PARADIGMA
Dalam perkembangan khazanah pengetahuan manusia dewasa ini,
berbagai hal yang dijadikan sumber acuan atau sudut pandang bagi sutau
persoalan kerap juga disebut “paradigm”, seperti yang lazim kita dengar,
“paradigm pembangunan” atau “paradigm belajar” dan sebagainya.
Sebutan dan penggunaan kata “paradigm” semacam ini dapat
menimbulkan berbagai macam interpretasi, karena konteksnya sangat situasional.
Menurut Thams Khus (Veeger,1993:22), paradigma adalah
pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan dalam Ilmu
Pengetahuan (sosial) tertentu.
Dengan ungkapan lain dapat dikatakan, bahwa sebuah paradigm
adalah jendela keilmuan yang dapat digunakan untuk “melihat” dunia sosial.
Persoalannya adalah jernih tidaknya sebuah “jendela ilmu”
yang digunakan akan sangat memengaruhi pemahaman seseorang tentang apa dan
bagaimana sesungguhnya dunia sosial itu, baik menurut fakta subjektif maupun
fakta objektif.
Tetapi yang jelas, bertitik tolak dari satu paradigma tertentu,
seorang ilmuwan dapat memusatkan dan merumuskan permasalahan objek kajian yang
menjadi sasaran bidang ilmunya, lalu memilih dan menetapkan teori dalam rumpun
paradigm itu yang relevan dalam persoalan yang tengah dikaji, serta menetapkan
metode penelitian untuk mencari dan menentukan jawaban atau bukti-bukti
empirisnya di lapangan.
Sumber:
I.B.Wirawan, 2013, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma,
Fakta Sosial, Definisi Sosial & Perilaku Sosial, Penerbit Kencana, Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar