UAS MK
Penelitian Kwantitatif
Yang harus diunggah/dimasukkan
di komentar ini
1. Nama: ?
2. Nim: ?
3. Kelas: ?
4. Judul: ?
5. Abstrak /Ringkasan: ?
6. Dosen Pembimbing: ?
7. Jumlah Bimbingan: ?
8. Asal daerah: ?
9. No. HP: ?
10. JANGAN LUPA hasil print-out ditanda tangani sebelum diserahkan pada pengawas ujian
10. JANGAN LUPA hasil print-out ditanda tangani sebelum diserahkan pada pengawas ujian
Diunggah
paling lambat 4 Juli 2015, maaf Sugeng
1. Nama : YAKOBUS MARGILAN
BalasHapus2. Nim : 2013210110
3. Kelas : A
4. Judul : PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PUBLIK DEMI MEWUJUDKAN PEMERINTAH YANG BAIK (STUDI KASUS PP KOTA MALANG)
5. Abstrak /Ringkasan : Melihat fenomena yang ada sering kali kita lihat bahwa kualitas kebijakan public sangat dibutuhkan. Menempatkan masyarakat sebagai sentral sekaligus owner dalam mengambil suatu keputusan, Pergeseran paradigma ini dapat dimaknai bahwa masyarakat harus dilibatkan dalam penyelenggaraan berpartisipasi terhadap kebijakan public, sehingga tahap perencanaan bisa kita ketahui tentang kebijakan pemerintah dalam berpartisipasi good governance. Untuk itu dibutukan beberapa partisipasi masyarakat dan bagaimana perumusan yang akan kita ketahui yaitu, bagaimana partisipasi masyarakat terhadap kebijakan public demi mewujudkan pemerintah yang baik, apa factor pendukung dan pengahambat partisipasi masyarakat terhadap kebijakan public demi mewujudkan pemerintah yang baik, apa dampak partisipasi masyarakat terhadap kebijakan public demi mewujudkan pemerintah yang baik. Maka dari itu pendekatan yang harus diperlukan adalah memiliki relasi untuk mencapai hal tersebut, tergangtung dari seberapa besar partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis kualitatif, yaitu cara atau jalan yang digunkan oleh peneliti dengan cara, sumber data primer, nonprobality sampling, Snowball sampling, kuesioner, observasi, wawancara, dukumentasi, teknikanalisadata, reduksidata, data display, verifikasi, keabsahan data triangulasi, menggunakan bahan refrensi, meningkatkan ketekunan dalam meneliti, member chek, analisis kasus negatif.
Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, KebijakanPublik, Pemerintah Yang Baik
(Good Government).
6. Dosen Pembimbing : Dody Setyawan., S.sos., MA.P
7. Jumlah Bimbingan : 1
8. Asal daerah : Sanggau
9. No. HP : 089664369748/085248435904
1. Nama : Teodorus Egie Sapultura
BalasHapus2. Nim : 2012210081
3. Kelas : B
4. Judul : Fungsi Koordinasi Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa (Studi Didesa Raut Muara, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat)
5. Abstrak/Ringkasan : Jika berbicara tentang Organisasi dan koordinasi berarti berbicara tentang sebuah kerjasama kelompok, dimana kelompok tersebut biasanya memiliki atasan dan juga bawahan, dimana bawahan (karyawan/pegawai) berada di bawah pengarahan atasan (manajer/pimpinan) demi mencapai tujuan bersama.
Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi atau diatur oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama (Muhammad, 2007). Jika dilihat dari definisi tersebut, saya mengartikan bahwa sangat diperlukan koordinasi dalam setiap organisasi, agar dalam setiap organisasi tersebut menjalankan masing-masing tugasnya dengan baik tanpa ada timpang tindih tugas atau kewajibannya, sehingga tercapailah tujuan bersama dalam organisasi tersebut.
Maka yang harus diperhatikan dalam suatu organisasi itu adalah sebuah koordinasi, dimana dengan adanya suatu organisasi dari pimpinan akan membuat jalan organisasi itu terarah serta tepat pada sasaran dari organisasi itu sendiri. karena memang pada hakikatnya suatu organisasi itu akan tetap terakui keberadaannya ketika masih terdapat koordinasi dari atasan terhadap bawahan karena hal tersebut membuktikan bahwa organisasi itu masih hidup.
Prinsip koordinasi juga harus terefleksikan dalam organisasi public/pemerintahan maupun organisasi kesewadayaan masyarakat (Alleen, 2011). Dalam organisasi publik, sumber daya yang digunakan tidak sedikit. Untuk menunjang proses manajemen pembangunan di berbagai bidang termasuk bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya maka sumber daya baik keuangan negara maupun sumber daya manusia tidak sedikit. Bahkan, sebagian sumber daya finansial tersebut sebagian mungkin dipenuhi melalui hutang luar negeri. Dalam kondisi tersebut, apabila sumber daya tidak dimanfaatkan secara efektif dan efisien maka akan terjadi pemborosan sumber daya.
Secara umum, koordinasi merupakan tali pengikat dalam organisasi dan manajemen yang menghubungkan peran para actor dalam organisasi dan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi dan manajemen. Dengan kata lain, adanya koordinasi dapat menjamin pergerakan aktor organisasi ke arah tujuan bersama. Tanpa adanya koordinasi, semua pihak dalam organisasi dan manajemen akan bergerak sesuai dengan kepentingannya namun terlepas dari peran aktor lainnya dalam organisasi dan peran masing-masing aktor tersebut belum tentu untuk mencapai tujuan bersama.
Kata Kunci : Fungsi Koordinasi, Pemerintah dan Pembangunan
6. Dosen Pembimbing : Willy Tri Hardianto,S.Sos.,MM.,MAP
7. Jumlah Bimbingan : 1
8. Asal Daerah : Sanggau
9. No.HP : 085790897338
1. Nama : Marselinus ready
BalasHapus2. Nim : 2012210044
3. Kelas : A
4. Judul : PERAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI PERKOTAAN
5. Abstrak /Ringkasan :
Dalam konsep pembangunan nasional. Masyarakat perlu dilibatkan secara langsung bukan karena mobilisasi, melainkan sebagai bentuk partisipasi yang dilandasi oleh kesadaran. Dalam proses pembangunan, masyarakat tidak semata-mata diperlakukan sebagai obyek, tetapi lebih sebagai subyek dan aktor atau pelaku. Dengan pelaksanaannya harus berorientasi ke bawah dan melibatkan masyarakat luas, melalui pemberian wewenang dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat daerah. Dalam Paradigma pembangunan yang sekarang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan. Artinya, pemerintah tidak lagi sebagai provider dan pelaksana, melainkan lebih berperan sebagai fasilitator dan katalisator dari dinamika pembangunan, sehingga dari mulai perencanaan hingga pelaksanaannya, masyarakat mempunyai hak untuk terlibat dan memberikan masukan dan mengambil keputusan.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata kunci : Peran, Partisipasi Masyarakat & Pembangunan
6. Dosen Pembimbing : Dody Setyawan S.Sos,. M.AP
7. Jumlah Bimbingan : 2 (Dua)
8. Asal daerah : Sambas Kalimantan Barat
9. No. HP : 085245913418
Nama : Paula Yenni Rukmana
BalasHapusNim : 2012210066
Kelas : A
Judul :“Birokrasi dan Responsivitas Pelayanan Publik Terhadap Pembagunan Posyandu di Desa”. Study kasus pada Dusun Riam Putih, Desa Penyelimau Kecamatan Kapuas, Kalimantan Barat.
Ringkasan : Konsep birokrasi memiliki peran penting bagi kesejahteraan masyarakat.Pegawai pemerintahan dituntut dalam kondisi unggul, handal, terpercaya, artinya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat.Sehingga efektifitas pelayanan publik bisa berjalan dengan baik, maka timbul pertanyaan bagaimana birokrasi dan responsivitas serta tata cara kerja para pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga bisa berdampak positif pada pembangunan posyandu di desa. Di kalangan masyarakat perdesaan perlindungan sosial dibidang kesehatan merupakan salah satu bentuk dan strategi perlindungan sosial dalam dalam meningkatkan kualitas kesehatan khususnya di Desa Penyalimau.kualitas kesehatan di Indonesia masih tertingal, salah satu penyebabnya adalah rendahnya akses terhadap perawatan kesehatan dikarenakan mahalnya biaya perawatan. Situasi ini terjadi terutama dikalangan orang miskin yang tidak memiliki jaminan sosial di bidang kesehatan. Adapun teknik pengumpulannya melalui observasi dan wawancara. Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubung-hubungkan fakta, data dan informasi data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran birokrasi dan responsivitas baik sedangkan pembangunan posyandu di desa perlu untuk pembangunan perlu ditingkatkan lagi agar lebih maksimal dan dapat mensejahterakan masyarakat.
Kata kunci : Birokrasi, Efektifitas Pelayanan Publik, Pembangunan
Dosen Pembimbing : Ignatius Adiwidjaja, S.SOS.,M.SI
Jumlah Bimbingan : 4x
Asal Daerah : Pontianak, Kalbar
No.Hp : 085245266380
1. Nama: Evan Saputra
BalasHapus2. Nim: 2012210024
3. Kelas: B
4. Judul: Efektifitas gaya Kepemimpinan Blusukan Ala Presiden Jokowi Suatu studi di Malang Raya.
5. Abstrak /Ringkasan: Abstrak
Beberapa tahun belakangan ini kita seringkali mendengar dan melihat di berbagai media terkait dengan penampilan dan sepak terjangnya yang berbeda dari kebanyakan pejabat yang ada di negeri ini . ia tidak menonjolakn superioritas sebagai seorang pejabat tapi terlihat aktif terjun kelapangan untuk melihat permasalahan secara langsung. Oleh karena itu perlu adanya efektivitas gaya kepemimpinan blusukan.
Karena gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pemimpin pada saat pemimpin tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.
Jenis penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data interview dan observasi, menografi, teknik analisis data validitas, reduksi, verivications.
Kata kunci : efektivitas, kepemimpinan, blusukan
6. Dosen Pembimbing: Ignatius Adiwidjaja,S.Sos., M.Si
7. Jumlah Bimbingan: 2 (dua) 4x perbaikan
8. Asal daerah: SAMBAS
9. No. HP: 085234524789
1. NAMA: ROBERTUS RINTI
BalasHapus2. NIM: 2012210070
3. KELAS: B
4. JUDUL PROPOSAL PENELITIAN: PERANAN PEMERINTAH DALAM MEMBERDAYAKAN POTENSI MASYARAKAT MENUJU PENINGKATAN PEMBANGUN DESA (studi kasus Desa Masingin Jaya)
5. Ringkasan
. Peranan Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat meliputi 3 hal yaitu pembinaan masyarakat, pelayanan terhadap masyarakat dan pengembangan terhadap masyarakat. Ketiga variabel tersebut telah berjalan secara maksimal. Pembinaan terhadap masyarakat meliputi kegiatan keagamaan, kegiatan sosial budaya dan pelayanan kesehatan, Pelayanan masyarakat meliputi pelayanan di bidang pertanian, kesehatan dan perekonomian, sedangkan pengembangan masyarakat lebih banyak difokuskan pada pengembangan SDM melalui pembangunan infrastruktur baik formal maupun non formal, termasuk pula diantaranya pengembangan ekonomi kerakyatan. Faktor-faktor penghambat pengembangan organisasi pemerintahan Desa Sederhana yang dapat diidentifikasi meliputi 2 (dua) faktor yaitu faktor internal terdiri dari aspek sumber daya manusia atau aparat pelaksana yang masih kurang baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Ketersediaan sarana dan prasarana kerja yang belum memadai, rendahnya kualitas SDM aparat pemerintah desa yang rata-rata hanya tamat sampai tingkat SMA, faktor pendanaan yang tersedia bagi organisasi bersangkutan yang masih minim untuk dapat digunakan dalam pengelolaan organisasi serta sikap kepala desa yang terkesan lebih mementingkan orang lain bila terdapat proyek untuk pembangunan desa, Sedangkan faktor eksternal yang menjadi penghambat adalah partisipasi masyarakat dalam mentaati aturan Desa Hubungan antar status. Secara umum dapat dikatakan bahwa status bergantung pada seberapa besar seseorang memberikan sumbangannya bagi terciptanya tujuan seseorang yang memberikan jasa terbesar cenderung berusaha mendapatkan status yang tinggi. Sebaliknya seseorang yang memberikan jasa yang tidak begitu besar biasanya bersedia menerima status yang lebih rendah
Kata kunci : Peranan, Organisasi, SDM
6. DOSEN PEMBIMBING: Agung Suprojo, S.kom.,M.AP
7. JUMLAH BIMBINGAN: 3 KALI
8. ASAL DAERAH : SANGGAU
9. NO HP: 085231325965
1. Nama: Rizalaidi Mahardika
BalasHapus2. Nim: 2013210090
3. Kelas: A
4. Judul: Implementasi Pembangunan Kota Wisata Berdasarkan Kepemimpinan Visioner (Studi Di Kantor BAPPEDA Kota Batu)
5. Abstrak/Ringkasan:
Pembangunan merupakan implementasi visi dan misi pemerintah dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Pembangunan umumnya bersifat jangka panjang dan jangka pendek. Prioritas tingkat keberhasilan dalam pembangunan sesungguhnya terbentuk dari kesadaran masyarakatnya dan perencana pembangunan itu sendiri. Berdasarkan pengalaman tersebut sukses atau gagalnya pembangunan itu dilakukan tergantung darimana kita dapat mengatasi permasalahan pembangunan yang terjadi. Pembangunan Kota Wisata merupakan pembangunan yang terdiri dari infrastruktur keadaan masyarakat kota batu. Pembangunan infrastruktur di Kota Batu sampai saat ini belum merata karena pembangunan masih terpusat hanya di daerah kota batu saja. Belum meratanya pembangunan infrastruktur tersebut sangat dirasakan ketika melewati jalan makadam sepanjang lebih tiga kilometer di desa Torongrejo kecamatan Junrejo. Belum efektifnya pembangunan infratsruktur tersebut disebabkan kurangnya akuntabilitas instansi yang menangani pembangunan dengan masyarakat yang menjadi korban dampak pembangunan, permasalahan itu menjadi tolak ukur dibutuhkannya peran kepemimpinan visioner sebagai tahap terbentuknya pembangunan Kota Wisata dengan infrastruktur yang efektif.
Dengan penelitian ini kita dapat mengetahui tindakan serta akuntabilitas yang akan dilakukan kepemimpinan visioner dalam mengimplementasi pembangunan kota wisata dalam mencapai efektifnya pembangunan infrastruktur. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dilakukan teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi, wawancara, triangulasi, teknik sampling purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi data, penyajian data, verification.
Kata Kunci : Pembangunan Kota Wisata, Implementasi, Kepemimpinan Visioner.
6. Dosen Pembimbing: Agung Suprojo,S.Kom.,M.AP
7. Jumlah Bimbingan: 4
8. Asal Daerah: Sanggau
9. No. Hp: 082154305507
Nama : Arman Baiku Maramba Milla
BalasHapus Nim : 2012210013
Kelas : A
Judul : Peran Etika Kepemimpinan Dan Pelayanan Publik Dalam Memberikan Kepuasan Kepada Masyarakat Kecematan Karera Kabupaten Sumba Timur
RINGKASAN
Kepemimpinan bukan sesuatu yang baru namun tetap relevan dan penting dalam sebuah organisasi artinya dalam sebuah organisasi tidaklah terlepas yang namanya seorang pemimpin. Kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang mempunyai moral dan etika yang baik yang dapat di contohi oleh bawahannya dan masyarakat umum, jadi seorang pemimpin yang baik itu harus menjadi contoh ketika berada didepan, pemimpin juga harus masuk di tengah-tengah untuk meberikan motivasi dan juga pemimpin harus memberikan dorongan kepada anggaotanya
Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner
Seperti yang tertera di atas bahwa pemimpin harus beretika dalam pelayanan publik, maka Peran Etika Kepemimpinan Dalam Pelayanan Publik sangatlah penting, oleh karna itu seorang pemimpin dalam menjalankan pelayanan publik, pemimpin harus memperhatikan Etika dan juga mampu mempertahankan kualitas pelayanan publik yaitu, Pertama Transparansi yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat di akses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah di mengerti, Kedua Akuntabilitas, yakni pelayana yang dapat di pertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang, ketiga Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan Keempat keseimbangan hak dan kewajiban, yakni pelayana yang mempertimbangkan aspek keadilan antar peberi dan penerima pelayanan publik.
Jadi dalam sebuah organisasi atau instansi kita harus memilih seorang pemimpin yang mempunyai moral, etika, dan mampu mengayomi anggotanya dan masyarakat umum, artinya seorang pemimpin harus mengutamakan kepentingan umum, bukan mengutamakan kepentingan pribadi, karna pemimpin bukanlah seorang raja melainkan sebagai pelayan masyarakat.
Kata kunci : Etika, Kepemimpinan dan Pelayanan Publik
Dosen Pembimbing : Ignatius adiwidjaja
Jumlah Bimbingan : 4 kali
Asal daerah : Sumba Timur - NTT
No. Hp : 085231085226
BalasHapusNAMA : SOPIA WENIA ANGGRIANI
NIM : 2012210078
KELAS : A
JUDUI : REFORMASI BIROKRASI UPAYA MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK MENUJU GOOD GOVERNANCE
Penelitian ini dilakukan melihat banyak Birokrasi sebenarnya lahir sebagai lembaga yang merupakan alat kekuasaan dan dibentuk sebagai kebutuhan masyarakat untuk dilayani akan tetapi Birokrasi yang ada selalu menjadi sebuah diskursus yang tidak pernah membosankan. Karena hingga kini birokrasi masih menjadi problematik dan jauh dari apa yang menjadi harapan. Rendahnya kualitas pelayanan public dan minimnya kualitas sumberdaya aparatur seperti tidak pernah ada habisnya. Banyak patologi birokrasi yang terjadi dapat dilihat dari berbagai penyalahgunaan kekuasaan dan penyelewengan jabatan seperti penggunaan aset-aset Negara serta korupsi dengan berbagai bentuk, nepotisme dan manipulasi. berdasarkan uraian dan fenomena yang terjadi bahwa hampir semua birokrasi tidak ada yang terbebas dari patologi birokrasi sehingga di perlukanya Reformasi birokrasi. Reformasi merupakan langkah-langkah perbaikan terhadap proses pembusukan politik, termasuk buruknya kinerja birokrasi sehingga menuju good governance.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, lokas penelitian di Dinas Catatan Sipil Kabupaten Sanggau, dimana data penelitian diperoleh melalui data primer berupa angket yang teleh diisi oleh responden yang telah ditentukan, serta data sekunder yang berupa document, arsip-arsip yang menunjang penelitian. Metode pengujian data mengunakan uji validitas dan reliabilitas. Selanjutnya untuk metode analisis data digunakan metode analisis regresi linier berganda.
Kata kunci : Reformasi Birokrasi, Pelayanan Publik, Good Governance
DOSEN PEMBIMBING : WILLY TRI HARDIANTO S.Sos., MM., MAP
JULAH BIMBINGAN : 2 KALI
ASAL : SANGGAU
NO HP : 089650750834
Nama : Sabastiana Desi
BalasHapusNim : 2012210072
Kelas : A
Asal : Sanggau
No Hp : 089630212431/ 085230531223
Judul : Pengaruh Reformasi Adminidtrasi dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan publik menuju Organisasi yang baik.
ASBSTRAK : Pengaruh Reformasi Adminidtrasi dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan publik menuju Organisasi yang baik. Dalam penyelenggara Pemerintah Kabupaten/kota memerlukan adanya pelayanan yang baik, jujur dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas atau pelayanan terhadap masyarakat, selama ini seringkali pemerintah mengabaikan bahkan mengecewakan rakyat. Bukan hanya dalam pelayanan akan tetapi dalam administrasi banyak terjadi penyimpangan seperti diminta biaya administrasi, padahal biaya adminstrasi itu tidak dibutuhkan. Administrasi yang baik juga perlu adanya perubahan sehingga berpengaruh pada penikatan kualitas pelayanan dalam suatu organisasi tersebut.
Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi Sugiyono(2011:9) Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa datadilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata kunci : Administrasi, Peningkatan Kualitas Pelayanan, dan Organisasi.
Dosen Pendamping : Ignasius Adiwidjaja., S.Sos., M.Si.
Jumlah Bimbingan : 3 kali ( Tiga )
Nama : Roberdtus Harry Sudarnoto
BalasHapusNim : 2013210091
Kelas : A.
Judul : IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASI PELAYANAN PUBLIK
Abstrak / Ringkasan : Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana iplementasi prinsip – prinsip good governance dalam meningkatkan kinerja aparatur pelayanan publik pada kantor pelayanan terpadu satu pintu kantor kecamatan. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif. Teknik analisa data kualitatif menyajikan data kalitatif yang dikumpulkan melalui teknik pengumplan data kualitatif seperti keterangan dari informan observasi, wawancara dan hasil dokumentasi, sesuai dengan indikator-indikator model implementasi yang digunakan. Selanjutnya Kondisi ideal pada pemahaman atas prinsip-prinsip yang mendasarinya yang meliputi partisipasi masyarakat, tegaknya supremasi hukum, transparasi, peduli dan stakeholder, berorientas pada konsensus, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, serta akuntabilitas. Peran pemerintah daerah dalam pelayanan perizinan mungkin yang terbesar dalam pengertian interaksinya secara langsung dengan masyarakat sebagai penyedia pelayanan. Kepentingan pemerintah daerah terhadap pelayanan perizinan mempengaruhi pendapatan dan iklim investasi daerah, kewenangan untuk memungut pajak dan retribusi serta penerbitan izin menurut undang-undang dan peraturan yang berlaku. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa prinsip – prinsip good governance dalam meningkatkan kinerja aparatur pelayanan publik secara keseluruhan berpengaruh secara tidak langsung pada pelayanan yang ada di suatu daerah yang tempat penulis melakukan penelitian. Untuk meningkatkan pelayanan publik maka kualitias pelayanan semua pegawai harus ditingkatkan.
Kata Kunci : Good Governance, pelayanan publi.
Dosen Pembimbing : Sugeng Rusmiwari, Drs., Msi
Jumlah Bimbingan : 4 kali bimbingan
Asal Daerah : Sanggau kalimantan Barat
N0. Hp : 089694201839
NAMA : WELA HARNI
BalasHapusNIM : 2012210084
KELAS : A
JUDUL : IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
DOSEN BIMBINGAN : IGNATIUS ADIWIDJAJA,S.Sos.,M.Si
JUMLAH BIMBINGAN : 4 Kali
ASAL DAERAH : SANGGAU
NO HP : 081252016727
RINGKASAN
Pada dasarnya pencapaian kesejahteraan masyarakat dilalui dengan jalan perubahan-perubahan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, perubahan tersebut dilakukan melalui pembangunan, tujuan pembangunan masyarakat ialah perbaikan kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan masyarakat, sehingga kemiskinan dan lingkungan hidup masyarakat dapat mengalami perubahan dalam pembangunan. Dengan demikian maka, yang menjadi tujuan penelitian yaitu; Untuk mengetahui implementasi kepemimpinan pemerintah desa, Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adanya implementasi kepemimpinan pemerintah desa, dan Untuk mengetahui bagaimana dampak dalam implementasi kepemimpinan pemerintah desa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik penentuan respondennya mengguanakan sampel purposive, teknik pengumpulan data digunakan dua cara yaitu, data primer dan data sekunder, sedangkan teknik analisis data menggunakan teori yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 2007 meliputi; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Kata Kunci: Implementasi Kepemimpinan, Pemerintah Desa.
Nama : Dwi Oknawati
BalasHapusNim : 2012210020
Kelas :A
PENGARUH REFORMASI BIROKRASI TERHADAP PENATAAN SDM APARATUR DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE
(Suatu penelitian di BKD Kab. Trenggalek)
Ringkasan
Di tengah tuntutan masyarakat saat ini tentang reformai birokrasi terhadap penataan SDM / Aparatur di pemerintahan yang belum tertata dengan sempurna, banyak masyarakat beranganggapan bahwa lemahnya kemampuan aparatur dipemerintahan. Di era reformasi ini sangat memprihatinkan karena banyaknya para Aparatur yang tidak sesuai dengan kopetensinya, itu terjadi karena salahnya dalam perikrutan aparatur sehingga pemerintahan tidak lebih baik dibanding sebelumnya adalah benar bahkan ada kecenderungan semakin menurun. Bagaimana upaya pemerintah bisa mewujudkan good governace semaksimal mungkin sesuai yang diharapkan, maka pemerintah harus bersifat tegas bagaimana caranya penataan SDM / Aparatur tertata dengan baik, Penyelenggaraan pemerintahan jelas. birokrasi yang didefinisikan sebagai sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah berdasarkan hierarki dan jenjang jabatan, secara jelas menggaris bawahi peran utama dari pelaku atau aktor penyelenggaranya yakni aparatur pemerintah.
Penelitian yang dilakukan model diskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data berdasarkan observasi, kousioner, teknik sampling: stratified random sampling, penyajian dan analisa data dilakukan dengan tahapan reduksi ata, verification, pengumpulan data dengan uji validitas dan uji reabilitas.
Kata kunci: reformasi birokrasi, penataan SDM aparatur, good governace
Dosen pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari
Jumlah bimbingan : 3x Acc
Asal : Trenggalek
No. hp : 082330993927
NAMA : YULITA ATIK MARCHITA
BalasHapusNIM. : 2012210086
KELAS : A
JUDUL :PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP PENGEMBANGAN ORGANISASI. STUDI KANTOR KECAMATAN SEKADAU HILIR KAL-BAR
ABSTRAK / RINGKASAN
Kepemimpinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi. Pemimpin merupakan pemegang peranan sentral dalam suatu organisasi dan merupakan penggerak bagi sumber-sumber, alat-alat, manusia dan bahan lainnya dalam organisasi. Pentingnya kepemimpinan dalam organisasi, termasuk di dalamnya adalah organisasi pemerintahan, maka dalam organisasi pemerintahan dibutuhkan seorang pemimpin yang handal untuk dapat membuat keputusan-keputusan ke arah pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan organisasi maka pemimpin harus mampu menggerakkan dan mengarahkan pegawai atau bawahannya yang bekerja di dalam organisasi agar berprestasi yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan demikian fungsi pemimpin atau atasan dalam suatu organisasi, diantaranya menggerakkan dan mengendalikan perilaku pegawai yang bekerja di dalam organisasi tersebut. Sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan secara baik dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Agar kondisi demikian tercapai, maka pemahaman terhadap perlunya kepemimpinan harus ditambah dengan pemahaman tentang gaya kepemimpinan. Kepemimpinan gaya demokratis merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Hal ini penting karena tidak semua bawahan atau pengikut mau dengan begitu saja didorong dan diarahkan oleh pemimpin.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif yang dengan pengumpulan data berdasarkan observasi, kousioner, dokumentasi dan pengamatan, teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampling dengan populasi dan sampel, dengan penyajian data. Target dalam penelitian ini yaitu Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap pengembangan organisasi, serta upaya apa yang akan diterapkan oleh Camat Sekadau Hilir dalam meningkatkan organisasi menjadi lebih baik dan maju kedepannya.
Kata Kunci : Gaya, Kepemimpinan Demokratis dan Pengembangan Organisasi.
DOSEN PEMBIMBING: IGNATIUS ADIWIDJAJA, S.Sos., M.S.I
JUMLAH BIMBINGAN: 4 KALI
ASAL DAERAH: SANGGAU KAL-BAR
NO HP : 082257748699
Nama : Aprilian Dwi Sulistyo
BalasHapusNim : 2012210010
Kelas: B
Judul : REFORMASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR SEKTOR TRANSPORTASI DI WILAYAH PERKOTAAN
Ringkasan/Abstrak
Salah satu permasalahan pengelolaan infrastruktur sektor trasportasi sangat berkaitan dengan sistem transportasi yang diterapkan di wilayah perkotaan. Banyaknya jumlah kendaraan umum maupun kendaraan pribadi yang semakin meningkat, juga menjadi permasalahan sendiri dalam kemacetan. Kondisi ini apabila tidak dikendalikan akan menjadi permasalahan yang sangat komplek. Selain itu kondisi jalan yang sempit juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan. Untuk itu diperlukan pengaturan dan pengelolahan infrastruktur transportasi yang benar. Hal ini menjadi tugas dan tanggung jawab dari pemerintah kota dalam mengelola sistem transportasi di wilayah perkotaan.
Kondisi ini yang memaksa pemerintah kota membuat peraturanbaru serta membuat kebijakan yang sesuai dengan transportasi. Dalam pembuatan kebijakan sering sekali muncul berbagai masalah dalam pembuatan kebijakan yang mencerminkan ketidak puasan masyarakat terhadap kebijakan yang di ambil pemerintah.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa datadilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata kunci : Kebijakan,Reformasi,Pengelolaan Infrastruktur Transportasi
Dosen Pembimbing : Ignatius Adiwidjaja, S.Sos.,M.Si
Jumlah Bimbingan : 5 kali
Asal Daerah : Malang
No Hp. : 085646562444
NAMA :Rambu Trio Lita Baok
BalasHapusNIM :2013210087
KELAS :B
M.K :Metode Penelitian
JUDUL :Upaya Masyarakat Dalam Menumbuhkan Kesadaran Akan Pentingnya Pendidikan Formal
DOSEN PEMBIMBING :Ignatius adiwidjaja.S.sos.,M.Si
JUMBLAH BIMBINGAN :4 kali bimbingan
ASAL DAERAH :NTT
NO.HP :085257028060
ABSTRAKSI
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahuiUpaya Masyarakat Dalam Menumbuhkan Kesadaran akan Pentingnya Pendidikan Formal. Pertanyaan penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tingkat kesadaran masyarakat Desa Oelbubuk, Soe Timor Tengah Selatan terhadap pentingnya pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) sampai pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, (2) Bagaimana upaya masyarakat Desa Oelbubuk, Soe Timor Tengah Selatan dalam menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya pendidikan formal Sekolah Dasar (SD) sampai pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth Interview), observasi, dan dokumentasi sehingga lebih mampu menggali Motivasi Pemimpin Terhadap Peningkatan kualitas Pendidikan.
Penggunaan variabel - variabel tersebut berdasarkan hasil penelitian terdahulu, yaitu: (Siska Fajri Susiana,2010); (Asni Asyani, 2013); Upaya Masyarakat Dalam Menumbuhkan Kesadaran akan Pentingnya Pendidikan Formal. Penggunaan variabel - variabel tersebut dapat memberikan solusi terhadap peningkatan kualitas Pendidikan di Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tenggah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi NTT, yaitu motivasi masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas Pendidikan Formal. Responden penelitian ini adalah masyrakat di Desa Oelbubuk, Kecamatan Mollo Tenggah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi NTT.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi Masyarakat untuk Pendidikan mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potesi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara luas pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Kata Kunci : Upaya Masyarakat, Motivasi, Kesadaran, Pendidikan Formal
NAMA :SOLEMAN RENDA BILI
BalasHapusNIM :2013210098
KELAS :A
JUDUL :IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM GOOD GOOL DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN
DOSEN PEMBIMBING : IGNATIUS ADIWIDJAJA.S.SOS.,M.SI
JUMLAH BIMBINGAN :2 KALI
ASAL DAERAH :SUMBA BARAT DAYA
NO HP :082340710390
ABSTRAK
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM GOOD GOOL DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
(Studi Desa Kalena Wanno KotaTambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya)
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang masih dihadapi bangsa Indonesia hingga saat ini. Hal itu dapat dilihat dari tingginya tingkat kemiskinan diindonesia.Berbagai program diluncurkan oleh pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan namun belum sepenuhnya mengatasi masalah kemiskinan banyak mengalami kendala dalam penyalurannya dan tetap ada permasalahan pada masyarakat. Penulis berusaha untuk mengupas masalah implementasi kebijakan pengentasan dengan program Good Gool sehingga tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisa implementasi kebijakan program Good Gool
2. Untuk mengetahui kebijakan program Good Gool menanggulangi kemiskinan dikabupaten
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif untuk memperoleh gambaran secara umum Program Good Gool dalam menanggulangi kemiskinan. Data dikumpulkan dengan metode observasi wawancara dan dokumentasi dianalisa dengan tiga kegiatan yang bersifat interaktif yaitu reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi sehingga akan diperoleh hasil yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Hasil penelitian menyatakan Program Good Gool yang diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya Desa Kalenawanno merupakan usaha untuk mengatasi masalah kemiskinan. Bantuan yang disalurkan pemerintah Sumba Barat Daya di Desa Kalena Wanno melalui Program Good Gool untuk membantu masyarakat lanjut usia janda dan yatim piatu serta program pendampingan agar masyarakat bisa mengolah lahan pertanian supaya memperoleh hasil yang cukup baik. Dari analisis hasil penelitian disarankan kebijakan Program Good Gool harus tetap ditingkatkan karena sangat memberikan manfaat bagi masyarakat miskin disumba Barat Daya guna memenuhi kebutuhan, pendidikan, kesehatan, dan ketentraman. Implementasi kebijakan Program Good Gool dalam upaya pengentasan kemiskinan melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang berada di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Kata Kunci : Implementasi,Kebijakan, Penanggulangan Kemiskinan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : YOHANIS KONDA
BalasHapusNIM :2013210166
KELAS :A
ASAL DAERAH : SUMBA NTT
NO HP :082339596053
JUDUL :EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PELAYANAN PUBLIK
ABSTRAK/RINGKASAN
ABSTRAK
Pelayanan Publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat. Suatu hal yang hingga saat ini seringkali masih menjadi masalah dalam hubungan antara rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service, terutama dalam hal kualitas atau mutu pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat.Menariknya, belum ada solusi yang dapat memecahkan sebab akibat penurunan kualitas pelayanan Publik. Seiring dengan hal itu, masyarakat semakin menuntut efektivitas kerja Pelayanan aparatur pemerintah sebagai abdi Negara. Menurut Gibson (1987:25) keefektifan adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok dan organisasi. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, sehingga peneliti tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variable penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegawai negeri sipil yang ada di kantor kelurahan belum maksimal dalam menjalankan tugasnya sesuai standar operasional. Masih rendahnya tingkat kedisiplinan pegawai sontak membuat pelayanan terasa lambat. Beberapa pegawai terlihat datang terlambat di atas jam 08.00 pagi, tidak dilaksanakannya apel pagi, serta kebiasaan – kebiasaan lain yang berhubungan dengan etos kerja,kurangnya kesadaran dari pegawai sendiri menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai organisasi yang efektiv.
Kata kunci: Efektivitas, Pegawai Negeri Sipil, Pelayanan Publik.
DOSE PEMBIMBING : IGNATIUS ADIWIDJAJA.S.SOS.,M.SI
JUMLAH BIMBINGAN :2 KALI
1. Nama : Agus Winasis
BalasHapus2. NIM : 2012210004
3. Kelas : B
4. Judul : Pentingnya Reformasi Birokrasi Demi Terwujudnya Good n Governance
5. Abstrak /Ringkasan :
Ringkasan
Reformasi administrasi sekarang ini semakin banyak menjadi pembicaraan dan sorotan publik. Secara empiris, gejala ini disebabkan oleh perkembangan masyarakat sebagai akibat adanya globalisasi, memaksa semua pihak utamanya birokrasi pemerintah untuk melakukan revisi perbaikan dan mencari alternatif baru tentang sisitem administrasi negara yang cocok dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan zaman dengan tujuan terciptannya good governance.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan khususnya di indonesia ada sudut pandang dalam menganalisa penyebab timbulnya reformasi administrasi dimana birokrasi pemerintah dianggap sering menunjukkan gejala yang buruk dan kurang menyenangkan. Bahkan hampir selalu birokrasi pemerintah bertindak canggung, kurang terorganisir dan buruk koordinasinya, menyeleweng, otokratik, bahkan sering bertindak korupsi. Para aparatnya kurang dapat menyesuaikan diri dengan moderenisasi orientasi pembangunan serta perilakunya kurang inovatif dan tidak dinamis. Rreformasi administrasi & governance merupakan suatu upaya perbaikan yang dilakukan secara terencana dan terus-menerus di segala aspek administrasi yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja administrasi untuk mewujudkan good governance. Reformasi administrasi disinonimkan dengan perubahan (change), memiliki hubungan yang sangat erat dengan inovasi (innovation).
Kata Kunci: Reformasi, Birokrasi, Good Governance.
6. Dosen Pembimbing : Willy Tri Hardianto, S.Sos., MM., MAP
7. Jumlah Bimbingan : 3 kali
8. Asal Darah : Trenggalek
9. No HP : 0823 3696 0540
1. Nama : Aminudin
BalasHapus2. Nim : 2013210012
3. Kelas : NE4 ADM (B)
4. Judul : ‘’MOTIVASI PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN KESETABILAN KINERJA’’
5. Abstrak / ringkasan :
Dalam sebuah aparatur oranisasi itu pasti membutuhkan yang namanya motivasi, untuk meningkatkan kinerja seorang pegawai agar pegawai tersebut tidak bekerja dengan bermalas-malasan, tentunya disini dibutuhkan pemimpin yang benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan yang handal. Menurut (Sondang Psiagian:1994:75-76)1 pengertian pemimpin pengetahuan yang luas, daya ingat yang kuwat, rasionalitas, obyektivitas, prakmatisme flexsibilitas, adabtabilitas, ketrampilan memdidik dan berkomunikasi secara efektif dan memiliki sfat keteladanan. Menurut (Malayu S.P Hasibuan 2003)2. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang di capai seseorang dalam melaksanakan tugasyang diberikan kepadanya dan didasari dengan kepercayaan, pengalaman dan kesungguhan dalam mencapai sebuah gool. Maka dari itu motifasi-motifasi seorang pemimpin itu sangatlah di butuhkan untuk memberi dorongan para pegawainya supaya dalam bekerjanya tidak bermalas malasan, kalau sudah begitu maka kesetabilan kinerja bisa menghasilkan sebuah riewed yang luarbiasa.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, dokumentasi, teknik sampling:, snow boll sampling. analisa datadilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci : Motivasi, Pemimpin, kesatabilan, kinerja.
6. Dosen pembimbing : Dody Setyawan, Ssos,. Map NIDN : 0709034502
7. Jumlah bimbingan : 3 kali bimbingan
8. Asal daerah : Kecamatan Dongko Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa timur.
9. No Hp : 082 334 498 397
10. Email : Aminudin355@gmail.com
‘’MOTIVASI PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN KESETABILAN KINERJA’’
Oleh :
Aminudin
(2013210012)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2015
NAMA : HILARIUS FEDRIANTO
BalasHapusNIM : 2013210047
KELAS : B
JUDUL : PROFESIONALISME EGAWAI DALAM IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE
RINGKASAN/ ABSTRAK :
Profesionalisme kerja pegawai sangat diperlukan dalam mengimplementasikan good governance, sehingga kualitas pelayanan yang baik dapat dirasakan oleh masyarakat. Dewasa ini kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah atau birokrasi mengalami degradasi yang semakin parah oleh akibat dari lemahnya kinerja para birokrat, namun dengan diimplementasikannya profesionalisme kerja pegawai diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam bidang pelayanan sebagai implementasi dari good governance, dimana dalam proses ini diterapkan prinsip “the right man in the right place”, sehingga diharapkan tenaga kerja/para birokrat dapat bekerja sesuai dengan kemampuan/ skill yang mereka miliki. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah profesionalisme kerja pegawai sudah terlaksana dengan baik atau tidak. Dan ditargetkan setelah penelitian ini profesionalisme kerja pegawai di kantor kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur dapat terimplementasikan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode peneltian kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi, wawancara, triangulasi, teknik sampling: purposive sampling, snowball sampling. analisa data dilaksanakan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verifikasi.
Kata kunci: Profesionalisme, Implementasi, Good Governance
DOSEN PEMBIMBING : SUGENG RUSMIWARI, Drs., M.Si
JUMLAH BIMBINGAN : 1 Kali
ASAL DAERAH : SANGGAU, KALIMANTAN BARAT
No. Hp. : 089696278645
Nama : SHOKIB
BalasHapusNim : 2012210076
Kelas : B
Judul : Strategi Percepatan Reformasi Birokrasi Menuju Good Governance
Dosen Pembimbing: Willy Trihardianto, S.Sos.,MM.,MAP
Jumlah Bimbingan: 3x + ACC
Asal daerah: Dsa. Ngrambingan Kec. Panggul, Kab.Trenggalek
No. HP: 082335291477
Abstract
Globalisasi tidak hanya dominanya menuntut peningkatan peran sektor swasta, tetapi juga menuntut sektor publik untuk memperbaiki kinerjanya dalam rangka melayani kebutuhan pasar global. Dalam konteks kompetisi global tersebut, Indonesia kurang efektif dalam mewujudkan perubahan administrasi karena dominannya aparat birokrasi. Secara umum dapat dikategorikan kedalam lima kelompok yang disebabkan karena, persepsi perilaku dan gaya menejerial para pejabat di lingkungan birokrasi, kurangnya pengetahuan dan kerampilan para petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional.
Dengan demikian dibutuhkan reformasi birokrasi secara menyeluruh dan dimensi-dimensi nilai yang harus diaktualisasikan dalam berbagai aspeknya, dengan menyusun sasaran setrategi yang tepat dan efektif, sehingga dapat mencapai Birokrasi yang bersih dan bebas dari intervensi politik, hal ini dimaksudkan agar mampu menopang terwujudnya Good Governance. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, berdasarkan hal tersebut ada empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi, wawancara, trianggulasi, teknik sampling: pruporsif sampling, snowboll sampling. Analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci: Strategi, Reformasi, Birokrasi, Kinerja.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Nama : Kresensia Egi Buga
BalasHapus2. NIM : 2013210056
3. Kelas : B
4. Judul : Pengaruh Penyaluran Program Kredit Usaha Rakyat Terhadap Upaya Pengentasan Kemiskinan Dan Pengangguran Di Kec. Lowokwaru.
5. Abstrak /Ringkasan :
Ringkasan
Kemiskinan telah lama menjadi mimpi buruk bagi semua negara di dunia dan menjadi faktor penghambat pembangunan, tidak terkecuali Indonesia.Semua negara berlomba-lomba untuk merumuskan strategi yang efektif untuk dapat menekan atau mungkin bahkan menghilangkan kemiskinan dari negara mereka, namun hal ini tidaklah semudah membalikkan kedua tangan.Sebagai contoh, Angka kemiskinan di Indonesia (sesuai hasil survei BPS Maret 2008) turun menjadi 34,96 juta orang (15 persen dari total penduduk Indonesia) dari 37,17 juta orang pada tahun 2007. Semua pihak dituntut untuk selalu berperan aktif dan terintegrasi dalam usaha pengentasan kemiskinan mulai dari pemerintah, rakyat, pelaku usaha, lembaga keuangan, serta pihak asing baik dalam bentuk Foreign Direct Investment ataupun penanaman modal dalam bentuk lain.
Pemerintah Melalui Kementrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merumuskan sebuah kebijakan Ekonomi sebagai salah satu kebijakan Pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan pengangguran
Kata Kunci: kredit, Kredit Usaha Rakyat (KUR ), Kemiskinan.
6. Dosen Pembimbing : SUGENG RUSMIWARI, Drs., M.Si
7. Jumlah Bimbingan :
8. Asal Darah : Ende- NTT
9. No HP : 082230571504
Nama : ELMI
BalasHapusNim : 2013210037
Kelas : B
Judul : Peningkatan Kinerja Pegawai yang Berlandaskan Etika Dalam Memberikan Pelayanan Pada Masyarakat Bawah
No.HP : 08997087992
Asal : Sanggau Kalimantan Barat
RINGKASAN
Etika kepemimpinan pemerintahan dapa t kita maknai sebagai implementasi kepemimpinan yang berpedoman kepada nilai-nilai pemerintahan yaitu berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tentunya tidak beralasan. Pemimpin selaku pemegang amanah tidak menjalan kode etiknya dengan benar. Semua kepemimpinan ataupun profesi memiliki kode etik yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas. Permasalahan yang timbul di lapangan adalah penegakkannya. Kode etik hanya dibacakan pada saat sumpah jabatan, besoknya menghilang begitu saja tanpa ada pengawasan. Pemimpin yang mampu memberikan energi positif dan bekerja secara efektif. Pemimpin yang akan menjadi etika sebagai suatu budaya dalam membangun etos kerja. Faktor utamadalam keterpurukan pelayanan publik di Indonesia adalah lemahnya etikasumber daya manusia (SDM), yaitu birokrat yang bertugas memberikanpelayanan kepada masyarakat. Etika pelayanan publik harus berorientasi kepada kepentingan masyarakat berdasar asas transparansi (keterbukaan dankemudahan akses bagi semua pihak) dan akuntabilitas (pertanggungjawabansesuai dengan peraturan perundang-undangan) demi kepentingan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan publik khususnya di Indonesia,pelanggaran moral dan etika dapat kita amati mulai dari proses kebijakanpublik yaitu (pengusulan program, proyek, dan kegiatan yang tidak didasarkanatas kenyataan), desain organisasi pelayanan publik (pengaturan struktur,formalisasi, dispersi otoritas) yang sangat bias terhadap kepentingan tertentu, proses manajemen pelayanan publik yang penuh rekayasa dan kamuflase (mulai dari perencanaan teknis, pengelolaan keuangan, sumber daya manusia,informasi,dsb.) yang semuanya itu nampak dari sifat-sifat tidak transparan,tidak responsif, tidak akuntabel, tidak adil, dsb, sehingga tidak dapat memberikan kualitas pelayanan yang unggul kapada masyarakat.
Kata Kunci :Equality,Equity,Loyalty,Responsibility
Dosen Pembimbing : Agung Suprojo
1. Nama : Ayub supriyanto
BalasHapus2. Nim : 2013210020
3. Kelas : b
4. Judul : “ Implementasi pelayanan publik (Study kasus pembuatan KTP di Kec, Entikong – Sanggau – Kalimantan Barat
6. Dosen Pembimbing : willy trihardiyanto,S.sos..MAP
7. Jumlah Bimbingan : 1 ( satu )
8. Asal daerah : sanggau Kalimantan barat
9. No. HP : 085232189303
RINGKASAN
Kepemilikan KTP sangat berhubungan dengan akses masyarakat baik masyarakat golongan atas maupun masyarakat miskin. Bagi masyarakat golongan miskin KTP sangat membantu untuk digunakan mengakses berbagai layanan dasar yang disediakan oleh pemerintah , seperti layanan kesehatan dan berbagai bantuan untuk masyarakat miskin antara lain Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Beras Untuk Rakyat Miskin (RASKIN), tanpa KTP kesempatan penduduk untuk mengakses pasilitas Kesehatan, BLT dan RASKIN menjadi lebih rendah. Sementara kesadaran dan keinginan sebagaian besar penduduk untuk memiliki dan membuat KTP kerap tergantung pada kebutuhan
mereka dalam mengakses berbagai layanan yang disediakan oleh pemerintah, terkadang ada sebagian masyarakat yang berasumsi memiliki KTP hanya formalitas saja, padahal pada kenyataannya KTP sangat diperluakan dalam berbagai hal dan sebagai salah satu syarat kebirokrasian. Disisi lain masyarakat yang ingin memiliki KTP merasa kesulitan dalam pembuatan KTP dengan alasan waktu terlalu lama memakan waktu , belum lagi persyaratan yang harus disediakan untuk pembuatan KTP tersebut selain mengisi formulir masih ada beberapa persyaratan yang harus dibuat, sehingga akhirnya masyarakat banyak yang enggan untuk membuat KTP.
Kata kunci : implementasi pelayanan publik dalam pembuatan KTP
Nama : Desi Nia Lika
BalasHapusNim : 2013210029
Kelas : A
Judul : Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat)
Abstrak/Ringkasan :
Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara. Fungsi pelayanan publik menjadi salah satu fokus perhatian dalam peningkatan kinerja aparatur pemerintah untuk lebih mendekatkan fasilitas pelayanan publik pada masyarakat, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan publik dengan mengembalikan dan mendudukkan pelayan dan yang dilayani ke pengertian yang sesungguhnya. Dengan demikian kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan menghasilkan kualitas pelayanan yang baik pula.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung ditempat penelitian dan melakukan wawancara langsung dengan narasumber, yang jumlahnya dua orang atau lebih, dan untuk mendukung hasil dari penelitian maka juga dilakukan dokumentsi. Teknik ini diharapkan mampu mendukung penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui kinerja pegawai (PNS) yang ada.
Kata kunci : pelayanan Publik, Kinerja Pegawai.
Dosen Pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si
Jumlah Bimbingan : 2 (dua)
Asal Daerah : Sanggau, Kalimantan Barat
No. Hp : 08993391013
BalasHapus1. Nama : FERNANDES YUDHA
2. Nim : 2013210040
3. Kelas : A
4. Judul : PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN E-KTP
5. Abstrak /Ringkasan:
Peran kepemimpinan pada dasarnya merupakan perwujudan dari tiga komponen, yaitu pemimpin itu sendiri, bawahan, serta situasi dimana proses kepemimpinan menwujudkan. Tertolak dari permasalahan diatas, maka seorang pemimpin adalah sesorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk melakukan ubjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Organisasi kan berjalan dengan baik jika pimpinan mempunyai kecakapan dalam bidangnya, dan setiap pimpinan mempunyai keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan teknis, manusiawi dan konseptual. Sedangkan bawahannya adalah seorang atau sekelompok orang yang merupakan anggota dalam suatu perkumpulan atau pengikut yang setiap saat siap melaksanakan perintah atau tugas yang telah disepakati bersama guna mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi, bawahan mempunyai peran yang sangat strategis, karena sukses tidaknya seorang pemimpinan berguna kepada para pengikutnya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin dituntut untuk memilih bawahan dengan secepat mungkin.
Salah satu pelayanan yang sangat diharapkan masyarakat adalah pada tingkat kualitas pelayanannya pada bidang Administrasi yaitu e-KTP, dimana kualitas pelayanan tersebut peran kepemimpinan sangat kuat dimana jika kepemimipnannya bagus otomatis bawahan/karyawannya akan ditekankan dalam tingkat pelayanan (kualitas kerja) dengan memberikan kualitas kepada warga/penduduk yang akan mengurus e-KTP, dan kepemimpinannya harus bisa membuat prioritas utama yaitu pelayanan pada bidang kualitas pelayanan e-KTP dan jika kualitas pelayanan tersebut tercapai maka warga/pendudukan akan merasa lebih nyaman/baik pada kepemimpinan tersebut bisa menciptakan kualitas pelayanan yang bergitu baik.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis mengangkat topik tentang Peran Kepemimpian dalam Meningkatkan Kualitas pelayanan e-KTP (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota sanggau )
Kata Kunci: Peran Kepemimpian, Kualitas pelayanan, e-KTP
6. Dosen Pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si
7. Jumlah Bimbingan : 1
8. Asal daerah : SANGGAU –KALBAR
9. No. HP : 089693212746
Nama : Natalia Aling
BalasHapusNim : 2013210078
Kelas : B
Judul : Kajian Sistem Seleksi Pegawai Negeri Sipil Dalam Meningkatkan Profesionaltias Kinerja Di PEMDA Kabupaten Sanggau – Kalimantan Barat
Ringkasan
Reformasi Sistem Penerimaan dan Pengadaan CPNS adalah bertujuan untuk mewujudkan sistem seleksi penerimaan CPNS yang bersih, obyektif transparan, kompetitif dan bebas dari KKN, serta tidak dipungut biaya. Dengan reformasi penerimaan CPNS ini diharapkan, tidak ada lagi calon CPNS ataupun oknum pegawai negeri sipil yang melakukan kecurangan.
Sistem Pengadaan CPNS ini diharapkan negara, dalam hal ini baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah akan bisa menjaring dan memperoleh putra-putri terbaik bangsa yang kompeten menjadi seorang aparatur negara selain pemerintah berusaha mengembalikan kepercayaan masyarakat, khususnya generasi muda bahwa untuk menjadi CPNS tidaklah diperlukan uang bayaran melainkan harus bertumpu pada kemampuan diri sendiri.
Menurut Sardiman A.M, ia mendefinisikan Profesionalitas sebagai ide, aliran atau pendapat bahwa suatu profesi harus dilaksanakan oleh profesional dengan mengacu pada norma-norma profesionalitas, misalnya dalam melaksanakan profesinya, profesional harus mengutamakan kliennya (mitra kerjanya), bukan imbalan yang diterimanya, profesional juga harus berprilaku tertentu sesuai dengan standart profesi dan kode etik profesi. Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar2 menguasai, sungguh2 kepada profesinya. “Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.
Kata Kunci : sistem, Profesionalitas.
Dosen Pembimbing : Agung Suprojo, S.Kom., MAP
Jumlah Bimbingan : Empat Kali
Asal Daerah : Sanggau-Kalbar
No. HP. : 082301868333
1. Nama : Vinsensius Atmat Jaya
BalasHapus2. Nim : 2013210105
3. Kelas : A
4. Judul : evaluasi kebijakan terhadap program penanggulangan bencana daerah berdasarkan Perda Kota Batu No 13 Tahun 2011
5. Ringkasan : Hutan yang mengalami kerusakan di wilayah Kota Batu menjadi faktor penyebab sering terjadinya bencana alam. Saat ini Kota Batu sudah berubah menjadi kota yang dipenuhi dengan bangunan dan kawasan industri. Berubahnya fungsi hutan menjadi kawasan pemukiman, tempat wisata, dan kawasan bisnis memyebabkan setiap tahunnya hutan mengalami penyusutan yang sangat drastis. Pengalihan fungsi hutan yang dinilai tidak sesuai dengan Perda Kota Batu No. 13 Tahun 2011 menjadi perhatian Pemerintah Kota Batu untuk dapat mengevaluasi program-program penanggulangan bencana melalui Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Daerah Kota Batu.
Pemerintah Kota Batu terus berupaya mengurangi kerusakan hutan yang akhirnya menjadi penyebab bencana alam. Berbagai kebijakan terus di pertimbangkan Pemerintah Kota Batu terhadap investor yang menanamkan modal di wilayah Kota Batu. Evaluasi pun akan terus dilakukan untuk mengantisipasi fenomena alam yang kerap terjadi. Seperti halnya evaluasi terhadap kebijakan pengalihan fungsi hutan, pendirian bangunan, dan tempat hiburan malam. Tujuan dari penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana evaluasi kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota Batu terhadap program penanggulangan bencana daerah berdasarkan Perda Kota Batu No. 13 Tahun 2011.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif dan teknik sampling yaitu purposive sampling. Dalam teknik pengambilan data peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan triangulasi serta analisis data.
Kata kunci : evaluasi kebijakan, penannggulangan bencana, Perda Kota Batu Nomor 13 Tahun 2011.
6. Dosen pembimbing : Dody Setyawan, S.Sos.,MAP.
7. Jumlah bimbingan : 3 x
8. Asal daerah : Desa Sei Kembayau Kec. Meliau Kab. Sanggau Prop. Kalbar.
9. No.hp : 082230987278
1. Nama : Florianus Neris
BalasHapus2. Nim : 2012210029
3. Mata Kuliah : Metode Penelitian Kwantitatif
4. Kelas : A
5. Judul : Perlunya Reformasi Kinerja Aparatur Pemerintahan Dalam Implementasi Pelayanan Publik Untuk Mencapai Pelayanan Prima (Studi Kasus : Kantor Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau)
6. Abstrak /Ringkasan :
RINGKASAN
Dalam zamang lobalisasi ini, Indonesia banyak sekali menghadapi permasalahan terutama yang berkaitan dengan pelayanan public. Permasalahan pelayanan public di Indonesia sebagian besar berkaitan dengan kinerja aparatur pemerintah yang member pelayanan kepada masyarakat tidak sesuai yang diinginkan sehingga menyebabkan ketidakpuasan dan kekecewaan masyarakat dalam menerima pelayanan public yang diberikan. Ketidakpuasan dan kepercayaan ini muncul dikarenakan pola system administrasi yang diberikan terlalu berbelit-belit, sehingga masyrakat dalam menerima pelayanan membutuhkan waktu yang lama. Penempatan kedudukan aparat yang lebih tinggi dari masyarakat menyebabkan sikap dan perilaku aparat pemerintahan di Indonesia kurang dalam pemberian pelayanan terhadap masyarakat. Dengan latarbelakang dan kondisi demikian, maka kebutuhan akan perubahan dan adaptasi aparatur pemerintah sangatlah mendesak, sehingga konsekuensi logisnya reformasi administrasi pelayanan publik di Indonesia menjadi keharusan dan menjadi perhatian pemerintahan Indonesia.
Reformasi adalah suatu usaha secara sadar dan terencana untuk mengubah struktur dan prosedur birokrasi (aspek reorganisasi atau institusional atau kelembagaan), sikap dan perilaku birokrasi (aspek perilaku), guna meningkatkan efektivitas organisasi atau terciptanya administrasi yang sehat dan menjamin tercapainya tujuan pembangunan nasional. Tujuan reformasi administrasi adalah untuk meningkatkan kinerja administrasi institusi, dan organisasi publik, individu dalam organisasi dan klien. Pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam memberikan layanan harus sesuai dengan asas dan standar pelayanan serta prinsip-prinsip pelayanan dalam meningkatkan kualitas pelayanan sehingga terwujudlah pelayanan prima atau dengan kata lain pelayanan terbaik atau sangat baik. Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan.Dengan penelitian ini kita dapat mengetahui kinerja aparatur pemerintahan dalam implementasi pelayanan publik dalam mencapai pelayanan prima.
Jenis penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. Analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, danverivikasi, sertavalidasi data.
Kata kunci : Reformasi, Pelayanan Publik, Pelayanan Prima
7. Dosen Pembimbing : Agung Suprojo,S.Kom.,MAP
8. Jumlah Bimbingan : 3X+ACC
9. Asal Daerah : Sanggau, KAL-BAR
10. No. HP : 089693731448/089693941123
Nama : Irwan Lukman
BalasHapusNim : 2013210051
Judul :Analisis pasal 71 ayat 1 huruf D dan ayat 3 Undang Undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan di wilayah hukum.
(Studi Kasus Polresta Kota Malang)
Mata Kulia : Metediologi Penelitian Kuwantitatif Adm Negara
Kelas : B
Asal Daerah : Ternate Maluku Utara
Dosen Pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si
No HP : 082257360288
Abstra :
Lahirnya undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan diharapkan membawa kebaikan, kelancaran, keamanan, ketertiban dan keselamatan bagi masyarakat terutama dibidang lalu lintas angkutan jalan. Sebagaimana diketahui lalu lintas mempunyai kedudukan yang vital dalam kehidupan masyarakat. Perkembangan lalu lintas di satu pihak akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat pemakai jalan untuk mengadakan kegiatan sehari-hari dalam rangka pekerjaan, kehidupan dan lain-lainnya. Namun demikian dipihak lain perkembangan lalu lintas modern ini membawa permasalahan yang semakin kompleks.
Masalah sikap berlalu lintas sudah merupakan suatu fenomena yang umum terjadi di kota-kota besar di negara-negara yang sedang berkembang. Persoalan ini sering dikaitkan dengan bertambahnya penduduk kota yang mengakibatkan semakin meningkatnya aktivitas dan kepadatan di jalan raya.
untuk melakukan pelaporan ke Kepolisian RI jika kendaraannya dioperasikan lebih dari 90 hari di wilayah Jawa Timur sesuai dengan peraturan yang diatur dalam pasal 71 ayat 1 huruf d dan ayat 3 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi
Ayat 1 : Pemilik Kendaraan Bermotor wajib melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia jika:
(d) Kendaraan Bermotor digunakan secara terus-menerus lebih dari 3 (tiga) bulan di luar wilayah Kendaraan diregistrasi
Ayat 3 : Pelaporan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disampaikan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia di tempat Kendaraan Bermotor tersebut dioperasikan.
Selain itu, wajib lapor kendaraan bermotor ini sesuai dengan ketentuan dalam Perda Jatim no.9 tahun 2010 tentang Pajak Daerah. Selain untuk menambah pendapatan daerah Jawa Timur, hal ini juga untuk menghindari dampak negatif dari pengoperasian kendaraan bermotor diantaranya menyebabkan kerusakan jalan, menambah kemacetan jalan dan menambah tingkat polusi lingkungan, serta kecelakaan lalu lintas
Kata Kunci : Untuk mengetahui Penerapan Pasal 71 ayat 1 huruf d dan ayat 3 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Nama : Mega Aprilina
BalasHapusNim : 2012210047
Judul :Efektifitas Kepemimpinan Partisipasif dalam Mewujudkan Reformasi Birokrasi
Mata Kulia : Metediologi Penelitian Kuwantitatif Adm Negara
Kelas : B
Asal Daerah : Trenggalek, Jawa Timur
Dosen Pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si
No HP : 082331850880
Abstra :Kemampuan seseorang dalam memimpin merupakan suatu hal yang penting dalam kepemimpinan. Karena baik buruknya suatu kepemimpinan ditentukan oleh kemampuan pemimpin dalam memadukan seni dalam memimpin , sehingga bawahan mampu bergerak tanpa ada rasa paksaan.Maka dari itu kefektifan pemimpin sangat diperlukan dalam kepemimpinan sehingga menarik untuk diteliti dan dikaji bersama tentang keefektifan pemimpin dalam mewujudkan reformasi birokrasi.Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triangulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci : efektifitas, kepemimpinan, reformasi birokrasi.
Uas Mk : Metode Penelitian Kwantitatif
BalasHapusNama : Desi Andelia Baunsele
Nim : 2013210028
Kelas : B
Judul : Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Melaksanakan Pembangunan Pariwisata”
Dosen Pembimbing : Willy Tri Hardianto,S.Sos.,MM.,MAP
Jumlah bimbingan : 1 kali
Asal Daerah : Wanibesak /NTT
No.Hp : 082301104176
ABSTRAK
Dalam penelitian ini akan dikaji tentang pemberdayaan masyarakat desa dalam
pelaksanaan program desa wisata di wilayah pedesaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun tujuan penelitiannya adalah ingin melihat seberapa jauh pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa dalam melaksanakan pembangunan kepariwisataan serta bagaimana masyarakat desa tersebut mengatasi persoalan kemiskinan dan penganguran di wilayah pedesaan melalui program desa wisata. Penelitian ini dilaksanakan di desa-desa wilayah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, terutama yang telah melaksanakan program pariwisata desa (desa wisata).Waktu penelitian ditentukan selama 10 bulan, yaitu mulai bulan Maret hingga Desember 2007.Untuk memperoleh data penelitian dilakukan dengan mempergunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi.Sebagai pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1). Pemberdayaan masyarakat desa melibatkan seluruh warga masyarakat, (2). Upaya konkrit untuk meningkatkan daya dukung adalah memajukan potensi utama desa dan potensi masyarakat desa, dan (3). Pemberdayaan masyarakat desa memeberikan kontribusi peningkatan kesejahteraan ekonomi.
Kata kunci : Pemberdayaan masyarakat desa dalam melaksanakan pembangunan pariwisata.
Nama : Markurius Tamu Ama
BalasHapusNim : 2013210063
Kelas : A
Judul : Peran Kepemimpinan Karismatik Dalam Pengambilan Keputusan
Abstrak
Manusia adalah mahkluk sosial yang berbeda beda dan saling berinteraksi satu dengan lainnya. Oleh karena itu, dengan perbedaan manusia sehingga di butuhkan seseorang untuk memimpin atau komando dalam lingkungannya. Demikian di dalam instansi atau organisasi memerlukan pemimpin untuk memimpin dalam mencapai sebuah tujuan. Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda beda, sehingga dalam pengambilan keputusanpun hasilnya pasti berbeda. Salah satu gaya kepemimpinan adalah kepemimpinan karismatik. Kepemimpinan karismatik adalah kepemimpinan seseorang yang mempunyai daya tarik bagi pengikutnya bukan berdasarkan kekayaan atau kepintaran melainkan karena adanya suatu kekeuatan supranatural dalam diri seorang pemimpin yang menjiwai pekerjaannya sehingga bawahannya segani pada pemimpin tersebut.
Kepemimpin karismatik besar perannya dalam pengambilan keputusan dan segala sesuatu di putuskan oleh pemimpin sehingga apapun yang di putuskan tidak ada satupun atau seorangpun yang menghalangi keputusa tersebut. Kepemimpinan karismatik dalam pengambilan kepeutusan benar benar menjiwai sebuah pekerjaan sehingga keputusan yang di putuskan bermanfaat bagi orang banyak. Kepemimpinan karismatik tidak berasal dari keturunan orang pintar atau latar belakang kekayaan, melain kepemimpinan tersebut berasal dari dalam diri seseorang yang membuat pengikut atau bawahannya terinspirasi atau segan dengan pemimpin terbut. Salah satu contoh kepemimpinan karismatik di Indonesia adalah kepemimpinan Soeharto, pada masa kepemimpinan Soeharto perannya sangat dominan dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan yang di putuskan selalu di setujui dan Ia banyak pengikutnya.
kata kunci: kepmimpinan karismatik, pengambilan keputusan.
Dosen pembimbing: Roro Merry Chornilia, S.Pd., M.AP.
Jumlah bimbingan : Empat kali
Asal Daerah : Sumba Timur, NTT
No. HP: 085205132463
1. Nama : Titin Winarsih
BalasHapus2. Nim : 2013210103
3. Kelas : A
4. Judul : PROFESSIONALISME PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK DI KOTA SANGGAU(Studi Di kantor Catatan Sipil ,Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat).
5. Abstrak : Pemberian pelayanan publik oleh aparatur pemerintah kepada masyarakat merupakan implikasi dari fungsi aparat negara sebagai pelayan masyarakat sehingga kedudukan aparatur pemerintah dalam pelayanan umum (public services) sangat strategis karena akan menentukan sejauhmana pemerintah mampu memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat dan sejauhmana negara telah menjalankan perannya dengan baik sesuai dengan tujuan pendiriannya. Namun kenyataannya aparatur pemerintah sebagai pelayan masyarakat tidak melayanani atau memuaskan masyarakat sebagai penerima pelayanan. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi ketidakpuasan pelayanan tersebut.Antara lain sarana dan prasarana yang tidak memadai,kurangnya kesadaran tugas dan tanggungjawab aparatur pemerintahan,pengorganisasian yang belum serasi dan lainnya. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pelayanan tidak maksimal dan menghambat kebutuhan administrasi yang dibutuhkan oleh masyarakat . Ini yang terjadi di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan sipil Kabupaten sanggau. Maka dari itu saya mengasakan penelitian dengan metode kualitatif serta teknik penggumpulan data yang gunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi.
6. Dosen Pembimbing : Sugeng Rusmiwari,Drs,Msi
7. Jumlah bimbingan : 2 kali
8. Asal Daerah :Sanggau , kaliamntan Barat
9. No Hp :08997172529
Nama : Plaudia Yeni
BalasHapusNim : 2013210085
Kelas : B
Judul : “Pentingnya Peran dan Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan”. Study kasus di Desa Mobui, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Abstrak/Ringkasan : Pembangunan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh Pemerintah dalam upaya memajukan dan meningkatkan kualitas hidup Masyarakat. Peran dan partisipasi Masyarakat sangat penting dalam proses Pembangunan, dalam upaya mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan. Tetapi yang terjadi saat ini peran dan partisipasi Masyarakat untuk ikut terlibat dalam sebuah proses Pembangunan jarang sekali terlihat, hal ini tercermin dari sifat Masyarakat yang cenderung lebih menuntut kepraktisan daripada ikut terlibat didalam suatu proses Pembangunan. Kurangnya peran dan partisipasi Masyarakat berdampak pada ketertinggalan kemajuan suatu Daerah. Dengan demikian sangat dibutuhkan peran dan partisipasi Masyarakat dalam proses Pembanguanan.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci : Masyarakat, Pembangunan.
Dosen Pembimbing : Agung Suprojo, S.Kom.,MAP
Jumlah Bimbingan : 4 (Empat)
Asal Daerah : Sanggau (Kalimantan Barat)
No. Hp : 085250965316
Nama : Theresia Marta Peyusinta
BalasHapusNim : 2013210102
Kelas : B
Judul : Pengaruh Kepemimpinan Demokratis Dalam Pengambilan Keputusan Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah”. Study kasus di kantor Kecamatan Sekayam, Balai Karangan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Abstrak/Ringkasan : Suatu pembangunan akan dapat berjalan dengan lancar apabila dilalui dengan proses perencanaan yang dinamakan perencanaan pembangunan. Perencanaan yang dilakukan tentunya harus melibatkan masyarakat dan aparatur pemerintah. Aparatur pemerintah sebenarnya harus bisa menjadi panutan bagi anggota masyarakat. Dalam kinerjanya, pemerintah harus bisa menunjukkan gaya kepemimpinan yang demokratis agar didalam pengambilan keputusan tidak adanya kesenjangan yang mengakibatkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah. Namun yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan, pemimpin atau aparatur Negara seakan acuh tak acuh dalam memperhatikan perencanaan pembangunan khususnya perencanaan pembangunan daerah, masyarakat sering tidak terlibat sehingga keputusan tersebut diambil sepihak saja. Hal ini di pengaruhi oleh cara dalam pengambilan keputusan dari seorang pemimpin itu sendiri. Selain itu standar operasional prosedur yang ada juga sepertinya tidak diperhatikan dan tidak dijalankan dengan baik. Dalam hal ini maka sangat diperlukan gaya kepemimpinan demokratis yang mampu mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan perencanaan pembangunan daerah.
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi, wawancara, trianggulasi. Dengan teknik sampling yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Dan teknik analisa data dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi data.
Kata Kunci : Kepemimpinan Demokratis, Pengambilan Keputusan, Perencanaan Pembangunan
Dosen Pembimbing : Agung Suprojo, S.Kom.,MAP
Jumlah Bimbingan : 4 (Empat)
Asal Daerah : Sanggau (Kalimantan Barat)
No. Hp : 085750213122
1. Nama : FIRMINUS
BalasHapus2. Nim : 2012210028
3. Kelas : A
4. Judul: TANGGAPAN MASYARAKAT DESA TANAK KECAMATAN KEMBAYAN KABUPATEN SANGGAU TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PEMBANGUNAN JALAN SETAPAK
5. Abstrak /Ringkasan: -
6. Dosen Pembimbing: IGNATIUS ADIWIDJAJA, S.Sos., M.Si
7. Jumlah Bimbingan: 4
8. Asal daerah: sanggau
9. No. HP: 089694118181
RINGKASAN
Padadasarnya di dalam suatu tatanan kepemerintahan dalam sebuah negara memiliki sub-sub kepemerintahan yang lebih kecil untuk mengimplementasikan kebijak-kebijakn pemerintah pusat kepada pemerintahan tingkat desa. Dengan demikian maka, yang menjadi tujuan penelitianya itu; Untuk mengetahui peran pemerintah desa, untuk mengetahui peraturan-peraturan yang ada di pemerintahan desa, dan rencana pembangunan desa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik penentuan respondennya mengguanakan sampel purposive, teknik pengumpulan data digunakan dua cara yaitu, data primer dan data sekunder, sedangkan teknik analisis data menggunakan teori yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 2007 meliputi; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Kata Kunci: Pemerintah Tinkat Desa.
NAMA : Muhammad Mulkan Amahoru
BalasHapusNIM : 2012210054
KELAS : B
JUDUL : PENGARUH KURANGNYA SDM SERTA LAHAN KEDAI SOP DUREN YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN
DOSEN PEMBINBING : Sugeng Rusmiwari,Drs.M.Si
JUMLAH BIMBINGAN : 2 Dua kali
ASAL DAERAH : Sepa/ Maluku Tengah
NO HP : 082337527946
ABSTRAK/RINGKASAN : Persaingan dalam dunia bisnis kian ketat, hal ini membuat para pelaku usaha harus berusaha lebih keras agar tetap dapat bertahan. Kini, kegiatan pemasaran berperan penting dalam kelangsungan hidup suatu usaha. Suatu usaha yang ingin tetap bertahan harus mempunyai beberapa strategi yang hebat dalam menjalankan bisnisnya, salah satunya adalah mempunyai strategi pemasaran berupa bauran pemasaran yang tepat.Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, lokasi dan promosi. Bauran pemasaran yang tepat dapat membuat perusahaan lebih cepat dalam mencapai tujuannya dan tentunya dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen. Kini, para pelaku usaha sudah memberi perhatian yang lebih serius terhadap strategi bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh perusahaan mereka dan salah satu cabang bisnis yang mulai menerapkan strategi bauran pemasaran secara serius adalah bisnis kuliner.
Strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh suatu restoran dapat berupa strategi menetapkan harga, kualitas produk, lokasi restoran dan promosi yang dilakukan restoran tesebut. Kombinasi bauran pemasaran dari setiap unsur tersebut akan menentukan tingkat kepuasan konsumen restoran tersebut. Maka dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen kuliner Kedai sop duren yang akan dibahas dalam tugas mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Administrasi Negara.
Kata kunci : Kepuasan konsumen
Nama : Petrus lende ngongo
BalasHapusNim : 2013210083
Kelas : B
Judul : peran radio tri FM sebagai promosi dalam menarik mahasiswa baru unitri
Dosen Pembimbing : Ignatius adiwidjaja,.S.sos,.M.Si
Jumlah Bimbingan : 3 kali
Asal daerah : sumba barat daya
No. HP : 082334836933
Abstrak /Ringkasan
Radio merupakan media elektronik yang termasuk media masa yang berfungsi informal dan persuasif ( mengajak/ membujuk ). Tujuan radio secara umum adalah member informasi, mendidik, dan menghibur.radio terdiri dari dua macam yakni Radio komersil adalah suatu media informasi yang di bentuk dari, oleh, untuk dan tentang masyarakat luas, sedangkan radio Komunitas, sebagai sebuah radio yang dibentuk dari, oleh, untuk dan tentang komunitas, dan untuk komunitas radio ini menjadikan komunitas sebagai basis operasi.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ruang informasi terhadap masyarakat terlebih khusus masiswa sebagai media promosi untuk menarik mahasiswa baru di unitri.Metode yang digunakan adalah metode kualitatif komunikasi. dimana dalam metode ini dilakukan wawancara langsung dengan pihak terkait dalmam mencari data serta informasi terkait dnengan peran radio sebagai media komunikasi, yang memberikan pengaruh terhadap penarikan mahasiswa baru di unitri.Hasil yang diperoleh adalah dengan adanya radio TRI FM Universitas tribhuwana tunggadewi (Unitri ) memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat. Ini terbukti bahawa setiap tahun mahasiswa baru unitri meningkat pesat disbanding tahun-tahun sebelumnya.
Kata kunci : Tri FM dan promosi
1. Nama : AHOI
BalasHapus2. Nim : 2013210009
3. Kelas : B
4. Judul PKM-P : PENTINGNYA IMPLEMENTASI MOTIVASI DALAM MENUMBUHKAN KEPEMIMPINAN SMART PEMUDA KARANG TARUNA KELURAHAN TLOGOMAS MALANG.
5. ABSTRAK
Karang Taruna merupakan generasi penerus masa depan bangsa, tetapi yang terjadi saat ini Karang Taruna seakan hilang exsistensinya, banyak para kader pemuda yang berpendidikan namun tindak mencermikan sifat berpendidikan, hingga banyaknya pengangguran, itu lah yang dijumpai pada kader pemuda penerus bangsa Karang Taruna di era globalisasi ini. Hingga timbulnya tindak kekerasan, sampai terjangkit kasus narkotika bahkan pidana.Padahal mereka juga termasuk calon pemimpin bangsa yang seharusnya mampu berkarya dan berprestasi didalam wadah Karang Taruna.Dengan demikian dibutuhkan dibutuhkan implementasi motivasi yang menumbuhkan kepemimipinan smart.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa datadilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci :Implementasi, Motivasi, Kepemimpinan, SMART.
6. Dosen Pembimbing : Dody Styawan.,S.sos.,MAP.
7. Jumlah Bimbingan : 3 Kali Bimbingan.
8. Asal Daerah : Kabupaten Sanggau.
9. No Hp : 082149369577.
1. Nama :M. JALALI
BalasHapus2. Nim: 2013210057
3. Kelas: A
4. Dosen Pembimbing: ???
5. Jumlah Bimbingan: ?
6. Asal daerah: Sampang Madura
7. No. HP: 081703073774
8. Judul PKM-P :
DISIPLIN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI KOTA MALANG PADA ERA BOOKSMART (FACEBOOK DAN SMARTPHONE)
9. Abstrak /Ringkasan:
Penelitian ini berangkat dari permasalahan tersebut maka harus diketahui apakah ada pengaruh dari terlalu seringnya peserta didik pada jenjang SMP di Kota Malang mengunakan facebook dan menggunakan Smartphonedengan tingkat kedisiplinan peserta didik serta upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan sekolah untuk mendisiplinkan peserta didik dengan adanya penggunaan media facebook dan Smartphone. Dengan mengetahui penyebab dari pelanggaran penggunaan facebook dan Smartphone, maka sekolah dapat mengambil tindakan dan melakukan beberapa pertimbangan yang tepat untuk menjadikan peserta didik berprilaku disiplin di sekolah.
Facebook adalah sebuah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain”. Smartphone merupakan alat untuk komunikasi suara atau biasa disebut telepon genggam, Smartphone juga dilengkapi dengan mobile outlook untuk membaca e-mail dan mobile web untuk internet browsing.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan peneliti adalah rancangan korerasional deskriptif. Teknik analisis data digunakan untuk mendeskripsikan data yang telah diperoh dari responden. ) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Selanjutnya memproses statistik menjadi data yang bermakna dengan menggunakan analisis deskriptif serta analisis korelasi dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows, kemudian akan didapatkan kesimpulan dari hasil penelitian.
NAMA : EFI SANIUS FANI
BalasHapusNIM : 2013210035
KELAS : B
JUDUL : PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG KONDUSIF
ABSTRAK: Segala aktivitas pembangunan tidak terlepas dari peningkatan sumber daya manusia dan manusia pada hakekatnya tidak hanya merupakan obyek pembangunan tetapi juga sebagai pemikir, perencana, dan pelaksana pembangunan. Pembangunan nasional memegang peranan penting dalam mencapai tujuan nasional sebagaimana dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mema jukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Keberhasilan pimpinan dalam suatu organisasi juga ditentukan oleh sifat, metode, dan seni kepemimpi-nannya. Kemajuan dari suatu organi-sasi sangat ditentukan oleh figur seorang pemimpin yang memang di-senangi dan disegani oleh para bawahannya. Seorang pemimpin yang bisa membawa dan mengarahkan para karyawannya untuk bekerja lebih baik lagi tentunya akan memberikan pengaruh pada peningkatan kinerja dari pegawai.
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer. data primer berisi data yang diambil dari responden berdasarkan kuesioner maupun wawancara secara langsung literatur pustaka berupa jurnal penelitian, referensi, penelitian sebelumnya, internet maupun informasi-informasi lain yang dapat digunakan sebagai acuan guna mendukung penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan Kuesioner dan studi pustaka.
Kata kunci: kepemimpinan, lingkungan kerja.
DOSEN PEMBIMBING : AGUNG SUPROJO, S.KOM., MAP
JUMLAH BIMBINGAN : 4 KALI
ASAL DAERAH : SANGGAU KALBAR
NO HP : 089611465280
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Antonius Asin
BalasHapusNIM : 2013210016
Kelas : A
Judul : ANALISIS GAYA KEPIMPINAN PADA INSTANSI PEMERINTAHAN
KOTA MALANG
Universitas-universitas ternama di indonesia merupakan pondasi kuat karena dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang handal ke depanya untuk bisa merubah indonesia ke arah yang lebih baik dan dapat melahirkan kader-kader pemimpin profesional. Tapi seiring berjalannya waktu bibit-bibit pemimpin tersebut seakan-akan pudar karena maraknya pengangguran, kasus narkoba, tawuran bahkan pidana, padahal mereka adalah pemimpin bangsa yang mampu berkarya dengan pendidikan yang mereka peroleh dan berprestasi di dalam lingkungan masyarakat dengan cara berorganisai. Dengan demikian dibutuhkan implementasi motivasi yang menumbuhkan pemimpin yang bijaksana dan handal dalam bidangnya masing-masing.
Jenis penelitian deskritif kualitatif, teknik pengumpulan data, dengan langkah-langkah observasi, wawancara, teknik sampling, proportif sampling, snow boll sampling, analisa data, dengan tahapan penyajian, validasi data, serta reduksi.
Kata Kunci : Implementasi Motivasi Gaya Kepimpinan
Dosen Pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari, M.si
Jumlah Bimbingan : 1 Kali
Asal Daerah : Sanggau- Kalimantan Barat
No. Hp : 085258693140
Nama : Merelius Suwando
BalasHapusNim : 2012210048
Prodi : ilmu administrasi Negara
kelas : B
RINGKASAN
Peningkatan kualitas pelayanan tidak hanya di tempuh melalui keputusan-keputusan, tetapi melalui peningkatan kemampuan aparat dalam memberikan berbagai materi mengenai manajemen pelayanan melalui diklat-diklat structural pada berbagai tingkatan. Penilaian kinerja pelayanan publik tidak cukup hanya dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang melekat pada pengguna jasa seperti kepuasan para pengguna jasa seperti kepuasan para pengguna jasa. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan pembuatan E-KTP yang di berikan oleh Pemerintah Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau yang di ukur melalui beberapa indikator kualitas pelayanan. Jaminan, bukti langsung, empati, daya tanggap, kehandalan, dan komunikasi.
Selainitu penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui faktor kendala dari kualitas pelayanan yang dapat dilihat dari sarana dan prasarana, prosedur pelayanan, dan kemampuan pegawai. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif dengan pengumpulan data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pembuatan E-KTP di Kecamatan Bonti masih belum maksimal yang dapat dilihat dari jaminan penyelesaian yang belum pasti, sarana dan prasarana yang kurang memadai, kurangnya perhatian dantanggapan yang baik dari pegawai, daya tanggap pegawai yang kurang serta kurangnya informasi yang di berikan kepada masyarakat mengenai prosedur pelayanan. Peneliti menyarankan agar Pemerintah Kecamatan Bonti meningkatkan kinerja pegawai dengan melakukan pelatihan terhadap pegawai, menambah sarana dan prasarana dan juga memperjelas informasi mengenai prosedur pelayanan. kata kunci : PERAN APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN BONTI DALAM PELAYANAN E-KTP
Nama : Diomedes Yason
BalasHapusNim : 2013210033
Kelas : B
Judul : Pentingnya interaksi simbolik dalam proses pengambilan keputusan
RINGKASAN
Manusia yang unik karena mereka memiliki kemampuan memanipulasi simbol-simbol berdasarkan kesadaran sekarang. Komunikasi sebagai mekanisme isyarat vokal (bahasa), hal itu sangat potensial menjadi seperangkat simbol membentuk bahasa.
Persoalannya adalah mampukah simbol ini menjadi bagian proses teknik pengambilan keputusan. Karena secara signifikan tindakan yang dapat membangkitkan secara individual adalah mengantarkan pesan.
Jenis penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah wawancara, kuesioner terbuka, observasi. teknik sampling: sampling purposive, analisis data dilakukan dengan tahapan : Reduksi data, Penyajian data dan Verification.
Kata Kunci : Simbol, Keputusan.
Dosen Pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari., M.Si
Jumlah Bimbingan : Empat kali bimbingan
Asal Daerah : Sanggau, Kal-Bar
No Hp : 085654642707
Nama : YULIUS
BalasHapusNim : 2011210059
Prodi : Adm. Negara
Kelas : A
Judul : Konsistensi Implementasi Peraturan Walikota No 35 Tahun 2013 tentang Rekayasa lalu lintas Jalur Satu Arah Kota Malang
ABSTRAK
Di Indonesia saat ini sangat dirasakan kebutuhan akan suatu sistem transportasi yang efektif dalam artian murah, nyaman, lancar, dan teratur untuk lebih mempermudah pergerakan manusia atau barang sehingga pembangunan sistem transportasi harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Salah satu komponen penting di dalam sistem transportasi adalah jalan.dengan adanya konsistensi implementasi kebijakan dapat diketahui seberapa konsisten pemerintah kkota melaksanakan kebijakan mereka Dalam pembentukan suatu peraturan setidaknya harus mengacu pada UU NO. 12 Tahun 2011 tentang pembentukan perundang-ungangan,sehingga kebijakan yang mau dilaksanakan oleh pemerintah daerah dapat diterima oleh masyarakat dan mempunyai latar belakang hukum yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,sedangkan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu adapun informan dalam penelitian ini adalah kepala seksi perhubungan dan kepala seksi kepegawaian pada dinas perhubungan.metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara wawancara,dokumentasi, dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi dan penegasan kesimpulan sedangkan instrument data pada penelitian ini yaitu penelitian sendiri, pedoman wawancara catatan lapangan sedangkan sumber datanya yaitu data primer dan data sekunder, lokasi penelitianya pada dinas perhubungan kota malang jl.raden intan no 1. Kota malang.
Kata Kunci : Kebijakan publik, implementasi kebijakan, konsistensi kebijakan
Dosen pembimbing : Ignatius Adiwijaja.,S.Sos.M.Si
Jumlah Bimbingan : 4 kali
Asal : SAMBAS, KAL-BAR
NO HP : 0895530258520
NAMA:SANTI
BalasHapusNIM :2012210073
Prodi:ilmu administrasi negara
kelas :A
Judul :Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai serta mampu menciptakan komunikasi yang baik
RINGKASAN
Pada permasalahan kerja atau organisasi sekarang, dapat kita jumpai ketidak efektifan kerja yang ada. Hal ini di sebabkan oleh beberapa factor salah satunya adalah cara pemimpin dalam member pandangan. Peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai meerupakan salah satu kunci sukses bagi keberhasilan seluruh organisasi.Dalam meningkatkan kenerja pegawai asangat menentukan dalam mengarahkan sikap dan perilaku pribadi seseorang untuk dapat bersikap dan berperilaku sesuai dengan aturan yang ditentukan dalam menunjang tercapainya tujuan organisasi. Suatu ungkapan betapapun canggih suatu peralatan kerja, tersedianya biaya serta prosedur kerja namun jika anggota organisasi berperilaku tidak sesuai misi organisasi maka akan berakibat pada gagalnya pencapaian tujuan organisasi. seorang pemimpin harus cakap dan kreatif dalam menangani masalah-masalah yang terjadi dalam organisasi/instansi tersebut dan menjadi seseorang yang bisa memberikan dorongan positif kepada para staf kerjanya untuk mencapai tujuan organisasi/instansi tersebut. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula.
impinan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi. Keberadaan pimpinan sangat berpengaruh pada kemajuan dan perkembangan suatu organisasi yang dipimpinnya. ( Gibson,1997:5). Pimpinan merupakan suatu usaha mengenakan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk memotifasi individu dalam mencapai tujuan.seseorang yang mengarahkan suatu aktifitas yang ada disebuah organisasi dan mempunyai tanggung jawab yang besar atas bawahan dan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.Selain itu, seorang pimpinan juga merupakan orang yang harus berani mengambil keputusan terhadap suatu masalah yang dihadapi organisasi.Pimpinan suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya, haruslah memahami arti dan sasaran yang hendak dicapai agar dapat memajukan serta meningkatkan kinerja dari organisasi yang dipimpinnya.Seorang pemimpin juga dituntut agar selalu dapat menjalankan tugas ataupun kewajibannya dengan baik. Kepemimpinan adalah kemempuan untuk mempengaruhi kelompok menuju sasaran (Robbins 2006:432) (Stoner,1978:21) kinerja sebagai pencatatan hasil hasil yang di peroleh dari fungsi fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu
Dosen pembimbing : Ignatius Adiwijaja.,S.Sos.M.Si
Jumlah Bimbingan : 4 kali
Asal : SANGGAU, KAL-BAR
NO HP : 085735080977
Nama : Maria Khiristiani
BalasHapusNim : 2012210043
Kelas : A
Judul : Fungsi Birokrasi dalam Penerapan Standar Pelayanan Publik untuk Peningkatkan Kualitas Pelayanan Kelurahan Lowokwaru”. Study Kasus Kantor Kelurahan Lowokwaru Malang Jawa Timur.
Abstrak/ringkasan :
Penelitian ini dilatar belakangi oleh suatu kenyataan bahwa kinerja birokrasi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan publik sering mendapat kritikan. Hal ini memaksa pemerintah daerah selaku pemangku kekuasaan untuk melakukan perbaikan manajemen pelayanan publik. Salah satunya adalah dengan melakukan reformasi birokrasi dalam rangka perbaikan pelayan publik. Banyak daerah di Indonesia telah memprakarsai reformasi birokrasi. Dalam hal upaya menciptakan pelayanan publik yang prima disadari perlu sinergisitas yang komprehensif dan maksimal guna mencapai suatu titik konstan yang memuaskan masyarakat.
Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana fungsi birokrasi dalam penerapan standar pelayanan publik untuk peningakatan kualitas pelayanan daerah , untuk mengetahui faktor-fakor pendukung, serta dampak pendukung birokrasi dalam penerapan standar pelayanan publik untuk peningkatan kualitas pelayanan di daerah.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa datadilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Hasil penelitian ini terciptanya kualitas pelayanan tertentu akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna pelayanan, yang pada akirnya akan dapat tecapai tujuan pemerintah yang mensejahterakan masyarakat.
Kata kunci : Fungsi Birokrasi, Standar Pelayanan Publik, Peningkatan Kualitas Pelayanan.
Dosen Pembimbing : Ignatius Adiwidjaja, S.Sos., M.Si
Jumlah Bimbingan : Satu
Asal Daerah : Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat
No Hp : 087701530228
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1.Nama: Rangga Sukma Perdana Dewa Ningat
BalasHapus2.Nim: 2013210088
3.Kelas: A
4.Judul: ‘’Tanggapan Masyarakat Malang Mengenai Semakin Bertambahnya Penduduk Pendatang Baru’’
5.Abstrak/Ringkasan
Kota Malang adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia . Kota ini terletak 90 km sebelah selatan kota surabaya. Malang merupakan kota terbesar kedua di jawa Timur setelah surabaya, dadikenal dengan julukan kota pelajar. Setiap tahunya kota ini selalu kedatangan puluhan ribu pendatang baru, baik itu dari kalangan mahasiswa baru maupun masyrakat biasa yang merantau . Kota dengan luas Wilayah 110.06 km2 yang notabennya tidak terlalu luas ini menjadi semakin padat pada tahun 2010, kepadatan penduduk di kota ini mencapai angka 6.171. dengan hal ini mungkin mengakibatkan kesenjangan sosial di masyarakat dan akan menimbulkan konflik. Dengan penelitian ini kita bisa mengetahui bagaimana solusi maupun tanggapan masyarkat Kota Malang mengenai semakin banyaknya penduduk pendatang baru. Jenis penelitian dilakukan model kualitatif, Teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah Observasi, Wawancara.
Kata kunci; Masyarakat,pendatang
6. Dosen Pembimbing : Drs.Sugeng Rusmiwari, M.si
7. Jumlah Bimbingan : 1
8. Asal daerah : Sanggau, Kalimantan Barat
9. No. HP : 089616251938
1. Nama : Filipus Obot
BalasHapus2. NIM : 2013210041
3. Kelas : A
4. Judul : “Peran Kepemimpinan SMART dalam Proses Perencanaan Pembangunan Daerah”.
5. Abstrak/Ringkasan :
Perencanaan pembangunan dewasa ini mempunyai dimensi yang lebih kompleks. Pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang lebih pesat mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan terhadap lingkungan. Hal inilah yang menuntut adanya sosok seorang pemimpin yang mampu dan bisa melakukan perencanaan pembangunan yang lebih kompleks, menyeluruh dan terpadu. Dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah inilah sosok seorang pemimpin harus bisa memperkirakan dan mengantisipasi keadaan untuk masa yang akan datang. Berbicara mengenai prakiraan dan antisipasi keadaan yang akan datang seorang pemimpin harus mampu dan bisa melakukan perencanaan secara cermat, baik menggunakan teknik yang sederhana maupun teknik yang paling canggih. Dengan demikian sangat dibutuhkanlah peran Kepemimpinan SMART dalam perencanaan pembangunan daerah.
Jenis penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling : snowball sampling. Analisa data dilakukan dengan tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi.
Kata Kunci : Perencanaan Pembangunan, Kepemimpinan, SMART
6. Dosen Pembimbing : Sugeng Rusmiwari., Drs., M. Si
7. Jumlah Bimbingan : 1 Kali
8. Asal Daerah : Sanggau
9. No. Hp : 081230243214
1. NAMA : YUPENSIA ROSALIA
BalasHapus2. NIM : 2013210119
3. KELAS : A
4. JUDUL : UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
5. ABSTRAK/RINGKASAN
ABSTRAK
Pelayanan publik merupakan sesuatu yang terkait dengan peran dan fungsi pemerintah yang harus dijalankannya. Menurut Rasyid, Peran dan fungsinya itu dimaksudkan selain untuk melindungi juga memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara luas guna mewujudkan kesejahteraan rakyat, Sadhana (128:2012)1. Kualitas pelayanan publik selama ini masih jauh dari yang diharapkan publik, hal itu terlihat dari kondisi pelayanan publik. demikian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, faktor-faktor pendukung dan penghambatnya serta dampak kualitas pelayanan publik di kantor kecamatan Entikong.
mengembangkan konsep peningkatan kualitas pelayanan publik, mengurangi faktor-faktor penghambat penyelenggaraan pelayanan publik di kantor kecamatan Entikong.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis data yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrument penelitian yaitu peneliti sendiri, panduan wawancara, dan catatan lapangan, Teknik sampling yaitu purposive dan snowball sampling, dan informan yaitu Pemerintah desa dan masyarakat. Teknik keabsahan data yaitu triangulasi. Analisis dengan Reduksi data, Penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Kata kunci : kualitas, pelayanan publik
6. DOSEN PEMBIMBING : WILLY TRI HARDIANTO, S.Sos,.MM.,MAP
7. JUMLAH BIMBINGAN : 4 kali
8. ASAL DAERAH : KAB. SANGGAU, KALIMANTAN BARAT
9. NO. HP : 0823-3534-5981
NAMA : WINFRIT KASSE
BalasHapusNIM : 2012210085
KELAS : A
JUDUL : MOTIVASI PEMIMPIN TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DESA
JUMLAH BIMBINGAN : EMPAT KALI (4X)
ASAL DAERAH : TIMOR TENGAH SELATAN (SOE, NTT)
NO. HP : 085331529786
DOSEN PEMBIMBING :
NAMA : AGUNG SUPROJO, S.Kom.,M.AP
NIDN : 07027087301
RINGKASAN
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui Motivasi Pemimpin Terhadap Peningkatan kualitas Pembangunan Desa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth Interview), observasi, dan dokumentasi sehingga lebih mampu menggali Motivasi Pemimpin Terhadap Peningkatan kualitas Pembangunan Desa.
Penggunaan variabel - variabel tersebut berdasarkan hasil penelitian terdahulu, yaitu: (Once. A, Sunbanu, 2010); ( Marce,Y. Nabu, 2011); (Yohanes Densol 2012); yang menemukan pengaruh Motivasi pemimpin terhadap peningkatan kualitas pembangunan desa. Penggunaan variabel - variabel tersebut dapat memberikan solusi terhadap peningkatan kualitas pembangunan Desa di Desa Oeleu, Kec. Toianas, Kab. TTS, Propinsi NTT, yaitu motivasi pemimpin yang berdampak pada peningkatan kualitas pembangunan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi Pemimpin Terhadap Peningkatan kualitas Pembangunan Desa dalam memberdayakan anggota yang ada dengan menempatkan anggota untuk menempati posisi yang tepat disesuaikan dengan pendidikan kejuruan yang telah diikutinya. Untuk menumbuhkan atau menguatkan motivasi kepada anggota pemimpin memberikan penghargaan apabila kinerja yang diberikan anggota bagus dan selalu melibatkan anggota dalam pemecahan setiap masalah yang terjadi sesuai tingkat masalah, dan tingkat kerahasiaan masalah itu sendiri.
Kata Kunci :Pemimpin, Motivasi, Keberhasilan, Kualitas Pembangunan.
NAMA : NURSASI ATA
BalasHapusNIM : 2012210063
KELAS : B
JUDUL : PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYRAKATAN (LP) DITINJAU DARI UU NO 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN
JUMLAH BIMBINGAN : EMPAT KALI (4X)
ASAL DAERAH : ALOR, NTT
NO. HP : 082335405068
DOSEN PEMBIMBING :
NAMA : AGUNG SUPROJO, S.Kom.,M.AP
NIDN : 07027087301
ABSRTAK
Lembaga Pemasyarakatan merupakan unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (dahulu Depertamen Kehakiman). Konsep pemasyarakatan pertama kali digagas oleh Menteri Kehakiman Dr. Sahardjo pada tahun 1964, dimana disebutkan bahwa tugas jawatan kepenjaraan bukan hanya melaksanakan hukuman, namun tugas yang jauh lebih berat adalah mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana kedalam masyarakat. Lembaga pemasyarakatan yang tadiny adisebu penjara, bukan saja dihuni oleh pencuri, perampok, penipu, pembunuh atau perkosaan, tetapi juga ditempati oleh pemakai, kurir, pengedar dan Bandar narkoba, serta penjudidan Bandar judi, beragam lainnya seperti Korupsi dan lain-lain. Kemudian dijelaskan dalam peraturan pemerintah no 32 tahun 1999 tentang syarat dan tatacara pelaksanaan hak warga binaan pemasyarakatan pasal 14 yang berbunyi Setiap narapidan dan anaka didik pemasyarakatan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak pada seriap lembaga pemsyarakatan disediakan poliklinik dan fasilitasnya dan disediakan sekurang-kurangnya seorang dokter dan seorang tenaga kesehatan lainnya.
Nama : Antonius Richardo Ratu da Costa
BalasHapusNim : 2013210018
Kelas : B
Judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Meningkatnya Motivasi Kinerja pegawai Dalam mewujudkan Good Governance”( Studi Kasus Di Kantor Kelurahan Tlogomas Malang )
Abstrak :
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor penentu dalam pencapaian tujuan organisasi pada umumnya termasuk organisasi pemerintahan. Dalam masa kini peran pemimpin sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga atau organisasi, suksesnya suatu organisasi tergantung bagaimana cara pemimpin itu mengatur atau mengendalikan sehingga partnernya atau bawahannya memiliki motivasi yang optimal dalam bekerjasama dalam mewujudkan dan menyukseskan target suatu organisasi dalam hal tata laksana pemerintahan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tapi berdasarkan realita yang ada terkadang hubungan antara pemimpin dengan bawahannya kurang maksimal sehingga sering berdampak tata laksana pemerintah yang kurang optimal.
Tujuan dalam melakukan penelitian ini adalah ingin mengetahui dan menganalisis sejauh mana pengaruh gaya kepemimpinan yang diberikan dalam meningkatkan kinerja kepegawaian di kelurahan tlogomas malang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Artinya, penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian- kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi serta menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Oleh karena itu, dalam rangka mendapatkan data lapangan, peneliti harus terjun langsung ke lapangan agar dapat mengamati secara langsung.
Hasil dari penelitian ini adalah akan menjelaskan tentang bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan yang baik sehingga dapat meningkatkan motivasi kinerja pegawai dalam hal mampu bekerja sama secara optimal sehingga dapat mewujudkan tata laksana pemerintahan yang baik.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Kinerja pegawai, Good Governance.
Dosen Pembimbing : Ignatius Adiwidjaja, Ssos., MSi
Jumlah Bimbingan : 2X
Asal Daerah : maumere, Flores – Nusa Tenggara Timur
NO Hp : 085228060483
NAMA : MOHAMAD MUTAQIN
BalasHapusNIM : 2013210068
KELAS : B
JUDUL : RELEVANSI PANCASILA BERDASARKAN SUDUT PANDANG MAHASISWA KOTA MALANG
ABSTRAK/RINGKASAN :
Sejarah Indonesia menunjukkan bahwa masalah yang terus-menerus dihadapi Bangsa Indonesia sejak merdeka hingga era reformasi saat ini masih sedemikian banyaknya. Mulai soal terancamnya nilai pluralisme dengan konflik antar agama di Poso Sulawesi Tengah, obsesi membuat peraturan daerah tentang pemberlakuan ajaran agama tertentu; terancamnya humanisme dengan kasus trafficking, buruh; terancamnya nasionalisme dengan gerakan separatisme seperti Republik Maluku Selatan (RMS); terancamnya demokrasi dengan oligarki partai, fenomena ‘hukum rimba’ Pilkada; terancamnya ekonomi kerakyatan dengan makin maraknya KKN, dll. Pancasila mulai kehilangan ruh dan maknanya. Sehingga perlu ada restorasi agar Pancasila bisa kembali bermakna dan lebih bisa memberi motivasi agar bangsa ini lebih mempererat persatuan. Hal ini merupakan keresahan sebagian kalangan terhadap fenomena kurangnya penjiwaan Bangsa Indonesia terhadap nilai-nilai Pancasila. Sebelumnya, ini juga terjadi pada masa Demokrasi Terpimpin Soekarno dan lebih-lebih Demokrasi Pancasila Soeharto.
DOSEN PEMBIMBING : Willy Tri Hardianto,S.Sos.,MM.,MAP
JUMLAH BIMBINGAN : 0
ASAL DAERAH : TRENGGALEK
NO HP : 085259874290
1. Nama : Dewiana Natalia Wuwur
BalasHapus2. Nim : 2013210030
3. Kelas : B
4. Judul : PERAN KARAKTER INDIVIDU DALAM
KOMUNIKASI SOSIAL
(Mahasiswa Yang Berasal Dari Kabupaten Sanggau)
5. Abstrak /Ringkasan :
Ringkasan
Pada saat ini manusia dihadapkan pada era yang sangat modern yang biasa kita kenal dengan globalisasi dimana proses ini manusia melakukan interaksi saling kebergantungan, saling memenuhi serta mempengaruhi satu dengan yang lainya dan ini merupakan fenomena yang dialami oleh seluruh rakyat dunia. Oleh sebab itu, komunikasi sosial merupakan aspek pertama yang sangat dibutuhkan.Namun manusia sangatlah beragam dengan karakter dan kepribadianya masing-masing sehingga ini membuat orang sangat beragam dalam melakukan interaksi maupun komunikasi dalam kehidupan sosial masyarakat.Banyak komunikasi dalam kehidupan sosial memunculkan efek negatif ini disebabkan orang yang melakukan komunikasi tidak saling memahami antara satu dengan yang lainya ataupun salah mengartikan tujuan dari maring-masing pihak sehingga tidak adanya kesatuan kerjasama namun seballiknya dan mengakibatkan pertentangan. Maka dari itu hendaknya kita mengetahui peranan kepribadian diri dan karakter manusia untuk membentuk komunikasi sosial dalam masyarakat. Sehingga dapat memberi pemahaman tentang hubungan antara kepribadian diri dalam hal sebuah komunikasi, menuntun kita agar mampu berinteraksi dalam kehidupan sosial masyarakat. Sekaligus dapat memberi pemahaman kepada kita tentang karakter manusia dalam hal sebuah komunikasi sosial.Dalam memenuhi semua hal ini sangatlah tidak mudah, salah satu caranya kita dapat melakukan pendekatan dengan orang lain, memahami setiap karakter maupun kepribadian seseorang agar mampu mengimbangi serta mampu hidup berdampingan dengan orang lain. Karna manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dan selalu berkomunikasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainya sebab semua tindakan dalam komunikasi akan menghasilkan interaksi sosial begitupun dengan sebaliknya tidak ada interaksi tanpa adanya tindakan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya : perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Dilakukan dengan cara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang khusus yang alamiah dan dengan memamfaatkan berbagai metode ilmiah
Kata kunci :Karakter, Komunikasi Sosial.
6. Dosen Pembimbing : Nanang Bagus Sriharjono,S.Sos.,MAP
7. Jumlah Bimbingan : 4
8. Asal daerah : sanggau Kalimantan Barat
9. No. HP : 089631757552
Nama: Martini Nesi Pantasari
BalasHapusNim: 2013210065
Kelas: B
Judul: PERAN PENTING ADANYA AGENT OF CHANGE DALAM MEWUJUDKAN KUALITAS KINERJA PADA PEGAWAI
Abstrak/ringkasan: Abstrak
Pentingnya peran “Agent of change dalam mewujudkan kualitas kinerja pegawai, jika dilihat dari kualitas kinerja saat ini, banyak pegawai yang hanya mengadalkan sebuah titelnya, sehingga banyak pegawai yang kerjanya hanya datang kekantor dan tidak mengerjakan apa-apa hanya bisanya mengatur bawahannya yang disuruh untuk melakukan pekerjaannya, hal seperti ini sebenarnya harus diperbaiki dan dirubah perilakunya karena, menjadi seorang pegawai bukan hanya untuk mengatur bawahannya saja tetapi ikut serta juga dalam melakukan pekerjaan yang telah dibagi sesuai dengan tugas yang diberikan oleh atasannya. Dalam mewujudkan sebuah agen perubahan maka seorang pegawai harus bisa menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepadanya dan dapat mempertanggung jawabkan tugas yang telah diberikan kepadanya, dengan begitu kualitas kinerja yang telah direncana dan dirancang dapat memberikan hasil yang baik, sehingga bisa menjadi agen perubahan bagi perusahaannya dan menjadikan sebuah perusahaan yang baik dan mempunyai kualitas yang baik dan efektif.
Flippo (1995:28) berpendapat tentang kualitas kerja sebagai berikut: “Meskipun setiap organisasi berbeda pandangan tentang standar dari kualitas kerja pegawai, tetapi pada intinya efektifitas dan efisiensi menjadi ukuran yang umum.”
Bertitik tolak dari definisi yang diberikan oleh Flippo (1995:28) tersebut maka dapat dikatakan bahwa inti dari kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan berdaya guna.
Bitner dan Zeithaml (dalam Riorini, 2004:22) menyatakan untuk dapat meningkatkan performance quality (kualitas kerja) ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan memberikan pelatihan atau training, memberikan insentive atau bonus dan mengaplikasikan atau menerapkan teknologi yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
Dosen pembimbing: agung suprojo.s,.kom,.map
Jumlah bimbingan: 4
Asal daerah: desa sebuduh, kec,kembyan, kab.sanggau, kalimantan barat
No hp: 082155771084
1. Nama : Welli Adli
BalasHapus2. NIM : 2013210107
3. Kelas : A
4. Judul : Eksistensi Kepemimpinan SMART dalam Menguragi Patologi Apatisme Generasi Muda di Kota Malang
5. Abstrak
Generasi Muda merupakan generasi penerus masa depan bangsa, tetapi yang terjadi saat ini Generasi Muda seakan hilang eksistensinya. Seperti dilansir dalam berita okezone.com 2/8/2012, banyak para kader pemuda yang berpendidikan namun tindak mencermikan sifat berpendidikan, hingga banyaknya pengangguran, itu lah yang dijumpai pada kader pemuda penerus bangsa Generasi Muda di era globalisasi ini. Hingga timbulnya tindak kekerasan, sampai terjangkit kasus narkotika bahkan pidana.Padahal mereka juga termasuk calon pemimpin bangsa yang seharusnya mampu berkarya dan berprestasi didalam wadah Generasi Muda.Dengan demikian dibutuhkan Eksistensi Kepemimpinan SMART dalam Mengurangi Patologi Apatisme Generasi Muda.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triangulasi, teknik sampling: purposive sampling, snow boll sampling. analisa datadilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci :Kepemimpinan SMART, Apatisme
6. Dosen Pembimbing : Dody Setyawan,S.Sos.,M.AP
7. Jumlah Bimbingan : 1 X
8. Asal Daerah : Sambas, Kalimantan Barat
9. No. Hp : 082232998823
NAMA : ERNESTA ITU
BalasHapusNIM : 2013210039
CLASS : A
JUDUL : PELAYANAN SEORANG PEMIMPIN TERHADAP DESA
ABSTRAK / ringkasan
Dosen pembimbing : Wily Try Hardianto ,s.sos.,MM.MAP
Jumlah bimbingan : 2 kali
Asal daerah : NTT/ FLORES/ BAJAWA
NO HP : 085239063442
pelayanan merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji Penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur, Maklumat pelayanan merupakan pernyataan tertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam standar pelayanan, Sistem informasi pelayanan publik atau Sistem Informasi merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi penyimpanan dan pengelolaan informasi serta mekanisme penyampaian informasi dari Penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya dalam bentuk lisan, tulisan latin, tulisan dalam huruf Braile, bahasa gambar, dan/atau bahasa lokal, serta disajikan secara manual ataupun elektronik, Mediasi merupakan penyelesaian sengketa pelayanan publik antar para pihak melalui bantuan, baik oleh ombudsman sendiri maupun melalui mediator yang dibentuk oleh ombudsman, Ajudikasi merupakan proses penyelesaian sengketa pelayanan publik antar para pihak yang diputus oleh ombudsman, peran pemerintah mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara Negara dan pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan hukum milik negara serta badan swasta, maupun perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Jadi, yang ternyata lebih penting bagi peningkatan peran-serta masyarakat dalam program penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia ialah tidak lepas peran kepala desa. Kenyataan ini membuktikan bahwa peran kepala desa paternalistik masih menghasilkan peran-serta masyarakat yang tinggi .
ABSTRAK
BalasHapusKepemimpinan lurah bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pembangunan di daerahnya dan mencukupi segala kebutuhan masyarakatnya salah satunya adalah menyediakan fasilitas umum lewat pembangunan infrastruktur. Dilihat secara garis besar, masyarakat Tlogomas kecamatan lowokwaru kota Malang sangat memerlukan adanya sarana dan prasarana infrastruktur untuk mempermudah masyarakat melakukan aktifitas sehari-hari mereka. Dan juga Kepemimpinan lurah merupakan faktor penting untuk menentukan kemajuan desa yang menjadi tanggungjawabnya, tetapi seorang lurah juga tidak mungkin melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk menjadikan desa semakin maju tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat, untuk itu kepemimpinan dan juga partisipasi dari masyarakat harus berjalan secara seiring dan sejalan agar tercipta suasana yang kondusif dan harmonis sehingga tujuan dan cita cita untuk menjadikan desa semakin baik akan bisa terwujud.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi, di mana data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengungkap sejumlah variabel yang ditentukan. Penelitian ini berlangsung di kelurahan tlogomas kecamatan lowokwaru kota malang dan ditentukan melalui teknik Purposive Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan skala likert, observasi, wawancara dan metode dokumentasi. Validitas yang digunakan adalah Validitas Isi (Content Validity) dengan rumus korelasi Product-moment dari Pearson, uji reliabilitasnya juga menggunakan rumus Alpha dan dibantu dengan program SPSS 16.0 for Windows.
Setelah dilakukan penelitian, maka hasil temuan yang didapatkan bahwa Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa Lurah seharusnya berperan dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur. Adapun yang dapat disarankan kepada lurah agar dapat berperan lebih baik lagi, maka dipaparkan sebagai berikut seharusnya pemimpin sering melakukan pengawasan tidak hanya dalam pembangunan tetapi juga pada sumber-sumber pendapatan yang dapat menunjang pembangunan seharusnya lurah lebih sering melibatkan masyarakat untuk menyusun rencana pembangunan agar dapat mengetahui secara langsung apa yang dibutuhkan masyarakat desa.
Kata Kunci :Peran Kepemimpinan, Partisipasi Masyarakat Desa.
Nama : Nur Hasan
Nim : 2012210062
Kelas : B
Judul : Pengaruh Revormasi Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Dosen Pembimbing : Ignatius Adiwidjaya., S.Sos., M.Si
Jumlah Bimbingan : lima kali (5x)
Asal Daerah : Sumenep, Madura Jawa Timur
Nomer Hanpone : 081 913 690 481
E-mail : Nurhasaninur94@gmail.com
ABSTRAK
BalasHapusKepemimpinan lurah bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pembangunan di daerahnya dan mencukupi segala kebutuhan masyarakatnya salah satunya adalah menyediakan fasilitas umum lewat pembangunan infrastruktur. Dilihat secara garis besar, masyarakat Tlogomas kecamatan lowokwaru kota Malang sangat memerlukan adanya sarana dan prasarana infrastruktur untuk mempermudah masyarakat melakukan aktifitas sehari-hari mereka. Dan juga Kepemimpinan lurah merupakan faktor penting untuk menentukan kemajuan desa yang menjadi tanggungjawabnya, tetapi seorang lurah juga tidak mungkin melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk menjadikan desa semakin maju tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat, untuk itu kepemimpinan dan juga partisipasi dari masyarakat harus berjalan secara seiring dan sejalan agar tercipta suasana yang kondusif dan harmonis sehingga tujuan dan cita cita untuk menjadikan desa semakin baik akan bisa terwujud.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi, di mana data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengungkap sejumlah variabel yang ditentukan. Penelitian ini berlangsung di kelurahan tlogomas kecamatan lowokwaru kota malang dan ditentukan melalui teknik Purposive Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dengan skala likert, observasi, wawancara dan metode dokumentasi. Validitas yang digunakan adalah Validitas Isi (Content Validity) dengan rumus korelasi Product-moment dari Pearson, uji reliabilitasnya juga menggunakan rumus Alpha dan dibantu dengan program SPSS 16.0 for Windows.
Setelah dilakukan penelitian, maka hasil temuan yang didapatkan bahwa Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa Lurah seharusnya berperan dalam Perencanaan Pembangunan Infrastruktur. Adapun yang dapat disarankan kepada lurah agar dapat berperan lebih baik lagi, maka dipaparkan sebagai berikut seharusnya pemimpin sering melakukan pengawasan tidak hanya dalam pembangunan tetapi juga pada sumber-sumber pendapatan yang dapat menunjang pembangunan seharusnya lurah lebih sering melibatkan masyarakat untuk menyusun rencana pembangunan agar dapat mengetahui secara langsung apa yang dibutuhkan masyarakat desa.
Kata Kunci :Peran Kepemimpinan, Partisipasi Masyarakat Desa.
Nama : Nur Hasan
Nim : 2012210062
Kelas : B
Judul : Pengaruh Revormasi Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Di Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Dosen Pembimbing : Ignatius Adiwidjaya., S.Sos., M.Si
Jumlah Bimbingan : lima kali (5x)
Asal Daerah : Sumenep, Madura Jawa Timur
Nomer Hanpone : 081 913 690 481
E-mail : Nurhasaninur94@gmail.com
1. Nama : Muhammad Astaja
BalasHapus2. NIM : 2013210073
3. Kelas : A
4. E- Mail : muhammadastaja@gmail.com
5. Judul : Pentingnya Motivasi dalam Peningkatan Etos Kerja
6. Asal Daerah : Kab. Bengkayang, Kalimantan Barat
7. Dosen Pembimbing : Willy Tri Hardianto, S.Sos, MM, MAP
8. Jumlah Bimbingan : 3 Kali
9. No Hp : 089692016955
10 Abstrak ;
Abstrak
Manusia adalah mahluk yang paling sempurna baik fisik maupun pikiran yang di ciptakan oleh Allah SWT. Untuk itu, manusia selalu memanfaatkannya untuk melakukan perubahan-perubahan terbaru guna menciptakan inovasi-inovasi yang paling modern. Manusia adalah mahluk yang senang dengan tantangan, manusia juga senang dengan pekerjaan yang bisa memperoleh penghasilan lebih. Untuk itu, manusia sering kali melakukan hal-hal yang bisa membuat etos kerja kembali pulih. Dengan demikian manusia akan terus berusaha dan berusaha untuk memenuhi kebutahan yang terus meningkat di hadapannya. Oleh karena itu manusia membutuhkan renungan, berlibur, evaluasi diri dan lainnya untuk merenung apa yang telah dia lakukan selama ini. Motivasi adalah salah satu yang paling penting guna menciptakan kembali etos kerja yang lebih besar untuk menjawab tantangan yang akan datang di hari esok.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci: Motivasi, Meningkatkan Etos Kerja.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : ALBERTUS SANDRO
BalasHapusNIM : 2012210007
KELAS : B
JUDUL : PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
ABSTRAK/RINGKASAN : Melihat dari kondisi saat ini bahwa peran kepemimpinan dalam mengambil suatu kebijakan pembangunan adalah suatu hal yang sangat penting untuk itu maka seorang pemimpin harus mampu menujukan kemampuanya atau powernya dalam bidang tugasnya sebagi pemimpin, kebijakan yang baik juga akan berdampak pada pembangunan yang baik. pula untuk itu beberapa hal ini sebenarnya saling ketergantungan antara yang satu dan yang lain.
Kepemimpinan berarti membuat orang menyukai hal-hal yang tidak menyenangkan (Harry Truman : 2004). (Garry Robinson) Kepemimpinan adalah suatu kualitas, suatu budaya, suatu peran, suatu pola piker, dan serangkaian tindakan. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan). Teori pembangunan dalam ilmu sosial dapat dibagi ke dalam dua paradigma besar, modernisasi dan ketergantungan (Lewwellen 1995, Larrin 1994, Kiely 1995 dalam Tikson, 2005).
Kata kunci :Power, Kepemimpinan,peran,Kebijakan,Pembangunan.
DOSEN PEMBIMBING : IGNATIUS ADIWIDJAJA, S.Sos., M.Si
JUMLAH BIMBINGAN : 1
ASAL DAERAH : SANGGAU, KALIMANTAN BARAT
NO. HP : 085252533290
1. Nama: Selpianty
BalasHapus2. Nim: 2012210074
3. Kelas: B
4. Judul: Menjangkau yang tidak terjangkau melalui Program RBM dalam Pembinaan,Penanganan dan Pemberdayaan Orang Tua dan Anak Berkebutuhan Khusus
5. Abstrak /Ringkasan: Pemerintah terus mengusahakan adanya rehabilitasi bersumberdaya masyarakat melalui berbagai jalur. Akan tetapi, tidak jarang pula daerah yang terpencil masih merupakan hal yang sangat sulit untuk di jangkau. Oleh karena itu, Yayasan Bhakti Luhur merupakan salah satu organisasi kemanusian yang bergerak di bidang rehabilitasi bagi para penyandang difabel diharapkan mampu membantu usaha pemerintah dalam menjangkau masyarakat yang tidak terjangkau melalui program RBM (rehabilitasi bersumberdaya masyarakat) dalam Penanganan,Pembinaan,Pemberdayaan Orang tua dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Daerah Malang dan sekitarnya.
Jenis penelitian yang dilakukan model kualitatif,teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi,wawancara,dokumentasi,teknik sampling.analisis data di lakukan dengan tahapan,penyajian data,penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kata Kunci: Pemberdayaan,Orang tua,ABK
6. Dosen Pembimbing: Drs. Sugeng Rusmiwari,M.Si
7. Jumlah Bimbingan: dua kali
8. Asal daerah: Sulawesi Selatan
9. No. HP: 082230436059
1. Nama : Cornelia Susanti
BalasHapus2. NIM : 2013210023
3. Kelas : A
4. Judul : PERAN KINERJA PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
5. Abstrak /Ringkasan : Dewasa ini Masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi kualitas pelayanan publik. Kinerja pelayanan menyangkut hasil pekerjaan, kecepatan kerja, pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan harapan pelanngan, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. menurut Sedarmayanti (2001:50) bahwa: “Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, unjuk kerja atau penampilan kerja”. Kinerja dapat juga diartikan sebagai hasil atau prestasi yang dicapai oleh individu, unit, organisasi yang memiliki output yaitu kualitas dan kuantitas atau the Degre Of Accomplishment. Kualitas pelayanan publik yang baik didukung oleh kinerja pegawai yang baik.
Menurut Dr. Sugiyono , dalam bukunya metode penelitian sosial(1992:3) metode penelitian naturalistik atau lebih sering disebut metode kualitatif, metode ini adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alami, dimaan peneliti sebagi instrumen kunci,teknik penggumpulan datanya seacar Trigulasi(gabungan) data yang bersifat deskriptif,dan analisis data yang dilakukan seacra induktif seta hasil penelitian yang lebih menekankan pada generalisasi. Peneliti menggunakan metode kualitatif karena denan meneliti suatu bentuk obyek alami.
Kata kunci : Kinerja Pegawai, Kualitas Palayanan Publik
6. Dosen Pembimbing : Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si
7. Jumlah Bimbingan : 2 kali
8. Asal daerah : Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat
9. No. HP : 0822 - 4545 - 4041
BalasHapusNama : Silvia Tuti
Nim : 2013210096
Kelas :A
Judul : Peranan Smart Leadership Dalam Mewujudkan Good Governance
Dosen pembimbing : Agung Suprojo S.,Kom.,MAP
Jumlah bimbingan :3 kali
Asal daerah :kabupaten sanggau (kalimantan barat)
Nomor hp :089 691 426 071
Abstrak/Ringkasan :
Dalam perkembanganya di lingkup Ilmu Sosial saat ini sudah mengarah pada kemampuan pemimpin yang memiliki kelebihan, yaitu SMART. Kepemimpinan Smart mengarah pada kemampuan seseorang yang mempunyai Specivic (spesifik) dalam keahliannya, Measurable (dapat diukur) kinerjanya dapat diukur, Achievable (dapat dicapai) memiliki capaian kinerja, Relevant (sesuai kepentingan) bertindak sesuai situasi dan kondisi, dan Timed (jelas waktunya) ber prediksi baik dengan waktu ataupun target.
Dari kepemimpinan tersebut diharapkan dapat memacu terwujudnya Good Governance
Mengingat akan kemajuan teknologi ternyata mempunyai pengaruh yang besar terhadap peran masyarakat akan kehidupan berpolitik. Ini merupakan salah satu bentuk kalau Demokrasi di Indonesia tercipta dengan baik. Besarnya peran masyarakat dalam fungsi sebagai controling pemerintahan tentunya dapat meningkatkan good governance.
Dalam penelitian ini menggunakan kualitatif, penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat penelitian, melakukan analisis data secara induktif, lebih mementingkan proses daripada hasil serta hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan subjek penelitian, Sugiyono (2009:1)
Kata kunci: kepemimpinan, implementasi, pemerintahan.
Nama : Yupita
BalasHapusNim : 2013210120
Kelas : A
1. Judul : Pentingnya peranan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dalam pelayanan publik
”Study kasus di kantor Dessa Sejuah, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat”.
Abstrak/Ringkasan : Kantor desa merupakan tempat masyarakat sebagai pusat informasi bagi masyarakat desanya. Dalam sebuah lembaga desa sangat diutamakan kinerja pegawai dalam sebuah pelayanan publik. pentingnya peranan disiplin kerja dalam pelayanan publik sangat membantu dalam melayani masyarakat karena kedisiplinan bisa membawa kearah yang lebih baik. tetapi kenyataan yang terjadi pada saat ini adalah kinerja pegawai tidak berjalan dengan baik seperti peranan kedisiplinan yang diterapkan pada saat ini, dalam sebuah lembaga desa peranan disiplin kerja sudah seharusnya diterapkan atau dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Serta, pegawai desa juga tidak mencerminkan sikap dan tingkah laku seorang pegawai desa yang berpendidikan, seharusnya seorang pegawai mencerminkan hal yang positif untuk masyarakat desanya. Pelayanan yang diberikan oleh pegawai sangat tidak memuaskan bagi masyarakat, pegawai kantor desa terebut juga biasanya datang tidak tepat pada waktunya, dengan berbagai alasan yang mereka lontarkan. Oleh sebab itu untuk mensejahterakan kehidupan dan kenyamanan masyarakat desa dan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan maka sangat pentingnya peranan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai dalam pelayanan publik.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah observasi, wawancara, trianggulasi. Dengan teknik sampling yaitu snowball sampling. Dan teknik analisa data dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian, dan verifikasi data.
Kata Kunci : Disiplin Kerja , Pelayanan Publik
Dosen Pembimbing : Agung Suprojo, S.Kom.,MAP
Jumlah Bimbingan : 4 (Empat)
Asal Daerah : Sanggau (Kalimantan Barat)
No. Hp : 085349866341
NAMA :JAMALUDDIN HERZA
BalasHapusNIM : 2013210053
Kls : B
Judul : Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.
ABSRAK: Berawal dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu relatiF lama, biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai pihak yang “kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung oleh berbagai faktor yaitu, (1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya, (2) bersifat non adversial, (3) mengikutsertakan baik pihak yang langsung berkaitan maupun pihak yang tidak langsung berkaitan dengan sengketa dalam perundingan, (4) bertujuan win-win solution. Mediasi adalah negosiasi lanjutan, yaitu perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral yang keberadaannya dipilih oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan. Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik yaitu perundingan yang bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu pada kepentingan. Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh karena itu mediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat membantu para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif penyelesaian, mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik. Hal ini dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola interaksi, dan komunikasi yang ditunjukkan para pihak dalam perundingan. Menurut Moore, ada tiga tipe mediator, yaitu, (1) mediator jaringan sosial (social network mediator), (2) mediator otoritatif (authoritative mediator), (3) mediator mandiri (independent mediator). Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui mediasi dikenal tidak hanya dalam masyarakat tradisional tetapi telah diatur dalam berbagai undang-undang, misalnya Undang-undang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang tentang Kehutanan, Undang-undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-undang tentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi Si Pengadilan.
Kata kunci : mediasi, alternative dan sengketa.
Dosen pembimbing :??
Jumlah bimbingan : ??
Asal daerah : Kabupaten Sumenep Madura
No. HP : 087702142262
Nama : Yulita Atik Marchita
BalasHapusNim : 2012210086
Kleas : A
Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Pengembangan Organisasi.
(Studi kantor Camat Sekadau Hilir Kal-Bar)
RINGKASAN
Kepemimpinan merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi. Pemimpin merupakan pemegang peranan sentral dalam suatu organisasi dan merupakan penggerak bagi sumber-sumber, alat-alat, manusia dan bahan lainnya dalam organisasi. Pentingnya kepemimpinan dalam organisasi, termasuk di dalamnya adalah organisasi pemerintahan, maka dalam organisasi pemerintahan dibutuhkan seorang pemimpin yang handal untuk dapat membuat keputusan-keputusan ke arah pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan organisasi maka pemimpin harus mampu menggerakkan dan mengarahkan pegawai atau bawahannya yang bekerja di dalam organisasi agar berprestasi yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan demikian fungsi pemimpin atau atasan dalam suatu organisasi, diantaranya menggerakkan dan mengendalikan perilaku pegawai yang bekerja di dalam organisasi tersebut. Sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan secara baik dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Agar kondisi demikian tercapai, maka pemahaman terhadap perlunya kepemimpinan harus ditambah dengan pemahaman tentang gaya kepemimpinan. Kepemimpinan gaya demokratis merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan. Hal ini penting karena tidak semua bawahan atau pengikut mau dengan begitu saja didorong dan diarahkan oleh pemimpin.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif yang dengan pengumpulan data berdasarkan observasi, kousioner, dokumentasi dan pengamatan, teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampling dengan populasi dan sampel, dengan penyajian data. Target dalam penelitian ini yaitu Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap pengembangan organisasi, serta upaya apa yang akan diterapkan oleh Camat Sekadau Hilir dalam meningkatkan organisasi menjadi lebih baik dan maju kedepannya.
Kata Kunci : Gaya, Kepemimpinan Demokratis & Pengembangan Organisasi
Dosen pembimbing : Ignatius Adiwijaja.,S.Sos.M.Si
Jumlah Bimbingan : 4 kali
Asal : Sanggau Kal-Bar
NO HP : 082257748699
1. NAMA : VALENTINE QUEEN CHINTARY
BalasHapus2. NIM : 2012210083
3. KELAS : B
4. JUDUL :“REFORMASI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN PASAR DESA LANDUNG SARI”
5. RINGKASAN :
Menurut K. Sindhunata (1998)1 reformasi di Indonesia yang lebih bersifat evolusi daripada revolusi mempunyai gerakan yang ingin mengembalikan nilai-nilai murni cita-cita revolusi kemerdekaan 45 tentang demokrasi dan hak-hak azasi manusia yang universal. Sewaktu orde baru diproklamirkan tahun 1966 maka cita-cita yang dirumuskan waktu itu adalah melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Dalam proses perjalanan orde baru selama 32 tahun ternyata hal tersebut tidak terjadi, justru jauh menyimpang sebagai akibat kebijaksanaan akselerasi dan fokus pembangunan ekonomi. Fokus dan akselerasi ini telah menyimpang nilai yang dicita-citakan para pendiri Republik kita ini.
Penyimpangan kebijaksanaan akselerasi tidak lepas dari suatu proses dan sistem administrasi yang merupakan bagian dari ilmu administrasi. Oleh karena itu di era reformasi ini peran ilmu administrasi tetap mempunyai peranan yang sangat penting dalam segala hal, baik untuk kehidupan berbangsa dan bernegara maupun gerak dinamika masyarakat itu sendiri. Reformasi yang mempunyai arti yang cukup sederhana tetapi maknanya dalam menurut Selo Sumarjan (1998)2 yaitu “ penataan kembali” yang dijabarkan sebagai perbaikan sesuatu hal yang belum baik dan membiarkan hal-hal lain yang sudah baik, perlu dipahami dan dicermati prosesnya. Dengan adanya proses perbaikan ini, ilmu administrasi mempunyai prospek didalam tata laksana perbaikan tersebut.
menurut Widjaja (2002)3 menyebutkan otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri ber-dasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan daerah otonom, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai suatu contoh di desa landung sari. Potensi Desa Landungsari cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyrakat secara umum.
Kata kunci : Reformasi, Pembangunan, Otonomi Daerah, SDA,SDM,
6. DOSEN PEMBIMBING : AGUNG SUPROJO, S.KOM., M.AP
7. JUMLAH BIMBINGAN : 3
8. ASAL DAERAH : KAB. SANGGAU
9. NO HP : 082301372074
Nama : KORNELIUS SUMBI
BalasHapusNim : 2012210040
Kelas : A
Judul : Implementasi Reformasi Birokrasi Menuju Good Governance
Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Yang Prima
RINGKASAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah realitas bahwa kinerja birokrasi dalam penyelenggaraan pelayaanan public sering mendapat kritikan. Sebagai mana diamanatkan dalan undang- undang nomor 23 tahun 2014 menuntut peran yang maksimal dari birokrasi yang mana era otonomi daerah merupakan era dimana pelayanan prima menjadi sentral. Fungsi pelayanan ini terkait dengan peran pemerintah sebagai katalisator dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Persoalan yang muncul kemudian adalah bahwa pelayanan yang diberikan belum sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk menjawab persoalan tersebut, langkah yang sangat penting dilakukan adalah reformasi birokrasi. Reformasi merupakan proses yang sistematis, terpadu dan komperensif, ditujukan untuk merealisasikan tata pemerintahan yang baik (good governance). Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi reformasi birokrasi menuju Good Governance untuk meningkatkan pelayanan public , untuk mengetahui factor-faktor serta dampak reformasi birokrasi menuju Good Governance untuk meningkatkan pelayanan yang prima.
Jenis penelitian yang dilakukuan adalah menggunakan model kualitatif , teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triangulasi. Instrumaen penelitian yaitu peneliti sendri, panduan wawancara, dan catatan lapangan , dengan teknik sampling yaitu Snowball sampling dan teknik analisa data dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian dan verifikasi data.
Kata kunci : Reformasi Birokrasi, Good Governance dan pelayanan yang prima.
Dosen Pembimbing : IGNATIUS ADIWIDJAJA, S.Sos.,M.Si
Jumlah Bimbingan : 3
Asal daerah : KABUPATEN ENDE, NTT
No. HP : 082334494485
UAS MK Penelitian Kwantitatif
BalasHapus1. Nama: Antonius Kosmas Harce Dawa
2. Nim: 2013210017
3. Kelas: A
4. Judul: KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH DAERAH
5. Dosen Pembimbing: Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si
7. Jumlah Bimbingan: -
8. Asal daerah: Kodi Waikadada,Sumba Barat Daya.NTT
9. No. HP: 082310854001
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelayanan publikyang ada di kelurahan lowokwaru, Kecamatan lowokwaru, kabupaten malang. Dengan menggunakan penelitian kualitatif. Pelayananmerupakantugasutama yang hakikidarisosokaparatur, sebagaiabdi Negara danabdimasyarakat.PelayananPublikpadadasarnyamenyangkutaspekkehidupanmasyarakatyang sangatluas.Pelayananmerupakansuatukondisidinamis yang berhubungandenganhasilkerja, manusia/tenagakerja, proses dan tugas yang ada di suatu kelurahan. Kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan atau masyarakat,sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang di kelurahan. Kualitas pelayanan merupakan salah satu kebijaksanaan penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan kepada masyarakat melebihi atau paling tidak sesuai dengan kualitas pelayanan. Hingga pelayanan public sangat di perlukan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh masyarakat di kelurahan dari keakuratan aparatur dalam memberikan konsultasi menangani penjamuan, pemeliharaan, pengecualian, penagihan dan pembayaran,dengan pelayanan (service) akan menghasilkan suatu kekuatan yang memberikan manfaat pada aparatur dalam meraih kepuasan masyarakat dari mekanisme pelayananya.
Jenispenelitian yang di lakukan modelkualitatif, teknikpengumpulan data,observasi, wawancara, analisis data, triangulasi, teknik sampling:
proporsif sampling, snowboll sampling. analisa datadilakukandengantahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi.
Kata Kunci : Implementasi, pelayanan,melayani,kepemimpinan dan motivasi.
1. Nama : Yohanes Guido Jun
BalasHapus2. Nim :2013210115
3. Kelas :B
4. Judul :KOMPLEKSITAS PELAYANAN E-KTP DI KELURAHAN LOWOKWARU DAN TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN E-KTP
5. Abstrack:
Tugas ini dilatar belakangi masalah kasus tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan pembuatan E-KTP (studi kasus pelayanan dalam pembuatan E-KTP) di kelurahan lowokwaru Pada penelitian kali ini penulis akan meneliti sebuah fenomena yakni program E-KTP sehubungan dengan tingkat kepuasan masyarakat dalam hal pelayanan publik ini. Kemudian peneliti akan mengaitkannya dengan teori yang digunakan yakni teori Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh, penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya memenuhi kebutuhan penerimaan pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Metode yang digunakan, menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data-data yang ada untuk mempermudah dalam pembuatan e-ktp terhadap masyarakat kelurahan lowokwaru dengan mengumpulkan data tersebut pembutan E-KTP akan berlangsung dengan baik dan mempermudah pihak yang menaganinya karena diperkirakan masyarakat yang ditagani sekitar 100 orang.
Agar hasilnya lebih maksimal para petugas berusaha keras sehingga apa yang dikerjakan tidak sia-sia dan mengunakan peraturan pelayanan sesuai undang-undang yang di tetapkan oleh pemerintah, walaupun ada beberapa masyarakat yang tidak setuju dengan adanya pembuatan E-KTP tersebut tetapi pemerintah tetap melaksanakan yang skerna program pembuatan E-KTP tersebut sangatlah penting bagi semua masyarakat warga Negara Indonesia.
6.Asal Daerah : Manggarai NTT
7.No HP :085230815179
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Muhammad Hamidi
BalasHapusNim : 20122100
Kelas : B
Judul : “Kelayakan Penggunaan Toilet Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa”
Dosen Pembimbing : Roro Merry Chornilia Wulandari, S.Pd, MAP
Jumlah Bimbingan : 1
Asal Daerah : Pamekasan, Madura
No. Hp : +687850571648
ABSSTRAK
Pelayanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari eksistensi aparatur pemerintah dan masyarakat. Pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dalam segala bidang unit pelayanan di Indonesia sangat buruk, disana sini masih ditemui kelemahan-kelemahan yang dampaknya sering merugikan masyarakat yang menerima layanan. Buruknya pelayanan publik dari segi waktu dan biaya, tentu akan mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada birokrasi dan pemerintah akan menurun.
Sama hal-nya didalam lingkungan kampus, pelayanan dilakukan oleh rektorat sebagai pimpinan kampus, serta mahasiswa yang menerima pelayanan yang telah diberikan oleh pihak rektorat terhadap masyarakat kampus yaitu mahasiswa harus memenuhi kelayakan atau standart pelayanan. Suksesnya pelayanan yang diberikan oleh pihak rektorat tentu baik buruknya pelayanan tersebut mahasiswa-lah yang dapat menilai karena segala pelayanan baik akademik maupun non akademik tertuju kepada mahasiswa sebagai penerima pelayanan yang telah berjalan selama mahasiswa masih berada didalam lingkungan kampus yang hak-haknya harus dipenuhi.
Toilet umum merupakan salah satu jenis pelayanan umum yang diberikan. Sebagai sarana umum yang ada didalam sebuah Universitas seharusnya fasilitas toilet umum ini lebih diperhatikan baik dari segi kebersihan, kelayakan pakai, serta kenyamanan bagi pengguna salah satu fasilitas pelayanan umu ini, karena toilet yang baik dan bagus tentu akan menunjang kualitas belajar mahasiswa karena kebersihan dan kenyamanan yang telah mereka peroleh.
Universitas Tribhuwana Tunggadewi merupakan tempat dimana kegiatan belajar-mengajar atau kegiatan mahasiswa lain seperti kegiatan HMJ ataupun UKM dilaksanakan/dilakukan, di Unitri hanya terdapat 7 toilet, di gedung rektorat 2, gedung olah raga 1 dan gedung perkuliahan 4. Namun dari 7 toilet tersebut hanya beberapa yang layak pakai (tidak kumuh) dan sisasnya masih jauh dari kelayakan pakai toilet pada umumnya. Tentunya pihak Rektorat harus lebih memperhatikan fasilitas ini sebagai pemberi pelayanan terhadap mahasiswa sebagai masyarakat kampus, serta mahasiswa sebagai pengguna jasa perlu menjaga fasilitas yang ada.
Kata kunci: Kelayakan, Pemenuhan Kebutuhan
Nama : Muhammad Hamidi
BalasHapusNim : 2012210052
Kelas : B
Judul : “Kelayakan Penggunaan Toilet Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fasilitas Mahasiswa”
Dosen Pembimbing : Roro Merry Chornilia Wulandari, S.Pd, MAP
Jumlah Bimbingan : 1
Asal Daerah : Pamekasan, Madura
No. Hp : +687850571648
ABSSTRAK
Pelayanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari eksistensi aparatur pemerintah dan masyarakat. Pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dalam segala bidang unit pelayanan di Indonesia sangat buruk, disana sini masih ditemui kelemahan-kelemahan yang dampaknya sering merugikan masyarakat yang menerima layanan. Buruknya pelayanan publik dari segi waktu dan biaya, tentu akan mengakibatkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada birokrasi dan pemerintah akan menurun.
Sama hal-nya didalam lingkungan kampus, pelayanan dilakukan oleh rektorat sebagai pimpinan kampus, serta mahasiswa yang menerima pelayanan yang telah diberikan oleh pihak rektorat terhadap masyarakat kampus yaitu mahasiswa harus memenuhi kelayakan atau standart pelayanan. Suksesnya pelayanan yang diberikan oleh pihak rektorat tentu baik buruknya pelayanan tersebut mahasiswa-lah yang dapat menilai karena segala pelayanan baik akademik maupun non akademik tertuju kepada mahasiswa sebagai penerima pelayanan yang telah berjalan selama mahasiswa masih berada didalam lingkungan kampus yang hak-haknya harus dipenuhi.
Toilet umum merupakan salah satu jenis pelayanan umum yang diberikan. Sebagai sarana umum yang ada didalam sebuah Universitas seharusnya fasilitas toilet umum ini lebih diperhatikan baik dari segi kebersihan, kelayakan pakai, serta kenyamanan bagi pengguna salah satu fasilitas pelayanan umu ini, karena toilet yang baik dan bagus tentu akan menunjang kualitas belajar mahasiswa karena kebersihan dan kenyamanan yang telah mereka peroleh.
Universitas Tribhuwana Tunggadewi merupakan tempat dimana kegiatan belajar-mengajar atau kegiatan mahasiswa lain seperti kegiatan HMJ ataupun UKM dilaksanakan/dilakukan, di Unitri hanya terdapat 7 toilet, di gedung rektorat 2, gedung olah raga 1 dan gedung perkuliahan 4. Namun dari 7 toilet tersebut hanya beberapa yang layak pakai (tidak kumuh) dan sisasnya masih jauh dari kelayakan pakai toilet pada umumnya. Tentunya pihak Rektorat harus lebih memperhatikan fasilitas ini sebagai pemberi pelayanan terhadap mahasiswa sebagai masyarakat kampus, serta mahasiswa sebagai pengguna jasa perlu menjaga fasilitas yang ada.
Kata kunci: Kelayakan, Pemenuhan Kebutuhan
1. Nama : Melania Yuni
BalasHapus2. NIM : 2013210066
3. Kelas : B
4. Judul : “Reformasi Dalam Meningkatakan Mutu Pelayanan Pemerintah Menuju Good Governance Di Kantor Kecamatan Parindu”.
Abstrak /ringkasan : Dalam hal ini posisi aparat pemerintahan sebagai pihak memberi pelayanan hendaknya mengetahui cara pelayananyang baik.pada hakikatnya adalah pelayanan kepada masyarakat yang merupakan fungsi primer dari pemerintah.aparatur negara sebagai pelayan masyarakat agar dapat memberikan pelayanan sebaik – baiknya menuju good governence.Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat yang dilakukan secara transparan dan akuntabilitas.Perbaikan kinerja pelayanan publik akan mempunyai implikasi luas terutama dalam tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Aparatur pemerintahan di kecamatan parindu tentu saja sudah di bekali bagaimana menjadi seorang pelayan public yang baik, agar dapat memberikan pelayanan yang baik pula kepada masyarakat di kecamatan parindu.
Kata kunci : reformasi, pelayanan, pemerintah, good governance
5. Dosen pembimbing : Agung Suprojo, S.kom.,M.AP
6. Jumlah bimbingan : -
7. Asal daerah : sanggau, kalbar
8. No hp : 085650827195
1. Nama : EKO SUSILO
BalasHapus2. NIM : 2011210013
3. Kelas : A
4. JUDUL:PERAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK
(Studi Kasus Di PLN Dinoyo Kota Malang)
Sejalan dengan perkembangan dunia, pengelolaan suatu organisasi harus dilakukan secara professional serta produktif, sehingga lembaga pemerintah tetap dapat bertahan dan terus berkembang seiring dengan kemajuan jaman. Untuk mencapai kinerja lembaga pemerintah yang maksimal maka peran gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang dapat menggerakkan, mengarahkan, membimbing dan memotivasi pegawai untuk lebih berprestasi dalam bekerja sehingga berdampak pada pelayanan publik yang semakin baik.
Peran PLN Dinoyo Kota Malang sebagai lembaga usaha yang dikelola oleh pemerintah sangat diharapkan peranannya dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Adapun berdasarkan pendapat warga diketahui bahwa pelayanan yang diberikan PLN Dinoyo Kota Malang masih ada yang kurang baik dimana pelayanan dalam perbaikan listrik kadang-kadang terlambat, sebagai contoh pada perbaikan listrik yang seharusnya diperbaiki pada pagi hari mengalami keterlambatan sampai sore hari dan pemadaman listrik yang terlalu lama sehingga mengganggu aktivitas masyarakat dalam bekerja.
Dari uraian latar belakang maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kantor PLN Dinoyo Kota Malang dengan judul penelitian ini yaitu “Peran Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dalam Meningkatkan Pelayanan Publik
5. Dosen pembimbing :
6. Jumlah bimbingan : -Willy Tri Hardianto, S.Sos, MM, MAP
7. Asal daerah : sanggau, kalbar
8. No hp : 082334280708
1. Nama : Van Bastian
BalasHapus2. NIM : 2013210104
3. Kelas : B
4. Judul : "Pro dan Kontra masyarakat terhadap kebijakan Publik"
5. Abstrak :
"RINGKASAN KEGIATAN
Dalam hal ini peneliti sangat berharap apa yang telah menjadi Rumusan Masalah dalam Proposal ini dapat terpecahkan agar apa yang menjadi permasalahan pro dan kontra sejak reformasi 1998 dalam Kebijakan Publik dapat terjawab sesuai dengan perencanaan penelitian maupun dengan metode yang digunakan peneliti. Selain dilatari permasalahan di lapangan, namun juga dilatari oleh lembaga-lembaga pemerintahan dalam perumusan kebijakan publik. Dalam metode peneliti ini peneliti menggunakan metode kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara, triangulasi, dan dokumentasi.
Kata kunci : Perumusan, kebijakan publik, kepemimpinan, pro dan kontra.
5. Dosen Pembimbing : Roro Merry Chornelia W, S.pd, M.AP
6. Jumlah Bimbingan : 1
7. Asal Daerah : Sambas, Kalimantan Barat
8. No Hp : 085654449009
1. Nama : MUDA’I
BalasHapus2. Nim : 2013210071
3. Kelas : A
4. Judul : Pelayanan Publik Pemerintah Daerah
5. Abstrak /Ringkasan : PKM-P yang saya buat berjudul:Pelayanan Publik Pemerintah Daerah bagaimana di dalam nya membahas tentang, Aparat pemerintah sebagai unsur pemerintah (melayani) terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat sebagai unsur lain (yang dilayani). Sikap dan perilaku serta vehicle aparat pemerintah akan menjadi suatu ukuran keberhasilan pemerintah untuk mencapai tujuan organisasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan harapan, dan masyarakat akan merasa puas serta tidak mengeluh.
Metode penelitian yang saya ambil adalah DESKRIPTIF-KUALITITATIF dimana Penelitian Deskriptif kualitatif merupakan metode yang di gunakan untuk membedakan suatu fenomena di lapangan. Penelitian deskriptif adalah metode yang menggambarkan dan menjabarkan temuan di lapangan .Metode deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian dengan metode ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Dari hasil penelitian PKM-P dari beberapa teknik penelitian yang saya gunakan diantaranya dengan cara observasi di mana ketika saya lihat di tiap-tiap kantor kecamatan ataupun kelurahan masalah pelayanannya sangatlah kurang sekali, malah lebih mengedepankan bayaran dimana ketika ada masyarakat ada yang ingin membuat terkait surat menyurat masih dipungut biaya dan biayanya tidak terlalu murah, untuk membuat KTP saja masih ditarik biaya sebesar Rp 50000 sedangkan di dalam standar pelayanannya untuk pembuatan KTP tidak dipungut biaya, oleh karnanya semuga dengan adanya PKM-P ini bias bermanfaat kepada setiap warga Indonesia khususnya kepada penerus bangsa semuga bias mengubah sistem yang lebih baik lagi.
6. Dosen Pembimbing : Carnia Diahloka, S.sos., M.Si
7. Jumlah Bimbingan : 1
8. Asal daerah : SAMPANG MADURA
9. No. HP : 087859543618/082257360285
1. Nama : MOH. ROWASIS
BalasHapus2. Nim : 2013210067
3. Kelas : A
4. Judul : Mengatasi Rendahnya Minat Membaca Di Kalangan Mahasiswa.
5. Abstrak/Ringkasan: PKM-P yang saya buat berjudul :Mengatasi Rendahnya Minat Membaca Di Kalangan Mahasiswa. bagaimana di dalamnya membahas tentang bagaimana Minat baca mempunyai peran penting agar seseorang memiliki kemampuan membaca. seperti yang dijelaskan Tarigan (1990:107) ”minat sangat memegang peranan penting dalam menentukan langkah yang akan kita kerjakan. Kemudian ada beberapa pembahasan yang sedikit saya paparkan diantaranya Mengatasi malas membaca pada diri sendiri karena hantu yang paling besar dalam diri kita adalah malas maka kita perlu yang namanya mengatasinya. Kemudian peran pemerintah dalam mengatasi hal semacam ini.
Metode penelitian yang saya ambil adalah DESKRIPTIF-KUALITITATIF dimana Penelitian Deskriptif kualitatif merupakan metode yang di gunakan untuk membedakan suatu fenomena di lapangan. Penelitian deskriptif adalah metode yang menggambarkan dan menjabarkan temuan di lapangan. Metode deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian dengan metode ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Dari hasil penelitian pkmp dari bebrapa teknik penelitian yang saya gunakan diantaranya dengan cara observasi di mana ketika saya lihat di bebrapa kampus terutama di kampus tribhuwana tunggadewi minat membacanya masih kurang tubuh pada diri mahasiswa karena melihat dari daftar hadir perpustakaan, masih sedikt minim. Kemudian interview atau wawancara ada salah satu mahasiswa yang sering berkunjung ke perpustakaan di wawancarai dia berpendapat bahwa minat membaca di kalangan mahasiswa saat ini masih minim. Kemudian cara mengatasinya menurut saya bagaimana kesadaran masing masing dalam dirinya, kemudian ada motivasi yang serkiranya membuat mahasiswa semangat untuk membaca baik motivasi dari dosen atau yang lainnya.
6. Dosen Pembimbing : Carnia Diahloka, S.sos., M.Si
7. Jumlah Bimbingan : 1
8. Asal daerah : SUMENEP MADURA
9. No. HP : 087702158450
NAMA : PATRISIUS KILO BERE FAHIK
BalasHapusNIM : 2013210082
KELAS : B
JUDUL :Peran Etika Politik Dalam Perumusan Kebijakan Publik(Studi Pada Kantor Desa Fotilo, Kec. Amanatun Utara, Kab. TTS-NTT)
ABSTRAK
Etika politik merupakan upaya yang memungkinkan institusi-institusi sosial mendistribusikan hak-hak dan kewajiban darasiah serta menentukan pembagian keuntungan hasil kerja sama sosial. Keadilan yang diarahkan bukan ingin menhapus ketidak samaan terjadinya keadilan dan keseimbangan, perumusan kebijakan publik merupakan kebijakan atau aturan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam membangun masyarakat maupun pemerintah.
Dalam penelitian ini merupakan metode penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang mendalam dengan informasi lapangan yang diperoleh dengan teknik porposif sampling dan snowbal. Untuk mengukur validitas keabsahan data dilakukan suatu pemeriksaan yang didasarkan pada sifat dan kriteria yang digunakan, yaitu dengan cara mengukur derajat kepercayaan, kepastian keteralihan, dan ketergantungan atas obyek penelitian. Dari langkah itu dilakukan analisa data dengan menggunakan analisa data yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermen (1992) yang meliputi proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/verifikasi.
Kata kunci: Etika Politik, Perumusan Kebijakan, Pendukung, Penghambat
Dosen Pembimbin : Ignatius Adiwidjaja.S.Sos.,M.si
Jumlah Bimbingan : 4
Asal daerah : Soe Timor Tengah Selatan /Nusa Tenggara Timur
No. HP : 081339350862
1. Nama : Katarina
BalasHapus2. NIM : 2013210055
3. Kelas : A
4. Judul : MOTIVASI PEMIMPIN dalam Meningkatkan KERJA PEGAWAI di Kota Sanggau
5. Abstrak/ringkasan : Motivasi merupakan factor eksternal dalam diri seseorang yang dapat merubah pribadi seseorang untuk berbuat lebih dalam melakukan sesuatu. Banyak pemimpin yang ada kurang pandai dalam memberikan motivasi bagi bawahan sehingga terkadang menimbulkan kesan bosan dikalangan pegawai, sehingga dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi pegawai dalam melakukan pekerjaan. Namun jika seorang pemimpin dapat memberikan motivasi bagi bawahan menjadikan suatu keharmonisan antara pegawai atan pemimpin.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah – langkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling.
Kata Kunci : Motivasi, Kepemimpinan, Evektifitas Pegawai.
6. Dosen pembimbing : Agung Suprojo, S.Kom.,M.AP
7. Jumlah bimbingan : 4 kali
8. Asal daerah : Sanggau, Kalimantan Barat
9. No hp : 082333557282
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Nama : Antoni M Poseng
BalasHapus2. NIM : 2013210015
3. Kelas : B
4. Judul : " Pentingnya Komunikasi Dalam Suatu Organisasi Perusahaan"
5. Abstrak :"RINGKASAN KEGIATAN”
BEBERAPA ALASAN PENTINGYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
1. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
2. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
3. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatkan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
4. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
5. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
6. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
Kata kunci : Komunikasi harus bersifat manusiawi harus selalu memperhatikan sifat-sifat manusia.
6. Dosen Pembimbing : Akhirul Aminuloh.S.kom.
7. Jumlah Bimbingan : 1
8. Asal Daerah : flores –Manggarai Timur
9. No Hp : 085336079625
BalasHapusNama : HENDRA.RAHMAT TUTUARIMA
NIM : 2012210032
KELAS : A
JUDUL : Efektifitas pelayanan program e-KTP padamasyarakat
DOSEN PEMBIMBING : Drs, SugengRusmiwari, M, Si
JUMLAH BIMBINGAN : -
Asal daerah : MALUKU
No Hp : 082330673533
ABSTRAK:Penerapan e-KTP sebagai pengganti KTP merupakan program dari pemerintah yang memuat sistim keamanan administrasi berbasis data base, sehingga tidak terjadi kepemilikan KTP ganda pada masyarakat dan engan e-KTP inidiharapkan masyarakat dapat memiliki NIK yang digunakan seumur hidup dalam permasalahan administrative kependudukan, tetapi program e-KTP dalam pelaksanaannya masih banyak mempertanyakan masalah keefektifannya dari aspek proses pembuatan sampai dengan fungsi dan carakegunaan e-KTP.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodedeskriptif kualitatif dengan menggunakan langkah-langkah pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, adapundalam menganalisa data menggunakan analisa reduksi data, penyajian data, penarikan, kesimpulan dan verifikasi yang dikembangkan oleh miles dan huberman (1984) yang meliputi proses: merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari pola dan temanya, bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,flowchat dan sejenisnya, dan selanjutnya berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau belum dapat diketahui sehingga di teliti menja dijelas, dapat berupa hubungan kausal, atau interaktif hipotesis dan teori.
Dalam penelitian yang telah dilakukan proses suatu kesimpulan:1) pelaksanaan program e-KTP yang diberikan sudah cukup baik 2). Factor pendorong dan penghambat diantaranya yaitu terciptanya pelayanan yang sesuai dengan yang diharapkan dan sarana prasarana yang tercukupi serta sumberdaya manusia yang memadai, adapun penghambat yaitu masyarakat yang berada diluar daerah. 3). Efektifitas pelayanan yang diberikan sudah cukup baik, sehingga tercipta pelayanan public yang baik.
Kata kunci :efektifitas pelayanan e-KTP
Nama : PETRUS GLEKO
BalasHapusNim : 2012210068
Kelas : A
Judul : “Reformasi Tata Kelola Birokrasi Menuju Good Governance Pada Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ”
Dosen Pembimbing : Willy Tri Hardianto S,Sos.,M.M.,MAP
JumlahBimbingan : TIGA KALI
Asaldaerah : Kabupaten SIKKA,Prop.NTT
No. HP : 085233112861
RINGKASAN
Reformasi Birokrasi bukan hanya menuntut perubahan struktur dan reposisi birokrasi, tetapi lebih komprehensif, yaitu ekonomi, politik,sosial dan budaya serta hukum. Namun, pada utamanya, reformasi birokrasi menuntut pembaharuan pada tiga aspek, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia aparatur (PAN&RB, 2010).
Reformasi birokrasi diharapkan dapat mewujudkan kinerja birokrasi secara efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas. Terutama yang paling dapat dirasakan langsung oleh masyarakat adalah hal teknis yang berkaiatan dengan pelayanan, seperti pelayanan kesehatan dan perijinan (Humas Bappenas dalam www.bappenas.go.id). Tercapainya reformasi birokrasi, nantinya akan mengalir pada tercapainya birokrasi yang mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance).
Bayang-bayang birokrasi pemerintahan yang diartikan sebagai officialdom (kerajaan birokrasi) juga masih melekat pada masyarakat luas (Thoha, 2007). Padahal, pelaksanaan reformasi birokrasi memerlukan partisipasi positif dan kesatuan antara pihak birokrat sebagai government tsekaligus governance,dan masyarakat pada umumnya.
Pengimplementasian program Reformasi Birokrasi saat ini, berada dalam fase transisi dari program Good Governance menuju Reformasi Birokrasi. Pada fase ini sangat potensial memunculkan disorganisasi dan menurunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Hal tersebut akan terjadi jika tidak ada kesepahaman konsep mengenai kepemerintahaan yang baik dalam implementasi program reformasi birokrasi ini.
Kata kunci: Reformasi,Birokrasi,Good Governance
Nama : Joni
BalasHapusNIM : 2012210036
Kelas : B
Judul : PENGARUH MODERNISASI TERHADAP PELAJAR
No.HP : 089629106285
Dosen Pembimbing : -
Jumlah Bimbingan : -
Asal Daerah : Sanggau, Kalimantan Barat
Abstrak :
Zaman terus berganti, perubahan gaya hidup pun tak terelakkan yang berimbas pada keluarga terutama anak. Dengan semakin bertambahnya waktu kerja, semakin hari orang tua semakin kurang memperhatikan anak-anak mereka, terutama yang beranjak dewasa dalam hal ini remaja.
Remaja adalah waktu manusia belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa, yaitu antara umur 11 sampai 21 tahun (wikipedia).
Reamaja sangat rentan terhadap pengaruh dari luar dirinya, terutama dari keluarga dan pergaulan di luar dan di sekolah. Apalagi sekarang ada istilah anak gaul dan remaja sangat ingin diperhatikan dan dipandang lebih oleh teman-temannya.
Dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul “PENGARUH MODERNISASI TERHADAP PELAJAR” khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA).
Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang (Koentjaraningrat). Sudah dapat kita ketahui bahwa pelajar akan mengikuti gaya atau trend dari teman-temannya, misalnya hidup berfoya-foya, terjerumus pergaulan bebas, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini peran guru dan orang tua sangat penting untuk membentuk dan mendidik para pelajar dan anak-anak mereka agar tidak terjebak dalam pergaulan yang menyimpang.
Dengan mengangkat judul tersebut peneliti mengharapkan PKM-P ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan memberi pengertian kepada para guru dan orang tua sebagai pendidik dan orang tua siswa.
Kata kunci : Remaja, Pelajar, Modernisasi, Sekolah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Nama : Noviandy Candra
BalasHapus2. Nim : 2012210059
3. Kelas : B
4. Judul PKM-P : Pentingnya Implementasi Motivasi dalam menumbuhkan Kepemimpinan SMART terhadap organisasi Malang Corruption Watch (MCW)
5. Abstrak/Ringkasan : Malang Corruption Watch merupakan organisasi generasi penerus masa depan, tetapi yang terjadi saat ini Malang Corruption Watch apakah akan hilang exsistensinya, banyak para kader pemuda yang berpendidikan namun kurang mencermikan sifat berpendidikan, hingga banyaknya pengangguran, itu lah yang dijumpai pada kader pemuda alumi Malang Corruption Watch di era globalisasi ini. Hingga timbulnya tindak kekerasan, sampai terjangkit kasus narkotika bahkan pidana. Padahal mereka juga termasuk calon pemimpin bangsa yang seharusnya mampu berkarya dan berprestasi didalam wadah Malang Corruption Watch. Dengan demikian dibutuhkan dibutuhkan implementasi motivasi yang menumbuhkan kepemimipinan SMART.
Jenis Penelitian yang dilakukan model kualitatif, teknik pengumpulan data dengan langkah-angkah observasi, wawancara, triasgulasi, teknik sampling: proporsif sampling, snow boll sampling. analisa data dilakukan dengan tahapan, reduksi, penyajian, dan verivikasi, serta validasi data.
Kata Kunci : Implementasi, Motivasi, Kepemimpinan SMART.
6. Asal Daerah : Landak, Kalimantan Barat
7. No. HP : 089693364847
Nama : Fransiskus Arby Noviandi
BalasHapusNIM : 2013210127
Kelas : B
Judul PKM-P : Pencemaran Nama Baik Terhadap Individu Kepemimpinan Didalam Birokrasi
Nama Dosen Pembimbing : Willi Tri Hardianto.,S.sos MM.MAP
Jumlah Refisi : 1 kali
Alamat asal :semayong kec.beduwai.kab.sanggau.prop.kalbar
No Hp : 0896-1231-6784
ABSTRAK
Dalam penelitian yang saya teliti, tentang persoalan yang menjadi perhatian bagi kita untuk memahami persoalan yang merupakan kehormatan seseorang dalam menyampaikan hal-hal yang menjadi keterkaitan antara orang lain dan individu dirinya sendiri. Dalam hal inilah, saya meneliti tentang PENCEMARAN NAMA BAIK TERHADAP INDIVIDU KEPEMIMPINAN DIDALAM BIROKRASI. Hal ini yang membawa saya untuk meneliti apakah didalam kepemimpinan itu harus merupakan loyalitas yang diperhatikan dalam norma, nilai dan kepemimpinan yang diterapkan dalam karekteristik individu seseorang dalam kepemimpinan tersebut.
Dalam memahami hal ini, tentunya aturan yang diberlakukan oleh pihak pemerintahan tentunnya pelihat fenomena-fenomena yang terjadi didalam masyarak dalam menghargai panggilan seseorang dan menghormati orang tersebut. Dan saya berusaha meneliti hal ini dikelurahan landungsari untuk melihat perubahan yang dialami masyarakat dalam menghargai karakteristik dan individu orang tersebut. Pemerintah tentunya harus lebih menghargai Aturan-aturan dalam birokrasi yang telah diterapkan, sehingga masyarakat juga bisa menghargai cara kepemimpinan yang telah dipimpinnya. Oleh sebab itu, tentunya hubungan yang diterapkan oleh pemerintah juga berhubungan dengan Undang-undang Dasar negara.
Kata kunci : Pencemaran nama baik,individu,kepemimpinan,birokrasi.
1. Nama: DELLY INDRIANI
BalasHapus2. Nim: 2013210026
3. Kelas: B
4. Judul : IMPLEMENTASI REINVENTING GOVERNMENT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
5. Abstrak /Ringkasan:
Pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan pada Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 mempunyai implikasi serius bagi daerah. Setidaknya, pemerintahan daerah harus mampu menggali potensi yang dimiliki guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai modal utama untuk melakukan pembangunan ekonomi di daerahnya. Untuk itu suatu sistem birokrasi daerah yang efisien, transparan, dan akuntabel hendaknya menjadi acuan kerja. Disisi lain, otonomi daereah tidak semata-mata bagaimana daerah mampu secara kreatif membangkitkan potensi daerahnya untuk meningkatkan PAD sebagaimana sering dibicarakan belakangan ini. Untuk menjawab berbagai tantangan yang muncul sebagai konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah, dibutuhkan birokrasi yang mempunyai jiwa entreprenuer (wirausaha). Ini disebabkan karena desentralisasi, baik dalam konteks administratif maupun politik, tidak akan pernah bisa dilaksanakan secara efektif jika aparatur pemerintahan daerah gagal mengembangkan kapasitasnya secara memadai untuk mengelola proses pembangunan. Dalam konteks ini, reinventing government adalah signifikan dan menemukan momentum yang tepat. Dengan demikian peneliti melakukan penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI KONSEP “REINVENTING GOVERMENT” DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH”
Dalam judul tersebut metode yang digunakan oleh peneliti adalah melalui pendekatan kualitatif. Data ini bersumber tidak hanya melalui Applied Research tetapi juga melaui Pure Research. Melalui pendekatan Kualitatif data yang di peroleh dari lapangan diambil kesimpulan yang bersifat khusus kepada yang bersifat umum. Focus penelitian dalam metode ini adalah REINVENTING GOVERMENT dalam otonomi daerah di kecamatan DAU.
Kata kunci : REINVENTING GOVERMENT, OTONOMI DAERAH
6. Dosen Pembimbing: SUGENG RUSMIWARI, Drs., M.Si
7. Jumlah Bimbingan:
8. Asal daerah : SANGGAU
9. No. HP : 08992874304
1. Ali Makki
BalasHapus2. 2013210011
3. Kelas A
4. CUT GENERATION : Pemotongan Generasi Pengemis Melalui Penanaman Entrepreneurship Pada Anak-Anak; Guna Membangun Jiwa Wirausaha Anak-Anak Pengemis Di Desa Pragaan Prenduan Sumenep
5. Kemiskinan merupakan masalah klasik yang tak kunjung bisa di atasi. Kemiskinan seperti sebuah penyakit yang menggerogoti kesejahteraan masyarakat Indonesia dari zaman dulu hingga sekarang. Tingginya angka kemiskinan di Indonesia di pengaruhi oleh tingkat pengangguran yang tinggi pula kemudian para pengangguran mengambil jalan pintas dengan menjadi pengemis untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yang akhirnya terlena dan menobatkan diri untuk berprofesi sebagai pengemis, meski pemerintah berulang kali berusaha mengurangi populasi pengemis namun tetap saja jumlah pengemis seperti tidak pernah berkurang malah cenderung bertambah. Bahkan yang lebih memprihatinkan para pengemis membentuk kelompok dan perkampungan. Salah satu potret perkampungan pengemis yang sangat parah yang ada di Jawa Timur adalah di Desa Pragaan Daya Perenduan Sumenep Madura yang terkenal dengan sebutan desa pengemis. Desa yang terletak 45 Km dari Kota Sumenep ke arah barat itu berpenduduk 3.500 kepala keluarga (KK) atau 9.567 jiwa. Dari jumlah penduduk yang ada itu, 80% menjadi pengemis (peminta-minta). Kebiasaan ini sudah berjalan sejak Pra-kemerdekaan atau turun temurun dari nenek moyang mereka dan hingga sekarang masih tidak ada perubahan. Program pengabdian yang diberi nama“Cut Generation” Merupakan Program Sebagai Upaya Membangun Jiwa Wirausaha Anak-Anak Pengemis di Desa Peragaan Daya Sumenep merupakan sebuah program yang diharapkan mampu untuk menyelesaikan permasalahan ini. Konsep dari program ini merupakan penjabaran dari konsep Ciputra Quantum Leap, yaitu mendidik anak-anak yang pola pikirnya mudah diarahkan untuk menjadi entrepreneur sejak usia dini, sehingga segala bentuk kegiatan dari program ini diorientasikan kepada pelatihan dan pendampingan yang berpola pada pendidikan entrepreneur berbasis Teknologi. Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini antara lain : 1) Memberantas Pengemis, khususnya di Desa Pragaan Prenduan Sumenep Madura dengan memberikan pendidikan entrepreneur berbasis pada anak-anak fakir miskin melalui sebuah langkah kongkrit. 2) Mengubah pola pikir (mind set) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pengemis di Desa Pragaan Prenduan Sumenep Madura menjadi lebih dinamis dalam mencari nafkah dengan melihat keberhasilan anak-anaknya menjadi seorang entrepreneur melalui pelatihan. 3) Mengubah dampak-dampak negatif dari tingginya tingkat Populasi Pengemis di Desa Pragaan Prenduan Sumenep Madura menjadi sebuah dampak positif yang menguntungkan semua pihak.
