Kuliah Ke 4 - 5
MENERAPKAN PRINSIP-2 KERJASAMA
DENGAN KOLEGA
- Konsep Belajar
Peta Konsep
1. Mendeskripsikan Kolega
Kolega adalah teman atau rekan kerja
yang sederajat, dengan status tidak dalam garis vertikal struktural, yang
sangat berpengaruh untuk melakukan kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan kantor demi mewujudkan tujuan
bersama.
Kolega ini terdiri dari beberapa macam:
a. Kolega satu bagian atau satu bidang,
yaitu rekan kerja yang berada di bagian yang sama atau menangani kerja yang
sama.
b. Kolega berbeda bagian namun berkaitan, yaitu rekan kerja satu
kantor, dengan tempat berbeda atau bagian lain tetapi masih berkaitan dengan
pekerjaannya.
2. Bekerja Sama dengan Kolega
Kerja sama merupakan kegiatan atau
usaha yang dilakukan beberapa orang (lembaga, pemerintah), dengan melibatkan
semua anggota untuk saling mendukung dan saling mengikat dalam mencapai tujuan
bersama.
Karena dalam suatu organisasi
(kantor) dan dalam jabatan apapun tidak mungkin orang itu bekerja sendiri.
Kerjasama dalam kantor terdiri dari
Kerjasama dengan pimpinan, dengan kolega dan pengguna jasa.
a. Bekerja sama dengan pimpinan
Dalam sutau organisasi ada yang
memimpin dan ada yang dipimpin (vertikal), artinya dalam suatu organisasi harus
ada kerjasama antara bawahan (follower) dengan pimpinan (leader) atau atasan.
b. Kerjasama dengan kolega
Kerjasama ini dilakukan dalam garis
horisontal, atau hubungan sederajat antar teman sejawat, karena suatu pekerjaan
akan berhasil bilamana didukung oleh teman sejawat dalam kondisi yang kondusif.
Keterangan:
Dua
kerjasama tersebut di atas dilakukan :
a. Senantias dilakukan secara tulus,
dengan penuh perhatian atau bersungguh-sungguh.
b. Antara keduanya melaksanakan dengan
pelayanan prima terhadap satu sama lain.
c. Menerima dengan baik atas saran,
masukan, pendapat, kritik untuk peningkatan lebih lanjut.
d. Memberikan hadiah atau hukuman.
e. Fleksibel, akuntabel, reliabel dan
kridibel.
Sisi lain sebagai calon pemimpin
(leader) yang perlu dicermati adalah:
Bahasa Non Verbal, yaitu bahasa
tubuh:
a. Cara duduk.
b. Cara bicara.
c. Cara berdiri.
d. Cara berpakaian.
e. Cara menggunakan tangan atau tubuh.
f. Atau bagaimana cara mendengarkan
bilamana ada orang berbicara, meliputi:
1. Jangan menyilangkan kaki dan tangan.
Karena dengan menyilangkan kaki atau
tangan, seseorang akan tertutup terhadap lawan bicara artinya kejadian ini
tidak menciptakan hubungan pembicaraan yang baik, jadi bukalah tangan dan kaki
bila saat berbicara dengan orang lain.
2. Lakukan kontak mata, namun bukan
menatapnya.
Kontak mata dengan lawan bicara
dapat membuat hubungan pembicaraan menjadi lebih baik dan dapat melihat apakah
lawan bicara sedang mendengarkan atau tidak, memang bagi yang tidak biasa akan
menjadi tidak nyaman, namun latihlah dan anda akan terbiasa dan nyaman.
Namun juga bukan dengan menatapnya
terus menerus , karena akan membuat lawan bicara menjadi gelisah.
3. Buatlah jarak antara ke dua kaki.
Memberi jarak antara kedua kaki
(tidak dirapatkan), baik dalam posisi berdiri maupun duduk menunjukkan
kepercayaan diri dan merasa nyaman.
4. Santaikan bahu.
Ketika kita merasa tegang, juga akan
terjadi ketegangan di kedua bahu kita, dan biasanya terlihat pada posisi bahu
yang sedikit terangkat dan maju kedepan. Cobalah untuk mengendurkan ketegangan
dengan menggerakkan bahu dan mundurkan kembalai posisinya ke belakang.
5. Usahakan mengangguk saat lawan kita
sedang bicara.
Mengangguk menandakan bahwa kita
sedang mendengarkan saat lawan kita berbicara, namun jangan berlebihan yaitu terus menerus dan cepat karena akan
terlihat seperti dibuat-buat.
6. Saat duduk, duduklah dengan tegak
jangan membungkuk.
Posisi membungkuk menandakan bahwa
saudara sedang tidak bergairah, namun jangan tegang, terlihatlah santai tetapi
tegap.
7. Condongkan badan kedepan.
Menyondongkan badan menunjukkan
ketertarikan dengan apa yang disampaikan, namun jangan terlalu banyak karena
akan terlihat meminta sesuatu.
Sebaliknya bilamana anda condongkan
kebelakang, menandakan anda percaya diri namun bilamana terlalu kebelakang
saudara kelihatan sombong atau congkak atau arogan/.
8. Tersenyum dan Tertawa.
Saat terjadi diskusi, tertawa kecil
juga sangat diperlukan, karena akan mencipkan suasana menjadi lebih segar dan
dinamis, termasuk diselingi cerita lucu namaun juga jangan terlalu lebar
tertawanya. Dan hati-hati usahakan jangan menjadi orang pertama yang tertawa,
karena mungkin kondisinya bisa jadi kurang atau tidak menguntungkan.
Dan tersenyumlah saat saudara sedang
berkenalan atau ketemu dengan pimpinan atau kolega serta bawahan, tetapi jangan
terus menerus karena akan menyimpan penafsiran sesuatu dibalik seyum tersebut.
9. Jagalah posisi kepala tetap lurus.
Jangan melihat ke bawah saat ketika
berbicara dengan seseorang, karena dengan melihat kebawah, kita kelihatan tidak
percaya diri dan tidak nyaman dengannya.
10. Jangan terburu-buru.
Persoalan ini berlaku untuk apa
saja, pada seseorang yang terbiasa dengan jalan cepat, sesekali perlambatlah
jalan anda agar tidak kelihata seperti orang sedang stress, karena dengan
memperlambat sesuatu akan mengurangi stress tersebut.
11. Hindari gerakan-gerakan yang
menunjukkan bahwa kita gelisah.
Tanda-tandanya, menyentuh muka,
menggoyang-goyangkan kaki, mengetuk-ngetuk jari di atas sesuatu, sadar atau
tidak tindakan ini adalah menunjukkan bahwa kita gugup bahkan hal itu juga
dapat mengganggu perhatian lawan bicara atau orang yang sedang berbicara dengan
kita. Bilamana perlu untuk menjelaskan sesuatu gunakan tangan secara efektif.
12. Jagalah selalu sikap kita, ibarat
kita sedang berkaca.
Yang pa intinya bilamana kita sedang
berbicara dengan orang lain seperti halnya kita berkaca, nyaman apa tidak disaat
kita berbicara dengan memengang muka dan yang kita ajak bicara juga dengan
memegang muka, begitu dan seterusnya.
3. Menyediakan Bantuan Pada Pimpinan,
Kolega dan Bawahan serta Orang lain setiap waktu
a. Sopan dan ramah dalam berkomunikasi.
Dilakukan dengan sikap yang akrab,
sopan dan penuh kelembutan, menarik, suka membantu, murah seyum dan menarik
dalam penampilan.
Sikap ramah dapat dilihat dari raut
muka atau wajah yang cerah, riang, tidak cemberut dengan bibir yang tersenyum
manis, menjaga sopan santun disertai tutur kata yang manis serta siap membantu
pada lawan bicara atau partnernya.
Sehingga hilangkan kemurungan,
sembunyikan kesedihan dan kekesalan, kendalikan amarah dan bersikaplah rileks,
sehingga menunjukkan suatu kelebihan pada dirinya sendiri.
b. Cepat tanggap.
Cara menarik pimpinan atau anggota
agar simpati, adalah:
1. Bekerjalah yang giat, karena tanpa
kerja yang keras, hal sekecil apapun akan menghambat keberhasilan kita, karena
juga dengan bekerja keras maka akan muncul ide-ide kreatif yang cemerlang
2. Optimis, dengan cara berfikir
positif walaupun dalam situasi yang kurang menguntungkan.
