Jumat, 10 Mei 2013

Superleadership: Siapa Membuat Keputusan ?


Superleadership: Siapa Membuat Keputusan ?

Seorang superleader harus mampu memimpin orang lain, memimpin dirinya sendiri hingga menyerahkan hamper sebagian besar keputusannya pada yang dipimpinnya.
Superleader hanya membuat keputusan yang penting  yang benar-benar dipikirkan secara matang dalam waktu yang cukup panjang agar keputusan ini benar-benar berharga.
Keputusan lainnya dibuat oleh orang-orang yang tepat sesuai dengan masalah, isu atau peluangnya.
Seorang superleader harus mengidentifikasi lima peran: Pertama, sebagai pemimpin, penjaga utama, penerjemah, guru, pemimpin dan menjadi nilai utama. Kedua, sebagai penasehat utama. Ketiga, sebagai petugas akuntabilitas. Keempat, sebagai selebrator , cheerleader yang dapat membantu memecahkan konflik. Dan yang kelima, sebagai seorang yang memilih orang yang akan membuat keputusan akhir.
Nilai kebersamaan telah member kontribusi dukungan terhadap kelompok yang meliputi perusahaan.
Integritas menekankan kebutuhan bagi individu untuk memenuhi komitmennya, dan komitmen perusahaan.
Keadilan membangkitkan sensivitas terhadap posisi dan pandangan yang lain.
Kesenangan tumbuh dari manfaatkan kemampuan seseorang menjadi kontribusi pada upaya menyeluruh.
Penekanan tanggung jawab sosial menjadi kesadaran dan melayani kebutuhan orang lain.
Nilai-nilai ini membentuk outward-looking orientation dalam pikiran para personel dan memacu keinginan untuk bertanggung jawab dalam bekerja untuk kepentingan kelompok.

Sumber:
Veithzal Rivai, Deddy Mulyadi, 2010, Kepemimimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi Ketiga, Penerbit PT Rajagrafindo Persada, hlm. 80.



0 komentar:

Posting Komentar