Tantangan Superleadership.
Dalam superleadership, putaran penting dalam proses
leadership adalah bahwa para pengikut dianggap menjadi pemimpin-pemimpin.
Jika para pengikut memimpin diri mereka sendiri, apakah
pemimpin tersebut betul-betul memimpin secara keseluruhan ?
Jawabannya adalah “ya”, meskipun perilaku pemimpin khusus
tersebut sangat berbeda.
Pemimpin memimpin para pengikutnya untuk sedapat mungkin
menjadi pemimpin yang terbaik bagi dirinya sendiri.
Prakiraan Outcome Tipe Leadership
Strongman:
·
Pemenuhan jangka pendek;
·
Pembelajaran jangka pendek;
·
Fleksibilitas rendah;
·
Ketidakpuasan;
·
Pergantian tinggi;
·
Pemberontakan jangka panjang;
·
Inovasi rendah;
·
Kerelaan.
Visionary Hero:
·
Prestasi tinggi;
·
Antusiasme;
·
Komitmen jangka panjang;
·
Keterlibatan emosional;
·
Kesulitan dengan ketidakhadiran pemimpin karena
tergantung atau pergantian jika pemimpin meninggalkan tempat;
·
Permasalahan jika visi pemimpin tidak benar atau
tidak etis.
Transactor:
·
Prestasi bagus sekali;
·
Kepuasan dengan dibayar;
·
Pergantian rendah;
·
Inovasi rendah;
·
Perhitungan, melayani sendiri, perspektif;
·
Kerelaan.
Superleader:
·
Prestasi tingggi jangka panjang;
·
Kebingungan / frustrasi jangka pendek;
·
Percaya diri pengikut tinggi;
·
Pengembangan pengikut tingi;
·
Fleksibilitas sangat tinggi;
·
Mampu bekerja dalam ketidakhadiran pemimpin;
·
Kerja tim.
Dalam jangka panjang superleadership dapat menghasilkan
keuntungan penting terutama dalam usaha meningktakan prestasi, inovasi dan
pemenuhan bagi para pemimpin dan pengikutnya (self-leader).
Self-leadership adalah mesin dan menyediakan banyak energy yang
diperlukan untuk kesuksessan.
Singkatnya superleadership member inspirasi dan kemudahan
bagi pengikutnya:
Sumber:
Veithzal Rivai, Deddy Mulyadi, 2010, Kepemimimpinan dan
Perilaku Organisasi, Edisi Ketiga, Penerbit PT Rajagrafindo Persada, hlm. 69.
0 komentar:
Posting Komentar