STRATIFIKASI
Stratifikasi merupakan hasil kebiasaan hubungan antar
manusia secara teratur dan tersusun, sehingga setiap orang, setiap saat
mempunyai sitiuasi yang menentukan hubungannya dengan orang lain secara
vertical maupun mendatar dalam masyarakatnya.
Dengan demikian peranan yang diambil oleh orang dalam
masyarakatnya ditentukan oleh situasi kelompok.
Mengenai situasi individu dalam kelompok mauoun dalam
masyarakat luas, F. Znaniecki berpendapat bahwa situasi dapat ditinjau dari 2
(dua) segi, yaitu:
1.
Dari segi subyektif:
Penilaian pribadi, sesuai interpretasi dan
konsep pribadi;
2.
Daro segi obyektif:
Penilaian oleh masyarakat yang ditentukan
oleh factor kebudayaan.
Kenyataan bahwa manusia mempunyai dua segi kehidupan, yaitu:
1.
Segi public life/kehidupan publik; maupun
2.
Kehidupan pribadi, merupakan cirri yang
membedakan manusia dari binatang.
Justru dalam kehidupan bermasyarakat ataupun public
life-nya, maka manusia belajar untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan
nilai dan keadaan yang sebenarnya, yang sering tidak diinginkannya.
Berbeda dengan manusia yang mempunyai kemampuan ini,
binatang hanya bersifat pasif terhadap lingkungannya, yaitu dapat menerima
keadaannya.
Manusia dengan kemampuan untuk menerima dan menyesuaikan
diri, mengambil tindakan yang lebih aktif dalam hidupnya.
Dalam setiap masyarakat akan ditentukan atau berkembang dengan
sendirinya suatu stratifikasi social, hanya masyarakat yang sangat kecil dan
homogeny tidak mempunyai stratifikasi.
Sumber:
Astrid S. Susanto, 1983, Pengantar Sosiologi dan Perubahan
Sosial, Bina Cipta.