Minggu, 28 April 2013

Manajemen Pelayanan Publik



Manajemen Pelayanan Publik.

Pendahuluan
Apabila pelayanan public yang dilakukan oleh pemerintah daerah baik/berkualitas, maka pelaksanaan otonomi daerah dapat dikatakan berhasil.
Isu tentang kualitas pelayanan public ini juga dipicu adanya pengaruh perubahan paradigma global yang terjadi diberbagai bidang kehidupan dan diberbagai belahan dunia.
New public sevice (NPS) sebagai paradigm terbaru dari administrasi Negara / public meletakkan pelayanan public sebagai kegiatan utama para administrator Negara/daerah.
Salah satu intisari dari prinsip NPS adalah bagaimana administrator public mengartikulasikan dan membagi kepentingan (shared interest) warga Negara .
Paradigma lama administrasi negara dalam prakteknya pada masa lalu itu lebih cenderung kepada “Negara” sebagai sesuatu yang harus diikuti, ditakuti dan dilayani
Adapun kalau untuk Negara, maka semuanya harus ikut dan harus turut. Semua energy dan pikiran harus disumbangkan untuk Negara.
Memang betul apa yang dikatakan oleh John F. Kennedy (mantan Presiden Amerika Serikat ke-35) bahwa: “Jangan tanyakan apa yang sudah Negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan kepada Negara”.
Pemikiran semacam ini menjadi produktif manakala sang “administrator Negara atau daerah” memang menerapkan prinsip keadilan, demokrasi, dan kesejahteraan untuk rakyatnya.
Tetapi apabila sang “administrator” menampilkan sosok otoriter, militeristik, tidak adil, tidak demokratis, deskriminatif, KKN dan lain-lain dalam pemerintahannya, maka istilah “administrasi Negara” menjadi kontra produktif.
Karena antara pengabdian kepada rakyatnya, kepada Negara dan kepada pemerintah mememiliki perbedaan yang sangat tipis.
Disatu sisi rakyat sangat menjunjung tinggi kecintaan kepada Negara dengan berbagai bentuk pengabdiannya, namun disisi lain pengabdian itu juga harus ditujukan kepada “penguasa” Negara yang bertentangan dengan keinginan rakyatnya.
Bagi pemimpin Negara yang otoriter maka tidak bias dibedakan antara Negara dengan sang pemimpin. Seolah-olah Negara adalah miliknya.
Sumber bacaan:
Hardyansyah, Kualitas Pelayanan Publik, Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya, Penerbit Gava Media, 2011, hlm. 1-2    



Related Posts:

  • ILMU POLITIK ILMU POLITIK Manusia diberikan suatu kesempurnaan, sebagai makhluk yang selalu berfikir setiap saat dalam kehidupannya. Melalui proses berfikir… Read More
  • OBYEK ILMU POLITIK OBYEK ILMU POLITIK A.Hoogerwerf Dalam Politicologie: Begrippen en Problemen (1972) mengatakan bahwa obyek dari ilmu politik adalah kebijakan peme… Read More
  • PANDANGAN ATAU TEORI POLITIK PANDANGAN ATAU TEORI POLITIK 1.       Plato (427-347 SM) mengatakan bahwa politik merupakan system kekuasaan pemerin… Read More
  • Pandangan tentang politik PANDANGAN TTG POLITIK Politik itu ada dalam setiap masyarakat, dan bahwa politik merupakan gejala serba hadir di dalam masyarakat manapun, tidak t… Read More
  • I l m u ILMU Menurut The liang Gie Ilmu sebagai sekelompok pengetahuan teratur yang membahas sesuatu sasaran tertentu dengan pemusatan perhatian kepada … Read More

0 komentar:

Posting Komentar