Jumat, 13 Maret 2015

MK Pancasila Dasar Sosiologis



Dasar Sosiologis

Bahan Kuliah Pendidikan Pancasila
Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah mempraktikan Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan kenyataan-kenyataan (materil, formal, dan fungsional) yang ada dalam masyarakat Indonesia. Kenyataan objektif ini menjadikan Pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis (peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan traktat) maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, kesepakatan atau kesepahaman, dan konvensi.
Kebhinekaan atau pluralitas masyarakat bangsa Indonesia yang tinggi, dimana agama, ras, etnik, bahasa, tradisi-budaya penuh perbedaan, menyebabkan ideologi Pancasila bisa diterima sebagai ideologi pemersatu. Data sejarah menunjukan bahwa setiap kali ada upaya perpecahan atau pemberontakan oleh beberapa kelompok masyarakat, maka nilai-nilai Pancasilalah yang dikedepankan sebagai solusi untuk menyatukan kembali. Begitu kuat dan ‘ajaibnya’ kedudukan Pancasila sebagai kekuatan pemersatu, maka kegagalan upaya pemberontakan yang terakhir (G30S/PKI) pada 1 Oktober 1965 untuk seterusnya hari tersebut dijadikan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila perlu dilestarikan dari generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat bangsa. Pelestarian nilai-nilai Pancasila dilakukan khususnya lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat disemaikan dan dikembangkan secara terencana dan terpadu.


Sumber:  Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Direktorat Pemebalajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, 2013.


Related Posts:

  • Dahsyatnya Tahajud Dahsyatnya Tahajud بسم الله الرحمن الرحيم Oleh :Ustadz Abu Adib Segala puji hanya untuk Allah Ta’ala semata. Shalawat dan salam semoga tercurah… Read More
  • Dalil Sedekah Bisa Mengubah Takdir Dalil Sedekah Bisa Mengubah Takdir Ada sebuah hadits yang menyatakan bahwa takdir bisa dirubah. Dengan bersedekah, takdir yang sudah ditetapkan A… Read More
  • Fadilah Shalat Tahajud Fadhilah Shalat Tahajud Fadhilah utama shalat tahajud sebagaimana diutarakan dalam Al Qur'an adalah Maqam Mahmudah. Ini adalah derajat yang tingg… Read More
  • Kebaikan dan Kebajikan | Mutiara Hikmah Subuh Kebaikan dan Kebajikan | Mutiara Hikmah Subuh Sebagai renungan setelah shalat subuh adalah sebuah hadits Shahih dari HR Muslim. Barang siapa mel… Read More
  • Rezeki / Kekayaan Rezeki dari Pesugihan Suatu rezeki yang didapatkan dengan cara ikut pesugihan tentulah tidak barokah karena hal tersebut mengambil jalan pintas. … Read More

0 komentar:

Posting Komentar