FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tujuan akhir dari memahami factor-2 pendukung dan pelemah,
landasan konsep, asumsi yang melandasi pengambilan keputusan adalah:
1.
Untuk membuat keputusan yang lebih baik, secara
akal sehat dan bijak;
2.
Untuk memahami secara baik proses penentu
pilihan atas beragam alternative dan solusi terhadap masalah;
3.
Untuk menghindari terjadinya pengambilan
keputusan secara tergesa-gesa dan salah;
4.
Untuk menghindari penggunaan sejumlah ide yang
tidak relevan dengan penyelesaian masalah, penggunaan sejumlah asumsi yang
salah, munculnya ketakutan yang tidak beralasan, dan perasaan-2 emosional yang
menghambat tercapainya proses pengambilan keputusan yang baik;
Pada akhirnya, menilai keputusan yang terbaik adalah hal
yang sulit;
Karena pengambilan dilakukan pada masa kini, sedang hasil
terlihat pada masa depan;
Dengan kata lain, keputusan yang diambil merupakan pilihan
atas peristiwa yang diharapkan akan terjadi, dengan berdasarkan atas data masa
lalu;
Suatu keputusan dinilai terbaik bila proses pengambilan
keputusan tersebut dapat mengurangi peluang terjadinya masalah (risiko) atas
sebuah peristiwa, dan keputusan berhasil menyelesaikan masalah dengan tuntas;
Semenjak sebuah masalah dikatakan sebagai “kasus penentuan
tingkat peluang”, maka proses pengambilan keputusan dapat juga dikatakan
sebagai “proses penentuan tingkat peluang keberhasilan alternative solusi”;
Masalah dipandang sebagai gap antara perkiraan dengan
kenyataan;
Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya ditujukan untuk
mendapatkan “nilai yang obyektif dan sempurna” atas peluang, dan gap tersebut;
Semakin kecil peluang terjadinya gap, semakin sempit gap
yang akan terwujud, maka akan semakin baik nilai keputusan yang diambil;
Pengambilan keputusan
selalu dihadapkan pada kondisi bagaimana meminimalkan peluang gap yang besar;
Pengambilan keputusan dalam organisasi selalu diarahkan
untuk mengasilkan nilai peluang yang besar, agar resiko yang diterima kecil;
Jargon utama yang selalu dikumadangkan dalam pengambilan
keputusan adalah: “Meraih manfaat terbesar dengan resiko terkecil”;
Masalah yang berhasil dituntaskan dengan baik menunjukkan
kualitas dari seorang pengambil keputusan;
Sumber:
Rizky Dermawan, 2004, Pengambilan Keputusan, Landasan
Filosofis dan Aplikasi, Penerbit Alfabeta, Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar