A.
Judul: Peran Kepemimpinan Pemerintah dalam
Mensejahterakan Masyarakat
B.
Latar Belakang dan Masalah
Melatar
belakangi judul / masalah tersebut mengapa
diangkat menjadi judul seminar saudara.
Pada
dasarnya setiap orang tidk dapat lepas dari organisasi, dan organisasi yang
terbesar dalam suatu masyarakat adalah Pemerintah (Legislatif dan
Eksekutif.pen), dan mereka adalah para pemimpin bangsa ini untuk membawa pada
kesejahteraan masyarakatnya.
C.
Perumusan Masalah
Dalam bentuk kalimat tanya, jumlahnya mengikuti masalah
yang dibahas dapat mengacu pada judul, kata kuncinya 5 W + 1 H (What, Why,
When, Who, Where, Haw).
Bagaimananakah Kepemimpinan Pemerintahan (Legislatif
dan Eksekutif) dalam upaya mensejahterakan masyarakat ?
D.
Tujuan
1. Mengadopsi, Mengadaptasi,Menyimpulkan konsep teori
2. Menyusun model
3. Dst
Menyusun
model atau deskripsi kepemimpinan pemerintahan dalam mensejahterakan
masyarakat.
E.
Manfaat
1. Mahasiswa mampu menyusun makalah yang maksimal
2. Mahasiswa mampu menjawab masalah dengan ilmiah
3. Diperoleh model tertentu oleh mahasiswa (dalam berita
acara)
4. Dst
Diperoleh
model atau deskripsi kepemimpinan pemerintahan dalam mensejahterakan
masyarakat.
F.
Metode
1. Laboratorium Research
2. Kancah
3. Dst
Laboratorium
Research.
G.
Tinjauan Pustaka
1. Mengikuti alur masalah atau judul yang diprogram
2. Library Research
3. Mengadopsi konsep teori
4. Mengadaptasi konsep teori
5. Menyusun kesimpulan konsep teori
a.
Kepemimpinan
adalah proses untuk membuat orang memahami manfaat bekerja bersama orang lain,
sehingga mereka paham dan mau melakukannya, Drath & Palus, 1994, h 4.
b.
Kepemimpin dan
adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang
lain mampu memberitas dan keberhasilan organisasi……l, 1999, h 184,
Kesimpulan.
Kepemimpinan
yaitu proses kemampuan induvidu untuk membuat- mempengaruhi orang memahami
manfaat bekerja bersama dengan orang lain, sehingga mereka paham dan mau
melakukannya, dengan penuh motivasi untuk keberhasilan organisasi.
c.
John Frenchdan
Bentran Raven, membedakan 5 macam sumber daya kepemimpinan:
1. Reward power =
daya menghargai
2. Coercive power =
daya memaksa
3. Legitimate power =
daya sah
4. Expert power =
daya ahli
5. Refent power =
daya referensi.
(Sutarto, 1986)
d.
Umar berkata:
“Belajarlah sebelum kalian dijadikan pemimpin” (HR. Al-Darimy, 252).
e.
Setiap dari
kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya
atas kepemimpinannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
f.
Al- Hasan
memanggil anaknya dan kemenakannya lalu berkata: “Wahai anakku dan kemenakannku,
sesungguhnya kalian adalah generasi muda suatu kaum yang hamper menjadi dewasa,
maka belajarlah ilmu. Maka barangsiapa yang tidak mampu meriwayatkan ilmu atau
menghafalnya ia menulisnya dan meletakkannya dirumahnya” (HR. Al-Darimy, 510).
H.
Penyajian dan Analisis Data
Data
dapat diperoleh dari berbagai sumber:
1. Buku Pustaka
2. Hasil penelitian dosen atau kakak-kakak tingkat atau
yanmg lain
3. Majalah, Koran, Internet
Data Hasil Kajian.
a.
Pada penelitian sugeng rusmiwari, 2007-2008, bahwa Perilaku Legislatif = Arogan
= 91,17 %, Sikap Masyarakat = Apatis = 81,65 %, Jaring Asmara / Turba = Tidak
Baik = 84,92%.
Tahun
2010 -2011, Responsibilitas (Resp) dan Akuntabilitas
(Akun) Perl. Arogansi Legislatif = Baik = 60,62%, Resp. dan Akun. Sikap
Apatisme Masy.= Baik = 62,50%, Kepemimpinan Integratif = Tidak Baik = - 61,72%, Pelayanan Publik = Tidak Baik = - 56,25%.
b.
Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat…..kian buruk karena tidak menjalankan fungsi
legislasi, pengawasan, dan penganggaran dengan baik. Alih-alih mendorong
program pembangunan untuk rakyat, anggota parlemen justru lebih mementingkan
diri dan partai politiknya. Sumber Koran Kompas, Senin, 01 Oktober 2011, h 3.
Bahwa Wakil Rakyat dipersepsi berkinerja
kurang baik yang hanya mementingkan diri sendiri dan partainya, bukan
mementingkan rakyat yang diwakilinya, apalagi bangsa.
c.
Produk Legislasi
1.
Tahun 2005 target
55 disahkan 14 = 25,45%
2.
Tahun 2006 target
76 disahkan 39 = 51,32%
3.
Tahun 2007 target
78 disahkan 40 = 51,28%
4.
Tahun 2008 target
79 disahkan 61 = 77,22%
5.
Tahun 2009 target
82 disahkan 39 = 47,56%
6.
Tahun 2010 target
76 disahkan 16 = 21,05%
7.
Tahun 2011 target
93 disahkan 12 = 12,90%
( 1 oktober 2011)
(Sumber:
Koran Kompas, Senin, 01 Oktober 2011, h 3 diolah).
Bahwa pada empat tahun terakhir kinerja
Legislator tidak Efektif, terbukti terus mengalami penurunan kinerj,
mudah-mudahan tidak terjadi apatisme atau arogansi.
d.
Kehadiran Anggota DPR dalam sidang:
1.
Sidang
29-7-2010, 297 dari 560 = 53,03%
2.
Sidang
10-1-2011, 402 dari 560 = 71,79%
3.
Sidang 5-4-2011,
436 dari 560 = 77,86%
4.
Sidang
20-9-2011, 310 dari 560 = 55,36%
(Sumber:
Koran Kompas, Senin, 01 Oktober 2011, h 3 diolah).
Bahwa terdpat heteroginitas kuantitas
kehadiran anggota legilsatif, dan terjadi penurunan yang sangat tajam pada dua
kali siding terakhir.
e.
Kepuasan Kinerja Komponen Bangsa, DPR dalam fungsinya sebagai wakil rakyat:
1.
Puas = 9,5%
2.
Tidak Puas = 89,4%
3.
Tidak tahu/tidak
menjawab = 1,1%
(Sumber:
Koran Kompas, Senin, 01 Oktober 2011, h 5 diolah).
Rakyat, tidak puas atas kepemimpinan di
Legislatif beserta kinerjanya.
f.
Konsolidasi Elite Politik dalam memperbaiki situasi bangsa:
1.
Ada =
29,3%
2.
Tidak ada = 58,4%
3.
Tidak Tahu/tidak
menjawab = 12,3%
(Sumber
Koran Kompas, Senin, 01 Oktober 2011, h 5 diolah, N=875, Responden 12 Kota di
Indonesia, acak, tingkat kepercayaan 95%, nirpencuplikan penelitian ± 3,3%).
Terkesan dan terbukti dari hasil survey
ini para Pemimpin atau Elite Politik tidak ada konsolidasi untuk memperbaiki
situasi bangsa.
g.
Sosok Pemimpin
yang kuat untuk memperbaiki situasi bangsa:
1.
Ada =
39,5%
2.
Tidak ada = 52,8%
3.
Tidak tahun/
tidak menjawab = 7,7%
(Sumber
Koran Kompas, Senin, 01 Oktober 2011, h 5 diolah, N=875, Responden 12 Kota di
Indonesia, acak, tingkat kepercayaan 95%, nirpencuplikan penelitian ± 3,3%).
Krisis kepemimpinan sebagai sosok
pemimpin bangsa pada Legislatif ini di sampaikan oleh responden atau disebut
tidak ada yang berjiwa sebagai sosok pemimpin bangsa.
h.
Pemerintah sebagai organisasi terbesar dinilai gagal mensejahterakan masyarakat,
terbukti dari hasil survey tersebut, yang menyatakan sikap:
1.
Puas =
16%
2.
Tidak puas = 81,8%
3.
Tidak tahu/tidak
menjawab = 2,2%
Dalam hasil ini menunjukkak bahwa
kepemimpinan bangsa ini untuk membawa pada kesejahteraan masyarakat, sangat
tidak berjalan dengan baik atau dapat disebut gagal.
I.
Intepretasi Data
Lakukan
intepretasi dengan cara:
a. Kwalitatif atau statistic sederhana
b. Intepretasikan dengan konsep teori yang saudara
simpulkan
Bahwa Kepemimpinan sebagai proses
kemampuan individu untuk membuat- mempengaruhi orang memahami manfaat
Pemerintah ( Legislatif dan Eksekutif) agar dapat bekerja bersama dengan orang
lain atau rakyatnya untuk kesejahteraan bersama, belum menampakkan hasil secara
maksimal bahkan condong kearah kurang baik dan gagal, sehingga mereka bukan
malah menjadi paham atas kepemimpinan bangsa ini, tetapi malah menjadi kurang
faham dan tidak faham, pertanyaannya mengapa pemerintah saat ini seperti itu, perlu
dipertanyakannya motivasi saat ia mengajukan sebagai pemimpin, karena rata-rata
ia mengajukan untuk dipilih, bukan dipilih oleh atas inisiatif rakyat, sisi
lain mungkin juga kurang faham dan tidak mengimplementasikan atas sila
Ketuhanan Yang Maha Esa, dst.
J.
Kesimpulan dan saran.
Menjawab rumusan masalah dan tujuan yang disusun
Kepemimpinan Pemerintah (Legislatif-Elite Politik, dan Eksekutif) yang
syah mendapatkan legitimasi dari rakyat, untuk meberikan reward dalam bentuk
kesejahteraan rakyat, yang berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Es, belum dapat terwujud dengan seksama, hal tersebut salah
satu faktornya disebabkan oleh sifat
orogansinya dan kurangnya keahlian (ekspert) dan referensi yang ada pada mereka
sebagai pemimpin.
K.
Daftar Pustaka
1. Semua rujukan masuk daftar pustaka
2. Disusun secara alfabetik
3. Dst
Gary Yukl, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi
Kelima, State Univ, State University of New York at Albany, PT Indeks, Jakarta,
2001, h. 4.
Sutarto, Dasar-dasar
Kepemimpinan Administrasi, Gajah Mada University Press, 1986.
Al-Hadist.
Kompas, Senin, 01 Oktober 2011.
Renungan.
Model Kepemimpinan
Pemerintahan
Kepemimpinan
Pemerintah
(Legislatif dan Eksekutif)
untuk kesejahteraan rakyat
yang didasari atas
Ketuhanan Yang Maha Es,
PERTANYAAN
1.
Apa pemimpin itu
?
2.
Apakah
kepemimpinan itu ?
3.
Buat apa menjadi
pemimpin ?
4.
Bagiamana menjadi
pemimpin ?
5.
Bagimana berfikir
pemimpin itu ?
6.
Siapa dan
Bagaimana berfikir seperti pemimpin itu ?
7.
Apa perbedaan
pemimpin dan manajer ?
8.
Apakah pemimpin
visioner itu ?
9.
Apakah pemimpin
integratif itu ?
10. Apakah pemimpin abnormal itu ?
Renungan:
Dunia dewasa ini memilki
para pemimpin, tetapi mereka berada di bawah baying-bayang para selebritis.
Pemimpin dikenal karena
prestasi mereka, sedang kaum selebritis dikenal karena ketenaran mereka.
Pemimpin mencerminkan
kemungkinan-kemungkinan hakekat manusia,
Sedang kaum selebritis
mencerminkan kemungkinan-kemungkinan pers dan media.
Kaum selebritis adalah
orang-orang yang membuat berita,
tetapi para pemimpin
adalah orang-orang yang membuat sejarah.
(Daniel Boorstin, seorang
pakar manajemen organisasi, majalah parade, 6 Agustus 1995).
Dari hasil penelitian
Pemimpin yang sukses,
adalah:
1.
Perwujudan dari
intelegensia atau kecerdasan.
2.
Setiap pemimpin
bekerja dan setiap karyawan memimpin.
3.
Ada pola yang
konsisten dalam perilaku pemimpin kerja.
Workleading, bekerja
sekaligus memimpin, merupakan seni dan ilmu.
Work Imaging, yakni
gambaran yang jelas mengenai apa yang secara persis dilakukan oleh para
pemimpin pekerja dan karyawan mereka setiap harinya.
Hasil dan Tujuan Work
Imaging:
1. Memungkinkan seorang pemimpin kerja mampu melakukan penilaian
diri.
2. Memberikan pemahaman secara tepat bagaimana membantu para karyawan untuk
memfokuskan kembali tanggung jawab dan usaha-usaha mereka.
0 komentar:
Posting Komentar