TUGAS KE 3, UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS).
Pada pertemuan ke 7
MATA KULIAH TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Pertanyaan;
Berikan analisis kritis, Apa dan Bagaimanakah Hakekat Teori-Teori
Ilmu Sosial bilamana dihubungakan dengan Kompetensi yang akan dibentuk untuk atau
pada Saudara dari Mata Kuliah ini, dengan bersandarkan kepada Teori Interaksi Simbolik
serta teori terpilih faforit yang lain pilihan
Saudara ?
Keterangan:
1.
Hasil analisis kritis diunggah pada Blogg
masing-masing mahasiswa, sebagai Karya Ilmiah (Artikel) !;
2.
Hasil unggah dari Blogg, diprint dan diserahkan
pada dosen pengajar untuk bukti laporan dan penilaian UTS, pada pertemuan ke 8,
tidak diijinkan terlambat;
3.
Benang merah / Abstrak dari artikel, tugas ke
tiga dimasukkan pada komentar langsung di blog ini (milik dosen
pengampu/pengajar);
Terimakasih, selamat bekerja.
Analisis teori kepemimpinan
BalasHapusSecara Abstract :
1.Teori-teori kepemimpinan hadir mengisi perkembangan kemajuan di bidang akademik dalam mengupas habis persoalan-persoalan kepemimpinan baik sisi keberhasilnnya, maupun kegagalan kepemimpinan. Penerapan pendekatan kepemimpinan akan lebih efektif apabila seorang pemimpin mampun menempat situasi dan kemampuan adaptasi secara berkesinambungan sangat diperlukan untuk menghasilkan kepemimpinan efektif. Tidak kalah pentingnya adalah kolaborasi dari berbagai aspek teori kepemimpinan akan menghasilkan sintesis kepemimpinan yang tangguh, tetapi hal ini akan terjadi apabila pemimpin memiliki komitmen yang jelas pada kepentingan publik yang menjadi fokus utama dari layanan sebuah kepemimpinan. Apabila tidak demikian para pemimpin hanya mendewakan teori-teori yang sebagai kepentingan untuk mencaplok kepentingan yang lebih besar yang menghadirkan kesengsaraan bagi publik. Tetapi tak satupun dari para teoritikus dapat menunjukkan tentang teori kepemimpinan yang efektif, yang dapat berlaku pada kondisi kepemimpinan tertentu.
2.Jadi untuk itu dalam kepemimpinan kita sebagi pemimpin harus mengerti apa yang mereka inginkan ,
dan jangan pernah malu ketika menjadi pemimpin
kita sudah belajar dari kecil tentang tori kepemimpina. Tetapi kita tidak sadar akan hal itu.
3.Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenganalisis dan menjelaskan (1) Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang,(3) Pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang
Maaf saya memberikan saran, ada baiknya kita sama-2 belajar, maka dari itu tolong di lihat pointer-2 tentang abstrak sehingga tulisan Anda menjadi bulat dan utuh, untuk itu dapat diunduh di (sugeng rusmiwari abstrak) suwun sugeng, maaf sesuai kesepakan jangan diemail-masukkan blogg Saudara.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmenurut saya hakekat filsafat jika di bandingkan dengan teori X,Y,Z itu mengikuti karakter manusianya
BalasHapusjadi dalam teori x seorang pemimpin cenderung berfikir jelek,malas,kurang bertanggung jawab.
sedangkan teori y seorang pemimpin cenderung berfikir rajin,baik,optimis mau bertanggungjawab serta tepat waktu.
menurut teori z dalam teori ini merupakan akulturasi dari teori x dan y maka seorang pemimpin terkadang berfikir baik terkadan juga berfikir buruk.
menurut saya hakekat filsafat jika di hubungkan dengan teori X,Y,Z itu mengikuti karakter manusianya
BalasHapusjadi dalam teori x seorang pemimpin cenderung berfikir jelek,malas,kurang bertanggung jawab.
sedangkan teori y seorang pemimpin cenderung berfikir rajin,baik,optimis mau bertanggungjawab serta tepat waktu.
menurut teori z dalam teori ini merupakan akulturasi dari teori x dan y maka seorang pemimpin terkadang berfikir baik terkadan juga berfikir buruk.
kesimpulan: jadi hubungan hakekat filsafat administrasi dengan teori x,y,z dimana seorang pemimpin itu cara kerjanya dilihat dari segi kemanusiaanya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHakekat teori ilmu sosial dapat kita analisis bahwa teori ilmu sosial merupakan salah satu konsep yang mengkaji begitu dalam akan pendefinisian seperangkat disiplin akademik yang memberi perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia. melahirkan suatu kesadaran terhadap pengetahuan sosial yang penting untuk di kaji.
BalasHapusDan bagaimanakah hakekat teori-teori ilmu sosial, yaitu membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan demikian teori ilmu sosial memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tangkap,persepsi,dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial.
Bila dihubungkan dengan kopetensi yang dibentuk kepada saya dari mata kuliah ini adalah sebagai suatu pembelajaran dimana kita sebagai TIK bahwa mahasiswa mampu menjelaskan tentang teori-teori ilmu sosial teori yang kita pahami itu mesti mengajak orang baik dan perlu kita ketahui teori ilmu sosial itu ada ekonomi, publik, kebijakan publik.
Bila kita bersandar kepada teori simbolik, bahwa semua teori ilmu sosial yang ada harus dapat diuji secara praktis, termasuk semua hal tentang kebenaran,pengetahuan, moralitas dan politik metode ini berlandaskan kepada pengamatan atas apa yang di eksperesikan orang meliputi penampilannya,gerak geriknya,dan bahasa simbolik yang muncul dalam situasi sosial.
Teori faforit yang saya ambil adalah teori organisasi dimana manusia adalah makhluk sosial yang cendrung untuk hidup bermasyarakat.
heriyanto meha
BalasHapusDibagikan kepada publik - 10.40
NAMA :HERIYANTO MEHA
NIM :2013210044
PRODI:ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Hakekat teori-teori ilmu sosial bila di hubungkan dengan kompetensi yang akan di bentuk dengan bersandarkan pada teori interaksi simbolik
Berdasarkan kompetensi yang akan di bentuk dalam mata kulia ini bahwa mahasiswa mampu menjelaskan proses terbentuknya sebuah teori, sadar atau tidak, sebenarnya semua orang melakukan proses berteori, dan atau mempratikkan teori, baik ia sudah memahami apa sebenarnya teori maupun yang tidak. Misalnya anak muda yang berusaha menentukan hari depannya, orang tua yang berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku anaknya, para pedagang yang merencanakan perkulakannya, pemimpin politik berdebat tentang kebijakan tertentu merupakan contoh-contoh kehidupan sehari-hari bagaimana orang sedang menerapkan teori hasil interpretasi atas pegalaman-pengalamannya di masa lalu dan proyeksinya ke depan.Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa tindakan mereka diarahkan oleh masa lalu dan masa depan, janghka panjang dan jangka pendek, samar-samar atau transparan. Hal itu adalah cara bagaimana masyarakat melihat fakta dan menginterpretasikannya. Interpretasi ini berguna untuk menjelaskan suatu peristiwa sosial tertentu. Seseorang bisa menjelaskan dia telah mengalami peristiwa yang baik atau buruk, senang atau menyedihkan. Prosesnya dengan mencoba membandingkan dengan pengalamannya di masa lalu, baik yang serupa maupun relatif serupa, dan menghubungkannya dengan pengalaman di masa kini. Setelah itu dia akan mendapatkan gambaran yang cukup mewakili, dan ia akan memulai untuk melakukan interpretasi-interpretasi yang dia yakini kebenarannya.
Namun demikian, perlu diketahui bahwa dalam membangun suatu teori dalam sosiologi diperlukan alat atau metode agar tercipta proposisi yang sitematis, dan logis.jika di hubungkan dengan teori interaksi simbolik manusia memiliki kemampuan untuk merefleksikan diri tiap individu dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain, dan teori interaksionisme simbolis adalah salah satu cabang dalam teori sosiologi yang mengemukakan tentang diri sendiri (the-self) dan dunia luarnya. hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya. kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai makna sosial yang sama, dimana mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain.tiap individu harus
Menurut teori marx konflik didalam masyrakat merupakan kesenjangan sosial yang disebabkan karena Terdapat beberapa segi kenyataan sosial yang Marx tekankan, yang tidak dapat diabaikan oleh teori apa pun yaitu antara lain adalah, pengakuan terhadap adanya struktur kelas dalam masyarakat, kepentingan ekonomi yang saling bertentangan diantara orang-orang dalam kelas berbeda, pengaruh yang besar dari posisi kelas ekonomi terhadap gaya hidup seseorang serta bentuk kesadaran dan berbagai pengaruh dari konflik kelas dalam menimbulkan perubahan struktur sosial, merupakan sesuatu hal yang sangat penting.
BalasHapusTeori-teori ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat. Setiap teori ilmu sosial, apapun titik tolaknya konseptualnya, tentu akan tertuju pada perubahan yang menggambarkan realitas sosial (Haferkamp & Smelsera :1). Pada umumnya masyarakat akan mengalami konflik-konflik sosial dimana konflik tersebut menimbulkan interaksi yang bersifat dinamis. Disini teori-teori ilmu sosial dikaitkan dengan kompetensi yang akan saya ambil. Setiap manusia pasti memilik kompetensi yang berbeda-beda. Ada yang menyukai kebijakan publik, manajemen publik, dan perencanaan pembangunan bila dihubungkan dengan jurusan. Dari kompetensi di atas saya mengambil kompetensi manajemen publik. Manajemen publik adalah konsentrasi yang terfokus pada bagaimana kita memajemen waktu ( time), keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior). Dengan kita memanjemen kompetensi di atas kita akan lebih mudah dalam melakukan interaksi dengan publik atau masyarakat. Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita bisa menggunakan bahasa tubuh atau dikenal dengan bahasa non verbal. Bahasa non verbal adalah kategori interaksi simbolik dimana dalam menjadi pelayan publik kita bisa melayani masyarakat dengan simbol-simbol alamiah.
BalasHapusBebicara tentang interaksi simbolik, kita sering dihadapkan dengan fenomena-fenomena sosial yang terjadi pada waktu tertentu. Kita harus memahami hubungan waktu-ruang yang melekat pada semua tubuh interaksi sosial. Waktu sangat penting dalam persoalan pokok ilmu sosial (Adam, 1990:9). Hal serupa juga diungkapkan Giddens bahwa “keutuhan waktu untuk teori sosial”(1979:198). Interaksi simbolik sangat dibutuhkan dalam memberikan layanan publik. Dengan bahasa non verbal diharapkan dapat lebih memudahkan masyarakat. Dan tidak hanya itu, dengan bebarapa kompetensi yang kita kuasai akan sangat memudahkan kita hidup di masyarakat. Dengan interaksi simbolik juga kita akan lebih mudah dalam menganalisa konflik-konflik yang terjadi di masyarakat. Dengan interaksi simbolik tadi, kita secara otomatis akan belajar apa yang terjadi di masyarakat.
Sumber : Sztompka, Piotr. The Sosiology Of Social Change. 1993. Prenada Media. Jakarta Timur.
NAMA : M. JALALI
BalasHapusNIM :2013210057
MK : TEORI TEORI ILMU SOSIAL
Tuhan sungguh telah menyempurnakan kebahagiaan hidup kita dengan beberapa keahlian yang berbeda-beda dan potensi yang beda pula, secara simbolik tentunya manusia dengan konsepsi apapun sudah melakukan intraksi secara simbolik, meskipun kadang kebanyakan seseorang bertindak dialam bawah sadarnya. Sebagai sebuah nikmat kemampuan kita untuk melakukan intraksi sosial ini patut kita syukuri, bukankah sebagain dari kita sering merasa kasihan pada mereka yang tidak bisa berintraksi dengan yang lainya, dan tidak merasakan Simbiosis mutualisme dalam tataran intraksi sosial. Ada dua kompetensi yang akan saya ambil dalam Mata kuliah Teori-Teori Ilmu sosial ini diantaranya adalah
Kompetensi Dasar
1. Memiliki ilmu tentang Islam serta mampu menerapkannya di masyarakat dalam menjalankan profesiny
2. Memiliki ketrampilan berbahasa Indonesia dan asing yang menunjang profesinya.
3. Memiliki rasa kebangsaan, kebhinnekaan, demokratis, dan solidaritas sosial.
Kompetensi Utama
1. Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang dasar-dasar Teori-Teori Ilmu Sosial dan kaitannya dengan ilmu sosial lain
2. Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang teori-teori utamanya dalam Ilmu Sosial
3. Memiliki kemampuan dalam membaca, mengamati, dan menganalisa fenomena sosial secara kritis
4. Memiliki kemampuan professional sebagai seorang peneliti
5. Memiliki kemampuan untuk melakukan proses pemberdayaan masyarakat
Dewasa ini Sosial kehidupan , sadar atau tidak, sebenarnya semua orang melakukan proses berteori, dan atau mempratikkan teori, baik ia sudah memahami apa sebenarnya teori maupun yang tidak. Misalnya anak muda yang berusaha menentukan hari depannya, orang tua yang berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku anaknya, para pedagang yang merencanakan perkulakannya, pemimpin politik berdebat tentang kebijakan tertentu merupakan contoh-contoh kehidupan sehari-hari bagaimana orang sedang menerapkan teori hasil interpretasi atas pegalaman-pengalamannya di masa lalu dan proyeksinya ke depan. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa tindakan mereka diarahkan oleh masa lalu dan masa depan, jangka panjang dan jangka pendek, samar-samar atau transparan. Hal itu adalah cara bagaimana masyarakat melihat fakta dan menginterpretasikannya.
Assalamualaikum Bapak Sugeng Rusmiwari, yang terkhormat. sebelumnya mohon maaf pak, sekedar masukan. bagaimana jika semua postingan hasil karya mahasiswa di balas dengan beberapa penilaian kritik dan saran untuk pengembangan karya-karya berikutnya. artinya memaparkan dari segi kekurangannya dari karya yang di tulis oleh mahasiswa. atas pertimbanganya terimakasih.
BalasHapusTeori-teori ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat. Setiap teori ilmu sosial, apapun titik tolaknya konseptualnya, tentu akan tertuju pada perubahan yang menggambarkan realitas sosial (Haferkamp & Smelsera :1). Pada umumnya masyarakat akan mengalami konflik-konflik sosial dimana konflik tersebut menimbulkan interaksi yang bersifat dinamis. Disini teori-teori ilmu sosial dikaitkan dengan kompetensi yang akan saya ambil. Setiap manusia pasti memilik kompetensi yang berbeda-beda. Ada yang menyukai kebijakan publik, manajemen publik, dan perencanaan pembangunan bila dihubungkan dengan jurusan. Dari kompetensi di atas saya mengambil kompetensi manajemen publik. Manajemen publik adalah konsentrasi yang terfokus pada bagaimana kita memajemen waktu ( time), keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior). Dengan kita memanjemen kompetensi di atas kita akan lebih mudah dalam melakukan interaksi dengan publik atau masyarakat. Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita bisa menggunakan bahasa tubuh atau dikenal dengan bahasa non verbal. Bahasa non verbal adalah kategori interaksi simbolik dimana dalam menjadi pelayan publik kita bisa melayani masyarakat dengan simbol-simbol alamiah.
BalasHapusBebicara tentang interaksi simbolik, kita sering dihadapkan dengan fenomena-fenomena sosial yang terjadi pada waktu tertentu. Kita harus memahami hubungan waktu-ruang yang melekat pada semua tubuh interaksi sosial. Waktu sangat penting dalam persoalan pokok ilmu sosial (Adam, 1990:9). Hal serupa juga diungkapkan Giddens bahwa “keutuhan waktu untuk teori sosial”(1979:198). Interaksi simbolik sangat dibutuhkan dalam memberikan layanan publik. Dengan bahasa non verbal diharapkan dapat lebih memudahkan masyarakat. Dan tidak hanya itu, dengan bebarapa kompetensi yang kita kuasai akan sangat memudahkan kita hidup di masyarakat. Dengan interaksi simbolik juga kita akan lebih mudah dalam menganalisa konflik-konflik yang terjadi di masyarakat. Dengan interaksi simbolik tadi, kita secara otomatis akan belajar apa yang terjadi di masyarakat.
Sumber : Sztompka, Piotr. The Sosiology Of Social Change. 1993. Prenada Media. Jakarta Timur.
Nama : Ahmad Juhari
BalasHapusNim : 2013210007
Tiap individu yang hidup akan memberikan tanggapan terhadap symbol yang ada Seperti penilaian individu menanggapi keinginan yang bersifat fisik. Pemahaman individu terhadap symbol-simbol merupakan suatu hasil pembelajaran dalam berinteraksi di tengah masyarakat. Dengan mengkomunikasikan symbol-simbol yang ada di sekitar mereka, baik secara verbal maupun perilaku non verbal. Pada akhirnya, proses kemampuan berkomunikasi, belajar, serta memahami suatu makna di balik symbol-simbol yang ada, menjadi keistimewaan tersendiri bagi manusia di bandingkan makhluk hidup lainnya (binatang). Kemampuan manusia inilah yang menjadi pokok perhatian dari analisis dari teori interaksi simbolik. Ciri khas dari interaksi simbolik terletak pada penekanan manusia dalam lansung antara stimulus – response, tetapi di dasari pada pemahaman makna yang di berikan terhadap tindakan orang lain melalui penggunaan symbol-simbol, interpretasi, pada akhirnya tiap andividu tersebut akan berusaha saling memahami maksud dan tindakan masing-masing untuk mencapai kesepakatan bersama.
Nama : Antonius Kosmas Harce Dawa
BalasHapusNim : 2013210017
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
TUGAS UTS
Teori-Teori Ilmu Sosial
________________________________________
Hakekat Teori-Teori Ilmu Sosial adalah Hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya atau organisasi. Setiap organisasi atau masyarakat memiliki titik perubahan yang sangat berbeda, yang tentunya akan tertuju pada perubahan organisasi atau masyarakat dan setiap organisasi atau masyarakat pasti memilik kompetensi dan program kerja yang berbeda-beda. Teori-Teori Ilmu Sosial tidak terlepas dari teori kepemimpinan yaitu:
• Pengambilan keputusan
• Persoalan-persoalan kepemimpinan baik sisi keberhasilnnya, maupun kegagalan kepemimpinan
• Kepemimpinan akan lebih efektif apa bila seorang pemimpin mampu menempat diri seorang pemimpin dan mampu menguasai situasi untuk menghasilkan kepemimpinan efektif
Teori Interaksi Simbolik adalah proses yang saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku atau kegiatan di antara anggota-anggota masyarakat atau kelompok, dan definisi simbolik adalah bersifat melambangkan sesuatu. Dimana salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang
Nama: Yohanis Umbu Rasa
BalasHapusNim: 2013210117
Program Studi: Ilmu Administrasi Negara
Tugas UTS
Hakekat Teori-Teori Ilmu Sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi timbal balik antara sesama manusia,dan fenomena kehidupan manusia sehari-hari yang selalu menghadapi masalah yang harus di pecahkan,maka dari itu kita butuh pengalaman dari orang lain dan pengetahuan yang memiliki perilaku seacara bijak (filosofis) untuk mendatangkan perbaikan kehidupan.
Interaksi simbolik merupakan salah satu prespektif teori.Manusia mempunyai sejumlah kemungkinan tindakan dan pemikiranya sebelum ia memulai tindakan yang sebenarnya dengan melalui pertimbangan. Karena itu, dalam tindakan manusia terdapat suatu proses mental yang tertutup yang mendahului proses tindakan yang sesungguhnya.
Berpikir adalah suatu proses individu berinteraksi dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan memilih dan menggunakan simbol-simbol yang bermakna.Dengan interaksi simbolik mudah kita mrnganalisis konflik dalam fenomena masyarakat sekitar kita
Nama : Antonius Asin
BalasHapusNim : 2013210016
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Mata Kuliah : Teori-teori sosial
Hakekat ilmu sosial merupakan membicaraan timbal balik antara manusia dan lingkunganya.
Hubungan ini dapat diwujudkan secara kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan demikian hakekat ilmu sosial memberikan pengetahuan dan pengetahuan tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap,persepsi dan penalaraan, kita dalam menghadapi lingkungan sosial Dalam kehidupan manusia yang berstatus makhluk sosial, manusia selalu di hadapkan berbagai masalah sosial. Masalah sosial pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan manusia karena masalah sosial telah terwujud dari kebudayaan itu sendiri, dari akibat hubungan-hubungannya dengan manusia yang lainya yang berkaitan dengan hubungan manusia dan dengan konteks normatif di mana hubungan manusia itu terwujud.
Jika hakekat ilmu sosial di hubungankan dengan kompetensi dimana kita di ajarin dalam mendefikasi sebuah masalah dalam masyarakat terutama dalam memecah sebuah masalah jadi yang perlu kita perhatikan dalam memecahkan sebuah masalah yang terjadi yaitu memperhatikan akar darimana sebuah masalah itu terjadi. Dan jika bersandar pada teori interaksi simbolik yang merupakan hubungan antara simbol dan interaksi dan bertindak sebagai makna simbol yang merupakan refrentasi dari sebuah fenomena dimana simbol yang sudah di sepakati dari sebuah kelompok dan di gunakan untuk mencapai sebuah makna bersama yang penting untuk berinteraksi. Yang merupakan hubungan masyarakat dengan masyarakat lain yang selalu berinteraksi untuk menjalin suatu hubungan yang baik dan serasi.
Teori yang menjadi favorit teori Max Webber yang berkontrubusi “ satu pandangan tentang perkembangan masyarakat dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar dan selalu berinteraksi dengan masyarakat lainnya yang menjadi landasan dalam perkembangan masyarakat luas.
NAMA : RANGGA SUKMA PERDANA DEWA NINGRAT
BalasHapusNIM : 2013210088
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
MK : TEORI TEORI ILMU SOSIAL
Hakikat teori teori ilmu social yaitu pengetahuan yangmenelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang ditimbulkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori ) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi,geografi, sosial, sosiologi, antropologi,psikologi sosial.
Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan maslah-masalah sosial yang ada di dalam masyarakat. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
Memahami jalan pikiran para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Bila dihubungkan dengan kompetensi kita, maka selayaknya dengan ini sebagai mahasiswa harus mengerti atau paham tentang teori teori ilmu sosial yang bertujuan mengetahui apa saja masalah masalah sosial yang ada dalam masyarakat .
Simbol atau tanda yang diberikan oleh manusia dalam melakukan interaksi mempunyai makna-makna tertentu , sehingga dapat menimbulkan komunikasi. , komunikasi secara murni baru terjadi bila masing-masing pihak tidak saja memberikan makna pada perilaku mereka sendiri, tetapi memahami atau berusaha memahami makna yang diberikan oleh pihak lain. Maka dari itu sudut pandang tentang masalah sosial harus berkaitan atau perlu adanya suatu symbol untuk berinteraksi
Teori faforit saya oan Woodward (1958), Fiedler, FE (1958) Joan Woodward 23.02.13 Kepemimpinan dipengaurhi oleh variabel-variabel lingkungan yang menentukan gaya kepemimpinan. Tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik untuk semua situasi. Keberhasilan pemimpin tergantung pada sejumlah variabel, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut, dan aspek lingkungan.
Nama : Soleman Renda Bili
BalasHapusNim : 2013210098
Prodi : Administrasi Negara
Fakutas: Ilmu sosial dan Politik
Analisis kritis terhadap teori-teori ilmu sosial adalah bahwa teori ilmu sosial itu sendiri akan mempelajari tentang kehidupan masyarakat yang berada di lingkungan, oleh karena itu ilmu sosial sebagai ilmu yang mengkaji hubungan sosial antara msyarakat. Teori ilmu sosial menyatakan manusia itu untuk berfikir dan melaksanakan tugasnya dalam kehidupan bermasyarakat , ilmu sosial juga akan mengkaji, menyimplementasikan dan mempelajari peristiwa atau fakta nyata sosial yang terjadi dalam lingkungan masyarakat, hakekat dalam teori-teori ilmu sosial adalah orang atau masyarakat yang memiliki kehidupan tersendiri sendiri yang di dalam kehidupannya terdapat beberapa hakekat kehidupan yaitu, yang pertama terdapat talenta yang tidak di miliki oleh orang lain, kedua experensi, stile, technique, methodologi, means dan tools.
Dalam hakekat teori-teori ilmu sosial tersebut dapat di hubungkan dengan kompetensi yang ada yaitu kompetensi manajemen dan pelayanan publik yang di dalamnya terdapat pengertian-pengertian tersendiri. Manajemen dapat dipandang sebagai seperangkat kegiatan atau proses mengkoordinasikan dan menginterpretasikan penggunaan sumber-sumber dalam mencapai tujuan organisasi (produktivitas) menggunakan orang-orang melalui teknik dan informasi dalam saluran organisasi. Sedangkan pelayanan itu sendiri adalah suatu usaha untuk membantu, menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan masyarakat sebagai kebutuhannya. Keterkaitan antara kompetensi manajemen pelayanan publik dengan interaksi simbolik adalah interaksi simbolik lebih menekankan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal, bukan pada keseluruhan kelompok atau masyarakat.
Proposisi paling mendasar dari interaksi simbolik adalah perilaku dan interaksi manusia itu dapat dibedakan, karena dapat ditampilkan lewat symbol dan maknanya. Dengan adanya kompetensi tersebut masyarakat harus mempunyai proposisi ynag mendasar pada dirinya agar bisa tercapai apa yang di innginkan dalam kompetensi tersebut
Secara umum, ada enam proposisi yang dipakai masyarakat dalam konsep interaksi simbolik, yaitu:
1. Perilaku manusia mempunyai makna di balik yang menggejala;
2. Pemaknaan kemanusiaan perlu dicari sumber pada interaksi sosial manusia;
3. Masyarakat merupakan proses yang berkembang holistik, tak terpisah, tidak linier, dan tidak terduga;
4. Perilaku manusia itu berlaku berdasar penafsiran fenomenologik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan, dan tujuan, bukan didasarkan atas proses mekanik dan otomatis;
5. Konsep mental manusia itu berkembang dialektik; dan
6. Perilaku manusia itu wajar dan konstruktif reaktif.
Kesimpulan dari konsep di atas adalah kehidupan masyarakat sehari-hari selalu di harapkan dengan masalah maka dari itu saya sebagai masyarakat meminta pengalaman atau pendapat supaya masalah yang saya alami dan yang saya hadapi kedepannya bisa menyelesaikan dengan cara yang efektif dan efesien.
Nama :Petrus Lende Ngongo
BalasHapusNim :2013210083
prodi :Administarsi Negara
fakultas:Ilmu sosial dan Politik
Di dalam teori ilmu sosial bahwa masyarakat merupakan makluk yang paling rasional dan memiiki kesadaran dirinya. Di samping itu, bahwa masyrakat memiliki dorongan biologis atau tindakan tersebut mempunyai sifat sosial. Bahwa berkomunikasi dengan masyarakat merupakan ekspresi dari perasaan atau interaksi di sekitar lingkungan tersebut.
Karena dimana berfokuus pada umpan balik ataupun feekbeck dari interaksi lingkungan, dan adaptasi biologi yang berfokus pada perilaku. Seorang mahasiswa berusaha menyeuaikan faktor-faktor lingkungan, tidak hanya faktor-faktor umpan balik tetapi juga proses dan level yang berinteraksi terus menerus
Masyarakat yang beradaptasi di lingkungan sekitar juga suatu kunci konsep dalam versi teori ilmu sosial, baik secara perilaku, dan dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang senantiasa melihat masyarakat selalu berupaya untuk menyesuaian diri dengan lingkungan di alam sekitar, baik itu secara genetik maupun secara budaya. Karena budaya luar masuk di lingkungan tersebut.
NAMA : RAMBU TRIO LITA BAOK
BalasHapusNIM : 2013210087
MK : TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Teori social merupakan pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang ditimbulkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, dan teori ) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan.
Jika kita ketahui bahwa setiap orang itu mempunyai kompetensi yang berbeda-beda,
Bila di kaitkan dengan teori interaksi simbolik bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menanggapi diri sendiri secara sadar, dan kemampuan tersebut memerlukan daya pikir tertentu, khususnya daya pikir reflektif. Namun, ada kalanya terjadi tindakan manusia dalam interaksi sosial munculnya reaksi secara spontan dan seolah-olah tidak melalui pemikiran.
Manusia mampu membayangkan dirinya secara sadar tindakannya dari kacamata orang lain; hal ini menyebabkan manusia dapat membentuk perilakunya secara sengaja dengan maksud menghadirkan respon tertentu dari pihak lain.
Bila kita bersandar pada teori simbolik itu beraarti semua teori social yang ada harus di uji kebenaraannya secara praktis dan efektif,
Maka dari itu teori favorit yang saya ambil adalah teori organisasi.
Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Nama : Van Bastian
BalasHapusNim : 2013210104
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
pada hakekatnya teori-teori ilmu sosial dalam teori interaksi sosial adalah dimana manusia sudah bisa atau mampu dalam melakukan interaksi sosial memlalui
simbol-simbol dan perilakunya. menurut mead manusia mempunyai kemungkinan dalam pemikiran sebelum ia memulai tindakan yang sebenarnya karena itu dalam proses tindakannya manusia terdapat suatu proses mental yang tertutup yang mendahului proses sebenarnya.
selanjutnya perpektif dari interaksi sosial meliputi:
1. sikap-isyarat (gestur)
2. simbol-simbol signifikan
3. pikiran (mind)
4. diri (self)
jadi jika dikaitkan dengan kompetensi yang nanti akan saya ambil tentunya sangat berperan terhadap diri pribadi dalam realita sosial dunia pekerjaan. menentukan sikap dengan bawahan/atasan, berpikir dalam menetukan kebijakan, menyadari kelebihan dan kekurangan diri sendiri dalam dalam mengahadapi masyarakat.
Nama : Welli Adli
BalasHapusNim : 2013210107
Prodi :Administrasi Negara
Hakekat teori ilmu sosial bila dihubungkan dengan kompetensi jika dilihat dari mata kuliah teori-teori ilmu sosial ini,tentunya lebih mengarah pada perilaku dan interaksi manusia,apabila dalam kompetensi tersebut mencangkup motivasi,maka hal tersebut tergantung pada orang diberi motivasi,karena dalam pencapaian ini mahasiswa dituntut untuk melakukan perubahan (agent of chenge). Jadi,hubungan yang terkait dalam kompetensi melalui teori ilmu sosial adalah mempunyai landasan-landasan dalam melakukan tindakan yang akan dilakukan seseorang untuk memilah suatu permasalahan yang terdapat diri seseorang yang menjadi acuan bagi dirinya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Jika berdasarkan teori interaksi simbolik maka perilaku dan interaksi manusia itu dapat dibedakan karena ditampilkan lewat simbol dan maknanya.Maka hal tersebut ada keterkaitan dengan Teori Pertukaran Sosial yang mana teori tersebut berkaitan dengan tindakan sosial yang saling memberi atau menukar objek-objek yang mengandung nilai antar-individu berdasarkan tataan sosial tertentu.Adapun objek yang dipertukarkan itu bukanlah benda yang nyata,melainkan hal-hal yang tidak nyata.Ide tentang pertukaran itu juga menyangkut perasaan sakit,beban hidup,harapan,pencapaian sesuatu,dan pernyataan-pernyataan antar individu.Dengan demikian ide tentang pertukaran itu sangat luas tetapi inklusif (Saifuddin N.,2001:4).
Jadi,hal ini dapat dijadikan sebagai landasan untuk melakukan sesutu dalam pengimplementasiananya kedepanya mudah untuk diambil yang mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Titin winarsih
BalasHapusNim :2013210103
Prodi Ilmu Administrasi Negara
Manusia adalah mahluk sosial karena manusia saling membutuhkan dan saling ketergatungan .Oleh karena itu teori ilmu sosial penting dalam proses manusia berinteraksi dan berhubungan satu sama yang lain. Teori teori ilmu sosial dijadikan dasar dalam berinteraksi dimasyarakat dan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi interaksi masyarakat. Dalam interaksi manusia dengan lingkungannya, manusia sering menggunakan simbol simbol dalam bentuk gerakan tubuh, fisik, suara, serta ekspresi wajaah. Simbol simbol itu digunakan untuk berhubungan secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu . Simbol–simbol itu sangat berpengaruh dalam berinteraksi contohnya saat seorang pemimpin memberi instruksi bisa dengan cara menulis memo . memo dapat dikatakan simbol untuk berinteraksi . Di dalam simbol yang diciptakan antar individu menimbulkan interaksi anatar individu itu . Simbol yang timbul itu memiliki makna yang ditafsirkan oleh orang itu dan digunakan orang dalam menghadapi sesuatu yang dijumpainya. Dan makna itu digunakan sebagai dasar dalam pengambilan tindakan yang akan dilakukannya. Seorang pemimpin dituntut cepat tanggap dengan permasalahan yang dihadapi oleh bawahannya. Biasanya ada simbol simbol yang harus dimengerti oleh pemimpin sehingga pemimpin cepat memikirkan solusi yang tepat dan mengambil kebijakan yang benar. Ia juga harus jeli akan permasalahan yang sedang dihadapi serta jeli akan sikap dan perilaku bawahannya karena ia juga harus bisa menangkap jati diri dari sang pemberi simbol itu . Karena simbol yang diberikan sesorang erat kaitannya dengan jati diri serta karakter orang itu
NAMA : FERNANDES YUDHA
BalasHapusNIM : 2013210040
Meneurut analisis saya tentang Hakekat teori ilmu sosial ialah yang mana didalam hakekat teori itu sendiri mempunyai dunianya sendiri atau dunia teori yang di telitinya bilamana teori ilmu sosial ialah berfokus pada masyarakat atau masalah sosial yaitu pada publik atau manusia/ individu didalam masyarakatnya, atau hidup bermasyarakat yang lebih baik. Teory ilmu sosial menjelaskan bagaiamana manusia hidup bermasyarakt dengan baik, berinteraksi dengan manusia lainnya, pokoknya yang berhubungan dengan perkembangan manusia/ individu dalam masyarakat dan yang berarti bahwa teori ilmu sosial mempunyai dunianya sendiri yaitu pada penelitian yang luas tentang perkembangan antara manusia didalam masyrakat atau publik agar menjadi yang lebih baik lagi. Dan bila dihubungankan dengan kompetensi yang ada didalam mata kuliah ( teori ilmu sosial ) ini saya merasa mata kulliah teori ilmu sosial ini mengarah pada masalah publik atau manusiannya (individu) itu sendiri yang mengarah pada pada interaksi, konfliknya didalam masayakat atau individunya pokonya yang bermasalah pada masyarakat atau perkembangannya masyarakat ittu sendiri yang ditelitinya yang berfokus pada individu didalam masyarakat, yang bisa dilihat pada teori interaksi simbolik didalam teori ilmu soaial yang mana didalamnya ialah hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu (manusia). Atau lebih jelasnya interaksi simbolik adalah didalam intersaksi tersebut mengunakan simbol-simbol didalam interakasi/ berkomunikasi, yang mana simbol-simbol tersebut ialah bisa melewati :Gerak tubuh, Suara atau vocal, Gerakan fisik, Ekspresi tubuh, yang mempunyai maksud dengan “simbol”. Dan teori pilih favorit saya ialah Teori konflik yang disampaikan oleh Karl Mark, bagi Mark konflik adalah sesuatu yang perlu karena merupakan sebab terciptanya perubahan. Teori konflik Mark yang terkenal adalah teori konflik kelas dimana dalam masyarakat terdapat dua kelas yaitu kelas pemilik modal (borjuis) dan kelas pekerja miskin (proletar). Kaum borjuis selalu mengeksploitasi kaum proleter dalam proses produksi. Eksploitasi yang dilakukan kaum borjuis terhadap kaum proletar secara terus menerus pada akhirnya akan membangkitkan kesadaran kaum proletar untuk bangkit melawan sehingga terjadilah perubahan sosial besar, yaitu revolusi sosial.
NAMA: EFI SANIUS FANI
BalasHapusNIM: 2013210035
KELAS: A
Toeri interaksi simbolik, Teori ini menyatakan bahwa Interaksi sosial pada hakekatnya adalah Interaksi simbolik. Manusia berinteraksi dengan yang lain dengan cara menyampaikan simbol, yang lain memberi makna atas simbol tersebut. George Herbert Mend, Herbert Blumer, Wiliam James, Charles Horton Cooley.
Kita ketahui bahwa setiap dan semua teori itu memiliki peran dan fungsinya masing-masing, Hakekat-hakekat teori ilmu social sanggat besar hubungannya dengan kompetensi mata kuliah ini, hubungan tersebut adalah teori interaksi simbolik dapat di gunakan sebagai symbol atau sebagai hubungan dengan masyarakat yang ada di sekitar kita, kita dicetak sebagai seorang leadership maka teori interaksi simbolik sanggat di butuhkan untuk meneliti bawahan kita dalam melaksanakan tugaas dan kewajibannya.
Teori ilmu social memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala social agar daya tangkap, persepsi dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan social, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari teori interaksi simbolik oleh sebab itu teori interaksi simbolik sanggat berperan penting di dalam mata kuliah ini dan hubungannya dengan masyarakat sekitar, interaksi-interaksi simbolik sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari baik secara sadar maupun tidak sadar.
Pada dasarnya teori interaksi simbolik berakar dan berfokus pada hakekat manusia yang adalah makhluk relasional. Setiap individu pasti terlibat relasi dengan sesamanya. Tidaklah mengherankan bila kemudian teori interaksi simbolik segera mengedepan bila dibandingkan dengan teori-teori sosial lainnya. Alasannya ialah diri manusia muncul dalam dan melalui interaksi dengan yang di luar dirinya. Interaksi itu sendiri membutuhkan simbol-simbol tertentu. Simbol itu biasanya disepakati bersama dalam skala kecil pun skala besar. Simbol-misalnya bahasa, tulisan dan simbol lainnya yang dipakai-bersifat dinamis dan unik.
Keunikan dan dinamika simbol dalam proses interaksi sosial menuntut manusia harus lebih kritis, peka, aktif dan kreatif dalam menginterpretasikan simbol-simbol yang muncul dalam interaksi sosial. Penafsiran yang tepat atas simbol tersebut turut menentukan arah perkembangan manusia dan lingkungan. Sebaliknya, penafsiran yang keliru atas simbol dapat menjadi petaka bagi hidup manusia dan lingkungannya.
Katarina
BalasHapus2013210055
Ilmu Administrasi Negara
Pertanyaan :
Berikan analisi kritis, Apa dan Bagaimanakan Hakekat Teori-Teori Ilmu Social bilamana dibuhungkan dengan Kompetensi yang akan dibentuk atau pada Saudara dari Mata Kuliah ini, dengan bersandarkan kepada Teori Interaksi Simbolik serta teori trpilih favorit yang lain pilihan Saudara ?
Keterangan :
1. Hasil analisis kritis diunggah pada Blogg masing-masing mahasiswa, sebagai Karya Ilmiah (Artikel)! ;
2. Hasil unggah dari Blogg, diprint dan diserahkan pada dosen pengajar untuk bukti laporan dan penilaian UTS, pada pertemuan ke 8, tidak diijinkan terlambat;
3. Benang merah / ABstrak dari artikel, tugas ke tiga dimasukka pada komentar langsung di blog ini(milik dosen pengampu/pengajar);
Terimakasih, selamat bekerja.
JAWABAN :
Hakekat teori ilmu sisial menurut saya ialah dimana teori ini berfokus pada masyarakat dan masalah social yang ada pada manusia yang ada didalam sebuah masyarakat. Dalam teori ilmu social kita dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan interaksi yang dilakukan oleh masyarakat, seperti pendekatan-pendekatan yang dapat kita gunakan dalam menangani suatu masalah dalam suatu masyarakat.
Realitas social yang ada dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian social dibatasi pada konsep dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan social. Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara satu dan lain berbeda.
Bila dihubungkan dengan mata kuliah (Teori Ilmu Sosial) dimana mahasiswa mempelajari tentang masyarakat dan segala tatanan didalamnya termasuk permasalahan yang ada didalamnya saya dapat mengambil kesimpulan dimana mata kuliah ini mengarah pada masalah publik atau tentang masyarakat itu sendiri yang mengarah pada interaksi dan berbagai permasalahan yang ada didalam masyarakat itu sendiri.
Nama : Desi Nia Lika
BalasHapusNim : 2013210029
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Pada hakekatnya teori-teori ilmu sosial mempelajari tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan liigkungannya. Teori-teori Ilmu Sosial sangat erat hubungannya dengan kompetensi yang akan dibentuk dalam diri seseorang terutama dalam pola interaksinya yang bila dianalisa berdasarkan teori “Interaksi Simbolik”.
Teori interaksi simbolik sendiri lebih menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi, serta inti dari pandangan pendekatan ini adalah individu. setiap individu di dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, berinteraksi di tengah sosial masyarakatnya, dan menghasilkan makna ”buah pikiran” yang disepakati secara kolektif. Ada tiga dasar ide yang mendasari teori interaksi simbolik yaitu pikiran(mind), diri(self), dan masyarakat(society). Ketiga aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap kompetensi yang akan dibentuk dalam diri seseorang, dimana dalam membentuk sebuah kompetensi dibutuhkan yang pertama pikiran(mind), dimana tiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain. Yang kedua diri(self), setiap individu harus memiliki kemampuan untuk merefleksikan diri dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain. Yang ketiga masyarakat(society), jejaring hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya.
Jadi sudah terlihat jelas apa dan bagaimana peran teori tersebut dalam pembentukan kompetensi dalam diri seseorang, sehingga pencapaiannya dapat tersapai secara maksimal.
Nama : Natalia Aling
BalasHapusNim : 2013210078
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Teori-teori ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan kita sehari-hari, hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya yang berkaitan dengan fiilsafat sosial. Filsafat sosial merupakan cabang dari filsafat yang mempelajari persoalan sosial kemasyrakatan secara kritis dan radikal.
Bilamana teori-teori ilmu sosial ini dikaitkan dengan teori interaksi simbolik maka teori ini memerlukan konsep pemikiran untuk mmendasari teori tersebut, antara lain : 1) pentingnya makna bagi perilakuan manusia, 2) pentingnya konsep mengenai diri, 3) hubungan antara individu dengan masyrakat.
Dalam teori simbolik ini berfokus pada pentingnya membentuk makna bagi perilaku manusia, dimana dalam teori interaksi simbolik tidak bisa dilepaskan dari proses komunikasi.
Interaksi simbolik juga berfokus pada “konsep diri” atau “ self concept”, dalam konsep ini menekankan pada pengembangan diri sendiri melalui individu secara aktif.
Bila dianalisis teori ilmu sosial dengan teori interaksi simbolik sangat erat kaitannya, karena sama-sama berhubungan dengan kehidupan kemasyrakatan. Dengan adanya teori-teori tersebut, maka akan membentuk sebuah kopetensi diri, yang membentuk karakter dan pemikiran-pemikiran yang baru.
Prodi : Ilmu Adm Negara
BalasHapusFakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Tugas : Teori-Teori Ilmu Sosial
Menurut saya hakekat filsafat jika di hubungkan dengan teori itu mengikuti karakter manusianya
Teori adalah serangkaian bagian yang saling berhubungan dan tidak dapat di pisahkan satu samalain dalam teori ilmu sosial.
Manusia itu tidak terlepas dari masalah karena itu kita membutuhkan teori ilmu sosial untuk memecahkan masalah tersebut.
Teori interaksi simbolik ini mengaggap setiap individu di dalam dirinya memiliki esensi kebudayaan, berinteraksi di tengah sosial masyarakatnya, dan menghasilkan makna ”buah pikiran” yang disepakati secara kolektif. dan pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa setiap bentuk interaksi sosial yang dilakukan oleh setiap individu, akan mempertimbangkan sisi individu tersebut, inilah salah satu ciri dari perspektif interaksional yang beraliran interaksionisme simbolik.
Teori interaksi simbolik menekankan pada hubungan antara simbol dan interaksi.
Yang namanya teori pasti dekat dengan etika filsafat sehingga kita itu bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Secara bijak (filosofis) Teori menjelaskan pengalaman kita sehari-hari.
prodi: administrasi negara
BalasHapusMK: teori-teori ilmu sosial
Hakekat teori sosial menurut sosiologi secara sadar atau tidak sadar, merupakan proses seseorang untuk berteori atau mempraktekkannya, baik yang sudah memahami apa sebenarnya teori maupun yang tidak. Teori sosial merupakan teori yang mempelajari tentang tingkah dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari baik didalam lingkungan masyarakat maupun diluar lingkungan masyarakat sekitar. Teori ilmu sosial merupakan teori yang mengajarkan manusia untuk biasa berfikir, berkomunikasi dan berinteraksi kepada masyarakat yang ada dilingkungannya dan kepada orang lain yang ada diluar lingkungannya, ilmu sosial juga mengkaji dan mempelajari fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Hakekat dalam teori ilmu sosial adalah masyarakat atau orang yang melakukan kehidupannya sendiri dimana dalam kehidupannya itu terdapat beberapa hakekat kehidupan seperti ; mempunyai talenta yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Dalam hakekat teori ilmu sosial tersebut dapat dihubungkan dengan kompetensi yang ada yaitu kompetensi dalam pelayanan publik yang merupakan sebagai segala bentuk macam jasa yang diberikan baik dalam bentuk jasa barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat, di daerah, dan di instansi Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, misalnya seperti masyarakat yang mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berperan yaitu pemerintah daerah harus membantu dalam kepengurusan KTP tersebut.
Berdasarkan hubungannya dengan interaksi simbolik maka semua teori sosial yang ada harus diuji kebenarannya secara praktis dan efektif. Teori favorit yang saya ambil adalah teori pelayanan publik yang merupakan teori yang mempelajari tentang pelayanan dalam masyarakat serta melakukan jasa pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Nama : Silvia Tuti
BalasHapusNim : 2013210096
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Hakikat Ilmu Sosial Dasar Serta Hubungan Interaksi Simbolik
Ilmu Sosial Dasar banyak membicaran tentang hubungan timbal balik antara manusia yang satu dengan manusia yang lain serta lingkungan. Hubungan ini dapat terwujud jika manusia mau mencoba dan berusaha sehingga menjadi kenyataan sosial yang menjadi titik perhatian .
Dengan begitu pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep yang digunakan dalam hakikat ini untuk melengkapi gejala sosial yang terjadi agar mampu dimengerti dan kita mampu untuk mengimplementasikannya kedalam lingkungan sosial yang sesungguhnya. Ilmu sosial bukan suatu keahlian ilmu sosial tertentu seperti politik antrpologi dan sebagainya.
Bilamana dalam kehidupan kita sebagai manusia sebagai makhluk sosial, kita sebagai manusia selalu menpunyai masalah sosial yang akan kita hadapi , masalah sosial merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia,
Sebagai akibat dari hubungan yang dilakukan oleh manusia satu dan manusia yang lain. Masalah sosial yang kita hadapi jelas sangat berbeda karena tingkat kebudayaan dan masyarakat yang mempunyai perbedaan . masalah tersebut terwujud sebagai masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah agama dan masalah lainnya.Yang membedakan masalah sosial ini adalah masalah sosial yang dekat dengan nilai moral atau pranata soaial, serta selalu mempunyai keterkaitan dengan nilai dan moral sosial.
Ilmu sosial bukanlah suatu kedesiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, tetapi adalah suatu pengetahuan mengenai aspek yang paling mendasar tentang kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Hubungan mata kuliah ini dengan teori simbolik adalah teori yang sering kita lihat bahwa manusia merupak suatu makhluk sosial yang mengerti akan teori serta menpelajarinya dalam kehidupan serta mengimplmentasikannya,motivasi dan perilaku serta tindakan yang kita hadapai tidak jauh dari konflik sosial atau bagian yang terpenting dalam teori simbolik karena pada dasarnya manusia mampu melakukan interaksi simbolik yang tujuannya agar manusia dapat mengerti dan memahami apa itu teori interaksi simbolik yang sesungguhnya serta kita terapkan dalam mata kuliah ini.Interaksi simbolik adalah interaksi manusia yang dilakukan melalui bahasa ataupun komunikasi melalui simbol atau isyarat yang muncul dalam benak seseorang sehingga akan terjadi pemikiran yang sama ataupun tidak sama. Interaksi simbolik yang digunakan pada mata kuliah ini adalah interaksi yang dilakukan dosen (dosen mengajar) sehingga terjadi aksi dari mahasiswa untuk menanggapi atau mengulas ulang dari materi ini dengan demikian dalam diri tidaklah semata-mata pada anggapan orang secara pasif mengenai reaksi serta definisi orang lain saja.
BalasHapusHakekat teori sosial menurut sosiologi secara sadar atau tidak sadar, merupakan proses seseorang untuk berteori atau mempraktekkannya, baik yang sudah memahami apa sebenarnya teori maupun yang tidak. Teori sosial merupakan teori yang mempelajari tentang tingkah dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari baik didalam lingkungan masyarakat maupun diluar lingkungan masyarakat sekitar. Teori ilmu sosial merupakan teori yang mengajarkan manusia untuk biasa berfikir, berkomunikasi dan berinteraksi kepada masyarakat yang ada dilingkungannya dan kepada orang lain yang ada diluar lingkungannya, ilmu sosial juga mengkaji dan mempelajari fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Hakekat dalam teori ilmu sosial adalah masyarakat atau orang yang melakukan kehidupannya sendiri dimana dalam kehidupannya itu terdapat beberapa hakekat kehidupan seperti ; mempunyai talenta yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Dalam hakekat teori ilmu sosial tersebut dapat dihubungkan dengan kompetensi yang ada yaitu kompetensi dalam pelayanan publik yang merupakan sebagai segala bentuk macam jasa yang diberikan baik dalam bentuk jasa barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat, di daerah, dan di instansi Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan, misalnya seperti masyarakat yang mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berperan yaitu pemerintah daerah harus membantu dalam kepengurusan KTP tersebut.
Berdasarkan hubungannya dengan interaksi simbolik maka semua teori sosial yang ada harus diuji kebenarannya secara praktis dan efektif. Teori favorit yang saya ambil adalah teori pelayanan publik yang merupakan teori yang mempelajari tentang pelayanan dalam masyarakat serta melakukan jasa pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan.
NAMA : YUPENSIA ROSALIA
BalasHapusNIM : 2013210119
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA ( B)
Teori interaksi simbolik
Konsep teori interaksi simbolik ini diperkenalkan oleh Herbert Blumer sekitar tahun 1939.
Karakteristik teori ini adalah suatu hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu; Interaksi yang terjadi antar individu berkembang melalui simbol-simbol yang mereka ciptakan. Realitas social merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada beberapa individu dalam masyarakat. Interaksi yang dilakukan antar individu itu berlangsung secara sadar;
Interaksi simbolik juga berkaitan dengan:
1. Gerak tubuh, antara lain:
2. Suara atau vocal;
3. Gerakan fisik;
4. Ekspresi tubuh;
Yang semua itu mempunyai maksud dan disebut dengan “simbol”;
Pada awal perkembangannya, interaksi simbolik lebih menekankan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal, bukan pada keseluruhan kelompok atau masyarakat. Proposisi paling mendasar dari interaksi simbolik adalah perilaku dan interaksi manusia itu dapat dibedakan, karena dapat ditampilkan lewat symbol dan maknanya. Mencari makna di balik yang sensual menjadi penting di dalam interaksi simbolis.
Secara umum, ada enam proposisi yang dipakai dalam konsep interaksi simbolik, yaitu:
1. Perilaku manusia mempunyai makna di balik yang menggejala;
2. Pemaknaan kemanusiaan perlu dicari sumber pada interaksi sosial manusia;
3. Masyarakat merupakan proses yang berkembang holistik, tak terpisah, tidak linier, dan tidak terduga;
4. Perilaku manusia itu berlaku berdasar penafsiran fenomenologik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan, dan tujuan, bukan didasarkan atas proses mekanik dan otomatis;
5. Konsep mental manusia itu berkembang dialektik; dan
6. Perilaku manusia itu wajar dan konstruktif reaktif.
Sumber:
http://sugengrusmiwari.blogspot.com/2014/10/teori-interaksi-simbolik.html
Analisis saya mengenai Hakikat Teori-Teori Ilmu Sosial bilamana dihubungakan dengan Kompetensi yang akan dibentuk untuk atau pada Saya dari Mata Kuliah ini, dengan bersandarkan kepada Teori Interaksi Simbolik, yaitu :
Hakikat ilmu social membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan social dan kenyataan social inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan demikian ilmu social memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala social agar daya tanggap persepsi dan pegangan kita dalam menghadapi lingkungan social. Dalam teori interaksi simbolik memiliki metodologi interaksi simbolik yaitu :
Symbol dan interaksi itu menyatu
Karena simbol dan interaksi itu tidak lepas dari sikap pribadi
Penelitian harus sekaligus mengaitkan antara simbol dan jati diri dengan lingkungan
Hendaknya direkam dengan situasi
Metode yang dipakai hendaknya mampu menangkap makna dibalik interaksi sensitizing
Mempelajari sebuah teori simbolik merupakan sebuah metode penelitian yang sangat sulit dan harus teliti untuk implementasi teori. tujuannya untuk memperbaiki kehidupan bermasyarakat/manusia untuk menjadi lebih baik .proses teori itu tersebut terjadi karena adanya pengalaman ,pengetahuan ,ilmu dan model.
NAMA : RIKA HALIM NAMMA
BalasHapusNIM : 2013210089
PRODI : ILMU ADMINISRTASI NEGARA
FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
1. Apa dan bagaimana hakekat teori2 ilmu sosial bila di hubungkan dengan kompetensi yang akan di bentuk untuk saudara dari mata kuliah ini, dengan bersandarkan kepada teori interaksi simbolik serta teori terpilih faforit yang lain pilihan saudara?
Seperti yang kita ketahui bahwa hakekat teori itu berarti setiap orang memiliki dunianya sendiri-sendiri di dalam teori-teori sosial yang ia miliki. Karena ada saatnya bahwa kita setiap manusia pasti akan kembali. Sama halnya juga dengan hakekat teori bila di hubungkan dengan kompetensi yang kita miliki, harus di dasarkan pada konsep yang di buat, karena setiap orang pasti memilki konsep yang berbeda. Jika kita harus menyatuhkan antara teori dan kompetensi yang kita dapat dari teori ilmu sosial yang kita pelajari otomatis yang harus ada lebih dulu yaitu landasan atau konsep sebagai pegangan untuk bagaimana kita dapat menyesuaikannya dengan fenomena atau fakta sosial yang ada. Karena jika kita berbicara tentang hakekat teori ilmu sosial maka semuanya kembali kepada sang pencipta. Bila kompetensi yang sudah kita bentuk dari mata kuliah ini kita kaitkan atau sandarkan kepada teori ineraksi simbolik maka yang perlu kita lakukan adalah bagaimana caranya agar kita bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar, artinya kita harus bisa mempunyai keinginan yang kuat untuk ada di dalamnya, serta percaya diri dengan kompetensi yang di terapkan, bersikap yang objectif dan dapat mengerti hakekat sosial yang ada.
Karena menurut saya setiap orang itu mempunyai jiwa kepemimpinan yang berbeda-beda, tidak mungkin ia menjalankan satu kebijakan itu tanpa adanya konsep maupun kompetensi dalam dirinya.
NAMA: MOHAMAD MUTAQIN
BalasHapusNIM: 2013210068
PRODI: ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Hakekat Teori-Teori Ilmu Sosial bilamana dihubungakan dengan Kompetensi yang akan dibentuk untuk atau pada Seseorang dari Mata Kuliah ini, dengan bersandarkan kepada Teori Interaksi Simbolik. Marx lebih cenderung melihat nilai dan norma budaya sebagai ideologi yang mencerminkan usaha kelompok-kelompok dominan untuk membenarkan berlangsungnya dominasi mereka. Selanjutnya, mereka pun berusaha mengungkapkan berbagai kepentingan yang berbeda dan bertentangan yang mungkin dikelabui oleh munculnya konsensus nilai dan norma. Apabila konsensus terhadap nilai dan norma ada, para ahli teori konflik menduga bahwa konsensus itu mencerminkan kontrol dari kelompok dominan dalam masyarakat terhadap berbagai media komunikasi (seperti lembaga pendidikan dan lembaga media massa), dimana kesadaran individu dan komitmen ideologi bagi kepentingan kelompok dominan dibentuk.
NAMA :YOHANES GUIDO JUN
BalasHapusNIM :2013210115
Hakekat ilmu social membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan Demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial. Ilmu sosial bukanlah suatu bidanmg keahlian ilmu-ilmu sosial tertentu, seperti politik, antropologi dan sebagainya, tetapi menggunakan pengertian-pengertian berasal dari berbagai bidang ilmu sosial seperti ilmu politik, sosiologi, sejarah dan sebagainya.
Nama : Delly Indriani
BalasHapusNIM : 2013210026
Teori-teori sosial merupakan teori bagaimana hidup bermasyarakat. Hal tersebut tak terlepas dari interaksi, interaksi sangat di perlukan dalam bermasyarakat. Interaksi di dalam bermasyarakat tak hanya ditunjukan dengan komunikasi secara langsung melainkan lewat simbol-simbol pun dapat berinteraksi.
Dengan mengambil mata kuliah Teori-Teori Ilmu Sosial ini maka terdapat kompetensi. Kompetensi yang di dapat dari mata kuliah ini yang bersandarkan pada teori interaksi simbolik adalah dapat mengetahui pentingnya makna bagi perilaku manusia, pentingnya konsep mengenai diri, dan juga hubungan antara individu dengan masyarakat. Karena kita ketahui sendiri bahwa kita hidup tak terlepas dari masalah, maka dari itu kita harus menjadi diri sendiri, bisa menempatkan diri dengan baik , dan mampu menyelesaikan masalah dengan cara sendiri-sendiri di dalam masyarakat. Hal tersebut digunakan untuk mendatangkan perbaikan kehidupan bersama.
Nama : Adnin Ridha Rerifki
BalasHapusNIM : 2013210004
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Semester : 3
Hakekat teori-teori ilmu sosial adalah mempelajari dan menyatukan segala konsep-konsep ataupun hal-hal baik itu gagasan maupun permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sosial. Apabila dianalisa serta dikaitkan dengan kompetensi yang akan dibentuk khususnya pada mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, teori-teori ilmu sosial ini sangatlah menjadi poin inti dalam proses pembentukan menjadi sarjana sosial, yang mana nantinya setelah lepas dari perkuliahan di dunia kampus mahasiswa akan menghadapi berbagai tantangan secara langsung di dunia kemasyarakatan tentunya berkaitan dengan pengamvilan keputusan, pembuatan kebijakan, serta turut andil di dalam hal pemecahan permasalahan-permasalahan sosial. Dengan begitu, jelas sangatlah penting posisi teoiri ilmu sosial ini guna menjadikan bekal dalam membantu berkecimpung di dunia sosial kemasyarakatan.
Apabila disandarkan pada teori interaksi simbolik, kita selaku mahasiswa yang akan di cetak untuk menjadi seorang Leader tentunya tak lepas dari kehidupan sosial yang bersentuhan langsung dengan pengambilan keputusan di dalam sebuah konflik yang ada di masyarakat. Sebagai individu, tentunya secara alamiah melakukan sebuah interaksi yang amna dalam interaksi tersebut tentu akan mengedapnkan sebuah simbol, atau biasa disebut sebagai bentuk komunikasi non verbal. Uniknya, interaksi simbolik in menyatu dengan kebenaran, karena bersifat alamiah yang tak bisa disengaja atau diada-adakan. Dengan demikian, mahasiswa calon sarjana sosial ini nantinya akan dapat berinteraksi dengan menggunakan kehati-hatian dalam menunjukkan simbol baik secara perilaku,bahasa tubuh, ataupun kemampuan berbicara dan dapat menyelesaikan sebuah persolan atau konflik yang ada dengan berpedoman Kebenaran yang ada pada komunikasi simbolik.
NAMA : THERESIA MARTA PEYUSINTA
BalasHapusNIM : 2013210102
KELAS : B
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Teori ilmu sosial sangat membantu dalam proses pengambilan kompetensi bagi masa depan seorang calon leader maupun leadership. Apapun kompetensi yang akan di ambil oleh masing-masing individu pasti akan saling berhubungan dengan teori ilmu sosial dan tentunya interaksi simbolik juga ada didalam nya. Dalam proses pengambilan kompetensi yang akan dipilih tentunya ada konflik yang terjadi, konflik juga penting dalam suatu kebijakan karena dengan adanya konflik maka masalah yang di dapatkan melalui konflik akan membantu suatu kebijakan itu untuk berbenah diri melalui kesalahan yang ada sehingga suatu kebijakan tersebut berusaha menciptakan kebaikan. Teori konflik tidak bisa jika hanya dipandang dari segi negatife nya tetapi teori konflik juga memiliki dampak positif salah satu nya yaitu untuk mendewasakan tindakan dalam membuat suatu keputusan. Dalam hal ini saya akan mengambil kebijakan publik karena sangat erat kaitannya dengan teori-teori ilmu sosial, interaksi simbolik, dan teori konflik. Didalam mengambil kebijakan tentunya sangat di butuh kan peran sosial dari masyarakat, dalam mengambil kebijakan tidak harus berinteraksi dengan bahasa-bahasa yang verbal tetapi juga bisa menggunakan simbol atau bahasa non verbal, teori konflik juga sudah pasti menjadi bagian penting dalam kebijakan publik karena dengan adanya konflik maka kebijakan yang ditetapkan akan menjadi lebih baik karena belajar dari konflik yang terjadi. Sangat jelas bahwa mata kuliah teori ilmu sosial, interaksi simbolik, dan teori konflik mempunyai hubungan dengan kompetensi yang akan di ambil.
Nama : muhlisin
BalasHapusNim : 2013210076
Mk : teori-teori ilmu sosial
Jawab:
jika mengacu kepada kompetensi yang di ambil yaitu kepemimpinan maka kontekstualnya merupakan suatu interaksional yang memicu kepada pemimpiin yang seharus nya memiliki karakteritas yang nitralitas karena memang dalam kepemimpinan jika di bulatkan atau jika di kesinambungkan antara teori sosial dengan teori interaksi simbolik merupakan suatu kejelasan bila antara keduanya di kesinambungkan atau di relasikan menunjukan bahwa karakteristik seorang pemimpin memang harus bersikap nasionalis itu dalam pandangn teori-teori sosial. Karena manusia pada hakikat nya adalah mahkluk sosial dan pada toriqat nya adalah makhluk individu yang memiliki kesadaran akan dirinya di samping itu, seorang ilmuan menyatakan dalam peneliatiannya yaitu“ George Herbert Meada’ bahwa pandangan Darwin yang menyatakan bahwa dorongan biologis memberikan motivasi bagi perilaku atau tindakan manusia, dan dorongan-dorongan tersebut mempunyai sifat sosial. Di samping itu’ Gerakan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam hubungannya dengan pihak lain. Sehubungan dengan ini, George Herbert Mead berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk menanggapi diri sendiri secara sadar, dan kemampuan tersebut memerlukan daya pikir tertentu, khususnya daya pikir reflektif. Namun, ada kalanya terjadi tindakan manusia dalam interaksi sosial munculnya reaksi secara spontan dan seolah-olah tidak melalui pemikiran dan hal ini biasa terjadi pada binatang.
Bahasa atau komunikasi melalui simbol-simbol adalah merupakan isyarat yang mempunyai arti khusus yang muncul terhadap individu lain yang memiliki ide yang sama dengan isyarat-isyarat dan simbol-simbol akan terjadi pemikiran (mind).
Teori interaksi simbolik mengarah pada bagaimana sikap dan tingkah laku seorang pemimpin dalam berkomunikasi, bertindak, berinteraksi yang baik ditengah-tengah masyarakat, Teori-teori ilmu sosial bila dikaitkan dengan kopetensi yang akan saya ambil, saya akan berfokus pada kopetensi perencanaan pembangunan, Alasan saya memilih kopetensi ini karena masyarakat membutuhkan seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan dan pembangunan ke arah yang lebih baik didalam masyarakat, seorang pemimpin harus profesional dan bijaksana dalam memikirkan dan melakukan/bertindak dalam perencanaan pembangunan, apakah bermanfaat atau tidak bagi masyarakat, dan dimana seorang pemimpin harus lebih mengutamakan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi, contoh-contoh pembangunan penting didalam masyarakat yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin adalah perencanakan pembangunan SDA, SDM, perubahan sosial, pengembangan dan pembaharuan daerah, dsb. Mempelajari teori-teori ilmu sosial sangat penting bagi saya, karena ilmu ini merupakan jembatan untuk menuju cita-cita dan keberhasilan saya.
BalasHapusNama : YAKOBUS MARGILAN
BalasHapusNim : 2013210110
Prodi : ILM. Administrasi Negara
Analisis saya terhadap teori-teori ilmu social
Pada hakekatnya kita sebagai manusia memiliki karakteristik dalam hubungan apa yang sedang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarkat dengan individu.Bila dikaitkan dalam teori iteraksi simbolik bisa berkaitan dengan gerak tubuh,suara atau vocal,gerakkan fisik,ekspresi tubuh,dalam hal tersebut mempunyai maksud dengan “symbol” ( Herbert Blumer sekitar tahun 1939 ).kompotensi yang dapat dari teori ilmu social ini tentunya kita bisa mendapatkan bagaimana kita harus berinteraksi dengan masyarakat,sehingga kita bisa menjadi seoarang pemimpin yang baik dan bijaksana dimata masyarakat.
Teori faforit saya adalah menggunakan METODOLOGI INTERAKSI SIMBOLIK,dimana hal tersebut harus mempunyai prinsip metodologi interaksi,yang pertama; (1) .symbol dan interaksi,karena hal tersebut tidak cukup hanya dengan cara merekam fakta,tetapi kita juga harus mencari yang lebih baik dari itu,yaitu dengan cara mencari konteks sehingga dapat ditangkap symbol dan makna yang sebenarnya;kedua (2) . Simbol dan makna itu tidak lepas dari sikap pribadi,maka jati diri subjek perlu “ditangkap”,pemahaman mengenai konsep jati diri subjek demikian adalah penting;peneliti harus bisa mengaitkan antara symbol dan jati diri lingkungan yang menjadi hubungan social;tiga (3). peneliti harus mengkaitkan antara symbol dan jati diri dengan lingkungan yang menjadi hubungan social;empat (4).hendak direkam situasi yang mengambarkan symbol yang mengambarkan symbol dan makna.lima (5). Metode yang digunakan hendaknya mampu memfleksikan bentuk perilaku dan proses; enam (6) metode yang digunakan hendak mampu menangkap makna dibalik interaksi;tujuh (7). Sensitizing ,yaitu sekedar mengarahkan pemikiran,itu yang cocok dengan interaksionisme simbolik,dan ketika mulai memasuki lapangan perlu dirumuskan menjadi yang lebih operasional.
Sehingga bisa saya analisis/deskripsikan dengan materi diatas :
bahwa kita harus mencari yang lebih baik agar bisa mencari konteks yang mudah ditanggakap.Pemaham mengenai konsep jati diri subjek yang begitu penting.konsep yang perlu diketahui bahwa jati diri sangat terkait dengan konsep sosiologis dalm struktur social,dan lainnya.Dengan adanya sensitizing dapat mengarahkan pemikiran dengan cara simbolik dan operasional.
Sumber : I.B. Wirawan, 2013, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma, Penerbit Kencana, Jakarta.
NAMA : YUPITA
BalasHapusNIM : 2013210120
KELAS : B
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Hakikat teori ilmu sosial yaitu kita sebagai makhluk sosial karus bisa mensyukuri dan bisa menghargai apa yang sedang terjadi. Dihubungkan dengan kompetensi yang saya pilih yaitu manajemen publik ilmu social ini sangat berperan penting karena interaksi simbolik selalu mengarah pada fenomena hidup manusia sehari-hari dan selalu di hadapkan pada masalah sosial, membutuhkan pengalaman orang lain dan pengetahuan. Disini saya lebih teori menurut blumer yaitu :
- Bahwa manusia bertindak (act) terhadap sesuatu (thing) atas dasar makna (meaning)
- Makna itu berasal dari interaksi sosial seseorang dengan sesamanya.
- Makna itu diperlukan atau di ubah melalui suatu proses penafsiran (interpretative process) yang digunakan orang dalam menghadapi sesuatu yang dijumpainya.
Dikaitkan dengan kompetensi yang telah saya ambil manajemen publik ini berfokus pada manajemen waktu, pengetahuan, keterampilan, cara berperilaku, dan pengalaman. Kita harus bertindak sesuai dengan kemampuan. Suatu tindakan akan sangat penting bagi suatu kesuksesan bersama begitu juga dengan memanajemen publik di mana publik juga perlu dimanajemenkan bukan hanya manajemen keuangan saja yang perlu di manajemenkan jika tidak ditata dan di atur (manajemen) tidak akan pernah bisa menjalin kebersamaan yang baik dan harmonis. Oleh karena itu, kita adalah jiwa muda harus bisa memanajemen publik agar lebih baik dan bisa mewujudkan cita-cita bersama.
NAMA : Fransiskus Arby Noviandi
BalasHapusNIM : 201321127
Menurut saya teori-teori ilmu sosial merupakan sesuatu yang benar-benar menjadikan diri kita menuju kearah yang lebih baik,untuk itulah teori-teori ilmu sosial merupakan kompentensi yang dapat memberikan suatu yang berguna untuk mengkaji suatu teori didalam kehidupan ini contohnya dapat mempelajari teori-teori ilmu sosial yang terjadi masyarakat tentunya.teori ilmu sosial juga memberikan suatu interaksi yang terjadi didalam masyarakat yang harus kita pelajari khususnya ilmu admninistrasi negara dan dapat memahami arti dari suatu simbolik yang terjadi didalam masyarakat.
Teori interaksi simbolik merupakan suatu teori yang harus benar-benar di pelajari tentang gaya dan cara dari bahasa tubuh untuk kita ketahui bahwa sesungguhnya simbolik yang kita gunakan untuk berbicara dan bertindak itu semua adalah kajian yang harus kita pelajari karena semuanya itu merupakan teori ilmu sosial yang kita pelajari baik nantinya untuk suatu makna untuk kita maupun suatu tindakan yang akan kita hadapi untuk mengetahui keadan dan kebenaran yang sesungguhnya didalam kehidupan bermasyarakat dan dalam organisasi,baik dalam pemerintahan maupun didalam propesi kita sendiri.untuk itulah menurut saya interaksi simbolik merupakan interaksi yang sangat berarti untuk kita pelajari bahwa sesungguhny tidak hanya dalam kata-kata saja kita bisa bertindak tetapi dalam gaya ataupun tindakan kita bisa memberikan penjelasan ataupun arahan kepada yang bersangkutan.terkait dengan itu interaksi simbolik juga berperabn didalam dunia kepemimpinan dengan itu gaya interaksi simbolik ini juga terkadang digunakan dalam forum untuk membahas atau berdebat sesuatu yang baik.
Terkait dengan mata kuliah teori-teori ilmu sosial ini saya sangat ingin supaya nantinya interaksi simbolik yang saya pelajari disaat ini bisa saya pelajari dengan baik,dengan itu teori commen tentang masyarakat saya sangat berapresiasi karena saya sangat ingin sekali bisa mempelajari dan mengkaji tentang masyarakat,untuk itulah saya sangat mendukung dan ingin memahami tentang teori ilmu sosial dan interaksi simbolik.
Nama : muda’i
BalasHapusNim : 2013210071
Mk : teori-teori ilmu sosial
Jawab:
Teori-teori ilmu sosial apabila dihubungkan dengan kompetensi yang telah disediakan di campus sangatlah baik sekali apalagi kepada teori-teori intraksi simbolik kenapa karna seorang pemimpin itu harus mempu untuk mengambil sebuah tindakan yang sekiranya tidak merugikan yang di pimpin walaupun kita tidak menyadari kalau kita adalah mahluk sosial yang tidak lepas dari intraksi dengan mahluk yang lain dan juga kita selaku manusia selalu dihadapkan kepada masalah namun dalam tiap-tiap masalah pasti ada jalan keluarnya tergantung orang itu menyingkapinya dan setiap tindakan itu bukan lantas kita hrus menghadapi dengan tindakan fisik saja tetapi banyak cara untuk mengatasinya, terkait dengan intraksi simbolik bila dihubungkan dengan kompetensi yang saya ambil adalah tentang kebijakan publik dimana dimana seorang pemimpin harus bijaksana dalam mengambil keputusan namun dalam tindakan itu pasti ada seorang yang dirugikan akan tetapi kita selaku pemimpin harus jeli dalam sebelum mengambil keputusan lebih besarmana orang yang dirugikan dengan yang tidak dan semua itu demi kepentingan bersama saya rasa intraksi simbolik ini bilamana dikaitkan dengan kebijakan publik sangatlah baik sekali karna intraksi simbolik itu bisa mengisi kepada kebijakan publik
Nama : Roberdtus Harry Sudarnoto
BalasHapusNim : 2013210091
Mk : Teori – Teori Ilmu Sosial
Teori – Teori Ilmu Sosial adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang ditimbulkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori ) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan, keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi dan sosial. dari penjelasan tersebut bahwa Teori –Teori Ilmu Sosial sangat penting untuk kita pelajari bahwa bawahasannya setiap individu atau masyarakat yang akan memberikan tanggapan terhadap symbol yang ada, Seperti penilaian individu dan menanggapi keinginan yang bersifat fisik. Itu artinya bahwa Pemahaman terhadap symbol-simbol yang merupakan suatu hasil pembelajaran dalam berinteraksi di tengah masyarakat Dengan mengkomunikasikan baik secara perilaku verbal maupun vertikal. Oleh sebab itu kemampuan berkomunikasi, belajar, serta memahami fenomena – fenomena yang ada di balik symbol – symbol yang akan menjadikan perilaku sosial yang baik di kalangan individu maupun masyarakat. Untuk itu sangat penting bagi kita mempelajari Teori – Teori Ilmu Sosial. Dan untuk kaitannya dengan Teori Interaksi simbolik. Kita bisa menganalisa konflik-konflik yang terjadi di masyaraka dan dengan interaksi simbolik kita juga akan lebih mudah dalam menganalisa konflik-konflik yang terjadi di kalangan masyarakat.
Nama :Don Richardson Suebu
BalasHapusNIM :2013210034
Hakekat teori-teori ilmu sosial.merumuskan,menciptakan sebuah teori-teori ilmu sosial yang di kombinasikan dari pengalaman dan pengetahuan,berdasarkan sebuah permasalahan di lingkup masyarakat sosial.
Secara abstrak.Berbicara mengenai teori interaksi simbolik.yang kian banyak telah di jumpai pada masyarakat.proses interaksi terutama pada perusahaan/lembaga pemasyarakatan ,baik antara masyarakat dan masyarakat, masyarakat dan individu,maupun individu dan individu.proses interaksi ini bertujuan untuk menyampaikan suatu hal melalui interaksi symbol seperti:gerakan tubuh,suara atau vokal,gerakan fisik,dan ekspresi tubuh.inti dari pola interaksi simbolik ialah:bisa mengetahui sesuatu,mendatangkan sebuah pandangan yang sistematis,dan juga menambah ilmu pengetahun.
NAMA;ANTONIUS R RATU DA COSTA
BalasHapusNIM : 2013210018
Teori-teori ilmu sosial merupakan mempelajari suatu konsep tentang sosial yang telah dilakukan oleh setiap individu ataupun masyarakat kemudian dilaksanakannya, guna mendatangkan kepentingan dan tujuan bersama dalam kehidupan sosial. Berbicara tentang teori kepemimpinan sangat dibutuhkan dengan pendekatan pada hakekat teori-teori ilmu sosial, karena dalam teori kepemimpin kita sebagai seorang pemimpin selalu dihadapkan dengan masalah yang ada dan bagaimana sikap seorang pemimpin dalam menanggapi hal tersebut, maka dari itu peran pemimpin sangat dibutuhkan dalam hal ini dengan mampu membedakan mana yang baik dalam mengambil sebuah keputusan yang benar. Untuk itu teori kepemimpinan juga harus bersandar pada teori interaksi simbolik, yang mana sebagai seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya, hal utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam sebuah interaksi adalah komunikasi karena kemampuan berkomunikasi yang efektif dan efisien merupakan suatu strategi dalam mempengaruhi rekan kerja atau bawahannya sehingga terjalin hubungan yang harmonis dalam bekerja sama untuk mengambil suatu kebijakan yang mutlak dalam mengatasi suatu masalah . Kemudian seorang pemimpin dalam berinteraksi, juga harus ada pengetahuan, ketrampilan, kesadaran diri dan motivasi yang kuat baik dari dalam diri maupun diluar pribadi individu tersebut. Sehingga proses kepemimpinan dalam sikap, perilaku dan tindakan pengambilan keputusan, tepat, cepat, hemat, dan selamat tanpa ada masalah dan hambatan-hambatan yang terjadi, sehingga alhasil tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Nama : Cornelia Susanti
BalasHapusNIM : 2013210023
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Teori ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan yang berlangsung dalam proses kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Mengapa kita butuh teori? Teori dibutuhkan karena adanya fenomena kehidupan yang selalu dihadapkan dengan masalah. Dalam kehidupan manusia yang berstatus sebagai makhluk sosial, manusia selalu dihadapkan padaa berbagai masalah sosial.dalam menghadapi masalah sosial itulah manusia membutuhkan teori. Dalam kehidupan bermasyarakat pasti ada yang namanya perbedaan, perselisihan, dan pertentangan. Kompetensi yang akan saya ambil adalah Manajemen Pelayanan Publik. Konflik dalam hal pelayanan publik yaitu adanya keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah. Adanya diskriminasi dalam memberikan pelayanan publik yang menyangkut hubungan kekerabatan, pertemanan, keluarga, etnis, status sosial dan lain sebagainya. Dalam memberikan pelayanan publik biasanya para petugas menawarkan dua cara kepada masyarakat yaitu cara lambat dan cara cepat. Biasanya cara cepat ini membutuhkan biaya yang tinggi. Dalam hal ini, yang menjadi korban adalah masyarakat yang tidak memiliki uang atau masyarakat miskin. Konflik ini akan mempengaruhi efektifitas pencapaian tujuan organisasi atau instansi dan akan merugikan organisasi atau instansi yang menjalankan pelayanan untuk masyarakat. Kinerja satu petugas yang buruk akan merugikan kinerja suatu organisasi atau instansi maupun mendorong kerugian bagi banyak petugas yang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konflik adalah pertentangan dalam hubungan kemanusiaan antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam mencapai suatu tujuan yang timbul akibat adanya perbedaan kepentingan, emosi, psikologis dan lainnya.
Hakekat eori-Teori Ilmu Sosial bilamana dihubungakan dengan Kompetensi manajemen dan pelayanan publik , dengan bersandarkan kepada Teori Interaksi Simbolik.
BalasHapusTeori ilmu sosial merupakan salah satu teori yang mempelajari tentang interaksi masyarakat yang saling membutuhkan/ teori ilmu sosial adalah bagaimana kita bermasyarakat yang baik.
Dari pengertian teori ilmu sosial tersebut,bila dihubungkan dalam kompensi manajemen dan pelayanan publik,maka kita akan menemukan suatu hubungan atau interaksi dalam melakukan suatu pelayanan dengan interaksi simbolik,karakteristik teori ini adalah suatu hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu.
Interaksi pelayan dalam menjalankan tugas yang terjadi antar individu berkembang melalui simbol-simbol yang mereka ciptakan. Realitas sosial merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada beberapa individu dalam memberikan peleyanan yang baik terhadap masyarakat sehigga pihak pelanggan dan pihak pelayan sama-sama merasa puas,interaksi yang dilakukan antar individu itu berlangsung secara sadar.Hubungan masyarakat yang baik melalui pelayanan yang efektif dan efesien berdasarkan interaksi melalui gerak tubuh, suara atau vocal, Gerakan fisik, ekspresi tubuh.
Keterkaitan teori teori ilmu sosial dengan manajemen dan pelayanan publik yaitu: suatu pelayanan yang efektif dan efesien dalam menjalankan tugas seorang pemimpin, merupakan bagian dari teori teori ilmu sosial karna dimana ada pelayanan yang baik disitu ada hubungan masyarakat yang baik.
Dalam kompetensi manajemen dan pelayanan publik,palayan harus mempunyai kemampuan untuk menanggapi diri sendiri secara sadar, dan kemampuan tersebut memerlukan daya pikir tertentu, khususnya daya pikir reflektif. Bahasa atau komunikasi melalui simbol-simbol adalah merupakan isyarat yang mempunyai arti dalam memberikan pelayanan terhadap individu atau sekelompok masyarakat dan memiliki ide yang sama dalam mamberikan isyarat-isyarat dan simbol-simbol dalam menjalankan tugas.Mengingat masyarakat merupakan pelanggan dari pelayanan publik, juga memiliki kebutuhan dan harapan pada kinerja penyelenggara pelayanan publik yang profesional.
Nama: Moh. Rowasis
BalasHapusNIM : 2013210067
MK : Teori - Teeri Ilmu Sosial
Sebagai mahluk sosial pasti butuh yang namanya “Teori Teori Sosial” karena menurut NEAUMAN mengatakan bahwa teori sosial ini adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaiatan abstraksi atau ide ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang dunia sosial. Jadi dapat diterjemahkan bahwa teori ilmu sosial ini merupakan ide idea tau pemikiran yang sistematis untuk menciptakan penglaman, pegetahan, dalam suatu masyarakat . dan selama kita masih di katakana mahluk sosial maka kita pasti butuh yang namanya teori. teori-teori sosial tanpa adanya mengaplikasian masih belum bisa dikatakan suses. Begitupun juga dalam interaksi simbolik, disan sudah jelas bahwa masyarakatnya harus bertindak terhadap seuatu atas dasar makna jadi kalau semisal Cuma bertindak tanpa ada tujuan dan maksud tertentu maka masyarakat itu masih belum bisa dikatakan masyarakat simbolik, dan dalam teori konflik tanpa ada tindakan (act) untuk melakukan sebuah konflik yang membangun dalam masyarakat maka konflik tersebut masih belum bisa dikatakan sukses dalam situasi dan kondisi masyarakat tersebut. Jadi intinya semua teori apa saja yang kita pelajari itu akan menambah pengetahuan kita dan lebih baiknya lagi apabila teori tersebut di inplementasikan/ di aplikasikan dalam masyarakat (sosial).
Nama : Ayub supriyanto
BalasHapusNIM : 2013210020
Ilmu Sosial adalah ilmu yang membicarakan hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan ini dapat diwujudkan kenyataan sosial dan kenyataan sosial inilah yang menjadi titik perhatiannya. Dengan Demikian Ilmu Sosial Dasar memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran kita dalam menghadapi lingkungan sosial.
Nah sebagai mahasiswa, melalui kompetensi ilmu sosial ini diharapkan mampu menerapkan serta mampu menghadapi masalah masalah sosial yang ada dilingkungannya kelak, serta memiliki nilai nilai sosial yang baik, karena jika kita melihat fakta yang ada dilapangan saat ini begitu banyak masalah masalah sosial yang timbul,saya yakin jika seseorang sudah memiliki sikap / etika dalam kehidupan sosialnya ai akan mampu mencari akar permasalahan social yang ada.
jika dikaitkan dengan teori interaksi simbolik alangkah baiknya jika kita bahas terlebih dahulu apa si teori simbolik itu ?
interaksi simbolik adalah Bahasa atau komunikasi melalui simbol-simbol dan itu merupakan isyarat yang mempunyai arti khusus yang muncul terhadap individu lain yang memiliki ide yang sama dengan isyarat-isyarat dan simbol-simbol akan terjadi pemikiran.
Dalam konteks ini kita harus biasa menempatkan diri,kapan dimana kita bisa menggunakan simbol symbol dalam berkomunikasi serta dapat mengerti orang lain,karena tidak semua hal yang kita komunikasikan dengan symbol symbol dapat diterima dengan baik oleh orang lain ( hati hati ), jika tidak, saya yakin hal ini akan mendatangkan masalah.
Teori favorit saya adalah teori interaksi sosial.
“Terima kasih”
Nama : RizalAidi Mahardika
BalasHapusNIM : 2013210090
Menurut analisa saya Teori Ilmu Sosial menyajikan suatu pemahaman mengenai hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan masalah-masalahnya dengan menggunakan suatu kerangka pendekatan yang melihat sasaran studinya tersebut sebagai suatu masalah obyektif dan juga menggunakan kacamata subyektif. Mari kita hubungkan dengan kompetensi yang akan dibentuk pada Mata Kuliah Teori Ilmu Sosial, berarti konsep-konsep dan teori-teori berkenaan dengan hakikat manusia dan masalah-masalahnya yang telah dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial yang akan digunakan dalam kehidupan kita di masyarakat atau digunakan saat kita menjadi leader karena kita di bentuk untuk menjadi leader maka kita dituntut untuk menemukan masalah-masalah yang dibahas tersebut dan akan dikaji menurut perspektif masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan jika kita hubungkan dengan teori interaksi simbolik, teori interaksi simbolik itu sendiri merupakan salah satu prespektif teori yang baru muncul setelah adanya teori aksi yang dipelopori dan dikembangkan oleh Max Weber. Dari itu sudah bisa kita lihat orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam sebuah situasi tertentu. Sedangkan simbol itu sendiri berarti representasi dari sebuah fenomena, Dalam mata kuliah teori ilmu sosial interaksi simbolik diperlukan untuk disepakati bersama dalam sebuah kelompok dan digunakan untuk mencapai sebuah kesamaan makna bersama.
NAMA/NIM : MARKURIUS TAMU AMA / 2013210063
BalasHapusJawab:
1. Pada dasarnya hakekat teori-teori ilmu sosial merupakan hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungannya, nah bila di hubungkan dengan kompotensi yang akan di bentuk pada saya sendiri dengan berdasarkan teori interaksi simbolik maka teori-teori ilmu sosial ini lebih cenderung pada sikap atau simbol seseorang dalam melakukan hubungak timbal balik yang akan mempengaruhi orang lain dan hal ini pula sudah di adari bahwa simbol tersebut memang berlaku di kalangan masyarkat.
Contohnya: seseorang menahan angkot tanpa menggunakan suara, hanya dngan menggunakan simbol seperti gerakan tangan yang mengayunkan atau melambaikannya.
Dalam teori teori lmu soaial pula kita ketahui bahwa hal ini mempelajari tentang masyarakat dimana masyarakat dalam kehidupannya ia melakukan interaksi dan interaksi ini pula banyak orang melakukan simbol-simbol yang berlaku di daerah atau lingkungan tersebut seperti menganggupkan kepala bila ditanya sesuatu yang benar atau menggelengkan kepala bila sesuatu yang di tanyakan ia tidak mengetahuinya.
Pada dasarnya juga teori-teori ilmu sosial yang akan diajarkan kepada kami dan berkaitan dengan kompotensi sebagai bekal kami tidak jauh dari sikap seorang pemimpin atau cara seorang pemimpin untuk berinteraksi dengan masyarakat maupun kepada bawahannya dengan menggunakan simbol-simbol seperti halnya suara, gerakan tubuhnya. Disini orang aka menilai bahwa pemimpin yang vokalnya lembut ramah akan di segani orang bahkan orang tau masyarakat akan mendukung program yang akan di kerjakannya, walaupun tidak semua orang atau masyarakat tidak suka akan pemimpin itu, namanya manusia tentu mempunyai suatu pandangan yang berbeda beda, pemimpin seperti ini yang kita ketahui seperti nhalnya Bapak Jokowi, orangnya ramag dalam berbicara.
Hal ini pula tidak kalah jauh sama simbol gerak tubuh, jika pemimpin gerakan tubuhnya seperti orang yang mau berperang tentunya masyrakat akn menilai akan hal itu, seperti yang di lakukan oleh Prabowo pada saat tidak menerima kemenangan Jokowi pada saat perhitungan suara yang menyatakan Jokowi-JK pemenang Pilpres 2014-2019.
Namun ekpresi dari seorang Jokowi pula dalam menanggapai akan hal ini pula ia mengatakan wajar saja karena itu merupakan persaingan politik dan simbol simbol yang kita perlu ambil sebagai bekal kita untuk memimpin kedepannya seperti yang di lakukan oleh pak Jokowi.
NAMA : SUSANDRA
BalasHapusNIM : 2013210100
M.KULIAH : TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
TUGAS KE 3, UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS).
JAWABAN :
Analisis dan kritis saya dalam mempelajari teori-teori ilmu sosial ini adalah dalam hal ini tentu nya kita tidak pernah lepas dari cobaan-cobaan baik yang kecil maupun yang besar dan tanpa kita sadari bahwa kita menyelesaikan masalah atau pun cobaan tersebut mempergunakan teori itu contoh yang kita tidak sadari, dan contoh teori yang kita sadari,misalnya, kita memperbaiki alat-alat elektronik kalu kita tidak mempunyai teori maka kita tidak akan bisa menemukan penyakit nya atau memperbaiki nya, karea teori berdasarkan dari ilmu dari jiwa kita masing-masing untuk menyelesaikan suatu masalah.
Karakterstik teori ini adalah suatu hubungan yang terjadi secara alami antar manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu di mana interaksi yang terjadi individu berkembang melalui simbol-simbol yang merekan ciptakan.
Teori simbolik juga berkaitan melalui antara lain :
Gerakan tubuh
Suara atau vocal
Gerakan fisik
Eksperesi tubuh
Di mana semua yang telah di sebutkan mempunyai maksud dan itu lah yang di sebutkan dengan simbol.
Pada awal perkembanganya interaksi simbolik lebih menekakan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal,bukan pada keseluruhan kelompok atau masyarakat..
Proposi paling mendasar dari interaksi simbolik adalah perilaku dan interaksi manusia itu dapat di bedakan, karena dapat di tampilkan lewat simbol dan maknanya.
NAMA : ALI MAKKI
BalasHapusNIM : 2013-21-00-11
PRODI : ILM. ADM. NEGARA
Kita tidak dapat membayangkan jika kehidupan manusia tidak berada dalam masyarakat (sosial). Karena manusia adalah makhluk sosial, mereka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia membutuhkan orang lain untuk bisa bertahan hidup. Kesalingketergantungan itu akan menjadikan suatu kerja sama yang bersifat tetap dan menghasilkan bentuk masyarakat tertentu. Dengan itu teori-teori ilmu social telah memberikan kontribusi yang bermakna dalam hidup bermasyarakat yang baik.
Dalam Teori-teori ilmu social ada yang namanya interaksi simbolik, yang mana manusia (Masyarakat) mempunyai kemampuan untuk menciptakan simbol-simbol. Seperti halnya komonikasi melalui isyarat, dan komonikasi seperti ini adalah bentuk sederhana dan yang paling pokok dalam berkomonikasi.Tetapi, masyarakat tidak terbatas pada bentuk komonikasi ini (isyarat).
Sebaliknya,menggunakan kata-kata dan symbol-simbol suara yang mengandung arti yang di pahami bersama dan bersifat setandar. Kemampuan masyarakat menggunakan symbol suara yang di pahami bersama memungkinkan perluasan dan penyempurnaan komonikasi jauh melebihi apa yang mungkin melalui isyarat. Interaksi simbolik menunjuk pada karakter interaksi khusus yang belangsung antar manusia. Respon individu, baik langsung maupun tidak langsung selalu di dasarkan atas penilaian makna tersebut. Dengan demikian interaksi antar manusia di jenbatani oleh penggunaan symbol-simbol penafsiran atau dengan menemukan makna tindakan orang lain.
Dalam pandangan lain interaksi simbolik,sebagaimana ditegaskan Blumer, proses sosial dalam kehidupan kelompoklah yang menciptakan dan menegakkan kehidupan kelompok.Menurut teoritisi interaksi simbolik, kehidupan sosial pada dasarnya adalah “interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol” Mereka tertarik pada cara manusia menggunakan simbol-simbol yang mempresentasikan apa yang mereka maksudkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, dan juga pengaruh yang ditimbulkan penafsiran atas simbol-simbol ini terhadap perilaku pihak-pihak yang terlibat dalam interaksi sosial. Penganut interaksi simbolik berpandangan, perilaku manusia pada dasarnya adalah produk dari interpretasi mereka atas dunia disekeliling mereka, jadi tidak mengakui bahwa perilaku itu dipelajari atau ditentukan, sebagaimana dianut oleh teori behavioristik atau teori struktural. Alih-alih,perilaku dipilih sebagai hal yang layak dilakukan berdasarkan cara individu mendefinisikan situasi yang ada.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnama ;yafeth iba
BalasHapusNIM :2013210109
Konsep Max Weber
Berbicara soal birokrasi, kita pasti teringat konsep yang digagas Max Weber, sosiolog ternama asal Jerman, yang dikenal
melalui ideal type (tipe ideal) birokrasi modern. Model itulah yang sering diadopsi dalam berbagai rujukan birokrasi negara
kita, walaupun dalam penerapan tidak sepenuhnya bisa dilakukan. Tipe ideal itu melekat dalam struktur organisasi
rasional dengan prinsip “rasionalitas”, yang bercirikan pembagian kerja, pelimpahan wewenang, impersonalitas,
kualifikasi teknis, dan efisiensi.
Pada dasarnya, tipe ideal birokrasi yang diusung oleh Weber bertujuan ingin menghasilkan efisiensi dalam pengaturan
negara. Tapi, kenyataan dalam praktik konsep Weber sudah tidak lagi sepenuhnya tepat disesuaikan dengan keadaan
saat an mengedepankan
mekanisme sosial yang “memaksimumkan efisiensi”. Pengertian efisiensi digunakan secara netral untuk mengacu pada
aspek-aspek administrasi dan organisasi. Dalam pandangan ini, birokrasi dimaknai sebagai institusi formal yang
memerankan fungsi pengaturan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Jadi, birokrasi dalam
pengertian Weberian adalah fungsi dari biro untuk menjawab secara rasional terhadap serangkaian tujuan yang
ditetapkan pemerintahan.
Kalau boleh dibilang, birokrasi Weber berparadigma netral dan bebas nilai. Tidak ada unsur subyektivitas yang masuk
dalam pelaksanaan birokrasi karena sifatnya impersonalitas: melepaskan baju individu dengan ragam kepentingan yang
ada di dalamnya.
Berbeda dengan konsep birokrasi yang digagas oleh Hegel dan Karl Marx. Keduanya mengartikan birokrasi sebagai
instrumen untuk melakukan pembebasan dan transformasi sosial. Hanya saja Marx pesimis dengan birokrasi karena
instrumen negara ini hanya dijadikan alat untuk meneguhkan kekuatan kapitalisme dan akhirnya jauh dari harapan dan
keinginan masyarakat.
Sebagai sebuah konsep pemerintahan yang paling penting, birokrasi sering dikritik karena ternyata dalam praktiknya
banyak menimbulkan problem “inefisiensi”. Menjadi sebuah paradoks, seharusnya dengan adanya birokrasi segala
urusan menjadi beres dan efisien tapi ternyata setelah diterapkan menjadi “batu penghalang” yang tidak lagi menjadi
efisien. Ada yang mengkritik bahwa birokrasi hanya menjadi ajang politisasi yang dilakukan oleh oknum partai yang ingin
meraih kekuasaan dan jabatan politis. Term “efisiensi” layak “digugat”.
Teori-teori ilmu social merupakan kajian mengenai perilaku dan interaksi manusia. teori ilmu social merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sehari-hari, dimana ada interaksi timbal balik.
BalasHapusManusia sering menggunakan symbol dalam berinteraksi, misalnya melalui gerak tubuh. Hubungan interaksi simbolik dengan teori-teori social, sangat erat, karena dimana dalam kehidupan sehari-hari manusia sering berinteraksi dengan bahasa non verbal.
Hubungan teori-teori ilmu social dengan kompetensi yang akan saya ambil, yaitu pelayanan publik, bagaimana saya menjadi pelayanan public yang baik. Saya sudah di bekali dengan keterampilan, jadi bagaimana saya dapat mengimplementasikannya dalam pelayanan public.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering di hadapkan dengan berbagai masalah, bagaimana kita dapat menjadikan masalah sebagai pengalaman, dan pengalaman itu di jadikan sebagai pengetahuan.
NAMA : FILIPUS OBOT
BalasHapusNIM : 2013210041
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Pada dasarnya tujuan kita mempelajari teori-teori ilmu social adalah untuk mengubah dan memperbaiki kehidupan agar kedepannya lebih baik lagi. Dalam mempelajari ilmu social kita dituntut atau harus bisa membedakan teori-teori yang bisa digunakan atau tidak karena tidak semua teori tersebut bisa kita gunakan ( sesuai konteks/tergantung pendekatan). Jika kita tidak teliti dalam memilih dan mempelajari ilmu social, itu akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir kita yang mempelajari ilmu tersebut. Bisa saja terjadi dari tujuannya kita mempelajari ilmu social yaitu mengubah dan memperbaiki kehidupan agar lebih baik kedepannya bisa berubah menjadi buruk apabila teori tersebut tidak sesuai dengan fakta-fakta dilapangan atau kenyataannya.
Seperti halnya kita mempelajari teori interaksi simbolik. Dan, interaksi simbolik tersebut dapat diartikan sebagai hubungan antara simbol dan interaksi manusia itu sendiri. Menurut Mead, orang bertindak berdasarkan makna simbolik yang muncul dalam sebuah situasi tertentu. Sedangkan simbol adalah representasi dari sebuah fenomena, dimana simbol sebelumnya sudah disepakati bersama dalam sebuah kelompok dan digunakan untuk mencapai sebuah kesamaan makna bersama. Jadi, interaksi simbolik itu adalah pertukaran informasi (simbol-simbol) melalui sebuah interaksi antar individu yang kemudian menghasilkan kesamaan makna yang akan digunakan untuk acuan-acuan dalam berkomunikasi dan menjadikan komunikasi lebih mudah untuk dijalankan. Untuk lebih mudahnya yaitu kita lihat saja dasarnya manusia itu adalah makhluk social, dimana manusia itu tidak bisa terlepas dari yang namanya interaksi sosial. Terkadang, dalam melakukan suatu interaksi sosialnya baik itu disadari maupun tidak manusia sering menanpakkan fenomena-fenomena yang berupa simbol-simbol dan mempunyai banyak pemaknaan yang beragam antar individu. Fenomena berupa simbol-simbol yang bisa ditangkap dan dimaknai di masyarakat merupakan refleksi dari fenomena interaksionisme simbolis. Pemaknaan tersebut didasarkan pada pemaknaan atas sesuatu yang dihadapinya lewat proses yang disebut Herbert Blumer self-indication. Proses self-indication adalah proses komunikasi pada diri individu mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut. Dari teori simbolik ini kita bisa mengetahui bahwa untuk memperbaiki komunikasi antar sesama manusia mereka saling berinteraksi dengan berlandaskan pada tiga konsep dasar George Herbert Mead yaitu Mind (pikiran) : kemampuan untuk menggunakan symbol yang mempunyai makna social yang sama, dimana setiap individu harus mengembangkan pikiran mereka melalui interaksi dengan individu lain. Yang kedua itu adalah Self (diri pribadi) : kemampuan merefleksikan diri tiap individu dari penilaian sudut pandang atau pendapat orang lain. Dan yang terakhir adalah Society (masyarakat) : hubungan sosial yang diciptakan, dibangun, dan dikonstruksikan oleh tiap individu ditengah masyarakat, dan tiap individu tersebut terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya mengantarkan manusia dalam proses pengambilan peran di tengah masyarakatnya. Ketiga konsep dasar ini tidak bisa dilepaskan atau dipisahkan karena merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Sehingga didalam interaksi simbolik ada istilahnya kesepakatan yaitu pemaknaan secara bersama (kelompok) melalui interaksi social yang menggabungkan konsep dari antar individu yang kemudian dipakai menjadi landasan atau acuan-acuan untuk bertindak agar komunikasi bisa menjadi lebih baik.
NAMA: PATRISIUS KILO BERE FAHIK
BalasHapusNIM: 2013210082
PRODI: ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
MK: TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Setiap teori ilmu social , atau apapun titik tolaknya konseptual , tentu akan tertuju pada perubahan yang menggambarkan relitas socialnya. Pada umumnya masyarakat akan mengalami konflik-konflik social, dimana menimbulkan intraksi yang dinamis . persoalan yang muncul dengan pendekatan ini ialah, bahwa setiap teori menciptakan dunianya sendiri, kita tidak bias menemukan “ dunia yang sesunguhnya “ diluar teori yang biasa yang bias menguji teori –teori kita sendiri . Dikaitkan dengan kompetensi yang saya ambil ialah, setiap manusi pasti memiliki kopetensi yang berbeda. Dengan manajemen kompetensi yang kita akan lebih muda melakukan interaksi dengan publik atau masyarakat , hal yang penting ialah bagaimana kita bisa mengunakan bahasa tubuh. Bahasa non verbal ialah, interaksi simbolik dalam pelayanan publik kita bisa melayani masyarakat dengan symbol- symbol alamiah.
Nama: Zainul Mustofa
BalasHapusNim: 2013210121
Jurusan: Ilmu Administrasi Negara
TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Saya selaku penulis akan menggunakan analisis sistem yang dikemukakan oleh Talcott parsons mengenai Hakekat Teori-teori Ilmu Sosial. Talcot parsons mengatakan bahwasanya, kehidupan sosial itu harus dipandang sebagai sebuah sistem (sosial). Artinya, kehidupan tersebut harus dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan satu sama lain, saling tergantung, dan berada dalam suatu kesatuan. Kehidupan sosial seperti itulah yang disebut sebagai sistem sosial. Dari salah satu karekteristik dari sistem sosial sosial adalah, ia merupakan kumpulan dari beberapa unsur atau komponen yang dapat kita temukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pengambilan Dalam hal ini, talcott parsons membedakan 3 unsur pokok dari tindakan sosial, yaitu sistem kepribadian, sistem sosial, dan sistem budaya. Sistem budaya dianggap sebagai dasar dari struktur normatif sistem sosial dan bentuk-bentuk kebutuhan serta proses-proses pengambilan keputusan dalam sistem kepribadian. Karen hal yang terpenting dalam teori tersebut ialah soal integrasi, sehingga komponen subsistem sosial yang lain dalam hal ini sistem kepribadian dan sistem budaya hanya akan dibicarakan dalam kaitannya dengan sumbangannya terhadap integrasi sistem sosial tersebut.
Kehidupan tersebut menurut parsons terdiri dari beberapa peran sosial seperti misalnya dari mata kulliayah yang kami tempuh ini yang terdiri dari beberapa kompetensi. Dari beberapa kompetensi tersebut berjalan dengan sendirinya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Namun meskipun berbeda saling ada hubungan secara timbal balik atau ada keterkaitan satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu kesatuan kehidupan yang tidak dapat dipisahkan demi mencapai suatu tujuan.
NAMA :ONISIMUS IRYO
BalasHapusNIM :2013210080
Dalam sosiologi, sadar atau tidak, sebenarnya semua orang melakukan proses berteori, dan atau mempratikkan teori, baik ia sudah memahami apa sebenarnya teori maupun yang tidak. Misalnya anak muda yang berusaha menentukan hari depannya, orang tua yang berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku anaknya, para pedagang yang merencanakan perkulakannya, pemimpin politik berdebat tentang kebijakan tertentu merupakan contoh-contoh kehidupan sehari-hari bagaimana orang sedang menerapkan teori hasil interpretasi atas pegalaman-pengalamannya di masa lalu dan proyeksinya ke depan. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa tindakan mereka diarahkan oleh masa lalu dan masa depan, jangka panjang dan jangka pendek, samar-samar atau transparan. Hal itu adalah cara bagaimana masyarakat melihat fakta dan menginterpretasikannya. Menurut Johnson, salah satu jalan dalam berteori memang dengan membuat interpretasi atau penafsiran-penafsiran atas konteks masyarakat tertentu. Interpretasi ini berguna untuk menjelaskan suatu peristiwa sosial tertentu. Seseorang bisa menjelaskan dia telah mengalami peristiwa yang baik atau buruk, senang atau menyedihkan.
Prosesnya dengan mencoba membandingkan dengan pengalamannya di masa lalu, baik yang serupa maupun relatif serupa, dan menghubungkannya dengan pengalaman di masa kini. Setelah itu dia akan mendapatkan gambaran yang cukup mewakili, dan ia akan memulai untuk melakukan interpretasi-interpretasi yang dia yakini kebenarannya.
Namun demikian, perlu diketahui bahwa dalam membangun suatu teori dalam sosiologi diperlukan alat atau metode agar tercipta proposisi yang sistematis, dan logis. Ringkasnya, meski para sosiolog hingga saat ini masih berdebat tentang orientasi positivis dan neo-positivis dalam konstruksi teori, namun mereka bersepakat bahwa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan bersifat empirik–berangkat dan berhenti pada gejala sosial yang empirik.
Sketsa Historis Pertumbuhan Teori Sosial. Perkembangan teori sosiologi tidak lepas dari pengaruh perubahan sosial, dan pertumbuhan intelektual yang berkembang pada abad pertengahan. Abad Pencerahan (Enlightment), revolusi politik Perancis (1789), dan revolusi industri, terutama yang melanda masyarakat Eropa pada abad 19 dan awal abad 20 merupakan faktor langsung yang memunculkan teori sosiologi. Sebagai akibat revolusi industri, sebagian banyak orang di abad 19 dan abad 20 tercabut dari akarnya dari lingkungan pedesaaan mereka, dan pindah ke lingkungan urban. Migrasi besar-besar ini sebagaian besar disebabkan oleh lapangan kerja yang diciptakan sistem industri di kawasan urban. Tetapi migrasi ini menimbulkan berbagai persoalan bagi yang harus menyesuaikan diri dengan kehidupan.
Kondisi kehidupan urban dan berbagai masalah yang dihadapinya menarik perhatian banyak sosiolog awal, terutama Weber dan George Simmel. Bahkan, aliran utama sosiologi Amareika pertama dikenal sebagai madzhab Chicago memberikan perhatian yang sangat besar terhadap masalah kota Chicago, dan karena ketertarikannya, aliran ini menjadikan kota Chicago sebagai laboratorium tempat untuk meneliti urbanisasi dan berbagai masalah yang ditimbulkannya.
Selain itu, perubahan sosial yang diakibatkan oleh revolusi politik, industri, dan sosial juga berpengaruh besar terhadap religiositas. Banyak sosiolog awal yang berlatar belakang
NAMA: ABDUR RAJAB A KOLI
BalasHapusNIM : 2013210001
PRODI: ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS: ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
MK : TEORI- TEORI ILMU SOSIAL
Hakikat teori interaksi simbolik,adalah dimana manusia atau individu hidup dalam suatu lingkungan yang dipenuhi oleh simbol-simbol. Tiap individu yang hidup akan memberikan tanggapan terhadap simbol-simbol yang ada, seperti penilaian individu menanggapi suatu rangsangan (stimulus) dari suatu yang bersifat fisik. Pemahaman individu terhadap simbol-simbol merupakan suatu hasil pembelajaran dalam berinteraksi di tengah masyarakat, dengan cara mengkomunikasikan simbol-simbol yang ada disekitar mereka, baik secara verbal maupun perilaku non verbal. Pada akhirnya, proses kemampuan berkomunikasi, belajar, serta memahami suatu makna di balik simbol-simbol yang ada, menjadi keistimewaan tersendiri bagi manusia dibandingkan mahluk hidup lainnya (binatang). Kemampuan manusia inilah yang menjadi pokok perhatian dari analisis sosiologi dari teori interaksi simbolik.
Ciri khas dari teori interaksi simbolik terletak pada penekanan manusia dalam proses saling menterjemahkan, dan saling mendefinisikan tindakannya, tidak dibuat secara langsung antara stimulus-response, tetapi didasari pada pemahaman makna yang diberikan terhadap tindakan orang lain melalui penggunaan simbol-simbol, interpretasi, dan pada akhirnya tiap individu tersebut akan berusaha saling memahami maksud dan tindakan masing-masing, untuk mencapai kesepakatan bersama.
Nama : Nikodemus Rawi
BalasHapusNim : 2013210079
Mk : teori teori ilmu sosial
Ilmu-ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan yang berlangsung dalam proses kehidupam dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan (body of knowledge atau structur of knowledge) tentang suatu bidang.
Ilmu ilmu Sosial Dasar Bertujuan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas. Dan hubungan dengan kompetensi perencanaan pembangunan yait Teori yang melandasi, menjadi pedoman dan digunakan sebagai pendekatan untuku melakukan tindakan-tindakan yang bersifat praktis. Manfaat teori dalam tindakan perencanaan, adalah untuk menjelaskan fenomena, menjadi landasan berpikir, dan meramalkan perencanaan.
Pembangunan adalah hasil atau output dari adanya suatu perencanaan, sehingga pembangunan terjadi setelah adanya perencanaan. Namun jika kita lihat di lapangan, banyak sekali pembangunan yang tidak sesuai dengan perencanaannya. Apa yang terjadi dalam kenyataannya bukan hasil dari perencanaan, namun karena suatu mekanisme pasar, dalam hal ini perencanaan mempunyai fungsi mengarahkan pembangunan agar sesuai dengan tujuan utamanya. Kegiatan perencanaan perlu dilakukan sebagai jaminan bagi terlaksananya proses transformasi tersebut melalui kegiatan pengendalian arah pembangunan sesuai tujuan yang diharapkan. Jadi kita harus menguasai teori teori ilmu sosial, agar memguasai kompetensi kita.
NAMA : YOHANES FERDINANDUS LAWE
BalasHapusNIM : 2013210114
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Teori-teori ilmu sosial bila dikaitkan dengan teori simbolik adalah dimana manusia atau individu hidup dalam suatu lingkungan yang dipenuhi oleh symbol-simbol. Tiap individu yang hidup memberikan tanggapan terhadap symbol-simbol yang ada,seperti penilain individu menanggapi suatu rangsangan (stimulus ) dari suatu yang bersifat fisik. Pemahaman individu terhadap symbol-simbol merupakan suatu pembelajarn dalam berinteraksi ditengah masyarakat, dengan mengkomunikasikan symbol-simbol yang ada disekitar mereka, baik secara verbal maupun perilaku non verbal. Pada akhirnya, proses kemampuan berkomunikasi, belajar, serta memahami makna dibalik symbol-simbol yang ada, menjadi keistimewaan tersendiri bagi manusia dibandingkan maklukh lainnya (binatang ). Kemampuan manusia inilah yang menjadi pokok perhatian dari analisis sosiologi dari interaksi simbolik.
Ciri khas dari teori interaksi simbolik terletak pada penekanan manusia dalam proses saling menterjemahkan, dan saling mendefenisikan tindakannya,tidak dibuat secara langsung antara stimulus-response, tetapi didasari pada pemahaman makna yang diberikan pada tindakan orang lain melalui penggunaan symbol-simbol,interpestasi, dan pada akhirnya tiap
individu tersebut akan berusaha memahami maksud dan tindakan masing-masing untuk mencapai kesepakatan bersama.
Teori ilmu sosial berdasarkan teori simbolik menurut Homans dan Blau adalah teori pertukaran yang melihat perilaku nyata, bukan proses-proses yang bersifat subyektif semata yang tidak memusatkan perhatiannya pada tingkat kesadaran subyektif atau hubungan timbale balik yang bersifat dinamis antara tingkat subyektif dan interaksi nyata seperti yang terjadi pada interaksionisme simbolik.Homans lebih jauh berpendapat bahwa penjelasan ilmiah harus dipusatkan pada perilaku nyata yang dapat diamati dan diukur secara empirik hubungan-hubungan timba balikyang bersifat dinamis antara tingkat subyektif dan interaksi nyata seperti yang terjadi pada interaksionisme simbolik.
NAMA :DAUD A.BIMA
BalasHapusNIM :2013210024
Berbicara mengenai teori sosial sebagai cara untuk membangun pengetahuan tentang dunia sosial. Terdapat dalam epistemologi yang membangun berbagai metodologi penelitian sosial. Dimensi afektif yaitu sebuah kondisi di mana teori yang dibangun memuat pengalaman dan perasaan dari teori-teori yang bersangkutan. Dimensi ini mempengaruhi keinginan untuk mengetahui dan menjadi benar , kedua hal ini bertitik berat pada kejadian tertentu dan realitas eksternal. Dimensi reflektif yaitu teori sosial harus menjadi bagian dari dunia sebagaimana ia menjadi cara untuk memahami dunia. Dengan kata lain, teori sosial harus mencerminkan apa yang terjadi di luar sana dan apa yang terjadi pada kita sebagai salah satu elemen dari sistem sosial yang ada. Dimensi normatif yaitu teori sosial sepantasnya memuat secara implisit ataupun eksplisit tentang bagaimana seharusnya dunia yang direfleksikannya itu. Keempat dimensi ini membangun seluruh pendekatan dalam proses konstruksi teori- teori sosial yang ada.
, Sebenarnya semua orang melakukan proses berteori, dan atau mempratikkan teori, baik ia sudah memahami apa sebenarnya teori maupun yang tidak. Misalnya anak muda yang berusaha menentukan hari depannya, orang tua yang berusaha menyesuaikan diri dengan perilaku anaknya, para pedagang yang merencanakan perkulakannya, pemimpin politik berdebat tentang kebijakan tertentu merupakan contoh-contoh kehidupan sehari-hari bagaimana orang sedang menerapkan teori hasil interpretasi atas pegalaman-pengalamannya di masa lalu dan proyeksinya ke depan. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa tindakan mereka diarahkan oleh masa lalu dan masa depan, janghka panjang dan jangka pendek, samar-samar atau transparan. Hal itu adalah cara bagaimana masyarakat melihat fakta dan menginterpretasikannya. Menurut Johnson, salah satu jalan dalam berteori memang dengan membuat interpretasi atau penafsiran-penafsiran atas konteks masyarakat tertentu. Interpretasi ini berguna untuk menjelaskan suatu peristiwa sosial tertentu. Seseorang bisa menjelaskan dia telah mengalami peristiwa yang baik atau buruk, senang atau menyedihkan.
NAMA : HILARIUS FEDRIANTO
BalasHapusNIM : 2013210047
MATA KULIAH : TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Teori interaksi simbolik menyatakan bahwa interaksi sosial pada hakekatnya adalah Interaksi simbolik. Manusia berinteraksi dengan yang lain dengan cara menyampaikan simbol, yang lain memberi makna atas simbol tersebut (Wiliam James). Berbicara masalah interaksi simbolik, ada beberapa cabang filsafat yang merupakan akar dari teori interaksi simbolik yaitu Pragmatis dan Behaviorisme. Dari kedua cabang filsafat tersebut menjelaskan bahwa bila kita ingin memahami orang yang melakukan tindakan(aktor), kita harus mendasarkan pemahaman itu pada apa yang sebenarnya mereka lakukan dan menganggap perilaku manusia sebagai perilaku sosial, sebab substansi dan eksistensi perilaku manusia hanya dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan basis sosialnya.
Pada dasarnya kita dicetak menjadi seorang leader, tentunya interaksi antara pemimpin dan bawahan sangat berpengaruh terhadap efektifnya kinerja kepemimpinannya. Dalam sebuah organisasi peran seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidaknya organisasi tersebut, seorang pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya untuk bekerja lebih efisien agar organisasi yang ia pimpin bisa sukses dan tujuan dari organisasi tersebut dapat tercapai dengan baik. Dalam interaksi, bahasa sangatlah penting, karena digunakan sebagai komunikasi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lain. Bahasa inilah yang harus digunakan seorang pemimpin dalam memimpin organisasinya. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang tidak dan selalu bergantung kepada orang lain untuk melakukan segala aktivitasnya. Manusia merupakan makhluk monodualitas, dimana ia adalah makhluk hidup yang mempunyai kesadaran sendiri untuk beraktifitas dengan dunianya serta kesadaran untuk hidup dalam sebuah organisasi. Teori interaksi simbolik menjelaskan tindakan manusia dalam menjalin hubungan dengan sesama anggota masyarakat, dan terdapat asumsi-asumsi yang ditetapkan oleh teori yang bersangkutan.
Teori – teori ilmu social bila dihubungkan dengan kompetensi yang akan saya bentuk adalah teori fungsional dimana kita sebagai anggota masyarakat jaringan kelompok yang stabil dan simbang serta tugas –tugas tertentu dan terus menerus bermanfaat bagi manusia. Dalam teori –teori ilmu sosial masyarakat sebagai proses interaksi yang diperlukan untuk pembaharuan dan perbaikan pelayanan publik yang tidak lepas dari itu dekat dengan etika dan filsafat.
BalasHapusDengan bersandar pada teori interaksi simbolik, dimana kita bisa berinteraksi dengan simbol –simbol yang ada, serta mampu memberikan simbol yang jelas pada orang lain dengan demikian interaksi bisa berjalan dengam baik, serta saling berhubungan dengan adanya sebab – akibat yang seimbang dan dinamis, oleh karena itu terjadi perubahan penyesuaian nilai – nilai internal dan nilai – nilai bersama yang terjadi interaksi simbolik.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHakikat teori ilmu sosial merupakan bagaiamana kita memahami dan mempelajari apa yang terjadi di masyarakat serta bagaimana manusia bertingkah laku untuk mencapai kesejahteraan.Menurut Ralf Dahrendorf ilmu sosial merupakan suatu konsep yang mengkaji begitu dalam akan pendefinisian seperangkat disiplin akademik yang memberikan perhatian pada aspek-aspek kemasyarakatan manusia. Pada akhirnya, jika mempelajari teori ilmu social maka kita mempelajari bagaimana berkehidupan berasyarakat. Didalam bermasyarakat kita mengenal yang namanya interaksi, interaksi tersebut salah satunya adalah interaksi simbolik yang mana dikemukakan oleh Herbert Blumer sekitar tahun 1939. Karakteristik teori ini adalah suatu hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu. kesimpulan yang sangat sederhana, untuk memepejari fenomena-fenomena yang sedang terjadi dalam masyarakat kita harus mempelajari ilmu sosial sebagai dasarnya. Sehingga apa yang terjadi pada masyarakat dapat kita pahami dan kita sampaikan sesuai dengan metode ilmiah.
BalasHapusTEORI-TEORI ILMU SOSIAL
BalasHapusHakekat Ilmu Sosial membicarakan hubungan timbal-balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan demikian Ilmu Sosial bukanlah sustu bidang kehlian Ilmu-Ilmu Sosial tertentu,sepeti politik,antropologi,dan lain sebagainya. Tetapi menggunakan pengertian-pengertian berasal dari berbagai bidang Imu Sosial seperti ilmu politik,sosiologi,sejarah,dan sebagainya. Dengan tujuan dasar hakekat teori-teori ilmu sosial ini membantu perkembangan wawasan dan perkembangan kepribadian sebuah pemikiran manusia/individu agar memperoleh wawasan pemikiran yang luas.
Hakekat ilmu sosial ini,ketika dihubungkan dengan kompetensi dimana kita seorang mahasiswa di cetak menjadi seorang pemimpin (LEADER) tentunya kita diajarkan dan diterapkan bagaimana kita nanti telah dihadapkan dengan berbagai fenomena suatu masalah yang tentunya berbeda-beda. Seorang LEADER ketika sudah terjun dalam masyarakat tentu harus siap untuk dihadapkan oleh berbagai masalah,nah bagaimana inisiatif dan kebijakan kita dalam jiwa seorang pemimpin dalam mengambil sebuah keputusan untuk mendefikasikan/memecahkan sebuah masalah yang terjadi, yang pertama tentunya kita gali dan kupas sedalam-dalamnya dari mana asal masalah itu timbul dan dari mana masalah itu tejadi,sehingga kita tau bagaimana cara kitame mecahkan dari berbagai efek sebuah masalah tersebut sehingga tuntas sampai ke akar-akarnya. Ketika fenomena ini tersebut disandarkan pada teori interaksi simbolik yang merupakan simbol dan interaksi sosial yang bertindak sebagai makna simbol yang merupakan refrentasi dari sebuah fenomena dan interaksi dimana simbol yang sudah di sepakati dari sebuah kelompok dan di gunakan untuk mencapai sebuah makna bersama yang penting untuk berinteraksi dalam menjalin suatu hubungan yang serasi sehingga terciptanya suatu komunikasi yang baiak dan sehat dalam suatu masyarakat tersebut. Nah ketika kita lihat dari berbagai fenomena-fenomena di atas jika dikaji dari teori interaksi simbolik hal tersebut saling keterkaitan satu sama lain baik manusia/individu maupun masyarakat
mario harto gadirara
BalasHapusDibagikan kepada publik - 15.22
NAMA; mario harto gadi rara
NIM ;2013210062
kata fenomenologis yaitu ’fenomena’ atau gejala alamiah. Jadi para fenomenolog berusaha memahami fenomena-fenomena yang melingkupi subyek yang diamatinya. Sehingga yang ditekankan adalah aspek subyektif dari perilaku orang. Para fenomenolog berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subyek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari.
Jadi yang ditekankan dalam fenomenologi adalah pemahaman terhadap pengalaman subyektif atas peristiwa dan kaitan-kaitannya yang melingkupi subyek. Contoh: penelitian mengenai fenomena komunikasi yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan. Peneliti berusaha memahami bagaimana penerima pesan merespon setiap pesan yang disampaikan. Dari hasil pengamatan, peneliti menemukan fakta bahwa penerima pesan memiliki pengalaman negatif (buruk) terhadap pesan-pesan yang (ternyata) tak dapat dibuktikan kebenarannya. Sehingga hal tersebut mempengaruhi pula pandangan mereka terhadap kredibilitas pemberi pesan (komunikator). Terhadap pemberi pesan yang memiliki kredibilitas rendah tersebut, setiap pesan yang disampaikan selalu direspon secara negatif (tak dipercaya). Sebaliknya, pesan-pesan yang menyertakan pembuktian langsung dan nyata, membuat penerima pesan segera merasakan kebenaran pesan tersebut sehingga kepercayaan pun dapat muncul seketika. Dari fenomena tersebut, peneliti memunculkan teori atau model Komunikasi Berasa, yakni model komunikasi dengan pembuktian langsung dan nyata sehingga setiap pesan yang disampaikan langsung dirasakan kebenarannya oleh penerima pesan.
Contoh lain penelitian fenomenologi adalah penelitian biografis tentang grup musik Slank, untuk memahami pengalaman kreatif kesenimanan mereka dan bagaimana mereka memandang peristiwa-peristiwa negatif (terlibat narkoba, seks bebas, dan lain-lain) yang menimpa mereka maupun seniman-seniman lain, serta bagaimana mereka mengatasinya.
Jika fenomenologi fokus pada pemahaman terhadap pengalaman subyektif atas suatu peristiwa, maka interaksi simbolik fokus pada penafsiran terhadap pemaknaan subyektif yang muncul dari hasil interaksi dengan orang lain atau lingkungannya.
Tambahkan komentar...
NAMA ;RONALD RATU ANDUNG
BalasHapusNIM ; 2013210092
Berdasarkan kompetensi yang akan di bentuk dalam mata kuliah ini bahwa mahasiswa mampu memahami dan menganalisis proses terbentuknya sebuah teori,saya berkesimpulan bahwa teori interaksi simbolik di mana manusia atau indivuidu hidup dalam suatu lingkungan yang di penuhi oleh symbol-simbol.Tiap individu yang hidup akan memberikan tanggapan terhadap simbol-simbol yang ad Seperti penilaian individu menanggapi suatu rangsangan (stimulus) dari suatu yang bersifat fisik.Pemahaman individu terhadap symbol-simbol merupakan suatu hasil pembelajaran dalam berinteraksi di tengah masyarakat,Dengan mengkomunikasikan symbol-simbol yang ada di sekitar mereka,baik secara verbal maupun perilaku non verbal.Pada akhirnya,proses kemampuan berkomunikasi,belajar,serta memahami suatu makna di balik symbol-simbol yang ada,menjadi keistimewaan tersendiri bagi manusia di bandingkan makhluk hidup lainnya (binatang).Kemampuan manusia inilah yang menjadi pokok perhatian dari analisis sosiologi dari teori interaksi simbolik.Ciri khas dari interaksi simbolik terletak pada penekanan manusia dalam lansung antara stimulus –response,tetapi di dasari pada pemahaman makna yang di berikan terhadap tindakan orang lain melalui penggunaan symbol-simbol,interpretasi,pada akhirnya tiap andividu tersebut akan berusaha saling memahami maksud dan tindakan masing-masing untuk mencapai kesepakatan bersama.
Pada hakekatnya ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan yang berlangsung dalam proses kehidupam dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan tentang suatu bidang. Setiap ilmu sosial (sejarah, geografi, ilmu politik, ilmu ekonomi, sosiologi, dan antroplogi) memandang manusia dari sudut pandang dan menggunakan metode kerja yang berbeda untuk memperoleh struktur ilmunya. Pengetahuan tentang tindakan manusia ini membentuk suatu dasar materi ilmu pengetahuan sosial (IPS).
BalasHapusSuatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu fakta, konsep, dan generalisasi Ketiga hal itu membangun materi ilmu sosial
*.Kedudukan Ilmu Sosial dalam bidang ilmu
Beberapa mata pelajaran, misalnya sejarah, ekonomi, geografi, tata negara, sosiologi, dan antropologi, kimia, biologi, fisika, matematika, dan lainnya. Merupakan sesuatu yang dapat disebut sebagai bidang ilmu atau disiplin ilmu. Macam-macam ilmu tersebut merupakan hasil dari suatu proses perkembangan ilmu pemngetahuan manusia, dari dahulu sampai sekarang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dapat ditelusuri sejak jaman yunani kuno. Pada masa itu, semua pengetahuan pada mulanya merupakan satu kesatuan dan belum terspesialisasi seperti sekarang ini. Yang dikenal pada masa itu hanyalah filsafat antara lain filsafat alam dan filsafat sosial.
Dari filsafat itulah kemudian orang mengembangkan berbagai macam cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. Filsafat alam melahirkan ilmu-ilmu alamiah dan filsafat sosial melahirkan ilmu-ilmu sosial. Kemudian berikutnya lahir pula ilmu-ilmu budaya secara tersendiri.
NAMA : VIVI MARIA CHENDY
BalasHapusNIM : 2013210106
Bagaimana hakekat teori2 ilmu sosial bila dihubungkan dengan kompetensi yang akan dibentuk untuk saudara di mata kuliah ini, dengan berdasarkan kepada teori interaksi simbolik serta teori pilihan saudara?
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah mahluk sosial yang saling berhubungan dan berintraksi antara satu dengan yang lain. Bila dikaitan dengan teori ilmu sosial dan kompetensi yang dimiliki setiap manusia hal utama yang harus kita ketahui bahwa harus memiliki dasar kompentensi sesuai dengan bakat yang ia miliki, karena setiap orang pasti memiliki keahlian atau kompetensi yang berbeda – beda. Bila dikaitkan lagi dengan teori sosial dengan kompentensi yang pertama kita harus menyesuaikan dengan konsep yang kita miliki bagimana kita mampu melaksanakan sesuai dengan konsep yang telah dibuat, setelah dibentuk dengan kompetnsi yang sudah kita miliki di mata kuliah ini terkait dengan teori interaksi simbolik maka yang harus kita lakukan adalah bagaimana cara kita beradaptasi dilingkungan sekitar kita. Yaitu kita harus memiliki rasa percaya diri sehingga keinginan yang timbul dalam diri kita tidak mudah untuk dipengaruhi oleh orang lain. Sehingga kita mudah mengerti dan dapat bersikap professional.
NAMA : ELISABET OKTAVIANA KAAT
BalasHapusNIM : 2013210036
Pada hahekatnya teori Interaksi Simbolik,itu harus didefinisikan terlebih dahulu arti dari kata “interaksi” dan “simbolik”. Seperti yang kita ketahui bahwa interaksi adalah proses saling mempengaruhi dalam bentuk perilaku atau kegiatan di antara anggota-anggota masyarakat.
Dimana salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang, dimana manusia adalah satu-satunya hewan yang menggunakan lambang.
interaksi dapat di artikan dengan hal yang saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi; antarhubungan. dan definisi simbolis adalah sebagai lambang; menjadi lambang; mengenai lambang.
Interaksi simbolik adalah suatu faham yang menyatakan bahwa hakekat terjadinya interaksi sosial antara individu dan antar individu dengan kelompok, kemudian antara kelompok dengan kelompok dalam masyarakat tertentu, karena komunikasi, suatu kesatuan pemikiran di mana sebelumnya pada diri masing-masing yang terlibat berlangsung internalisasi atau pembatinan.
interaksi simbolik dapat mendefenisikan dengan segala hal yang saling berhubungan dengan pembentukan makna dari suatu benda atau lambang atau simbol, baik benda mati, maupun benda hidup, melalui proses komunikasi baik sebagai pesan verbal maupun perilaku non verbal, dan tujuan akhirnya adalah memaknai lambang atau simbol (objek) tersebut berdasarkan kesepakatan bersama yang berlaku di wilayah atau kelompok komunitas masyarakat tertentu.
NAMA: ERNESTA ITU
BalasHapusNIM:2013210039
Pada hakekatnya ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan yang berlangsung dalam proses kehidupam dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan tentang suatu bidang. Setiap ilmu sosial (sejarah, geografi, ilmu politik, ilmu ekonomi, sosiologi, dan antroplogi) memandang manusia dari sudut pandang dan menggunakan metode kerja yang berbeda untuk memperoleh struktur ilmunya. Pengetahuan tentang tindakan manusia ini membentuk suatu dasar materi ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu sosial tersusun dalam tiga tingkatan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu fakta, konsep, dan generalisasi Ketiga hal itu membangun materi ilmu sosial
*.Kedudukan Ilmu Sosial dalam bidang ilmu
Beberapa mata pelajaran, misalnya sejarah, ekonomi, geografi, tata negara, sosiologi, dan antropologi, kimia, biologi, fisika, matematika, dan lainnya. Merupakan sesuatu yang dapat disebut sebagai bidang ilmu atau disiplin ilmu. Macam-macam ilmu tersebut merupakan hasil dari suatu proses perkembangan ilmu pemngetahuan manusia, dari dahulu sampai sekarang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dapat ditelusuri sejak jaman yunani kuno. Pada masa itu, semua pengetahuan pada mulanya merupakan satu kesatuan dan belum terspesialisasi seperti sekarang ini. Yang dikenal pada masa itu hanyalah filsafat antara lain filsafat alam dan filsafat sosial.
Dari filsafat itulah kemudian orang mengembangkan berbagai macam cabang ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. Filsafat alam melahirkan ilmu-ilmu alamiah dan filsafat sosial melahirkan ilmu-ilmu sosial. Kemudian berikutnya lahir pula ilmu-ilmu budaya secara tersendiri.
Analisis saya terkait hakekat fisafatadministrasi jika di hubungkan denga kompetisi yang akan di bentukdari mata kulia filsafatadministra dengan berdasarkan teori teori x,y,dan z.
BalasHapusHakekat filsafat adalah kebenaran kebenaran tentang kebijaksanaandan menjadi bijaksana untuk berusaha mendalamihakekat administrasi.
Hakekat administrasi,serangkaiankegigiatana untuk melayani,memenuhi,atau mengatur semua kegiatan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan bersama.
Dalam perkualian filsafat administrasi mengajarkan teori teori yaitu;
A. analisis teori x
Teori ini memandang manusia sebagai pemalas karna manusia menghindari tanggung serta memiliki sifat sifat yang ambisi untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
B.analisis teori y
Teori ini beranggapan bahwa perkerjaan yang dilakukan sehari hari oleh manusia tidak perlu diawasi dan diancam secara ketat karna manusia memiliki pengendalia serta pengarahan diri untuk bekerja sesuai tujuan masing masing.
