PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI SEBUAH SENI
Manusia adalah makhluk pembuat keputusan (decision-making
man), pengambil keputusan, penentu atas sebuah pemilihan dari sejumlah pilihan;
Pengambilan keputusan terjadi setiap saat sepanjang hidup
manusia;
Kehidupan manusia adalah kehidupan yang selalu diisi oleh
peristiwa pengambilan keputusan;
Kita dapat mengatakan: “Tiada saat tanpa pengambilan
keputusan”.
Pengambilan keputusan merupakan prasyarat penentu tindakan;
Pengambilan keputusan adalah causa bagi respond tindakan,
bagi effect konsekuensi;
Namun kebanyakan dari manusia tidak pernah tahu akan
konsekuensi dari suatu keputusan yang diambil;
Ketidak tahuan akan bagaimana seharusnya sebuah keputusan
diambil dapat mengantarkan kita pada dua konsekuensi- baik atau buruk;
Sering sesuatu yang telah diputuskan oleh seseorang
dipandang menghasilkan keuntungan;
Walau pada kenyataannya kerugian yang muncul;
Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal apa yang kita
benci, yang kita pandang buruk sesungguhnya mendatangkan manfaat bagi kita;
Boleh jadi pula kita menyukai sesuatu, padahal sesuatu
tersebut sesungguhnya mendatangkan kerugian bagi kita;
Bila kita menghadapi masalah, termasuk masalah dalam
pencapaian tujuan, maka langkah terbaik adalah mempertimbangkan seluruh
alternative solusi terbaik mungkin dengan menggunakan “alat” pertimbangan yang
tepat;
Pendekatan terhadap penyelesaian masalah yang benar membantu
kita dalam meraih keputusan yang memiliki konsekkuensi baik (berhasil
menyelesaikan masalah);
Namun pandangan yang muncul atas dorongan bahwa hawa nafsu
dalam pengambilan keputusan keputusan, missal: keputusan dalam menentukan
alokasi sumber daya guna memenuhi keinginan yang tidak terbatas, telah
memberikan konsekuensi buruk, masalah besar dalam bentuk kerusakan lingkungan
dan kerusakan social budaya;
Pernah kita merenung kala mengambil keputusan:
Akibat atau konsekuensi apa yang akan muncul dari keputusan
yang akan diambil ?
Apakah solusi yang akan diambil menguntungkan satu pihak
saja, namun merusak pihak lain ?
Bagaimana pengaruh dari tindakan yang akan saya ambil
terhadap lingkungan; baik atau buruk ?
Masalah dalam kehidupan adalah bukti kedangkalan dan
keterbatasan logika;
Keterbatasan yang didorong hawa nafsu menjadikan kita tidak
pernah dapat tepat mengetahui sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari;
Sedang mengetahui “secara tepat” atas sesuatu yang akan
terjadi pada kemudia hari hanya dapat dicapai bila seseorang menguasai
langkah-langkah untuk “:melihat” masa depan; melalui pendalaman atas “wadah” untuk
melihatnya: Ilmu dan seni pengambilan keputusan;
Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni yang harus
dicari, dipelajari, dimiliki dan dikembangkan secara mendalam oleh setiap
orang;
Bila manusia gagal menguasai bidang tersebut, maka muncullah
beragam masalah;
Masalah yang muncul dalam pencapaian tujuan dapat
dihubungkan dengan ketidakmampuan kita dalam melakukan proses pengambilan
keputusan, dalam menentukan pilihan yang tepat;
Kita tidak lagi mengusasi dengan benar dan baik bagaimana
seharusnya pengambilan keputusan rendah, maka peluang kita untuk selalu
menghadapi masalah juga besar;
Hal penguasaan ilmu dan seni ini berlaku bagi indiveidu
maupuan bagi organisasi;
Pengambilan keputusan merupakan saripati penggerak tindakan;
Sebuah tindakan selalu dan pasti selalu, akan didahului oleh
pengambilan keputusan, dimulai oleh pemilihan satu alternative solusi;
Pengambilan keputusan disebut sebagai seni karena kegiatan
tersebut selalu dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang memiliki karakteristik
keunikan tersendiri;
Keputusan yang diambil dalam kasus penentuan pembelian
bangunan untuk kantor organisasi dengan keputusan yang diambil untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia memerlukan pendekatan pengambilan
keputusan yang berbeda-beda;
Pengambilan keputusan terprogram dan tidak terprogram,
keputusan dalam kondisi konflik atau tekanan waktu, memerlukan penerapan seni
tersendiri yang bersifat unit;
Pengambilan keputusan yang merupakan seni selalu terikat
pada tujuan yang hendak dicapai, jenis masalah yang dihadapi, serta factor-2
lingkungan yang mempengaruhi;
Setiap keputusan yang muncul atas pandangan pengambilan
keputusan sebagai sebuah seni akan memiliki “cita rasa dan nuasa” yang
berbeda-beda;
Perbedaan tersebut dapat muncul semenjak pembuat keputusan
memiliki perbedaan dalam beragam hal, seperti:
-
Perbedaan kecerdasan;
-
Kerangka berfikir;
-
Tingkat preferensi atas masalah;
-
Serta persepsi;
Selain itu pengambilan keputusan sebagai seni juga
dipengaruhi oleh perbedaan beragam factor lingkungan internal organisasi,
seperti:
-
Budaya dan struktur organisasi;
-
Gaya kepemimpinan atasan dan
-
system komunikasi dalam organisasi;
Perbedaan-perbedaan tersebut selalu mempengaruhi keputusan
yang diambil;
Oleh karenanya, pengambilan keputusan sebagai sebuah seni
tidak dapat “dipelajari” oleh terdapatnya sejumlah perbedaan unik, yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan;
Untuk meraih tahapan seni pengambilan keputusan, ilmu
tentang pengambilan keputusan jelas tidak bias ditinggalkan;
Sumber:
Rizky Dermawan, Pengambilan Keputusan, Landasan Filosofis,
Konsep, dan Aplikasi, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2004.
0 komentar:
Posting Komentar