ORIENTASI GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1.
Gaya Direktif:
Pembuat keputusan gaya direktif mempunyai
toleransi rendah pada ambiguitas; dan
Berorientasi pada tugas dan masalah teknis;
Pembuat keputusan ini cenderung lebih
efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam memecahkan masalah;
Pembuat keputusan direktif juga berfokus
pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat;
Mereka berorientasi pada tindakan,
cenderung mempunyai focus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin
mengontrol, dan secara umum, menampilkan gaya kepemimpinan otokratis;
2.
Gaya Analitik:
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai
toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi
teknis;
Jenis ini suka menganalisis situasi;
Pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu
menganalisa sesuatu;
Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi
dan alternative dari pada pembuat keputusan direktif;
Mereka juga memerlukan waktu lama untuk
mengambil keputusan, tetapi mereka merespon situasi baru atau tidak menentu
dengan baik;
Mereka cenderung mempunyai gaya
kepemimpinan otokratis;
3.
Gaya Konseptual:
Pembuat keputusan gaya konseptual mempuntai
toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat, dan peduli pada lingkungan
social;
Mereka berpandangan luas dalam memecahkan
masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa
mendatang;
Pembuat keputusan ini membahas sesuatu
dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian
mengandalkan intusi dalam mengambil keputusan;
Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil
risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah;
Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka
dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam
pengambilan keputusan;
4.
Gaya Perilaku:
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai
dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan
social;
Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan
baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran
pendapat;
Mereka cenderung menerima saran, sportif
dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada tulisan;
Mereka cenderung menghindari konflik dan
sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang lain;
Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai
kesulitan untuk berkata “tidak” kepada orang lain, dan mereka tidak membuat
keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
Sumber:
Fred Luthans, Perilaku Organisasi, Edisi 10, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 2006.
0 komentar:
Posting Komentar