Selasa, 06 September 2011

Kompetensi Kepemimpinan

Judul Penelitian: Reponsibilitas Pelayanaan Publik dalam Kepemimpinan Integratif Terhadap Pembangunan Daerah.
(Suatu Studi pada Kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang)

Nama Mahasiswa          : Pendi
N i m                            : 2007210032
Konsentrasi                   : Kepemimpinan
Prodi                             : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas                        : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas                     Tribhuwana Tunggadewi Malang
Pembimbing                 :  Sugeng Rusmiwari
                                       Willy Tri Hardyanto

1. Pendahuluan
Peran Kantor Kecamatan Dau sebagai organisasi publik sebagai penyedia pelayanan publik kembali dirasakan peranannya ketika pelayanan yang diberikan kepada publik kurang memuaskan, dimana terbukti gagal mewujudkan impian banyak orang karena pelayanan dan kepemimpnan kurang Efektif, Efesien, Resposive, dan Akuntable serta kurang Reposibilitas.
Responsibilitas menurut Friedrich dalam Darwin (1997), merupakan konsep yang berkenaan dengan standar profesional dan kompetensi teknis yang dimiliki administrator publik untuk menjalankan tugasnya.
Di dalam SK Men Pan Nomor 81/1993, tersebut kinerja pelayanan publik dapat dilihat dari indikator: kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan, keterbukaan, efisien, ekonomis, keadilan yang merata, dan ketepatan waktu.
Siagian (1983) dalam bukunya Admi­nistrasi Pembangunan mengemukakan, Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang, sedangkan pembangunan sebagai suatu pertumbuhan menunjukkan kemam­puan suatu kelompok untuk terus berkembang, baik secara kuali­tatif maupun kuantitatif dan merupakan sesuatu yang mutlak ha­rus terjadi dalam pembangunan.

2. Rumusan Masalah
1.         Bagaimana Responsibilitas  Pelayanan publik dikecamatan Dau ?
2.         Bagaimana pelaksanaan  kepemimpinan Integratif diKecamatan Dau?
3.         Bagaimana pelaksanaan  pembangunan Daerah di Kecamatan Dau?
4.         Bagaimanakah responsibilitas Reformasi Pelayanan publik, kepemimpinan Integratif dalam pembangunan Daerah?

3. Tujuan Penelitian
1.         Untuk mengetahui Responsibilitas  Pelayanan Publik.
2.         Untuk mengetahui  Kepemimpinan Integratif .
3.         Untuk mengetahui pelaksanaan Pembangunan Daerah.


 4. Manfaat Penelitian
    1. Manfaat Teoritis
Sebagai upaya kontributif mahasiswa sebagai masyarakat ilmiah dalam mengembangkan Ilmu Administrasi Negara dengan Kompetensi kepemimpinan
2. Manfaat praktis
Sebagai masukan / data ilmiah dari Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara pada, Kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang dalam pengembangan Reponsibilitas Pelayanaan Publik Dalam Kepemimpinan Integratif Terhadap Pembangunan Daerah

