Etika dan Moral Pembelajaran di Perguruan Tinggi
Definisi Etika
Etika adalah sebuah cabang filsafat yang membicarakan nilai dan norma moral yang menentukan perilaku kehidupan manusia dalam hidupnya.
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap serta pola perilaku hidup manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok
Menurut Bertens (1999:6) etika berarti :
Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
Kumpulan asas atau nilai moral
Ilmu tentang yang baik dan buruk
EMPAT PRINSIP TEORI ETIKA
Consequences from actions and the evaluation of resultant benefits through utility theory (teleology)
Actions based upon moral rules or principles of duty (deontology)
The manner in which we do things and the quality of the things that are made (virtue)
Agreements about how to co-exist, to pursue common and personal goods, with the least amount of restriction (contract)
OTHER VIEWS ON ETHICS
Religious Morality
Relativism
Ethical Egoism
Feminist Ethics
Continental Philosophy
Definisi Moral
Berarti sama dengan etika (etika dari kata Yunani, moral dari kata Latin), yang bermakna adat, istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup
Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Moral dan moralitas
Moral merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakukan dan apa yang harus dicoba dilakukan oleh manusia.
Moralitas merupakan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau masyarakat.
Perbedaan etika dan moral
Etika menjawab pertanyaan
“apakah saya harus melangkah dengan cara itu?”
Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah?”
Definisi norma
Norma adalah ukuran, garis pengarah, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian
Norma selalu mengandung sangsi dan penguatan (reinforcement)
Definisi Nilai
Nilai atau value (Inggris) atau valere(Latin) berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat.
Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat menjadi objek kepentingan
Nilai adalah yang memberi kepada hidup makna, titik tolak, isi, dan tujuan
Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
Etika selalu berhubungan dengan nilai
Nilai-nilai dimasyarakat
Setiap orang bertingkah laku sesuai dengan seperangkat nilai-nilai.
Ada 4 nilai yang berkembang dalam masyarakat, yaitu :
Nilai agama
Nilai moral
Nilai sosial
Nilai undang-undang
ARRIVING AT ETHICS
Value atau nilai :
Benar dan Salah
Baik dan Buruk (respect)
Kepantasan untuk dilakukan (best to do)
Just and Fair (hanya dan tidak hanya)
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (01)
Antropolog pendidikan Theodore Brameld melihat keterkaitan yang sangat erat antara pendidikan, masyarakat dan kebudayaan, antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama adalah nilai-nilai.
Di dalam rumusan-rumusan mengenai kebudayaan seperti Edward Tylor telah menjalin ketiga pengertian : manusia, masyarakat, budaya, sebagai tiga dimensi dari hal yang bersamaan.
Oleh sebab itu, pendidikan tidak dapat terlepas dari kebudayaan dan hanya dapat terlaksana dalam suatu masyarakat.
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (02)
Apabila kebudayaan mempunyai tiga unsur penting yaitu :
kebudayaan sebagai suatu tata kehidupan (order),
kebudayaan sebagai suatu proses,
kebudayaan yang mempunyai suatu visi tertentu (goals),
maka pendidikan dalam rumusan tersebut adalah sebenarnya proses pembudayaan. Dengan demikian tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan dan tanpa masyarakat, dan sebaliknya tidak ada suatu kebudayaan dalam pengertian suatu proses tanpa pendidikan, dan proses kebudayaan dan pendidikan hanya dapat terjadi di dalam hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat tertentu.
THREE FUNDAMENTAL CONDITIONS OF ETHICS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (03)
Kebudayaan biasanya dibedakan antara :
budaya (culture) dan
peradaban atau sivilisasi (civilization)
Kebudayaan mempunyai pengertian yang intrinsik oleh karena semua bangsa atau masyarakat mempunyai budaya.
Pengertian sivilisasi atau peradaban lebih terarah kepada pengertian masyarakat modern dan maju. Kadang-kadang pula sivilisasi disalah-artikan sebagai westernisasi.
Pengertian peradaban atau civilization lebih terarah kepada kehidupan masyarakat yang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan peningkatan nilai-nilai kemanusiaan (humanization).
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (04)
Dalam proses pendidikan dapat dirumuskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan peradaban.
Tidak mungkin suatu peradaban dibangun tanpa budaya namun budaya dapat dikembangkan tanpa menuju kepada modernisasi.
Di dalam dunia yang terbuka dewasa ini proses pendidikan haruslah menggabungkan kedua konsep tersebut dengan tujuan membangun manusia yang berbudaya dan beradab (a cultured and civilized human being)
Bagaimana seharusnya saya berperilaku sebagai mahasiswa ???
Mahasiswa yang beretika
Bagaimana seharusnya saya menjalani hidup sebagai mahasiswa dalam mempersiapkan diri seutuhnya?
Hal ini perlu agar calon pemimpin bangsa, kaum terpelajar mempersiapkan diri seutuhnya memasuki kelompok masyarakat akademik
Etika dan moral dalam pembelajaran
Mengapa etika dan moral pembelajaran diperlukan?
Bagaimana cara mahasiswa menerapkan etika dan moral dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari?
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI
Mengapa perlu ?
Pertama : melemahnya ikatan keluarga.
Kedua : kecendurangan negatif di dalam kehidupan pemuda.
Ketiga : suatu kebangkitan kembali dari perlunya nilai-nilai etik.
LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN
Lembaga pendidikan merupakan salah satu pranata sosial didalam setiap kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat setiap pranata sosial mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :
1) sistem norma,
2) personil,
3) peralatan Fisik.
Pranata Sosial
SUMBER: Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan.
Pranata Sosial
Pendekatan pedagogis atau pedagogisme
Pendekatan filosofis atai filosofisme
Pendekatan religius atau religionisme
Pendekatan psikologis atau psikologisme
Pendekatan negativis atau negativisme
Pendekatan sosiologis atau sosiologisme
HAKIKAT PENDIDIKAN BERDASARKAN B. PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF :
Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan
Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia
Eksistensi manusia yang memasyarakat
Proses pendidikan dalam masyarakat yang membudaya
Proses bermasyarakat dan mebudaya mempunyai dimensi-dimensi waktu dan ruang
Lingkungan Kegiatan Pendidikan
Kompetensi yang perlu diraih adalah :
1. kompetensi personal,
2. kompetensi profesional,
3. kompetensi sosial,
4. kompetensi intelektual, dan
5. kompetensi spritual
MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (01)
Rumusan konsep bahwa manusia yang berpendidikan adalah sama artinya dengan manusia yang berbudaya adalah benar karena lahir dari pengertian bahwa pendidikan adalah aspek dari kebudayaan.
Dengan demikian seorang yang telah berkembang sesuai dengan kebudayaannya adalah juga seseorang yang telah memperoleh pendidikan yang bertujuan yang sama dengan perkembangan pribadi di dalam kebudayaan dimana pendidikan itu berlangsung.
MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (02)
Seorang yang disebut berbudaya (civilized) adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut.
Seseorang dapat saja berpendidikan luas dan tinggi tetapi hidupnya tidak bermoral. Dalam hal ini orang tersebut berpendidikan tetapi tidak berbudaya.
Hasil yang Diharapkan dari Pendidikan Nasional untuk Membangun Masyarakat Indonesia
Sikap demokratis
Sikap toleran
Saling pengertian
Berakhlak tinggi, beriman dan bertaqwa
Manusia dan masyarakat yang berwawasan global
Nilai dasar yang harus dianut oleh masyarakat akademik
Dapat menerima pendapat orang lain
Berpikiran terbuka,
Berpandangan luas,
Menghargai orang lain,
Objektif,
Menyadari keadaan diri sendiri
Menghormati martabat orang lain
Jujur dan dapat dipercaya
Definisi Etika
Etika adalah sebuah cabang filsafat yang membicarakan nilai dan norma moral yang menentukan perilaku kehidupan manusia dalam hidupnya.
