Bahan Kuliah Adm. Perkantoran
Sugeng Rusmiwari
081 334 995 112
Renungan:
1.
Abu Darda berkata: “Sesungguhnya termasuk orang
yang paling jelek di sisi Allah pada hari kiamat nanti adalah orang alim
(berilmu) yang tidak mengambil manfaat dengan ilmunya” (HR. Al- Darimy, 264)
2.
Keberhasilan selalu diraih dengan antusias
(Ralph Waldo Emerson, dalam John C. Maxwell, Kepemimpinan 101, Mitra Media,
2002, h. 34.)
REINVENTING (Husaini, 1994, 3)
Memenangkan persaingan … melalui orientasi strategi;
Pada manajemen pelayanan prima (excellent service
management)
REINVENTING GOVERNMENT (DAVID OSBORNE & GAEBLER)
Orientasi pd penciptaan suatu nilai (improved quality);
Pengguna jasa publik terpuaskan;
Dari segi kualitas, harga, dan penyediaan yg cepat
(Osborne dan Ted Gaebler, dlm Waluyo, Manajemen Publik,
Konsep, Aplikasi dan Implementasinya dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Mandar
Maju, 2007, 130).
Berlaku pd pimpinan dlm org birokrasi maupun perusahaan…
intinya adalah perbaikan kinerja organisasi yg berorientasi pd “Value to
customer”
Pucuk pimpinan hrs memiliki visi yg jelas;
REINVENTING
GOVERNMENT
Agar fungsi pemerintahan berjalan dg baik, dpt dilakukan dg:
Menciptakan pemerintahan yg lebih bersih dan berwibawa
(Waluyo, Manajemen Publik, Konsep, Aplikasi dan Implementasinya Dalam
Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 121).
Adanya keterkaitan atara komitmen yg berwenang kpd kepentingan
rakyat ( Ramto, 1997, 16 dalam Waluyo, Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan
Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 121).
MENGELOLA
PEMERINTAHAN SECARA BAIK
Dapat memperkecil biaya operasional pemerintah (cost of
government) maka perlu diperhatikan
- Mereduksi ukuran dan jumlah lembaga pemerintahan, program dan staf (downsizing);
- Mempermudah prosedur (steamlining);
- Mereformasi lembaga-2 secara struktural agar dpt menjalankan misinya dg baik (restructuring);
- Melimpahkan fungsi kepada sektor swasta yg lebih piawai (privatzing). (Gore, 1995: 117, dalam Waluyo, Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 121).
STRATEGI PENERAPAN
REINVENTING GOVERNMENT
Creating clarity of purpose;
Creating consequences for performance;
Putting the customer in the driver’s seat;
Shifting control away from the top and center;
Creting an terpreneural culture;
Osbore dan Plastrik, dalam Waluyo, Manajemen Publik (Konsep,
Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 122).
STRATEGI PENERPAN
REINVENTING GOVERNMENT
Ciptakan kejelasan tujuan;
Ciptakan konsekwensi untuk capaian;
Letakkan pelanggan itu sbg pengemudi;
Geser kendali dari pucuk dan terpusat;
Ciptakan suatu budaya kewirausahaan;
Osbore dan Plastrik, dalam Waluyo, Manajemen Publik (Konsep,
Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 122).
AGENDA REINVENTING
GOVERNMENT
- Public private partnership atau privatization;
- Budgeting reform dan;
- Organization development and change (Sudarsono, 1994: 41, dalam Waluyo, Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 122).
IMPLIKASI
PRIVATIZATION MANAJEMEN PEMERINTAHAN
- Efficiency through competition;
- Equity;
- Public debt reduction;
- Wide share ownership;
- Employee share ownership;
- Sthrengthen the capital market;
- Ease public sector pay problems;
- Reduce government involvement in enterprise decision making;
- Protect the national interest;
- Political advantage.
Savas, dalam dalam Waluyo, Manajemen Publik (Konsep,
Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 122).
IMPLIKASI
PRIVATIZATION MANAJEMEN PEMERINTAHAN
Efisiensi melalui
kompetisi;
Hak kekayaan;
Pengurangan Utang
negara;
Kepemilikan secara
lebih luas;
Karyawan berbagi
kepemilikan;
Sthrengthen pasar
modal;
Nenangkan
permasalahan upah sektor publik;
Mengurangi
keterlibatan pemerintah di (dalam) pengambilan
keputusan perusahaan;
Menlindungi
kepentingan nasional;
Keuntungan politis.
Savas, dalam dalam Waluyo, Manajemen Publik (Konsep,
Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 122).
MANAJEMEN
PEMERINTAHAN PADA PARADIGMA BARU
Dlm pelayanan pd masy, lebih memberikan peranan yg lbh bsr
kpd org non profit dibanding sektor pemerintah atau swasta yg berorientasi
bisnis;
Swastanisasi sbg salah satu alternatif ttp bkn satu-2nya
keputusan (kristiadi, 1995, 50 dalam Waluyo, Manajemen Publik Konsep, Aplikasi
dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 124).
MANAJEMEN
PEMERINTAHAN PD ERA GLOBALISASI
RASIONAL;
EFEKTIF;
EFISIEN;
Suradinata, 1996, 9 dalam Waluyo, Manajemen Publik, Konsep,
Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 124).
PERHATIAN PEMERINTAH
DLM ERA GLOBALISASI
Perubahan yg perlu trs diantisipasi;
Memperkuat modal dan etika kerja;
Tujuan tlh ditetapkan konsisten untuk dilakukan sbg
kewajiban dan bukan krn terpaksa, melainkan karena didorong oleh nilai
keuntungan;
Penyesuaian thd teknologi, keadaan lingkungan dan
kebijaksanaan;
Dlm menggunakan fasilitas, sarana dan prsarana waktu dan
norma merupakan dsr sbg suatu proses manajemen. Suradinata, 1996, 9, dalam
Waluyo, Manajemen Publik, Konsep, Aplikasi dan Implementasinya Dalam
Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 124).
PRINSIP UMUM
MANAJEMEN PEMERINTAHAN
Adanya pembagian kerja
Kewenangan dan tanggung jawab yg jelas;
Mekanisme kerja yg jelas;
Penghargaan thd setiap anggota;
Etos kerja yg tinggi;
Penyesuaian thd lingfkungan sosial dan lingkungan fisik;
Budaya kerja yg dilandasi nilai kejuangan yg tinggi;
antisipatif;
Suradinata, 1997, 8, dalam Waluyo, Manajemen Publik, Konsep,
Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, 2007, 125).
APA YG PERLU
DIREFORMASI
Perubahan Mindset menjadi keniscayaan dari perilaku lama menjadi
yang baru;
Menciptakan Mindset baru dari birokrasi publik sebagai
pejabat / penguasa menjadi pelayan publik;
Pengembangan budaya baru yg sesuai dg vsi dan misi birokrasi
sbg agen pelayanan publik
Misi melayani bukan mengontrol atau menguasai;
(Agus Dwiyanto, Menuju Godd Governance, Melalui Pleyanan
Publik, Gajah Mada University Press, 2006, 28)
MEMBANGUN BUDAYA BARU
PEMERINTAHAN
Menggali nilai-2 & tradisi yg dianggap baik (local
wisdoms) dr praktik pemt terdahulu, kemudian mentransfer dlm kehidupan birokrasi
pemerintah sekarang ini;
Pemerintah juga dpt belajar dari best practices yg berada di
negara-2 lain, yg dpt dipelajari dan ditiru;
(Agus Dwiyanto, Menuju Godd Governance, Melalui Pleyanan
Publik, Gajah Mada University Press, 2006, 29)
Lanjutan…
Mereka yg berhasil mewujudkan sikap dan perilaku baru spt yg
diharapkan oleh budaya dan mindset baru hrs diberi penghargaan;
Sebaliknya, mereka yg gagal dan enggan untuk berubah
menyesuaikan dg budaya dan mindset hrs diberi sanksi:
Bagaimana dg untuk dapat berhubungan instansi pemerintah
ttt, warga hrs memperoleh surat pengantar dr RT & RW ?
(Agus Dwiyanto, Menuju Godd Governance, Melalui Pleyanan
Publik, Gajah Mada University Press, 2006, 30)
Dg adanya kemajuan teknologi, upaya melakukan kontrol dpt
dilakukan dg cara yg jauh lbh sederhana, mudah, dan efektif tanpa hrs memiliki
struktur yang kompleks….
Ditinfkat pusat, struktur yg gemuk dibentuk oleh presiden
terpilih berkepentingan membangun koalisi politik dg partai politik
pendukungnya..
(Agus Dwiyanto, Menuju Godd Governance, Melalui Pleyanan
Publik, Gajah Mada University Press, 2006, 32-33)
0 komentar:
Posting Komentar