5. Tinjauan Pustaka
1 Responsibilitas
   Menurut Friedrich dalam Darwin, 1997. merupakan konsep yang berkenaan dengan standar profesional dan kompetensi teknis yang dimiliki administrator publik untuk menjalankan tugasnya. Islamy, 1998. Responsibiltas subyektif lebih mengedepankan nilai-nilai etis dan kemanusiaan yang terangkum dalam Equity (hak menurut keadilan / kewajaran), Equality (persamaan hak), dan Fairnees (kejujuran) untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tugas administrasi lainnya.
Kesimpulan responsibilitas merupakan konsep yang berkenaan dengan standar profesional dan kompetensi teknis yang dimiliki administrator publik untuk menjalankan tugasnya dimana kepemimpinan ini lebih mengedepankan nilai-nilai etis dan kemanusiaan yang terangkum dalam Equity (hak menurut keadilan / kewajaran), Equality (persamaan hak).
2Teori pelayanan publik
   Wahyudi Kumorotomo, dalam Agus Dwiyanto, 2008. pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Menurut Tjosvold, 1993: X.Pelayanan publik adalah pada hakekatnya pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat.
Kesimpulan pelayanan publik adalah Hakekatnya pemberian pelayanan prima kepada masyarakat yang merupakan kewajiban aparatur negara sebagai abdi masyarakat dimana lebih mengedepankan nilai-nilai etis dan kemanusiaan yang terangkum dalam Equity (hak menurut keadilan / kewajaran), Equality (persamaan hak), dan Fairnees (kejujuran) untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tugas administrasi lainnya serta mempunyai standar profesionalisme atau kompetensi tinggi.
     3Kepemimpinan Integratif
    Suarjaya dan Akib, Usahawan bulan Nopember, 2003. Kepemimpinan merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen organisasi. Siagian, 1995. Kepemimpinnan integratif  kemauan bergerak lebih cepat  dalam arti lebih inofatif dan tangguh terhadap tuntutan lingkungannya. Menurut Marshall Saskin, 2003. Kepemimpinan Integratif merupakan Orientasi kekuatan secara pribadi yang berlebihan menyebabkan kepemimpinannya tidak sensitif, impulsif (menurut kata hati) dan defensif (sikap bertahan)
    Kesimpulan kepemimpinan integratif Pemimpin lebih menekankan pada unsur pengabdian,lebih inovatif, defensif dan mempunyai Orientasi kekuatan secara pribadi yang berlebihan menyebabkan kepemimpinannya tidak sensitif, impulsif (menurut kata hati).
     4Pembangunan daerah
  Kuncoro,Todoro, 2000. Beberapa ahli menganjurkan bahwa pembangunan suatu daerah haruslah mencakup tiga inti nilai, yaitu, Ketahanan, harga diri, kebebasan. Siagian (1983) dalam bukunya Admi­nistrasi Pembangunan mengemukakan, Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang,
         Kesimpulan Pembangunan sebagai suatu perubahan, mewujudkan suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang lebih baik dari kondisi sekarang. Dimana bahwa pembangunan suatu daerah haruslah mencakup tiga inti nilai, yaitu, Ketahanan, harga diri, kebebasan.

 6. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Penelitian diskriptif adalah uraian, paparan atau keterangan.Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mengetahui paparan, uraian terhadap suatu kasus  yang sedang diteliti.
Penelitian diskriptif adalah suatu penelitian yang mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan antar variabe lfaisal (1990).          Penelitaian kuantitatif adalah sebagai berikut: Agus salim (teori dan pradigma penelitian social, 2001) adalah dimana ia mengatakan bahwa penelitian kuantitatif menekankan pengukuran dan analisis hubungan kausalitas antara variabel.
Kesimpulan deskriptif kuantitatif adalah melakukan eksplorasi dan verifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan hubungan kusalitas antara sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah atau unit yang diteliti
1.      Lokasi Penelitian
Yang dimaksud dengan lokasi adalah tempat peneliti melakukan penelitian dan merupakan tempat peneliti dapat menangkap keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Oleh karena itu, yang menjadi lokasi dari penelitian ini adalah Kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang 
2.      Sumber Data data primer
Menurut marzuki (2002) data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya .
3.      Menurut kountur (2007)  data primer adalah data yang dkumpulkn peneliti langsung dari sumber utamanya. Yaitu data yang diperoleh dari sumber data/subjek penelitian, data primer diperoleh dengan menggunakan tehnik wawancara atau Tanya jawab dengan responden sebagai sumber data’
4.      Sumber data sekunder.
Menurut Umi Narimawati (2008) data sekunder adalah data yang telah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan  data. Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber data responden dalam penelitian, data sekunder diperoleh dari  mengambil dari arsip, dokumen- dokumen, catatan penting mengenai peristiwa, yang mempunyai relevansi dengan masaalah yang diteliti. (Singarimbun 1995)
5.      Populasi dan  Sampel
Populasi Singrimbun,(1995), populasi adalah bagian dari studi sensus.
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua pegawai kantor di kecamatan Dau kabupaten Malang  yaitu sebanyak 19 orang
6.      Sampel Suharsimi Arikunto. (prosedur penelitian, 1997) sampel sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 15 dari masyarakat, karna yang paling merasakan pelayanan, kepemimpinan seseorang, dan pembangunan daerah adalah masyarakat dan pegawai dikecamatan Dau kabupaten Malang 5 orang. jadi jumlah semua responden nya adalah sebanyak 20 orang.
7.      Teknik Sampling
Adapun teknik pengambilan sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah purposive Stratifite Random Sampling” artinya penentuan sampel di ambil berdasarkan stratifikasi struktur organisasi yang ada sampling artinya sampel bertujuan, dan Stratifite Random Sampling artinya penentuan sampel di ambil berdasarkan stratifikasi struktur organisasi yang ada. (Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian, 1997)
8.      Variabel dan Indikator Penelitian
Sutrisno  Hadi  (metodologi reseach, jilid3,yayasan penerbitan fakultas fisikologi UGM  Yogyakarta 1973) adalah sebagai gajala yang bervariasi misal jenis kelamin karena, jenis kelamin mempunyai variasi, sehingga ia mengatakan variabel objek penelitian yang bervariasi.
9.      Variabel Bebas (pelayanan publik)
a.       Standar profisional.
b.      Kompetensi teknis
c.       Kinerja layanan
d.      Kepuasan
e.       Keterbukaan
f.       Ketepatan waktu
10.  Variabel antara (kepemimpinan integratif)
a.       imlulsip (menurut kata hati)
b.      defensif (sikap bertahan)
c.       loyalitas (unsur pengabdian
11.  Variabel Terikat (pembangunan daerah)
a.       Pertumbuhan
b.      Perubahan
c.       Terencana
d.      Kearah yang lebih baik
e.       Modernitas        
12.  Instrumen Penelitian/pengumpulan data
Instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik ( Suharsimi arikunto, 2006)
13.  Observasi (pengamatan)
Yaitu mengadakan pengamatan langsung dilapangan terhadap subyek yang diteliti sehingga dapat dilihat secara langsung kedalam subyek yang sebenarnya.(suharsimi arikunto, 2006)
14.  Kuesioner (Pertanyaan)
Penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis yang terfokus pada permasalahan.dari hasil ini diperoleh data yang sudah diolah sehingga informasi yang dihasilkan cukup lengkap dan mendalam untuk memperoleh kejujuran serta keobjektipan informasi(agus salim, 2001)
15.  Dekumentasi
Penulis melakukan pengumpulan data dengan melihat dokumen dan catatan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan penelitian
16.  Penyajian Data
a.    Tabulasi silang data monografi ( grafik dan diagram )
b.   Tabulasi silang data sekunder dan primer dalam bentuk tabel
c.    Analisis dalam bentuk kalimat untuk  memperjelasnya
17.  Teknik Analisa Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain ( Muhadjir, 2000 )
Data Reduction ( Reduksi Data)
Reduksi data yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan kata dengan sedemikian rupa(Sugiyono, 2008)
Data Display (Penyajian Data)
18.  Dalam penelitian penelitian ini penyajian datanya dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram. Penyajian data ini terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah difahami. (Sugiyono, 2008)
19.  Conclusion Drawing / verification Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.(sugiyono, 2008)
20.  Skala Likert(sugiyono, 2008)Dengan skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator dijadikan sebagai titik tolak untuk menjadi item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala Liktert mempunyai gradasi atau tingkatan nilai.
Sangat baik                              : 4
Baik                                         : 3
Cukup baik                              : 2
Kurang baik                             : 1

7. Hasil Penelitian

1.      Penyajian, Analisis dan Intepretasi Data
2.      Variabel Bebas (Dependent variable) Yaitu Pelayanan Publik, Rekapitulasi Data Variabel Bebas (Indevendent Variable) Yaitu Pelayanan Publik  dapat dilihat pada  di bawah ini:
Interval 1 : 17,0019,5= 1 atau 5%, A(Sangat baik)
Interval 2 : 20,622,11= 11 atau 55%, B(Baik)
Interval 3 : 23,12  − 25,17= 5 atau 25%, C(Cukup baik)
Interval 4 :26,18 – 28,23= 3 atau 15%, D(Kurang baik)
Jika dilihat dari kelas intervalnya adalah A. 17,00 −19,5 = 1 atau 5%, B. 20,6 – 22,11 = 11 atau 55%, C. 23,12 – 25,17= 5 atau 25%, D. 26,18 – 28,23 = 3 atau 15%. Sehingga dapat dikatakan pelayanan publik adalah baik
3.      Variabel antara( Kepemimpinan Integratif), rekapitulasi variabel antara dapat dilihat dibawah ini:
Interval 1 : 10,0012,8 = 2 atau 10% A(Sangat baik)
Interval 2 : 13,914,17 = 9 atau 45%, B(Baik)
Interval 3 : 15,18  − 16,26 = 7 atau 35%, C(Cukup baik)
Interval 4 :17,2718,35 = 2 atau 10%, D(Kurang baik)
Jika dilihat dari kelas intervalnya adalah A. 10,00 −12,8 =  atau 10%, B. 13,9 – 14,17 = 9 atau 45%, C. 15,18 – 16.26= 7 atau 35%, D. 17,27 – 18,35 = 2 atau 10%, sehingga dapat dikatakan Kepemimpinan Integratif  adalah Baik
4.      Variabel Terikat (pembangunan daerah), rekapitulasi variabel Terikat dapat dilihat dibawah ini:
Interval 1 : 10,0012,8 = 1 atau 5%, A(Sangat baik)
Interval 2 : 13,915,7 = 17 atau 85%, B(Baik)
Interval 3 : 16,8  − 18,6 = 2 atau 10%, C(Cukup baik)
Interval 4 :19,721,5 = 0  atau 0%, D(Kurang baik
Jika dilihat dari kelas intervalnya adalah A. 10,00 −12,8 = 1 atau 5%, B. 13.9 – 15,7 = 17 atau 85%, C. 16,8 – 18,6= 2 atau 10%, D. 19,7 – 21,5 = 0 atau 0%. Sehingga dapat dikatakan pembangunan daerah adalah Baik. Untuk mempermudah dalam pengambilan kesimpulan, maka data dari kedua variabel tersebut data berikut ini:
5.      Variabel                
X     A.  5%, B. 55%, C. 25%,  D. 15%
Z     A. 10%,  B. 45%, C. 35%, D.  10%
Y     A. 5%, B.  85%, C. 10%, D.  0%.
Dari data pada tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa Pelayanan Publik memiliki kecenderungan baik sebesar 55%, sedangkan Kepemimpinan Integratif juga memiliki kecdenderungan baik sebesar 45%, dan pembangunan daerah adalah baik sebesar 85%

7. Kesimpulan dan Saran
    Kesimpulan
1.         Bahwa Responsibilitas Pelayanan Publik dikantor di Kecamatan Dau Kabupaten Malang sudah Baik terbukti dari data rekapitulasi jawaban responden  dari variabel X, yakni sebesar 55%
2.         Bahwa Pelaksanaan Responsibilitas Kepemimpinan Integratif dikecamatan Dau? di Kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang Baik terbukti dari hasil rekapitulasi  jawaban responden dari variabel Z, yakni sebesar 45%
3.         Bahwa pembangunan daerah adalah Baik terbukti dari hasil analisis data ke tiga pada rekapitulasi jawaban responden variabel Y, yakni sebesar 85%
4.         Berdasarkan jawaban dari keseluruhan responden  maka saya menyimpulkan bahwa Responsibilitas  Pelayanan Publik, Kepemimpinan Integratif  Dalam Pembangunan Daerah adalah Baik.

    Saran
Sehubungan dengan Responsibilitas Pelayanan Publik Dalam Kepemimpinan  Integratif Terhadap Pembangunan Daerah di kantor kecamatan Dau  diberikan saran sebagai berikut :
1.   Responsibilitas   pelayanan    publik   dikecamatan Dau sudah baik,Cuma perlu adanya perbaikan khususnya dalam memberi pelayanan kepada masyarakat guna mendapatkan hasil yang signfikkan yakni mencapi kategori Sangat baik
2.      Berdasarkan      dari    data yang telah     diperoleh maka pelaksanaan Responsibilitas Kepemimpinan Integratif di Kecamatan Dau sudah  baik, untuk mencapai kategori sangat baik yakni 100%, perlu adanya perbaikkan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
3.      Pelaksanaan       pembangunan  daerah sudah Baik, tapi masih perlu adanya perbaikan dalam berbagai bidang agar mendapatkan hasil yang di inginkan yakni kategori Sangat baik

Daftar pustaka.
Arikunto, Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta.
ArikuntoSuharsimi, 2006. Dalam buku Methods of Psychological Research.
Anderson sravia B at,al, 1997 encyclocedia educational ,London.
Bungin, Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Sosial, Format-format Kuantitatif dan Kualitatif,  Airlangga University Press’
Denzim, Norman k, dan J vorana, S Linconl, (eds) 1994. Hanbook Of qualitatife research.
Dwiyanto, Agus, 2008. Mewujudkan Good Governance, Melalui Pelayanan Publik, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Freed. N. Karlinger. (Behavioral reseach, holt, Rinehard and Winstone)
Friedrich dalam Darwin, 1997. Reponsivitas Dan Akuntabilitas.
Hilway, T, 1956. intrudruction to research.
Hadi, Sutrisno, 1973. metodologi reseach, jilid3, yayasan penerbitan fakultas fisikologi UGM  Yogyakarta.
Kuncoro, Mudrajad, 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang, Jakarta: Erlangga.
Marshall Saskin, 2003 dalam Drs, Sugeng Rusmiwari, M.si, 2009:15, Resposibilitas dan akuntabilitas perilaku arogansi legislatif dan sikap apatisme masyarakat dalam kepemimpinan visioner dan integratif menuju pelayanan publik (prima) kerakyatan, Universitas  Tribhuwana Tunggadewi, Malang.
Nazir, 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Narimawati , 2008. dalam bukunya “Metodologi Penelitian Kualitatif.
Salim,  Agus, 2001.  teori dan pradigma penelitian social.
Suarjaya, Akib,  2003.  Usahawan bulan Nopember .
sedarmayanti, Nisja, 1997, 2009.  Dalam melayani, pelanggan diperlakukan moto: “customer is king ang customer is always right” r.
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian, 1987. Metode Penelitian Survey, LP3ES, Yogyakarta.
Siagian , 1983. dalam bukunya Administrasi Pembangunan..
Spidler, denzim dan Lincoln, 1994.
 Soejito, Irawan, 1990. Publisher, : Jakarta : Rineka Cipta. Year.
Soejito, Rawan,. 1990. Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Jakarta. Rineka Cipta.
Sugiyono2006.  Metode penelitian bisnis. alfabeta, bandung.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
Kountur, 2007.  dalam bukunya metode penelitian.
Singarimbun, 1995. explanatary research.
SK Men Pan Nomor 81/1993, tentang pemerintahan daerah.
T.Hiilway , 1956. Intrudruction to reseach.
Tjosvold, 1993 : x). .... Prinsip “equal treatment
http://id.wikisource.org/wiki/Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974.


0 komentar:

Posting Komentar