Kamis, 27 September 2012

Kematian


Ada orang yang menganggap bahwa kematian adalah akhir segalanya.
Padahal, kematian adalah jembatan antara kehidupan di dunia dengan hidup di akhirat. Kematian pintu gerbang kehidupan setelah mati, dan dibelakang pintu gerbang itu, ada kehidupan di akhirat, kita akan memasuki surga atau neraka tergantung pada iman kita yang murni pada keesaan Allah dan ridha Allah atas amal perbuatan kita di dunia ini.
Kematian adalah akhir dari suatu jangka waktu saja.
Kematian sama dengan membunyikan bel di sekolah, yang menandai berakhirnya ujian.
Allah memberi jangka waktu yang berbeda untuk menguji setiap manusia.
 Ada yang diberi waktu tiga puluh tahun, ada pula yang menikmati hidup selama seratus tahun.
Seperti halnya Allah memutuskan tanggal lahir kita, yang merupakan awal ujian kita, Allah memutuskan pula waktu berakhirnya jangka waktu tersebut.
Dengan kata lain, hanya Allah yang tahu pada umur berapa kita akan meninggal.
Bagaimana Seharusnya Kita Memikirkan Kematian?
Kematian, yaitu berakhirnya masa ujian kita di dunia ini, adalah sumber kebahagiaan dan kenikmatan bagi orang beriman.
Kita hampir tidak pernah menyesali orang yang berhasil melalui ujian, bukan? Merasa berduka karena seseorang meninggal sama saja lucunya.
Mungkin benar kita kehilangan kerabat dekat atau seseorang yang kita cintai.
Namun, orang yang berimanlah mengetahui bahwa kematian pasti bukanlah perpisahan abadi, dan bahwa seseorang yang meninggal hanya sekadar menyelesaikan masa ujian di dunia ini.
Dia tahu bahwa di akhirat, Allah akan mengumpulkan kaumnya yang hidup menurut perintah-Nya dan memberi mereka balasan surga.
Dalam hal ini, mereka akan merasakan kebahagiaan besar, bukan rasa penyesalan.
Allah bisa mengambil jiwa kita kapan pun.
Oleh sebab itu, kita harus berjuang untuk memperoleh ridha Allah.
Kesimpulannya, kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah gerbang yang mengantar kita menuju akhirat.
Kehidupan di akhirat adalah kehidupan sesungguhnya yang akan abadi, dan kita perlu bersiap-siap untuk itu.
Apakah kita berpikir bahwa seseorang yang menjalani ujian ingin tetap dalam ujian itu selamanya?
Tentu tidak.
Dia hanya ingin menjawab pertanyaan dengan benar, lalu meninggalkan kelas.
Di dunia ini pun, seorang manusia harus berjuang untuk melalui ujiannya, mendapatkan ridha Allah, dan mencapai surga-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar