AN-NISAA’
Wahai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu yang telah
menciptakanmu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya,
dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-2 dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu
saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasinmu. QS. AN-NISAA’: 1
SISTEM MANAJEMEN KINERJA YANG EFEKTIF
System Manajemen Kinerja seperti apa yang akan dipilih untuk
digunakan harus tergantung pada kebutuhan dan tujuan masing-masing organisasi.
Walaupun demikian Casio, 1992:270, menyarankan bahwa agar
sebuah program Manajemen Kinerja Efektif hendaknya memeneuhi syarat-2 berikut:
1.
Relevan:
Ha-2 atau faktor-2 yang diukur adalah yang
relevan (terkait) dengan pekerjaannya, apakah itu “output-nya, prosesnya atau
input-nya”.
2.
Sensitivity:
System yang digunakan harus cukup peka
untuk membedakan antara karyawan yang berprestasi dan tidak berprestasi.
3.
Reliablility:
System yang digunakan harus dapat
diandalkan, dipercaya bahwa menggunakan tolok ukur yang obyektif, sahih,
akurat, konsisten dan stabil.
4.
Acceptability:
System yang digunakan harus dapat
dimengerti dan diterima oleh karyawan yang menjadi penilai maupun yang dinilai
dan memfasilitasi komunikasi aktif dan konstruktif antara keduanya.
5.
Practicality:
Semua instrument, misalnya formulir yang
digunakan, harus mudah digunakan oleh kedua belah fihak tidak rumit, mengerikan
dan ber-belit-2.
Sumber:
Achmad s. Ruky, 2001, Sistem Manajemen Kinerja, Performance
Management System, Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima,
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hlm. 35-36.
0 komentar:
Posting Komentar