24 Faktor Geopolitik
Berpengaruh pada Pengembangan Organisasi
Pada penghujung dekade delapan puluhan terjadi berbagai
perubahan mendasar dalam percaturan politik dunia. Berbagai contoh adalah
sebagai berikut:
1.
Runtuhnya pemerintahan dictatorial yang menganut
paham komunisme di negara-negara Eropa Timur, yang berakibat pada bubarnya apa
yang pernah dikenal sebagai Blok Timur yang sayap militernya dikenal dengan
Pakta Warsawa;
2.
Runtuhnya tembok Berlin dan menyatunya kembali
Jerman dalam suatu negara federal dengan segala konsekwensinya dibidang
politik, ekonomi, industri, moneter, ketenagakerjaan dan berbagai aspek
kehidupan lainnya yang hingga sekarangpun belum sepenuhnya tertangani secara tuntas;
3.
Bubarnya Unisoviet sebagai suatu negara dan
lahirnya Konfederasi Negara-negara Merdeka yang terdiri dari hanya sebahagian
negara yang tadinya merupakan bagian Uni Soviet karena sebahagian lagi
menyatakan diri sebagai negara yang merdeka dan berdaulat yang tidak lagi
terikat secara politik dan ekonomi dengan apa yang tadinya dikenal sebagai Uni
Soviet.
4.
Bahwa ketiga perkembangan politik tersebut memang
mengakhiri Perang Dingin yang telah berlangsung
sejak berakhirnya Perang Dunia II antara negara-negara yang tergabung
dalam Blok Barat “Vis a vis” negara-negara yang menjadi anggota Blok Timur.
5.
Perubahan yang terjadi Amerika Selatan dengan
matinya “Apartheid” dan naiknya Nelson Mandela ke puncak kekuasaan di negara
tersebut.
Perkembangan ini penting bukan hanya dari
dari segi Geopolitik, akan tetapi juga dari segi ekonomi, karena seperti
dimaklumi Afrika Selatan merupakan salah satu negara terkaya di Benua Afrika.
6.
Keterbukaan Republik Rakyat Cina melalui program
modernisasi yang dikumandangkan oleh Deng Xiaoping, yang jelas berpengaruh
tidak hanya pada penduduknya yang berjumlah 1.2 milyar orang itu, akan tetapi
juga bagi seluruh dunia.
Perkembangan ini menjadi lebih penting
untuk diamati karena banyak kalangan, baik kalangan politisi, diplomat, ilmuwan
dan usahawan, timbul pertanyaan tentang apa yang terjadi pada berbagai terobosan Deng Xiaoping tersebut
apabila tokoh itu meninggal dunia.
7.
Lahirnya negara-negara baru berdasarkan etnik
atau agama dengan gerakan memisahkan diri dari negara asalnya, seperti yang sedang terjadi di kawasan yang tadinya
dikenal dengan negara Yugoslavia.
8.
Munculnya gerakan-gerakan agama yang fundamentalistik yang di berbagai negara
merupakan ancaman terhadap orde kenegaraan yang sudah mapan.
9.
Orientasi baru di Australia yang tampaknya
mengarah pada dua hal, yaitu bahwa di masa mendatang negara tersebut akan
menempatkan dirinya sebagai bagian Asia Pasifik dan tidak lagi menganggap diri
sebagai bagian dari Eropa dan terlihatnya gejala menjadikan Australia sebagai
suatu republic.
10.
Bahwa dewasa ini terdapat semacam consensus di
kalangan para politisi bahwa para negarawan menjadikan ideology komunisme
sebagai panglima telah gagal mensejahterakan rakyatnya dan bahwa instrument yang ampuh untuk peningkatan kesejahteraan
rakyat itu ialah dengan mengelola perekonomian berdasarkan mekanisme pasar.
Berakhirnya perang dingin tersebut mengakibatkan terjadinya
tiga hal penting, yaitu:
a.
Terjadinya perlombaan senjata, terutama senjata
nuklir, meskipun basih banyak negara yang memiliki kekuatan senjata nuklir yang
sangat dahsyat.
Negosiasi yang terjadi antara berbagai
negara yang memilikinya di bawah pengawasan PBB untuk memusnahkan senjata yang
sangat destruktif itu belum membuahkan hasil yang didambakan oleh umat manusia.
b.
Menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya
negara adil kuasa yang acap kali menampilkan dirinya sebagai polisi dunia.
c.
Menurunnya secara drastic kegiatan industry perang
yang tadinya merupakan sumber penerimaan bagi banyak perusahaan dan negara yang
berarti menjadi sumber penghasilan bagi jutaan orang yang bekerja di berbagai industry
itu.
Sumber:
Sondang P. Siagian, Teori Pengembangan Organisasi, Bumi
Aksara, Jakarta, 1995, h. 13-14.