AL-IKHLAS
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
1.
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha
Esa;
2.
Allah tempat meminta segela sesuatu;
3.
(Allah) tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan;
4.
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
AL-HADIS
Diriwayatkan dari Umar bin Al-Khaththab ra., dia berkata
Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. Bersabda “Sesungguhnya amal perbuatan itu
tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapat balasan sesuai dengan
niatnya. Barang siapa berhijrah dengan niat untuk kepentingan duniawi atau
untuk mencari perempuan yang akan dikawininya, maka balasan hijrahnya sesuai
dengan niatnya.” (Hadis ini diriwayatkan
oleh Al-Bukhari, nomor hadis: 1).
RINTANGAN PENYEMPURNAAN ADMINISTRASI
a.
Lembaga / pribadi yang kolot;
Karena enggan mencurahkan tenaga dan dana
untuk menerapkan pola baru mereka akan menetang dengan mengemukakan berbagai
argumentasi menolak terjadinya perubahan.
b.
Adanya kecenderungan pola berpikir yang berbeda;
Atau saling bertentangan antara pola berpikir
luas dan sempit.
Kecenderungan ini terlihat di negara
berkembang yang sedang memacu pembangunan negaranya misalnya dalam hal
perencanaan pembangunan.
Disatu pihak para perencana berasumsi bahwa
pentingnya penerapan rencana pembanguan bersifat komprehensif sehingga rencana
tersebut disahkan oleh yang berwenang tanpa memikirkan cara-2 yang tepat dalam
pelaksanaannya;
Akhirnya rencana tersebut tidak dapat
diterapkan hambatan atau rintangan ini timbul karena tidk sejalannya pikiran si
pembuat rencana dengan politisi dan sipelaksana yaitu birokrasi seperti telah
dikemukakan bahwa si perencana terbiasa berfikir secara luas dan meyeluruh
sedangkan si pelaksana sudah terbiasa berfikir sempit dan terkotak-kotak dalam
birokrasi atau kemungkinan lain adalah bahwa si pembuat rencana hanya berpikir
di atas kertas dan berpengalaman di lapangan, sedangkan si pelaksana birokrasi
berpengalaman di lapangan sehingga apa yang direncanakan tersebut tidak berakar
dari lapangan sehingga apa yang direncanakan tersebut tidak berakar dari
lapangan sehingga sulit untuk dikerahkan.
c.
Rintangan pemahaman teknologi maju;
Sebagai akibat perbedaan cara berpikir
untuk mempercepat lajunya pertumbuhan di negara berkembang maka PBB dan
negara-2 maju seperti Amerika Serikat disamping memberikan bantuan dana ekonomi
juga menyertainya dengan bantuan teknis administrasi negara maju.
Teknis administrasi dan manajemen yang
diimpor tersebut antara lain:
1.
Organization and Method (O&M);
2.
Planning;
3.
Programming;
4.
Budgeting Systems (PBBS);
Tetapi setelah diterapkan
diterapkan di negara berkembang ternyata teknik manajemen tersebut banyak
mendapat rintangan-2 tersebut antara lain:
1.
Bahwa penerapan teknik manajemen tersebut harus
diiringi dengan tingkat rasionalitas yang tinggi;
Sedangkan di negara berkembang pada umumnya, tingkat rasionalitas tinggi
itu masih jauh untuk didekati;
2.
Teknik manejemen di atas mengembangkan suatu
ukuran berdasarkan output (hasil) yang konkret.
Sedangkan dalam pembangunan di negara berkembang sulit untuk menerapkan
ukuran yang konkret.
Ukuran hasil pembangunan negara berkembang leboh difokuskan pada manfaat
yang diberikan masyarakat.
Contoh:
Pembangunan suatu dan raksasa untuk pengairan sawah rakyat memakan dana
bermiyar-milyar.
Kalau diukur dengan hasil padi yang diperoleh mungkin tidak seimbang.
Tetapi kalau diukur dari segi manfaatnya bagi masyarakat dapat dikatakan
tinggi karena masyarakat yang selama ini sering menghadapi musim kelaparan,
maka dengan adanya dana mereka tidak lapar lagi.
Jadi ukuran berhasilnya manajemen di negara maju berbeda dengan di negara
berkembang sehingga dalam prakteknya teknik manejemen yang demikian tidak atau
kurang dapat diterapkan di negara berkembang.
Supaya dapat menghadapi tantangan-2 dalam perubahan maka harus dilakukan
penyempurnaan administrasi (Administrative Reform).
Sumber:
Bintoro Tjokrohamidjojo, Tahun 1987, Administrasi
Pembangunan, Penerbit Karunia, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar