Selasa, 21 Juni 2011

Etika dan Filsafat Kepemimpinan

KULIAH ( I ) M A N U S I A
M A N U S I A
CIPTAAN TUHAN :
---AGAMA ISLAM ALLOH
---AGAMA …….., ………..
MANUSIA
HEWAN
TUMBUHAN
DST

BEDAKAN DENGAN MAHKLUK LAIN CIPTAAN TUHAN
MANUSIA MEMILIKI KELEBIHAN DIBANDING DENGAN MAHKLUK LAIN
AKAL / ROH / RUH / = IQ
RUH, BAIK, BENAR, SALAH, DST = EQ
RUH, ETIKA KPD ORTU, JUJUR OR TUA DAN TUHAN = SQ
RUH INTI DARI ETIKA PEMIMPIN


MANUSIA:
Makhluk Biologis  
       tunduk pada takdir sang pencipta sama dengan makhluk lain (basyar);

Makhluk Psikologis
    manusia sebagai insan, menjadi diri sendiri

Makhluk Sosial
       memiliki kebebasan memilih dalam untuk tunduk atau menentang takdir, dan setiap pilihan mengandung resiko  an- nas.
IMPLEMENTASI IQ ( KECERDASAN )

PENDIDIKAN YANG KITA LAKUKAN / PEROLEH:
TK, SD, SMP, SMA DAN SARJANA … IQ
PENGETAHUAN, ILMU
KEDUDUKAN, PANGKAT, JABATAN DST

BILA IQ TDK DIGUNAKAN DG BENAR
SEBAGIAN ORANG MENYAMAKAN DENGAN MAHKLUK LAIN CIPTAAN TUHAN
BABI
KERBAU
SAPI
WEDUS / KAMBING
SANGAT JELEK, MANUSIA DISAMAKAN DENGAN HEWAN

KULIAH ( 2 ) MANUSIA DAN ETIKA MAHASISWA

HAKIKAT MANUSIA DALAM PERSPEKTIF
Menurut ilmu pengetahuan:

Asal usul manusia secara fisik tidak bisa dipisahkan dari teori tentang evolusi.

Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Charles Darwin pada abad ke-19.
PENDIDIKAN TINGGI FISIP UNITRI BUDAYA CALON PEMIMPIN BANGSA
    Pendidikan Tinggi ada keterkaitan yang sangat erat antara:
   A. Pendidikan, masyarakat dan             kebudayaan (ETIKA),
   B. Hubungan / Pengaruh Nilai-nilai.


PENDIDIKAN TINGGI FISIP UNITRI BUDAYA CALON PEMIMPIN BANGSA
    Kebudayaan seperti Edward Tylor ada ketiga pengertian:
    a. manusia,
    b. masyarakat,
    c. budaya,
        OKI pendidikan tdk terlepas dr     kebudayaan
PENDIDIKAN TINGGI FISIP UNITRI BUDAYA CALON PEMIMPIN BANGSA
Kebudayaan di Fisip Unitri mempunyai tiga unsur penting yaitu :
Sebagai suatu tata kehidupan (order),
Sebagai suatu proses,
Mempunyai suatu visi tertentu (goals),

PENDIDIKAN TINGGI FISIP UNITRI BUDAYA CALON PEMIMPIN BANGSA
Dengan demikian:
proses pendidikan tinggi sebagai pemimpin hrs dibudayaankan;
Kebudayaan yang kita bangun dalam pengertian suatu proses dengan pendidikan Etika dan Filsafat Kepemimpinan;
Proses kebudayaan, pendidikan, kepemim pinan  terjadi dalam proses belajar dan mengajar/masyarakat ilmiah Fisip Unitri;


MANUSIA MENURUT
PERSPEKTIF MANUSIA

Menurut ahli  Paleontologi  Manusia Berevolusi :
Pra manusia (Australopithecus). Fosilnya ditemukan di Johanesburg pada tahun 1924.

Manusia kera (Pithecantropus erectus). Fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891.

Lanjutan..........

Manusia purba, tahap  manusia yang lebih dekat dengan manusia modern, walaupun spesisnya masih bisa dibedakan.
Fosilnya di Neander (Homo neander- thalesis) dan di Solo (Homo soloensis).

HAKIKAT MANUSIA
MENURUT MANUSIA
Manusia modern Homo sapiens yang telah pandai berpikir menggunakan otak dan nalarnya.
Penganut teori psikoanalisis: manusia sebagai homo volens (manusia berkeinginan).

Lanjutan..........

Penganut teori behaviorisme: manusia sebagai homo mechanicus (manusia mesin).
Penganut teori kognitif: manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir).
Penganut teori humanisme: manusia sebagai homo ludens (manusia bermain), dll.


HAKEKAT ASAL USUL MANUSIA
Figur Adam (manusia pertama). (QS.Al-Baqarah, 2; 30-33).
Selanjutnya melalui proses percampuran antara laki-laki dan perempuan. (QS. Al-Mu‘minun, 23; 13-14 dan As-Sajadah, 32; 8-9).

MANUSIA IDEAL
Tubuh manusia memiliki potensi:
     a. Bersifat fisik.
     b. Ruh, meliputi:
        1. akal, 2. qalb (rasa) dan 3. nafsu.

Manusia ideal adalah yg mampu menjaga fitrahnya, dan mampu mengelola potensi akal, qalb dan nafsunya secara harmonis.

Lanjutan:
Manusia berperan sebagai hamba Pencipta. Seorang hamba sang pencipta harus taat kepada perintah sang pencipta.

Di samping itu, manusia juga berperan sebagai khalifah, yaitu sebagai pemimpin untuk mengelola dan memelihara alam.


Lanjutan:

kekhalifahan- kepemimpinan mengajarkan  kebenaran dalam segala ciptaan-Nya

Manusia dapat menyusun konsep-konsep serta melakukan rekayasa membentuk wujud baru dalam alam kebudayaan

Melalui Prodi Ilmu Administrasi Negara Saudara dicetak menjadi PEMIMPIN

Fase Kehidupan Manusia
Manusia mengalami hidup di lima alam, yakni:
Alam Ruh
Alam Rahim
Alam Dunia
Alam Qubur
Alam Akhirat
PENGERTIAN ETIKA

Etika adalah
perilaku manusia yang mampu membedakan baik dan buruk setelah diadopsi dan diadaptasikan dalam kehidupan masyarakat;
tata susila ( kesusilaan), tata sopan santun ( kesopanan ) yang ada dalam keluarga, masyarakat, organisasi, pemerintahan, bangsa dan negara;
Lanjutan….

Nilai-nilai, norma-norma, kaidah yg berada dalam masy dan  agama;

Etika berupa:  etika umum (etika sosial) dan etika khusus (etika politik/ETIKA PEMIMPIN,etika pemerintahan, etika administrasi negara, dst ).
Lanjutan….

dikenal dengan etika profesional atau kompetensi, misalkan kode etik: kedokteran, pers, pendidik/dosen, akuntansi, hakim, pengacara, adminstrator publik, ETIKA KEPEMIMPINAN, dll          
Kesimpulan Etika
Etika adalah sistim nilai pribadi / kelompok, norma, moral yang digunakan untuk memutuskan atau menilai apa yang paling benar dan tepat untuk tindakan ttt.
Menurut Bertens (1999:6) etika berarti :
Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
Kumpulan asas atau nilai moral
Ilmu tentang yang baik dan buruk
Definisi Moral = Etika
Yunani, kata moral bermakna adat, istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup

Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilakunya.
Moral dan moralitas
Moral yaitu keyakinan suatu masyarakat/organisasi berkenaan dengan karakter atau kelakukan manusia.
Moralitas merupakan sistem nilai  bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau masyarakat / organisasi.
Perbedaan etika dan moral
Etika menjawab pertanyaan
    “apakah saya harus melangkah dengan cara itu?”

Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah?”
Definisi norma
Norma yaitu ukuran, garis pengarah, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian sesuatu;

Norma mengandung sangsi dan penguatan (reinforcement)
Definisi Nilai
Nilai / value / valere(Latin):
berguna, mampu, berdaya, berlaku, kuat.
kualitas suatu yang dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat menjadi objek kepentingan
yang memberi hidup lebih bermakna, titik tolak, isi, dan tujuan
yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
Nilai-nilai Etika dimasyarakat
Ada 4 nilai Etika yang berkem bang  dalam masyarakat, yaitu :
 Nilai agama
 Nilai moral
 Nilai sosial
 Nilai undang-undang

Value/nilai:
Benar dan Salah
Baik dan Buruk (respect)
Kepantasan untuk dilakukan (best to do)
Just and Fair (hanya dan tidak hanya)
RESPONSIBILITAS  
THREE FUNDAMENTAL CONDITIONS OF VALUE - ETICS
ETIKA BAGIAN FILSAFAT
Filsafat    : alam berpikir = alam pikiran
Berfilsafat    : berpikir mendalam dgn sungguh

Semua manusia adalah filosof
Filosof    :  orang yang hanya memikirkan             dgn sungguh-sungguh dan             mendalam ttg hakekat segala             sesuatu DLM MENGAMBIL             KEPUTUSAN yang ETIS
KEPEMIMPINAN ETIS
Gabungan membuat KEPUTUSAN ETIS dan ber- PERILAKU ETIS

KODE ETIS

Ini disebut AKUNTABEL / AKUNTABILITAS
PERILAKU ETIK
Perilaku Pemimpin yang sesuai / konsisten dengan nilai-2
BLANCHARD dan PEALE, 1998:
   a. Perilaku sejalan dg 7-an;
   b. Secara pribadi merasa bangga;
   c. Berperilaku sabar dan penuh keyakinan;
   d. Berperilaku dg teguh;
   e. Berperilaku secara konsisten benar-2     penting;    

PERILAKU PEMIMPIN SEJALAN DG TUJUAN
Keputusan memberikan makna dan arti hidup;

Dasar bagi perilaku etik pribadi maupun organisasi;

Organisasi dan Masyarakat Etik;
FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Pemikiran mengenai KEBENARAN yang dilakukan peminpin dalam pengambilan keputusan;

Pemimpin: memikirkan, menentukan dan memilih bentuk/pola kehidupan organisasi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara;
ISU FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Orang yg tahu banyak teori berenang, belum tentu ia dapat berenang;
Orang yg tahu banyak teori / banyak semina kepemimpinan, belum tentu ia dapat memimpin;
Sarjana Il. Adm. Neg. = Pemimpin = Terjun / Praktek / melatih menjadi pemimpin, GAYA KEPEMIMPINAN
Bukan TUKANG PEMIMPIN / Tukang Insinyur;
PEMIMPIN vs TUKANG PEMIMPIN
TUKANG PEMIMPIN
Untuk dapat berenang ?
Untuk dpt menyetir mobil ?
Untuk dpt memimpin ?
Ketrampilan / KOMPETENSI
PEMIMPIN
Pemimpin membutuhkan lebih dr sekedar ketrampilan ttp nilai-2 yg mendasar: ETIKA (Agama, Moral, Sosial, UU) dan FILSAFAT.
Etika, Filsafat Kepemimpinan

Pendidikan untuk memimpin dengan baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan hakikat manusia
Pertanyaan:
Apakah yang sebaiknya saya lakukan?
Etika, Filsafat Kepemimpinan
Membahas keutamaan yang harus dilaksanakan oleh Pemimpin

Merealisasikan nilai-nilai kepemimpinan dalam:
    * Kelembagaan/organisasi (constitutional /      organizational values)
    * Motivasi Pemimpin (motivational leadership     values)
LANDASAN ETIKA KEPEMIMPINAN INDONESIA
Ideologi / Falsafah Pancasila, UUD 1945 Negara RI;
TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan  Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
UU No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974  Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( LN No. 169 dan Tambahan LN No. 3090 );
PP No. 60 tentnag Disiplin Pegawai Negeri .  
ETIKA KEPEMIMPINAN
Etika Proses Kebijakan Publik ( Public Policy Etic )
Etika Pelayanan Publik ( Public Service Etic )
Etika dalam Pembinaan dan Pemberdayaan Organisasi ( Guide and organizational empowering etic );
Etika dalam Kemitraan antar Organisasi dan Manusia ( Partnership organinizational and human etic ) ;
dsb

PATOLOGI ETIKA KEPEMIMPINAN
Patologi adalah hambatan atau penyakit kepemimpinan yang memiliki sifat politis, ekonomis, sosio-kultural, dan teknologikal.
Patologi birokrasi dalam  etika pemimpin antara lain:
    1) Patologi akibat persepsi, perilaku dan gaya pemimpin: penyalah-
        gunaan wewenang, statusquo, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong menghindari keritik, nopoteisme, arogan, tidak adil, paranoid,  otoriter, patronase, dsb;
   2)  Patologi akibat pengetahuan dan keterampilan berupa : puas diri, tidakteliti, bertindak  tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau berkembang/belajar, pasif, kurang prakarsa/inisiatif, tidak produktif, stagnasi dsb.
   3)  Patologi karena tindakan melanggar hukum berupa : menerima
        suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.
   4)  Patologi akibat keprilakukan berupa : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi, diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner, inersia, tidak berkeprimanusiaan, negatifisme, kepentingan  sendiri, non profesional, vested interest, pemborosan  dsb.
   5)  Patologi akibat sitasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak efektif dan efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/pemerasan, pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan kinerja, miskomunikasi dan informasi, spoil sisten, oper personil dsb            
PEMBAHARUAN PERILAKU ETIKA KEPEMIMPINAN
Redifinisi, reorientasi dan revitalisasi perilaku birokrasi politik dan administrasi pemerintahan yang berorientasi pada kepentingan negara, bangsa dan masyarakat.
Pembaharuan sistem kelembagaan pemerintahan yang berorientasi pada kinerja organisasi;
Pembaharuan manajemen  pemerintahan yang memiliki kepemimpinan visoner dan  akuntabilitas pemerintahan
Perilaku individu  Aparatur birokrasi Pemerintahan pada standar berkualifikasi, kompetensi dan profesional dan berbudaya     
PEMBAHARUAN ETIKA KEPEMIMPINAN
Gaya Kepemimpinan berbasis Kompetensi
Fungsi Kepemimpinan ( Kebijakan, pelayanan, kemitraan, kerjasama,  pemberdayaan sumber daya dsb )
Proses Kepemimpinan dengan pendekatan strategis;
Perilaku pemeimpin berorientasi nilai, norma, aturan, etika, moral adat istiadat, budaya dan agama.
KOMPETENSI PERILAKU
Kualifikasi,
Kompetensi
Profesionalisme
Proporsionalisme
dsb
Bagaimana seharusnya saya berperilaku sebagai mahasiswa ???
Mahasiswa yang beretika
Bagaimana seharusnya saya menjalani hidup sebagai mahasiswa dalam mempersiapkan diri seutuhnya?

Hal ini perlu agar calon pemimpin bangsa, kaum terpelajar mempersiapkan diri seutuhnya memasuki kelompok masyarakat akademik

Etika dan moral dalam pembelajaran
Mengapa etika dan moral pembelajaran diperlukan?
Bagaimana cara mahasiswa menerapkan etika dan moral dalam proses pembelajaran dan kehidupan sehari-hari?
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI
Mengapa perlu ?

Pertama      : melemahnya ikatan keluarga.
Kedua     : kecendurangan negatif di dalam                kehidupan pemuda.
Ketiga     : suatu kebangkitan kembali dari                perlunya nilai-nilai etik.
LEMBAGA PENDIDIKAN SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN
    Lembaga pendidikan merupakan salah satu pranata sosial didalam setiap kebudayaan.
    Menurut Koentjaraningrat setiap pranata sosial mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :
    1) sistem norma,
    2) personil,
    3) peralatan Fisik.
Pranata Sosial
SUMBER: Koentjaraningrat, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan.

Pranata Sosial


Pendekatan pedagogis atau pedagogisme
Pendekatan filosofis atai filosofisme
Pendekatan religius atau religionisme
Pendekatan psikologis atau psikologisme
Pendekatan negativis atau negativisme
Pendekatan sosiologis atau sosiologisme

HAKIKAT PENDIDIKAN BERDASARKAN B. PENDEKATAN HOLISTIK INTEGRATIF :

Pendidikan merupakan suatu proses berkesinambungan
Proses pendidikan berarti menumbuhkembangkan eksistensi manusia
Eksistensi manusia yang memasyarakat
Proses pendidikan dalam masyarakat yang membudaya
Proses bermasyarakat dan mebudaya mempunyai dimensi-dimensi waktu dan ruang
Lingkungan Kegiatan Pendidikan
Kompetensi yang perlu diraih adalah :
1. kompetensi personal,
2. kompetensi profesional,
3. kompetensi sosial,
4. kompetensi intelektual, dan
5. kompetensi spritual

KOMPETENSI PENDIDIKAN KITA
KOMPETENSI KEBIJAKAN PUBLIK;
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN;
KOMPETENSI OTONOMI DAERAH DAN PELAYANAN PUBLIK;
KOMPETENSI GENDER, HAM DAN PEMBANGUNAN;
KOMPETENSI POLITIK;
MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (01)
    Rumusan konsep bahwa manusia yang berpendidikan adalah sama artinya dengan manusia yang berbudaya adalah benar karena lahir dari pengertian bahwa pendidikan adalah aspek dari kebudayaan.

    Dengan demikian seorang yang telah berkembang sesuai dengan kebudayaannya adalah juga seseorang yang telah memperoleh pendidikan yang bertujuan yang sama dengan perkembangan pribadi di dalam kebudayaan dimana pendidikan itu berlangsung.

  
MANUSIA BERPENDIDIKAN DAN MANUSIA BERBUDAYA (02)
    Seorang yang disebut berbudaya (civilized) adalah seorang yang menguasai dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut.

    Seseorang dapat saja berpendidikan luas dan tinggi tetapi hidupnya tidak bermoral. Dalam hal ini orang tersebut berpendidikan tetapi tidak berbudaya.

Hasil yang Diharapkan dari Pendidikan Nasional untuk Membangun Masyarakat Indonesia
Sikap demokratis
Sikap toleran
Saling pengertian
Berakhlak tinggi, beriman dan bertaqwa
Manusia dan masyarakat yang berwawasan global

Nilai dasar yang harus dianut oleh masyarakat akademik
Dapat menerima pendapat orang lain
Berpikiran terbuka,
Berpandangan luas,
Menghargai orang lain,
Objektif,
Menyadari keadaan diri sendiri
Menghormati martabat orang lain
Jujur dan dapat dipercaya
APA ITU FILSAFAT
Filsafat, bahasa Yunani :
Philos artinya: Gemar, senang atau cinta;
Sophia artinya: Kebijaksanaan

Filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti
berusaha mendalami hakekat sesuatu

APA ITU FILSAFAT
Filsafat, bahasa Yunani :
Philos artinya: Gemar, senang atau cinta;
Sophia artinya: Kebijaksanaan
Filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakekat sesuatu
Berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, yaitu:
Adanya sesuatu itu;
Fungsinya, Ciri-cirinya, Kegunaannya, Masalah-masalahya dan Pemecahannya;

PENTINGNYA  Filsafat Administrasi
         Charles A. Beard,  dalam Albert Lepawsky 1937 berkata bahwa:
        “Tidak ada satu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari Administrasi.  Kelangsungan hidup pemerintah yang beradab dan malahan kelangsungan hidup dari peradaban itu sendiri akan sangat tergantung atas kemampuan kita untuk membina dan mengembangkan suatu filafat Administrasi yang mampu memecahkan masalah-masalah masyarakat modern”
        (Albert Lepawsky, Administration, Alfred A. Knopf, New York, 1960).
REVOLUSI YG TIDAK PERNAH BERHENTI
     James Burnham, mengatakan bahwa:
    revolusi politik dan social akan timbul dan diselesaikan,
    akan tetapi kalau ada revolusi pada abad modern ini yang tidak akan pernah selesai yaitu managerial revolution
   yang akan menimbulkan suatu kelas terpenting dalam suatu masyarakat yaitu the managerial class (ibid).

ADMINISTRASI CONDITIO SINE QUANON
    kesimpulan bahwa tegak rubuhnya suatu negara,
      maju mundurnya peradaban manusia serta
      timbul tenggelamnya bangsa-bangsa di dunia
      tidak dikarenakan perang nuklir atau melapetaka
      akan tetapi akan tergantung pada baik buruknya administrasi yang dimiliki
      (Siagian, Filsafat Administrasi, Offset Sapdodadi, Jakarta, 1970)
PERAN PENTING FILSAFAT ADMINISTRASI
          Maka jelaslah kiranya bahwa
     sesuatu bangsa, sesuatu negara yang ingin mencapai kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dan peri peghidupan modern tidak mempunyai pilihan lain selain dari pada mengutamakan pembinaan serta pengembangan administrasi dan filsafat administrasinya yang sesuai dengan factor-faktor lingkungan (ecological factors) bangsa dan negara itu.
          (Siagian, Filsafat Administrasi, Offset Sapdodadi, Jakarta, 1970)
ABAD ADMINISTRASI
Bahwa abad sekarang ini adalah abad administrasi,
karena semua keputusan dibidang politik, ekonomi, kebudayaan, militer dll.
Hanya akan ada artinya bila keputusan tersebut terlaksana dengan efisien dan ekonomis,
yang merupakan sasaran utama dari filsafat administrasi.

APA ITU ADMINISTRASI
Administrasi
Keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih;
Yang didasarkan atas rasionalitas tertentu;
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya;
Kandungan administrasi:
Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya dan tidak diketahui akhirnya
Administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu yaitu:
Adanya dua orang manusia atau lebih;
Adanya tujuan yang hendak dicapai;
Adanya tugas atau tugas-tugas yang hendak dilaksanakan;
Adanya peralatan dan perlengkapan termasuk pula waktu, tempat, peralatan materi serta perlengkapan lainnya;
Tegasnya administrasi sebagai seni merupakan suatu social phenomenon;


ADM SBG PROSES & FUNGSI
Administrasi sebagai proses;
Suatu proses adalah sesuatu yang permulaannya diketahui akan tetapi akhirnya tidak diketahui.
Dilihat dari fungsinya administrasi mempunyai dua tugas utama:
Menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organizational goal);
Menentukan kebijaksanaan umum yang megikat seluruh organisasi (general and overall policies).

MANAJEMEN
Kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain;
Inti dari administrasi, karena merupakan alat utama dari administrasi;
Tidak melaksanakan kegiatan sendiri yang bersifat operasional, tetapi mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan
Jadi administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan;
Hanya kegiatannya yang dapat dibedakan;

KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah inti dari manajemen;
Motor atau daya penggerak dari pada semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi;
Resources digolongkan pada 2 besar:
Human resources;
Non human resources;

HUMAN RELATION
Inti dari kepemimpinan;
Keseluruhan rangkaian hubungan;
baik yang bersifat formal;
antara atasan dengan bawahan;
atasan dengan atasan;
serta bawahan dengan bawahan;
yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa;
sehingga tercipta suatu teamwork dan;
suasana kerja yang intim dan;
harmonis dalam rangka pencapaian tujuan;

ORGANISASI
Setiap bentuk persekutuan;
Antara dua orang atau lebih, Yang bekerja bersama;
Serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan;
Yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang;
Yang  disebut atasan dan seseorang/sekelompok orang yang disebut bawahan.
Dari tersebut di atas organisasi dapat ditijau dari:
Sebagai wadah:
dimana kegiatan-2 administrasi dijalankan;
relative bersifat statis
Sebagai rangkaian hierarkhi;
antara orang-orang dalam suatu ikatan formal;
lebih bersifat dinamis.

ADM NEGARA & IAGA
Administrasi Negara
keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara;

Administrasi Niaga
keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan/atau jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut di tangan konsumen.


MANUSIA
Makhluk mulia di muka bumi;
Semakin lama semakin cerdas;
Hingga disebut homo faber / homo sapiens / homo politikus / homo ekonomikus;
Juga disebut zoon politicon;
Manusia modern juga disebut  homo administratikus, serta;
Organization man;
Sifaf  hakikinya adalah makhluk yang tidak puas, maka dari itu manusia:
Memiliki naluri bermasyarakat;
Naluri berorganisasi;
Ketidak mapuan manusia untuk memenuhi sendiri kebutuhan-kebutuhannya yang semakin kompleks;

FILSAFAT ADMINISTRASI
Facus analisa pada manusia;
Berorientasi pada manusia;
Karena seluruh proses administrasi dimulai dari manusia;
Dimaksudkan demi kepentigan manusia;
Dan akan berakhir pula oleh manusia;
                                        (Siagian, Filsafat Administrasi, Offset Sapdodadi, Jakarta, 1983)

TIMBULNYA  ADM & MANAJ
Timbulnya administrasi dan manajemen bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia,
artinya berarti setiap kebudayaan, apapun tujuannya, bagaimanapun strukturnya, unsur-unsur tersebut terdahulu pasti selalu ada administrasi dan manajemen

PERKEMB ADM & MANAJ SBG SENI
Perkembangan administrasi dan manajemen sebagai seni:
Selalu dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat yang dinamis;
Sebaliknya kedinamisan masyarakat juga dipengaruhi pula oleh diamika administrasi;
Dapat dibagi menjadi 3 fase:
Fase prasejarah, yang berakhir pada tahun 1 M;
Fase sejarah yang berakhir pada tahun 1886, dan;
Fase modern;

FASE PRASEJARAH
Fase prasejarah, yang berakhir pada tahun 1 M;
Peradaban Mesopotamia;
Pada zaman ini telah dipergunakan prinsip-prinsip administrasi dan manajemen; Pemerintahan; Perdagangan; Komunikasi pengangkutan; Telah mempergunakan logam sebagai alat tukar menukar dalam perdagangan, Kesulitan-kesulitan dalam research;
 Peradaban Babilonia;
Pada zaman ini, pemerintahan, perdagangan, perhubungan dan pengangkutan telah berkembang; Bahkan zaman ini juga telah berhasil membina suatu sistem administrasi dibidang teknologi;
Terbukti adanya taman tergantung yang sampai saat ini belum dapat ditangani oleh manusia modern;
Kurangnya hasil penelitian dan tulisan yang tidak mampu diterjemahkan dan diinterpretasikan;


FASE PRASEJARAH
Mesir Kuno;
Pada fase ini masih banyak peninggalan Mesir Kuno termasuk tulisan dan mampu diinterpretasikan; Yang paling berkembang adalah bidang pemerintahan, militer, perpajakan, perhubungan dan pertanian (termasuk irrigasi);
Sayangnya pada waktu itu tidak untuk kepentingan rakyat tetapi untuk kepentingan Firaun dan keluarganya;
Karena Firaun dianggap dan diperlakukan sebagai dewa atau manusia keturunan dewa; Berarti persepsinya waktu itu pengabdian kepada Firaun identik dengan pengabdian kepada Tuhan;

FASE PRASEJARAH
Tiongkok Kuno
Pada zaman ini memberikan banyak informasi mengenai perkembangan administrasi dan manajemen, dan yang paling menonjol adalah bahwa pemerintahan Tiongkok kuno telah berhasil menciptakan suatu system administrasi kePROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA TRIBHUWANA TUNGGA DEWI MALANG

2008-2009
2009-2010
2010-2011
2011-2012
Bulan depan kuliah apa tidak ?

081 334 995 112
0888 575 06 17
MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI NEGARA
Calon Leader-Pemimpin / Bangsa ?
Calon Administrator Publik ?
Agent of change ?
Agent of Development ?
Decision Maker ?
Aktor Kebijakan ?
Auditor Publik ?
Peneliti ?
Motivator ?
dst
HIERARKHI
ETIKA,
MORAL (REINFORCEMENT)
NILAI BAIK, BURUK (RESPECT) (RESPONSIBILITAS)
FILSAFAT,
PATOLOGI
TUKANG PEMIMPIN
DECISION MAKAER
PUBLIC SERVICE
EFEKTIF, EFISIEN, MORALITAS, KEJUJURAN
EKSPLORASI LEADERSHIP (DEVELOPMENT)
MARJINALISASI LEADERSHIP
HUMAN RELATION
QQ
THE WAY OF LIFE
META LEADERSHIP (ETIKA, MORAL, FILSAFAT, AGAMA)
DAYA / OUTHORITY/POWER

PENGERTIAN ETIKA 

Etika adalah
perilaku manusia yang mampu membedakan baik dan buruk setelah diadopsi dan diadaptasikan dalam kehidupan masyarakat;
tata susila ( kesusilaan), tata sopan santun ( kesopanan ) yang ada dalam keluarga, masyarakat, organisasi, pemerintahan, bangsa dan negara;
Lanjutan…. 

Nilai-nilai, norma-norma, kaidah yg berada dalam masy dan  agama;

Etika berupa: 
etika umum (etika sosial) dan
etika khusus (etika politik/ETIKA PEMIMPIN,etika pemerintahan, etika administrasi negara, dst ).
Lanjutan…. 

dikenal dengan etika profesional atau kompetensi, misalkan kode etik: kedokteran, pers, pendidik/dosen, akuntansi, hakim, pengacara, adminstrator publik, ETIKA KEPEMIMPINAN, dll           
Kesimpulan Etika
Etika adalah sistim nilai pribadi / kelompok, norma, moral yang digunakan untuk memutuskan atau menilai apa yang paling benar dan tepat untuk tindakan ttt.
Menurut Bertens (1999:6) etika berarti :
Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
Kumpulan asas atau nilai moral
Ilmu tentang yang baik dan buruk
Definisi Moral = Etika
Yunani, kata moral bermakna adat, istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup

Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilakunya.
Pandangan Kristen Mengenai Etika
Moral dan moralitas
Moral yaitu keyakinan suatu masyarakat/organisasi berkenaan dengan karakter atau kelakukan manusia.
Moralitas merupakan sistem nilai  bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau masyarakat / organisasi.
PENGERTIAN ETIKA DAN MORALITAS
Pengertian Etika
      Nilai-nilai normatif pola perilaku seseorang atau  sesuatu badan/lembaga /organisasi sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungan.
Pengertian Moralitas
      Nilai-nilai normatif yang menjadi keyakinan dalam diri  seseorang atau sesuatu badan/lembaga/organisasi yang menjadi faktor pendorong untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
KONSEPSI ETIKA
Etika berkenaan dgn disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh berserta pembenarannya.
Etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Perbedaan etika dan moral
Etika menjawab pertanyaan
    “apakah saya harus melangkah atau melakukan dengan cara itu?”

Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah atau melakukan itu dengan baik?”
Definisi norma
Norma yaitu ukuran, garis pengarah, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian sesuatu;

Norma mengandung sangsi dan penguatan (reinforcement)
Definisi Nilai
Nilai / value / valere(Latin):
berguna, mampu, berdaya, berlaku, kuat.
kualitas suatu yang dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat menjadi objek kepentingan
yang memberi hidup lebih bermakna, titik tolak, isi, dan tujuan
yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.
Nilai-nilai Etika dimasyarakat
Ada 4 nilai Etika yang berkem bang  dalam masyarakat, yaitu :
 Nilai agama
 Nilai moral
 Nilai sosial
 Nilai undang-undang

Value/nilai:
Benar dan Salah
Baik dan Buruk (respect)
Kepantasan untuk dilakukan (best to do)
Just and Fair (hanya dan tidak hanya)
RESPONSIBILITAS   
THREE FUNDAMENTAL CONDITIONS OF VALUE - ETICS
ETIKA BAGIAN FILSAFAT
Filsafat    : alam berpikir = alam pikiran
Berfilsafat    : berpikir mendalam dgn sungguh

Semua manusia adalah filosof
Filosof    :  orang yang hanya memikirkan             dgn sungguh-sungguh dan             mendalam ttg hakekat segala             sesuatu DLM MENGAMBIL             KEPUTUSAN yang ETIS
APA ITU FILSAFAT
Filsafat, bahasa Yunani :
Philos artinya: Gemar, senang atau cinta;
Sophia artinya: Kebijaksanaan
Filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakekat sesuatu
Pengertian Etimologis Filsafat
Philein = mencintai; sophos = kearifan/kebijaksanaan.

Filsafat; usaha untuk mencintai kearifan

APA ITU FILSAFAT
Filsafat, bahasa Yunani :
Philos artinya: Gemar, senang atau cinta;
Sophia artinya: Kebijaksanaan

Filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.
Menjadi bijaksana berarti
berusaha mendalami hakekat sesuatu
JADI SAUDARA DIHARAPKAN / DICETAK MENJADI PEMIMPIN YG BIJAKSANA

APA ITU FILSAFAT
Berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, yaitu:
Adanya sesuatu itu;
Fungsinya, Ciri-cirinya, Kegunaannya, Masalah-masalahya dan Pemecahannya;

ARTI FILSAFAT
Filsafat  mater scientiarum
            induk segala ilmu  (cat. > dulu)

Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos)
    6 SM  Kemenangan akal atas mite
    Thales (Father of Philosophy): Arche  Air

Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy (Ing) = Philosophia (Latin) = Philosophie (Jerman, Belanda, Prancis)  Philosophia (Yunani).

...

Philosophia 
    philein (mencintai) + sophos (bijaksana)
    philos (teman) + sophia (kebijaksanaan)

Pythagoras (572-497 SM)  “philosophos” (lover of wisdom)

Filosof bukan orang yang sudah mencapai & memiliki kebenaran, tetapi selalu mengejar & mencintai kebenaran
BER  FILSAFAT  BERARTI
mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, yaitu:
Adanya sesuatu itu;
Fungsinya;
Ciri-cirinya;
Kegunaannya;
Masalah-masalahya dan Pemecahannya;

FILSAFAT BISA BERUPA...
Sikap,
Metode berpikir,
(3) Kel. persoalan,
(4) Kel. Teori
(5) Analisa bahasa/Istilah,
(6) Pemahaman yg menyeluruh atau
    Pandangan Hidup

OBJEK FILSAFAT
Objek Material : Segala sesuatu yang ada
        1. Tipikal / sungguh-sungguh ada
        2. Dalam kemungkinan
        3. Dalam pikiran/konsep

Objek Formal : Hakikat terdalam / substansi / esensi / intisari / nilai manusia;


JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
     cab. Metafisika

Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
     cab. Epistemologi & Logika

Nilai-Nilai (values)
     cab. Etika (kebaikan) & Estetika (keindahan)
Ciri-ciri Berpikir Filsafat Kepemimpinan
Radikal; sampai ke pokok persoalan
Kritis; tanggap thd persoalan yg terjadi
Rasional; sejauh dpt dijangkau IQ
Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi & orang lain
Konseptual; hasil konstruksi pemikiran
Ciri-ciri Berpikir Filsafat Kepemimpinan
Koheren; runtut, berurutan, sistematis
Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.
Sistematis; saling berkaitan.
Metodis; ada cara utk menjawab masalah.
Komprehensif; menyeluruh
Bebas & bertanggungjawab
Filsafat, Agama, Etika, Leadership
Manfaat Filsafat Bagi Proses Belajar dan Mengajar
Membiasakan diri utk bersikap kritis.
Membiasakan diri utk bersikap logis-rasional      Opini & argumentasi.
Mengembangkan semangat toleransi dlm perbedaan pandangan (pluralitas).
Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan tdk kenal lelah.
Cabang Utama     Cabang Khusus
Metafisika        Filsafat Ketuhanan
Epistemologi        Filsafat Sejarah
Aksiologi        Filsafat Ilmu
Logika            Filsafat Politik &Ideologi
Etika            Filsafat Administrasi
Estetika            Filsafat Komunkasi
Filsafat Manusia    Filsafat Kepemiminan

ARTI FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Filsafat Kepemimpinan adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang diterima secara kritis.
Filsafat Kepemimpinan adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap etika, moral yang sangat kita junjung tinggi.
ARTI FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Filsafat Kepemimpinan adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang utuh sebagai manusia dan pemimpin.
Filsafat Kepemimpinan adalah sekumpulan problema kepemimpinan yang langsung mendapatkan perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh pemimpin.
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Untuk menjajagi kemungkinan adanya pemecahan terhadap problema kepemimpinan.
Pengkajian filsafat kepemimpinan dapat membawa pada perubahan perilaku pemimpin, yang dapat mempengaruhi arah kebijakan yang diambil.
Pengkajian filsafat kepemimpinan dapat membuahkan keseimbangan penggunaan IQ, EQ, SQ……..QQ
KEPEMIMPINAN ETIS
Gabungan membuat KEPUTUSAN ETIS dan ber- PERILAKU ETIS

KODE ETIS

Ini disebut AKUNTABEL / AKUNTABILITAS
PERILAKU ETIK
Perilaku Pemimpin yang sesuai / konsisten dengan nilai-2
BLANCHARD dan PEALE, 1998:
   a. Perilaku sejalan dg 7-an;
   b. Secara pribadi merasa bangga;
   c. Berperilaku sabar dan penuh keyakinan;
   d. Berperilaku dg teguh;
   e. Berperilaku secara konsisten benar-2     penting;     

PERILAKU PEMIMPIN SEJALAN DG TUJUAN
Keputusan memberikan makna dan arti hidup;

Dasar bagi perilaku etik pribadi maupun organisasi;

Organisasi dan Masyarakat Etik;
FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Pemikiran mengenai KEBENARAN yang dilakukan peminpin dalam pengambilan keputusan;

Pemimpin: memikirkan, menentukan dan memilih bentuk/pola kehidupan organisasi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara;
ISU FILSAFAT KEPEMIMPINAN
Orang yg tahu banyak teori berenang, belum tentu ia dapat berenang;
Orang yg tahu banyak teori / banyak seminar kepemimpinan, belum tentu ia dapat memimpin;
Sarjana Il. Adm. Neg. = Pemimpin = Terjun / Praktek / melatih menjadi pemimpin, GAYA KEPEMIMPINAN
Bukan TUKANG PEMIMPIN / Tukang Insinyur;
PEMIMPIN vs TUKANG PEMIMPIN
TUKANG PEMIMPIN
Untuk dapat berenang ?
Untuk dpt menyetir mobil ?
Untuk dpt memimpin ?
Ketrampilan / KOMPETENSI
PEMIMPIN
Pemimpin membutuhkan lebih dr sekedar ketrampilan ttp nilai-2 yg mendasar: ETIKA (Agama, Moral, Sosial, UU) dan FILSAFAT.
Etika, Filsafat Kepemimpinan

Pendidikan untuk memimpin dengan baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan hakikat manusia
Pertanyaan:
Apakah yang sebaiknya saya lakukan?
Etika, Filsafat Kepemimpinan
Membahas keutamaan yang harus dilaksanakan oleh Pemimpin

Merealisasikan nilai-nilai kepemimpinan dalam:
    * Kelembagaan/organisasi (constitutional /      organizational values)
    * Motivasi Pemimpin (motivational leadership     values)
LANDASAN ETIKA KEPEMIMPINAN INDONESIA
Ideologi / Falsafah Pancasila, UUD 1945 Negara RI;
TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan  Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
UU No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974  Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( LN No. 169 dan Tambahan LN No. 3090 );
PP No. 60 tentnag Disiplin Pegawai Negeri .   
PATOLOGI ETIKA KEPEMIMPINAN
Patologi adalah hambatan atau penyakit kepemimpinan yang memiliki sifat politis, ekonomis, sosio-kultural, dan teknologikal.

PATOLOGI ETIKA KEPEMIMPINAN
Patologi etika pemimpin antara lain:
    1) Patologi etika kepemimpinan akibat persepsi, perilaku dan gaya pemimpin: penyalah-  gunaan wewenang, statusquo, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong menghindari keritik, nopoteisme, arogan, tidak adil, paranoid,  otoriter, patronase, dsb;

PATOLOGI ETIKA KEPEMIMPINAN
2)  Patologi etika kepemimpinan akibat pengetahuan dan keterampilan berupa : puas diri, tidakteliti, bertindak  tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau berkembang/belajar, pasif, kurang prakarsa/inisiatif, tidak produktif, stagnasi dsb.
PATOLOGI ETIKA KEPEMIMPINAN
3)  Patologi etika kepemimpinan karena tindakan melanggar hukum berupa : menerima suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.

PATOLOGI ETIKA KEPEMIMPINAN
4)  Patologi etika kepemimpinan akibat keprilakukan berupa : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi, diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner, inersia, tidak berkeprimanusiaan, negatifisme, kepentingan  sendiri, non profesional, vested interest, pemborosan  dsb.
  
PATOLOGI ETIKA KEPEMIMPINAN
5)  Patologi akibat situasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak efektif dan efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/pemerasan, pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan kinerja, miskomunikasi dan informasi, spoil sisten, oper personil dsb             
PEMBAHARUAN PERILAKU ETIKA KEPEMIMPINAN
Redifinisi, reorientasi dan revitalisasi perilaku kepemimpinan dan etika dan filsafat. 
Pembaharuan sistem kepemimpinan yang berorientasi pada work and job description;
PEMBAHARUAN PERILAKU ETIKA KEPEMIMPINAN
Pembaharuan cara pandang yang memiliki kepemimpinan visoner dan  akuntabilitas;
Perilaku individu  pemimpin pada standar berkualifikasi, kompetensi dan profesional dan berbudaya.      
PEMBAHARUAN ETIKA KEPEMIMPINAN
Gaya Kepemimpinan berbasis Kompetensi
Fungsi Kepemimpinan ( Kebijakan, pelayanan, kemitraan, kerjasama,  pemberdayaan sumber daya dsb )
PEMBAHARUAN ETIKA KEPEMIMPINAN
Proses Kepemimpinan dengan pendekatan strategis;
Perilaku pemeimpin berorientasi nilai, norma, aturan, etika, moral adat istiadat, budaya dan agama.
KOMPETENSI PERILAKU 
Kualifikasi,
Kompetensi
Profesionalisme
Proporsionalisme
dsb
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah inti dari manajemen;
Motor atau daya penggerak dari pada semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi;
Resources digolongkan pada 2 besar:
Human resources;
Non human resources;

PENYAKIT KEPEMIMPINAN
Penyakit Kepemimpinan disebut juga dengan Patologi Leadership;
Fenomena Perilaku Kepemimpinan yang berkaitan dengan Ketidak sesuaian dg:
Kaidah-kaidah;
Norma-norma;
Moralitas;
Rasionalitas;
Agama;
PATOLOGI KEPEMIMPINAN
Asal mu’asal Patologi dari Ilmu Kedokteran / Ilmu Kesehatan;

Semua tingkah laku pemimpin yang berten tangan dg:
Norma kebaikan;
Moral dan hak milik;
Hidup rukun antara pemimpin dan bawahan;
Disiplin kebaikan dan hukum formal dan agama; 
PENYAKIT ATAU PATOLOGI KEPEMIMPINAN
Manusia sbg unsur utama Kepemimpinan:
Niat utama adalah mempengaruhi/bekerja sama dg orang lain untuk mencapai tujuan;
Tujuan bersama / bukan tujuan pribadi dengan mengormankan orang lain;
Secara realitas Penyakit Kepemimpinan, banyak menyerang:
Para pemimpin / ilmuwan;
Pemimpin / birokrat / praktisi politik, sampai dengan pemimpin agama, dst
I S U
Apakah virus kepemimpinan dapat diobati ?;
Apakah duka kepemimpinan saat ini semakin parah ?
Fondasi Keberhasilan Kepemimpinan, sangat ditentukan oleh sehat atau tidaknya kepemimpinan;
Jawabanya Ilmiah pada Risearch Kompetensi yg kita praktikumkan !
I S U
Aktivitas Kepemimpinan yg sehat apabila:
Adanya kerjasama antara pemimpin dan anggota yang harmonis;
Tidak saling serobot dan;
Tidak saling menyakiti,
Tidak mau menang sendiri;
Tidak saling menyalahkan;
I S U (lanjutan)
Aktivitas Kepemimpinan yg sehat apabila:
Pembagian dan batasan tugas yang jelas;
Berjalan berdasarkan norma-norma pengatur an dan keteraturan,
Fondasi yang dibangun tdk rapuh / krn fondasi yg rapuh menggambarkan kegagalan kepemimpinan;
ISU / PERTANYAAN
Proses Patologi Kepemimpinan:
Melumpuhkan rasionalitas;
Melumpuhkan moralitas;
Melumpuhkan keteguhan iman;
Melumpuhkan Kejujuran;
Ujungnya Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Keserakahan, Egoisme, dst.   
    Ini disebut Patologi ETIKA KEPEMIMPINAN;
ISU / PERTANYAAN
ETIKA PROFESI /
KODE ETIK KEPEMIMPINAN
Efektif, Efisien, Rasional, Moralitas dan Kejujuran;

ISU DAN VIRUS
Mengapa Manusia selalu mencari peluang untuk memperoleh kesempatan menjadi pemimpin praktis atau profesi kepemimpinan ?
Virus-virus Patologi Kepemimpinan, saat ini menyerang Ilmuwan (KITAKAH?) / Akademisi, Praktisi / Profesi, Lembaga-2 Negara / Swasta, Lembaga Politik, dst;
PEMIMPIN MAHKLUK EKSPLORATIF DAN POTENSIAL
Eksploratif krn pemimpin memiliki kemam puan untuk mengembang kan diri secara fisik maupun psikis;

Potensial krn pd pemimpin tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yg dikembangkan;
PEMIMPIN MAHKLUK EKSPLORATIF DAN POTENSIAL
Pemimpin eksploratif dan potensial berarti dapat menciptakan Kepemimpinan Yang Sehat,

Ttp sebaliknya juga dpt menciptakan penyakit apabila Pemimpin tdk lagi Menjunjung Kebenaran dan Kejujuran; 
PENYAKIT KORUPSI DAN TERAPINYA
Patologi Korupsi Pemimpin, sangat ditakuti oleh organisasi internasional, negara, pemerintah, swasta, masyarakat, dst.

Kalau kita menjawab dengan Kebenaran dan Kejujuran (ETIKA), maka ia akan menjawab itu kebodohan kamu;

Dan bagi yg terlibat korupsi, itulah kelebihannya;
APAKAH PATOLOGI PEMIMPIN KORUPTOR ITU
Pemimpin Korupsi adalah perbuatan atau tindakan pemimpin, negara/pemerintah, politik, swasta, masyarakat yg melakukan pelanggaran ETIKA, Moralitas, Rasionalitas, KEIMANAN (Agama), dan UU yg berlaku dg mendapatkan sesuatu keuntungan yg dpt berakibat merugikan orang lain / negara, pemerintah, kepenting an umum, swasta / masyarakat.
PEMIMPIN KORUPSI
Proses Berfikir dan Tingkah Laku pemimpin yang menggunakan otoritasnya dalam pelanggaran ETIKA, moralitas, rasionalitas, kejujur an, keimanan/keagamaan, UU yg berlaku dg mendapatkan suatu keuntungan dlm rangka memenuhi keinginan dan kebutuhan.   
BAGAIMANA CARA MENGOBATINYA PATOLOGI KEPEMIMPINAN
PENINGKATAN PENDIDIKAN / ILMU / KEBUDAYAAN;
PENINGKATAN ETIKA DAN MORALITAS;
PENINGKATAN KEIMANAN / KEAGAMAAN;
PENINGKATAN KEJUJURAN;
KALAYAKAN HIDUP;
PENINGKATAN PERATURAN DAN DISIPLIN
REWARD;
KEKUATAN-DAYA-POWER KEPEMIMPINAN
Kekuatan Pengetahuan (knowledge power);
Kekuatan Ilmu (science power);
Kekuatan Informasi (information power);
Kekuatan Analisis (analysis power);
Kekuatan Finansial (financial power);
Kekuatan Komitmen (komitmen power);
Kekutan Organisasi (organizational power)
ISU PATOLOGI KESERAKAHAN PEMIMPIN
Metode, Teknik, Gaya, Teori, Tipe yg dilakukan Pemimpin bertindak untuk menguasai sebagian atau keseluruhan faktor-2 kenikmatan, dengan mengorbankan orang lain;


ISU PATOLOGI EGOISME KEPEMIMPINAN
EGOISME, adalah suatu sifat pemimpin yang ingin menang sendiri, dari pemikiran, harta dan benda karena dirinyalah yang paling terbaik (the best) dan yang lain biasa saja.
PADAHAL manusia/pemimpin butuh keadilan, ketenteraman, keharmonisan, kewajaran
FENOMENOLOGIS PATOLOGI EGOISME KEPEMIMPINAN
PEMIMPIN MEMILIKI SIFAT TERTUTUP (introver);
Ciri-2 memilki pemikiran rasional, cerdas, tetapi kikir, serakah, iri drengki, tertutup;
PEMIMPIN MEMILIKI SIFAT TERBUKA (ekstrover);
Tidak kikir, peduli pada yg lain, kasih sayang;

TERAPI PATOLOGI EGOISME KEPEMIMPINAN
Interaksi Kepemimpinan;
Budaya Keterbukaan;
Pendidikan dan pelatihan;
Komunikasi formal dan non formal;
Menciptakan inovasi keunggulan setiap anggota;
Menciptakan konsensus;


ETIKA PROFESI PEMIMPIN
1. Penguasaan ilmu dan teknologi;
2. Penguasaan strategik;
3. Berkolaborasi;
4. Bernegosiasi;
5. Penguasaan informasi;
6. Jujur;
7. Mengmabil Keputusan;
SIKAP APATISME PEMIMPIN
Disebabkan ketidak: tahuan, mengertian sehingga menjadi kekaburan, juga karena anggapan yang keliru bahwa apa yang dinginkan pemimpin sama dengan apa yang diinginkan anggota dampaknya KEMARJINALAN / keterpinggiran.
KEMARJINALAN KEPEMIMPINAN
Kemarjilanan (keterpinggiran) Kepemimpinan / Manusia, berarti masalah besar yang dihadapai oleh Pemimpin atau Manusia, karena dapat berakibat negatif atau terpaksa dan tidak berdaya dalam melakukan aksi, reaksi dan interaksi yang efektif, efisien, rasional dan kejujuran dalam mengambil keutusan atau kebijakan.
SALAH SATU SOLUSI
PENINGKATAN KOMPETENSI DAN  BUDAYA PENDIDIKAN;
PENINGKATAN ETIKA DAN MORAL;
PENINGKATAN KEAGAMAAN;
RESAERCH DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN;


DILEMA MARJINALISASI PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN
Berfikir rasional lebih banyak dibentuk dalam pendidikan;
Pendidikan suatu proses pembentukan Kecerdasan  ( IQ ) dan Kemahiran Bekerja (team work / EQ);
DILEMA MARJINALISASI PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN
Kecerdasan dan Kemahiran adalah Karunia Tuhan (Alloh) “Lakhaula Wala Quata Illabilah”
Pertanyaan…bagiamana IQ dan EQ saudara-2 kita yg tdk Mendapat Kesempatan Pendidikan spt Saudara ?
Mereka termasuk Kelompok marjinalisasi?
UNSUR MARJINALISASI KEPEMIMPINAN
KEMISKINAN;
Tdk memiliki kemampuan secara material atau im-material;
Tdk mampu memperoleh pendidikan yg layak;

KEBODOHAN;
Orang yg tidak memiliki ilmu, wawasan ilmiah, tdk memiliki kemahiran dlm bekerja, kehidupannya tergantung dg orang lain;

KEMISKINAN melahirkan KEBODOHAN;
Bgaimana pemecahannya ?
ETIKA KOMPETENSI & PATOLOGI KEPEMIMPINAN
Menghilangkan Kebodohan;
Menghilangkan Ketergantungan;
Menghindari Kekalahan;
Menghindari Kegagalan;
Menghindari Kemiskinan;
Memenangkan Kejujuran / Agama;
MARJINALISASI KEPEMIMPINAN ETIKA DAN MORAL
Moralitas bukan hanya sekedar aturan turun temurun, tetapi tertuang baik tertulis maupun tdk tertulis, yg diciptakan manusia maupun Tuhan Yang Maha Esa (Alloh / ..)
Ajaran moralitas menggambarkan suaqtu kebenaran atau kesalahan;
Pengandaian bukan ajaran moralitas;
Moralitas tdk selamanya diungkapkan / IQ? Ttp juga dlm perasaan / EQ ?
MORALITAS KEPEMIMPINAN
Alat pemersatu tindakan dan pemikiran (benar, salah, jujur dalam pikiran juga dalam hati/perasaan);

HIPOTESIS (saudara sbg Calon Pemimpin)
Jika moralitas calon pemimpin baik,
Maka akan menjadi pemimpin yg baik;


DAMPAK MORALITAS
POSITIF;
Memberikan ketenteraman dan ketenangan memimpin;

NEGATIF;
Aksi, reaksi dan interaksi tdk sesuai dg ajaran moralitas itu sendiri;
VIRUS PATOLOGI KEMARJINALAN MORALITAS KEPEMIMPINAN
Ketidak pekaan thd task and human description;
Ketidak pekaan thd ekologi;
Ketidak pekaan thd moral, etika atau aturan-2;
Ketidak pekaan thd anggota/masyarakat;
Ketidak pekaan thd tujuan;
Ketidak pekaan thd organisasi;
Menurut penelitian*, rata-rata manusia mengingat:

