ABSTRAK
Perilaku Arogansi Legislatif berdampak signifikan pada
Sikap Apatis Masyarakat, upaya pemecahannya diperlukan Kepemimpinan Visioner
dan Integratif agar Pelayanan Publik (Prima) Kerakyatan dapat optimal, efektif,
efisien dan rasional, sehingga Dewan Perwakilan Rakyat atau Legislator menjadi
Responsibel dan Akuntabel terhadap tugas dan tanggung yang diemban dan lebih
beramanah.
Penelitian dilakukan di Malang Raya Jawa Timur, tahun 2011,
dengan teknik sampling bertingkat yaitu Stratified Random Sampling dan Purposive
Sampling, n 115, sampling error ± 5%, dengan jenis Korelasional, hasil
Responsibilitas Perilaku Arogansi Legislatif cenderung baik yaitu sebesar
56,94% dan Akuntabilitas atau tanggung jawab juga cenderung baik sebesar
64,29%, Responsibiltas
dan Akuntabilitas Sikap Apatisme Masyarakat: Responsibilitas
cenderung baik sebesar 62,50%, Akuntabilitas cenderung baik sebesar 53,95%,
Artinya terjadi respon dan tanggung jawabs yang baik atas suatu perubahan
dimasa yang akan datang baik pada Legislatif maupun Masyarakat, pada Kepemimpinan
Visioner cenderung baik sebesar 56,81%, Kepemimpinan Integratif cenderung
kurang baik 61,72%, Kemapanan pola kepemimpinan dengan visi, misi belum cukup,
sehingga dibutuhkan integritas secara lintas sektoral dengan baik. Pelayanan
Publik (Prima) Kerakyatan, cenderung kurang baik sebesar 56,25 %.
Inisiatif melakukan
perubahan dengan berbagai upaya sistematik, banyak dilakukan, kekurangan dalam melakukan
perubahan yang tidak diharapkan dan terjadi di antaranya: 1. Membiarkan
rasa puas diri yang berlebihan. 2. Gagal membentuk tim pengarah perubahan yang kuat. 3. Menganggap
remeh kekuatan visi. 4. Visi
tidak dikomunikasikan dengan balk. 5. Membiarkan
rintangan yang menghadang pencapaian visi. 6. Gagal mendapatkan
kemenangan jangka pendek. 7. Terlalu
cepat menyatakan kemenangan akhir. 8.
Gagal membakukan perubahan ke dalam
budaya organisasi.
Dampak yang diharapkan
dari menurunnya Perilaku Arogansi Legislatif dan Sikap Apatisme Masyarakat,
antara lain: 1.
Menarik
orang berkomitmen dan memberi semangat. 2. Menciptakan makna dalam kehidupan pekerja. 3. Membangun kompetensi standar keunggulan. 4. Menjembatani
masa sekarang dan masa depan.
Kata kunci: Responsibilitas, Akuntabilitas, Perilaku
Legislatif, Sikap Apatisme Masyarakat, Kepemimpinan Visioner dan Integratif,
Pelayanan Publik.
Sugeng Rusmiwari, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang.
0 komentar:
Posting Komentar