Jumat, 21 Desember 2012

Bahaya HP bagi Wanita


Bahaya HP bagi Wanita
 
Bahaya alat (HP) ini bagi para wanita sangatlah besar, terutama pada sesuatu yang bisa menimbulkan fitnah dan tipu daya. Dan juga pada perkara yang terkadang mengejutkan berupa kalimat-kalimat manis, yang tampak dari luar itu seolah-olah merupakan rahmah (kasih sayang) namun pada hakekatnya itu adalah adzab.

Para wanita itu adalah orang-orang yang kurang akal dan kurang agamanya. Oleh karena itulah disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata :
خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم في أضحى أو فطر إلى المصلى، فمر على نساء فقال : يا معشر النساء تصدقن فإني أريتكن أكثر أهل النار. فقلن :وبم يارسول الله؟! قال : تكثرين اللعن وتكفرن العشير، ما رأيت من ناقصات عقل ودين أذهب للب الرجل الحازم من إحداكن! قلن ومانقصان ديننا وعقلنا يارسول الله؟ قال : أليس شهادة المرأة مثل نصف شهادة الرجل؟ قلن :بلى. قال : فذلك من نقصان عقلها. أليس إذا حاضت لم تصل ولم تصم ؟ قلن : بلى. قال : فذلك من نقصان دينها

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari ‘Idul Adha atau ‘Idul Fithri manuju mushalla, kemudian beliau melewati sekumpulan wanita, maka beliau pun bersabda : “Wahai sekalian wanita, bershadaqahlah kalian, karena sungguhnya aku melihat kalian adalah penghuni an- nar (nereka) yang paling banyak. ”

Mereka (para wanita tadi) bertanya: “Mengapa bisa demikian wahai Rasulullah?” Beliau bersabda : Kalian banyak melakukan caci maki dan membangkang pada suami. Dan aku tidak pernah melihat (manusia) yang kurang akal dan agamanya namun mempermainkan akal kaum pria yang bijak dari pada kalian.

Mereka (para wanita) berkata : ‘Apa yang dimaksud dengan kurangnya agama dan akal pada kami wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda: Bukankah persaksian seorang wanita itu sama dengan setengah persaksian seorang laki-laki? Kami mengatakan : ‘Ya, benar. ’ Beliau bersabda: Itulah di antara bentuk kurang akalnya. 

Dan bukankah seorang wanita jika haid, dia tidak shalat dan tidak berpuasa?
Mereka menjawab: ‘Ya, benar. ’ Beliau bersabda: Itulah di antara bentuk kurang agamanya.
(HR. Al-Bukhari 298, Muslim 80) Bahaya alat (HP) ini bagi para wanita sangatlah besar, terutama pada sesuatu yang bisa menimbulkan fitnah dan tipu daya. Dan juga pada perkara yang terkadang mengejutkan berupa kalimat-kalimat manis, yang tampak dari luar itu seolah-olah merupakan rahmah (kasih sayang) namun pada hakekatnya itu adalah adzab. Sebagian wanita terkadang tidak mampu bersikap dengan tepat ketika menghadapi hal-hal yang demikian, bahkan terkadang terpengaruh olehnya. Ini terutama menimpa sebagian pemudi yang sudah mencapai masa pubertas, yang mereka itu tidak bisa melihat perkara yang bermanfaat/positif bagi diri mereka sendiri tanpa adanya perhatian dan pengawasan dari orang-orang yang mengurusi (wali-wali) mereka, yaitu anak-anak yang tidak membentengi dirinya dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah.

Memberikan kesempatan kepada seorang wanita untuk memegang HP, sehingga HP tersebut terus bersama dia, baik di kamarnya, di jalan, pasar dalam keadaan tanpa adanya pengawasan dan perhatian dari walinya dari kalangan orang-orang yang bertaqwa, sehingga mereka bebas menelepon dan berbicara dengan siapa saja sekehendaknya, berkawan dengan siapa saja baik laki-laki maupun perempuan, janjian dengan mereka, — kecuali wanita yang memang Allah beri rahmat kepada mereka — , maka ini wahai ummat Islam adalah peringatan penting.

Sungguh wanita itu sangat lemah, dia sangat mudah larut dan rusak di tengah-tengah fitnah ini, dan syaithan mempermainkan mereka semaunya.

Seruan Penting Kepada Setiap Wanita ‘Afifah (yang menjaga kehormatannya) Kegembiraan apa yang lebih besar daripada ketika Allah memberikan hidayah kepada engkau? Sungguh engkau mendapat kemuliaan setelah merasakan kehinaan, ketinggian setelah kerendahan, bagaimana keadaan wanita dahulu sebelum masa Islam dan bagaimana keadaannya setelah Islam! Allah memuliakan wanita, baik ibu, saudara perempuan, anak perempuan, istri, dan kerabat yang barangsiapa menyambung tali kekerabatan (silaturrahim), maka Allah akan menyambungnya, dan barangsiapa yang memutusnya, maka Allah akan memutusnya.

Maka apakah yang diinginkan oleh para penyeru kebebasan (emansipasi) wanita?! Apakah (dengan syariat Islam) ini wanita menjadi terkekang di bawah agama Islam?! Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta. Kita perhatikan, fenomena yang tampak pada umat ini berupa kerusakan dan telanjangnya sebagian wanita, serta tampilnya sebagian mereka di layar HP dengan berbagai perhiasannya dalam keadaan menari, dan sebagian mereka tampil dalam kondisi telanjang yang sangat memalukan, tidak pernah dijumpai yang seperti ini di negeri-negeri kaum muslimin. Bahkan hal yang seperti ini berasal dari negeri-negeri kafir. Kita memohon kepada Allah keselamatan.

Dan termasuk yang serupa dengan perkara tersebut adalah munculnya sebagaian wanita sebagai bintang iklan, maka di manakah rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala?! Tidakkah kamu ingat -wahai hamba Allah- hari kematian engkau, di saat pergi meninggalkan dunia ini untuik menuju akhirat?! Tidakkah kamu ingat ketika menghadap Allah Ta’ala besok dan Dia menanyai engkau tentang apa yang kamu lakukan tersebut?! Bagaimana jawabanmu pada hari itu?! Bimbingan Kelimabelas Tidak Memberi Kesempatan Kepada Anak Kecil dan Anak yang Memasuki Usia Puber untuk memegang HP

Demikain juga termasuk perkara yang penting adalah tidak memberi kesempatan kepada anak kecil untuk memegang HP, karena sesuatu yang dipegang anak kecil itu sering hilang, kecurian, ataupun yang lainnya, dan mereka tidak mengerti bahaya yang ada pada HP. Demikian pula keadaan anak yang sedang memasuki masa puber. Kecuali disertai adanya perhatian dan peringatan yang keras dari perkara yang bisa menyeret dia untuk terjatuh ke dalam bahaya yang besar karena alat (HP) ini. Anak-anak itu berada dalam tanggung jawab ayah dan ibu mereka sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
(At-Tahrim: 6)

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كلكم راع ومسئول عن رعيته فالإمام راع وهو مسئول عن رعيته والرجل في أهله راع وهو مسئول عن رعيته ،والمرأة في بيت زاوجها راعية ،وهي مسئولة عن رعيتها،والخادم في المال سيده راع وهو مسئول عن رعيته
Masing-masing dari kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang suami itu pemimpin bagi keluarganya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya itu, seorang istri itu pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang pembantu itu pemimpin bagi harta tuannya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR. Al-Bukhari 2278, Muslim 1829)

sumber: www. darussalaf. or. id, penulis: Abu Ibrahim 

0 komentar:

Posting Komentar