APA ITU BUDAYA ORGANISASI
Setelah melalui perjalanan panjang, budaya yang pada mulanya
hanya menjadi kajian bidang-2 studi antroplogi belakangan juga menjadi kajian
bidang-2 studi lain seperti psikologi, sosiologi, komunikasi, organisasi dan manajemen.
Kajian budaya dalam bidang studi organisasi bermula ketika
terjadi perubahan paradigma dalam cara memandang organisasi yakni ketika
organisasi tidak lagi dipandang semata-mata sebagai instrument membantu manusia
memenuhi kebutuhan-2 nya, tetapi organisasi dipandang seolah-olah sebagai
makhluk hidup (living systems) dan sebagai sebuah masyarakat di mana aspek
kehidupan organisasi dan lingkungannya lebih mendapat perhatian ketimbang
menempatkan organisasi sekedar sebagai alat;
Sebagai mahkluk hidup, misalnya organisasi dianggap
mengalami daur hidup-lahir, menjadi anak-2, remaja, dewasa, tua dan selanjutnya
boleh jadi mati;
Oleh karena itu agar bisa bertahan hidup, tumbuh dan
berkembang, organisasi harus bisa beradaptasi dengan lingkungan;
Jika gagal beradaptasi kemungkinan yang terjadi adalah
sebaliknya, organisasi akan mengalami siklus kehidupan yang jauh lebih pendek;
Keharusan beradaptasi dengan lingkungan secara tidak
langsung menunjukkan bahwa organisasi sesungguhnya tidak berada pada ruang
isolasi yang terpisah dari lingkungannya;
Organisasi juga dianggap tidak statis, sebaliknya organisasi
merupakan bagian integral dari sebuah system yang lebih besar yang secara
dinamik selalu mengalami perubahan;
Semakin lingkungan berubah semakin organisasi dituntut untuk
menyesuaikannya;
Sebagai makhluk hidup, selain dituntut untuk memiliki daya
adaptasi terhadap lingkungan eksternal, kehidupan internal organisasi juga
dianalisis dan dipahami dengan cara berbeda;
Sebagai contoh, sekumpulan orang yang menjadi anggota organisasi
bukan sekedar kumpulan orang-2 yang bekerja untuk organisasi bukan sekedar
kumpulan orang-2 yang bekerja untuk organisasi dan semuanya berfikiran rasional
melainkan mereka adalah sebuah masyarakat dengan segala atributnya;
Layaknya sebuah masyarakat dengan demikian hal-2 berikut
mungkin saja terjadi dalam sebuah organisasi;
1.
Keanggotaan sebuah organisasi umumnya berasal
dari individu-2 yang berbeda latar belakang, tata nilai dan budaya;
Bahkan tujuan masing-2 ketika bergabung
dengan organisasi juga bisa berbeda;
Itulah sebabnya organisasi harus bisa
memenuhi kebutuhan setiap individu yang terlibat dalam organisasi agar pada
saat yang sama mereka mau membantu organisasi mencapai tujuan-2 nya;
2.
Keberadaan masing-2 anggota organisasi bisa
dikatakan tidak bebas nilai karena sebelumnya bergabung dengan organisasi
mereka telah memiliki tata nilai dan budaya yang diadopsi dari tata nilai dan
budaya masyarakat di luar organisasi;
Organisasi dengan demikian merupakan
bertemunya berbagai macam tata nilai dan budaya yang bahkan memungkinkan
terciptanya tata nilai dan budaya baru;
3.
Sebagai sebuah masyarakat maka di dalam
organisasi terjadi interaksi social antar para anggotanya;
Akibatnya hubungan di antara mereka juga
bukan hannya hubungan formal, lebih dari itu terkadang lebih bersifat informal,
emosional dan cultural;
Oleh karenanya para pengelola organisasi
diharapkan bisa member perhatian yang seimbang terhadap kedua aspek tersebut
yakni aspek formal dan informal;
Sumber:
Achmad Sobirin, 2009, Budaya Organisasi, Pengertian, makna dan
aplikasinya dalam kehiduoan organisasi, Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar