46 PEMIKIRAN DAN TEORI PEMBANGUNAN
1.
Airan Klasik;
2.
Aliran
Keynesian;
3.
Teori, Tahap-tahap Pertumbuhan Ekonomi dari
Rostow;
4.
Beberapa Teori Dasar Pembangunan Dewasa ini;
Sumber:
Bintoro
Tjokroamidjojo, Mirrian Syofian, Muchtar Machmud, Administrasi Pembangunan,
Penerbit Karunia, Jakarta, 1987, h.2.25 - 2.36.
ALIRAN KLASIK:
Tokohnya
adalah Adam Smith.
Buku yang terkenal “An Inquiry
into the Nature and Causes of the Wealth of Nation” 1976.
Dasar teori ini:
Bertitik tolak kepada
individualism dan laissez faire yang merupakan semboyan dari semangat
individualism;
Dalam system ini aturan dan
penguasaan ekonomi menjadi tanggungan masyarakat sendiri dan pemerintah tidak
perlu mencampuri urusan itu;
Setiap individu baik ia sebagai
produsen maupun konsumen bebas bertindak serta pembentukan harga didasarkan
kepad hokum permintaan bebas bertindak serta pembentukan harga didsarkan pada
hokum permintaan dan penawaran di pasar.
Mekanisme pembentukan harga akan
mengakibatkan jalannya ekeonomi secara
otomatis atas dasar penyesuaian keadaan seimbang.
Dengan adanya” invisible hand”
mekanisme harga akan terbentuk dan “natural order” dan “natural price”.
Kritik terhadap teori ini:
Tampaknya dalam menjalankan teori ini tidak dipenuhi syarat-syarat yang
memungkinkan setiap individu dapat berperan yang sama meneurut kemampuannya,
dan iklim “laissez faier”.
Dalam kenyataannya kaum kapitalis
yang pada mulanya menjadi kuat dengan adanya pengusaan alat produksi yang pada
mulanya telah menjadi kuat dengan penguasaan alat produksi serta mempunyai
kebebasan menyusun kekuatan.
Dilain poihak kaum buruh
mempunyai kedudukan yang lemah.
Sebagai contoh dapat dilihat
dengan adanya kepincanmgan yang terjadi ialah orang yang kaya akan semakin kaya
dan yang miskin akan bertambah miskin.
Kritik dari David Ricardo dan
Maltus:
Perkembangan penduduk akan
melebihi perkembangan ekonomi maka akan menurun kembali perkembangan yang telah
dicapai ketaraf yang lebih rendah lagi.
John Stuart Mill juga mengkritik,
Di mana teori ini tidak memperhitungkan
pengaruh faktor-faktor non ekonomis, antara lain kepercayaan masyarakat,
kebiasaan-kebiasaan berfikir, adat istiadat dan corak kelembagaan dalam
masyarakat.
Sumber:
Bintoro
Tjokroamidjojo, Mirrian Syofian, Muchtar Machmud, Administrasi Pembangunan,
Penerbit Karunia, Jakarta, 1987, h.2.25 - 2.26.
0 komentar:
Posting Komentar