C. analisis teori z
Teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin harus mengunakan cara yang halus,mengontrol,dan memerintah dengan sikap pemintaan,dan berani bertindak tegas ,melakukan kontrol secara ketat dan berani menghukum bawahan yang salah
Jika hakekat filsafat administrasi dengan teori X,Y dan Z kita dapat mengetahui dan membedakan seorang pemimpin yang baik dan yang buruk dan pemimpin yang digunakan, kita sebagai calon pemimpin yang akan datang kita harus menempatkan diri di posisi yang baik sehingga kita menjadi seorang pemimpin yang diharapkan oleh selmua warga negara indonesiaWalaupun setiap oramng memiliki sifat dan karakter yang berbeda antara satu denganyang lain,kita sebagia calon pemimpin kita harus menjadi pemimpin yang mencintai tanah air,bijaksana, dandapat memberikan teladan dan motifasi kepada seluruh masyarakat demi masa depan yang penuh harapan.
marianus amaldo
BalasHapusDibagikan kepada publik - 10.58
Nama :marianus amaldo
Nim :2013210061
Berdasarkan kompetensi yang akan di bentuk dalam mata kuliah ini bahwa mahasiswa mampu memahami dan menganalisis proses terbentuknya sebuah teori saya beranggapan teori-teori ilmu social yang di dasarkan pada teori interaksi simbolik merupakan suatu cara untuk mencoba memahami kenyataan, kejadian (peristiwa), situasi, benda, orang, dan pernyataan yang ada di balik makna yang jelas atau makna langsung. Analisis kritis mempersyaratkan sikap untuk berani menantang apa yang dikatakan atau dikemukakan oleh pihak-pihak yang lebih berkuasa -majikan, pemerintah dan lembaga. Analisis kritis mempertanyakan asumsi. Analisis kritis dapat digunakan untuk menantang perilaku atau praktek yang dilakukan seseorang atau menganalisis pekerjaan sebuah serikat, atau gerakan sosial, atau untuk menantang dan melawan (oppose) kekuatan-kekuatan dominan di dalam komunitas dan masyarakat.
Tampilkan lebih sedikit
1
Yisca Solo
BalasHapusDibagikan kepada publik - 11.56
¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬Nama: Yiska Juita Tanggu Solo
Nim : 2013210112
Berdasarkan kompetensi yang akan di bentuk dalam mata kuliah ini bahwa mahasiswa mampu memahami dan menganalisis proses terbentuknya sebuah teori saya memberikan analisis bahwa manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang berinteraksi yang tidak hanya melulu berinteraksi secara ekslusif antar manusia, tetapi juga inklusif dengan seluruh mikrokosmos. Terkadang manusia dalam interaksi sosialnya di sadari maupun tidak sering menampakkan fenomena-fenomena yang berupa simbol-simbol dan mempunyai banyak pemaknaan yang beragam antar individu. Fenomena berupa simbol-simbol yang bisa ditangkap dan dimaknai di masyarakat merupakan refleksi dari fenomena interaksionisme simbolis. Pemaknaan tersebut didasarkan pada pemaknaan atas sesuatu yang dihadapinya lewat proses yang oleh Blumer disebut self-indication. Proses self-indication adalah proses komunikasi pada diri individu yang dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut.
Singkatnya, manusia selalu mengadakan interaksi. Setiap interaksi mutlak membutuhkan sarana tertentu. Sarana menjadi medium simbolisasi dari apa yang di maksudkan dalam sebuah interaksi. Oleh sebab itu tidaklah jauh dari benar manakala para filsuf merumuskan diri manusia dalam konsep animal simbolicum (makhluk simbolis) selain animal sociosus (makhluk berteman, berelasi) dan konsep tentang manusia lainnya. Fokus tulisan ini ialah diri manusia meurut perspektif teori interaksi simbolik.
nama Yohanis Hagga
BalasHapusProdi Administrasi
Kelas B
Hakikat filsafat
Sebelum menjelaskan hakikat filsafat administrasi, saya akan mencoba memberikan sedikitb pengertian tentang filsafat dan administrasi.
Seperti yang telah kita ketahui, filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu terdiri dari kata philos dan sophia. Phi;ps berarti gemar, senang atau cinta. Sophia dapat diartikan kebijaksanan atau kekreatifan. Dapat dikatakan filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan. Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa filsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya dalam menyelesaikan sebuah masalah-masalah.
Sedangkan jika dihubungkan dengan teori x, y dan z, maka hakikat manusia atau seorang pemimpin dalam menentukan kebijakan. Sehingga perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai atau karyawan, yaitu teori x atau teori y dan z
A. Teori X
Pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
C. Teori Z
Teori ini menunjukkan hubungan antara teori x dan teori y yang diambil, memandang kebutuhan seseorang sebagai factor pendorong motivasi kerjanya tidak hanya sebatas kebutuhan fisik dan keamanan kepastian saja. Kepedulian terhadap kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan mental-emosional-sosial-spritual seseorang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hakikat filsafat administrasi dengan teori x, y dan z, Pada sistem ini pada kepemimpinan menurut dimana pekerja berpartisipasi aktif dalam membuat keputusan. Disini pemimpin percaya sepenuhnya kepada bawahan dan mereka dapat membuat keputusan. Cara ini efektif untuk kelangsungan kerja dimana suara bawahan juga berpengaruh pada keputusan sang pemimpin. Sehingga bawahan merasa turut andil dam merasa bertanggung jawab sepenuhnya pada pekerjaan masing-masing sehingga tujuan dapat tercapai.
Nama : Nurul Hidayat
BalasHapusProdi : Ilmu Administrasi Negara
Dewasa ini fakta yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa banyak polemik terjadi di kepemimpinan sebuah organisasi,mulai dari anggotanya sering intervensi terhadap keputusan atau kebijakan pemimpinya,anggota merasa termarginalkan atau dengan kata lain ia berasumsi bahwa pemimpinya mengekploitasi jabatannya(mengatasnamakan kepentingan organisasi padahal kepentingan pribadi),dan terjadinya kesenjangan sosial antara anggota dengan pemimpin,dimana hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh James Burham: revolusi politik dan sosial akan timbul dan diselesaikan,akan tetepi akan ada revolusi pada abad modern ini yang tidak akan pernah selesai yaitu “managerial revolution’’ yang akan menimbulkan suatu kelas terpenting dalam masyarakat yaitu ‘The Managerial class’’ dan hal ini implikasinya jelas akan menghambat bahkan bisa berakibat fatal terhadap visi misi atau tujuan sebuah organisasi.
Menurut hemat saya hal demikian solusi salah satunya adalah seorang pemimpin harus bisa mengimplementasikan dan mangerti apa sebenarnya hakikat dari Filsafat Administrasi, mangingat memang betapa urgennya pendidikan Filsafat Administrasi bagi Mahasiswa yang memang sebagai calon leadership,agen of change dan agen of control,karena memang didalam Filsafat Administrasi ada yang namanya Teori X, Y, Z . dan sebulum kita membahas lebih jauh tentang Teori X, Y, Z.Kita harus terlebih dahulu mengetahui apa arti dari Teori tersebut.
X: Diasumsikan sebagai sifat yang negative
Y: Diasumsikan sebagai sifat yang positive
Z: Penggabungan/pencampuran antara teori X dengan teori Y
Dan saya rasa seorang pemimpin harus bisa mengkorelasikan ketiga teori diatas dan menjadikannya sebagai sebuah landasan,atau dengan kata lain kadang seorang pemimpin disuatu sisi perlu mengaplikasikan teori X atau anggaplah sikap otoriter supaya anggotanya tidak melalaikan peraturan yang telah disepakati dalam sebuah organisasi,dan terkadang juga seorang pemimpin perlu mengaplikasikan teori Y atau anggaplah sikap demokrtis,atau dapat diartikan kedudukan/pemimpin dalam sebuah organisasi dianggap hanya sebatas formalitas dimana hal itu orientasinya tiada lain supaya tidak ada kesenjangan sosial dan terciptanya kesolidan dalam sebuah organisasi. dan pasti yang menjadi pertanyaan besar dalam benak kita adalah: apakah seorang pemimpin hanya perlu mengaplikasikan teori Z? Perlu kita ketahui bersama bahwasanya teori Z memang menggabungkan antara teori X dengan Y tapi ia bingung kapan mau bersikap otoriter,liberal,dan demokratis dengan kata lain ia tidak bisa mengimplementasikannya. Dan dapat kita tarik benang merah bahwasanya dalam sebuah organisasi pasti bisa mencapai visi misinya,jika pemimpinnya dapat mengkorelasikan teori X, Y,dan Z.
NAMA : JAMALUDDIN HERZA
BalasHapusNIM :2013210053
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Tak dapat dihindari dan tak dapat terelakkan bahwa manusia sebagai mahluk sosial. Dimana seseorang akan selalu saling bahu membahu untuk memenuhi seluruh kebutuhan sehari-hari. Kebersamamaan akan selalu saling member arti dan saling melengkapi. Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat beberapa norma, aturan-aturan dan nilai-nilai yang harus dipatuhi secara bersama demi terwujudnya masayarakat yang nyaman, aman, dan sejahtera. Maka dari itu, begitu sangat dibutuhkan pengetahuan tentang teori-teori ilmu sosial agar mampu melihat keadaan yang terjadi pada masyarakat. Contohnya: interaksi simbolik. Dengan mempelajari teori tersebut maka seseorang akan mampu melihat dan menerjemahakan apa yang menjadi maksud dan tujuan dari masyarakat ataupun kelompok tertentu. Yang semua itu ditunjukkan dengan beberapa symbol. Tentu tidak mudah untuk mempelajari symbol-symbol yang berkembang pada masyarakat. Hal itu membtutukan waktu sangat lama dan harus menyatu dengan masyarakat agar supaya mampu menerjemahkan symbol-symbol yang ada. Tapi, jika dikaitkan dengan teori talcot parson tentang analisa sistem, interaksi simbolik hanya sebagian kecil yang mendukung terhadap terwujudnya tujuan masyarakat (GOAL). Dimana talcot parson mengatakan bahwa dalam mengkaji masyrakat tidak hanya dilihat dari satu element kehidupan saja. Semua element kehidupan yang menjadi sarana dalam pencapaian tujuan harus sama-sama dilihat dan dikaji. Keterkaitan element satu dan element lainnya akan saling melengkapi dalam proses pencapaian tujuan. Maka dengan demikian pendekatan ilmu teori sosial dalam pelayanan public memiliki tempat sentral agar supaya proses pelayanan public berjalan dengan lancar sesuai dengan keinginan. Dengan teori ilmu sosial pulalah seorang pelayan pubik akan lebih mudah menyusun strategi dalam kelancaran pemberian pelayanan.
Nama : Servasius Wanda
BalasHapusNIM : 2013210094
Teori-teori ilmu sosial jika dihubungkan dengan mata kuliah ilmu sosial merupakan sebuah konsep yang tidak dapat dipisahkan. dimana seorang pemimpin harus memiliki jiwa sosial tinggi, sehingga pemimpim mengetahui akan kebutuhan yang diperlukan. Menurut saya manusia mempunyai sejumlah kemungkinan tindakan dan pemikiranya sebelum ia memulai tindakan yang sebenarnya dengan melalui pertimbangan. Karena itu, dalam tindakan manusia terdapat suatu proses mental yang tertutup yang mendahului proses tindakan yang sesungguhnya.
Simbol atau tanda yang diberikan oleh manusia dalam melakukan interaksi mempunyai makna-makna tertentu ,dan juga dapat di mengerti oleh seluruh kalangan, sehingga dapat menimbulkan komunikasi yang efektif.seberapa besar interaksi yang terjadi seorang pemimpin harus selalu bersikap positive.
Nama : Maria Melcilin Irenes
BalasHapusProgram studi : Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Politik
Permaslahan adalah apa dan bagaimanakah hakekat filsafat administrasi?,Kompetensi yang akan di bentuk untuk saudara?,Teori X,Y,dan Z?danTerpilih Teori lain favorit pilihan saudara?.
Pembahasan belajar tentang (filsafat,= filo berarti cinta, dan Sophia berarti bijaksana).,Mengapa kita harus bijaksana ? karena kami akan di betuk menjadi pemimpin,yang harus mengambil keputusan secara bijak.Sedangkan kompetensi nya yang pertama Leadership (kepemimpinan),Public policy ( kebijaksanan public/ decision maker), Politic ,public service ( pelayanan public), Service excelentce (pelayanan prima),Otonomi daerah ,Gender, HAM dan Pembangunan.Kesimpulan : Jadi seorang pemimpin yang baik dan bijaksana adalah seorang pemimpin yang mampu memberikan kebijakan yang terbaik bagi masyarakat dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Teori X menurut karakter kemanusiaanya yaitu cenderung berfikir buruk,kurang bertanggung jawab.Teori Y menurut karakter kemanusiaanya yaitu cenderung berfikir optimis,baik ,bertanggung jawab .Sedangkan teori Z ini merupakan korelasi antara teori x dan y,jadi kadang berfikir buruk kadang juga berfikir baik.
Teori yang saya pilih adalah Demokrasi .Saya memilih ini karena bentuk pemerintahan dan semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup warganya.
Kesimpulan : Jadi dalam belajar hakekat kita dapat memahami hakekat filsafat administrasi dan teori teori yang menjadi landasan untuk menjadi seorang pemimpin.
NAMA : ALBERTUS DERU
BalasHapusNIM : transferan
PRODI : ILMU ADMINISTRASI POLITIK
Tanggapan saya adalah mengenai teori-teori ilmu sosial dengan pembentukan pribadi saya di kompetensi ini,membantu saya memahami dan menganalisa gejala-gejala dan fenomena-fenomena yang terjadi di lingkup masyarakat.dan juga memberi efek positif terhadap pribadi saya dalam menanggapi konflik-konflik sosial yang membutuhkan pemahaman yang lebih,dimana banyak masyarakat memandang budaya sosial masyarakat lain dengan kacamata budaya sendiri.mempelajari teori-teori ilmu sosial juga dapat membantu memahami kepekaan dan tanggung jawab sosial dalam masyarakat.karena saya sadar bahwa kita di lahirkan dari kebudayaan yang merupakan proses pembentukan pribadi saya sebagai insan sosial yang berdasrkan atas azas dan nilai/norma dalam masyarakat.
NAMA : PITER.SALAWANE
BalasHapusNIM :2014210116
PRODI :ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEMESTER : 3 (TIGA)
TUGAS : 1 (SATU)
Analisis teori kepemimpinan
Secara Abstract :
Teori Kepemimpinan
ABSTRAK
Kepemimpinan sejak lama telah ada dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan. Tulisan ini mencoba memaparkan tentang berbagai hal mengenai kepemimpinan, seperti definisi, teori, gaya dan fungsi kepemimpinan.
Kesimpulannya menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut / bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi. Dengan memahami kebutuhan pengikut, maka seorang pemimpin akan dapat menentukan cara yang tepat untuk dipakai dalam memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan organisasi,.
.
1. Teori sifat (Trait theory). Teori ini merupakan suatu pendekatan yang mempertanyakan sifat-sifat apakah yang membuat seseorang menjadi pemimpin. Dari teori inilah mun-cul pernyataan-pernyataan (statements) ilmiah yang mengemukakan bahwa kepemim-pinan itu dilahirkan pada seorang pemimpin.
2. Teori kelompok (Group theory). Teori ini beranggapan bahwa agar suatu kelompok bisa mencapai tujuan-tujuannya, maka harus ada suatu pertukaran yang positif antara pemimpin (leader) dengan pengikutnya (followers).
3. Teori Situasional dan Model Kontingensi. Teori ini merupakan pendekatan dalam studi kepemimpinan yang berangkat dari asumsi bahwa kepemimpinan seseorang ditentukan oleh berbagai faktor situasional dan saling ketergantungan sama lain (interdependensi).
Menurut Dr. Thomas Gordon
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang lain dipengaruhi.
John W. Gardner (1990)
Kepimpinan sebagai proses Pemujukan di mana individu-individu meransang kumpulannya meneruskan objektif yang ditetapkan oleh pemimpin dan dikongsi bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
NAMA : LESGEN NEKWEK
BalasHapusNIM :2014210071
PRODI :ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SEMESTER : 3 (TIGA)
TUGAS : 1(SATU)
Analisis teori kepemimpinan
Secara Abstract :
Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakansuatu proses dimana pemimpin digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah dicapai.
Kepemimpinan sejak lama telah ada dan merupakan elemen penting dalam suatu organisasi / kelompok, baik formal maupun informal. Pemimpin perlu melakukan fungsinya secara proporsional agar pencapaian tujuan kelompok terjamin baik serta menghindari perilaku-perilaku non fungsional, karena dapat menghambat tercapainya tujuan. Tulisan ini mencoba memaparkan tentang berbagai hal mengenai kepemimpinan, seperti definisi, teori, gaya dan fungsi kepemimpinan.
Kesimpulannya menyatakan pemahaman terhadap berbagai aspek kepemimpinan serta kebutuhan manusia, termasuk pengikut / bawahan, penting sekali bagi seorang pemimpin, karena hal tersebut berkaitan sekali dengan motivasi.
1. William G. Scott (1962)Kepemimpinan ialah proses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. F. A. Nigro (1965)Inti dari kepemimpinan ialah mempengaruhi aktifitas orang lain.
3. F. I. Munson "The Management of Man".Kepemimpinan sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
4. Ordway Tead (1929)Kepemimpinan sebagai penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.
NAMA :MIKA LIDYA NIM:2014210092 Kelas:[A] Analisis teori kepemimpinan
BalasHapusSecara Abstract :
Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda pada orang-orang yang berbeda. Definisi tentang kepemimpinan sangat bervariasi sebanyak orang yang mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan itu sendiri.
Hal ini disebabkan karena topik tentang kepemimpinan ini telah diminati oleh banyak orang selama berabad-abad lamanya. Para peneliti biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan perspektif-perspektif individual dan aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka.
Perbedaan pendapat tentang definisi kepemimpinan didasarkan pada kenyataan bahwa kepemimpinan melibatkan interaksi yang kompleks antara pemimpin, pengikut, dan situasi. Kebanyakan definisi mengenai kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi .
Sebagai contoh, beberapa peneliti mendefinisikan kepemimpinan itu sendiri dalam bentuk hubungan pribadi dan ciri-ciri fisik, sedangkan peneliti yang lain meyakini bahwa kepemimpinan itu digambarkan oleh sekumpulan perilaku yang ditentukan.
*Menurut teori Stephen menyatakan bahwa servant- leadership akan tumbuh lebih cepat dari periode sebelumnya, dan salah satu cara yang bisa anda lakukan adalah dengan memberdayakan orang yang anda pimpin. Berbeda dengan jenis leadership yang lain, yang mulai dengan mengendalikan atau merangkai kekuasaan, servant- leadership pertama, bekerja dengan membangun foundation atau dasar-dasarnya dengan mendengarkan dengan lebih seksama suara masyarakat untuk mengetahui kebutuhan dan konsern orang lain. Pemimpin juga harus tepat menempatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam beberapa hal tertentu, karyawan dan anggota organisasi lain perlu terlibat lebih banyak dalam beberapa hal tertentu. Namun ada pula beberapa bagian yang perlu ditetapkan secara tegas oleh pemimpin tanpa perlu banyak melibatkan pihak lain agar kefektifan organisasi dapat tercapai.
Kepemimpinan, pengambilan keputusan dan keterlibatan karyawan menjadi isu yang menarik untuk dikaji. Ketiga elemen tersebut dalam kenyataanya saling terkait satu sama lain dan terkadang tidak dapat dipisahkan.
Di lingkungan masyarakat maupun dalam organisasi formal ataupun non formal, selalu ada seseorang yang dianggap lebih dari yang lain. Seseorang yang mempunyai kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagai orang yang mengatur orang lain.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus