dan system politik yang adil dan berpihak pada yang lemah . Agar upaya itu terwujud, paradigma dan paradigma pembelajaran liberal harus ditinggalkan dan beralih pada paradigma pembelajaran kritis. Pembelajaran yang demikian ini dapat melahirkan pemimpin visioner yang mampu mengubah peradaban bangsa menjadi lebih baik.
    Kata Kunci :Kesadaran Kritis

    BalasHapus
  80. NAMA: YEREMIAS AS ABANIT
    NIM: 2014210155
    KLS: A

    TeoriKepemimpinan

    Abstrak
    Kepemimpinanberasaldari kata pimpin yang membuathalpokokyaitu: pemimpinsebagaiobjek.Katapimpinmengandungpengertianmengarahkan, membinaataumengatur,menuntundanjugamenunjukanataupunmempengaruhi.Pemimpinmempunyaitanggungjawabbaiksecarafisikmaupun spiritual terhadapkeberhasilanaktivitaskerjadari yang dipimpin, sehinggamenjadipemimpinitutidakmudahtidakakansetiap orang mempunyaikesamaandalammenjalankanke-pemimpinannya. Kepemimpinanhanyadapat di lakasanakanolehseorngpemimpin.Seorangpemimpinadalahseseorangynagmempunyaikeahlianpemimpi,mempunyaikemampuanmempengaruhipendirianatau/pendapat orang atausekelompok orang tanpamenanyakanalasan-alasannya.Seorangpemimpinadalahseseorang yang aktifmembuatrencana-rencana,mengkoordinasi,melakukanpercobaandanmemimpinpekerjaanuntukmencapai(Tannebaum,Wesclher and nassarik,1961,24).Kepemimpinanadalahsikappribadi, yang memimpinkepribadianaktivitasuntukmencapaitujuan yang di inginkan.(Shared Goal,Hemhieldan Coons,1957,7). Kepemimpinanadalahsuatu proses yang mempengaruhiaktivitaskelompok yang di aturuntukmencapaitujuanbersama( Rauch dan Behling,1984,46).Kepemimpinanadalahkemampuanseniatautehnikuntukmembuatsebuahkelompokatau orang mengikutidanmenaatisegalahkeinginannya.Kepemimpinanadalahsuatu proses yang memberiarti ( penuhartikepemimpinan) padakerjasamadan di hasilkandengankemauanuntukmemmimpindalammencapaitujuan ( Jacobs dan Jacques, 1990,281).

    BalasHapus



  81. NAMA :YOSEPH CAFASSO TEDA
    NIM :2012210102\
    TUGAS : TEORI KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI PUBLIK
    KELAS : (A)

    “Dimensi Kepemimpinan Aparatur dalam Perspektif Pelayanan Publik”
    Abstrak
    Kepemimpinan menjadi salah satu faktor kunci dalam kehidupan organisasi, termasuk pada sektor publik. suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh faktor kepemimpinan. Begitu pentingnya masalah kepemimpinan ini, menjadikan pemimpin selalu menjadi fokus evaluasi mengenai penyebab keberhasilan atau kegagalan organisasi.Dalam perspektif pelayanan publik, pemimpin harus mampu membawa organisasi publik memberikan pelayanan prima. Karena pada hakekatnya dibentuknya organisasi publik adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. organisasii publik dikatakan efektif apabila dalam realita pelaksanaannya birokrasi dapat berfungsi melayani sesuai dengan kebutuhan masyarakat (client), artinya tidak ada hambatan (sekat) yang terjadi dalam pelayanan tersebut, cepat dan tepat dalam memerikan pelayanan, serta mampu memecahkan fenomena yang menonjol akibat adanya perubahan sosial yang sangat cepat dari faktor eksternal. Efektivitas organisasi publik tersebut merupakan produk dari sebuah sistem yang salah sistem (unsur) adalah sumber daya manusia aparatur. Sebagai bagian dari suatu sistem, meningkatnya profesionalitas sumber daya manusia aparatur tidaklah otomatis kinerja organisasi publik akan meningkat. Sehingga manakala sumber daya manusia aparatur telah profesional, namun tidak didukung oleh sub-sub sistem lainnya seperti kelembagaan, ketalaksanaan, sarana dan prasarana yang memadai, niscaya kinerja organisasi publik yang bersangkutan tidak akan bisa mencapai tingkat kerja yang optimal. Meskipun demikian, sumber daya manusia yang profesional menjadi faktor diterminan dan sekaligus menjadikan sub sistem lain menjadi baik, dan pada akhirnya kinerja organisasi publik menjadi baik pula. Berarti kesuksesan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja sumber daya manusianya yaitu para pegawai dalam berbagai strata suatu piramida organisasi, yang pada dasarnya para pegawai tersebut bekerja membutuhkan pemimpin yang memimpin mereka dalam bekerja. Karena itu, kepemimpinan sebagai bagian dari sub sistem sumber daya manusia sangat menentukan berjalannya keseluruhan sub-sub sistem yang terintegratif dan saling berkaitan menjadi sistem yang mampu menggerakkan roda organisasi secara efektif dan efisien. Tanpa kepemimpinan yang baik, akan sulit bagi organisasi publik untuk mencapai tujuannya, yaitu memenuhi tuntutan pelaksanaan tugas dan fungsinya yang strategis dalam pelayanan publik.



