TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam teori pengambilan keputusan, tujuan merupakan sesuatu
yang hendak diraih atau diselesaikan oleh pembuat keputusan;
Bila keputusan dikaitkan dengan masalah, maka tujuannya
adala mencari penyelesaian masalah;
Sedang visi dan misi yang hendak diwujudkan, maka tujuannya
adalah peraihan atau pencapaian visi dan misi tersebut;
Namun pencapaian tujuan bagaimanapun juga, merupakan kasus
masalah;
Karena untuk mencapai tujuan kita dihadapkan pada beragam
peristiwa yang rumit (lihat kembali bagian masalah dan pengambiloan keputusan);
Tujuan dapat dirinci ke d tingkatan tujuan:
-
Umum;
-
Abstrak;
-
Spesifik;
-
Penting;
-
Kurang penting;
Bila tujuan sudah drinci maka gunakan istilah criteria;
Seorang pengambil keputusan dapat memiliki lebih dari satu
tujuan (multiple objective);
Kondisi terdapatnya lebih dari satu tujuan menimbulkan
pemilihan tujuan atas dasar peringkat;
Kebijakan untuk melakukan peringkat ini merupakan kewajaran,
karena sifat dari tujuan berubah menjadi kompetitif (competitive objectives)
begitu terdapat lebih dari satu tujuan;
Mengapa sifat kompetetif ini dapat muncul ?
Karena adanya sejumlah keterbatasan (constraints, scarcity)
dalam pencapaian tujuan;
Bila keterbatasan dan kelangkaan tidak terdapat dalam
kehidupan nyata, maka kita dapat meraih beberapa tujuan sekaligus tanpa
hambatan;
Tujuan yang bersifat kompetetif ini dikenal pula sebagai
tujuan konflik (conflicting objectives);
Keputusan yang diambil secara tidak tepat dalam kasus tujuan
tersebut di atas akan menghasilkan konflik situasi (conflict of situation);
Konflik ini muncul karena tujuan berganda tidak dirinci
secara jelas, mana yang hendak didahulukan untuk diraih;
Selain itu terjadi karena keputusan untuk memilih satu
tujuan tidak didasarkan pada analisis yang menyeluruh lagi mendalam atas
beragam konsekuensi;
Kita dapat temukan konflik seperti ini dalam menejemen
pemerintahan dan manajemen kota di Negara kita;
Masalah dan tujuan tidak secara jelas diperingkat;
Pengambilan keputusan di organisasi tersebut tidak menetapkan
skala prioritas masalah dan tujuan yang hendak diselesaikan dan diraih;
Sehingga keputusan yang diambil sering menimbulkan masalah
lain;
Sedang pengambilan keputusan yang baik adalah penentu
pilihan solusi yang menghilangkan atau meminimalkan timbulnya masalah baru /
lain pada kemudian hari.
Sumber:
Rizky Dermawan, Pengambilan Keputusan, Landasan Filosofis,
Konsep, dan Aplikasi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2004.
0 komentar:
Posting Komentar