PERMASALAHAN PENELITIAN
• MASALAH PENELITIAN SEBAGAI DASAR MENGAPA PENELITIAN DILAKUKAN
• PERMASALAHAN DITUANGKAN DALAM LATAR BELAKANG PENELITIAN
• LATAR BELAKANG DIMULAI DARI HAL YANG BERSIFAT UMUM KEMUDIAN MENGERUCUT KE PERMASALAHAN YANG LEBIH SPESIFIK
HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA
SUMBER PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN:
Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
•Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
•Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
•Terdapat pengaduan
•Adanya persaingan
Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
•Untuk penyempurnaan
•Untuk verivikasi
•Untuk pengembangan
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
3. Kemampuan teori dari peneliti
4. Waktu yang tersedia
5. Tenaga yang tersedia
6. Dana yang tersedia
7. Adanya faktor pendukung
8. Tersedianya Data
9. Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
10. Adanya Faktor Pendukung
11. Tersedianya Data
12. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah
a. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
b. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
c. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian:
- Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
- Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
- Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
PEMBATASAN MASALAH:
Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam
Berkaitan dengan perumusan masalah ?
• Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
• Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
• Apakah datanya bisa diperoleh ?
• Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
• Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian?
• Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
• Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
Masalah Penelitian
• Tahap paling krusial, sebab tujuan akan menjawab permasalahan. Kalau permasalahan tidak jelas , penelitian tidak bisa dilakukan dengan baik.
• Penemuan masalah harus dibarengi dengan pemecahan masalah.
• Proses penemuan masalah: Identifikasi bidang, pemilihan pokok masalah, dan perumusan masalah.
Tipe Masalah Penelitian
- Masalah dalam lingkungan organisasi
- Masalah dalam area tertentu suatu organisasi.
- Persoalan teoritis untuk menjelaskan fakta.
- Peramasalahan yang perlu jawaban empiris.
Kriteria Masalah
•Merupakan Bidang masalah dan topik yang menarik.
•Signifikansi secara teoritis dan praktis.
•Dapat diuji melalui pengumpulan data dan analisis data.
•Sesuai dengan waktu dan biaya.
Sumber Penemuan Masalah
•Kajian teoritis
•Kajian Empiris
Perumusan Masalah
• Rumusan harus jelas dan tegas.
• Tidak ambiguitas
• Mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih.
• Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya
• Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu.
• Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya suatu peristiwa atau keadaan
• Untuk membantu peneliti muda dalam usaha mennyeleksi dan merumuskan masalah dan sub-masalah yang patut dibahas secara ilmiah ada beberapa kriteria yang perlu mendapat perhatian :
• Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan.
• Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan atau keahlian peneliti.
• Masalah penelitian harus menarik perhatian untuk diungkapkan.
• Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru.
• Masalah penelitian harus dipilih yang dapat dihimpun datanya secara lengkap dan obyektif.
• Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit
MEMILIH MASALAH PENELITIAN
Masalah yang dipilih untuk penelitian khususnya dalam rangka menyusun Skripsi atau Tugas Akhir yaitu masalah atau fenomena yang mengandung kesenjangan
Kesenjangan adalah ketidak cocokan antara :
– Kenyataan dan Harapan yaitu suatu yang semestinya menurut kaidah-kaidah keilmuan dan atau kewajaran, ketentuan yang merupakan konsep, Variabel, teori atau hukum yang berlaku.
Masalah tersebut harus disusun menjadi kalimat judul, suatu kalimat yang singkat,padat tetapi menyatakan secara spesifik inti kandungan didalamnya yang akan dijadikan judul Skripsi atau Tugas Akhir.
Pada umumnya judul Skripsi atau Tugas Akhir mengandung beberapa elemen :
– Variabel bebas
– Variabel terikat
– Subjek penelitian
– Domiisili subjek
Variabel-variabel itulah yang sebenarnya menjadi objek penelitian.
II. PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Perumusan masalah penelitian dapat dilakukan dalam 2 (dua) cara :
1. Dalam bentuk Problem Statement mengacu pada Jalur Penelitiannya
a. Belum mengetahui deskripsi tentang ………. ( Variabel terikat)
b. Belum dapat menjelaskan tentang ………… (variabel terikat)
c. Belum menemukan metode atau teknik tentang ……(Variabel terikat) secara
efisien dan efektif
d. Belum mengetahui sejauh mana derajat keberadaan fenomena …..
2. Dalam bentuk Research Question :
a. Bagaimana deskripsi tentang ........
b. Bagaimana penjelasan tentang ……..
c. Bagaimana metode atau teknik untuk ………
d. Sejauh mana masalah tersebut ……..
Perumusan masalah merupakan salah satu indikator potensi pikir peneliti
a. Curiosity : Rasa ingin mengetahui suatu realita yang terjadi
b. Creativity : Rasa ingin menemukan sesuatu yang baru atau mengembangkan
sesuatu yang sudah ada menjadi yang lebih baik.
PERUMUSAN MASALAH
III. RINCIAN MASALAH PENELITIAN
Masalah penelitian yang telah dirumuskan perlu dirinci secara :
* Jelas * Tegas * Konkrit
Sampai Tingkat operasional
Agar memudahkan penelitian dan atau mencari jawabannya.
Dalam hal ini penulis dituntut untuk memahami :
Konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah tersebut
Komponen / bagian / elemen dari masalah yang menjadi objek penelitian.
Karena bangun komponen itulah yang diterapkan pada masalah.
Komponen suatu fenomena / masalah dapat berupa :
A. Wujud dari benda / zat
B. Suatu proses
C. Suatu fungsi
Sedangkan komponen adalah :
A. Unsur-unsurnya
B. Ciri-cirinya
C. Sifat-sifatnya
Pengetahuan berupa deskripsi suatu fenomena khusus digambarkan oleh :
Unsur-unsur, Ciri-ciri dan Sifat-sifatnya
RINCIAN MASALAH PENELITIAN
• CONTOH RINCIAN MASALAH :
Pendaftaran siswa baru secara online
Elemen-elemen :
1. Web site tentang Profile Sekolah
2. Form Pendaftaran Siswa Baru
a. Nama lengkap
b. Jenis kelamin
c. Tempat dan tanggal lahir
d. Alamat tempat tinggal orang tua
e. Nama sekolah dan alamatnya
f. Program Kejuruan yang dipilih
3. Alamat e-Mail Panitya Penerimaan Siswa Baru
4. Jadwal Penerimaan pendaftaran
5. Jadwal Kegiatan calon siswa baru
a. Test Seleksi Calon siswa baru
b. Tanggal pengumuman hasil seleksi
c. Kelengkapan syarat pendaftaran
d. Registrasi (Biaya pendaftaran, batas tang-
gal registrasi)
e. Kalender Pendidikan
f. Jadwal rapat orang tua siswa baru
HUBUNGAN PERUMUSAN MASALAH
DENGAN MAKSUD PENELITIAN
DENGAN MAKSUD PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH
• Belum mengetahui deskripsi fenomena tertentu secara konkrit pada situasi dan
kondisi tertebtu.
• Belum mengetahui deskripsi dari sejumlah fenomena yang terjadi secara umum secara abstrak dan universal.
• Belum dapat menjelaskan terjadinya fenomena secara umum, abstrak dan universal
• Belum menemukan metode dan teknik mencapai suatu tujuan secara praktis, efektif dan efisien
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Maksud Penelitian berpijak pada
Perumusan masalah,
karena maksud Penelitian merupakan konsekwensi logis dari perumusan masalah.
Maksud penelitian menunjuk pada apa yang akan dikerjakan atau dilakukan dalam penelitian tersebut dan pada operasionalisasi metode penelitian yang akan digunakan
Tujuan Penelitian berpijak pada Identifikasi masalah dan menunjuk pada Hasil apa yang ingin dicapai oleh pekerjaan atau tindakan tersebut
Tujuan penelitian menunjuk pada macam pengetahuan apa yang ingin dicapai oleh operasionalisasi metode penelitian.
TUJUAN PENELITIAN
Hasil yang diharapkan dapat dicapai adalah pengetahuan-pengetahuan yang merupakan JAWABAN terhadap masalah yang dirumuskan
Jadi kalau Maksud penelitian merupakan upaya menjawab masalah yang telah dirumuskan, maka Tujuan Penelitian menunjuk pada HASIL JAWABANNYA
Pemaparan Tujuan Penelitian harus jelas dan tegas dalam hal menekankan tingkat pengetahuan mana yang akan dicapainya :
• Pengetahuan deskriptif khusus : sejauh mana kedalaman unsur-unsurnya, ciri-ciri dan sifat-sifatnya
• Pengetahuan deskriptif umum : sejauh mana luas cakupannya, jumlah variasi situasi dan kondisinya.
• Pengetahuan eksplanatif teoritis : sejauh mana fakta-fakta yang tercakup di dalamnya dan pada situasi dan kondisi mana saja berlakunya.
• Pengetahuan eksplanatif praktis : sejauh mana kedalaman aplikasinya dan pada situasi dan kondisi mana berlakunya.
MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT HASIL PENELITIAN
Manfaat hasil penelitian bersangkutan dengan RASIONALE yaitu manfaat jika fenomena itu berhasil diungkapkan (diketahui) ditinjau dari aspek :
–A. Teoritis
–B. Praktis / aplikatif
Tergantung dari bentuk pengetahuan yang diperolehnya
–Berupa deskriptif khusus :
a. Pengisian kekosongan pengetahuan yang bersifat khusus.
b. Menemukan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan atau
Memecahkan persoalan-persoalan atau mengatasi hal-hal yang tidak diharapkan.
–Berupa deskripsi umum, abstrak dan universal.
a. Pengetahuan tentang hubungan sebab akibat, bermanfaat bagi upaya untuk menyusun teori yaitu jalinan fakta-fakta menurut kerangka bermakna.
b. Setelah melalui tahap operasionalisasi, maka penemuan tersebut dapat dijadikan dasar melakukan diagnosis suatu masalah sehingga dapat dicarikan jalan pepecahannya.
3. Berupa pengetahuan eksplanasi faktual :
A. Pengetahuan tentang hubungan sebab akibat yang bersifat umum, abstrak dan universal sangat berguna untuk menyususn teori yang berperan untuk : menentukan pijakan, perumusan dan penjelasan teoritis, karena :
* Teori dimulai dari fakta
* Fakta dapat menolak dan mereformulasi teori yang telah ada.
* Fakta dapat mendefinisikan kembali dan memperjelas teori.
B. Sebagai dasar untuk menyusus hipotesis atas dasar prinsip deduktif
A. Pengetahuan tentang hubungan sebab akibat yang bersifat umum, abstrak dan universal sangat berguna untuk menyususn teori yang berperan untuk : menentukan pijakan, perumusan dan penjelasan teoritis, karena :
* Teori dimulai dari fakta
* Fakta dapat menolak dan mereformulasi teori yang telah ada.
* Fakta dapat mendefinisikan kembali dan memperjelas teori.
B. Sebagai dasar untuk menyusus hipotesis atas dasar prinsip deduktif
4. Berupa pengetahuan eksplanasi praktis / teknologi
A. Penemuan tentang teknik atau metode untuk mencapai suatu tujuan yang sudah teruji secara eksperimental dapat berguna bagi penyusunan teori baru.
B. Dapat memberi petunjuk-petunjuk operasional yang biasa disebut sebagai teknologi tepat guna atau tepat sasaran.
A. Penemuan tentang teknik atau metode untuk mencapai suatu tujuan yang sudah teruji secara eksperimental dapat berguna bagi penyusunan teori baru.
B. Dapat memberi petunjuk-petunjuk operasional yang biasa disebut sebagai teknologi tepat guna atau tepat sasaran.
MANFAAT HASIL PENELITIAN
PENDEKATAN MASALAH
III. IDENTIFIKASI MASALAH
Mengidentifikasi masalah adalah :
Merinci masalah yang telah dirumuskan secara :
* Jelas * Tegas * Konkrit
Sampai Tingkat operasional
Agar memudahkan penelitian dan atau mencari jawabannya.
Dalam hal ini penulis dituntut untuk memahami :
Konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah tersebut
Komponen / bagian / elemen dari masalah yang menjadi objek penelitian.
Karena bangun komponen itulah yang diterapkan pada masalah.
Komponen suatu fenomena / masalah dapat berupa :
A. Wujud dari benda / zat
B. Suatu proses
C. Suatu fungsi
Sedangkan komponen adalah :
A. Unsur-unsurnya
B. Ciri-cirinya
C. Sifat-sifatnya
Pengetahuan berupa deskripsi suatu fenomena khusus digambarkan oleh :
Unsur-unsur, Ciri-ciri dan Sifat-sifatnya
Apakah Masalah itu?
Variabel yang menjadi tema pokok penelitian
•Masalah Kasus yg menjadi fokus penelitian
Suatu variabel atau kasus menjadi permasalahan penelian. jika terjadi kesenjangan antara kenyataan dan yang seharusnya dari variabel dan kasus tsb.
•Bila ada informasi yg mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita
•Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
•Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskannya melalui penelitian
•Pengalaman dan pengamatan
•Kepustakaan yg relevan dgn studi kita
•Mata kuliah yg kita programkan
•Jurnal, buku, abstrak dan majalah
•Seminar
•Tesis dan Disertasi
•Pakar, dan teman-teman
•Topik yg dipilih sangat menarik
• Pemecahan masalah mempunyai kontribusi dalam labangan pekerjaan atau bidang tertentu
•Merupakan hal baru
•Mengundangan rancangan yg kompleks
•Dapat diselesaikan dlm waktu yg diinginkan
•Tidak bertentangan dengan moral
•Keberartian
•Belum adanya jawaban
•Dapat diteliti secara ilmiah
•Relevansi dengan bidang studi
•Sumbangan dari masyarakat
•Orisinal
•Sumbangan bagi perkembangan IPTEKS
•Minat peneliti
•Nilai-nilai yang dianut peneliti
•Tingkat reaktivitas di dalam cara pengumpulan data
•Metodologi yang dipakai
•Unit analisis yang dipilih
•Waktu
•biaya
• Didukung oleh latar belakang masalah dan pejelasan mengenai pentingnya masalah diteliti
• Memuat variabel-variabel dan kaitan antar variabel yg mjd perhatian peneliti
• Memberikan penjelasan atau definisi setiap variabel (konseptual & operasional)
Pertimbangan Penelitian
•Singkat
•Tepat
•Jelas
•Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan
•Mencerminkan adanya hubungan, pengaruh antar variabel (kuantitatif)
Hindari
•Tidak jelas
•Tidak ada batasan yang jelas
•Dirumuskan berdasarkan data yang ada
•Mengambil masalah di luar bidang keahlian
• Bagaimana meningkatkan profesionalitas guru IPA khususnya dalam bidang penilaian hasil belajar siswa?
• Kenyataan menunjukkan masih banyak guru IPS yang belum sepenuhnya mampu menerapkan sistem penilaian yang komprehensif terutama penilaian yang sesuai dengan karakteristik IPS.
0 komentar:
Posting Komentar