7. ORGANISASI GARIS DAN STAF
Tipe organisasi garis dan staf
pada umumnya digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit.
Ciri-ciri organisasi garis dan
staf adalah:
a.
Organisasinya besar dan bersifat kompleks;
b.
Jumlah karyawannya banyak;
c.
Daerah kerjanya luas;
d.
Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak
mungkin lagi;
e.
Pimpinan begitu pula sesame karyawan tidak lagi
semuanya saling mengenal;
f.
Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan
digunakan secara maksimal;
g.
Terdapat 3 komponen utama yaitu:
1.
Pimpinan, yang mengendalikan dan bertanggung
jawab atas kelancaran organisasi dalam
arti menentukan tujuan menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan-keputusan;
2.
Pembantu pemimpin atau staf: yaitu yang membantu
pimpinan dalam perencanaan dan pengendalian.
Pada organisasi garis dan staf yang besar terdiri 2 kelompok:
a.
Staf koordinasi atau biasa disebut “staf umum”,
yaitu kelompok staf yang membantu pimpinan dalam perencanaan dan pengawasan
serta setiap saat memberikan nasehat-nasehat kepada pemimpin, diminta atau tidk
diminta;
b.
Stak teknis, atau biasa juga disebut “staf
khusus”, yaitu kelompok staf yang
memberikan pelayanan atau jasa-jasa kepada komponen pelaksana untuk melancarkan
pelaksanaan tugasnya;
3.
Pelaksana: yaitu komponen organisasi yang
melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dari atas.
Kebaikan Organisasi Garis dan
Staf:
1.
Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang
bagaimanapun besarnya, apapun tujuannya, bagaiamanapun luas tugasnya dan betapa
komplekpun susunan organisasinya;
2.
Ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan,
staf dan pelaksanaan;
3.
Bakat yang berbeda-beda dari para karyawan dapat
dikembangkan menjadi suatu spesialisasi;
4.
Prinsip penempatan “the right man on the place” lebih mudah dilaksanakan;
5.
Pengambilan keputusan dapat juga berjalan cepat,
karena walaupun harus banyak orang yang diajak berkonsultasi atau berunding,
tetapi pimpinan dapat mengambil keputusan yang mengikat;
6.
Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah
dicapai karena ada anggota-anggota staf yang ahli dalam bidangnya yang
memberikan nasehat dan mengerjakan perencanaan yang diteliti;
7.
Koordinasi dapat juga dengan mudah dikerjakan
karena sudah ada pembidangan tugas masing-masing;
8.
Disiplin dan moril para karyawan biasanya tinggi
karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan bakat, keahlian dan
pengalamannya;
Keburukan Organisasi Garis dan
Staf:
1.
Rasa solidaritas para karyawan tidak begitu
tinggi seperti dalam organisasi garis, karena pimpinan dan sesame karyawan
tidak lagi saling mengenal;
2.
Bagi para komponen pelaksana tidak selalu jelas
mana perintah dan mana nasehat, karena mereka dihadapkan pada dua atasan, yaitu:
a.
Atasan yang ditentukan dalam garis pimpinan
(line of command) yang mempunyai kekuasaan mengambil keputusan dan hak untuk
memerintah;
b.
Staf tingkat atas yang walaupun hanya yang
berhak memberikan nasehat, perlu pula ditaati karena nasehat itu didasarkan
pada keahlihan dan wewenang fungsionil.
Selain dari pada itu adal lagi petunjuk teknis dari staf khusus yang
harus diturut karena secara teknis tidak dilanggar;
c.
Kalau koordinasi di tingkat staf tidak baik,
maka dapat membingungkan unit-unit pelaksana dan dapat pula merupakan hambatan
dalam pelaksanaan tugas.
Sumber bacaan:
Sarwoto,
Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Ghalia Indonesia, tanpa tahun, hal.
30-32.
0 komentar:
Posting Komentar