AL-ANFAL
(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah
sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu
nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu
mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Anfal: 53)
TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
Konsep teori interaksi simbolik ini diperkenalkan oleh
Herbert Blumer sekitar tahun 1939.
Karakteristik teori ini adalah suatu hubungan yang terjadi
secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu;
Interaksi yang terjadi antar individu berkembang melalui
simbol-2 yang mereka ciptakan.
Realitas social merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi
pada beberapa individu dalam masyarakat.
Interaksi yang dilakukan antar individu itu berlangsung secara
sadar;
Interaksi simbolik juga berkaitan dengan:
1.
Gerak
tubuh, antara lain:
2.
Suara
atau vocal;
3.
Gerakan fisik;
4.
Ekspresi tubuh;
Yang semua itu mempunyai maksud dan disebut dengan “simbol”;
Pada awal perkembangannya, interaksi simbolik lebih
menekankan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal, bukan
pada keseluruhan kelompok atau masyarakat.
Proposisi paling mendasar dari interaksi simbolik adalah
perilaku dan interaksi manusia itu dapat dibedakan, karena dapat ditampilkan
lewat symbol dan maknanya.
Mencari makna di balik yang sensual menjadi penting di dalam
interaksi simbolis.
Secara umum, ada enam proposisi yang dipakai dalam konsep
interaksi simbolik, yaitu:
1.
Perilaku manusia mempunyai makna di balik yang
menggejala;
2.
Pemaknaan kemanusiaan perlu dicari sumber pada interaksi
sosial manusia;
3.
Masyarakat merupakan proses yang berkembang
holistik, tak terpisah, tidak linier, dan tidak terduga;
4.
Perilaku manusia itu berlaku berdasar penafsiran
fenomenologik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan, dan tujuan, bukan
didasarkan atas proses mekanik dan otomatis;
5.
Konsep mental manusia itu berkembang dialektik;
dan
6.
Perilaku manusia itu wajar dan konstruktif
reaktif.
Sumber:
I.B. Wirawan, 2013, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma,
Penerbit Kencana, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar