HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti di bawah dan
“thesa” yang berarti “kebenaran”
Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak memerlukan hipotesis
Berkaitan dengan perumusan hipotesis
Apakah penelitian memerlukan hipotesis ?
Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis?
Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan ?
Manfaat hipotesis
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Dasar Merumuskan Hipotesis
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan akal sehat peneliti
Menyusun Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya
Asal dan Fungsi Hipotesis
Hipoptesis dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Jadi, Hipotesis tidak jatuh dari langit secara tiba-tiba!!!!!!
Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai kompetensi maka agar dapat menurunkan hipotesis yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai kompetensi yang dipilih
Fungsi Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru.
Fungsi lain dari hipotesis
Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya.
Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara empiris
Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode –metode pengujian data.
Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
Kriteria Hipotesis yang baik adalah:
Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian.
Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.
Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.
Format Hipotesis
Pernyataan “Jika – Maka “
Hipotesis Nol dan Alternatif
Hipotesis Directional dan Non Directional
Pernyataan “Jika – Maka”
Contoh:
Jika Dosen mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih baik.
Hipotesis Nol dan Alternatif
Contoh:
Ho= Tidak ada pengaruh signifikan kenaikan gaji dosen terhadap PBM
Ha = Ada pengaruh signifikan kenaikan gaji terhadap kinerja dosen
Hipotesis Directional dan Non Directional
Hipotesis directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat dan arah hubungan secara tegas antara dua atau lebih variabel.
Contoh:
Kualitas pelayanan publik perpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan dosen dan mahasiswa UNITRI.
Hipotesis nondirectional adalah hipotesis yang tidak menyatakan arah hubungan antara variabel.
Hipotesis ini digunakan bila
1). Belum ada teori yang menajdi landasan untuk menentukan arah hubungan antar variabel
2). Menurut riset terdahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar variabel yang diteliti.
Contoh
Hipotesis Non Directional
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelayanan publik (jelas)
Dapat diuji secara alamiah
Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelayanan publik (dapat diuji)
Pembagian Hipotesis
Hipotesis Deskriptif
Pelayanan Publik UNITRI Sangat Memuaskan
Kinerja Dosen UNITRI Baik
Semangat Belajar Mahasiswa FISIP UNITRI Tinggi
Hipotesis Komparatif
Pelayanan Publik UNITRI lebih memuaskan dibandingkan Pelayanan Publik SUNARTI
Kinerja keuangan UNITRI lebih baik dibandingkan dengan kinerja SUNARTI
Semangat kerja Dosen UNITRI lebih tinggi dibandingkan dengan semangat kerja Dosen SUNARTI
Hipotesis Asosiatif
Kepuasan Dosen berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Mahasiswa
Jumlah Dosen berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan
Semangat kerja dosen berpengaruh positif terhadap prestasi mahasiswa
Fungsi hipotesis menurut Menurut Nasution ialah sbb:
Untuk menguji kebenaran suatu teori,
Memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan
Memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.
Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis (1)
Harus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variable yang akan dikaji.
Kedua variable tersebut adalah variable bebas dan variable tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua variabel bebas.
Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis (2)
Harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesis (3)
Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris.
Jenis-Jenis Hipotesis
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……1
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……1
Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris: Hipotesis jenis ini berkaitan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang banyak pada umumnya,
misalnya
“orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”,
“jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba,
“ jika hujan kota Jakarta Banjir”.
Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum tentu benar.
Jenis-Jenis Hipotesis
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……2
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……2
Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada.
Pengetahuan mengenai otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan, kebijakan publik, pelayanan publik, dst.
Pengetahuan mengenai ide latar belakang munculnya kepemimpinan akan membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
Jenis-Jenis Hipotesis
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……3
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)……3
Hipotesis yang digunakan untuk mencari hubungan antar variable: hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua atau lebih variable-variabel yang diteliti.
Dalam menyusun hipotesisnya, peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variable lainnya sehingga variable tersebut berubah.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga (1)
Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji.
Atau
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)
Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya: Ada hubungan antara kepemimpinan dengan pelayanan publik.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga (2)
Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif.
Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Atau
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel.
Contoh: H0:
Tidak ada hubungan antara krisis kepemimpinan dengan pelayanan publik
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga (3)
Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik.
Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Cara Merumuskan Hipotesis
Cara merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai
Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan formulasi kebijakan publik
Hipotesis operasional (1)
Hipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan.
Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya motivasi pegawai.
Hipotesis operasional (2)
Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya:
H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya motivasi pegawai
H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya motivasi pegawai.
Hipotesis statistik
Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
Dalam contoh ini asumsi kenaikan motivasi 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:
H0: P = 0,3
H1: P m0,3
Uji Hipotesis
Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.
Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima.
Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya motivasi pegawai.
Pengujian Hipotesis
Penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel
Tipe Hubungan: Korelasional, Komperatif , Sebab akibat.
Tipe penelitian ini banyak pada penelitian akademis: mahasiswa/dosen.
Dua jenis kekeliruan yang kadang dibuat oleh peneliti, yaitu:
Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha
(a). Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.
Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b)
Persisnya!
Jika Rumusan masalah anda “adakah hubungan jam masuk kerja terhadap disiplin pegawai”
Maka Hipotesis penelitian anda seharusnya “ada hubungan jam masuk kerja terhadap disiplin pegawai”
Maka Hipotesis Operasional anda
–Ho: “tidak ada hubungan jam masuk kerja terhadap disiplin pegawai”
–H1: “ada hubungan jam masuk kerja terhadap disiplin pegawai”
Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata
–Ho ditolak, artinya penelitian terbukti secara nyata (empiris)
–Ho diterima, artinya penelitian anda tidak nyata secara empiris
Bahan Bacaan:
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Rajagrafindo Persada, 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, 2008.
anjas
BalasHapus