Jumat, 07 Oktober 2011

Kuliah 5 Metode Penelitian


KULIAH 5
Metode Penelitian
Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112

Ada orang yang menganggap bahwa kematian adalah akhir segalanya.
Padahal, kematian adalah jembatan antara kehidupan di dunia dengan hidup di akhirat. Kematian pintu gerbang kehidupan setelah mati, dan dibelakang pintu gerbang itu, ada kehidupan di akhirat, kita akan memasuki surga atau neraka tergantung pada iman kita yang murni pada keesaan Allah dan ridha Allah atas amal perbuatan kita di dunia ini.
Kematian adalah akhir dari suatu jangka waktu saja.
Kematian sama dengan membunyikan bel di sekolah, yang menandai berakhirnya ujian.
Allah memberi jangka waktu yang berbeda untuk menguji setiap manusia.
Ada yang diberi waktu tiga puluh tahun, ada pula yang menikmati hidup selama seratus tahun.
Seperti halnya Allah memutuskan tanggal lahir kita, yang merupakan awal ujian kita, Allah memutuskan pula waktu berakhirnya jangka waktu tersebut.
Dengan kata lain, hanya Allah yang tahu pada umur berapa kita akan meninggal.
Bagaimana Seharusnya Kita Memikirkan Kematian?
Kematian, yaitu berakhirnya masa ujian kita di dunia ini, adalah sumber kebahagiaan dan kenikmatan bagi orang beriman.
Kita hampir tidak pernah menyesali orang yang berhasil melalui ujian, bukan? Merasa berduka karena seseorang meninggal sama saja lucunya.
Mungkin benar kita kehilangan kerabat dekat atau seseorang yang kita cintai.
Namun, orang yang berimanlah mengetahui bahwa kematian pasti bukanlah perpisahan abadi, dan bahwa seseorang yang meninggal hanya sekadar menyelesaikan masa ujian di dunia ini.
Dia tahu bahwa di akhirat, Allah akan mengumpulkan kaumnya yang hidup menurut perintah-Nya dan memberi mereka balasan surga.
Dalam hal ini, mereka akan merasakan kebahagiaan besar, bukan rasa penyesalan.
Allah bisa mengambil jiwa kita kapan pun.
Oleh sebab itu, kita harus berjuang untuk memperoleh ridha Allah.
Kesimpulannya, kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah gerbang yang mengantar kita menuju akhirat.
Kehidupan di akhirat adalah kehidupan sesungguhnya yang akan abadi, dan kita perlu bersiap-siap untuk itu.
Apakah kita berpikir bahwa seseorang yang menjalani ujian ingin tetap dalam ujian itu selamanya?
Tentu tidak.
Dia hanya ingin menjawab pertanyaan dengan benar, lalu meninggalkan kelas.
Di dunia ini pun, seorang manusia harus berjuang untuk melalui ujiannya, mendapatkan ridha Allah, dan mencapai surga-Nya.

Masalah dalam Penelitian.
Masalah timbul karena adanya tantangan, adanya kesangsian ataupun kebingungan hal atau fenomena, adanya kemenduaan arti.

Masalah Penelitian
  1. Tahap paling krusial, sebab tujuan akan menjawab permasalahan. Kalau permasalahan tidak jelas , penelitian tidak bisa dilakukan dengan baik.
  2. Penemuan masalah harus dibarengi dengan pemecahan masalah.
  3. Proses penemuan masalah: Identifikasi bidang, pemilihan pokok masalah, dan perumusan masalah.
  4. Masalah Penelitian Sebagai Dasar Mengapa Penelitian Dilakukan
  5. Permasalahan dituangkan dalam latar belakang penelitian
  6. Latar belakanglai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut pada masalah yang lebih spesifik.

Pembatasan Masalah
Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam

Apakah Masalah itu?             
Bisa dilihat pada Variabel yang menjadi tema pokok penelitian
Masalah  Kasus yg menjadi fokus penelitian
Suatu variabel atau kasus menjadi permasalahan penelian. jika terjadi kesenjangan antara kenyataan dan yang seharusnya dari variabel dan kasus tsb.
Bila ada informasi yg mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita
Bila ada hasil-hasil yang bertentangan
Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskannya melalui penelitian
Pengalaman dan pengamatan
Kepustakaan yg relevan dgn studi kita
Mata kuliah yg kita programkan
Jurnal, buku, abstrak dan majalah
Seminar
Tesis dan Disertasi
Pakar, dan teman-teman
Topik yg dipilih sangat menarik
Pemecahan masalah mempunyai kontribusi dalam labangan pekerjaan atau bidang tertentu
Merupakan hal baru
Mengundangan rancangan yg kompleks
Dapat diselesaikan dlm waktu yg diinginkan
Tidak bertentangan dengan moral
Keberartian
Belum adanya jawaban
Dapat diteliti secara ilmiah
Relevansi dengan bidang studi
Sumbangan dari masyarakat
Orisinal
Sumbangan bagi perkembangan IPTEKS
Minat peneliti
Nilai-nilai yang dianut peneliti
Tingkat reaktivitas di dalam cara pengumpulan data
Metodologi yang dipakai
Unit analisis yang dipilih
Waktu
biaya

Permasalahan yang baik:
1.     Bermanfaat
2.     Dapat dilaksanakan
3.     Kemampuan teori dari peneliti
4.     Waktu yang tersedia
5.     Tenaga yang tersedia
6.     Dana yang tersedia
7.     Adanya faktor pendukung
8.     Tersedianya Data
9.     Tersedianya ijin dari pihak yang berwenang
10.  Adanya Faktor Pendukung
11.  Tersedianya Data
12.  Tersedianya ijin dari pihak berwenang

Sumber Permasalahan dlam penelitian
  1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
  2. Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
  3. Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
  4. Terdapat pengaduan
  5. Adanya persaingan
 Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
  1. Untuk penyempurnaan
  2. Untuk verifikasi
  3. Untuk pengembangan
 Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah
  1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
  2. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih.
  3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya
 Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih permasalahan penelitian:
  1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
  2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
  3. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang ada.
Berkaitan dengan perumusan masalah ?
  1. Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian?
  2. Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian ?
  3. Apakah datanya bisa diperoleh ?
Pembatasan Masalah
  1. Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam
  2. Apakah kita mempu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori ?
  3. Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian?
  4. Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh ?
  5. Apakah masih perlu dilakukan studi pendahuluan ?
Tipe Masalah Penelitian
  1. Masalah dalam lingkungan organisasi
  2. Masalah dalam area tertentu suatu organisasi.
  3. Persoalan teoritis untuk menjelaskan fakta.
  4. Peramasalahan yang perlu jawaban empiris.
Kriteria Masalah
  1. Merupakan Bidang masalah dan topik yang menarik.
  2. Signifikansi secara teoritis dan praktis.
  3. Dapat diuji melalui pengumpulan data dan analisis data.
  4. Sesuai dengan waktu dan biaya.
Sumber Penemuan Masalah
  1. Kajian teoritis
  2. Kajian Empiris
Perumusan Masalah
  1. Rumusan harus jelas dan tegas.
  2. Tidak ambiguitas
  3. Mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih.
  4. Masalah penelitian harus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya
  5. Masalah penelitian merupakan kondisi yang menunjukkan kesenjangan (gap) antara peristiwa atau keadaan nyata (das sain) dengan tolok ukur tertentu (das sollen) sebagai kondisi ideal atau seharusnya bagi peristiwa atau keadaan tertentu.
  6. Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya suatu peristiwa atau keadaan
  7. Untuk membantu peneliti muda dalam usaha mennyeleksi dan merumuskan masalah dan sub-masalah yang patut dibahas secara ilmiah ada beberapa kriteria yang perlu mendapat perhatian :
  8. Masalah penelitian harus dipilih yang berguna untuk diungkapkan.
  9. Masalah yang dipilih harus relevan dengan kemampuan atau keahlian peneliti.
  10. Masalah penelitian harus menarik perhatian untuk diungkapkan.
  11. Masalah penelitian sedapat mungkin menghasilkan sesuatu yang baru.
  12. Masalah penelitian harus dipilih yang dapat dihimpun datanya secara lengkap dan obyektif.
  13. Masalah penelitian tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit
Memilih Masalah Penelitian
Masalah yang dipilih untuk penelitian khususnya dalam rangka menyusun Skripsi  atau Tugas Akhir yaitu masalah atau fenomena yang mengandung kesenjangan

Kesenjangan adalah ketidak cocokan antara :
  1. Kenyataan     dan    Harapan yaitu suatu yang semestinya menurut kaidah-kaidah keilmuan dan atau kewajaran, ketentuan yang merupakan konsep, Variabel, teori atau hukum yang berlaku.
  2. Masalah tersebut harus disusun menjadi kalimat judul, suatu kalimat yang singkat,padat tetapi menyatakan secara spesifik inti kandungan didalamnya yang akan dijadikan judul Skripsi atau Tugas Akhir.
Perumusan masalah penelitian dapat dilakukan dalam 2 (dua) cara :
1.  Dalam bentuk Problem Statement mengacu pada Jalur Penelitiannya
     a.  Belum mengetahui deskripsi tentang ………. ( Variabel terikat)
     b.  Belum dapat menjelaskan tentang ………… (variabel terikat)
     c.  Belum menemukan metode atau teknik tentang ……(Variabel terikat) secara
          efisien dan efektif
     d.  Belum mengetahui sejauh mana derajat keberadaan fenomena …..
2.  Dalam bentuk Research Question :
     a.  Bagaimana deskripsi tentang ........
     b.  Bagaimana penjelasan tentang ……..
     c.  Bagaimana metode atau teknik untuk ………
     d.  Sejauh mana masalah tersebut ……..

Perumusan masalah merupakan salah satu indikator potensi pikir peneliti
a.  Curiosity  : Rasa ingin mengetahui suatu realita yang terjadi
b.  Creativity : Rasa ingin menemukan sesuatu yang baru atau mengembangkan
                        sesuatu yang sudah ada menjadi yang lebih baik. 
Rincian Masalah Penelitian
Masalah penelitian  yang telah dirumuskan perlu dirinci secara :
  1. Jelas           
  2. Tegas           
  3. Konkrit, Sampai Tingkat operasional, Agar memudahkan penelitian dan atau mencari jawabannya.
Dalam hal ini penulis dituntut untuk memahami  :
  1. Konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah tersebut
  2. Komponen / bagian / elemen dari masalah yang menjadi objek penelitian.
  3. Karena bangun komponen   itulah yang diterapkan pada masalah.
Komponen suatu fenomena / masalah dapat berupa  :
  1. Wujud dari benda / zat
  2. Suatu proses
  3. Suatu fungsi
Sedangkan komponen adalah  :
  1. Unsur-unsurnya
  2. Ciri-cirinya
  3. Sifat-sifatnya

0 komentar:

Posting Komentar