SKALA PENGUKURAN
Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112
Dalam melakukan penelitian kuantitatif, seorang peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan atau mengambil data, sedangkan pada penelitian kualitatif-naturalistik peneliti itu sendiri akan lebih banyak menjadi instrumen, karena dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan key instruments.
Manfaat instrumen penelitian akan digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti, jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada jumlah variabel yang akan diteliti. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, sehingga setiap instrumen yang disusun memiliki skala.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif, sehingga nilai variabel yang akan diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, agar lebih seksama/akurat, efisien dan komunikatif.
Skala sikap yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, antara lain:
- Skala Likert
- Skala Guttman
- Rating Scale
- Semantic Deferential
Penjelasan singkat
- Skala Likert
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, yang selanjutnya disebut Variabel Penelitian.
Dengan skala likert maka variabel yang akan diteliti dan diukur diuraikan atau dijabarkan secara rinci yang disebut indikator, dan untuk selanjutnya digunakan untuk menyusun poin-poin pertanyaan atau pernyataan.
Pada skala likert pengambilan data biasanya digunakan Kuesioner Tertutup yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatife, dan dapat dalam bentuk kata-kata antara lain:
- Sangat setuju
- Setuju
- Ragu-ragu
- Tidak setuju
- Sangat tidak setuju
Atau
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
Yang lainnya dapat
a. Sangat positif
b. Positif
c. Negatif
d. Sangat negative
Atau
a. Sangat baik
b. Baik
c. Tidak baik
d. Sangat tidak baik
Dan untuk kepentingan analisis lebih lanjut, jawaban-jawaban tersebut diberi label / skor, dari yang terendah sampai dengan terkecil, misalkan 5, 4, 3, 2, 1.
Model penelitian dengan menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk lain selain kuesioner tertutup atau disebut juga pertanyaan pilihan ganda, yaitu dalam bentuk Checklist ataupun pilihan ganda, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
- Skala Guttman
Pada skala ini akan diperoleh jawaban yang tegas, yaitu “ya atau tidak”, “salah atau benar”, dan seterusnya.
- Semantic Deferential
Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Osgood, yang digunakan untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, namun tersusun dalam satu garis kontinum yang alternative jawabannya “sangat positif” terletak pada kanan garis, dan jawaban “sangat negative” terletak pada kiri baris dengan metode ini data yang akan diperoleh adalah data interval.
Contoh: Pertanyaan, Berikan skor / nilai gaya kepemimpinan dosen mata kuliah kepemimpin ?:
Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa janji
Akrab 5 4 3 2 1 Memusuhi
Memberi pujian 5 4 3 2 1 Suka mencela
Mempercayai mahasiswa 5 4 3 2 1 Mendominasi mahasiswa
- Rating Scale
Yang tersebut pada 3 skala sebelum ini, data yang didapatkan semuanya dalam bentuk data kualitatif yang kemudian di konversi atau dikualitatifkan. Tetapi sebaliknya Rating Scale, data awal diperoleh dalam bentuk angka dan untuk selanjutnya di tafsirkan atau dikonversi menjadi kualitatif.
Mengapa demikian karena dalam Rating Scale jawaban tertutup pada checklist bukan dalam bentuk kalimat tetapi dalam bentuk angka, sehingga ukuran ini lebih vleksibel karena bukan hannya dapat mengukur sikap, tetapi juga dapat untuk mengukur persepsi, misalkan masalah social, ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan, dll.
Pada penelitian ini tigas peneliti, mengartikan angka jawaban yang diberikan oleh responden, contoh pertanyaan dan jawabannya:
No. | Pertanyaan | Interval Jawaban |
1. | Gaya kepemimpinan organisasi X integratif | 4 3 2 1 |
2. | Pelayanan publik organisasi X cepat | 4 3 2 1 |
Dst. |
Atau dengan model yang berbeda:
Pengetahuan sebelum mengikuti kuliah | Pokok / Sub Pokok Bahasan Kepemimpinan | Pengetahuan setelah mengikuti kuliah |
0 1 2 3 4 | Gaya kepemimpinan | 0 1 2 3 4 |
0 1 2 3 4 | Tipe kepemimpinan | 0 1 2 3 4 |
Dst |
Bacaan:
Imam Suyadi, Metode Penelitian, Bpp, Fia, Unibraw, Malang, 1988.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung, 2001.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, 2002.
0 komentar:
Posting Komentar