Tinjauan Teoritis Tentang Kepemimpinan
Pendekatan Perspektif Islam
Untuk memahami dasar konseptual dalam perspektif
Islam paling tidak digunakan tiga pendekatan yaitu Pendekatan Normatif,
Historis dan Teoritik.
a.
Pendekatan Normatif.
1.
Prinsip dan tanggung jawab dalam organisasi.
a.
Di dalam Islam telah digariskan bahwa setiap diri adalah pemimpin (minimal
untuk dirinya sendiri) dan untuk kepemimpinan itu ia dituntut untuk beranggung jawab.
b.
Untuk memahami makna tanggung jawab adalah substansi utama yang harus difahami
terlebih dahulu oleh seorang calon pemimpin agar amanah yang diserahkan
kepadanya tidak disia-siakan.
2.
Perspektif Etika Tauhid.
a.
Kepemimpinan Islam dikembangkan di atas prinsip-prinsip etika tauhid.
b.
Persyaratan utama seorang pemimpin yang telah digariskan oleh Alloh SWT,
dalam firman-Nya dalam QS, Ali Imron (3) ayat 118 , yang artinya saja: ”Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan)
kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata
kebencian dari mulut mereka, dan apa yang telah disembunyikan oleh hati mereka
lebih besar lagi. Sesungguhnya telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami),
jika kamu memahaminya.
3.
Prinsip Keadilan
a.
Untuk menjaga keseimbangan kepentingan, maka asas keadilan harus
benar-benar dijaga agar tidak muncul stigma-stigma ketidakadilanseperti
kelompok marginal dal lain-lain.
b.
Alloh SWT, berfirman dala QS. Shaad (38) ayat 26: yang artinya saja ”Hai
Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka
berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darai jalan Alloh akan mendapat azab yang
berat, karena mereka melupakani perhitungan.
4.
Prinsip Kesederhanaan.
Rasululloh, Saw, menegaskan bahwa seorang pemimpin itu
harus melayani dan tidak meminta untuk dilayani sebagaimana sabdanya, yang
artinya saja ”Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka” (HR. Abu Na’im)
b.
Pendekatan Historis
1.
Al-Qur’an begitu kaya dengan kisah-kisah umat masa
lalu sebagai pelajaran dan bahan perenungan bagi umat yang akan datang.
2.
Dengan pendekatan historis, diharapkan akan lahir
pemimpin-pemimpin Islam yang memiliki sifat sidiq, fathonah, amanah, dll.
3.
Hadis, Sirah Nabi, memuat pesan-pesan moral yang tak
ternilai harganya.
4.
Dan sejarah
yang obyektifakan bertutur dengan jujur tentang betapa rawannya hamba Alloh
yang bernama manusia ini, untuk tergelincir ke dalam lautan dosa.
c. Pendekatan
Teoritik
Islam yang telah sempurna, tidak menutup kesempatan
mengkomunikasikan ide-ide dan
pemikiran-pemikiran dari luar Islam, selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an
dan sunnal Rasululloh Saw.
Sumber: Veithzal Riva’i dan Deddy
Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali Pers, Raja Grafindo
Persada, 2011. h. 10 -12.
0 komentar:
Posting Komentar