Selasa, 26 Maret 2013

Tinjauan Teoritis Kepemimpinan


Tinjauan Teoritis Tentang Kepemimpinan Pendekatan Perspektif Islam  

Untuk memahami dasar konseptual dalam perspektif Islam paling tidak digunakan tiga pendekatan yaitu Pendekatan Normatif, Historis dan Teoritik.
a.    Pendekatan Normatif.
1.       Prinsip dan tanggung jawab dalam organisasi.
a.    Di dalam Islam telah digariskan bahwa setiap diri adalah pemimpin (minimal untuk dirinya sendiri) dan untuk kepemimpinan itu ia dituntut untuk  beranggung jawab.
b.   Untuk memahami makna tanggung jawab adalah substansi utama yang harus difahami terlebih dahulu oleh seorang calon pemimpin agar amanah yang diserahkan kepadanya tidak disia-siakan.
2.       Perspektif Etika Tauhid.
a.    Kepemimpinan Islam dikembangkan di atas prinsip-prinsip etika tauhid.
b.   Persyaratan utama seorang pemimpin yang telah digariskan oleh Alloh SWT, dalam firman-Nya dalam QS, Ali Imron (3) ayat 118 , yang artinya saja: ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang telah disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
3.       Prinsip Keadilan
a.    Untuk menjaga keseimbangan kepentingan, maka asas keadilan harus benar-benar dijaga agar tidak muncul stigma-stigma ketidakadilanseperti kelompok marginal dal lain-lain.
b.   Alloh SWT, berfirman dala QS. Shaad (38) ayat 26: yang artinya saja ”Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darai jalan Alloh akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakani perhitungan.
4.       Prinsip Kesederhanaan.
Rasululloh, Saw, menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus melayani dan tidak meminta untuk dilayani sebagaimana sabdanya, yang artinya saja ”Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka” (HR. Abu Na’im)
b.    Pendekatan Historis
1.    Al-Qur’an begitu kaya dengan kisah-kisah umat masa lalu sebagai pelajaran dan bahan perenungan bagi umat yang akan datang.
2.    Dengan pendekatan historis, diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin Islam yang memiliki sifat sidiq, fathonah, amanah, dll.
3.    Hadis, Sirah Nabi, memuat pesan-pesan moral yang tak ternilai harganya.
4.    Dan  sejarah yang obyektifakan bertutur dengan jujur tentang betapa rawannya hamba Alloh yang bernama manusia ini, untuk tergelincir ke dalam lautan dosa.
c.     Pendekatan Teoritik
Islam yang telah sempurna, tidak menutup kesempatan mengkomunikasikan  ide-ide dan pemikiran-pemikiran dari luar Islam, selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan sunnal Rasululloh Saw.

Sumber: Veithzal Riva’i dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Rajawali Pers, Raja Grafindo Persada, 2011. h. 10 -12.

0 komentar:

Posting Komentar