Judul Penelitian : Peran Kepemimpinan Visioner Untuk Menunjang
Pelayanan Publik Dalam Mendukung Upaya Pemerintahan Yang Baik ( Good
Governance) .
Lokasi Penelitian : Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Nama Peneliti : Isodorus
Yohanes Upi Nim: 2008210012
Dosen Pembimbing:
Drs.
Sugeng Rusmiwari, M.Si
Willy Tri
Hardianto, S.Sos, MM, M.P
A. Latar Belakang Masalah.
Dalam
rangka mewujudkan upaya Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) maka perlu ada
kerja sama yang baik dari berbagai pihak diantranya adalah pemerintah, pihak
swasta dan masyarakat. Untuk mewujudkan itu maka dalam suatu organisasi
pemerintahan dibutuhkan seorang Pemimpinan yang mempunyai visi, arah, dan
tujuan yang jelas (Kepemimpinan Visioner), sehingga Pelayanan Publik dapat
berjalan dengan baik dan lancar. Namun pada realitasnya banyak pemimpin yang
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat, karena memang kita melihat
banyak pemimpin, pada saat sekarang tidak mempunyai visi dan misi yang jelas
sehingga instansi atau lembaga pemerintahan menjadi tidak menentu. Hal tersebut
mengakibatkan pelayanan publik yang di berikan kepada masyarakat yang tepat
waktu juga jauh dari harapan. Hal ini
mengakibatkan pola interaksi antara pemerintah dan masyarakat menjadi buruk dan
tidak menentu. Oleh karena itu untuk mewujudkan upaya Pemerintahan Yang Baik
maka pemimpin itu harus mempunyai visi dan misi serta tujuan yang jelas,
sehingga pelayanan yang diberikankan kepada masyarakat dapat berjalan dengan
baik ,oleh karena pola interaksi antara pemerintah dan masyarakat dapat
berjalan dengan baik sehingga Pemerintahan Yang Baik dapat terwujudkan.
Berdasakan
latar belakang masalah di atas maka penulis mengambil topiknya adalah ”Peran
Kepemimpinan Visioner Untuk Menunjang Pelayanan Publik Dalam Mendukung Upaya
Pemerintahan Yang Baik ( Good Governance) .
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam Sugiyono, (2008 : 35),
Teti, ( 2011 : 4), dapat diambil kesimpulannya adalah perumusan masalah
merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang
akan diteliti dan akan di jawab dalam temuan penelitian.
Maka
berdasarkan latar belakang masalah diatas, dengan ini peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah
Peran Kepemimpinan Visioner di Kecamatan
Dau ?
2.
Bagaimanakah
Peran Pelayanan Publik di Kecamatan Dau
?
3.
Bagaimanakah
Upaya Pemerintahan Yang Baik (Good
Governance) di Kecamatan Dau ?
4.
Bagaimanakah
Peran Kepemimpinan Visioner Untuk
Menunjang Pelayanan Publik Dalam Mendukung Upaya Pemerintahan Yang Baik (Good
Governance) di Kecamatan Dau?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada latar
belakang dan perumusan masalah dan jenis penelitian yang digunakan, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1.
Untuk
mendeskripsikan peran Kepemimpinan Visioner yang terjadi di Kecamatan Dau.
2.
Untuk
mendeskripsikan peran Pelayanan Publik
yang terjadi di Kecamatan Dau.
3.
Untuk
mendeskripsikan peran Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) di Kecamatan
Dau.
4.
Untuk
mendeskripsikan peran Kepemimpinan Visioner Untuk Menunjang Pelayanan Publik
dalam Mendukung Upaya Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) di Kecamatan
Dau.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
Teoritis, jelaskan untuk apa ?
2.
Manfaat
Praktis, jelaskan untuk apa ?
E.
KERANGKA DASAR TEORI
1. Pengertian Kepemimpinan Visioner.
Menurut, Kartanegara,
dalam Sedarmayanti (2010 : 136), Dedi (2008:5), NugrohoInoz ( 2010 : 5) Dapat
disimpulankan kepemimpinan Visioner adalah merupakan kepemimpinan yang
ditujukan untuk memberikan arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan
bersama – sama oleh anggota organisasi dengan cara memberikan arahan dan
memberikan makna pada kerja serta usaha yang dilakukan berdasarkan visi dan
tujuan yang jelas serta kemampuan pemimpin dalam menciptakan, merumuskan,
mengkomunukasikan, mensosialisasikan, menstransformasikan dan
mengimplementasikan pemikiran – pemikiran yang ideal yang berasal dari dalam
dirinya agar cita – cita organisasi dimasa depan harus di capai melalui
komitmen bersama dari setiap anggota.
2. Pelayanan Publik
Menurut : UU No 25
tahun 2009 PS 1, ayat 1, Mahmudi (2007: 213), Hendra (2011;12) Kesimpulanya
bahwa Pelayan Publik adalah suatu kegiatan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa dan pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan public atau setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah terhadap jumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan, tepat
waktu meskipun hasil pelayanan tidak terikat pada suatu produk secara fisik,
melayani keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai tanggung jawab
untuk kepentingan pada organisasi serta merespon kebutuhan publik dalam
penyelengara pelayanan publik.
3. Pengertian Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)
Menurut, Lembaga
Administrasi Negara, dalam Sedarmayanti (2010 : 276), Hendra (2011 : 14), Word
conference , UNDP, (1999) Kesimpulanya bahwa Pemerintahan Yang Baik (Good
Governance) adalah Pemerintahan menunjang tinggi keinginan atau kehendak rakyat
dan nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapain tujuan
nasional, kemandirian pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan sosial serta
efektif dan efisien dalam pelaksaan tugasnya untuk pencapain tujuan tersebut,
menjalankan disiplin, bersih dari KKN, bertanggung jawab, transparan, berwibawa
serta selalu menjaga hubungan yang sinergis antar pemerintah, swasta dan
masyarakat.
F.
METODE PENELITIAN
Menurut,
Bengang (2011 : 57), Hendra (2011 : 19), Teti (2011:18)
Jadi
dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah urutan-urutan bagaimana penelitian itu dilakukan atau jalan yang
di gunakan oleh peneliti untuk mencari informasi atau menelusuri sebuah masalah
secara detail dengan menggunakan langkah-langkah tertentu
1.
Jenis Penelitaian. Menurut, Syarum dkk
dikutip oleh Doa (2011:14), Supriadi, dikutip oleh Teti, (2011:19), Doa, (2011:14)
Berdasarkan teori
diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskritif kuatitatif
adalah merupakan penelitian tentang fenomena yang terjadi sekarang dan lebih
menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel – variabel penelitian
dengan angka kemudian dilakukan dengan analisis data.
2.
Lokasi
Penelitian Yang
dimaksud dengan lokasi penelitian adalah
tempat dimana peneliti melakukan penelitian atau tempat dimana peneliti dapat
menangkap informasi tentang keadaan atau situasi yang sebenarnya dari objek
yang diteliti. Oleh karena itu penelitian ini mengambil lokasi penelitan di
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, alasanya karena peneliti ingin mengkaji lebih
jauh permasalahan apa saja yang terjadi dan yang ada di kecamatan tersebut, dan
tersedianya sumber data yang di butuhkan oleh peneliti.
3.
Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling, Populasi, Menurut : Sugiyono
(2008:80), Arikunto (1998:115), Sudjarwo dkk, dalam Doa, (2011:15) Jadi dapat
disimpulkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
/ subyek yang menjadi sasaran penelitian yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah aparat
Kecamatan Dau dan masyarakat Kecamatan Dau.
4.
Sampel, Menurut : Sugiyono
(1998:81), Nazir, dalam Prasetyaningsih (2009:42), Jadi
dapat disimpulkan bahwa sampel adalah merupakan bagian dari populasi yang
mewakili populasi saat memberi informasi atau data atau wakil yang diteliti peneliti. Adapun dalam
penentuan sampel pada penelitian ini, diambil sejumlah 15 orang yang ditujukan
pada staf Kecamatan sebanyak 10 orang dan Masyarakat sebanyak 5 orang, jadi
jumlah sampel seluruhnya ada 15 orang.
5.
Tehnik
sampling adalah merupakan tehnik pengambilan sampel menurut Sugiyono (2008:81).
Dalam penelitian ini menggunakan dua tehnik sampling :
a.
Purposive
Sampling atau sampling bertujuan yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu menurut Sugiyono, (2008:85).
b.
Sedangkan
Stratifite Random Sampling artinya penentuan sampel diambil berdasarkan
stratifikasi struktur organisasi yang ada, menurut Sugiyono, (2008;83).
6.
Variabel dan
Indikator Penelitian, Menurut : Hat dkk dalam Sugiyono (2011:3), Sugiyono (2008
: 38), Kerlinger dalam Sugiyono (2011:3), Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
menpunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.
7.
Variabel
Bebas ( Independent Variabel) Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah : Kepemimpinan Visioner, Indikatornya adalah :
1.
Memberikan
arti pada kerja
2.
Memberi
arahan masa depan organisasi
3.
Memberikan
makna pada kerja
4.
Kerja
berdasarkan visi
5.
Kerja
dengan tujuan yang jelas
6.
Kemampuan
pemimpin dalam menciptakan kerja
7.
Kemampuan
pemimpin dalam merumuskan kerja
8.
Kemampuan
pemimpin dalam mengkomunukasikan pekerjaan
9.
Kemampuan
pemimpin dalam mensosialisasikan pekerjaan
10.
Kemampuan
pemimpin dalam menstransformasikan pekerjaan
11.
Kemampuan
pemimpin dalam mengimplementasikan pemikiran – pemikiran yang ideal dalam
bekerja
12.
Komitmen
bersama dari setiap anggota
8.
Variabel
Antara, Dalam penelitian ini yang menjadi variabel antara adalah Pelayanan
Publik. Indikatornya adalah:
1.
Pemenuhan
kebutuhan pelayanan
2.
Pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
3.
Menawarkan
kepuasan kepada masyarakat
4.
Tepat
waktu
5.
Tanggung
jawab
6.
Merespon
kebutuhan public
7.
Melayani masyarakat
8.
Kepuasan
9.
Pelayanan
tidak terikat
9. Variabel Terikat (Variabel Dependen).
Yang menjadi veriabel
terikat adalah Pemerintahan Yang Baik (Good Governance). Indikatornya adalah :
1.
Bersih
dari KKN
2.
Transparan
3.
Berwibawa
4.
Disiplin
5.
Efektif
6.
Menunjang
tinggi keinginan / kehendak rakyat
7.
Bertanggung
jawab
8.
Menjaga
hubungan yang sinergis
Hubungan antar
variabel bebas, variabel antara dan
variabel terikat dapat dihubungkan sbb ;
X
------à Z-------à Y
Keterangan dari gambar diatas :
1)
Variabel
X (Kepemimpinan Visioner)
2)
Variabel
Z (Pelayanan Publik)
3)
Variabel
Y (Pemerintahan Yang Baik)
4)
Variabel
X (Kepemimpinan Visioner), berpengaruh terhadap variabel Z (Pelayanan Publik)
dan variabel Y(Pemerintahan Yang Baik).
10. Sumber Data, Sumber data dalam
penelitian ini adalah data Primer dan Data Primer Data Sekunder
11. Instrument
Penelitian,
Observasi, Koesioner
G.
Penyajan Data
Data pada penelitian
ini dapat disajikan dengan 4 macam yaitu :
1)
Tabulasi
silang data monografi
2)
Tabulasi
silang data skunder dan data primer dalam bentuk table
3)
Analisis
dalam bentuk kalimat
4)
Grafik
dan diagaram
H.
Teknik Analisis Data,
Analsisis
data adalah bagian penting dalam metode ilmiah karena dengan analisis dapat
diberi arti/makna yang berguna untuk memecahkan masalah. Tehnik analisa data
yang digunakan adalah statistic deskriptif. Skosing jawaban responden
menggunakan skala Liker dengan nilai sebagai berikut :
a.
Sangat
setuju (5)
b.
Setuju
(4)
c.
Ragu-ragu
(3)
d.
Tidak
setuju (2)
e.
Sangat
tidak setuju (1)
Hasil penelitian
terhadap variable yang akan diteliti dalam penelitian ini akan diberikan
kesimpulan dengan memberikan skor kelas interval terlebih dahulu pada variable
penelitian. Interval kelas adalah batas bawah dan batas atas dari suatu kelas
atau kategori. Menurut Hadi (1989 ; 12)
rumus dari interval kelas (i) adalah sebagai berikut:
Jarak Pengukuran (R)
Interval
kelas (i) =
Jumlah
interval
Interval
kalas diterapkan untuk mengetahui skor variable yang diteliti untuk memperoleh
kesimpulan hasil penelitian.
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.
a)
Kondisi
Geografis
b)
Kondisi
Demografis
c)
Kondisi
Sumber Daya Manusia
d)
Kondisi
Sumber Daya Alam (SDA)
e)
Kondisi
sarana dan prasarana
f)
Kondisi
Pemerintahan
g)
Stuktur Organisasi
h)
Tugas
Dan fungsi Pemerintahan Kecamatan Dau
i)
Visi
dan Misi Kecamatan Dau
j)
Sumber daya Kecamatan Dau
2. Data Responden
a)
Data
responden menurut jenis kelamin
b)
Data
responden menurut usia/umur
c)
Data
responden menurut Jabatan
d)
Data
responden menurut Tingkat Pendidikan
J.
Penyajian dan Analisa Data
a.
Variabel Bebas Yaitu
Kepemimpinan Visioner
1.
Kerja
berdasarkan visi :SS : 33,3%, S : 60%, R-R :
6,7%, TS : 0% dan STS : 0%
2.
Memberi
arahan masa depan organisasi SS : 20%, S : 73,3%, R-R : 6,7%, TS : 0% dan STS : 0%
3.
Memberikan
makna pada kerja SS : 13,3%, S : 80%,, R-R :
6,7%, TS : 0% dan STS : 0%
4.
Memberikan
arti pada kerja. SS : 20%, S : 73,3%, R-R :
6,7%, TS : 0% dan STS : 0%
5.
Kerja
dengan tujuan yang jelas SS : 20%,
S : 80%, R-R : 0%, TS : 0% dan STS :0%
6.
Kemampuan
pemimpin dalam menciptakan kerja SS : 6,7%, S : 86,6%, R-R : 6,7%, TS : 0% dan STS :0%
7.
Kemampuan
pemimpin dalam merumuskan kerja SS : 13,3%, S : 66,7%, R-R : 13,3%, TS : 6,7% dan STS :0%
8.
Kemampuan
pemimpin dalam mengkomunukasikan pekerjaan SS : 13,3%, S : 86,7%, R-R : 0%, TS : 0% dan STS :0%
9.
Kemampuan
pemimpin dalam mensosialisasikan pekerjaan SS : 20%, S : 66,7%, R-R : 0%, TS : 13,3% dan STS :0%
10.
Kemampuan
pemimpin dalam menstransformasikan pekerjaan SS : 26,6%, S : 60%, R-R : 6,7%, TS : 6,7% dan STS :0%
11.
Kemampuan
pemimpin dalam mengimplementasikan pemikiran – pemikiran yang ideal dalam
bekerja SS : 20%, S : 66,6%, R-R :
6,7%, TS : 6,7% dan STS :0%
12.
Komitmen
bersama dari setiap anggota SS : 20%, S : 73,3%, R-R : 6,7%, TS : 0% dan STS :0%
b.
Variabel Antara yaitu
Pelayanan Publik
1.
Pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan SS : 33,3%, S : 60%, R-R : 0%, TS : 6,7% dan STS :0%
2.
Menawarkan
kepuasan kepada masyarakat SS :
20%, S : 73,3%, R-R : 6,7%, TS : 0% dan STS :0%
3.
Pemenuhan
kebutuhan pelayanan SS : 13,3%, S : 73,3%, R-R :
13,3%, TS : 0% dan STS :0%
4.
Tepat
waktu SS : 13,3%, S : 86,7%, R-R :
0%, TS : 0% dan STS :0%
5.
