Rabu, 08 Oktober 2014

PARADIGMA

PARADIGMA

Dalam perkembangan khazanah pengetahuan manusia dewasa ini, berbagai hal yang dijadikan sumber acuan atau sudut pandang bagi sutau persoalan kerap juga disebut “paradigm”, seperti yang lazim kita dengar, “paradigm pembangunan” atau “paradigm belajar” dan sebagainya.

Sebutan dan penggunaan kata “paradigm” semacam ini dapat menimbulkan berbagai macam interpretasi, karena konteksnya sangat situasional.

Menurut Thams Khus (Veeger,1993:22), paradigma adalah pandangan yang mendasar tentang apa yang menjadi pokok persoalan dalam Ilmu Pengetahuan (sosial) tertentu.

Dengan ungkapan lain dapat dikatakan, bahwa sebuah paradigm adalah jendela keilmuan yang dapat digunakan untuk “melihat” dunia sosial.

Persoalannya adalah jernih tidaknya sebuah “jendela ilmu” yang digunakan akan sangat memengaruhi pemahaman seseorang tentang apa dan bagaimana sesungguhnya dunia sosial itu, baik menurut fakta subjektif maupun fakta objektif.

Tetapi yang jelas, bertitik tolak dari satu paradigma tertentu, seorang ilmuwan dapat memusatkan dan merumuskan permasalahan objek kajian yang menjadi sasaran bidang ilmunya, lalu memilih dan menetapkan teori dalam rumpun paradigm itu yang relevan dalam persoalan yang tengah dikaji, serta menetapkan metode penelitian untuk mencari dan menentukan jawaban atau bukti-bukti empirisnya di lapangan.

Sumber:
I.B.Wirawan, 2013, Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma, Fakta Sosial, Definisi Sosial & Perilaku Sosial, Penerbit Kencana, Jakarta.


0 komentar:

Posting Komentar