Apa
Maksudnya “Khalifah fil Ardli” (Khalifah di muka bumi)
Makna khalifah sendiri ditafsirkan dalam
beberap makna yang berbeda oleh sebagian ulama. Namun dari beberapa penafsiran
tersebut semuanya merujuk pada pengertian: pemakmur, pengemban amanah,
penanggung jawab, pengelola.
Pengertian ini sebenarnya tidak
berbeda dengan pengertian Khalifah dalam sebuah pemerintahan Islam.
Seorang Khalifah dalam Islam adalah
orang yang diberi amanah, tanggungjawab untuk mengelola SDM dan Sumber Daya
Alam di wilayah yang dipercayakan kepadanya agar lebih bermanfaat untuk rakyat
banyak. Seorang Khalifah dalam Islam harus
mempertanggungjawabkan kinerja nya kepada Seluruh Rakyat dan Kepada Allah.
Hanya saja dalam sejarah kekhalifaan
Islam, pada kadar tertentu seorang Khalifah seringkali bertindak ataupun
dianggap sebagaimana seorang raja.
Tentu saja ini tidak benar karena
raja dalam bahasa Quran bukanlah khalifah tetapi malik (yang berarti raja atau
penguasa)
Dengan demikian kembali pada
pengertian semula, manusia sebagai khalifah dibumi tidak diartikan
sebagai raja (malik).
Kalifah fil Ardli lebih tepat dimaknai sebagai “pengemban amanah untuk mendayagunakan bumi bagi kemakmuran seluruh manusia, yang pada akhir masa tugasnya (akhir hidupnya) akan diminta pertanggunjawabannya selama mengemban amanah tersebut (selama masa tugas/selama masa hidup di dunia)”
Kalifah fil Ardli lebih tepat dimaknai sebagai “pengemban amanah untuk mendayagunakan bumi bagi kemakmuran seluruh manusia, yang pada akhir masa tugasnya (akhir hidupnya) akan diminta pertanggunjawabannya selama mengemban amanah tersebut (selama masa tugas/selama masa hidup di dunia)”
Beberapa
Ayat Lain yang Menyebut Kata Khalifah
Selain dalam surat albaqarah ayat
30, Allah menyebut kata khalifah dengan makna yang sama dengan uraian di atas,
pada beberapa ayat berikut ini:
Kaum Musa berkata: "Kami telah
ditindas (oleh Fir`aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu
datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan
menjadikan kamu khalifah di bumi (Nya), maka Allah akan melihat
bagaimana perbuatanmu. (Al A’raaf 129)
Atau siapakah yang memperkenankan
(do`a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya, dan yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah
di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah
kamu mengingati (Nya). (An Naml 62)
Hai Daud, sesungguhnya Kami
menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan
(perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya
orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena
mereka melupakan hari perhitungan. (Shaad 26)
0 komentar:
Posting Komentar