Etika
Normatif
1.
Bersifat preskriptif = memerintahkan atau
menentukan benar dan tidaknya suatu tingkah laku atau anggapan moral.
Untuk itu ia mengadakan
argumentasi-argumentasi, jadi ia mengemukakan alas an-alasan mengapa suatu
tingkah laku harus disebut baik atau buruk dan mengapa suatu anggapan moral
dapat dianggap benar atau salah.
Pada akhirnya argumentasi-argumentasi itu
akan bertumpu pada norma-norma atau prinsip-prinsip etis yang dianggap tidak
dapat ditawar-tawar.
2.
Secara singkat dapat dikatakan, etika normative
bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan
dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktek.
3.
Etika normative dibagi
a.
Etika Umum
1.
Apa itu norma etis ?
2.
Jika banyak norma etis, bagaimana hubungan satu
dengan yang lain ?
3.
Mengapa norma moral mengikat kita ?
4.
Apa itu nilai dan apakah kekhususan nilai moral
?
5.
Bagaimana hubungan tanggung jawab manusia dengan
kebebasan ?
6.
Dapat dipastikan bahwa manusia sungguh-sungguh
bebas ?
7.
Apakah yang dimaksud dengan hak dan kewajiban,
dan bagaimana keterkaitan satu dengan yang lain
?
8.
Syarat-syarat mana yang harus dipenuhi agar
manusia dapat dianggap sungguh-sungguh baik dari moral ?
9.
Dst.
b.
Etika khusus
1.
Berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis yang
umum atas wialayah perilaku manusia yang khusus.
2.
Primis normative dikaitkan dengan premis
factual.
3.
Memiliki tradisi panjang dalam sejarah fiulsafat
moral.
4.
Yang pada
akhirnya disebut etika terapan (epplied ethics).
Sumber:
Bertens, Etika, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2007, hlm. 17-19
0 komentar:
Posting Komentar