Selasa, 19 Juli 2011

Populasi Penelitian



POPULASI PENELITIAN

Sesuai dengan disiplin ilmu kita yaitu Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, berarti kegiatan penelitian kita erat kaitannya dengan masyarakat dengan multi dimensional kegiatannya atau perilakunya, sehingga obyeknyapun bias jadi tidak terbatas, dan agar tidak menyulitkan peneliti maka dalam Ilmu Administrasi Negara disusunlah kompetensi: kepemimpinan, kebijakan publik, politik, pelayanan publik dan otonomi daerah, gender, hak azasi manusia dan pembangunan.

Obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data disebut populasi. Dalam survey opini public, sangat penting untuk mengetahui secara jelas terlebih dahulu siapa populasi (population) kita. Karena kesalahan dalam menentukan populasi, akan berdampak pada kesalahan penentuan sampel yang akan diambil, dan sebagus teknik sampling apapun hasilnya akan bias, bilamana kita salah dalam menentukan populasi.

Populasi berasal dari kata bahasa Inggris “population”, yang berarti jumlah penduduk atau keseluruhan (universum) dari obyek penelitian. Jadi sifat populasi meliputi: orang, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, benda-benda alam beserta karakteristiknya, sehingga bentuknya amat beragam, maka yang harus diingat adalah harus relevan dengan tujuan penelitian.

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997). Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi.  Oleh karena subyeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka juga disebut sensus.

Bilamana tujuan penelitian ialah menemukan generalisasi yang berlaku secara umum, maka peneliti harus menentukan populasi. Sehingga populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008).

Contoh.
Penelitian di UNITRI Malang, maka UNITRI merupakan populasi, yang terdiri dari: sejumlah orang atau subyek serta obyeknya, konsep ini berarti jumlah atau kuantitas.

Unitri juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, antara lain:
  1. Kepemimpinannya;
  2. Motivasi kerjanya;
  3. Disiplin kerjanya,
  4. Iklim organisasinya, dan seterusnya.

Juga mempunyai karakteristik obyek yang lain, seperti:
  1. Keputusan atau kebijakan publiknya;
  2. Prosedur kerjanya;
  3. Tataruang kantor, kelas, laboratorium, lulusan, dan lain-lainya.

Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang memiliki karakteristik, antara lain:
  1. Gaya bicaranya;
  2. Disiplin pribadi,
  3. Hobi,
  4. Cara bergaul,
  5. Kepemimpinannya, dsb.

Teknik lain untuk menentukan populasi adalah dengan merumuskan generalisasi yang ingin kita buat, obyek atau bagian mana yang akan kita generalisasi, sehingga merupakan konsep abstrak yang tidak bias ditunjuk secara langsung.

Agar dapat operasional maka populasi bias dihitung, bias diukur, sehingga dapat didefinisikan secara jelas dan spesifik, yang pada akhirnya disebut populasi sasaran (taget population), artinya peneliti harus menjelaskan secara spesifik batasan dan definisi dari populasi yang dipakai, yang untuk selanjutnya berarti terjadi proses pembuatan criteria dan ini berarti memutuskan elemen mana yang akan dimasukkan dalam populasi sasaran (inclution) dan elemen mana yang akan dikeluarkan dari populasi sasaran (exclution).

Populasi dapat dilihat dari rencana penentuan sumber data, yang dapat dibedakan: populasi terbatas dan populasi tak terhingga:
  1. Populasi terbatas, yaitu yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif.
Misalkan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fisip Unitri, berarti jelas jumlahnya.

  1. Populasi tak terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karena luasnya populasi bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif.
Misalkan, Perilaku arogansi legislatif dan sikap apatisme masyarakat dalam kepemimpinan visioner dan integratif  menuju pelayanan public (prima) kerakyatan.

Dari kompleksitas obyek populasi, maka populasi dapat dibedakan: populasi homogen dan populasi heterogen.
  1. Populasi homogen,
Yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi, yang menjadi anggota populasi, memiliki sifat-sifat yang relative sama satu sama lainnya.

  1. Populasi heterogen.
Yaitu keseluruhan individu anggota populasi relatif memiliki sifat-sifat individual, dimana sifat tersebut tersebut membedakan  individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan semua penelitian social atau politik berobyek manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat amat unik dan kompleks.
     
Jadi tantangan pertama bagi saudara sebagai peneliti adalah mengidentifikasi seluruh area populasi saudara, untuk pengambilan kerangka sampel (sampling frame). Sehingga populasi dan sampel merupakan bagian penting, meskipun tidak selamanya sampel itu harus ada, dalam arti sampel itu ada apabila diperlukan untuk memudahkan dalam penelitian yang dilakukan.
Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112
Sumber bacaan:
Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial, Format-format Kuantitatif dan Kualitatif, Airlangga University Press, Surabaya, 2001.
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Alfabeta, 2008.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, 1997.

0 komentar:

Posting Komentar