Minggu, 16 Oktober 2011

Bahan Kuliah Etika dan Filsafat Adm. Negara


Bahan Kuliah

ETIKA DAN FILSAFAT ADMINISTRASI NEGARA

 Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112

MAHASISWA ILMU ADMINISTRASI NEGARA MAU DIJADIKAN APA ?
1.       Calon Leader-Pemimpin / Bangsa ?
2.       Calon Administrator Publik ?
3.       Agent of change ?
4.       Agent of Development ?
5.       Decision Maker ?
6.       Aktor Kebijakan ?
7.       Auditor Publik ?
8.       Peneliti ?
9.       Motivator ?
10.   Advokator.
11.   dst

HIERARKHI
1.      ETIKA,
2.       MORAL (REINFORCEMENT)
3.       NILAI BAIK, BURUK (RESPECT) (RESPONSIBILITAS)
4.       FILSAFAT,
5.       PATOLOGI
6.       TUKANG PEMIMPIN
7.       DECISION MAKAER
8.       PUBLIC SERVICE
9.       EFEKTIF, EFISIEN, MORALITAS, KEJUJURAN
10.   EKSPLORASI LEADERSHIP (DEVELOPMENT)
11.   MARJINALISASI LEADERSHIP
12.   HUMAN RELATION
13.   QQ
14.   THE WAY OF LIFE
15.   META LEADERSHIP (ETIKA, MORAL, FILSAFAT, AGAMA)
16.   DAYA / OUTHORITY/POWER

PENGERTIAN ETIKA 
Etika adalah
1.      perilaku manusia yang mampu membedakan baik dan buruk setelah diadopsi dan diadaptasikan dalam kehidupan masyarakat;
2.      tata susila ( kesusilaan), tata sopan santun ( kesopanan ) yang ada dalam keluarga, masyarakat, organisasi, pemerintahan, bangsa dan negara;
3.      Nilai-nilai, norma-norma, kaidah yg berada dalam masy dan  agama;

Etika berupa: 
1.      etika umum (etika sosial) dan
2.      etika khusus (etika politik/ETIKA PEMIMPIN,etika pemerintahan, etika administrasi negara, dst ).
3.      dikenal dengan etika profesional atau kompetensi, misalkan kode etik: kedokteran, pers, pendidik/dosen, akuntansi, hakim, pengacara, adminstrator publik, ETIKA KEPEMIMPINAN, dll            

Kesimpulan Etika
Etika adalah sistim nilai pribadi / kelompok, norma, moral yang digunakan untuk memutuskan atau menilai apa yang paling benar dan tepat untuk tindakan ttt.

Menurut Bertens (1999:6) etika berarti :
1.       Nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
2.       Kumpulan asas atau nilai moral
3.       Ilmu tentang yang baik dan buruk

Definisi Moral = Etika
1.        Yunani, kata moral bermakna adat, istiadat, kelakukan, kebiasaan, tabiat, watak, akhlak, cara hidup
2.        Etika = moral, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur perilakunya.

Pandangan Kristen  Mengenai Etika
  1. Etika Kristen berdasarkan kehendak Allah
  2. Etika Kristen bersifat mutlak
  3. Etika Kristen berdasarkan Wahyu Allah
  4. Etika Kristen bersifat menentukan
  5. Etika Kristen itu Deontologis
Sumber: Pdt. Tony Tampake.

Moral dan moralitas
1.      Moral yaitu keyakinan suatu masyarakat/organisasi berkenaan dengan karakter atau kelakukan manusia.
2.      Moralitas merupakan sistem nilai  bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia atau masyarakat / organisasi.

PENGERTIAN ETIKA DAN MORALITAS
  1. Pengertian Etika
Nilai-nilai normatif pola perilaku seseorang atau  sesuatu badan/lembaga /organisasi sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungan.
  1. Pengertian Moralitas
Nilai-nilai normatif yang menjadi keyakinan dalam diri  seseorang atau sesuatu badan/lembaga/organisasi yang menjadi faktor pendorong untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

KONSEPSI ETIKA
1.      Etika berkenaan dgn disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh berserta pembenarannya.
2.      Etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA
1.      PRINSIP KEINDAHAN
2.      PRINSIP PERSAMAAN
3.      PRINSIP KEBAIKAN
4.      PRINSIP KEADILAN
5.      PRINSIP KEBEBASAN
6.      PRINSIP KEBENARAN

Perbedaan etika dan moral
1.      Etika menjawab pertanyaan “apakah saya harus melangkah atau melakukan dengan cara itu?”
2.      Moral menjawab pertanyaan “bagaimana saya harus melangkah atau melakukan itu dengan baik?”

Definisi norma
1.      Norma yaitu ukuran, garis pengarah, atau kaidah bagi pertimbangan dan penilaian sesuatu;
2.      Norma mengandung sangsi dan penguatan (reinforcement)

Definisi Nilai
Nilai / value / valere(Latin):
1.      berguna, mampu, berdaya, berlaku, kuat.
  1. kualitas suatu yang dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, atau dapat menjadi objek kepentingan
  2. yang memberi hidup lebih bermakna, titik tolak, isi, dan tujuan
  3. yang dijunjung tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan seseorang.

Nilai-nilai Etika dimasyarakat
Ada 4 nilai Etika yang berkem bang  dalam masyarakat, yaitu :
a.        Nilai agama
b.       Nilai moral
c.        Nilai sosial
d.       Nilai undang-undang

Value/nilai:
1.      Benar dan Salah
  1. Baik dan Buruk (respect)
  2. Kepantasan untuk dilakukan (best to do)
  3. Just and Fair (hanya dan tidak hanya)

ETIKA BAGIAN FILSAFAT
Filsafat          : alam berpikir = alam pikiran
Berfilsafat   : berpikir mendalam dgn sungguh
Semua manusia adalah filosof
Filosof           :  orang yang hanya memikirkan dgn sungguh-sungguh dan mendalam ttg hakekat segala sesuatu DLM MENGAMBIL KEPUTUSAN yang ETIS

APA ITU FILSAFAT
1.      Filsafat, bahasa Yunani :
a.      Philos artinya: Gemar, senang atau cinta;
    1. Sophia artinya: Kebijaksanaan
  1. Filsafat berarti cinta kepada kebijaksanaan.
  2. Menjadi bijaksana berarti berusaha mendalami hakekat sesuatu
  3. Pengertian Etimologis Filsafat
  4. Philein = mencintai; sophos = kearifan/kebijaksanaan.
  5. Filsafat; usaha untuk mencintai kearifan

JADI SAUDARA DIHARAPKAN / DICETAK MENJADI PEMIMPIN YG BIJAKSANA
APA ITU FILSAFAT
1.      Berfilsafat berarti berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, yaitu:
  1. Adanya sesuatu itu;
  2. Fungsinya, Ciri-cirinya, Kegunaannya, Masalah-masalahya dan Pemecahannya;

ARTI FILSAFAT
1.      Filsafat
à mater scientiarum induk segala ilmu  (cat. > dulu)
l  Kelahiran Filsafat di Yunani Kuno (di Miletos) 6 SM
à Kemenangan akal atas mite Thales (Father of Philosophy): Arche à Air
l  Filsafat (Ina) = Falsafah (Arab) = Philosophy (Ing) = Philosophia (Latin) = Philosophie (Jerman, Belanda, Prancis) ß Philosophia (Yunani).
Philosophia ßà  philein (mencintai) + sophos (bijaksana) philos (teman) + sophia (kebijaksanaan)
l  Pythagoras (572-497 SM) à “philosophos” (lover of wisdom)
l  Filosof bukan orang yang sudah mencapai & memiliki kebenaran, tetapi selalu mengejar & mencintai kebenaran

BER  FILSAFAT  BERARTI
mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya, yaitu:
1.      Adanya sesuatu itu;
2.       Fungsinya;
3.       Ciri-cirinya;
4.       Kegunaannya;
5.       Masalah-masalahya dan Pemecahannya;

 FILSAFAT BISA BERUPA...
1.         Sikap,
2.         Metode berpikir,
3.         Kel. persoalan,
4.         Kel. Teori
5.         Analisa bahasa/Istilah,
6.          Pemahaman yg menyeluruh atau
7.         Pandangan Hidup

OBJEK FILSAFAT
1.      Objek Material : Segala sesuatu yang ada
                                1. Tipikal / sungguh-sungguh ada
                                2. Dalam kemungkinan
                                3. Dalam pikiran/konsep
2.      Objek Formal : Hakikat terdalam / substansi / esensi / intisari / nilai manusia;

JENIS-JENIS PERSOALAN FILSAFAT
Keberadaan (being) atau eksistensi (exixtence)
                à cab. Metafisika, Pengetahuan (knowledge) atau kebenaran (truth)
                à cab. Epistemologi  &  Logika, Nilai-Nilai (values)
                à cab. Etika (kebaikan) & Estetika (keindahan)

Ciri-ciri Berpikir Filsafat  Adm. Negara -  Kepemimpinan
1.      Radikal; sampai ke pokok persoalan
2.       Kritis; tanggap thd persoalan yg terjadi
3.       Rasional; sejauh dpt dijangkau IQ
4.       Reflektif; mencerminkan pengalaman pribadi & orang lain
5.       Konseptual; hasil konstruksi pemikiran

Ciri-ciri Berpikir Filsafat Kepemimpinan
1.      Koheren; runtut, berurutan, sistematis
2.       Konsisten; berpikir lurus/tdk berlawanan.
3.       Sistematis; saling berkaitan.
4.       Metodis; ada cara utk menjawab masalah.
5.       Komprehensif; menyeluruh
6.       Bebas & bertanggungjawab

Manfaat Filsafat Bagi Proses Belajar dan Mengajar
1.      Membiasakan diri utk bersikap kritis.
2.      Membiasakan diri utk bersikap logis-rasional Opini & argumentasi.
3.      Mengembangkan semangat toleransi dlm perbedaan pandangan (pluralitas).
4.      Mengajarkan cara berpikir yg cermat dan tdk kenal lelah.

Cabang Utama                  Cabang Khusus
1.      Metafisika             Filsafat Ketuhanan
2.      Epistemologi         Filsafat Sejarah
3.      Aksiologi               Filsafat Ilmu
4.      Logika                   Filsafat Politik &Ideologi
5.      Etika                      Filsafat Administrasi
6.      Estetika                 Filsafat Komunkasi
7.       Filsafat Manusia       Filsafat Kepemiminan
ARTI FILSAFAT ADMINISTRASI DENGAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN
1.      Filsafat Kepemimpinan adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang diterima secara kritis.
  1. Filsafat Kepemimpinan adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap etika, moral yang sangat kita junjung tinggi.
  2. Filsafat Kepemimpinan adalah usaha untuk mendapatkan gambaran yang utuh sebagai manusia dan pemimpin.
  3. Filsafat Kepemimpinan adalah sekumpulan problema kepemimpinan yang langsung mendapatkan perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh pemimpin.

MANFAAT BELAJAR FILSAFAT AMD. NEGARA - KEPEMIMPINAN
1.      Untuk menjajagi kemungkinan adanya pemecahan terhadap problema kepemimpinan.
2.      Pengkajian filsafat kepemimpinan dapat membawa pada perubahan perilaku pemimpin, yang dapat mempengaruhi arah kebijakan yang diambil.
3.      Pengkajian filsafat kepemimpinan dapat membuahkan keseimbangan penggunaan IQ, EQ, SQ……..QQ

KEPEMIMPINAN ETIS
1.      Gabungan membuat KEPUTUSAN ETIS dan ber- PERILAKU ETIS
2.       KODE ETIS
3.       Ini disebut AKUNTABEL / AKUNTABILITAS

PERILAKU ETIK
1.      Perilaku Pemimpin yang sesuai / konsisten dengan nilai-2
  1. BLANCHARD dan PEALE, 1998:
1.      Perilaku sejalan dg 7-an;
2.      Secara pribadi merasa bangga;
3.      Berperilaku sabar dan penuh keyakinan;
4.      Berperilaku dg teguh;
5.      Berperilaku secara konsisten benar-2  penting;
     
PERILAKU PEMIMPIN SEJALAN DG TUJUAN
A.      Keputusan memberikan makna dan arti hidup;
B.      Dasar bagi perilaku etik pribadi maupun organisasi;
C.      Organisasi dan Masyarakat Etik;

FILSAFAT ADM. NEGARA -  KEPEMIMPINAN
1.      Pemikiran mengenai KEBENARAN yang dilakukan peminpin dalam pengambilan keputusan;
2.      Pemimpin: memikirkan, menentukan dan memilih bentuk/pola kehidupan organisasi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara;

ISU  FILSAFAT ADM. NEGARA - KEPEMIMPINAN
1.      Orang yg tahu banyak teori berenang, belum tentu ia dapat berenang;
2.      Orang yg tahu banyak teori / banyak seminar kepemimpinan, belum tentu ia dapat memimpin;Sarjana Il. Adm. Neg. = Pemimpin = Terjun / Praktek / melatih menjadi pemimpin, GAYA KEPEMIMPINAN
3.      Bukan TUKANG PEMIMPIN / Tukang Insinyur;

PEMIMPIN vs TUKANG PEMIMPIN
1.      Untuk dapat berenang ?
2.       Untuk dpt menyetir mobil ?
3.       Untuk dpt memimpin ?
4.       Ketrampilan / KOMPETENSI

PEMIMPIN
Pemimpin membutuhkan lebih dr sekedar ketrampilan ttp nilai-2 yg mendasar: ETIKA (Agama, Moral, Sosial, UU) dan FILSAFAT.

Etika, Filsafat Adm. Negara - Kepemimpinan
Pendidikan untuk memimpin dengan baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan hakikat manusia
Pertanyaan:
Apakah yang sebaiknya saya lakukan?
1.      Etika, Filsafat Adm. Negara - Kepemimpinan
  1. Membahas keutamaan yang harus dilaksanakan oleh Pemimpin
  2. Merealisasikan nilai-nilai kepemimpinan dalam:
                * Kelembagaan/organisasi (constitutional /         organizational values)
                * Motivasi Pemimpin (motivational leadership   values)

LANDASAN ETIKA ADM. NEGARA - KEPEMIMPINAN INDONESIA
1.      Ideologi / Falsafah Pancasila, UUD 1945 Negara RI;
  1. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan  Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
  2. UU No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
  3. UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UU No. 8 Tahun 1974  Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian ( LN No. 169 dan Tambahan LN No. 3090 );
  4. PP No. 60 tentnag Disiplin Pegawai Negeri .   

PATOLOGI ETIKA ADM. NEGARA - KEPEMIMPINAN
Patologi adalah hambatan atau penyakit kepemimpinan yang memiliki sifat politis, ekonomis, sosio-kultural, dan teknologikal.

PATOLOGI ETIKA ADM. NEGARA - KEPEMIMPINAN
1.      Patologi etika pemimpin antara lain:
2.      Patologi etika kepemimpinan akibat persepsi, perilaku dan gaya pemimpin: penyalah-  gunaan wewenang, statusquo, menerima sogok, takut perubahan dan inovasi, sombong menghindari keritik, nopoteisme, arogan, tidak adil, paranoid,  otoriter, patronase, dsb;
3.      Patologi etika kepemimpinan akibat pengetahuan dan keterampilan berupa : puas diri, tidakteliti, bertindak  tanpa berpikir, counter produktif, tidak mau berkembang/belajar, pasif, kurang prakarsa/inisiatif, tidak produktif, stagnasi dsb.
4.      Patologi etika kepemimpinan karena tindakan melanggar hukum berupa : menerima suap, tidak jujur, korupsi, penipuan, kriminal, sabotase, dsb.
5.      Patologi etika kepemimpinan akibat keprilakukan berupa : kesewenangan, pemaksaan, konspirasi, diskriminasi, tidak sopan, kerja legalistik, dramatisiasi, indisipliner, inersia, tidak berkeprimanusiaan, negatifisme, kepentingan  sendiri, non profesional, vested interest, pemborosan  dsb.
6.      Patologi akibat situasi internal berupa : tujuan dan sasaran tidak efektif dan efisien, kewajiban sebagai beban, eksploitasi, eksstrosi/pemerasan, pengangguran terselubung, kondisi kerja yang tidak nyaman, tidak adan kinerja, miskomunikasi dan informasi, spoil sisten, oper personil dsb.

PEMBAHARUAN PERILAKU ETIKA  ADM. NEGARA - KEPEMIMPINAN
1.      Redifinisi, reorientasi dan revitalisasi perilaku kepemimpinan dan etika dan filsafat. 
2.      Pembaharuan sistem kepemimpinan yang berorientasi pada work and job description;
3.      Pembaharuan cara pandang yang memiliki kepemimpinan visoner dan  akuntabilitas;
4.      Perilaku individu  pemimpin pada standar berkualifikasi, kompetensi dan profesional dan berbudaya.      
5.      Gaya Kepemimpinan berbasis Kompetensi
6.      Fungsi Kepemimpinan ( Kebijakan, pelayanan, kemitraan, kerjasama,  pemberdayaan sumber daya dsb )
7.      Proses Kepemimpinan dengan pendekatan strategis;
8.      Perilaku pemeimpin berorientasi nilai, norma, aturan, etika, moral adat istiadat, budaya dan agama.

KOMPETENSI PERILAKU  
1.      Kualifikasi,
2.      Kompetensi
3.      Profesionalisme
4.      Proporsionalisme, dsb

KEPEMIMPINAN
1.      Kepemimpinan adalah inti dari manajemen;
2.      Motor atau daya penggerak dari pada semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi;
3.      Resources digolongkan pada 2 besar:
a.       Human resources;
b.      Non human resources;

PENYAKIT ADM. NEGARA - KEPEMIMPINAN
1.      Penyakit Kepemimpinan disebut juga dengan Patologi Leadership;
2.      Fenomena Perilaku Kepemimpinan yang berkaitan dengan Ketidak sesuaian dg:
a.      Kaidah-kaidah;
b.      Norma-norma;
c.       Moralitas;
d.      Rasionalitas;
e.      Agama;

PATOLOGI KEPEMIMPINAN
l  Asal mu’asal Patologi dari Ilmu Kedokteran / Ilmu Kesehatan;
l  Semua tingkah laku pemimpin yang berten tangan dg:
a.       Norma kebaikan;
b.      Moral dan hak milik;
c.       Hidup rukun antara pemimpin dan bawahan;
d.      Disiplin kebaikan dan hukum formal dan agama; 

PENYAKIT ATAU PATOLOGI KEPEMIMPINAN
l  Manusia sbg unsur utama Kepemimpinan:
l  Niat utama adalah mempengaruhi/bekerja sama dg orang lain untuk mencapai tujuan;
l  Tujuan bersama / bukan tujuan pribadi dengan mengormankan orang lain;
l  Secara realitas Penyakit Kepemimpinan, banyak menyerang:
a.       Para pemimpin / ilmuwan;
b.      Pemimpin / birokrat / praktisi politik, sampai dengan pemimpin agama, dst

I S U
1.    Apakah virus kepemimpinan dapat diobati ?;
2.    Apakah duka kepemimpinan saat ini semakin parah ?
3.    Fondasi Keberhasilan Kepemimpinan, sangat ditentukan oleh sehat atau tidaknya kepemimpinan;
4.    Jawabanya Ilmiah pada Risearch Kompetensi yg kita praktikumkan !

I S U
l  Aktivitas Kepemimpinan yg sehat apabila:
a.       Adanya kerjasama antara pemimpin dan anggota yang harmonis;
b.      Tidak saling serobot dan;
c.       Tidak saling menyakiti,
d.      Tidak mau menang sendiri;
e.      Tidak saling menyalahkan;
l  Aktivitas Kepemimpinan yg sehat apabila:
a.       Pembagian dan batasan tugas yang jelas;
b.      Berjalan berdasarkan norma-norma pengatur an dan keteraturan,
c.       Fondasi yang dibangun tdk rapuh / krn fondasi yg rapuh menggambarkan kegagalan kepemimpinan;

ISU / PERTANYAAN
l  Proses Patologi Kepemimpinan:
a.       Melumpuhkan rasionalitas;
b.      Melumpuhkan moralitas;
c.       Melumpuhkan keteguhan iman;
d.      Melumpuhkan Kejujuran;
e.      Ujungnya Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Keserakahan, Egoisme, dst.          
                Ini disebut Patologi ETIKA KEPEMIMPINAN;

ISU / PERTANYAAN
l  ETIKA PROFESI /
l  KODE ETIK KEPEMIMPINAN
l  Efektif, Efisien, Rasional, Moralitas dan Kejujuran;

ISU DAN VIRUS
l  Mengapa Manusia selalu mencari peluang untuk memperoleh kesempatan menjadi pemimpin praktis atau profesi kepemimpinan ?
l  Virus-virus Patologi Kepemimpinan, saat ini menyerang Ilmuwan (KITAKAH?) / Akademisi, Praktisi / Profesi, Lembaga-2 Negara / Swasta, Lembaga Politik, dst;

PEMIMPIN MAHKLUK EKSPLORATIF DAN POTENSIAL
l  Eksploratif krn pemimpin memiliki kemam puan untuk mengembang kan diri secara fisik maupun psikis;
l  Potensial krn pd pemimpin tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yg dikembangkan;
l  PEMIMPIN MAHKLUK EKSPLORATIF DAN POTENSIAL
l  Pemimpin eksploratif dan potensial berarti dapat menciptakan Kepemimpinan Yang Sehat,
l  Ttp sebaliknya juga dpt menciptakan penyakit apabila Pemimpin tdk lagi Menjunjung Kebenaran dan Kejujuran; 

PENYAKIT KORUPSI DAN TERAPINYA
l  Patologi Korupsi Pemimpin, sangat ditakuti oleh organisasi internasional, negara, pemerintah, swasta, masyarakat, dst.
l  Kalau kita menjawab dengan Kebenaran dan Kejujuran (ETIKA), maka ia akan menjawab itu kebodohan kamu;
l  Dan bagi yg terlibat korupsi, itulah kelebihannya;

APAKAH PATOLOGI
PEMIMPIN KORUPTOR ITU
l  Pemimpin Korupsi adalah perbuatan atau tindakan pemimpin, negara/pemerintah, politik, swasta, masyarakat yg melakukan pelanggaran ETIKA, Moralitas, Rasionalitas, KEIMANAN (Agama), dan UU yg berlaku dg mendapatkan sesuatu keuntungan yg dpt berakibat merugikan orang lain / negara, pemerintah, kepenting an umum, swasta / masyarakat.

PEMIMPIN KORUPSI
l  Proses Berfikir dan Tingkah Laku pemimpin yang menggunakan otoritasnya dalam pelanggaran ETIKA, moralitas, rasionalitas, kejujur an, keimanan/keagamaan, UU yg berlaku dg mendapatkan suatu keuntungan dlm rangka memenuhi keinginan dan kebutuhan.   

BAGAIMANA CARA MENGOBATINYA PATOLOGI KEPEMIMPINAN
  1. PENINGKATAN PENDIDIKAN / ILMU / KEBUDAYAAN;
  2. PENINGKATAN ETIKA DAN MORALITAS;
  3. PENINGKATAN KEIMANAN / KEAGAMAAN;
  4. PENINGKATAN KEJUJURAN;
  5. KALAYAKAN HIDUP;
  6. PENINGKATAN PERATURAN DAN DISIPLIN
  7. REWARD;

KEKUATAN-DAYA-POWER KEPEMIMPINAN
  1. Kekuatan Pengetahuan (knowledge power);
  2. Kekuatan Ilmu (science power);
  3. Kekuatan Informasi (information power);
  4. Kekuatan Analisis (analysis power);
  5. Kekuatan Finansial (financial power);
  6. Kekuatan Komitmen (komitmen power);
  7. Kekutan Organisasi (organizational power)

ISU PATOLOGI
KESERAKAHAN PEMIMPIN
Metode, Teknik, Gaya, Teori, Tipe yg dilakukan Pemimpin bertindak untuk menguasai sebagian atau keseluruhan faktor-2 kenikmatan, dengan mengorbankan orang lain;

ISU PATOLOGI
EGOISME KEPEMIMPINAN
l  EGOISME, adalah suatu sifat pemimpin yang ingin menang sendiri, dari pemikiran, harta dan benda karena dirinyalah yang paling terbaik (the best) dan yang lain biasa saja.
l  PADAHAL manusia/pemimpin butuh keadilan, ketenteraman, keharmonisan, kewajaran

FENOMENOLOGIS PATOLOGI
EGOISME KEPEMIMPINAN
PEMIMPIN MEMILIKI SIFAT TERTUTUP (introver);
l  Ciri-2 memilki pemikiran rasional, cerdas, tetapi kikir, serakah, iri drengki, tertutup;
PEMIMPIN MEMILIKI SIFAT TERBUKA (ekstrover);
l  Tidak kikir, peduli pada yg lain, kasih sayang;

TERAPI PATOLOGI
EGOISME KEPEMIMPINAN
  1. Interaksi Kepemimpinan;
  2. Budaya Keterbukaan;
  3. Pendidikan dan pelatihan;
  4. Komunikasi formal dan non formal;
  5. Menciptakan inovasi keunggulan setiap anggota;
  6. Menciptakan konsensus;

ETIKA PROFESI PEMIMPIN
1. Penguasaan ilmu dan teknologi;
2. Penguasaan strategik;
3. Berkolaborasi;
4. Bernegosiasi;
5. Penguasaan informasi;
6. Jujur;
7. Mengmabil Keputusan;

SIKAP APATISME PEMIMPIN
l  Disebabkan ketidak: tahuan, mengertian sehingga menjadi kekaburan, juga karena anggapan yang keliru bahwa apa yang dinginkan pemimpin sama dengan apa yang diinginkan anggota dampaknya KEMARJINALAN / keterpinggiran.

KEMARJINALAN KEPEMIMPINAN
l  Kemarjilanan (keterpinggiran) Kepemimpinan / Manusia, berarti masalah besar yang dihadapai oleh Pemimpin atau Manusia, karena dapat berakibat negatif atau terpaksa dan tidak berdaya dalam melakukan aksi, reaksi dan interaksi yang efektif, efisien, rasional dan kejujuran dalam mengambil keutusan atau kebijakan.

SALAH SATU SOLUSI
l  PENINGKATAN KOMPETENSI DAN  BUDAYA PENDIDIKAN;
l  PENINGKATAN ETIKA DAN MORAL;
l  PENINGKATAN KEAGAMAAN;
l  RESAERCH DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN;
l  DILEMA MARJINALISASI PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN
l  Berfikir rasional lebih banyak dibentuk dalam pendidikan;
l  Pendidikan suatu proses pembentukan Kecerdasan  ( IQ ) dan Kemahiran Bekerja (team work / EQ);

DILEMA MARJINALISASI PENDIDIKAN KEPEMIMPINAN
l  Kecerdasan dan Kemahiran adalah Karunia Tuhan (Alloh) “Lakhaula Wala Quata Illabilah”
l  Pertanyaan…bagiamana IQ dan EQ saudara-2 kita yg tdk Mendapat Kesempatan Pendidikan spt Saudara ?
l  Mereka termasuk Kelompok marjinalisasi?

UNSUR MARJINALISASI KEPEMIMPINAN
l  KEMISKINAN;
l  Tdk memiliki kemampuan secara material atau im-material;
l  Tdk mampu memperoleh pendidikan yg layak;
l  KEBODOHAN;
l  Orang yg tidak memiliki ilmu, wawasan ilmiah, tdk memiliki kemahiran dlm bekerja, kehidupannya tergantung dg orang lain;
l  KEMISKINAN melahirkan KEBODOHAN;
l  Bgaimana pemecahannya ?

ETIKA KOMPETENSI &
PATOLOGI KEPEMIMPINAN
  1. Menghilangkan Kebodohan;
  2. Menghilangkan Ketergantungan;
  3. Menghindari Kekalahan;
  4. Menghindari Kegagalan;
  5. Menghindari Kemiskinan;
  6. Memenangkan Kejujuran / Agama;

MARJINALISASI KEPEMIMPINAN
ETIKA DAN MORAL
l  Moralitas bukan hanya sekedar aturan turun temurun, tetapi tertuang baik tertulis maupun tdk tertulis, yg diciptakan manusia maupun Tuhan Yang Maha Esa (Alloh / ..)
l  Ajaran moralitas menggambarkan suaqtu kebenaran atau kesalahan;
l  Pengandaian bukan ajaran moralitas;
l  Moralitas tdk selamanya diungkapkan / IQ? Ttp juga dlm perasaan / EQ ?

MORALITAS KEPEMIMPINAN
l  Alat pemersatu tindakan dan pemikiran (benar, salah, jujur dalam pikiran juga dalam hati/perasaan);
HIPOTESIS (saudara sbg Calon Pemimpin)
l  Jika moralitas calon pemimpin baik,
l  Maka akan menjadi pemimpin yg baik;

DAMPAK MORALITAS
l  POSITIF;
l  Memberikan ketenteraman dan ketenangan memimpin;

l  NEGATIF;
l  Aksi, reaksi dan interaksi tdk sesuai dg ajaran moralitas itu sendiri;

VIRUS PATOLOGI KEMARJINALAN MORALITAS KEPEMIMPINAN
  1. Ketidak pekaan thd task and human description;
  2. Ketidak pekaan thd ekologi;
  3. Ketidak pekaan thd moral, etika atau aturan-2;
  4. Ketidak pekaan thd anggota/masyarakat;
  5. Ketidak pekaan thd tujuan;
  6. Ketidak pekaan thd organisasi;

Menurut penelitian*,
rata-rata manusia mengingat
:
20% dari apa yang di dengar
30% dari apa yang di baca
40% dari apa yang di lihat prosesnya
50% dari apa yang di katakan
60% dari apa yang di kerjakan
90% dari apa yang kita lihat,
        dengar, katakan dan kerjakan         
                                    
Akronim Kata Auditor
l   A - adaptability
l   U - understandability
l   D - dedication
l   I - independence
l   T - trustworthiness
l   O - objectiveness
l   R – reliability    Qudrat Chalim (STAN)

Prinsip Etika Profesi Kepemimpinan (KONSEP)
  1. Kepentingan Publik
  2. Tanggung Jawab Profesi
  3. Integritas
  4. Obyektivitas
  5. Kompetensi

TOP QUALITY LEADERSHIP
l  Mengembangkan pribadi & profesional
l  Mengembangkan hubungan pribadi
l  Mengembangkan efektivitas kepemimpinan
l  Mengembangkan produktivitas organisasional

CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERPRINSIP
l  Terus belajar
l  Berorientasi pada pelayanan
l  Memancarkan energi positif
l  Mempercayai orang lain
l  Hidup seimbang
l  Melihat hidup sebagai suatu petualangan
l  Sinergistik
l  Berlatih untuk memperbaiki diri

Peran yang dimiliki LEADER
l  Interpersonal.
l  Informational
l  Decisional.

KEPEMIMPINAN
l  Motor atau daya penggerak dari pada semua sumber daya dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi;
l  Resources digolongkan pada 2 besar:
l  Human resources;
l  Non human resources;
l  Capital’
l  SDA

HAKEKAT KEPEMIMPINAN
Melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-2 ttt:
l  a. kepribadian (personality);  
l  b. kemampuan (ability);  
l  c. kesanggupan (capability);  
l  d. Serangkaian kegiatan (activity)
l  E. Tanggung jawab (acuntability)
Proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi

HUMAN RELATION
l  Inti dari kepemimpinan;
l  Keseluruhan rangkaian hubungan;
l  baik yang bersifat formal;
l  antara atasan dengan bawahan;
l  atasan dengan atasan;
l  serta bawahan dengan bawahan;
l  yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa;
l  sehingga tercipta suatu teamwork dan;
l  suasana kerja yang intim dan;
l  harmonis dalam rangka pencapaian tujuan;

Beyond / Quantum Ledership
l  Intellectual quality, tetapi juga sekaligus bersama-sama dengan;
l  Emotional quality, dan ;
l  Spiritual quality;
Mengapa begitu  ?
l  Karena Profesi Kepemimpinan adalah ;
l  menjual  factor-2 jasa kepercayaan;
l  yang membentuk Team Work yang baik;
l  dan menciptakan sinergi yang  optimal;

ESQ / IQ, EQ, SQ, QQ
l  Emotional and Spiritual Quotient, ESQ,
l  adalah sebuah solusi konkrit bagi pemimpin yang mengalami tantangan besar untuk mengembangkan kualitas sumber  daya manusia yang menjunjung tinggi profesionalisme;
l  Jadi orang yang berhasil adalah berhasil secara lahiriyah dan batiniyah, dengan memiliki tingkat kecerdasan emosi dan spiritual secara seimbang, disamping kemampuan intelektualitasnya;

PBM LEADERSHIP
l  Proses Belajar dan Mengajar, pendidikan, seharusnya menjembatani penemuan jati diri (Self-Reinvention), sehingga yang perlu dipacu adalah  meningkatkan kualitas / personal skill development;
l  Manusia adalah mahluk dua-demensional yang membutuhkan penyelarasan kebutuhan akan kepentingan dunia dan akhirat (Dr. Ali Shariati);

Konsep  IQ, EQ & SQ
l   Oleh sebab itu manusia harus memiliki :
l  Konsep duniawi atau kepekaan emosi dan intelegensia yang baik (EQ plus IQ);
l  Dan penting pula penguasaan ruhiyah vertical atau Spiritual Quotient (SQ);
l  Gabungan dari ketiganya disebut Emotional Spiritual Quotient / ESQ;
l  ESQ, dapat memelihara keseimbangan antara kutub keakhiratan dan kutub keduniaan;
l  The way of life;
l  Matahati punya kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran dari pada dua indera penglihatan (Jalaludin Rumi);
l  Sebuah kecenderungan klasik, sepanjang sejarah manusia, bahwa konflik-konflik intelektual yang besar, berlangsung menurut oposisi biner (dua posisi yang berseberangan) sebut saja Eq vs SQ, dll;
l  Kumutlakan peran IQ yang dulu begitu diagungkan kini sedikit bergeser posisinya dengan keberadaan EQ yang begitu menghebohkan;
Robert Stenberg
l   Robert Stenberg, dari Yale ahli bidang Succesful Intelegences mengatakan bahwa: “Bila IQ yang berkuasa, ini karena kita membiarkannya berbuat demikian.
l  Dan bila kita membiarkannya berkuasa, kita telah memilih penguasa terburuk;
l  Dan pendidikan di Indonesia selama ini, terlalu menekankan arti penting nilai akademik, kecerdasan otak dan IQ saja. Mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke bangku kuliah;
l  Dan pendidikan di Indonesia selama ini, terlalu menekankan arti penting nilai akademik, kecerdasan otak dan IQ saja. Mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke bangku kuliah, jarang sekali ditemukan pendidikan tentang kecerdasan emosi yang mengajarkan tentang:
l  Integritas, Kejujuran, Komitmen, Visi, Kreatifitas, Ketahanan mental, Kebijaksanaan, Keadilan;
l  prinsip kepercayaan;
l  penguasaan diri atau sinergi;
l  padahal inilah hal yang penting.

Meta Leadership
l  Meta Leadership: upaya untuk menjawab problem tentang realitas leadership yang komprehensif dan kompeten lebih menekankan fundamental etika, filsafat, psikologi dan agama.
l  Bila Tdk Ada Leadership
l  Terjadi Hukum Rimba;
l  Yang kuat akan memakan yang lemah;
l  Tanggung jawab pemimpin bukan hanya di dunia tetapi juga diakhirat;

FILSAFAT KOMPETENSI MENJAWAB
l  Apa yang aku ketahui ?   (What do I know?)
l  Bagaimana aku mengetahuinya ? (How do I know it ?)
l  Apakah aku yakin ? (Am I sure ?)
l  Apakah aku benar ? (Am I right ?)

META LEADERSHIP
l  Berkaitan dg :
l  1)  Sifat manusia/pemimpin dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan REALITA DALAM ALAM SEMESTA;
l  2)  Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab, dan aturan;
l  3)  Problem pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia.

APA SPT INI PEMIMPIN MASA DEPAN ?
l  Apa yang harus kita lakukan
l  Etika, Filsafat Kepemimpinan bukan sekedar mengetahui Teori-2 Kepemimpinan, tetapi  bagaimana cara Memimpin dg PrOfesional dan JUJUR
l  Dalam bekerja sama, pemimpin harus mempunyai kehangatan,semangat, dan kepekaan.
l  Situasi hubungan pimpinan dan anggota lain perlu selalu diperhatikan
l  Studi Ohio Mengenai Gaya Kepemimpinan

Managerial Grid
l  Improvished Management atau gaya dimiskinkan 1.1
l  Country Club Management atau gaya orang desa 1.9
l  Middle of the Road Management atau gaya asal selamat 5.5
l  Authority Compliance atau gaya otoriter 9.1
l  Team Management atau gaya demokratik 9.9
l  Pemimpin yang efektif akan membuat timnya merasa senang akan dirinya sendiri dan pekerjaannya.
    
CARA UNTUK MENDAPATKAN DAN MENJAGA LOYALITAS  ANAK BUAH
  1. Bantulah mereka sampai berhasil dalam pekerjaan mereka dengan berbagai cara:
  2. Dapatkan bantuan tambahan yang memadai bila perlu untuk memperlancar pekerjaan.
  3. Sediakan peralatan sebaik mungkin untuk menja-min kualitas pekerjaan.
  4. Secara pribadi bantulah mereka mendapatkan cara kerja yang yang lebih baik. Tunjukkan perhatian untuk keberhasilan mereka.
  5. Siapkan suasana kerja yang nyaman; Lingkung-an kerja akan menentukan sikap, dan sikapakan menentukan ketinggian mutu kinerja.
  6. Pecahkan masalah-maslah kecil sebelum menjadi besar.
  7. Belajarlah berbagi informasi kepada orang yang bisa Anda percaya. Ketika berbagi informasi kita akan merasa penting dan diistimewakan.
  8. Mengakui kinerja dan memberi penghargaan kepada seluruh tim.
  9. Berika selalu pujian atas kesuksesan kerja mereka.
  10. Orang akan merasa senang dengan penghargaan yang diperlihatkan – senyuman, rasa terima kasih, dan kata selamat.
  11. Motivasi yang kuat datang dari pujian dan penghargaan.
  12. Bersabarlah, jangan cepat menyerah kepada seseorang sampai tiba saatnya untukmelakukan perbaikan.
  13. Hargai suatu kinerja yang tinggi.
  14. Hal yang terbaik adalah memberi penghargaan kepada orang-orang Anda.

DAYA / POWER PEMIMPIN
l  Reward power / dy menghargai;
l  Coersive power / dy memaksa
l  Legitimate power / dy syah;
l  Expert power / dy ahli;
l  Referent power / dy referensi;
l  Bagaimana bila pemimpin tdk punya daya?
l  “impoverished leader”   (Free Ray)

Memahami motivasi Tim adalah sangat penting.
l  Kondisi motivasi ini harus dijaga tetap tinggi.
l  Memberi penghar-gaan kepada orang yang tepat dan pada saat yang tepat adalah untuk meningkatkan motivasi orang ybs dan orang-orang yang lain.
l  Penghargaan dapat berupa promosi, perjalanan meng-hadiri seminar, kenaikan gaji, plakat, hadiah, atau pujian didepan umum yang tulus.
l  Cara terbaik untuk mendapatkan dan menjaga loyalitas Tim adalah dengan memberi perhatian secara pribadi dengan kata-kata dan perbuatan.
l  Memahami situasi Tim sangat penting. Kalau motivasi dan semangat kerja mengendor harus diwaspadai, sebab itu suatu indikasi adanya hal-hal yang tidak me-nguntungkan bagi Tim. Usahakan untuk tetap tinggi.

Teori Howthorne
l  Karyawan dapat dimotivasi dengan memberikan lebih banyak perhatian dan dengan mengijinkan karyawan untuk berpartisipasi.

PEMIMPIN MEMPELAJARI DAN MENGENAL  KARAKTER ORANG-ORANGNYA.
l  Karakter atau kepribadian seseorang menentukan pola perilakukan dalam pergaulan dan dalam lingkungan kerjanya.
l  Oleh karena itu pemimpin perlu mencoba mem-pelajari dan mengenal karakter atau kepribadian orang-orangnya satu persatu.
l  Terutama mereka yang sehari-hari bekerja dekat dengan pemimpin.
l  Mempelajari dan mengenal karakter atau watak manusia merupakan hal yang sangat menarik, sebab setiap indi-vidu mempunyai kualitas berbeda dan unik.
l  Watak memberikan kelebihan dan kekurangan pada setiap manusia.
l  Setiap orang memiliki kekuatan (kelebih-an) dan kelemahan (kekurangan).
l  Pemimpin perlu mengenal watak dan kepribadian dirinya sendiri agar mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki. Juga perlu menge-nal watak dari orang-orang yang bekerja dengannya.
l  Florence Littauer menulis buku populer yang menarik untuk dibaca berjudul PERSONALITY PLUS. Buku ini mengupas watak dan kepribadian manusia, yang pada dasarnya terbagi ke dalam empat jenis kepribadian, yaitu SANGUINIS, MELANKOLIS, KOLERIS dan PLEGMATIS.
l  Pada dasarnya setiap orang memiliki watak atau karak-ter yang merupakan campuran dari kekuata dan kelemahan, yang semua itu berasal dari satu,dua atau lebih jenis kepribadian. Namun ada satu atau paling banyak dua jenis kepribadian yang dominan pada orang yang bersangkutan.

SANGUINIS yang populer dan selalu gembira.
l  Orang yang berkepribadian Sanguinis bisa menghidupkan suasana.

MELANKOLIS yang sempurna dan analitis.
l  Orang yang bertipe Melankolis untuk mencapai kesem-purnaan dia biasa mengorbankan diri, dan secara alami mempunyai emosi yang sangat sensitif.
l  Mereka tidak mudah berkawan, tetapi sangat setia sebagai seorang kawan.

KOLERIS yang selalu cepat, hangat, aktif, praktis, dan berkemauan kuat.
l  Mereka cepat bertindak untuk kepentingan dirinya dan kepentingan orang lain.
l  Bagi mereka hidup adalah aktivitas.
l  Mereka sering mendominasi dan mempunyai bakat kepemimpinan yang kuat.

PLEGMATIS yang tenang, damai, pelan, dan mudah bergaul.
l  Mereka jarang terganggu oleh situasi apa pun.
l  Umumnya lebih suka sebagai penonton dan tidak berkeinginan ikut terlibat dalam aktivitas orang lain.
l  Secara garis besar mereka tidak ingin menjadi pemimpin tetapi sebenarnya mereka mampu.
l  Dengan mengetahui teori kepribadian ini, orang akan terbantu untuk mengerti akan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
l  Pemimpin yang bijaksana akan berkonsentrasi meman-faatkan kekuatannya dan mengatasi kelemahannya.
l  Pempimpin harus dapat mengembangkan kekuatan  dan mengatasi kelemahan Tim nya.
l  Pengetahuan tentang watak dan kepribadian ini hanyalah sekadar alat bantu untuk menghadapi orang lain dan menghargai sesama manusia.

SEORANG PEMPIMPIN ADALAH PEMBERI SEMANGAT.
l  Tanggung jawab yang penting dari seorang pempimpin adalah mengembangkan Tim nya agar mampu berkinerja tinggi.
l  Kesuksesan seorang pimpinan ditentukan oleh kinerja Tim nya.

MAHASISWA / MASYARAKAT ILMIAH
l  Sifat diri setiap orang memiliki:
l  @ id= naluri untuk mencari kepuasan bagi dirinya sendiri;
l  @ superego= bagi diri jiwa manusia yang mengandung unsur ideal dan pikiran yang baik;
l  @ ego= tindakan atau perilaku manusia yang berhasil  didamaikan setelah terjadi konflik id dengan super-ego

PILIHAN & PERMASALAHAN DI ANTARA KITA
l  Betapa nikmat dan bahagianya hidup persaudaraan, hormat-meng hormati, tolong menolong yang tinggi yang membawa pada kedamaian umat yang diridhoi Tuhan. Amin.
l  Setiap orang selalu ingin dibuat merasa penting! Jangan lupa hal ini bila bekerja dengan orang lain.
l  Tim yang sukses akan selalu kompak. Selalu evaluasilah apakah Tim Anda ada dalam keadaan kompak. Kalau tidak usahakan agar bisa menjadi kompak.
l  Bila Anda tidak mengajarkan  orang lain bagaimana cara menangkap seekor ikan, maka orang lain akan belajar sendiri bagaimana caranya mencuri ikan Anda!!!
l  Karena itu pemimpin harus melatih Tim nya agar dapat meraih prestasi dalam kerja.

John A. Holmes :
l  “Tidak ada latihan yang lebih baik un-tuk jantung (seorang pimpinan) selain menggapai ke bawah dan mengangkat orang-orang”.
l  Tugas pimpinan suatu organisasi tidak hanya membuat organisasi itu berjalan secara normal, tetapi membuat organisasi itu berkembang à berubah.
l  Selama proses pertumbuhan (perkembangan) akan terjadi kesalahan-kesalahan. Terimalah kesalahan-kesalahan itu sebagai harga dari sebuah inovasi.
l  Suatu kesalahan dapat menjadi batu loncatan menuju sukses. Carilah hikmah dari setiap kesalahan.
l  Pempimpin harus mendukung Tim nya mencari peluang-peluang baru daripada hanya mengerjakan hal-hal yang sudah jelas.
l  Pemimpin perlu mengatakan berbagai hal untuk memberi semangat.
l  Pemimpin perlu memastikan bahwa bawahannya melakukan segala sesuatu dengan benar, dan perlihat kan bahwa Pmpinan mengetahuinya
l  Alan Loy McGinnis :”Di dunia ini tidak ada pekerjaan yang semulia membantu manusia lain – memban tu seseorang menjadi sukses”.
l  Mary Kay Ash:
l  Lupakanlah kesalahan-kesalahan mere-ka dan arahkan mereka pada satu hal kecil yang dapat mereka lakukan dengan benar.
l  Pujilah mereka sehingga mereka akan melakukan lebih banyak pekerjaan dengan benar, dan galilah bakat dan kemampuan yang tidak pernah mereka sadari”.
l  Charles E. Wilson:
l  Pimpinan yang baik adalah seseorang yang membuat orang lain berfikir bahwa me-reka mempunyai kelebihan sehingga dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih baik daripada yang mereka pikir”.
l  Pemimpin yang baik akan berupaya keras agar Tim nya menjadi kompak dan kuat.
l  Itulah situasi internal organisasi yang selalu harus diperhatikan.

SELAMAT ANDA PASTI BISA
l  YANG BAIK DAN SEMPURNA DARI ALLOH
l  YANG LEMAH DAN KEKURANGAN DARI SAYA SENDIRI
l  NIATKAN IBADAH DG IKHLAS ANDA MENDAPAT PAHALA
l  SEKIAN
                TERIMA KASIH.
l  SAMPAI JUMPA

Soal ujian
  1. Mengapa dalam kepemimpinan membutuhkan etika dan filsafat ?
  2. Penyimpangan dari dua sisi tersebut disebut Patologi Kepemimpinan, apa sebab dan akibatnya ?
  3. Tugas Administrator Publik/Leader adalah melakukan Advokasi, jelaskan !
  4. Responsibilitas dan Akuntabilitas Leadership memiliki dampak yang positif terhadap Agent of changes yang akan dihadapi, jelaskan !
  5. Leadership mampu sebagai Decision Maker yang profesional dan efektif, jelaskan !

0 komentar:

Posting Komentar