6. Dosen Pembimbing -
7. 2
8. Bragung Guluk-Guluk Sumenep Madura
9. 087-808-003-900
10. -
1. Nama : Ahmad Juhari
BalasHapus2. Nim : 2013210007
3. Kelas : B
4. Judul : Pengaruh Mutivasi Efektivitas Kinerja Seorang Pemimpin
5. Abstrak /Ringkasan : Proses kepemimpinan secara singkat sering dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan melalui orang lain. Orang lain disini bisa diartikan sebagai orang-perorang, atau sekelompok orang. Akan tetapi karena orang banyak itu terdiri dari individu dengan kebutuhan yang bervariasi, diperlukan kiat-kiat khusus untuk mengatur supaya kebutuhan, keinginan, dan kepentingan yang bermacam-macam tersebut bisa terakomodasi sehingga timbul dorongan atau motivasi untuk secara mandiri bekerja mencapai tujuan pribadi maupun kelompok. Dalam proses kepemimpinan, motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam kepemimpinan, karena memimpin adalah memotivasi. Seorang pemimpin harus bekerja bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya, untuk itu diperlukan kemampuan memberikan motivasi kepada bawahan. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri. Seorang pemimpin memotivasi pengikut melalui gaya kepemimpinan tertentu yang akan menghasilkan pencapaian tujuan kelompok dan tujuan individu. Pengikut yang termotivasi akan berusaha mencapai tujuan secara sukarela dan selanjutnya menghasilkan kepuasan. Kepuasan mengakibatkan kepada perilaku pencapaian tujuan yang diulang kembali untuk mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Motivasi adalah kekuatan atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak, perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya. Motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi. Kebutuhan ini menimbulkan keinginan dalam diri seseorang untuk memenuhinya. Di sisni kebutuhan dapat dilihat sebagai kekurangan (defisiensi) yang dialami individu pada waktu tertentu. Kekurangan tersebut dapat bersifat fisik (misalnya : kebutuhan akan makanan), psikologis (misalnya : kebutuhan untuk beraktualisasi diri), atau sosiologis (misalnya : kebutuhan untuk interaksi sosial). Kekurangan-kekurangan merupakan pemicu timbulnya keinginan dan perilaku untuk meresponnya. Sebenarnya kalau ditelusuri lebih dalam, motivasi bukan saja karena adanya kebutuhan, melainkan lebih karena adanya harapan akan dapat dipenuhinya kebutuhan itu.
6. Dosen Pembimbing : -
7. Jumlah Bimbingan : -
8. Asal daerah : Camplong Sampang Madura JATIM
9. No. HP : 085-940-363-444
1. Nama :adrianus moto dangu
BalasHapus2. Nim : 2012210002
3. Kelas : B
4. Judul PKM-P : penanganan kemiskinan diindonesia timur dan solusinya
5. Abstrak/Ringkasan :
Permasalahan yang tengah dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Kemiskinan lahir bersamaan dengan keterbatasan sebagian manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Kemiskinan telah ada sejak lama pada hampir semua peradaban manusia. Pada setiap belahan dunia dapat dipastikan adanya golongan konglomerat dan golongan melarat. Dimana golongan yang konglomerat selalu bisa memenuhi kebutuhannya, sedangkan golongan yang melarat hidup dalam keterbatasan materi yang membuatnya semakin terpuruk.
Pada sebagian besar pendapat manusia mengenai kemiskinan pada intinya mereka berpendapat bahwa kemiskinan menggambarkan sisi negatif, yaitu pengamen yang membuat tidak nyaman pengguna jalan raya, pengemis, gubuk kumuh dibawah jembatan layang yang nampak tidak indah, mencemari sungai karena membuang sampah sembarangan, penjambretan, penodongan, pencurian,dll. Dengan demikian, kemiskinan sangat identik dengan kotor, kumuh, malas, sulit diatur, tidak disiplin, sumber penyakit, kekacauan bahkan kejahatan.Dan sebagai masalah yang terjadi diindonesia kususnya bagian Indonesia timur yang menjadi isu global berkembang pada saat ini wacana kemiskinan dan dan pemberantasannya haruslah menjadi agenda wajib para pemerintah pemimpin Negara.
asal :NTT.sumbah barat
No hp :082337527781
ABSTRAK
BalasHapusPendidikan memiliki peran strategis dalam mewujudkan SDM yang kreatif, sehingga mampu menciptakan produk-produk baru yang mempunyai keunggulan kompetitif, murah, dan berkualitas. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan adalah meliputi pengembangan kreativitas mahasiswa dalam menghasilkan produk yang kreatif dan bagaimanakah cara-cara yang tepat untuk mengembangkan kreatifitas.
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu sebuah metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti maka teknik analisis yang digunakan, yaitu: A).Scalling Measurement, B).Empirical Generalization, C).Logical Induction.
Pada tahap persiapan, mahasiswa mengumpulkan berbagai informasi mengenai obyek yang akan dibuat.Dari analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa makna dari teks Adalah untuk menunjukkan bagaimana makna dominan yang ada dalam teks dan makna yang dapat dipertentangkan yg bersifat spesifik.Menunjukkan makna-makna yang melekat dalam suatu teks, utamanya makna tersembunyi yang terkandung dalam teks. Dan Menganalisis bagaimana teks berkaitan dengan kehidupan, pengalaman, kenyataan, dan hal-hal yg bermakna tentang subyek penelitian. Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan Logical Induction, dengan mencari pemahaman mendalam terhadap realitas sosial yang diteliti sebagaimana realitas sosial tersebut dipahami oleh subyek penelitian, serta melakukan Interpretasi terhadap makna dibalik perkataan & tingkah laku subyek penelitian.
Kata kunci :, kratifitas, Mahasiswa.
Nama : Metiba Halawa
Nim : 2012210093
Kelas : B
Judul : Meningkatkan Kreatif Mahasiswa Untuk Menggali Kratifitasnya
Dosen Pembimbing : Ignatius Adiwidjaja. S.Sos., M.Si
Jumlah Bimbingan : 5x
Asal Daerah : Nias, Sumatera Utara
Nomer HP : 085 204 793 352
BalasHapusABSTRAKSI
Analysis Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan badan usaha milik desa(BUMDES) Di Kecamatan Lio timur Kabupaten Ende.
Penelitian ini bertujuan untuk:
1) mendeskripsikan dan menganalisis proses perencanaan pembangunan di Kecamatan Lio timur Kabupaten Ende;
2) mendeskripsikan dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan lio timur kab. Ende
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan utama mendeskripsikan atau melukiskan secara terperinci dan mendalam mengenai partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan lio timur Kabupaten Ende . Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur dan observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive model analysis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap Reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan simpulan.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses perencanaan pembangunan belum dilaksanakan dengan baik di Kecamatan lio timur Kabupaten Ende, dimana:
a) beberapa tahapan proses perencanaan pembangunan di masing-masing desa belum dilaksanakan, diantaranya tahapan persiapan dan tahapan pembahasan kegiatan/penetapan prioritas kegiatan yang akan disampaikan ke tingkat musrenbang Kecamatan, seperti Kelurahan watuneso, Desa woloaro, Desa wolo nio, dan Desa Hobatuwa;
b) Di tingkat Musrenbang Kecamatan beberapa tahapan proses perencanaan pembangunan belum dilaksanakan, terutama pada tahapan dimana masyarakat belum dilibatkan memutuskan prioritas kegiatan yang akan diajukan ke tingkat Kabupaten.
2. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Lio timur, Kabupaten Ende masih rendah. Untuk itu perlu penyempurnaam tahapan pelaksanaan perencanaan partisipatif, mengoptimalkan kegiatan identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat, dan perlu peningkatan pemahaman perangkat desa/kecamatan, unsur pembangunan dan unsur masyarakat mengenai perencanaan pembangunan.
Kata kunci: Partisipasi masyarakat, Perencanaan Pembangunan, Ciri-ciri perencanaan Partisipatif.
Nama : Laurensius dari
Nim : 2012210042
Kelas : A
Judul : Analysis partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan badan usaha milik desa ( BUMDES) di kecamatan Lio Timur kabupaten Ende
Dosen Pembimbing : Agung suprojo, S. kom
Jumlah Bimbingan : 3 Kali
Asal Daerah : Ende, Nusa tenggara timur( NTT)
Nomer HP : 082334699003
ABSTRAK
BalasHapusLada atau yang sering disebut merica memiliki nama ilmiah Piper nigrum L. Lada adalah salah satu rempah yang berbentuk biji-bijian kecil. Tumbuhan lada adalah tumbuhan merambat dan memiliki daun tunggal berbentuk bulat telur berwarna hijau pucat dan buram dengan ujung runcing yang tersebar dengan batang yang berbuku-buku Bunga lada tersusun dalam bentuk bunga majemuk dan berkelamin tunggal tanpa memiliki hiasan bunga. Sedangkan buah lada berbentuk bulat dengan biji yang keras namun memiliki kulit buah yang lunak.
Tumbuhan lada dapat tumbuh didaerah yang memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang cukup sepanjang tahunnya. Lada dapat tumbuh subur pada ketinggian dibawah 600 mdpl dengan curah hujan antar 2.200 mm hingga 5.000 mm per tahunnya dengan sushu berkisar antara 20o C hingga 35o C. Selain itu, lada membutuhkan kelembaban udara antara 60% hingga 93% dengan pH tanah berkisar antara 6 hingga 7 dengan drainase yang baik dan dihindarkan dari genangan air karena dapat membuat akarnya membusuk terutama untuk tanaman muda. Di Indonesia sendiri lada banyak di temukan di daerah Pulau Bangka, Lampung, dan Belitung.
Manfaat pembangunan ekonomi banyak yang tidak diketahui masyarakat luas. Masyarakat luas pikir, ekonomi dan pembangunannya berada di tangan pemerintah. Padahal masyarakat memegang peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Ekonomi merupakan salah satu sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.
Sayangnya ekonomi di Indonesia mengalami pasang surut, terutuama kurs mata uang rupiah yang semakin anjlok di Bank Dunia. Meski begitu, sebagai warga negara Indonesia ada baiknya kita tetap menjaga dan ikut dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Yang namanya pembangunan ekonomi tidak akan terlepas dari petumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang maju dan pesat akan menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat pula. Modal untuk melakukan pembangunan ekonomi adalah adanya pertumbuhan ekonomi, sehingga pembangunan ekonomi akan mengikuti dengan pertumbuhan ekonominya.
Oleh karena itu di harapkan dengan adanya pemanfaatan lada ini bisa membantu masyarakat dalam pembangunan ekonomi di sektor UMKM bagi kalangan masyarakat bawah seperti petani, dsb.
Kata kunci : manfaat tanaman lada, pembangunan ekonomi
NAMA : BOY SHANDI SAHPUTRA
NIM : 2012210016
KELAS : B
JUDUL : MANFAAT TANAMAN LADA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT
ASAL : SANGGAU, KALIMANTAN BARAT
NO.HP : 082233822240
1. Nama : Adnin Ridha Rerifki
BalasHapus2. NIM : 2013210004
3. Kelas : B
4. Judul : Peran Pengawasan Dinas Pendidikan Terhadap Bidang Pendidikan di Kota Malang
5. Abstrak :
Kepemerintahan daerah yang baik (good local governance) dapat diwujudkan dengan adanya upaya dari pemerintah untuk mengakomodasi segala aspirasi masyarakat yang dapat ditandai dengan adanya kebijakan-kebijakan yang pro rakyat di segala aspek. Untuk mewujudkan tujuan kebijakan sangat dipengaruhi oleh pola pengawasan yang diterapkan oleh lembaga pemerintah yag berwenang. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan pengawasan yakni tingkat keseriusan lembaga-lembaga yang memiliki peran dan fungsi pengawasan, penerapan etika dalam pengawasan dan jenis kebijakan itu sendiri serta peran masyarakat dalam mengawasi hal tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, serta dalam rangka pengumpulan data ada tiga kegiatan yaitu Proses memasuki lokasi penelitian (getting in), ketika berada di lokasi penelitian (getting along) dan tahap pengumpulan data (logging the data). Pada tahap ini peneliti menggunakan tiga macam teknik pengumpulan data yaitu : (a)Observasi (pengamatan), (b) Wawancara (interview), (c) Dokumentasi.
Kata Kunci: Pemerintah Daerah, Pengawasan
6. Dosen Pembimbing : Dody Setyawan, S.Sos, MAP
7. Jumlah Bimbingan : 4x
8. Asal Daerah : Kota Malang
9. No. HP : 089680890582
10. Email : Adninyakusa@gmail.com
Nama : Anuar Jener
BalasHapusNim : 2012210009
Prodi : Administrasi Negara
Mata kuliah : Metode Penelitian Kuantitatif
Judul : partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Kelas : B
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
abstrak
Partisipasi, sebagai suatu konsep dalam pengembangan masyarakat, digunakan secara umum dan luas. Partisipasi adalah konsep sentral, dan prinsip dasar dari pengembangan masyarakat karena, di antara banyak hal, partisipasi terkait erat dengan gagasan HAM. Dalam pengertian ini, partisipasi adalah suatu tujuan dalam dirinya sendiri; artinya, partisipasi mengaktifkan ide HAM (Hak Asasi Manusia0, hak untuk berpartisipasi dalam demokrasi dan untuk memperkuat demokratifdeliberative. Sebagai suatu proses dalam pengembangan masyarakat, partisipasi berkaitan dengan HAM dengan cara lainnya. Jika HAM lebih dari sekedar pernyataan dalam deklarasi yaitu jika partisipasi berakibat membangun secara aktif kultur HAM-sehingga menjamin berjalannya proses-proses dalam pengembangan masyarakat secara partisipatif adalah suatu konstribusi signifikan bagi pembangunan kultur HAM, suatu kebudayaan yang partisipasi warga negaranya merupakan proses yang diharapkan dan normal dalam suatu upaya pembuatan keputusan. Dalam hal ini, partisipasi adalah alat dan juga tujuan karena membentuk bagian dari dasar kultur yang membuka terbukanya jalan bagi tercapainya HAM. Paul berpendapat bahwa dalam partisipasi harus mencapkup kemampuan rakyat untuk memengaruhi kegiatan-kegiatan sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraanya. Arti partisipasi sering disangkut pautkan dengan banyak kepentingan dan agenda yang berbeda yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat dan pembuatan keputusan secara politis. Dalam lain hal, Partisipasi masyarakat merupakan hak dan kewajiban warga Negara untuk memberikan konstribusinya kepada pencapaian tujuan kelompok. Sehingga mereka diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pembangunan dengan menyumbangkan inisiatif dan kreatifitasnya.
NAMA ; AROFIK
BalasHapusNIM : 2011210008
JURUSAN : ILMU ADM.NEGARA
ABSTRAK
Dampak Implementasi Reformasi Birokrasi Terhadap Intensitas Praktik
Kecurangan Pada Proses Pencairan Dana (Studi Kasus KPPN Malang)
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dampak reformasi birokrasi terhadap intensitas praktik kecurangan pada proses pencairan dana pada KPPN Malang. Reformasi birokrasi yang diterapkan KPPN Malang yaitu transparansi pelayanan, penataan struktur organisasi, penyempurnaan proses bisnis dan peningkatan kualitas SDM Penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif. Data penelitian ini berasal dari studi dokumentasi, pengamatan di lapangan dan wawancara dengan pihak internal dan pihak ekternal (pengguna layanan) KPPN Malang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transparansi pelayanan, penataan struktur organisasi, penyempurnaan proses bisnis dan peningkatan kualitas SDM dapat mencegah terjadinya praktik kecurangan dalam proses pencairan dana.. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Susilo (2009) yang mengindikasikan persepsi positif bendahara pengeluaran terhadap penerapan reformasi birokrasi pada KPPN Yogyakarta. Hasil survey integritas yang dilakukan KPK tahun 2011, menunjukkan bahwa pelayanan SP2D di KPPN mendapatkan peringkat pertama dari
seluruh unit layanan vertikal dengan skor Pengalaman Integritas 7,99 dan Potensi Integritas 7,08.
Kata kunci
reformasi birokrasi, kecurangan, transparansi pelayanan, struktur organisasi, proses bisnis, kualitas SDM
Nama : Zainul Mustofa
HapusNim : 2013210121
Jurusan : Ilmu Administrasi Negara
Kelas : A
Judul : ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
TERHADAP PELA
YANAN PUBLIK
DI PUSKESMAS BLUTO SUMENEP
ABSTRAK
“Rendahnya kinerja birokrasi publik sangat dipengaruhi oleh budaya
paternalisme yang masih sangat kuat, yang cenderung mendorong pejabat
birokrasi untuk lebih berorientasi pada kekuasaan daripada pelayanan,
menempatkan dirinya sebagai penguasa dan memperlakukan para
pengguna jasa sebagai obyek pelayanan yang membutuhkan bantuannya.
Disamping itu, rendahnya kinerja juga disebabkan oleh sistem pembagian
kekuasaan yang cenderung memusat pada pimpinan. Struktur birokrasi
yang hierarkis mendorong adanya pemusatan kekuasaan dan wewenang
pada atasan sehingga pejabat birokrasi yang langsung berhubungan dengan
para pengguna jasa sering tidak memiliki wewenang yang memadai untuk
merespons dinamika yang berkembang dalam penyelenggaraan
pelayanan”.
1. Nama : Ahmad Nawi
BalasHapus2. Nim : 2013210008
3. Kelas : B
4. Judul : Pancasila Masih Sebatas Teorika
5. Abstrak /Ringkasan : Pancasila hingga saat ini masih sebatas retorika yang hangat diperbincangkan. Berbagai langkah strategis perlu dilakukan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian rangkuman pendapat sejumlah tokoh bangsa menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila yang Senin (1/6) ini akan dipusatkan di Alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur. Blitar merupakan tempat Presiden Soekarno, penggagas Pancasila, dimakamkan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan, penanaman nilai-nilai kebangsaan perlu terus dilakukan meskipun harus memakan waktu 10 tahun, 15 tahun, bahkan lebih. “Harus terus-menerus karena menyangkut pembentukan karakter bangsa,” kata Zulkifli di Blitar, Minggu (31/5). Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif berpendapat, pelaksanaan Pancasila sejak awal telah bermasalah. Sila kelima, misalnya, tidak pernah dijadikan pedoman utama dalam politik pembangunan nasional, kecuali dalam pernyataan verbal. Akibatnya, kesenjangan sosio-ekonomi semakin lebar. Sesuatu yang sangat ironis di negara Pancasila. Memikir kebangsaan Yudi Katif, dalam bukunya Negara Paripurna, Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, menulis urgensi ”radikalisasi Pancasila”. Menurut Yudi, ”radikalisasi” dalam arti ini adalah revolusi gagasan demi membuat Pancasila tegar, efektif, dan menjadi petunjuk bagaimana negara ini ditata kelola dengan benar. Mengutip Kuntowijoyo sebagai sejarawan beride ”radikalisasi” itu, Yudi menyebut lima syarat perwujudan. Kelimanya adalah, pertama, mengembalikan Pancasila sebagai ideologi negara, dan yang kedua, mengembangkan Pancasila sebagai ideologi menjadi Pancasila sebagai ilmu. Adapun yang ketiga, mengusahakan Pancasila mempunyai konsistensi dengan produk-produk perundangan, koherensi antarsila, dan korespondensi dengan realitas sosial. Keempat, menjadikan Pancasila yang semula hanya melayani kepentingan vertikal (negara), menjadi Pancasila yang melayani kepentingan horizontal. Kelima, menjadikan Pancasila sebagai kritik kebijakan negara.
6. Dosen Pembimbing : -
7. Jumlah Bimbingan : -
8. Asal daerah : Montorna pasongsongan Sumenep Madura
9. No. HP : 085-933-131-908
10. : -
Nama: Ach. Hendriyanto
BalasHapusNim: 2013210002
Kelas: (B)
Judul: LENGSERNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Abstrak /Ringkasan:
"Mereka wajib tobat mohon ampun kepada Allah SWT dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam, serta berjanji untuk tidak mengulanginya," ujar Habib Rizieq.
Jika tidak, maka mereka wajib diproses hukum dengan undang-undang penodaan agama, bahkan wajib dilengserkan dan dilongsorkan dari jabatannya, karena telah melecehkan Alquran. Habib Rizieq menjelaskan, hukum melecehkan Alquran adalah murtad, dan orang murtad tidak boleh jadi pemimpin umat Islam karna ia sudah menantang terhadap sang maha kuasa. Selain itu, mereka telah mempermalukan Indonesia di mata dunia Islam. Jadi, Presiden dan menteri agama hanya punya dua pilihan, tobat atau lengser.
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui bahwa pembacaan Alquran dengan langgam Jawa adalah murni idenya. “Tujuan pembacaan Alquran dengan langgam Jawa adalah menjaga dan memelihara tradisi Nusantara dalam menyebarluaskan ajaran Islam di Tanah Air.
Kontroversi terjadi saat Qari Muhammad Yasser Arafat membacakan ayat suci Alquran menggunakan langgam Jawa pada peringatan Isra’ Miraj di Istana Negara. Dengan menggunakan langgam Jawa, pembacaan ayat suci tersebut menjadi mirip sinden dalam pagelaran wayang kulit.
Dosen Pembimbing: -
Jumlah Bimbingan: -
Asal daerah: Sumenep
No. HP: 087750635595
nama: mustafa
BalasHapusnim: 2012210055
kls: B
judul: PENGARUH INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS UMUM TERHADAP
PERKEMBANGAN KOTA PAMEKASAN
Abstrack
Perkembangan suatu wilayah memicu kondisi kapasitas dan tumbuhnya penduduk atau permasalahan yang terjadi disuatu daerah dari berbagai aspek baik internal maupun eksternal dan masalah ekonomi, sosial dan budaya masyarakat, sarana dan prasaran umum dan infrasturktur merupakan suatu jembatan atau alat untuk mengukur tinggi rendahnya suatu kondisi masyarakat tentang ekonomi dan keamanan serta kenyamanan hidup bermasyarakat atau lebih tepatnya sebagai mahluk sosial. Dan lagi kurangnya peran pemerintah mengelola suatu tempat misalkan di objek wisata serta kurangnya ketersediaan fasilitas umum bagi masyarakat dan bagi pengunjung sehingga masyarakat dan pengunjung dapat dikatan kebingungan masalah ketidak tersediaan fasilitas umum tentunya masalah seperti ini akan timbul kemunduran suatu daerah apabila tidak ditangani dengan serius dan objecktif.
Kata kunci : fasilitas umum,infrastruktur, dan pengelolaan objek wisata