3. AZAS–AZAS ORGANISASI
Menurut, James D. Money, terdapat dua azas
dalam organisasi:
1.
Azas koordinasi;
2.
Azas hierarki;
AZAS KOORDINASI
Koordinasi adalah suatu penyatuan terhadap masing-masing bagian antara
satu dengan lainnya dan menselaraskan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan
beserta gerak operasinya agar mereka dapat memberikan sumbangan yang semaksimal
mungkin bagi berhasilnya usaha bersama (Leonard White).
Menurut James D. Money, koordinasi
adalah suatu teknik dan cara untuk mempersatukan berbagai kecakapan dan
kepentingan serta memimpinnya kea rah sutau tujuan yang sama.
AZAS HIERARKI
Hierarki, adalah suatu rangkaian anak tangga dari pada pembatasan
wewenang dan tugas masing-masing, tingkatan derajat tinggi rendah dari
wewenang, tugas, kewajiban serta tanggung jawab.
Dan agar implementasi koordinasi dapat lancer, maka perlu adanya:
a.
Leadership;
b.
Delegasi kekuasaan;
c.
Penentuan serta pembatasan tugas;
William Newman, menyatakan yang
perlu diperhatikan dalam mengadakan koordinasi, antara lain:
a.
Bentuk organisasi disederhanakan (simplifikasi);
b.
Menyelaraskan antara rencana kerja dan tujuan;
c.
Prosedur kerja diatur dengan rapi;
d.
Menimbulkan kehendak baik untuk dikoordinir;
e.
Koordinasi melewati pengawasan dilaksanakan
secar efektif oleh pemimpin;
(William
H. Newman, “Administrative Action”, Prentice Hall, 1951).
Haynes
dan Massie, menekankan 4 azas di antaranya:
1.
Kesatuan Komando (Unity of command);
2.
Rentang Kendali (Span of control);
3.
Aza Perkecualian (Exception principle);
4.
Azas Skalar (Scalar principle);
Kesatuan Komando (Unity of command);
Motto “no man can serve two bosses” (tidak seorangpun dapat melayani dua
atasan sekaligus);
Dengan bahasa lain “tidak seorangpun anggota sebuah organisasi yang harus
memberikan laporan kepada lebih dari satu orang atasan”
Rentang Kendali (Span of control);
Menurut Niles, ruang lingkup tergantung beberapa factor, al:
a.
Perencanaan;
b.
Jalinan hubungan di antara orang-orang dan
pekerjaan yang harus dikendlikan;
c.
Kwalitas pekerjaan;
d.
Corak pekerjaan;
e.
Tradisi;
Azas Perkecualian (Exception principle);
Azas ini menghendaki bahwa keputusan-keputusan yang harus diambil secara
berulang-ulang, harus dianggap sebagai kegiatan rutin dan didelegir kepada
bawahan hingga atasan dengan bawahan.
Azas Skalar (Scalar principle);
Menurut Warren Haynes dan Joseph Massie, berarti bahwa dalam setiap usaha
bersama harus selalu terdapat semacam hierarki dalam hubungan atasan dengan
bawahan.
AZAS ORGANISASI YANG TERKENAL, menurut Warren Haynes dan Joseph Massie,
antara lain:
a.
Azas tujuan;
b.
Azas kewenangan dan pertanggungan jawab;
c.
Azas kewenangan tertinggi;
d.
Azas penugasan;
e.
Azas kejelasan;
f.
Azas homogenitas;
g.
Azas efektivitas organisasi;
(W. Warren Haynes and Joseph L. Massie, Management Analysis, Concepts and
Cass, Prentice – Hall Inc, Englewood Clifts, NY, 1964).
Sumber bacaan:
Sarwoto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Ghalia Indonesia, tanpa
tahun, hal. 21-22.
0 komentar:
Posting Komentar