Adab Bertamu
Tanya: Assalamu ‘alaikum.
Bagaimanakah adab memasuki rumah orang lain? Saya ingin mendapatkan keterangan
yang jelas, syukron. Jazakallahu khoiro. (0818208***)
Jawab: Wa’alaikumussalaam warohmatullahi
wabarokatuh.
Sesungguhnya hal itu telah
dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam KitabNya dan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam Sunnahnya. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan
memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar
kamu (selalu) ingat.” (QS An Nuur: 27).
Dalam ayat ini diterangkan tentang
beberapa adab memasuki rumah orang lain, di antaranya
pertama: meminta izin berikut
mengucapkan salam tiga kali (dalam artian mengucapkan salam sudah termasuk di
dalamnya meminta izin), bila setelah itu belum juga ada jawaban maka hendaknya
kembali pulang. Dalilnya hadits riwayat Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudri.
Kedua: hendaknya tidak berdiri tepat
di depan pintu rumah orang yang didatangi, namun berdiri di sebelah kanan atau
kirinya pintu. Dalilnya hadits riwayat Abu Dawud dari Abdullah bin Bisyr.
Ketiga: bila ditanya oleh penghuni
rumah “Siapa?”, tidak diperkenankan menjawab, “Saya” tetapi harus menyebutkan
namanya.
Dalilnya saat Jabir bin Abdillah
mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian ditanya, “Siapa?”,
beliau menjawab, “Saya.” lalu Rasulullah berkata, “Saya! Saya!” seolah beliau
membencinya. (HR Bukhari dari Jabir). Keempat: bila rumah yang didatangi tidak
ada penghuni laki-lakinya (suaminya), yang ada hanya perempuan (istrinya) maka
tidak boleh meminta izin untuk masuk. Berkata Ibnu Katsir, “Berkata Ibnu
Juraij, aku bertanya kepada Atho`, bolehkah seorang laki-laki minta izin masuk
rumah kepada istri (yang suaminya sedang keluar rumah)? Beliau menjawab:
Tidak.” Kelima: bila si penghuni rumah menyuruh untuk pulang (sebelum diizinkan
masuk) maka wajib untuk pulang. Dalilnya firman Allah,
“Dan jika dikatakan kepadamu:
Kembali (saja)lah, maka hendaklah kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS An Nuur: 28).
Wal ‘ilmu ‘indallah.
Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Al
Atsary.
SUMBER : Buletin Al Wala’ Wal
Bara’ Edisi ke-43 Tahun ke-2 / 17
September 2004 M / 02 Sya’ban 1425 H
0 komentar:
Posting Komentar