PENGERTIAN MOTIVASI
Renungan:
1. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra,
bahwa Rasulullah saw, pernah bersabda: “Sesungguhnya agama itu mudah (ringan),
siapa yang memperberat dirinya dalam beragama, maka ia tidak akan bias
melaksanakannya, karena itu amalkanlah agama sesuai tuntunannya, berusahalah
mendekatkan diri kepada Allah, bergembiralah dengan pahala yang akan kau
terima, dan kerjakanlah salat pada pagi hari, siang dan penguhujung malam”.
(HR. Al Bukhari, no. 39).
2. Orang yang sukses sebenarnya dibentuk
dari kebiasaan melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh orang yang pernah
gagal. (John C. Maxwell, Kepemimpinan 101, Mitra Media, 2002, h. 62)
Pengertian
Motivasi
Kata kata yang umum dimasukkan dalam definisi motivasi:
hasrat, keinginan, harapan, tujuan, sasaran, kebutuhan, dorongan, motivasi dan
insentif.
Kata motivasi dari Latin movere, yang berarti bergerak.
Arti ini adalah bukti definisi komprehensif berikut ini:
Motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi
fisiologis atau psikologis yang
menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan untuk tujuan atau insentif.
Dengan demikian, kunci untuk memahami proses motivasi
bergantung pada pengertian hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan insentif.
Rumus proses motivasi:
KEBUTUHAN → DORONGAN →INSENTIF
Proses Motivasi : PM
= K, D, I. (sugeng r)
Dalam konteks system, motivasi mencakup tiga elemen yang
berinteraksi dan saling tergantung:
1.
Kebutuhan.
Kebutuhan tercipta saat tidak adanya
keseimbangan fisiologis atau psikologis.
Misalnya, kebutuhan muncul saat sel dalam
tubuh kehilangan makanan atau air atau
Ketika tidk ada orang lain yang bertindak
sebagai teman atau sehabat.
2.
Dorongan.
Dengan beberapa pengecualian, dorongan, atau motif
(dua istilah yang sering digunakan secara bergantian), terbentuk untuk
mengurangi kebutuhan.
Dorongan fisiologis dapat didefinisikan
sebagai kehilangan petunjuk.
Dorongan fisiologis dan psikologis adalah
tindakan yang berorientasi dan menghasilkan daya dorong dalam meraih insentif.
Hal tersebut adalah proses motivasi.
Contohnya kebutuhan akan makanan dan
minuman, diterjemahkan sebagai dorongan lapar dan haus, dan kebutuhan berteman
menjadi dorongan untuk berafiliasi.
3.
Insentif.
Semua yang akan mengurangi sebuah kebutuhan
dan dorongan.
Dengan demikian, memperoleh insentif akan
cenderung memulihkan keseimbangan fisiologis atau psikologis dan akan
mengurangi dorongan.
Makan, minum dan berteman cenderung akan
memulihkan keseimbangan dan mengurangi dorongan yang ada.
Bacaan:
Fred Luthans, Perilaku Organisasi, Penerbit Andi Yogyakarta,
2006, h. 270.
0 komentar:
Posting Komentar