Selasa, 19 Maret 2013

Etika Normatif



Etika Normatif

1.       Bersifat preskriptif = memerintahkan atau menentukan benar dan tidaknya suatu tingkah laku atau anggapan moral.
Untuk itu ia mengadakan argumentasi-argumentasi, jadi ia mengemukakan alas an-alasan mengapa suatu tingkah laku harus disebut baik atau buruk dan mengapa suatu anggapan moral dapat dianggap benar atau salah.
Pada akhirnya argumentasi-argumentasi itu akan bertumpu pada norma-norma atau prinsip-prinsip etis yang dianggap tidak dapat ditawar-tawar.
2.       Secara singkat dapat dikatakan, etika normative bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek.
3.       Etika normative dibagi
a.       Etika Umum
1.       Apa itu norma etis ?
2.       Jika banyak norma etis, bagaimana hubungan satu dengan yang lain ?
3.       Mengapa norma moral mengikat kita ?
4.       Apa itu nilai dan apakah kekhususan nilai moral ?
5.       Bagaimana hubungan tanggung jawab manusia dengan kebebasan ?
6.       Dapat dipastikan bahwa manusia sungguh-sungguh bebas ?
7.       Apakah yang dimaksud dengan hak dan kewajiban, dan bagaimana keterkaitan satu dengan yang lain  ?
8.       Syarat-syarat mana yang harus dipenuhi agar manusia dapat dianggap sungguh-sungguh baik dari moral ?
9.       Dst.
b.      Etika khusus
1.       Berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum atas wialayah perilaku manusia yang khusus.
2.       Primis normative dikaitkan dengan premis factual.
3.       Memiliki tradisi panjang dalam sejarah fiulsafat moral.
4.        Yang pada akhirnya disebut etika terapan (epplied ethics).

Sumber:
Bertens, Etika, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007, hlm.  17-19

0 komentar:

Posting Komentar