Minggu, 27 Mei 2012

Pengertian Motivasi


PENGERTIAN MOTIVASI
 
Renungan:
1.      Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw, pernah bersabda: “Sesungguhnya agama itu mudah (ringan), siapa yang memperberat dirinya dalam beragama, maka ia tidak akan bias melaksanakannya, karena itu amalkanlah agama sesuai tuntunannya, berusahalah mendekatkan diri kepada Allah, bergembiralah dengan pahala yang akan kau terima, dan kerjakanlah salat pada pagi hari, siang dan penguhujung malam”. (HR. Al Bukhari, no. 39).
2.      Orang yang sukses sebenarnya dibentuk dari kebiasaan melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh orang yang pernah gagal. (John C. Maxwell, Kepemimpinan 101, Mitra Media, 2002, h. 62)

Pengertian Motivasi

Kata kata yang umum dimasukkan dalam definisi motivasi: hasrat, keinginan, harapan, tujuan, sasaran, kebutuhan, dorongan, motivasi dan insentif.

Kata motivasi dari Latin movere, yang berarti bergerak.

Arti ini adalah bukti definisi komprehensif berikut ini:

Motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi fisiologis atau   psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif.

Dengan demikian, kunci untuk memahami proses motivasi bergantung pada pengertian hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan insentif.

Rumus proses motivasi:
KEBUTUHAN DORONGAN INSENTIF

Proses Motivasi :              PM = K, D, I. (sugeng r)

Dalam konteks system, motivasi mencakup tiga elemen yang berinteraksi dan saling tergantung:
1.       Kebutuhan.
Kebutuhan tercipta saat tidak adanya keseimbangan fisiologis atau psikologis.
Misalnya, kebutuhan muncul saat sel dalam tubuh kehilangan makanan atau air atau
Ketika tidk ada orang lain yang bertindak sebagai teman atau sehabat.
2.       Dorongan.
Dengan  beberapa pengecualian, dorongan, atau motif (dua istilah yang sering digunakan secara bergantian), terbentuk untuk mengurangi kebutuhan.
Dorongan fisiologis dapat didefinisikan sebagai kehilangan petunjuk.
Dorongan fisiologis dan psikologis adalah tindakan yang berorientasi dan menghasilkan daya dorong dalam meraih insentif.
Hal tersebut adalah proses motivasi.
Contohnya kebutuhan akan makanan dan minuman, diterjemahkan sebagai dorongan lapar dan haus, dan kebutuhan berteman menjadi dorongan untuk berafiliasi.
3.       Insentif.
Semua yang akan mengurangi sebuah kebutuhan dan dorongan.
Dengan demikian, memperoleh insentif akan cenderung memulihkan keseimbangan fisiologis atau psikologis dan akan mengurangi dorongan.
Makan, minum dan berteman cenderung akan memulihkan keseimbangan dan mengurangi dorongan yang ada.

Bacaan:
Fred Luthans, Perilaku Organisasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006, h. 270.

0 komentar:

Posting Komentar