Oleh:
Agus Hasan Bashori Lc., M.Ag.
Pendahuluan
Bismillahirrahmanirrahim.
Saudaraku, semoga Allah senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya kepadamu.
Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita
untuk mendalami empat masalah, yaitu :
- Ilmu, yaitu mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalilnya.
- Amal, yaitu menerapkan ilmu ini.
- Berdakwah, mengajak orang lain kepada ilmu ini.
- Sabar, yaitu tabah dan tangguh dalam mengahadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu,mengamalkannya dan berdakwah kepadanya. Dalilnya, firman Allah Ta’ala :
والْعَصْرِ. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhya setiap
manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yangberiman,
melakukan segala amal shaleh dan saling nasehat-menasehati untuk (menegakkan)
yang haq, sertanasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar.” (Surat al-‘Ashr :
1-3).
Imam Asy-Syafi’I[1] Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan :
“Seandainya Allah hanya menurunkan surat ini saja sebagai hujjah buat
makhlukNya, tanpa hujjah lain, sungguh telah cukup surat ini sebagai hujjah
bagi mereka.”
Imam Al-Bukhari[2] Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan : “Bab
: ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan. Dalilnya firman Allah Ta’ala :
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا
اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya
tiada sesembahan (yang haq) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu, dan
orang-orang mukmin lakik-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19). Dalam ayat
ini, Allah memerintahkan terlebih dahulu untuk berilmu (berpengetahuan)[3] … Sebelum ucapan dan perbuatan.
Pengamalan Tiga Perkara
Saudaraku, semoga Allah senantiasa
melimpahkan rahmat-Nya kepada anda. Dan ketahuilah, bahwa wajib bagi setiap
muslim dan muslimah untuk mempelajari dan mengamalkan ketiga perkara ini:
1. Bahwa Allah-lah yang menciptakan
kita dan memberi rizki kepada kita. Allah tidak membiarkan kita begitu saja
dalam kebingungan, tetapi mengutus kepada kita seorang Rasul ; maka barangsiapa
mentaati Rasultersebut pasti akan masuk Jannah (Surga), dan barangsiapa
menentangnya pasti akan masuk neraka.AllahTa’ala berfirman:
إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ
رَسُولا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولا (15)
فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلا (16).
“Sesungguhnya Kami telah mengutus
kepada kamu seorang Rasul yang menjadi saksi terhadapmu,sebagaimana Kami telah
mengutus kapada fir’aun seorang Rasul, tetapi fir’aun mendurhakai Rasul itu,
makakami siksa ia dengan siksaan yang berat.”
(QS. Al-Muzammil: 15-16).
2. Bahwa Allah tidak rela, jika
dalam ibadah yang ditujukan kepadaNya, Dia dipersekutukan dengan sesuatuapapun,
baik dengan seorang malaikat yang terdekat atau dengan seorang Nabi yang diutus
menjadi Rasul.
Firman Allah Ta’ala :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلا
تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu
kepunyaan Allah, karena itu janganlah kamu menyembah seorangpundi dalamnya di
samping (menyenbah) Allah.”
(QS. Al-Jin : 18).
3. Bahwa barangsiapa yang mentaati
Rasulullah serta mentauhidkan Allah, tidak boleh bersahabat dengan orang-orang
yang memusuhi Allah dan Rasulnya, sekalipun mereka itu keluarga terdekat. Allah
Ta’ala berfirman :
َ لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ
وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ
عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ
مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلا
إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ.
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu
kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasihsayang dengan
orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasulnya, sekalipun orang-orang itu
bapak-bapak,atau anak-anak, atau saudara- saudara ataupun keluarga mereka.
Mereka itulah orang-orang yang Allahtelah memantapkan keimanan dalam hati
mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan dariNya. Danmereka akan
dimasukkanNya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
mereka kekaldi dalamnya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha
kepadaNya. Mereka itulah golongan Allah.Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan
Allah itulah golongan yang beruntung.”
(Surat al- Mujadalah: 22).
Tiga Landasan Utama
Saudaraku, semoga Allah membimbing
anda untuk taat kepadanya.Ketahuilah bahwa Islam yang merupakan tuntunan Nabi
Ibrahim adalah ibadah kepada Allah semata dengan memurnikan ibadah kepadaNya,
itulah yang diperintahkan Allah kepada seluruh ummat manusia dan hanya
untuk itu sebenarnya mereka diciptakan, sebagaimana firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ
إِلا لِيَعْبُدُونِ.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan untuk beribadah kepadaku.”
(QS. Az-Zariyat : 56). Ibadah, dalam ayat ini, artinya : Tauhid.
Dan perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikanibadah
untuk Allah semata-mata. Sedang larangan Allah yang paling besar adalah syirik,
yaitu : menyembah selain Allah di samping menyembahNya. Allah Ta’ala berfirman
:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan sesuatu denganNya.”
(QS. An-nisa : 36).
Kemudian apabila anda ditanya :
apakah tiga landasan utama yang wajib diketahui oleh manusia? Maka hendaklah
anda jawab : yaitu mengenal Tuhan Allah Azza wa Jalla, mengenal agama Islam,
dan mengenal Nabi MuhammadShallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mengenal Allah Azza Wa Jalla
Apabila anda ditanya : siapakah
Tuhanmu? Maka katakanlah: Tuhanku adalah Allah yang telah memelihara diriku dan
memelihara semesta alam ini dengan segala ni’mat yang dikaruniakannya. Dan
Dialah sembahanku, tiada bagiku sesembahan yang haq selain Dia. Allah Ta’ala
berfirman:
“Segala puji hanya milik Allah
Pemelihara semesta alam.”
(QS. Al-fatihah : 1). Semua yang ada
selain Allah disebut alam, dan aku adalah bagian dari semesta alam
ini.Selanjutnya, jika anda ditanya : melalui apa anda mengenal Tuhan? Maka
hendaklah anda jawab: melalui tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui
ciptaan-Nya. Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah : malam, siang, matahari
dan bulan. Sedang diantara ciptaan-Nya ialah : tujuh langit dan tujuh bumi
beserta segala makhluk yang ada di langitdan di bumi serta yang ada di antara
keduanya. Allah berfirman
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah kamu bersujud
kepada matahari dan janganlah (pula kamu bersujud) kepada bulan, tetapi
bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu banar-benar
hanyakepadanya beribadah.” (QS. Fushshilat : 37).
Dan firmanNya:
“Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah
yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,kemudian Dia bersemayam
di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang, senantiasa mengikutinya
dengancepat. Dan Dia (ciptakan pula) matahari dan bulan serta bintang-bintang
(semuanya) tunduk kepada perintah-Nya.Ketahuilah hanya hak Allah mencipta dan
memerintah itu. Maha suci Allah Tuhan semesta alam.” (Surat Al-A’raf :54).
Tuhan inilah yang haq untuk
disembah. Dalilnya, firman Allah Ta’ala: “Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu
yangtelah menciptakan kamu dan orang- orang yang sebelum kamu, agar kamu
bertakwa. (Robb) yang telah menjadikan untukmu bumi ini sebagai hamparan dan
langit sebagai atap, serta menurunkan (hujan) dari langit, lalu dengan
air itu Dia menghasilkan segala buah-buahan sebagai rizki untukmu. Karena
itu, janganlah kamu mengangkat sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu
mngetahui.”
(Surat Al-Baqarah: 21-22).
Ibnu katsir[4] Rahimahullahu Ta’ala, mengatakan:
”Hanya pencipta segala sesuatu yang
ada inilah yang berhak dengan segala macam ibadah[5]. Dan macam-macam ibadah yang diperintahkan
Allah itu, antara lain: Islam
[6], Iman,
Ihsan, do’a, khauf (takut), raja’ (pengharapan), tawakkal, raghbah (penuh
minat), rahbah (cemas), khusyu’(tunduk), khasyyah (takut), inabah (kembali
kepada Allah), isti’anah (memohon pertolongan), isti’azah
(memohon perlindungan), istighatsah (memohon pertolongan untuk dimenangkan
atau diselamatkan), dzabh (menyembelih), nazar, dan macam-macam ibadah lainnya
yang diperintahkan oleh Allah. Allah Subahanahu waTa’ala berfirman:“Dan
sesungguhnya masji-masjid itu adalah kepunyaan Allah, karena itu, janganlah
kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah Allah).”
(QS. Al-Jin: 18).”
Karena itu, barangsiapa yang
menyelewengkan ibadah tersebut untuk selain Allah, maka ia adalah musyrik
dankafir. Firman Allah Ta’ala:
“Dan barangsiapa menyembah
sesembahan yang lain di samping (menyembah) Allah, padahal tidak ada satu
dalilpun baginya tentang itu, maka benar-benar balasannya ada pada Tuhannya.
Sungguh tiada beruntung orang-orang kafir itu.”
(QS. Al-Mu’minun: 117).
Dalil Macam-Macam Ibadah
1. Dalil do’a. Allah berfirman,
“ Dan Tuhanmu berfirman:
‘Berdo’alah kamu kepadaku niscaya akan Ku perkenankan bagimu’.
Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beibadah kepadaKu pasti akan
masuk neraka dalam keadaan hina.” (QS. Ghafir: 60). Dan diriwayatkan dalam
hadits: Do’a itu adalah sari ibadah “[7]
2. Dalil khauf (takut). Allah
berfirman,
“Maka janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”
(QS. Ali Imran: 175).
3. Dalil Raja’ (pengharapan). Allah
berfirman
“Untuk itu, barangsiapa yang
mengharap perjumpaan dengan Robbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal
shaleh dan janganlah mempersekutukan seorangpun dalamberibadah kepada
Robb-Nya.”
(QS. Al-Kahfi: 110)
4. Dalil Tawakkal (berserah diri).
Allah berfirman
“Dan hanya kepada Allah-lah kamu
betawakkal, jika kamubenar-banar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah : 23).
Dan firmannya:
“Dan barangsiapa yangbertawakkal
kepada Allah maka Dialah Yang Mencukupinya.”
(QS. Ath-Thalaq : 3).
5. Dalil Raghbah (penuh minat),
rahbah (cemas) dan khusyu’ (tunduk). Allah berfirman
“Sesungguhnya merekaitu senantiasa
berlomba-lomba dalam (mengerjakan) kebaikan-kebaikan serta mereka berdo’a
kepada Kamidengan penuh minat (kepada rahmat Kami) dan cemas (akan siksa Kami),
sedang mereka itu selalu tunduk hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’ : 90).
6. Dalil khasy-yah (takut). Allah
berfirman “
Maka janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku.” (QS. Al- Baqarah : 150).
7. Dalil inabah (kembali kepada
Allah). Allah berfirman
“Dan kembalilah kepada Robb kalian
serta berserahdirilah kepada-Nya (dengan mentaati perintah-Nya) sebelum datang
azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat tertolong lagi.” (QS. Az-Zumar :
54).
8. Dalil isti’anah (memohon
pertolongan). Allah berfirman
“Hanya kepada Engkau-lah kami
beribadah danhanya kepada Engkau-lah kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah
: 4).
Dan diriwayatkan dalam hadits:
“Apabila kamu mohon pertolongan,
maka memohonlah pertolongan kepada Allah”[8]
9. Dalil isti’adzah (memohon
perlindungan). Allah berfirman
“Katakanlah : Aku berlindung kepada
Robb Yang Menguasai subuh.”
(QS. Al-Falaq : 1). Dan firmanNya:
“Katakanlah : ‘Aku berlindung kepada Robb Manusia, Penguasa manusia.”(QS.