Tanggung
jawab SS : 20%, S : 73,3%, R-R :
6,7%, TS : 0% dan STS :0%
6.
Merespon
kebutuhan public SS : 20%, S : 73,3%, R-R :
6,7%, TS : 0% dan STS :0%
7.
Melayani masyarakat SS : 13,3%, S : 86,7%, R-R : 0%, TS : 0% dan STS :0%
8.
Kepuasan
SS : 20%, S : 66,7%, R-R : 13,3%,
TS : 0% dan STS :0%
9.
Pelayanan
tidak terikat SS : 6,7%, S : 93,3%, R-R : 0%,
TS : 0% dan STS :0%
c.
Variabel terikat Yaitu Pemerintahan Yang Baik
1.
Bersih
dari KKN SS : 13,3%, S : 66,7%, R-R :
20%, TS : 0% dan STS :0%
2.
Transparan
SS : 0%, S : 66,7%, R-R : 20%,
TS : 13,3% dan STS :0%
3.
Berwibawa
SS : 13,3%, S : 66,7%, R-R :
13,3%, TS : 6,7% dan STS :0%
4.
Disiplin
SS : 20%, S : 60%, R-R :
6,7%, TS : 13,3% dan STS :0%
5.
Efektif
SS : 20%, S : 66,7,%, R-R : 6,7%, TS : 0% dan STS :0%
6.
Menunjang
tinggi keinginan / kehendak rakyat SS : 26,7%, S : 46,7%, R-R : 13,3%, TS : 13,3% dan STS :0%
7.
Bertanggung
jawab SS : 26,7%, S : 60%, R-R : 6,7%, TS : 0% dan STS : 6,7%
8.
Menjaga
hubungan yang sinergis SS : 13,3%,
S : 66,7%, R-R : 0%, TS : 13,33% dan STS : 6,7%
K. Interpretasi Data
Berdasarkan penyajian
data dan analisis data diatas maka data-data tersebut dapat di interpretasikan
dalam bentuk rekapitulasi antar variable sebagai berikut:
a.
Rekapitulasi
Data Variabel Bebas ( Independent variable) yaitu Kepemimpinan Visioner
Untuk
mencari kelas intervalnya maka penulis menggunakan rumus berikut :
i =
∑ ≥ ─
∑ ≤
5
i
= 56 – 36
5
i =
4
Kelas
intervalnya :
36
– 40 = 1
atau 6,7 %
40,1
– 44,1 = 1 atau 6,7%
44,2
– 48,2 = 2 atau 13,3%
48,3
– 52,3 = 8 atau 53,3%
52,4
– 56,6 = 3 atau 20%
Dari hasil
rekapitulasi dan kelas interval yang ditentukan ,maka dapat presentasi yang
ditentukan yakni, nilai A = 20% B
= 53,3% C = 13,3% D = 6,7 % dan E = 6,7%, sehingga dapat
dikatakan bahwa Kepemimpinan Visioner Baik.
b.
Rekapitulasi
Data Variabel antara
Untuk
mencari kelas intervalnya maka penulis menggunakan rumus berikut :
i =
∑ ≥ ─
∑ ≤
5
i =
40 – 30
5
i = 2
Kelas
intervalnya :
30
– 32 = 1 atau 6,7 %
32,1
– 34,1 = 0 atau 0%
34,2
– 36,2 = 3 atau 20%
36,3
– 38,3 = 9 atau 60%
38,4
– 40,4= 2 atau 13,3%
Dari hasil
rekapitulasi dan kelas interval yang ditentukan ,maka dapat presentasi yang
ditentukan yakni, nilai A = 13,3% B =
60% C = 20 % D = 0 % dan
E = 6,7%, sehingga dapat dikatakan bahwa Pelayanan Publik Baik
Rekapitulasi
Data Variabel Terikat
Untuk
mencari kelas intervalnya maka penulis menggunakan rumus berikut :
i =
∑ ≥ ─
∑ ≤
5
i =
37 – 18
5
i =
3,8
Kelas
intervalnya :
18 – 21,8
=
2 atau 13,3%
21,9 –
25,7 = 1
atau 6,7 %
25,8 –
29,6 = 0 atau 0%
29,7
– 33,3 = 8 atau 53,3%
33,4 – 37,4 = 4
atau 26,7%
Dari hasil
rekapitulasi dan kelas interval yang ditentukan, maka dapat presentasi yang
ditentukan yakni, nilai A = 26,7% B =
53,3% C = 0 % D
= 6,7 % dan E = 13,3%, sehingga dapat
dikatakan bahwa PemerintahanYang Baik (Good governance) itu Baik.
Dari table diatas
dapat di ketahui bahwa Kepemimpinan Visioner memiliki kecenderungan baik
sebesar 53,3%, serta pelayanan public juga memiliki kecenderungan baik sebesar
60% dan pemerintahan yang baik juga memiliki kecenderungan baik sebesar 53,3%.
L.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peran kepemimpinan visioner
untuk menunjang pelayanan public dalam mendukung pemerintahan yang baik di
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut:
1.
Bahwa
Kepemimpinan Visioner di Kecamatan Dau, berperan Baik, dengan presentase
sebesar 53,3%.
2.
Bahwa
Pelayanan publik di Kecamatan Dau, berperan Baik, dilihat dari presentase
sebesar 60%
3.
Bahwa
Upaya Pemerintahan Kecamatan Dau Yang Baik, dapat dilaksanakan dengan presentase sebesar 53,3%.
4.
Bahwa
Kepemimpinan Visioner berperan Baik (53,3%.) untuk menunjang pelayan public
yang Baik (60%), juga mendukung
Pemerintahan di Kecamatan Dau, yang Baik (53,3%.).
3.
Saran
Berdasarkan pada Interpretasi data pada
halaman 103, diperoleh data 13,3% pada ketegori Sangat Tidak Baik, hal tersebut
dipengaruhi oleh indikator menjaga Hubungan Yang Sinergis Dengan Masyarakat,
perlu ditingkatkan.
Daftar Pustaka
Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta 1996.
Bengang, Profesionalitas
Aparat Desa Dalam Bentuk Pelayanan Publik Yang Efektif, Universitas TribuwanaTunggadewi Malang, 2011.
Dedi,
Kepemimpinan Visioner dalam Menciptakan
Produktivitas Pendidikan, 2008
Doa,
Peran Etika Dan Moral Terhadap
Efektifitas Pelayanan Public Dalam Pembangunan Daerah, Universitas
TribuwanaTunggadewi Malang, 2011.
Hendra,
Pelayanan Publik Untuk Mewujudkan Good
Governance, Universitas TribuwanaTunggadewi Malang, 2011.
Lewa,
Kinerja Pegawai Untuk Meningkatkan
Implementasi Kebijakan Public Dalam Pelayanan Public (Prima) Kerakyatan,
Universitas Tribuwana Tunggadewi Malang,
2011.
Mahmudi, manajemen kinerja sektor publik, ykpn,
yogyakarta, 2007
Marzuki. 2002. Perlunya TQM bagi
Perguruan Tinggi,”Visionist”, jurnal Manajemen
Prasetyaningsih, Pengaruh Struktur Organisasi, Kepemimpinan
Dan Kemampuan Sdm Terhadap Efektivitas Pelayanan Pensertifikatan Hak Atas Tanah
Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kendal
, Universitas Diponegoro Semarang, 2009
Sedarmayanti, Reformasi
administrasi publik, reformasi birokrasi, dan kepemimpinan masa depan, Reflika
aditama, 2010
Sugiyono, (Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D), Penerbit Alfabeta Bandung
2008.
Sugiyono, Satistika untuk penelitian, Penerbit
Alfabeta Bandung, 2011
Sutrisno
Hadi, Statistik, Andi Affset, Yogyakarta, 1989
NugrohoInoz_solo@yahoo.comVer 1.0
Updated 240406, kepemimpinan dalam
prilaku organisasi. 2010
Peraturan-
peraturan
hukum.uns.ac.id
UU No 25 tahun 2009 PS 1, ayat 1
SK Men PAN No : 63/Kep/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Umum
0 komentar:
Posting Komentar