PENGARUH KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRASI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
(Suatu Studi di kantor Kecamatan Dau, Kabupaten Malang)
NAMA : MELHIOR TENGA
NIM : 2007210027
Sugeng Rusmiwari, Coo.
1. LATAR BELAKANG
Banyak masalah-masalah diinstansi atau lembaga pemerintahan yang bersangkut paut dengan kepemimpinan dan demokrasi, sudahkah para pemimpin kita menjalan amanahnya, dengan penuh tanggung jawab? Dan sudahkah mereka berbaur dengan masyarakat disekitar kita ? Saya melihat kepemimpinan itu memang sebuah hal yang sangat penting karena maju mundurnya sebuah lembaga pemerintahan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terletak pada sebuah kepemimpinan yang baik. Dengan demikian untuk sebuah kepemimpinan yang baik dan demokrasi itu, harus mempunyai Visi Misi serta perencanaan yang matang kedepan untuk pengembangan instansi itu sendiri. Secara demokrasi tentunya kepemimpinan itu harus terbuka sesuai dengan prinsif demokrasi. Namun pada realitasnya banyak yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan bersama, karena memang kita melihat banyak faktor- faktor yang terjadi, pertama adalah kurang pedulinya konponen- konponen yang ada di dalam instansi atau lembaga pemerintahan, yang termasuk di dalamnya pemimpin dan pegawai-pegawai. Hubungan pemimpin dengan anggota berkaitan dengan derajat kualitas emosi dari hubungan tersebut, yang mencakup tingkat keakraban dan penerimaan anggota terhadap pemimpinnya. Semakin yakin dan percaya anggota kepada pemimpinnya, semakin efektif kelompok dalam mencapai tujuannya.
2. RUMUSAN MASALAH.
Menurut :
Evans (1997)
Rumusan Masalah adalah konteks dari penelitian,alasan mengapa penelitian diperlukan dan petunjuk mengarah pada tujuan penelitian
Bachruddin (1996)
Rumusan Masalah dengan menyatakan : masalah utama yang hendak dikaji dalam penelitian adalah bagaimana pola dan profil industri pedesaan di daerah-daerah penelitian dan bagaimana format pola industri pedesaan yang tepat untuk dikembangkan
Kuncoro (1996)
Rumusan Masalah meski harus diakui UU no 5 tahun 1974 merupakan suatu komitmen politik, dalam praktek ternyata yang terjadi adalah sentralisasi yang dominan dalam perencanaan maupun implementasi pembangunan Indonesia.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah adalah konteks dari penelitian yang hendak dikaji terhadap masalah utama yang mengarah pada tujuan penelitian.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu :
1. Melihat seberapa jauh pengaruh kepemimpinan yang demokrasi dalam implemntasi kebijakan ?
2. Sejauh mana pengaruh demokrasi dalam implemntasi kebijakan ?
3. Seberapa pengaruh kepemimpinan dalam implementasi kebijakan ?
3. TUJUAN PENELITIAN
Mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari peneitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan yang demokrasi dalam implementasi kebijakan.
2. Untuk mengetahui pengaruh demokrasi dalam implementasi kebijakan.
3. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan dalam implementasi kebijakan.
4. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
1. Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari observasi serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang didapat di perguruan tinggi dan juga melalui referensi dari buku-buku.
2. Diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi pihak-pihak yang berkepetingan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan yang demokrasi dalam implementasi kebijakan.
b. Manfaat Praktis.
1. Memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi masyarakat tentang pengaruh kepemimpinan dan implementasi kebijakan terhadap pelaksanaan demokrasi.
2. Bahwa hasil dari penelitian bukan hanya beranfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi orang lain.
5. KERANGKA DASAR TEORI
1. KEPEMIMPINAN
Menurut :
Sarros dan Butchtsky (996)
Kepemimpinan adalah sebagai perilaku yang bertujuan mempengaruhi orang lain untuk berkontribusi ke tujuan umum disepakati untuk kepentingan individu serta organisasi
Anderson (1988)
Kepemimpinan berarti menggunakan kekuatan untuk mempengaruhi pikiran dan tindakan orang lain sedemikian rupa sehingga mencapai kinerja tinggi.
Karlinger dan Padhazur (1987)
Kepemimpinan adalah kemampuan tiap pemimpin didalam mempengaruhi dan menggerakan bawahanya sedemikian rupa sehingga para bawahannya dapat bekerja dengan gairah bersedia bekerjasama dan mempunyai disiplin tinggi, dimana para bawahan diikat dalam kelompok secara bersama-sama dan mendorong mereka ke suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang lain agar berkontribusi dan bekerjasama demi tercapainya tujuan.
2. DEMOKRASI
Menurut :
Abraham Lincoln (18673)
Demokrasi adalah pemerintakan dari rakyat,oleh rakyat dan untuk rakyat.
Hansard (1947)
Demokrasi merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan kewarganegaraan) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara tersebut.
Merriam, kamus Wenster
Demokrasi sebagai pemerintahan oleh rakyat khususnya oleh mayoritas pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang diadakan secara periodik rakyat umum, khususnya untuk mengangkat sumber otoritas politik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah pmerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat yang juga merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan kewarganegaraan) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara tersebut.
3. IPLEMENTASI KEBIJAKAN
Menurut :
Edward III (1980)
Ipmlementasi kebijakan adalah the stage of policy making between the establishment of a policy.
Mazmanian dan Sabatier (1983
Implementasi kebijakan adalah aktifitas-aktifitas yang dilakukan untuk melaksanakan sesuatu kebijakan secara efektif.
Shafritz dan Russel (2005)
Implementasi kebijakan adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku agar memberi dampak dan mencapai tujuan yang diingninkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Implementasi kebijakan adalah aktifitas-aktifitas yang dilakukan untuk melaksanakan suatu kebijakan secara efektif agar tercapai tujuan yang diinginnkan.
6. METODE PENELITIAN
1. PENGERTIAN METODE
Menurut :
Almach (1939)
Metode adalah suatu cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,pengesahan dan penjelasan kebenaran.
Ostle (1975)
Metode merupakan pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh interelasi.
Rusdini (2004)
Metode adalah cara berpikir.
Dengan dmikian dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara berpikir untuk menerapkan prinsip-prinsip serta memproleh interaksi terhadap penemuan, pengesahan dan kebenaran yang logis.
2. JENIS PENELITIAN
a. Penelitian Deskriptif
Menurut :
Sugiyono (2003)
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada.
Suharsimi dan Arikunto (2005)
Penelitian Deskriptif untuk membuat penjelasan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.
Sugiyono (2006)
Penelitian Deskriptif adalah penelitian untuk memecahkan masalah atau peningkatan mutu.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian untuk mengumpulkan informasi secara jelas, sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi dalam pemecahan masalah.
b. Penelitian Kualitatif
Menurut :
David Williams (1995)
Penelitian Kualitatif adalah pengumpulan data dalam suatu latar alamiah dengan menggunakan metode alamia, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamia.
Densin dan Lincoln (1987)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamia dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan bernagai metode yang ada
Jenericic
Penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia dari segi konsep, perilaku, dan persoalan tentang manuisia yang diteliti.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Kualitatif adalah pengumplan data yang menggunakan latar alamia dengan menafsirkan fenomena yang terjadi dengan menggunakan metode untuk menyajikan persepsi sosial di dalam dunia dari segi konsep, perilaku, dan persoalan manusia yang diteliti.
c. Penelitian Kuantitatif.
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelititan, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan unutk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Menurut :
Kirk dan Miller (1986)
Penelitian Kuantitatif pada mulanya bersumber pada penelitian kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif.
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
3. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian yaitu di kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur.
Kecamatan Dau merupakan salah satu kecamatan di wilayah kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur yang terletak di sebelah barat ± 8 km dari pusat pemerintahan kabupaten Malang (kantor Bupati Malang) dan ± 32 km dari ibukota kabupaten Malang (Kepanjen).
4. SUMBER DATA
Menurut :
Arikunto (2006)
Sumber data adalah subyek dari mana data tersebut diperoleh. Pemilihan dan penentuan sumber data tergantung pada permasalahan yang diselidiki.
a. Data Primer
Menurut :
Sugiyono (2003)
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau belum melalui proses pengumpulan dari pihak lain.
Kartono (1961)
Data Primer adalah memberikan informasi dan data secara langsung sebagai hasil pengumpulan sendiri untuk kemudian disiarkan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya sebagai hasil pengumpulan sendiri dan belum melalui proses pengumpulan dari pihak lain.
b. Data Sekunder.
Menurut :
Mazuki (2006)
Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti
Bungin (2004)
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder data yang kita butuhkan.
Cooney dan Emory (1996)
Data Sekunder adalah study yang dilakukan oleh pihak lain untuk sasaran mereka sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua dan bukan diusahakan sendiri pengumpulannya melainkan study yang dilakukan oleh pihak lain untuk sasaran mereka sendiri.
5. POPULASI DAN SAMPEL/TEKNIK SAMPLING
a. Populasi
Menurut :
Palte (1978)
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya dapat diduga.
Arikunto (2002)
populasi adalah keseluruhan aspek subyek penelitian, dimana apabila seseorang ingin meneliti elemen yang ada pada suatu wilayah penelitianya merupakan penelitian populasi.
Suharsimi (1997)
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, dan tumbu-tumbuhan.
Dari penelitian tersebut maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perangkat dan staf di kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang sebanyak 20 orang.
b. Sampel.
Menurut :
Sugiyono (2003)
Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh poulasi tersebut
Arikunto (2002)
Apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitinya merupakan penelitian sampel yang mampu mewakili populasi yang ada.
Yang dimaksudkan dengan sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber data yang sesunggunya.
Teknik pengambilan sampel adalah Stratifite Randum Sample. Sample yang digunakan 15 orang.
6. VARIABEL DAN INDIKATOR
a. Variabel
Menurut :
Hatch dan Farhady (1981)
Variabel secara teoritis didefenisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu obyek dengan obyek yang lain.
Kerlinger (1973)
Variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari.
Surya Brata (1983)
Variabel adalah keterampilan yang berkembang karena latihan dan pengelaman.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel adalah variasi antara obyek yang satu dengan obyek yang lain didasari oleh keterampilam yang berkembang karena latihan dan pengelaman untuk dipelajari peneliti.
Variabel independen dalam penelitian adalah Kepemimpinan dan Demokrasi.
Hubungan antar variable.
Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam aktifitas organisasi baik organisai bisnis maupun organisasi pemerintahan perlu figur kepemimpinan (X1) yang demokrasi (X2), agar terjalin keharmonisan dan kerjasama yang baik antara sesama dalam menjalankan keputusan-keputusan yang sangat berpengaruh terhadap implementasi kebijakan (Y).
Ada pengaruh antara demokrasi (X2) terhadap implementasi kebijakan (Y).
Ada pengaruh antara kepemimpinan (X1), terhadap implementasi kebijakan (Y).
b. Indikator
Menurut :
Wilson dan Sapanurchart (1993)
Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi.
Green (1992)
Indikator adalah variabel yang menunjukan suatu kecendrungan situasi, yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan.
Organisasi kesehatan dunia (WHO)
Indikator adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung ataupun tidak langsung.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator adalah variabel yang mngukur suatu peristiwa, kondisi dan perubahan baik langsung atau tidak langsung.
Berikut merupakan indikator dari masing-masing variabel :
a. Variabel Bebas X1/Independen Variabel - Kepemimpinan :
1. Perilaku
2. Kemampuan
3. Disiplin
b. Variabel Bebas X2/Dependen Variabel – Demokrasi :
1. Kebebasan
2. Kesetaraan
3. Kekuasaan
c. Variabel Terikat Y/Dependent Variabel – Implementasi Kebijakan
1. Melaksanakan
2. Efektif
3. Dampak
7. INSTRUMEN PENELITIAN.
Menurut :
Prof,Dr.Suharsimi Arikunto, 2006 )
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan lebih baik.
Ada beberapa teknik dalam penelitian antara lain :
a. Kuesioner
Menurut :
Koentijoroningrat (1975)
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan mengenai suatu hal dalam suatu bidang.
Gilbert (2005)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data secara langsung dari sumbernya melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data secara langsung dari sumbernya dalamg suatu biadang yang akan diteliti.
b. Dokumentasi
Dokumntasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Menurut :
Moleong, 1999).
Dokumentasi adalah setiap bahan yang tertulis atau film yang dipersiapkan untuk penelitian, pengujian suatu peristiwa atau record maupun yang tidak dipersiapkan untuk itu.
Arikunto (1998)
Dokumentasi adalah setiap bahan yang tertulis atau film yang dipersiapkan untuk penelitian, pengujian suatu peristiwa atau record maupun yang tidak dipersiapkan untuk itu.
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner.
8. TEKNIK PENYAJIAN DATA.
Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dengan menggunakan 4 macam yaitu:
1. Tabulasi silang data monografi
2. Tabulasi silang data sekunder dan primer dalam bentuk tabel
3. Analisis dalam bentuk kalimat
4. Grafik dan diagram
9. TEKNIK ANALISA DATA.
Menurut :
Effendi (1992).
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan
Noeng Muhadjar, 2000).
Analisa data merupakan upaya mencari dan menata data secara sistematis untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.
Rakhmat (2004)
Analisa data adalah sebuah proses penyederhanaan data penelitian kedalam bentuk yang mudah dipahami dan diintepretasikan dalam penelititan.
Moh.Nazir (1983)
analisa data adalah mengelompokan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkirkan data sehingga mudah untuk dibaca.
Dengan demikiaan dapat disimpulkan bahwa analisa data adalah proses penyederhanaan dan pengelompokan data penelitian kedalam bentuk yang mudah dipahami dan diintepretasikan dalam penelitian.
Skoring jawaban responden menggunakan skala likert dengan nilai sebagai berikut:
Hasil penelitian terhadap variabel yang diteliti dalam penelitian ini akan diberikan kesimpulan dengan menentukan skor interval kelas terlebih dahulu pada variabel penelitian. Interval kelas adalah batas bawah dan batas atas dari satu kelas atau kategori.
Interval kelas diterapkan untuk mengetahui skor variabel yang diteliti untuk memperoleh kesimpulan hasil penelitian.
10. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelas interval variable X 1 hasil penelitian adalah :
19.00 – 20.2 = 1 atau 7%
20.3 – 21.5 = 5 atau 33%
21.6 – 22.8 = 2 atau 13%
23.00 – 24.2 = 6 atau 40%
24.3 – 25.5 = 1 atau 7%
Dari hasil kelas interval yang telah ditentukan maka dapat diketahui bahwa presentasenya adalah : A = 7% ,B = 40%, C = 13%, D = 33%, E = 7% . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dinyatakan kurang maksimal. Oleh karena itu perlu ditingkatkan.
Kelas interval variable X 2 adalah :
19.00 – 20.2 = 1 atau 7%
20.03 – 21.05 = 5 atau 33.3%
21.06 – 22.08 = 6 atau 40%
23.00 – 24.02 = 2 atau 13.3%
24.03 – 25.05 = 1 atau 7%
Berdasarkan hasil kelas interval yang telah ditentukan maka dapat dilihat presentasenya yaitu A = 7%,B = 13,3%,C = 40%, D = 33.3%, E = 7%. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa demokrasi dinyatakan kurang baik.
Kelas interval variable Y adalah :
20.00 – 21.00 = 6 atau 40%
21.01 – 22.00 = 1 atau 6.7%
22.01 – 23.00 = 2 atau 13.3%
23.01 – 24.00 = 5 atau 33.3%
24.01- 25.00 = 1 atau 6.7%
Berdasarkan hasil rekapitulasi dan ditentukan kelas intervalnya maka presentase dapat diketahui yaitu : A 6,7% B = 33,3% C = 13,3%) D = 6.7% E = 40%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan di kantor Kecamatan Dau dinyatakan kurang baik.
Kecenderungan X1 X2 X3
Sangat Baik 7% 7% 7%
Baik 40% 13% 33%
Sedang 13% 40% 13%
Kurang 33% 33% 7%
Sangat Kurang 7% 7% 40%
Dari hasil rekapitulasi data variable di atas, maka dapat diketahui bahwa kecenderungan responden yang mengatakan baik sebanyak 47%, atau 13% jawaban responden yang mengatakan tidak baik, ada pula kecendrungan responden yang mengatakan kurang baik, jika demokrasi kurang maksimal adalah 20%. sedangkan kecenderungan responden yang mengatakan bahwa implementasi kebijakan kurang baik juga, yaitu 40%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari ke tiga variabel di atas masih dibawah nominasi, karena ketiga-tiganya tidak mencapai angka yang maksimal. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan agar dapat mencapai angka 100% yang merupakan angka yang sempurna. Maka langkah yang perlu diperhatikan untuk selanjutnya adalah dengan melakukan perbaikan atau pembenahan agar mecapai hasil yang maksimal.
11. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kepemimpinan yang demokrasi dalam implementasi kebijakan pada salah satu instansi yaitu di Kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa pengaruh kepemimpinan yang ada di kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang kurang baik yakni hanya mencapai angka 47% karena angka ini diperoleh dari hasil rekapitulasi data variabel bebas X1 (Kepemimpinan) angka 47% dikategorikan sebagai angka yang masih dibawah nominasi.
2. Bahwa pengaruh demokrasi yang terjadi,juga masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat besarnya persentase mencapai angka 20 %.
3. Bahwa pengaruh implementasi kebijakan yang ada di kantor Kecamatan Dau juga belum maksimal yakni hanya mencapai angka 40%. Karena angka ini juga masih kurang membanggakan maka perlu adanya penbenahan, agar implementasi kebijakan dapat berjalan dengan baik.
Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di kantor Kecamatan Dau Kabupaten Malang, maka peneliti akan memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi para pegawai kantor Kecamatan Dau sebagai berikut :
1. Perlu adanay peningkatan agar kepemimpinan yang ada di kantor Kecamatan Dau dapat berjalan dengan baik.
2. Perlu adanya pembenahan terhadap aspek demokrasi karena berdasarkan jawaban responden yang hanya 20% tidak maksimal, maka hal ini harus ditingkatkan agar memperoleh 100% yang adalah kategori baik.
Perlu adanya peningkatan implementasi kebijakan agar setiap kebijakan yang dibuat dapat dirasakan, baik oleh masyarakat pada umumnya maupun para pegawai di kantor Kecamatan Dau pada k
DAFTAR PUSTAKA.
Abdul Waab Solicin, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara, Jakarta Bumi Aksara.
Arikunto dan Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta Jakarta 1996.
H. Inu Kencana Syafie, M.Si. Pengantar Ilmu Pemerintahan, Penerbit Rafika Aditama Bandung, Edisi II 2001, Edisi III Maret 2005 dan Edisi IV April 2007.
Kartini Kartono. Pengantar Metodologi Penelitian Sosial, Penerbit CV. Mandar Maju, 1961: 73.
Mudrajad Kuncoro, Ph.D. Metode Penelitian untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Eds Januari, 2003.
Masri Sinarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Penerbit LP3ES, 1989.
Moh. Nazir, Ph. D. Metode Penelitian, Cetakan ke-5, Penerbit Graha Indonesia, Pejaten Barat, Jakarta.
Panji Santosa, M.Si. Administrasi Publik (Teori dan Aplikasi Good Governance), RF.SPO.38.01 2008, Penerbit : Refika Aditama, Bandung, Edisi I Juli 2008.
Siti Rochmah, M.Si. Metode Penelitian Sosial, Penerbit Prosedur Dokumentasi UB.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitaf (R & D), Penerbit Alfabeta, Eds Juli, 2006.
Sobandi, Baban. SE, M,Si. Etika Kebijakan Publi8k, Moralitas Profetis dan Profesionalisme Kinerja Birokrasi. Humaniora Bandung 2004.
Suharmini, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta, 1998 : 225.
Suharyadi, Dasa-dasar Statistik, Erlangga, 2003
Taliziduhu Ndraha, Research Teori Metodologi Administrasi, Bima Aksara, 1985:44).
0 komentar:
Posting Komentar