An- Nas : 1-2).
10. Dalil istighatsah (memohon
pertolongan untuk dimenangkan atau diselamatkan). Allah berfirman “(Ingatlah)
tatkala kamu memohon pertolongan kepada Robb kalian untuk dimenangkan (atas
kaum musyrikin), laludiperkenankan-Nya bagimu.”
(QS. Al-Anfal : 9).
11. Dalil dzabh (menyembelih). Allah
berfirman
“Katakanlah : ‘Sesunggunya shalatku,
sembelihanku, hidupkudan matiku hanyalah untuk Allah Robb semesta alam, tiada
sesuatupun sekutu bagi-Nya. Demikianlah yangdiperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang-orang yang pertama kali berserah diri (kepadanya).” (QS. Al-An’am:
162-163).
Dan dalil dari sunnah:
“Allah melaknat orang yang
menyembelih (binatang) bukan karena Allah”.[9]
12. Dalil nadzar. Allah berfirman
“Mereka menunaikan nadzar dan takut
akan suatu hari yang siksaannya meratadi mana-mana.” (QS. Al-Insan : 7).
[1]
Abu Abdillah: Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’i Al-
Hasyimi Al-Qurasyi Al-Mutthalibi (150-204H = 767-820M). Salah seorang imam
empat. Dilahirkan di ghaza (Palestina) dan meninggal di Cairo. Diantara karya
ilmiahnya : Al- Um, Ar-Risalah danAl-Musnad.
[2]
Abu Abdillah: Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah Al-Bukhari
(194-256H = 810-870M). Seorang ulama ahli Hadits,untuk mengumpulkan hadits, ia
telah menempuh parjalanan panjang; mengunjungi khurasan, Irak, Mesir, dan syam.
Kitab-kitab yang disusunnyaantara lain: Al-Jami’ Ash-Shahih (yang lebih dikenal
dengan Shaihih Al-Bukhari), At-Taarikh, Adhu’afa’, Khalq af’al Al-Ibad.
[3]
Al-Bukhari dalam Shahihnya, kitab Al-Ilm, bab 10
[4]
Ibnu Katsir , Tafsir Al-Qur’anul Azhim , (Cairo: Maktabah Dar At-Turats, 1400
H), jilid 1 hal, 57.
[5]
Lihat Ibnu Katsir , Tafsir Al-Qur’anul Azhim , (Cairo: Maktabah Dar At-turats,
1400 H), jilid 1 hal, 57.
[6]
Islam, yang dimaksud disini, adalah: syahadat, shalat, shiyam, zakat dan haji.
[7]
Hadits riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jami’ Ash-Shahih , kitabDa’awat, bab 1
. Dan maksud hadis ini: bahwa segala
macam ibadah, baik yang umum maupun yang khusus, yang dilakukan seorang
mu’min, seperti: mencari nafkah yang halal untuk keluarga, menyantuni anak
yatimdll. Semestinya diiringi dengan permohonan ridha Allah dan pengharapan
balasan ukhrawi. Oleh karena itu do’a (permohonan dan pengharapantersebut)
disebut oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sari atau otak
ibadah, karena senantiasa harus mengiringi gerak ibadah
[8]
Hadits riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jami’ Ash-Shohih , kitab syafaat Al-Qiyamah
War-Raqoiq Wal-Wara’, bab 59. dan riwayat mamAhmad Musnad (Beirut; Al- Maktab
Al-Islami, 1403 H), jillid 1, hal, 293, 303, 307
[9]
Hadits riwayat Muslim dalam Shohihnya, kitab Al-Adhahi, bab 8 . dan riwyat Imam
Ahmad dalam Al-Musnad, jilid 1, hal. 108 dan 152
Maaf Ustadz saya mohon ijin saya masukan Blogg kami
agar kami tambah ilmunya, amin, suwun.
0 komentar:
Posting Komentar