    BalasHapus
  82. Nama : KasimirusTakaeb
    Nim : 2014210066
    Prodi : Administrasi Negara (A)
    Fakultas : IlmuSosialdanIlmuPolitik


    Abstrak
    KepemimpinanDemokratisadalahKepemimpinanberdasarkandemokrasi yang pelaksanaannyadisebutpemimpinpartisipasi (partisipative leadership).Kepemimpinanpartisipasiadalahsuatucarapemimpin yang kekuatannyaterletakpadapartisipasiaktifdarisetiapwargakelompok.Bentukkepemimpinaninimenempatkanmanusiasebagai factor utamadanterpenting.Setiap orang akandihargaidandihormatisebagaimanusia yang memilikikemampuan, kemauan, pikiran, minat, perhatiandanpendapat yang berbedaantarsatudengan yang lainnya. Dalamsuasanakerjakepemimpinan yang demokratissebagianbesaratauhampirseluruhkebijakandankeputusan-keputusanpentingberasaldandisesuaikandengantuntutan-tuntutansituasikelompok, dimanapemimpinbersama-samadengananggotakelompokambilbagiansecaraaktif di dalamperumusankebijakanumum, keputusn-keputusanpentingdan program lembagakerjaitu.PrinsipdanCiripemimpinDemokratis :
    PrinsippemimpinDemokratis :
    Prinsippartisipasi, PrinsipKoperasi, PrinsipHubungankemanusiaan yang Akrab, PrinsipKefleksibelanorganisasidan Tata kerja, PrinsipKreatifitas.
    Ciri-cirikepemimpinanDemokratis :
    • Dalam proses menggerakkanbawahanselalubertitiktolakdaripendapatbahwamanusiaituadalahmahluk yang termulia di dunia.
    • Selaluberusahamenselaraskankepentingandantujuanpribadidengankepentinganorganisasi.
    • Senangmenerima saran, pendapatdanbahkandarikritikbawahannya.Mentolerirbawahan yang membuatkesalahandanberikanpendidikankepadabawahan agar janganberbuatkesalahandengantidakmengurangidayakreativitas, inisyatifdanprakarsadaribawahan.
    • Lebihmenitikberatkankerjasamadalammencapaitujuan.
    • Selaluberusahauntukmenjadikanbawahannyalebihsuksesdaripadanya.
    • Berusahamengembangkankapasitasdiripribadinyasebagaipemimpin.
    Tokoh-tokohpemimpindemokratis :
    Mahatma Ghandi,Aung San SuuKyi,AbrahamLincoln,John Locke, Ir.Soekarno, John F. Kennedy.





    BalasHapus

  83. Nama : Walbertus M. L. Hikon
    NIM : 2014210152
    Prodi : Adm. Negara (A)
    Abstrak
    Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership) diartikan keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.
    Contoh tokoh kepemimpinan karismatik adalah Ir. Soekarno, John F. Kennedy, Winston Churchill, Warrant Buffet, dan tokoh lainnya.
    Pemimpin kharismatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    (a) memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.
    (b) mengkomunikasikan visi itu secara efektif.
    (c) mendemontrasikan konsistensi dan fokus
    (d) mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan memanfaatkannya.
    Gaya kepemimpinan karismatis dapat terlihat mirip dengan kepemimpinan transformasional, di mana pemimpin menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan sangat enerjik dalam mendorong untuk maju. Namun demikian, pemimpin karismatis cenderung lebih percaya pada dirinya sendiri daripada timnya. Ini bisa menciptakan resiko sebuah proyek atau bahkan organisasi akan kolaps bila pemimpinnya pergi. Selain itu kepemimpinan karismatis membawa tanggung-jawab yang besar, dan membutuhkan komitmen jangka panjang dari pemimpin.
    Robert House (Robins, 1996) mengidentifikasikan tiga karakteristik pribadi pemimpin karismatik, yaitu : Kepercayaan yang luar biasa, Kekuasaan, Teguh dalam keyakinan.
    Conger dan Kanungo (Robins, 1996) menguraikan karakteristik utama dari pemimpin karismatik, yaitu : Percaya diri, Satu visi, Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan gamblang, Keyakinan kuat mengenai visi tersebut, Perilaku yang diluar aturan, Dipahami sebagai sebagai seorang agen perubahan, Kepekaan lingkungan.

    BalasHapus
  84. Nama : Moh. Walid
    NIM : 2014210095
    Prodi : Ilmu Administrasi Negara
    MK : Teori Kepemimpinan dan Organisasi (A)

    Abstrak: Kepemimpinan
    Kepemimpinan selama ini masih tetap menjadi elemen penting dalam keolompok atau sebuah organisasi. Baik formal maupun informal. Dari definisinya sendiri kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan dipengaruhi follower dalam keadaan dan situasi tertentu untuk mencapai tujuan pribadi maupun organisasi. Sebagai pemimpin fungsi dari kepemimpinanya harus dijalankan atau dilaksanakan sebagai bentuk kinerja guna mencapai kesejahteraan organisasi yang dipimpinnya, tapi pemimpin juga tidak semena-mena dalam menggunakan fungsinya, artinya fungsi tersebut harus dilaksanakan secara proporsional serta menghindari tumpang tindihnya dengan kepentingan-kepentingan pribadi yang menghambat kemajuan organisasi.
    Pemahaman terhadap berbagi aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut atau bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya guna mencapai tujuan sebuah organisasi. Sehingga nanti dapat disadari bahwa peranan kepemimpina dalam suatu kelompok atau organisasi sangtlah penting adanya.

    BalasHapus
  85. NAMA :NOPIANI
    NIM :2014210102
    PRODI :ILMU ADMINISTRASI NEGARA
    KELAS :C
    “Kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja’’

    ABSTRAK
    Kepemimpinan bukanlah hal yang tidak lazim didengar oleh masyarakat. Leadership atau kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan kejayaan organisasi. Bagi setiap pemimpin yang tidak memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan lingkungan kerja, maka para bawahan merasa tak termotivasi untuk memajukan lingkungan kerjanya sendiri. Maka dari itu, kepemimpinan sangat erat terhadap motivasi dalam konteks pencapaian tujuan. Kepemimpinan juga akan memberi pengaruh besar terhadap sikap dan perilaku kerja seorang bawahan. Pemimpin yang demokratis, setidaknya disukai oleh para bawahan dengan perilaku dan sikap yang terbuka. Namun, bagi seorang pemimpin yang otoriter, kebanyakan bawahan menolak gaya demikian. Hal ini memungkinkan terjadinya penyimpangan yang besar. Namun juga tak bisa dipungkiri, pemimpin yang demokratis juga melakukan hal yang sama. Jadi, hakikat dari kepemimpinan adalah menimbulkan motivasi kerja yang tinggi agar tujuan dari rancangan program yang disusun, dapat terealisasi.
    Kesimpulan
    maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan tidak mungkin berlangsung tanpa ada upaya memotivasi bawahan/orang lain. Dalam artian pihak lain/bawahan dapat patuh mengikuti apa kata sang pemimpin, hanya jika sang pemimpin mampu mendorong atau memotivasi mereka sehingga mereka (bawahan/rekan) dapat terdorong untuk melakukan suatu tindakan yang terarah pada tujuan bersama. Mengingat para bawahan atau rekan kerja yang dimotivasi memiliki beragam kepribadian dengan beragam motivasi, maka rangkaian kata berikut ini layak disimak dalam rangka menjadi pemimpin yang mampu memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan unit kerja dan organisasi.
    Kata kunci:kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja

    BalasHapus
  86. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  87. NAMA: KAROLINA DHAMBO
    NIM: 2014210065
    PRODI/KLS: ADM NEGARA (C)

    ABSTRAK
    Dalam menghadapi sebuah tantangan yang mengglobal pada tubuh tiap-tiap elemen, khususnya yang terjadi pada kelangsungan organisasi dalam rangka meningkatkan kualitas peran dan fungsi kepemimpinan, dimana semua bagian yang terintegrasi dalam organisasi tersebut dapat menjunjung tinggi asas kebermanfaatan dengan melaksanakan empat fungsi umum dari manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi setiap kinerja yang akan menjadi penunjang keberhasilan dan kemajuan suatu organisasi. Namun, pada hakikatnya keberhasilan dan kemajuan tersebut tetap memandang keaktifan seorang pemimpinnya, sejauh mana ia dapat memaksimalkan perannya, menempatkan hak dan kewajiban dirinya dan anggotanya, memberikan penghargaan dan dorongan, serta mampu menjadi tolak ukur atau cermin bagi kelangsungan organisasi.
    Berdasarkan kepentingannya, tidaklah mudah untuk mengubah paradigma yang telah melekat pada pribadi masing masing individu tersebut. Akan tetapi, sebuah gebrakan yang ideal dapat membantu memperjelas asumsi asumsi yang mampu mengubah nilai-nilai yang dianggap kurang baik menjadi sebuah paradigma baru yang dapat meningkatkan semangat juang dan etos kerja.
    Kata Kunci : Manajemen Kepemimpinan, Kelangsungan Organisasi

    BalasHapus