OBYEK ILMU POLITIK
A.Hoogerwerf
Dalam Politicologie: Begrippen en Problemen (1972)
mengatakan bahwa obyek dari ilmu politik adalah kebijakan pemerintah, proses
pembentukannya serta akibat-akibatnya.
Oleh karena itu, Hoogerewerf mengkategorikan politik sebagai
berikut:
a.
Kebijakan;
1.
Bahwa kehidupan politik mencakup segala
aktifitas yang berpengaruh terhadap kegiatan yang berwibawa dan berkuasa, yang
diterima oleh suatu masyarakat (Easton, 1953);
2.
Bahwa politk merupakan perbuatan yang berkaitan
dengan perjuangan kolektif untuk mencapai tujuan-tujuan kolektif tertentu
(Parson, 1996);
3.
Bahwa politik adalah pengambilan keputusan
kolektif dan pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat seluruhnya
(Mitchell);
b.
Kekuasaan;
1.
Politikologi sebagai studi mengenai bentuk-2 dan
pembagian kekuasaan (Laswell dan Kaplan, 1950);
2.
Ilmu politik memusatkan perhatian pada masalah
kekuasaan dalam kehidupan bersama atau masyarakat (Noer);
c.
Negara;
1.
Pengetahuan politik adalah pengetahuan yang
mempelajari kehidupan suatu Negara;
2.
Ilmu politik mempelajari Negara, tujuan-tujuan
Negara, lembaga yang melaksanakan tujuan itu dan hubungan Negara dengan warga
negara serta dengan negara lain (Soltau);
d.
Konflik dan kerjasama;
1.
Bahwa politik adalah perbuatan kemasyarakatan
yang terarah secara intensional kepada usaha pempengaruhi tingkah laku orang
lain dan bias bertujuan mengadakan perturan secara mengikat terhadap konflik-2
mengenai nilai-2 materiil (Gerhard. L., 1967);
2.
Bahwa aktifitas politik yang murni adalah
menciptakan, memperkuat dan mempertahankan bentuk-2 kerja sama manusia
(Bertrand de Jouvenel, 1955);
e.
Distribusi;
System politik merupakan segenap interaksi
yang dipakai untuk membagi dan mendistribusikan nilai-2 materiil serta
imateriil pada saat itu dan bisa berlangsung di dalam dan untuk masyarakat
(Easton, 1965);
Sumber:
Imam Hidayat, 2009, Teori-Teori Politik, Setara Press,
Malang.
0 komentar:
Posting Komentar