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap serta pola perilaku hidup manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok
Menurut Bertens (1999:6) etika berarti :
Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
Kumpulan asas atau nilai moral
Ilmu tentang yang baik dan buruk
EMPAT PRINSIP TEORI ETIKA
Consequences from actions and the evaluation of resultant benefits through utility theory (teleology)
Actions based upon moral rules or principles of duty (deontology)
The manner in which we do things and the quality of the things that are made (virtue)
Agreements about how to co-exist, to pursue common and personal goods, with the least amount of restriction (contract)
OTHER VIEWS ON ETHICS
Religious Morality
Relativism
Ethical Egoism
Feminist Ethics
Continental Philosophy
Definisi Moral
Berarti sama dengan etika (etika dari kata Yunani, moral dari kata Latin), yang bermakna adat, istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup
Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Moral dan moralitas
Moral merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakukan dan apa yang harus dicoba dilakukan oleh manusia.
Moralitas merupakan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau masyarakat.
Perbedaan etika dan moral
Etika menjawab pertanyaan
“apakah saya harus melangkah dengan cara itu?”
Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah?”
Definisi norma
Norma adalah ukuran, garis pengarah, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian
Norma selalu mengandung sangsi dan penguatan (reinforcement)
Definisi Nilai
Nilai atau value (Inggris) atau valere(Latin) berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat.
Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat menjadi objek kepentingan
Nilai adalah yang memberi kepada hidup makna, titik tolak, isi, dan tujuan
Nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
Etika selalu berhubungan dengan nilai
Nilai-nilai dimasyarakat
Setiap orang bertingkah laku sesuai dengan seperangkat nilai-nilai.
Ada 4 nilai yang berkembang dalam masyarakat, yaitu :
Nilai agama
Nilai moral
Nilai sosial
Nilai undang-undang
ARRIVING AT ETHICS
Value atau nilai :
Benar dan Salah
Baik dan Buruk (respect)
Kepantasan untuk dilakukan (best to do)
Just and Fair (hanya dan tidak hanya)
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (01)
Antropolog pendidikan Theodore Brameld melihat keterkaitan yang sangat erat antara pendidikan, masyarakat dan kebudayaan, antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama adalah nilai-nilai.
Di dalam rumusan-rumusan mengenai kebudayaan seperti Edward Tylor telah menjalin ketiga pengertian : manusia, masyarakat, budaya, sebagai tiga dimensi dari hal yang bersamaan.
Oleh sebab itu, pendidikan tidak dapat terlepas dari kebudayaan dan hanya dapat terlaksana dalam suatu masyarakat.
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (02)
Apabila kebudayaan mempunyai tiga unsur penting yaitu :
kebudayaan sebagai suatu tata kehidupan (order),
kebudayaan sebagai suatu proses,
kebudayaan yang mempunyai suatu visi tertentu (goals),
maka pendidikan dalam rumusan tersebut adalah sebenarnya proses pembudayaan. Dengan demikian tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan dan tanpa masyarakat, dan sebaliknya tidak ada suatu kebudayaan dalam pengertian suatu proses tanpa pendidikan, dan proses kebudayaan dan pendidikan hanya dapat terjadi di dalam hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat tertentu.
THREE FUNDAMENTAL CONDITIONS OF ETHICS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (03)
Kebudayaan biasanya dibedakan antara :
budaya (culture) dan
peradaban atau sivilisasi (civilization)
Kebudayaan mempunyai pengertian yang intrinsik oleh karena semua bangsa atau masyarakat mempunyai budaya.
Pengertian sivilisasi atau peradaban lebih terarah kepada pengertian masyarakat modern dan maju. Kadang-kadang pula sivilisasi disalah-artikan sebagai westernisasi.
Pengertian peradaban atau civilization lebih terarah kepada kehidupan masyarakat yang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan peningkatan nilai-nilai kemanusiaan (humanization).
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (04)
Dalam proses pendidikan dapat dirumuskan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan peradaban.
Tidak mungkin suatu peradaban dibangun tanpa budaya namun budaya dapat dikembangkan tanpa menuju kepada modernisasi.
Di dalam dunia yang terbuka dewasa ini proses pendidikan haruslah menggabungkan kedua konsep tersebut dengan tujuan membangun manusia yang berbudaya dan beradab (a cultured and civilized human being)
Bagaimana seharusnya saya berperilaku sebagai mahasiswa ???
Mahasiswa yang beretika
Bagaimana seharusnya saya menjalani hidup sebagai mahasiswa dalam mempersiapkan diri seutuhnya?
Hal ini perlu agar calon pemimpin bangsa, kaum terpelajar mempersiapkan diri seutuhnya memasuki kelompok masyarakat akademik
Etika dan moral dalam pembelajaran
Mengapa etika dan moral pembelajaran diperlukan?
Bagaimana cara mahasiswa menerapkan etika dan moral dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari?
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI
Mengapa perlu ?
Pertama : melemahnya ikatan keluarga.
Kedua : kecendurangan negatif di dalam kehidupan pemuda.
Ketiga : suatu kebangkitan kembali dari perlunya nilai-nilai etik.
LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN
Lembaga pendidikan merupakan salah satu pranata sosial didalam setiap kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat setiap pranata sosial mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :
1) sistem norma,
2) personil,
3) peralatan Fisik.
Pranata Sosial
SUMBER: Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan.
Pranata Sosial
Pendekatan pedagogis atau pedagogisme
Pendekatan filosofis atai filosofisme
Pendekatan religius atau religionisme
Pendekatan psikologis atau psikologisme
Pendekatan negativis atau negativisme
Pendekatan sosiologis atau sosiologisme
HAKIKAT PENDIDIKAN BERDASARKAN B. PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF :
Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan
Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia
Eksistensi manusia yang memasyarakat
Proses pendidikan dalam masyarakat yang membudaya
Proses bermasyarakat dan mebudaya mempunyai dimensi-dimensi waktu dan ruang
Lingkungan Kegiatan Pendidikan
Kompetensi yang perlu diraih adalah :
1. kompetensi personal,
2. kompetensi profesional,
3. kompetensi sosial,
4. kompetensi intelektual, dan
5. kompetensi spritual
MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (01)
Rumusan konsep bahwa manusia yang berpendidikan adalah sama artinya dengan manusia yang berbudaya adalah benar karena lahir dari pengertian bahwa pendidikan adalah aspek dari kebudayaan.
Dengan demikian seorang yang telah berkembang sesuai dengan kebudayaannya adalah juga seseorang yang telah memperoleh pendidikan yang bertujuan yang sama dengan perkembangan pribadi di dalam kebudayaan dimana pendidikan itu berlangsung.
MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (02)
Seorang yang disebut berbudaya (civilized) adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut.
Seseorang dapat saja berpendidikan luas dan tinggi tetapi hidupnya tidak bermoral. Dalam hal ini orang tersebut berpendidikan tetapi tidak berbudaya.
Hasil yang Diharapkan dari Pendidikan Nasional untuk Membangun Masyarakat Indonesia
Sikap demokratis
Sikap toleran
Saling pengertian
Berakhlak tinggi, beriman dan bertaqwa
Manusia dan masyarakat yang berwawasan global
Nilai dasar yang harus dianut oleh masyarakat akademik
Dapat menerima pendapat orang lain
Berpikiran terbuka,
Berpandangan luas,
Menghargai orang lain,
Objektif,
Menyadari keadaan diri sendiri
Menghormati martabat orang lain
Jujur dan dapat dipercaya