Minggu, 24 Juni 2012

Materi 46, Pengantar Ilmu Pemerintahan, Pemikiran dan Teori Pembangunan


 46  PEMIKIRAN DAN TEORI PEMBANGUNAN

1.       Airan Klasik;
2.       Aliran  Keynesian;
3.       Teori, Tahap-tahap Pertumbuhan Ekonomi dari Rostow;
4.       Beberapa Teori Dasar Pembangunan Dewasa ini;

Sumber:
Bintoro Tjokroamidjojo, Mirrian Syofian, Muchtar Machmud, Administrasi Pembangunan, Penerbit Karunia, Jakarta, 1987, h.2.25 - 2.36.

                   ALIRAN KLASIK:
                        Tokohnya adalah Adam Smith.
Buku yang terkenal “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation” 1976.

Dasar teori ini:
Bertitik tolak kepada individualism dan laissez faire yang merupakan semboyan dari semangat individualism;
Dalam system ini aturan dan penguasaan ekonomi menjadi tanggungan masyarakat sendiri dan pemerintah tidak perlu mencampuri urusan itu;
Setiap individu baik ia sebagai produsen maupun konsumen bebas bertindak serta pembentukan harga didasarkan kepad hokum permintaan bebas bertindak serta pembentukan harga didsarkan pada hokum permintaan dan penawaran di pasar.
Mekanisme pembentukan harga akan mengakibatkan jalannya ekeonomi  secara otomatis atas dasar penyesuaian keadaan seimbang.
Dengan adanya” invisible hand” mekanisme harga akan terbentuk dan “natural order” dan “natural price”.

Kritik terhadap teori ini:
Tampaknya dalam menjalankan  teori ini tidak dipenuhi syarat-syarat yang memungkinkan setiap individu dapat berperan yang sama meneurut kemampuannya, dan iklim “laissez faier”.
Dalam kenyataannya kaum kapitalis yang pada mulanya menjadi kuat dengan adanya pengusaan alat produksi yang pada mulanya telah menjadi kuat dengan penguasaan alat produksi serta mempunyai kebebasan menyusun kekuatan.
Dilain poihak kaum buruh mempunyai kedudukan yang lemah.
Sebagai contoh dapat dilihat dengan adanya kepincanmgan yang terjadi ialah orang yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan bertambah miskin.
Kritik dari David Ricardo dan Maltus:
Perkembangan penduduk akan melebihi perkembangan ekonomi maka akan menurun kembali perkembangan yang telah dicapai ketaraf yang lebih rendah lagi.
John Stuart Mill juga mengkritik,
Di mana teori ini tidak memperhitungkan pengaruh faktor-faktor non ekonomis, antara lain kepercayaan masyarakat, kebiasaan-kebiasaan berfikir, adat istiadat dan corak kelembagaan dalam masyarakat.

Sumber:
Bintoro Tjokroamidjojo, Mirrian Syofian, Muchtar Machmud, Administrasi Pembangunan, Penerbit Karunia, Jakarta, 1987, h.2.25 - 2.26.

               

0 komentar:

Posting Komentar