3. Imajinatif, jangan takut untuk
melakukan sesuatu dengan caranya sendiri sepanjang cara tersebut tidak menyahi
aturan dan berguna untuk memperlancar dalam tugas.
4. Jadikan orang yang fleksibel,
sehingga adapat dengan segera menyesuaikan diri bilamana ada perubahan, dan ini
bukan berarti plin-plan.
5. Melayani pimpinan dan anggota dengan
serius dan penuh minat, dan bijaksana dengan mendasarkan pada kejujuran, dan
bilamana ada suatu kerjaan yang amat sibuk sampaikan kapan akan dilayani,
jangan dibiarkan menunggu, hingga merasa tidak diperlakukan adil apalagi
menunggu dengan alasan yang tidak menentu.
c. Sikap profesional
Sikap profesional dapat dilihat dari
bagaimana seseorang menyelesaikan masalah yang menjadi tanggung jawabnya dengan
bijaksana, sehingga menunjukkan sikap yang mandiri dalam menjalankan tugas,
mampu memberikan kepastian, cepat dan tepat, melakukan komunikasi dengan bahasa
yang baik, mengetahui etika dan filsafat, menjaga rahasia atau amanah,
berdedikasi baik.
4. Memelihara Standar Penampilan
Pribadi (grooming)
Secara kasat mata, kepribadian
seseorang dapat dilihat pada penampilannya, oleh karena itu seorang calon
pemimpin yang profesional hendaknya mampu menjaga atau merawat penampilan
(Grooming) dengan cara menjaga kerapian dan keserasian.
Groom artinya merapikan atau
memelihara penampilan.
Personal grooming, berarti
penampilan diri yang sesuai dengan standar yang berlaku ditempat kerja,
meliputi busana, tata rias, keserasian memakai aksesoris, sikap posisi tubuh,
dll.
Untuk menjalankan ini perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi Fisik.
Fisik yang sehat sangat bepengaruh
terhadap produktifitas kerja baik secara kuantitatif maupun klualitatif.
Bagaimana menjaga ini, perlu
diperhatikan:
1. Makanlah dengan gizi yang cukup.
2. Olah raga
3. Istirahat yang cukup.
b. Perawatan Badan.
Perawatan badan perlu dilakukan agar
penampilan tetap prima, meliputi:
1. Perawatan rambut.
2. Perawatan wajah.
3. Perawatan tangan dan kaki.
c. Pakaian.
Cara berbusana yang baik menunjukkan
kepribadian dan kewibawaan bagi calon pemimpin yang profesional, berarti harus
menjaga penampilan diri (personal apperance) secara keseluruhan, dan perlu
diperhatikan dengan waktu, keadaan fisik, iklim, bahan, warna dan motif,
koesmetik, serta kelengkapan lain.
d. Cara Bicara
Adalah kemahiran bahasa yang
bersifat aktif, yang dapat diperoleh dengan 4 (empat) faktor:
1. Pengetahuan
Harus dikuasai oleh pegawai /
pembicara dalam menjalankan tugas.
2. Pengalaman
Pengalaman yang banyak akan
memudahkan dalam menjalankan pekerjaan.
3. Inteligensia (kecerdasan otak)
Kecerdasan ini diturunkan sejak
lahir, namun ibarat pisau bilamana semakin sering diasah maka akan semakin
tajam, jadi latihklah otak kita dengan sering memikirkan sesuatu sesuai dengan
bidang pekerjaan kita masing-masing.
4. Bakat
Merupakan kletrampilan yang
diturunkan sejak lahir, namun juga perlu proses sosialisasi sehingga sesuai
dengan deskripsi pekerjaan dan tanggung jawabnya.
e. Cara Mendengarkan
Usahakan pembicaraan orang lain
didengarkan dengan cermat dengan cara pusatkan pikiran, kemudian disaring,
dipilih, dan ditarik kesimpulan tentang pokok masalah yang dibahasnya.
f. Cara Duduk
Cara duduk memberikan arti citra
diri seseorang, maka dari itu perlu diperhatikan:
1. Atur posisi duduk sedemikian rupa
agar tidak mudah merasa pegal, lelah dan bosan.
2. Mulut aturlah agar selalu berdekatan
(mingkem, bahasa jawanya).
3. Hindarkan menyilanhkan kaki dan
menggetar-getarkannya.
4. Juga jangan duduk melorot ke bawah
dengan kepala bersandar.
g. Cara Berjalan
Yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Jangan menyeret sepatu.
2. Jaga keseimbangan badan, usahakan
berjalan secara normal, tidak menunduk dan menengadah.
3. Ketika keluar masuk, turun naik
ruangan, usahakan mendahulukan wanita dan orang tua.
4. Tunjukkan ekspresi percaya diri.
h. Cara Makan dan Minum (table manner)
Untuk itu Cara Mkan yang perlu
diperhatikan:
1. Segera menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi.
2. Pilih dan ambil makanan sesuai
keperluan.
3. Sesuaikan irama makan, tidak perlu
terburu-buru dan jangan terlalu lambat.
4. Hindarkan makan seperti orang
kelaparan atau pura-pura kekenyangan.
Cara minim yang perlu diperhatikan:
1. Teguk air sedikit demi sedikit,
jangan terburu-buru.
2. Aduk- jangan ditiup-tiup.
3. Usahakan air yang akan diminum
jangan sampai tumpah.
4. Jangan mengangkat tinggi-tinggi
kelingking dan jari manis.
5. Perhatikan etika ketika memegang
gelas.
5. Bekerja dalam organisasi atau team.
Kita bekerja tidak dapat lepas dari
organisasi atau team, kelompok, namun kita juga harus bekerja sendiri secara
profesional.
a. Pengertian Team.
Manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak hidup sendiri, dalam kehidupan kita tidak ada yang dapat dilakukan secara
sendiri, karena kita selalu membutuhkan peran orang lain, dengan pekerjaan yang
sama sifatnya beda maknanya, dan itulah yang disebut team.
b. Kunci sukses bekerja dalam team.
1. Kenali anggota team.
Usahakan sedapat mungkin informasi
siapa teman-teman kerja, siapa namanya dengan benar, berapa nomor teleponnya.
2. Temukan kesamaan.
Untuk memperlancar komunikasi
carilah kesamaan antara anggota team dalam arti positif. Dan hargai orang lain.
3. Bersikap ramah.
Meskipun dilakukan dengan cara basa-basi,
lakukan dengan ramah, dan jika terpaksa menanggapinya, lihatlah terlebih dahulu
dahulu dari sisi baik dan positifnya dan utarakan, setelah itu tambahkan
keberatan-keberatan saudara dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan dan
usulkan berdasarkan hukum, dalil, undang-undang, peraturan yang valid dan
representatif.
4. Tuliskan dan dokumentasikan.
Jika saudara terpilih menjadi pemimpin
(leader), biasakan untuk selalu mempertanggung jawabkan setiap anggota team dan
distribusikan.
Atur jadual meeting melalui e-mail dan
distribusikan pada anggota team.
Jika ada masukan sebelum meeting,
e-mailkan pada seluruh anggota sehingga, yang lain juga mendapatkan masukan
yang sama.
5. Bersikap terbuka dan jujur.
Jujur merupakan modal bekerja dalam team.
6. Kontrol emosi.
Tekanan pekerjaan yang relatif
tinggi, akan mudah memicu timbulnya stres atau rasa lelah yang menyebabkan
masalah akan mudah muncul, dan lakukan istirahat secukupnya, kosongkan fikiran
sementara, ingat pepatah “orang yang pandai mengatur emosi adalah salah satu
kunci sukses bekerja dalam team”.
7. Tawarkan solusi.
Disaat menemukan masalah delam mengolah ide,
ajak team untuk mengolah ide, ajak team untuk berfikir bersama dengan kalimat
pertanyaan “Menuurt pendapat saya, cara ini adalah cara yang cukup tepat,
dengan pertimbangan a...., b..... dst (dasar), lalau Bagaimana menurut Bapak,
Ibu dan Saudara-saudara ?).
FISIP UNITRI MALANG
081 334 995 112
0 komentar:
Posting Komentar