Bahaya HP bagi Wanita
Bahaya alat (HP) ini bagi para
wanita sangatlah besar, terutama pada sesuatu yang bisa menimbulkan fitnah dan
tipu daya. Dan juga pada perkara yang terkadang mengejutkan berupa
kalimat-kalimat manis, yang tampak dari luar itu seolah-olah merupakan rahmah
(kasih sayang) namun pada hakekatnya itu adalah adzab.
Para wanita itu adalah orang-orang
yang kurang akal dan kurang agamanya. Oleh karena itulah disebutkan dalam
sebuah hadits bahwa Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata :
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم في
أضحى أو فطر إلى المصلى، فمر على نساء فقال : يا معشر النساء تصدقن فإني أريتكن
أكثر أهل النار. فقلن :وبم يارسول الله؟! قال : تكثرين اللعن وتكفرن العشير، ما
رأيت من ناقصات عقل ودين أذهب للب الرجل الحازم من إحداكن! قلن ومانقصان ديننا
وعقلنا يارسول الله؟ قال : أليس شهادة المرأة مثل نصف شهادة الرجل؟ قلن :بلى. قال
: فذلك من نقصان عقلها. أليس إذا حاضت لم تصل ولم تصم ؟ قلن : بلى. قال : فذلك من
نقصان دينها
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam keluar pada hari ‘Idul Adha atau ‘Idul Fithri manuju mushalla, kemudian
beliau melewati sekumpulan wanita, maka beliau pun bersabda : “Wahai sekalian
wanita, bershadaqahlah kalian, karena sungguhnya aku melihat kalian adalah
penghuni an- nar (nereka) yang paling banyak. ”
Mereka (para wanita tadi) bertanya:
“Mengapa bisa demikian wahai Rasulullah?” Beliau bersabda : Kalian banyak
melakukan caci maki dan membangkang pada suami. Dan aku tidak pernah melihat
(manusia) yang kurang akal dan agamanya namun mempermainkan akal kaum pria yang
bijak dari pada kalian.
Mereka (para wanita) berkata : ‘Apa
yang dimaksud dengan kurangnya agama dan akal pada kami wahai Rasulullah?’
Beliau bersabda: Bukankah persaksian seorang wanita itu sama dengan setengah
persaksian seorang laki-laki? Kami mengatakan : ‘Ya, benar. ’ Beliau bersabda:
Itulah di antara bentuk kurang akalnya.
Dan bukankah seorang wanita jika haid,
dia tidak shalat dan tidak berpuasa?
Mereka menjawab: ‘Ya, benar. ’
Beliau bersabda: Itulah di antara bentuk kurang agamanya.
(HR. Al-Bukhari 298, Muslim 80)
Bahaya alat (HP) ini bagi para wanita sangatlah besar, terutama pada sesuatu
yang bisa menimbulkan fitnah dan tipu daya. Dan juga pada perkara yang
terkadang mengejutkan berupa kalimat-kalimat manis, yang tampak dari luar itu
seolah-olah merupakan rahmah (kasih sayang) namun pada hakekatnya itu adalah
adzab. Sebagian wanita terkadang tidak mampu bersikap dengan tepat ketika
menghadapi hal-hal yang demikian, bahkan terkadang terpengaruh olehnya. Ini
terutama menimpa sebagian pemudi yang sudah mencapai masa pubertas, yang mereka
itu tidak bisa melihat perkara yang bermanfaat/positif bagi diri mereka sendiri
tanpa adanya perhatian dan pengawasan dari orang-orang yang mengurusi
(wali-wali) mereka, yaitu anak-anak yang tidak membentengi dirinya dengan
Al-Qur`an dan As-Sunnah.
Memberikan kesempatan kepada seorang
wanita untuk memegang HP, sehingga HP tersebut terus bersama dia, baik di
kamarnya, di jalan, pasar dalam keadaan tanpa adanya pengawasan dan perhatian
dari walinya dari kalangan orang-orang yang bertaqwa, sehingga mereka bebas
menelepon dan berbicara dengan siapa saja sekehendaknya, berkawan dengan siapa
saja baik laki-laki maupun perempuan, janjian dengan mereka, — kecuali wanita
yang memang Allah beri rahmat kepada mereka — , maka ini wahai ummat Islam
adalah peringatan penting.
Sungguh wanita itu sangat lemah, dia
sangat mudah larut dan rusak di tengah-tengah fitnah ini, dan syaithan
mempermainkan mereka semaunya.
Seruan Penting Kepada Setiap Wanita
‘Afifah (yang menjaga kehormatannya) Kegembiraan apa yang lebih besar daripada
ketika Allah memberikan hidayah kepada engkau? Sungguh engkau mendapat
kemuliaan setelah merasakan kehinaan, ketinggian setelah kerendahan, bagaimana
keadaan wanita dahulu sebelum masa Islam dan bagaimana keadaannya setelah
Islam! Allah memuliakan wanita, baik ibu, saudara perempuan, anak perempuan,
istri, dan kerabat yang barangsiapa menyambung tali kekerabatan (silaturrahim),
maka Allah akan menyambungnya, dan barangsiapa yang memutusnya, maka Allah akan
memutusnya.
Maka apakah yang diinginkan oleh
para penyeru kebebasan (emansipasi) wanita?! Apakah (dengan syariat Islam) ini
wanita menjadi terkekang di bawah agama Islam?! Alangkah buruknya kata-kata
yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
Kita perhatikan, fenomena yang tampak pada umat ini berupa kerusakan dan
telanjangnya sebagian wanita, serta tampilnya sebagian mereka di layar HP
dengan berbagai perhiasannya dalam keadaan menari, dan sebagian mereka tampil
dalam kondisi telanjang yang sangat memalukan, tidak pernah dijumpai yang
seperti ini di negeri-negeri kaum muslimin. Bahkan hal yang seperti ini berasal
dari negeri-negeri kafir. Kita memohon kepada Allah keselamatan.
Dan termasuk yang serupa dengan perkara
tersebut adalah munculnya sebagaian wanita sebagai bintang iklan, maka di
manakah rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala?! Tidakkah kamu ingat
-wahai hamba Allah- hari kematian engkau, di saat pergi meninggalkan dunia ini
untuik menuju akhirat?! Tidakkah kamu ingat ketika menghadap Allah Ta’ala besok
dan Dia menanyai engkau tentang apa yang kamu lakukan tersebut?! Bagaimana
jawabanmu pada hari itu?! Bimbingan Kelimabelas Tidak Memberi Kesempatan Kepada
Anak Kecil dan Anak yang Memasuki Usia Puber untuk memegang HP
Demikain juga termasuk perkara yang
penting adalah tidak memberi kesempatan kepada anak kecil untuk memegang HP,
karena sesuatu yang dipegang anak kecil itu sering hilang, kecurian, ataupun
yang lainnya, dan mereka tidak mengerti bahaya yang ada pada HP. Demikian pula
keadaan anak yang sedang memasuki masa puber. Kecuali disertai adanya perhatian
dan peringatan yang keras dari perkara yang bisa menyeret dia untuk terjatuh ke
dalam bahaya yang besar karena alat (HP) ini. Anak-anak itu berada dalam
tanggung jawab ayah dan ibu mereka sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ
مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6)
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6)
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar
radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
كلكم راع ومسئول عن رعيته فالإمام راع
وهو مسئول عن رعيته والرجل في أهله راع وهو مسئول عن رعيته ،والمرأة في بيت زاوجها
راعية ،وهي مسئولة عن رعيتها،والخادم في المال سيده راع وهو مسئول عن رعيته
Masing-masing dari kalian adalah
pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin
dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang suami itu pemimpin bagi
keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya itu, seorang istri itu
pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang pembantu
itu pemimpin bagi harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR. Al-Bukhari 2278, Muslim 1829)
sumber: www. darussalaf. or. id,
penulis: Abu Ibrahim
0 komentar:
Posting Komentar