20% dari apa yang di dengar
30% dari apa yang di baca
40% dari apa yang di lihat prosesnya
50% dari apa yang di katakan
60% dari apa yang di kerjakan
90% dari apa yang kita lihat,
        dengar, katakan dan kerjakan         
                                    
Akronim Kata Auditor
 A - adaptability
 U - understandability
 D - dedication
 I - independence
 T - trustworthiness
 O - objectiveness
 R – reliability    Qudrat Chalim (STAN)
Prinsip Etika Profesi Kepemimpinan (KONSEP)
Kepentingan Publik
Tanggung Jawab Profesi
Integritas
Obyektivitas
Kompetensi
TOP QUALITY LEADERSHIP
Mengembangkan pribadi & profesional
Mengembangkan hubungan pribadi
Mengembangkan efektivitas kepemimpinan
Mengembangkan produktivitas organisasional
CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERPRINSIP
Terus belajar
Berorientasi pada pelayanan
Memancarkan energi positif
Mempercayai orang lain
Hidup seimbang
Melihat hidup sebagai suatu petualangan
Sinergistik
Berlatih untuk memperbaiki diri
Peran yang dimiliki LEADER
Interpersonal.
Informational
Decisional.

KEPEMIMPINAN
Motor atau daya penggerak dari pada semua sumber daya dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi;

Resources digolongkan pada 2 besar:
Human resources;
Non human resources;
Capital’
SDA

HAKEKAT KEPEMIMPINAN
Melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-2 ttt:
a. kepribadian (personality);  
b. kemampuan (ability);  
c. kesanggupan (capability);  
d. Serangkaian kegiatan (activity)
E. Tanggung jawab (acuntability)
Proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi
HUMAN RELATION
Inti dari kepemimpinan;
Keseluruhan rangkaian hubungan;
baik yang bersifat formal;
antara atasan dengan bawahan;
atasan dengan atasan;
serta bawahan dengan bawahan;
yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa;
sehingga tercipta suatu teamwork dan;
suasana kerja yang intim dan;
harmonis dalam rangka pencapaian tujuan;

Beyond / Quantum Ledership
Intellectual quality, tetapi juga sekaligus bersama-sama dengan;
Emotional quality, dan ;
Spiritual quality;
Mengapa begitu  ?
Karena Profesi Kepemimpinan adalah ;
menjual  factor-2 jasa kepercayaan;
yang membentuk Team Work yang baik;
dan menciptakan sinergi yang  optimal;


ESQ / IQ, EQ, SQ, QQ
Emotional and Spiritual Quotient, ESQ,
adalah sebuah solusi konkrit bagi pemimpin yang mengalami tantangan besar untuk mengembangkan kualitas sumber  daya manusia yang menjunjung tinggi profesionalisme;
Jadi orang yang berhasil adalah berhasil secara lahiriyah dan batiniyah, dengan memiliki tingkat kecerdasan emosi dan spiritual secara seimbang, disamping kemampuan intelektualitasnya;
PBM LEADERSHIP
Proses Belajar dan Mengajar, pendidikan, seharusnya menjembatani penemuan jati diri (Self-Reinvention), sehingga yang perlu dipacu adalah  meningkatkan kualitas / personal skill development;

Manusia adalah mahluk dua-demensional yang membutuhkan penyelarasan kebutuhan akan kepentingan dunia dan akhirat (Dr. Ali Shariati);
Konsep  IQ, EQ & SQ
 Oleh sebab itu manusia harus memiliki :
Konsep duniawi atau kepekaan emosi dan intelegensia yang baik (EQ plus IQ);
Dan penting pula penguasaan ruhiyah vertical atau Spiritual Quotient (SQ);
Gabungan dari ketiganya disebut Emotional Spiritual Quotient / ESQ;

ESQ, dapat memelihara keseimbangan antara kutub keakhiratan dan kutub keduniaan;

The way of life;
Matahati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran dari pada dua indera penglihatan (Jalaludin Rumi);
Sebuah kecenderungan klasik, sepanjang sejarah manusia, bahwa konflik-konflik intelektual yang besar, berlangsung menurut oposisi biner (dua posisi yang berseberangan) sebut saja Eq vs SQ, dll;
Kumutlakan peran IQ yang dulu begitu diagungkan kini sedikit bergeser posisinya dengan keberadaan EQ yang begitu menghebohkan;
Robert Stenberg
 Robert Stenberg, dari Yale ahli bidang Succesful Intelegences mengatakan bahwa: “Bila IQ yang berkuasa, ini karena kita membiarkannya berbuat demikian.

Dan bila kita membiarkannya berkuasa, kita telah memilih penguasa terburuk;

Dan pendidikan di Indonesia selama ini, terlalu menekankan arti penting nilai akademik, kecerdasan otak dan IQ saja. Mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke bangku kuliah;

Dan pendidikan di Indonesia selama ini, terlalu menekankan arti penting nilai akademik, kecerdasan otak dan IQ saja. Mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke bangku kuliah, jarang sekali ditemukan pendidikan tentang kecerdasan emosi yang mengajarkan tentang:

Integritas, Kejujuran, Komitmen, Visi, Kreatifitas, Ketahanan mental, Kebijaksanaan, Keadilan;
prinsip kepercayaan;
penguasaan diri atau sinergi;
padahal inilah hal yang penting.

Meta Leadership

Meta Leadership: upaya untuk menjawab problem tentang realitas leadership yang komprehensif dan kompeten lebih menekankan fundamental etika, filsafat, psikologi dan agama.
Bila Tdk Ada Leadership

Terjadi Hukum Rimba;
Yang kuat akan memakan yang lemah;
Tanggung jawab pemimpin bukan hanya di dunia tetapi juga diakhirat;


FILSAFAT KOMPETENSI MENJAWAB
Apa yang aku ketahui ?
  (What do I know?)
Bagaimana aku mengetahuinya ? (How do I know it ?)
Apakah aku yakin ? (Am I sure ?)
Apakah aku benar ? (Am I right ?)
META LEADERSHIP
Berkaitan dg :
1)  Sifat manusia/pemimpin dan     hubungannya secara kontekstual dan     individual dengan REALITA DALAM     ALAM SEMESTA;
2)  Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku,       penyebab, dan aturan;
3)  Problem pilihan, khususnya kebebasan     versus determinisme pada perilaku     manusia.

APA SPT INI PEMIMPIN MASA DEPAN ?


Apa yang harus kita lakukan
Etika, Filsafat Kepemimpinan bukan sekedar mengetahui Teori-2 Kepemimpinan, tetapi  bagaimana cara Memimpin dg PrOfesional dan JUJUR
Dalam bekerja sama, pemimpin harus mempunyai kehangatan,semangat, dan kepekaan.
Situasi hubungan pimpinan dan anggota lain perlu selalu diperhatikan


Studi Ohio Mengenai Gaya Kepemimpinan
Managerial Grid
Improvished Management atau gaya dimiskinkan 1.1
Country Club Management atau gaya orang desa 1.9
Middle of the Road Management atau gaya asal selamat 5.5
Authority Compliance atau gaya otoriter 9.1
Team Management atau gaya demokratik 9.9

Pemimpin yang efektif akan membuat timnya merasa senang akan dirinya sendiri dan pekerjaannya.
        
CARA UNTUK MENDAPATKAN DAN MENJAGA LOYALITAS
        ANAK BUAH



Bantulah mereka sampai berhasil dalam pekerjaan mereka dengan berbagai cara:





b. Dapatkan bantuan tambahan yang memadai bila perlu untuk memperlancar pekerjaan.
c. Sediakan peralatan sebaik mungkin untuk menja-min kualitas pekerjaan.
d. Secara pribadi bantulah mereka mendapatkan cara kerja yang yang lebih baik. Tunjukkan perhatian untuk keberhasilan mereka.

e. Siapkan suasana kerja yang nyaman; Lingkung-an kerja akan menentukan sikap, dan sikapakan menentukan ketinggian mutu kinerja.
f. Pecahkan masalah-maslah kecil sebelum menjadi besar.


2. Belajarlah berbagi informasi kepada orang yang bisa Anda percaya. Ketika berbagi informasi kita akan merasa penting dan diistimewakan.


3. Mengakui kinerja dan memberi penghargaan kepada seluruh tim.
Berika selalu pujian atas kesuksesan kerja mereka.
Orang akan merasa senang dengan penghargaan yang diperlihatkan – senyuman, rasa terima kasih, dan kata selamat.
Motivasi yang kuat datang dari pujian dan penghargaan.

5. Bersabarlah, jangan cepat menyerah kepada seseorang sampai tiba saatnya untukmelakukan perbaikan.
6. Hargai suatu kinerja yang tinggi.
Hal yang terbaik adalah memberi penghargaan kepada orang-orang Anda.
DAYA / POWER PEMIMPIN
Reward power / dy menghargai;
Coersive power / dy memaksa
Legitimate power / dy syah;
Expert power / dy ahli;
Referent power / dy referensi;
Bagaimana bila pemimpin tdk punya daya?
“impoverished leader”   (Free Ray)

Memahami motivasi Tim adalah sangat penting.
Kondisi motivasi ini harus dijaga tetap tinggi.
Memberi penghar-gaan kepada orang yang tepat dan pada saat yang tepat adalah untuk meningkatkan motivasi orang ybs dan orang-orang yang lain.
Penghargaan dapat berupa promosi, perjalanan meng-hadiri seminar, kenaikan gaji, plakat, hadiah, atau pujian didepan umum yang tulus.

Cara terbaik untuk mendapatkan dan menjaga loyalitas Tim adalah dengan memberi perhatian secara pribadi dengan kata-kata dan perbuatan.

Memahami situasi Tim sangat penting. Kalau motivasi dan semangat kerja mengendor harus diwaspadai, sebab itu suatu indikasi adanya hal-hal yang tidak me-nguntungkan bagi Tim. Usahakan untuk tetap tinggi.
Teori Howthorne
Karyawan dapat dimotivasi dengan memberikan lebih banyak perhatian dan dengan mengijinkan karyawan untuk berpartisipasi.
PEMIMPIN MEMPELAJARI DAN MENGENAL KARAKTER ORANG-ORANGNYA.
Karakter atau kepribadian seseorang menentukan pola perilakukan dalam pergaulan dan dalam lingkungan kerjanya.
Oleh karena itu pemimpin perlu mencoba mem-pelajari dan mengenal karakter atau kepribadian orang-orangnya satu persatu.
Terutama mereka yang sehari-hari bekerja dekat dengan pemimpin.
PEMIMPIN MEMPELAJARI DAN MENGENAL KARAKTER ORANG-ORANGNYA.
Mempelajari dan mengenal karakter atau watak manusia merupakan hal yang sangat menarik, sebab setiap indi-vidu mempunyai kualitas berbeda dan unik.
Watak memberikan kelebihan dan kekurangan pada setiap manusia.
Setiap orang memiliki kekuatan (kelebih-an) dan kelemahan (kekurangan).

Pemimpin perlu mengenal watak dan kepribadian dirinya sendiri agar mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Juga perlu menge-nal watak dari orang-orang yang bekerja dengannya.
Florence Littauer menulis buku populer yang menarik untuk dibaca berjudul PERSONALITY PLUS. Buku ini mengupas watak dan kepribadian manusia, yang pada dasarnya terbagi ke dalam empat jenis kepribadian, yaitu SANGUINIS, MELANKOLIS, KOLERIS dan PLEGMATIS.
Pada dasarnya setiap orang memiliki watak atau karak-ter yang merupakan campuran dari kekuata dan kelemahan, yang semua itu berasal dari satu,dua atau lebih jenis kepribadian. Namun ada satu atau paling banyak dua jenis kepribadian yang dominan pada orang yang bersangkutan.

SANGUINIS yang populer dan selalu gembira.
Orang yang berkepribadian Sanguinis bisa menghidupkan suasana.

MELANKOLIS yang sempurna dan analitis.
Orang yang bertipe Melankolis untuk mencapai kesem-purnaan dia biasa mengorbankan diri, dan secara alami mempunyai emosi yang sangat sensitif.
Mereka tidak mudah berkawan, tetapi sangat setia sebagai seorang kawan.

KOLERIS yang selalu cepat, hangat, aktif, praktis, dan berkemauan kuat.
Mereka cepat bertindak untuk kepentingan dirinya dan kepentingan orang lain.
Bagi mereka hidup adalah aktivitas.
Mereka sering mendominasi dan mempunyai bakat kepemimpinan yang kuat.

PLEGMATIS yang tenang, damai, pelan, dan mudah bergaul.
Mereka jarang terganggu oleh situasi apa pun.
Umumnya lebih suka sebagai penonton dan tidak berkeinginan ikut terlibat dalam aktivitas orang lain.
Secara garis besar mereka tidak ingin menjadi pemimpin tetapi sebenarnya mereka mampu.

Dengan mengetahui teori kepribadian ini, orang akan terbantu untuk mengerti akan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Pemimpin yang bijaksana akan berkonsentrasi meman-faatkan kekuatannya dan mengatasi kelemahannya.

Pempimpin harus dapat mengembangkan kekuatan  dan mengatasi kelemahan Tim nya.

Pengetahuan tentang watak dan kepribadian ini hanyalah sekadar alat bantu untuk menghadapi orang lain dan menghargai sesama manusia.


SEORANG PEMPIMPIN ADALAH PEMBERI SEMANGAT.
Tanggung jawab yang penting dari seorang pempimpin adalah mengembangkan Tim nya agar mampu berkinerja tinggi.
Kesuksesan seorang pimpinan ditentukan oleh kinerja Tim nya.

MAHASISWA / MASYARAKAT ILMIAH
MASYARAKAT ILMIAH
Sifat diri setiap orang memiliki:
@ id= naluri untuk mencari      kepuasan     bagi dirinya sendiri;
@ superego= bagi diri jiwa manusia     yang mengandung unsur ideal dan     pikiran yang baik;
@ ego= tindakan atau perilaku manusia     yang berhasil  didamaikan setelah     terjadi konflik id dengan super-ego

PILIHAN & PERMASALAHAN
DI ANTARA KITA

Betapa nikmat dan bahagianya hidup persaudaraan, hormat-meng hormati, tolong menolong yang tinggi yang membawa pada kedamaian umat yang diridhoi Tuhan. Amin.

Setiap orang selalu ingin dibuat merasa penting! Jangan lupa hal ini bila bekerja dengan orang lain.
Tim yang sukses akan selalu kompak. Selalu evaluasilah apakah Tim Anda ada dalam keadaan kompak. Kalau tidak usahakan agar bisa menjadi kompak.

Bila Anda tidak mengajarkan  orang lain bagaimana cara menangkap seekor ikan, maka orang lain akan belajar sendiri bagaimana caranya mencuri ikan Anda!!!

Karena itu pemimpin harus melatih Tim nya agar dapat meraih prestasi dalam kerja.

John A. Holmes :
“Tidak ada latihan yang lebih baik un-tuk jantung (seorang pimpinan) selain menggapai ke bawah dan mengangkat orang-orang”.

Tugas pimpinan suatu organisasi tidak hanya membuat organisasi itu berjalan secara normal, tetapi membuat organisasi itu berkembang  berubah.

Selama proses pertumbuhan (perkembangan) akan terjadi kesalahan-kesalahan. Terimalah kesalahan-kesalahan itu sebagai harga dari sebuah inovasi.

Suatu kesalahan dapat menjadi batu loncatan menuju sukses. Carilah hikmah dari setiap kesalahan.

Pempimpin harus mendukung Tim nya mencari peluang-peluang baru daripada hanya mengerjakan hal-hal yang sudah jelas.

Pemimpin perlu mengatakan berbagai hal untuk memberi semangat.

Pemimpin perlu memastikan bahwa bawahannya melakukan segala sesuatu dengan benar, dan perlihat kan bahwa Pmpinan mengetahuinya

Alan Loy McGinnis :”Di dunia ini tidak ada pekerjaan yang semulia membantu manusia lain – memban tu seseorang menjadi sukses”.

Mary Kay Ash:
“Lupakanlah kesalahan-kesalahan mere-ka dan arahkan mereka pada satu hal kecil yang dapat mereka lakukan dengan benar.
Pujilah mereka sehingga mereka akan melakukan lebih banyak pekerjaan dengan benar, dan galilah bakat dan kemampuan yang tidak pernah mereka sadari”.

Charles E. Wilson:
“Pimpinan yang baik adalah seseorang yang membuat orang lain berfikir bahwa me-reka mempunyai kelebihan sehingga dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih baik daripada yang mereka pikir”.

Pemimpin yang baik akan berupaya keras agar Tim nya menjadi kompak dan kuat.

Itulah situasi internal organisasi yang selalu harus diperhatikan.
Teori Hiraki Keperluan Maslow

Hirarki Kebutuhan (Maslow)

3 komentar:

  1. assalammu'alaikum pak,
    pak saya mau tnya,d tlisan pak sugeng mngtkan klau kepemimpinan tdak hnya mmbtuhkan ktrampilan tapi nilai-nilai yg mndasar,nah kalau dikaitkan dngan fenomena yg skrg bgaimana pak,yg dalm mnjlankan proses kpmimpinan cuma mngndalkan dri seni memimpin saja,dlam arti tdak tahu betul ttg kepemimpinan yg sbnarnya sprti ap?

    BalasHapus
  2. pak saya mau tanya apa ini tugas yany bapak maksud. terimakasi

    BalasHapus
  3. selamat siang pak
    ewaldus cahndra(administrasi negara)
    2012210025
    pak mau tanya, etika yang mempengaruhi seorang pemimpin seperti apa ya pak,dari segi negatifnya....?

    BalasHapus