Superleadership: Siapa Membuat Keputusan ?
Seorang superleader harus mampu memimpin orang lain,
memimpin dirinya sendiri hingga menyerahkan hamper sebagian besar keputusannya
pada yang dipimpinnya.
Superleader hanya membuat keputusan yang penting yang benar-benar dipikirkan secara matang dalam
waktu yang cukup panjang agar keputusan ini benar-benar berharga.
Keputusan lainnya dibuat oleh orang-orang yang tepat sesuai
dengan masalah, isu atau peluangnya.
Seorang superleader harus mengidentifikasi lima peran: Pertama,
sebagai pemimpin, penjaga utama, penerjemah, guru, pemimpin dan menjadi nilai
utama. Kedua, sebagai penasehat utama. Ketiga, sebagai petugas akuntabilitas. Keempat,
sebagai selebrator , cheerleader yang dapat membantu memecahkan konflik. Dan yang
kelima, sebagai seorang yang memilih orang yang akan membuat keputusan akhir.
Nilai kebersamaan telah member kontribusi dukungan terhadap
kelompok yang meliputi perusahaan.
Integritas menekankan kebutuhan bagi individu untuk memenuhi
komitmennya, dan komitmen perusahaan.
Keadilan membangkitkan sensivitas terhadap posisi dan
pandangan yang lain.
Kesenangan tumbuh dari manfaatkan kemampuan seseorang
menjadi kontribusi pada upaya menyeluruh.
Penekanan tanggung jawab sosial menjadi kesadaran dan
melayani kebutuhan orang lain.
Nilai-nilai ini membentuk outward-looking orientation dalam
pikiran para personel dan memacu keinginan untuk bertanggung jawab dalam
bekerja untuk kepentingan kelompok.
Sumber:
Veithzal Rivai, Deddy Mulyadi, 2010, Kepemimimpinan dan
Perilaku Organisasi, Edisi Ketiga, Penerbit PT Rajagrafindo Persada, hlm. 80.
0 komentar:
Posting Komentar