Penggunaan terminology filsafat ini
mengundang beberapa bahaya di antaranya adalah bila kita memberi materi yang
terlalu berbobot filsafati kepada filsafat ilmu ini.
Konkretnya, lebih banyak materi tentang
filsafat disbanding materi tentang ilmu, umpamanya pengkajian yang dalam dan
luas mengenai berbagai aliran filsafat seperti rasionalisme, empirisme, dan
pragmatism, tetapi kurang sekali mengaitkan peranan
ketiga aliran filsafat tersebut dalam
kegiatan keilmuan.
Filsafat ilmu harus merupakan pengetahuan
tentang ilmu yang didekati secara filsafati, dengan tujuan untuk lebih
memfungsionalkan ujud keilmuan baik secara intektual, moral, maupun sosial.
Dengan demikian bila pembehasan mengenai
materi filsafat harus dibatasi pada
hal-hal yang bersifat relevan, maka pembahasan mengenai materi keilmuan harus
dilakukan selengkap mungkin, meskipun hanya bersifat pokok-pokoknya saja.
Filsafat ilmu harus mencakup bukan saja
pembahasan mengenai ilmu itu sendiri beserta segenap perangkatnya, melainkan
sekaligus kaitan ilmu dengan berbagai aspek kehidupan seperti pendidikan,
kebudayaan, moral, sosial, dan bahkan politik.
Demikian juga pembahasan yang bersifat
analitis dari tiap-tiap unsure bahasan harus diletakkan dalam kerangka berfikir
secara keseluruhan.
Bukan tubuh-tubuh pohon pengetahuan saja yang
ingin kita ketahui melainkan perspektif keseluruhan pohon dalam membentuk hutan
keilmuan, itulah yang justru kita tonjolkan.
Harus diusahakan agar filsafat ilmu tidak
menjadi suatu hafalan baru, melainkan suatu metode untuk mengoperasionalkan
pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang telah lama dihafal, atau dengan kata lain,
agar teori-teori ilmiah yang telah diketahui bisa bersifat lebih fungsional.
Untuk itu makna secara kurikuler pembahasan
materi filsafat ilmu harus dikaitkan dengan kegiatan pokok keilmuan.
Salah satu kegiatan pokok keilmuan yang dapat
dijadikan titik tolak (point of entry) dalam membahas filsafat ilmu adalah
kegiatan penelitian ilmiah.
Disini metodologi penelitian ilmiah dapat
berfungsi sebagai kerangka bahasan yang menyeluruh dalam mengkaji ontology, epistimologi, dan
aksiologi ilmu beserta perangkat keilmuan yang berupa bahasa, logika,
matematika, dan statistika.
Dimulai dengan unsure-unsur kegiatan
penelitian ilmiah sebagai kerangka bahasan, maka pendidikan filsafat ilmu
diakhiri dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam
melakukan penelitian ilmiah serta menggunakan hasil penelitian tersebut
ditinjau dari kacamata moral, sosialan aspek-aspek kehidupan lainnya.
Sumber: Jujun S. Suriasumantri, Ilmu
Perspektif Moral, Sosial dan Politik, Gramedia, Jakarta, 1986, h. 39-40.
If you're trying hard to lose kilograms then you certainly have to start using this brand new tailor-made keto diet.
BalasHapusTo produce this keto diet, licenced nutritionists, fitness trainers, and cooks have joined together to develop keto meal plans that are productive, suitable, money-efficient, and delicious.
From their grand opening in January 2019, 100's of clients have already transformed their body and well-being with the benefits a professional keto diet can offer.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones given by the keto diet.