Selasa, 03 Juli 2012

Materi 32, Pengembangan Organisasi, Impor BBM dan Salah Kebijakan

Materi 32 Impor BBM dan Salah Kebijakan Ada logika sangat sederhana yang mestinya jadi pegangan bagi mereka yang kebetulan duduk sebagai bagian dari pemangku kepentingan / penentu kebijakan di bidang perminyakan nasional, khususnya yang menyangkut BBM, agar kebijakan dan langkah yang diambil berada di jalur yang benar. Di tingkat makro, logika sederhana itu adalah semakin besar kapasitas ekonomi nasional seperti yang dicerminkan oleh jumlah dan pertumbuhan PDB setiap tahun, semakin besar pula energy / BBM bisa selalu terpenuhi untuk seluruh kebutuhan agar roda perekonomian terus berjalan, bahkan bias dipercepat pertumbuhannya guna dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. Sebaiknya dihindari kebijakan yang mengekang, membatasi, menjatah kebutuhan BBM masyarakat. Kebijakan seperti itu berlawanan dengan tujuan pertumbuhan ekonomi. Adapun masalah “beban subsidi BBM” sebaiknya dipecahkan dengan menggunakan kebijakan energy yang benar: diversifikasi dan menaikkan harga bila dimungkinkan secara social politis. Sumber; Kurtubi, Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Opini, Kompas, Jumat, 29 Juni 2012, h. 6. Tambahan Kapasitas Kilang BBM (Ribu Barrel Per Hari) Negara 2000 2010 Tambahan Kapasitas Kenaikan China 5.407 10.121 4.714 87% India 2.219 3.703 1.484 67% Taiwan 732 1.197 465 64% Thailand 899 1.253 354 40% Korea 2.598 2.712 114 5% Singapura 1.255 1.385 130 10% Indonesia 1.127 1.158 31 0.3% Sumber: BP Statistics 2012

0 komentar:

Posting Komentar